• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM

PEMBUATAN AKTA OTENTIK

TESIS

Oleh

FRANSISKUS SINAGA

107011109/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM

PEMBUATAN AKTA OTENTIK

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

FRANSISKUS SINAGA

107011109/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK

Nama Mahasiswa : FRANSISKUS SINAGA

Nomor Pokok : 107011109

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)

Pembimbing Pembimbing

(Notaris Dr.Syahril Sofyan,SH,MKn) (Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 21 Juni 2013

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

Anggota : 1. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn

2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum

3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : FRANSISKUS SINAGA

Nim : 107011109

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Nama :FRANSISKUS SINAGA

(6)

i

ABSTRAK

Notaris diharapkan dapat bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hokum Pasal 16 (a) UUJN. Kemandirian itu adalah bahwa dalam menjalankan jabatannya Notaris berada dalam kedudukan yang netral dan tidak memihak. Berdasarkan uraian diatas akan dikaji bagaimana wujud dari pelaksanaan prinsip kemandirian Notaris dalam pembuatan akta otentik dan bagaimana tanggung jawab Notaris dalam menjunjung tinggi prinsip kemandirian Notaris dalam pembuatan akta otentik serta bagaimana akibat hukum serta perlindungan hukum apabila terjadi pelanggaran prinsip kemandirian oleh Notaris.

Penelitian ini bersifat preskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fakta-fakta yang ada dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, factual dan akurat dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yuridis yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan “prinsip kemandirian Notaris dalam pembuatan akta otentik”.

Kemandirian seorang Notaris tercermin dari keahlian yang dimiliki serta didukung oleh ilmu pengetahuan, pengalaman dan memiliki ketrampilan yang tinggi serta memiliki integritas moral yang baik. Notaris harus mengetahui batas-batas kewenangannya dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku serta mengetahui batas-batas sejauh mana ia dapat bertindak apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Tanggung jawab Notaris dalam undang-undang jabatan Notaris (UUJN), dimaksudkan sebagai keterikatan Notaris terhadap ketentuan-ketentuan hukum dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Sanksi yang diberikan kepada Notaris adalah sanksi administrasi, perdata maupun pidana, sebagaimana dalam pasal 84 dan pasal 85 UUJN sedangkan sanksi pidana berlaku Pasal 63 ayat (2)KUH Pidana menyebutkan apabila ada suatu perbuatan yang dapat dipidana menurut ketentuan pidana yang khusus disamping pidana umum, maka ketentuan pidana yang khusus itulah yang dipakai, sebaiknya apabila ketentuan pidana khusus tidak mengatur, maka terhadap pelanggaran tersebut akan dikenakan pidana umum yaitu KUH Pidana. Agar perlindungan hukum terhadap Notaris dapat dijalankan secara efektif, maka perlu disediakan upaya hukum yudisial dan non yudisial. Akan tetapi apabila tejadi pelanggaran hukum oleh Notaris, sebisanya dilakukan penyelesaian permasalahan dengan menempuh jalurnon yudisial, yaitu melalui perdamaian atau mediasi. Hal ini dimaksudkan supaya terhindar dari proses panjang dan tidak mencoreng insitusi Notaris itu sendiri.

(7)

ii

ABSTRACT

A notary is expected to be honest, accurate, independent, impartial, and able to keep the clients’ interest in legal act of Article 16 (a) of UUJN. What it means by independence is that a notary in doing his notarial duty should be neutral and impartial. Based on the above explanation, the researcher would analyze the realization of the implementation of the principle of independence of a Notary in making authentic deeds, how about his responsibility in respecting the principle of independence of a Notary in making authentic deeds, and how about the legal consequence and the legal protection when the violation ofthe principle of independence of a Notary occurred.

The research was prescriptive which was aimed to describe the existing facts and to analyze the data which were obtained systematically, factually, and accurately, related to judicial provisions in the legal provisions, regulations, and laws, which are in line with the “principle of independence of a Notary in making authentic deeds.”

The independence of a Notary is reflected in the skill and supported by science, experience, sophisticated skill, and good moral integrity. A notary must know the scope of his authority, obey the prevailing regulations, and know what he can do and what he cannot do. The responsibility of a Notary in UUJN (Law on Notarial Position) is a notary’s commitment in legal provisions in performing his duties. The sanctions imposed on a notary are administration sanction, civil sanction, and criminal sanction as it is stipulated in Article 84e and Article 85 of UUJN, while criminal sanction, stipulated in Article 63, paragraph 2 of the Penal Code, states that when there is a criminal act which can be criminalized according to specific crime besides general crime, the specific crime is used. On the other hand, when there is no specific crime, the violation will be imposed on the general crimestipulated in the Penal Code. Judicial and non-judicial remedy should be provided in order to give legal protection to a Notary. However, when a Notary violates the law, the resolution should be taken by non-judicial method, that is, by negotiation or mediation in order to avoid long time process and not to streak the notarial institution with shame.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat

rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “PRINSIP

KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK”.

Penulisan Tesis ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh

gelar Magister dalam bidang ilmu Kenotariatan (MKn) Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan

dorongan moril, masukan dan saran, sehingga tesis ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih yang mendalam penulis hanturkan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA (K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Sumatera

Utara yang telah memberikan motivasi, kesempatan, dan kelancaran proses

administrasi pendidikan dan sekaligus selaku anggota Komisi Pembimbing yang

dengan penuh perhatian memberikan dan masukan dan saran demi memperkaya

(9)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi

Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus

selaku Dosen Penguji yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan

sekaligus selaku Dosen Penguji yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyempurnaan

tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing

dengan penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan, saran dan masukkan

kepada penulis demi untuk selesainya penulisan tesis ini.

6. Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn, selaku Dosen Pembimbing dengan

penuh perhatian memberikan dorongan, bimbingan, saran dan masukan kepada

penulis demi untuk selesainya penulisan tesis ini.

7. Ibu Chairani Bustami, SH, SpN, MKn, selaku Dosen Penguji dengan penuh

perhatian memberikan dorongan, bimbingan, saran, dan masukkan kepada penulis

demi untuk selesainya penulisan tesis ini.

8. Seluruh Guru Besar beserta Dosen dan Staf Pengajar pada Program Studi

(10)

v

memberikan ilmunya dan membuka cakrawala berpikir penulis yang sangat

bermanfaat di kemudian hari.

9. Para Staff Administrasi Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

10. Rekan-rekan dan sahabat-sahabatku seperjuangan yang sangat kusayangi Group C

angkatan 2011 Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara dan sahabat yang selalu memberi dorongan Deswita, Angel, Juni.

Suatu rasa kebanggan tersendiri dalam kesempatan ini penulis juga turut

menghaturkan sembah sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada

Ibunda T.Lumban Gaol serta kakak penulis yakni Marudut, Asmita, Manahan, dan

Rosdiana dan teristimewa istri penulis Agustina Lusiana yang telah memberikan doa

dan perhatian yang cukup besar selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi pada Program Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.

Akhirnya penulis dengan segala kerendahan hari menyadari bahwa tesis ini

tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, baik dari sudut isi maupun dari cara

pengajuannya. Oleh karena itu saran dan masukkan yng membangun sangat

dibutuhkan demi kesempurnaan tesis ini.

Medan, Juni 2013 Penulis

(11)

vi

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Fransiskus Sinaga

Tempat/Tanggal lahir : Bulu ujung, 29 September 1983

Status : Menikah

Alamat : Jl. Tangguk Bongkar V No. 68 Medan

II. KELUARGA

Nama Istri : Agustina L.E. Lumbanbatu, SH.,M.Kn

Nama Ayah : Jesman Sinaga (+)

Nama Ibu : Tiar Magdalena Lumban Gaol

Nama Saudara Kandung : 1. Marudut V. Sinaga

2. Asmita Br Sinaga

3. Manahan F. Sinaga

4. Rosdiana Br Sinaga

III. PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 030298 Simallopuk (1990-1990)

SLTP : SLTP Negeri IV

Sidikalang (1996-1999)

SMK : SMK TI Darma Bhakti Medan (2000-2003)

S1 : Universitas Darma Agung Medan (2005-2009)

(12)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Keaslian Penelitian... 11

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 11

1. Kerangka Teori ... 11

2. Konsepsi ... 14

G. Metode Penelitian ... 17

BAB II WUJUD PELAKSANAAN PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA OTENTIK... 20

A. Sejarah Notaris di Indonesia ... 20

B. Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 30

C. Kekuatan Pembuktian Akta Notaris ... 32

D. Perbedaan Akta Otentik Dan Akta Dibawah Tangan ... 35

E. Wujud dari Pelaksanaan Prinsip Kemandirian Notaris Dalam Pembuatan Akta Otentik ... 37

(13)

viii

A. Kode Etik Jabatan Notaris ... 49

B. Batas Pertanggung jawaban Notaris ... 59

C. Tanggung jawab Notaris dalam Menjunjung Tinggi Kemandirian Notaris ... 63

BAB IV AKIBAT HUKUM SERTA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NOTARIS APABILA TERJADI PELANGGARAN PRINSIP KEMANDIRIAN NOTARIS... 66

A. Sanksi Keperdataan ... 68

B. Sanksi Administratif ... 70

C. Sanksi Pidana ... 73

D. Perlindungan Hukum Terhadap Notaris... 75

E. Lembaga Pengawas Notaris ... 81

F. Hak Ingkar Notaris ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 97

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan aspek penerimaan diri, peneliti menemukan bahwa masing-masing subjek memiliki sikap positif dengan merasa bersyukur dengan kehidupan yang dialami, subjek juga dapat

Rencana tersebut terdiri atas: 1) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan model TTW melalui media picture and

Perancangan konsep beverages vending machine ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pembuatan desain morfologi, deskripsi konsep, kriteria pembobotan, kriteria

Pada siklus I tidak terjadi penurunan perilaku membolos siswa yaitu dengan skor 111 berada pada kategori yang masih tinggiI. Maka dilanjutkan pada siklus II

Penelitian terhadap ukuran perusahaan yang dilakukan oleh Sandi (2013) menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Earning Responses Coefficient

Tujuan utama penelitian pengem- bangan ini adalah membuat program simulasi praktikum efek fotolistrik dengan pendekatan inkuiri dengan harapan dapat memecahkan

Pada dasarnya unit produksi merupakan miniatur yang hanya diberikan kepaada SMK yang diharapkan didalamnya ada proses kegiatan usaha (bisnis) yang dilakukan di dalam sekolah

Dalam penelitian ini dilakukan proses biosorpsi dan adsorpsi limbah sisik ikan kakap merah yang akan diaktivasi dan dimanfaatkan sebagai biosorben dan adsorben