• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH BANK XYZ - Tata Cara Dan Problematika Kliring Pada Bank XYZ Cabang Pemuda Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH BANK XYZ - Tata Cara Dan Problematika Kliring Pada Bank XYZ Cabang Pemuda Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. SEJARAH BANK XYZ

Persiapan pembentukan Bank XYZ yang sesungguhnya telah dimulai sejak bulan September 1945, diprakarsai oleh R.M Margono Djojohadikoesomo yang pada waktu itu adalah Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Bank yang diidamkan oleh R.M Margono Djojohadikoesomo itu adalah bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan bank umum. Namun rencana pembentukan itu nampaknya tidak disetujui oleh Menteri Kemakmuran Ir. Soerachman.

Gagasan mendirikan Bank XYZ, terutama dilandasi oleh pemikiran bahwa selama masa pemerintahan Hindia Belanda, bangsa Indonesia tidak memiliki bank nasionalnya sendiri. Bank-bank untuk lalu lintas perdagangan internasional pada masa itu adalah bank-bank milik Belanda atau milik bangsa asing seperti De Javasche Bank, De Nederlandse Handelsmaatschaapij, De Nederlandsche Handel-Bank, De Nedelansche

Indische Escomto Maatschapiij, Yokohama-specie bank, The Chartered

Bank of India, Australia and China (Inggris), Oversea Chinese Banking

Corporation (Cina), dan sebagainya. Dalam masa pendudukan Jepang, pihak militer Jepang mengambil alih dan menjalankan beberapa bank tersebut.

(2)

dengan Republik Indonesia. Oleh karena itu, gagasan pembentukan Bank XYZ tersebut merupakan salah satu langkah strategis yang sangat penting bagi kelanjutan kedaulatan Republik Indonesia. Sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat, Republik Indonesia sudah tentu tidak bias mnyerahkan pengaturan sistem moneternya kepada bangsa atau negara lain, apalagi kepada bangsa yang pernah menjajahnya.

Berdasarkan surat kuasa itu, R.M Margono Djojohadikoesomo menyampaikan gagasan pendirian bank nasional tersebut kepada para pengusaha Indonesia di Bandung, Yogyakarta, Solo dan Surabaya dengan maksud untuk megumpulkan dana sebagai modal. Pada umumnya mereka menyambut gagasan tersebut, namun realisasinya tidak pernah terwujud.

Wakil Presiden Mohammad Hatta ternyata mengikuti dengan seksama proses pelaksanaan surat kuasa pembentukan Bank XYZ tersebut hingga terwujud pada tanggal 5 Juli 1946, bahkan ia sendiri menjabat sebagai Ketua Yayasan Poesat Bank Indonesia. Sementara pengurus lainnya ialah dr. Soeharto (bendahara), dr. Moewardi (wakil ketua), dan anggota-anggota lainnya yaitu Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio, Djohor, Mr. A.A. Maramis dan Soepono. Kepada R.M Margono Djojohadikoesomo dipercayakan jabatan Pimpinan Harian (Direktur).

(3)

Peresmian Bank XYZ dilaksanakan di Yogyakarta pada hari ulang tahun pertama Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1946. Upacara peresmian yang dilakukan oleh Wakil presiden Mohammad Hatta itu berlangsung di bekas gedung De Javasche Bank, Yogyakarta. Beberapa bulan setelah Bank XYZ diresmikan, pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan menyalurkan uang Republik Indonesia sebagai alat pembayaran yang sah. Untuk maksud tersebut pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1946 tentang pengeluaran uang Republik Indonesia dan Undang-Undang No. 19 Tahun 1946 tentang nilai tukar uang RI. Dengan ditetapkannya kedua Undang-Undang tersebut maka ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) merupakan alat pembayaran yang pertama pemerintah Republik Indonesia.

Disamping mengedarkan ORI dan membiayai utang-utang negara, bank XYZ juga bertindak sebagai bank umum yang memberikan kredit kepada perusahaan-perusahaan industri dan pedagang-pedagang di daerah-daerah yang dikuasai RI serta membiayai delegasi-delegasi RI di luar negeri karena Jakarta pada waktu itu diduduki oleh Belanda.

(4)

kegiatannya dan pernah ditunjuk sebagai Bank Pembangunan (Reconstruction and Development Bank), dimana dalam rangka mewujudkan fungsi tersebut Bank XYZ telah turut mendirikan anak-anak perusahaan yakni Central Trading Company (CTC), Indonesia Service Company (ISC), PD Putera, PT Jakarta Lioyd, Maskapai Asuransi Murni, PN Asuransi Jiwasraya Unit II, Maskapai Asuransi Indonesia dan lain-lain.

Sesudah BIN (Badan Industri Negara) dibentuk pada tahun 1952, yang diserahi tanggung jawab pembiayaan pembangunan ekonomi serta penegasan status Bank Indonesia sebagai bank sentral, bank XYZ menjadi jelas statusnya dan bergerak di bidang usaha bank umum yaitu membiayai perdagangan, terutama ekspor dan impor serta perdagangan antar pulau. Kegiatan-kegiatan bank yang utama adalah memberikan kredit jangka pendek dan jangka panjang kepada para importir dan eksportir serta menerima simpanan berupa giro dan deposit serta melakukan transaksi surat-surat wesel yang dapat diperdagangkan. Sejak tahun 1950, bank telah mendapat otorisasi sebagai bank devisa.

(5)

membuka kantor cabang disetiap ibukota provinsi dan hampir disetiap ibukota kabupaten diseluruh Indonesia. Hubungan koresponden Bank XYZ dengan bank-bank diluar negeri terhadapnya. Dalam rangka mengembangkan diri sebagai bank yang bertaraf internasional, Bank XYZ membuka pula cabang-cabang di luar negeri.

Sebagai suatu bank umum devisa, bbak berusaha dalam penghimpunan dan pengerahan dana masyarakat berupa deposito, giro, Tabanas maupun Taska. Disamping itu bank juga memperoleh dana yang berasal dari kredit likuiditas Bank Indonesia. Tabungan merupakan upaya menghimpun dana-dana dari golongan masyarakat berpenghasilan kecil seperti ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa, pedagang dan pengusaha kecil; dan juga untuk mendidik masyarakat agar membiasakan diri berhemat dan menabung.

Sebagai bank pemerintah, manajemen bank terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi terdiri dari seorang direktur utama dan beberapa direktur yang masing-masing membawahi beberapa bagian. Pada tingkat operasional di daerah terdapat beberapa kantor wilayah yang tersebar di seluruh kepulauan kita, yang mengkoordinasi kantor-kantor cabang di wilayah. Seluruhnya ada sekitar 200 kantor cabang. Disamping itu, dalam melayani aktivitas bank-bank di luar negeri, bank XYZ mempunyai cabng di Singapura, Hongkong, dan Tokyo; dan kantor perwakilan bersama di New York. Kantor pusat bank terletak di Jakarta.

(6)

negeri, jaminan bank inkaso dan delegasi kredit; sedang pelayanan jasa luar negeri meliputi transaksi ekspor, impor dan invisible yang terdiri dari transfer, exchange dan re-exchange.

Sebagai bank devisa yang lama dan mempunyai kantor-kantor cabang di luar negeri, yaitu di Singapura, Hongkong dan Tokyo; bank mengadakan kegiatan pengerahan dana perkreditan di luar negeri. Aktivitas cabang-cabang di luar negeri adalah membiayai ekspor, impor, melaksanakan kiriman uang dan inkaso.

B. STRUKTUR ORGANISASI BANK XYZ CABANG PEMUDA

MEDAN

Struktur organisasi merupakan kerangka setiap hubungan atau gambaran secara skematis tentang bagian-bagian, tugas-tugas, dan tanggung jawab serta hubungan yang terdapat dalam suatu bidang usaha atau lembaga organisasi.

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan sangatlah penting, karena struktur organisasi memperjelas suatu pola hubungan antar bagian dari suatu organisasi perusahaan. Struktur organisasi pada dasarnya menggambarkan hubungan kerja dalam suatu organisasi antara pimpinan dan bawahan.

(7)
(8)

C. URAIAN PEKERJAAN MASING-MASING BAGIAN PADA BANK XYZ CABANG PEMUDA MEDAN

Setiap bagian pada Bank XYZ Cabang Pemuda Medan memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing. Adapun uraian pekerjaan masing-masing bagian pada Bank XYZ Cabang Pemuda Medan adalah sebagai berikut :

1. Unit CRM ( Customer Relationship Management)

a. Menyusun strategi pemasaran bisnis nasabah segmen private banking.

b. Melayani layanan financialplanning segmen private banking. c. Melakukan monitoring terhadap aktivitas penjualan

produk-produk Bank XYZ.

d. Mengembangkan dan melaksanakan pengelolaan nasabah segmen private banking di kantor-kantor cabang Bank XYZ. 2. Unit RSM (Regional Sales Manager)

a. Menyusun strategi, menetapkan target penjualan produk kredit konsumen & ritel dan mendistribusikannya kepada masing-masing sales melalui Area Sales Manager berkoordinasi dengan kelompok Business Performance Monitoring.

b. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja penjualan di area wilayah kerjanya.

c. Melakukan pembinaan dan coachingsales people.

d. Membantu penyelesaian masalah yang dihadapi sales people

(9)

e. Membina hubungan dan kerjasama dengan debitur/calon debitur dan pihak eksternal lain yang terkait.

3. Unit SBK (Sentra Bisnis Kartu) a. Mengelola fungsi sales. b. Mengelola fungsi marketing. c. Mengelola fungsi collection.

d. Mengelola fungsi processing & penunjang. e. Mengelola fungsi analisa kredit.

f. Mengelola fungsi manajemen risiko sentra bisnis kartu. 4. Unit Consumer Business Processing

a. Mengelola fungsi kredit approval. b. Mengelola fungsi mailing.

c. Mengelola fungsi analisa kredit konsumer. d. Mengelola fungsi appraisal.

e. Mengelola fungsi collection.

f. Mengelola fungsi administrasi kredit. 5. Unit Retail Business Processing

a. Mengelola fungsi analisa kredit standar. b. Mengelola fungsi administrasi kredit. c. Mengelola fungsi collection.

6. Unit Branch

a. Mengelola fungsi pelayanan nasabah (teller, customer service

dan layanan prima).

(10)

c. Mengelola fungsi Sales Force. d. Mengelola fungsi kredit khusus.

e. Mengelola fungsi pembinaan kantor layanan. f. Mengelola fungsi administrasi kredit.

g. Mengelola fungsi administrasi umum. h. Mengelola fungsi Dalam Negeri & Kliring. i. Mengelola fungsi Sentra Kas.

7. Unit Commercial RM

a. Melaksanakan pemasaran kredit segmen komersial. b. Mengelola proses permohonan kredit segmen komersial.

c. Mengelola hubungan dengan nasabah/calon nasabah segmen komersial.

d. Menjaga kualitas portfolio kredit kelolaannya dan mengupayakan debitur kelolaannya tetap PL.

8. Unit Small Business.

a. Melaksanakan pemasaran kredit segmen kecil. b. Mengelola proses permohonan kredit segmen kecil.

c. Mengelola hubungan dengan nasabah/calon nasabah segmen kecil.

(11)

D. KINERJA TERKINI BANK XYZ

Di tengah tren perlambatan kredit yang terjadi di industri perbankan Indonesia, Bank XYZ masih mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 23,3%, yaitu dari Rp 200,50 triliun pada Kuartal I 2013 menjadi Rp 247,12 triliun pada Kuartal I 2014. Dengan tetap mempertahankan Net Interest Margin (NIM) yang dijaga stabil diposisi 6,1%, kucuran kredit Bank XYZ tetap terfokus ke-8 sektor unggulan.

Ke-8 sektor unggulan tersebut memiliki porsi 66% dari total kredit di sektor Business Banking Bank XYZ, yang hingga Kuartal I 2014 mencapai Rp 184,12 triliun. Ke-8 sektor unggulan itu terdiri atas sektor 1) Minyak, Gas, dan Pertambangan; 2) Informasi & Telekomunikasi; 3) Kimia; 4) Agrukultur; 5) Makanan & Minuman; 6) Ritel dan Grosir; 7) Kelistrikan; 8) Rekayasa dan Konstruksi. Porsi kredit terbesar yang disalurkan Bank XYZ pada 8 sektor unggulan ini adalah ke sektor Ritel & Grosir (19%) dan Agrikultur (14%).

(12)

Tabel 2.1. 8 Sektor Unggulan Business Banking

1Q-2013 = kuartal 1 tahun 2013 1Q-2014 = kuartal 1 tahun 2014

(13)

Tabel 2.2. Rasio-Rasio Keuangan (dalam Persen)

Rasio Keuangan 1Q-2013 1Q-2014

Loan to Deposit Ratio 82,6 88,4 Gross Non Performing Loan 2,8 2,3

Net Interest Margin 6,2 6,1

Cost to Income Ratio 44,5 39.8

Return on Equity *) 20,1 22,6

Return on Asset *) 3,3 3,3

Tier I Capital 16,3 14,7

Capital Adequacy Ratio 17,8 15,6

*) Berdasarkan perhitungan rumus yang ditentukan oleh Bank Indonesia

Sumber :

Keterangan :

1Q-2013 = kuartal 1 tahun 2013 1Q-2014 = kuartal 1 tahun 2014

Eskalasi kredit Bank XYZ tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 12,8% dari Rp 242,93 triliun pada Kuartal I 2013 menjadi Rp 273,97 triliun pada Kuartal I 2014. Dengan kondisi demikian, Bank XYZ mencatat Loan to Deposit Ratio (LDR) dipertahankan dalam batas moderat sesuai ketentuan BI, yaitu 88,4%.

(14)

murah tersebut mendominasi DPK (Dana Pihak Ketiga) Bank XYZ dengan komposisi 65,3% dari total DPK pada Kuartal I 2014.

Tabel 2.3. Neraca (Rp Triliun)

Rasio Keuangan 1Q-2013 1Q-2014 %

Total Aset 319,72 371,46 16.2

Kredit 200,50 247,12 23,3

DPK 242,93 273,97 12,8

Borrowings 7,88 15,41 95,6

Shareholders’ Equity 45,19 51,12 13,1

Sumber

Keterangan :

1Q-2013 = kuartal 1 tahun 2013 1Q-2014 = kuartal 1 tahun 2014 Laba Bank XYZ

Tumbuhnya kredit telah menunjang kinerja operasional Bank XYZ yang positif sehingga pada Kuartal I 2014 tercetak laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun atau tumbuh 15,6% dibandingkan laba bersih pada Kuartal I 2013 yaitu sebesar Rp 2,07 triliun. Laba tersebut didorong Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income) sebesar Rp 5,29 triliun atau tumbuh 23,2% dibandingkan periode yang

sama tahun 2013 yaitu sebesar Rp 4,29 triliun. Sedangkan biaya operasional naik 5,9% dari Rp3,25 triliun menjadi Rp3,45 triliun.

(15)

Pendapatan Non-bunga (Non Interest Income) sebesar Rp 2,37 triliun atau tumbuh 5,8% dibandingkan Kuartal I 2013 sebesar Rp 2,24 triliun, terutama karena Pendapatan Berbasis Komisi (fee based income/ FBI) yang semakin meningkat. Upaya menumbuhkan FBI tersebut dilakukan dengan dua fokus, yaitu 1) Meningkatkan penggunaan solusi Transactional Banking di kalangan korporasi, lembaga pemerintahan, dan pasar modal. Dua produk andalan Bank XYZ di area ini antara lain adalah layanan pembayaran keimigrasian termasuk paspor, penampungan dana pembayaran pajak di luar negeri, hingga Bank XYZ sebagai Trustee Paying Agent Agreement. 2) Meningkatkan transaksi e-banking (baik

internet Banking, ATM, SMS banking, Mobile Banking) melalui pengembangan

fitur dan kerja sama dengan pihak ketiga. Untuk menggugah nasabah Bank XYZ dalam menggunakan fitur-fitur e-banking, Bank XYZ menggelar Rejeki XYZ Taplus 2014, yang memberikan cashback untuk 46.000 nasabah setiap bulannya yang bertransaksi di XYZ ATM, XYZ SMS Banking, XYZ Internet Banking, XYZ Kartu Debit atau XYZ Debit Online.

Tabel 2.4. Laba Bank XYZ (Rp Triliun)

Rasio Keuangan 1Q-2013 1Q-2014 %

Laba bersih 2,07 2,39 15,6

Pendapatan Bunga Bersih 4,29 5,29 23,2

Pendapatan Non Bunga 2,24 2,37 5,8

Biaya Operasional 3,25 3,45 5,9

(16)

Keterangan :

1Q-2013 = kuartal 1 tahun 2013 1Q-2014 = kuartal 1 tahun 2014 Kinerja Kliring Bank XYZ

Pada tahun 2013, Bank XYZ divisi teknologi telah menciptakan suatu sistem baru untuk lebih mempermudah dan mempercepat proses kliring di Bank XYZ. Sistem ini dinamakan Sistem Integrasi Kliring. Sistem ini berfungsi untuk menarik data dari kantor layanan dan kantor kas Bank XYZ. Melalui sistem ini, maka seluruh frontliner (teller) dapat menginput warkat-warkat yang akan dikliringkan dan setelah diinput maka seluruh kurir disetiap kantor layanan dapat langsung mengantar warkat yang telah di input ke Kantor Cabang Utama (KCU) dan petugas kliring yang berada di KCU hanya menarik data sehingga proses kliring menjadi lebih cepat atau di hari yang sama.

Gambar

Tabel 2.1.  8 Sektor Unggulan Business Banking
Tabel 2.2. Rasio-Rasio Keuangan (dalam Persen)
Tabel 2.3. Neraca (Rp Triliun)
Tabel 2.4. Laba Bank XYZ (Rp Triliun)

Referensi

Dokumen terkait

Lebih tingginya proporsi belanja untuk kepentingan publik diband- ingkan untuk kepentingan aparatur seperti yang di- tunjukkan pada grafik tersebut, mengindikasikan

Shalat dhuhur dan shalat dhuha di SMPN 4 Trenggalek ini dilaksanakan secara klasikal sesuai waktu yang di jadwalkan, yang mana kegiatan ini dimasukkan dalam

Perilaku sudut roll tanpa gangguan ekternal ditunjukkan gambar 4.22, berdasarakan perilaku sudut roll tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kontroler yang

Pertumbuhan antar populasi lele Sangkuriang, Mesir, Kenya dan Thailand tidak berbeda nyata namun pada keseragaman ukuran populasi lele Sangkuriang masih lebih rendah sedangkan

Keberhasilan penyelengaraan program pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peranan dan tanggung jawab guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang ada pada sistem parlo, yang kemudian terdapat pula alat atau mekanisme

Sesuai dengan teori tektonik  lempeng, Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi menjadi 4 struktur tektonik yaitu busur belakang yang terletak di laut Flores, busur dalam