i TATA CARA EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE NASIONAL
(STUDI KASUS PUTUSAN ARBITRASE BANI)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum
Universitas Katolik Soegijapranata
Disusun Oleh :
Christina Kurniawati Wijaya 08.20.0010
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2012
ii HALAMAN PERSETUJUAN
TATA CARA EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE NASIONAL (STUDI KASUS PUTUSAN ARBITRASE BANI)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program strata satu (S1) pada Fakultas Hukum
Universitas Katolik Soegijapranata
Disusun Oleh :
Christina Kurniawati Wijaya 08.20.0010
Semarang, 9 Maret 2012 Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi
(Val. Suroto, S.H.,M.Hum.)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2012
iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“From nothing to become something”
Bertekun dan menikmati setiap proses dengan ketiga hal iman, pengharapan dan kasih.
“God doesn’t give you the people you
want. Instead, he gives you the people you
need-to teach you, to hurt you, to love you, and to make you into the person you
were meant to be
”
.
Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk : 1. Bapaku di surga, Tuhan Yesus Kristus 2. Mamah dan papahku tersayang 3. Kakakku terkasih, Aris dan Adhy 4. Adikku terkasih, Nita 4. Sahabatku, Yuni Setyawati
v ABSTRAKSI
Tujuan penulisan hukum dengan judul “Tata Cara Eksekusi
Putusan Arbitrase Nasional” yaitu untuk mengetahui kewenangan
Pengadilan Negeri dalam pemberian eksekuatur terhadap putusan arbitrase, untuk mengetahui tata cara eksekusi putusan arbitrase nasional dan untuk mengetahui hambatan–hambatan dalam peksekusi putusan arbitrase nasional.
Metode yang dipakai dalam penelitian menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu metode yang menekankan proses pemahaman peneliti atas perumusan masalah untuk mengkonstruksi sebuah gejala hukum yang kompleks dan holistik. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di dukung oleh data primer. Data sekunder yang digunakan dengan melakukan studi pustaka terhadap buku-buku maupun makalah yang berhubungan dengan proses penyelesaian sengketa alternatif melalui arbitrase. Buku-buku atau makalah tersebut dapat diperoleh dengan membeli buku, meminjam di perpustakaan dan download lewat internet. Data primer berupa informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan pejabat BANI dan pejabat Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permasalahan akan dianalisis dengan menggunakan asas-asas hukum, peraturan perundang-undangan, dan pendapat para ahli.
Kewenangan pemberian eksekuatur terhadap putusan arbitrase nasional menjadi kewenangan pengadilan negeri. Kewenangan tersebut terbatas pada pemeriksaan secara prosedural sehingga pengadilan negeri tidak berwenang menilai isi dari putusan arbitrase nasional hanya berwenang menilai putusan arbitrase nasional secara formal dengan dasar Pasal 62 UU No. 30 Tahun 1999. Tata cara pelaksanaan eksekusi pada putusan arbitrase nasional hampir sama dengan tata cara pelaksanaan eksekusi pada putusan pengadilan, hanya saja pada eksekusi putusan arbitrase melalui proses permohonan eksekuatur. Dalam pelaksanaan eksekusi putusan arbitrase nasional sering dijumpai hambatan-hambatan yang berupa perlawanan terhadap putusan arbitrase dan juga hambatan berkaitan dengan obyek eksekusi baik obyek eksekusi yang berada di pihak ketiga, di luar negeri maupun obyek eksekusi yang sedang berada di sengketa lain.
Kata kunci : eksekusi, arbitrase nasional, eksekuatur.
vi KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan anugerah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan judul TATA CARA EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE NASIONAL.
Arbitrase merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa non
litigasi atau di luar pengadilan. Dengan adanya kekurangan dari
penyelesaian sengketa melalui pengadilan, arbitrase menjadi salah satu
alternatif penyelesaian sengketa yang banyak dipilih oleh orang bisnis
karena dipandang banyak keuntungan yang diperoleh termasuk
putusannya yang dapat dieksekusi sebagaimana putusan pengadilan
yang telah berkekuatan hukum tetap. Selain itu, adanya Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 yang mengatur tentang alternatif penyelesaian
sengketa, memberikan kekuatan hukum terhadap penyelesaian sengketa
melalui arbitrase.
Penulisan hukum ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Kesarjanaan pada Fakultas Hukum Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Disadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak
akan menyelesaikan penulisan hukum ini. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
vi 1. Bp. Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, MSc, selaku Rektor
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Ibu B. Resti Nurhayati, SH.,MHum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Bp. Valentinus Suroto, SH., MHum, selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan penulisan hukum
ini.
4. Bp. Drs. H. Hermawan Pancasiwi, Ba,.Msi selaku Dosen Wali.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Hukum Universitas
Katolik Soegijapranata atas kerjasama dan ilmu-ilmu yang
diberikan selama belajar di Fakultas Hukum.
6. Untuk almamaterku Universitas Katolik Soegijapranata, semoga
penulisan hukum ini bermanfaat.
7. Bp. Wuryanto, SH., MH., selaku panitera dan kepala kantor
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beserta stafnya yang telah
membantu dalam pemberian data.
8. N. Krisnawenda, M.Si., M.H., FCBArb, selaku sekretaris jenderal
BANI, yang telah membantu dalam pemberian data
9. Kedua orangtuaku, mamah Ida dan papah Gunawan yang telah
mencurahkan kasih sayang, perhatian dan dukungan yang terbaik.
10. Kakakku, aris dan adhy serta adikku nita yang telah banyak
membantu dan mengasihiku.
vi 11. Sahabatku, Yuni Setyawati yang selalu ada dalam suka dan duka
serta banyak memberi masukan dan dukungan.
12. Tante Susan, yang telah banyak memberi bantuan dan motivasi.
13. Teman baikku, Veve, Dea, Ninda, Melissa, Michelle, Widi, Silvani,
Donald, Eris dan Prasetyo yang telah membantu dan menjadi
teman terbaikku selama masa perkuliahan.
14. Semua teman-teman Fakultas Hukum Universitas Katolik
Soegijapranata angkatan 2008.
15. Anak-anak creative ministry dan GBI keluarga Allah serta semua
orang yang mengasihiku, mengisi hari-hariku dan memberi warna
dalam hidupku.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan hukum ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas doa, semangat,
motivasi dan dorongannya serta mengharapkan semoga penulisan hukum
ini dapat bermanfaat secara umum bagi pembacanya dan bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Semarang, 9 Maret 2012
Penulis
(Christina Kurniawati)
ix
1. Penyelesaian sengketa perdata melalui Pengadilan15 2. Alternatif penyelesaian sengketa (APS) . . . 17
B. Penyelesaian sengketa perdata melalui arbitrase. . . 23
C. Asas-asas eksekusi . . . 32
1. Menjalankan eksekusi yang telah berkekuatan hukum tetap . . . 32
2. Putusan tidak dijalankan secara sukarela . . . 36
3. Putusan yang dieksekusi bersifat Kondemnatoir . 36
ix 1. Kewenangan Pengadilan Negeri dalam
Pemberian Eksekuatur Terhadap Putusan
Arbitrase . . . 51
2. Tata Cara Eksekusi Putusan Arbitrase Nasional. . 61
3. Hambatan-hambatan yang ada dalam eksekusi putusan arbitrase nasional. . . 70
BAB IV PENUTUP . . . 75
A. Kesimpulan . . . 75
B. Saran . . . 76
DAFTAR PUSTAKA . . . 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Peraturan Prosedur BANI 2. Surat jawaban dari BANI
3. Surat ijin survey ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
4. Surat keterangan riset dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat