• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jilid 1 dan JILID 2 (Indonesia VERSIOn)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jilid 1 dan JILID 2 (Indonesia VERSIOn)"

Copied!
659
0
0

Teks penuh

(1)

IMAM NAWAWI

(2)

Ikhlas dan Niat dalam Segala Perilaku

Kehidupan

1. Dari Am iril Mukm inin Abu Hafsh Um ar bin Khat hab bin Naufal bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt h bin Razah bin Adiy bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib Al- Qurasyiy Al- Adaw iy ra., ia berkat a: Saya m endengar Rasulullah SAW bersabda: “ Set iap am al disert ai dengan niat . Set iap am al seseor ang t ergant ung dengan apa yang diniat kannya. Karena it u, siapa saj a yang hij rahnya ( dari Mekkah ke Madinah) karena Allah dan Rasul- Nya. ( m ekakukam hij rah dem i m engagungkan dan m elaksanakan perint ah Allah dan ut usan- Nya) , m aka hij rahnya t ert uj u kepada Allah dan Rasul- Nya ( dit erim a dan diridhai Allah) . Tet api siapa saj a yang m elakukan hij rah dem i kepent ingan dunia yang akan diperolehnya, at au karena perem puan yang akan dinikahinya, m aka hij rahnya sebat as kepada sesuat u yang m enj adi t uj uannya ( t idak dit erim a oleh Allah) .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

2. Dari Um m ul Mukm inin Um m u Abdillah Aisyah ra. ia berkat a: Rasulullah SAW Bersabda: “ Ada sekelom pok pasukan yang akan m enyerang Ka’bah, nam un ket ika m ereka sam pai di t anah lapang, m aka m ereka dibinasakan dari m uka sam pai yang paling belakang. Aisyah bert anya: “ Wahai Rasulullah, bagaim ana m ereka dibinasakan dari depan sam pai yang paling belakang, padahal di ant ara m ereka ada orang yang berbelanj a sert a ada pula orang yang bukan dari golongan m ereka?” Beliau m enj awab: “ Mereka dibinasakan dari depan sam pai yang paling akhir, kem udian m ereka akan dibangkit kan sesuai dengan niat nya m asing- m asing.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

3. Dari Aisyah ra. I a berkat a: Nabi SAW bersabda: “ Tidak ada hij rah lagi set elah dibukanya kot a Makkah, t et api yang ada adalah j ihad ( berj uang di j alan Allah) dan niat unt uk selalu berbuat baik. Oleh karena it u, j ika kalian dipanggil unt uk berj uang, m aka ber angkat lah! ” ( HR. Bukhari dan Muslim )

(3)

5. Dari Anas ra., ia berkat a: Kam i bersam a- sam a dengan Nabi SAW kem bali dari peper angan Tabuk, kem udian beliau m enj elaskan: “ Sesungguhnya m asih ada beberapa kaum at au orang yang kam i t inggalkan di Madinah, m er eka senant iasa m enyert ai kit a, baik sewakt u keluar m asuk pedusunan m aupun sew akt u m enyeberangi lem bah, yang m enghalangi m ereka hanya uzur.” ( HR. Bukhari)

6. Dari Abu Yazid Ma’an bin Yazid bin Al- Akhnas r a. I a ber kat a: “ Ayahku Yazid biasa m engeluarkan beberapa dinar unt uk disedekahkan, dan dipercayakan kepada seseor ang di m asj id unt uk m em baginya. Kem udian aku pergi ke m asj id unt uk m em int a dinar it u, dan m enunj ukkan kepada ayahku, lalu ayahku berkat a: “ Dem i Allah, dinar it u t idak aku sediakan unt ukm u.” Perist iw a it u kem udian aku sam paikan kepada Rasulullah SAW, m aka beliau bersabda: “ Bagim u apa yang kam u niat kan hai Yazid, dan bagim u apa yang kam u am bil hai Ma’an.” ( HR. Bukhari)

7. Dari Abu I shaq Sa’ad bin Abi Waqqash Malik bin Uhaib bin

(4)

berdoa, Abu I shaq berkat a: “ Ya Allah, m udah- m udahan sahabat - sahabat ku dapat m elanj ut kan hij rah m ereka dan j anganlah engkau m engem balikan m ereka ke t em pat yang m ereka t inggalkan, t et api kasihan Sa’ad bin Kaulah yang selalu disayangkan oleh Rasulullah karena ia m at i di Makkah.” ( HR. Bukhari dan Muslim ) )

8. Dari Abu Hurairah Abdurrahm an bin Shakhr ra., ia berkat a

Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya Allah t idak m em andang kepada t ubuh kalian dan t idak pula kepada r upa kalian, t et api Dia m em andang kepada hat i kalian.” ( HR. Muslim )

9. Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al- Asy’ariy ra., ia berkat a: “ Rasulullah SAW pernah dit anya, m anakah yang t erm asuk berperang di j alan Allah? Apakah berperang karena keberanian, kesukuan, at aukah berper ang karena ria’? Rasulullah SAW m enj aw ab: “ Siapa saj a yang ber perang agar kalim at Allah t erangkat , m aka it ulah perang di j alan Allah.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

10. Dari Abu Bakrah Nufa’i bin Harit s At s- Tsaqafiy ra., ia berkat a: Nabi SAW bersabda: “ Apabila ada dua orang I slam yang bert engkar dengan pedangnya, m aka orang yang m em bunuh dan yang t erbunuh sam a- sam a berada dalam neraka.” Saya bert anya: “ Wahai Rasulullah, sudah w aj ar yang m em bunuh m asuk neraka, t et api m engapa yang t erbunuh j uga m asuk neraka?” Beliau m enj awab: “ Karena ia sangat beram bisi unt uk m em bunuh kawannya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

11. Dari Abu Hurairah ra., ia berkat a: “ Rasulullah SAW

bersabda: “ Shalat seseorang dengan berj am aah, lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar at au di rum ahnya, selisih dua puluh deraj at . Karena seseorang yang t elah m enyem purnakan w udhunya, kem udian pergi ke m asj id dan hanya bert uj uan unt uk shalat , m aka set iap langkah diangkat lah sat u deraj at dan diam puni sat u dosa, sam pai ia m asuk m asj id. Apabila ia berada dalam m asj id ia dianggap m engerj akan shalat selam a m enunggu dilaksanakannya. Para m alaikat m endoakan: “ Ya Allah, kasihanilah dia, am punilah dosa- dosanya, t er im alah t aubat nya selam a t idak berbuat gaduh dan berhadat s.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

12. Dari Abil Abbas Abdullah bin Abbas bin Abdul Mut halib

(5)

dit erim a dari Tuhannya, yait u: “ Sesungguhnya Allah SWT., sudah m encat at sem ua perbuat an baik dan buruk, kem udian Allah m enerangkannya kepada para m alaikat , m ana perbuat an yang baik dan m ana pula perbuat an buruk yang harus dicat at . Oleh karena it u, siapa saj a berm aksud m elakukan perbuat an baik, lalu t idak m engerj akannya, m aka Allah m encat at m aksud baik it u sebagai sat u am al baik yang sem pur na. Jika or ang it u berm aksud m elakukan kebaikan, lalu m engerj akannya, m aka Allah m encat at disisi- Nya sebagai sepuluh kebaikan sam pai t uj uh rat us kali lipat , dan dilipat gandakannya lagi. Siapa saj a yang berm aksud m elakukan kebur ukan, lalu t idak j adi m elakukannya, m aka Allah m encat at nya sebagai sat u am al baik yang sem pur na. Apabila ia ber m aksud m elakukan keburukan kem udian m engerj akannya, m aka Allah m encat at nya sebagai sat u kej elekan.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

13. Dari Abu Abdirrahm an bin Abdullah bin Um ar bin

(6)
(7)

Taubat

1. Dari Abu Hurairah ra. I a berkat a: Saya m endengar dari

Rasulullah SAW, bersabda: “ Dem i Allah, sesungguhnya saya m em baca ist ighfar dan bert aubat kepada- Nya lebih dari t uj uh puluh kali set iap hari.” ( HR. Bukhari)

2. Dari Al- Aghar bin Yasar Al- Muzanniy ra., ia berkat a:

Rasulullah SAW, bersabda: “ Wahai m anusia, bert aubat lah kalian kepada Allah dan m ohonlah am pun kepada- Nya, sesungguhnya saya bert aubat serat us kali set iap hari.” ( HR. Muslim )

3. Dari Abu Ham zah Anas bin Malik Al- Anshariy ( pem bant u

Rasulullah SAW) berkat a: Rasulullah SAW, bersabda: “ Sesungguhnya Allah gem bira m enerim a t aubat ham ba- Nya, m elebihi kegem biraan seseorang diant ar a kalian ket ika m enem ukan kem bali unt anya yang hilang di padang yang luas.” ( Mut t afaqalaih)

Dalam riw ay at I m am m uslim disebut kan, beliau bersabda: “ Sesungguhnya Allah sangat gem bira m enerim a t aubat ham ba- Nya ket ika bert aubat kepada- Nya, m elebihi dari kegem biraan seseorang yang berkendaraan di t engah padang pasir t et api hew an yang dikendarai lari m eninggalkannya, padahal di at as hewan it u t erdapat m akanan dan m inum an, kem udian dia bert eduh di bawah pohon, dan m em baringkan badannya, sedang ia benar- benar put us asa unt uk m enem ukan kem bali hewan yang dikendarainya. Ket ika bangkit , t iba- t iba ia m enem ukan kem bali hewan yang dikendarainya lengkap dengan bekal yang dibawanya, ia pun seger a m em egang t ali kekangnya, seraya berkat a karena sangat gem bira: “ Ya Allah, Engkau adalah ham baku dan aku adalah Tuhan- m u.” I a kelir u m engucapkan kalim at it u karena luapan kegem biraannya.”

4. Dari Abu Musa Abdullah bin Qais Al- Asy’ariy ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda: “ Sesungguhnya Allah Ta’ala it u m em bent angkan t angan- Nya ( m em ber ikan kesem pat an) pada wakt u m alam , unt uk t aubat orang yang berbuat dosa pada wakt u siang hari. Dan Allah m em bent angkan t angan- Nya pada w akt u siang, unt uk t aubat orang yang berbuat dosa di m alam hari, hingga m at ahari t erbit dari barat .” ( HR Muslim ) 5. Dari Abu Hurairah ra., ia ber kat a : Rasulullah SAW, bersabda:

(8)

6. Dari Abu Abdurrahm an Abdullah bin Um ar bin Khat ht hab ra. Dari Nabi SAW, beliau bersabda : “ Sesungguhnya Allah Yang Maha Agung akan m enerim a t aubat seseorang sebelum nyaw a sam pai di t enggorokan ( sebelum sekarat ) .” ( H.R. Tirm idzi )

7. Dari Zir bin Hubais, ia berkat a : “ Saya m endat angi Shafwan bin ` Assal ra. unt uk m enanyakan t ent ang m engusap ke dua khuf, kem udian dia m enanyaiku: “ Wahai Zir, m engapa engkau kem ari?” . Saya m enj aw ab : “ Unt uk m encari ilm u.” I a pun berkat a : “ Sesungguhnya m alaikat m em bent angkan sayapnya bagi or ang yang m encari ilm u, karena senang t erhadap apa yang dicarinya.” Kem udian aku m elanj ut kan pert anyaanku : “ Wahai Shafwan saya m asih belum j elas t ent ang cara m engusap kedua sepat u sesudah berak dan kencing sedangkan engkau adalah salah seorang sahabat Nabi SAW, m aka saya dat ang ke sini unt uk bert anya kepadam u, apakah engkau pernah m endengar beliau m enj elaskan m asalah it u?” I a m enj aw ab : “ Ya, beliau m enyuruh kam i bila dalam perj alanan agar t idak m elepas khuf selam a t iga hari t iga m alam kecuali berj anabat6, t et api kalau hanya berak, kencing, at au t idur t idak perlu dilepas.” Saya bert anya lagi : ” Apakah engkau pernah m endengar Rasulullah SAW, m enyebut t ent ang cint a?” I a m enj aw ab : “ Bet ul, ket ika kam i dat ang bepergian bersam a Rasulullah SAW m endadak seorang Badui m em anggil Rasulullah SAW dengan suara keras: Ya..Muham m ad,” m aka Rasulullah pun m enj aw ab m enyerupai suaranya. Kem udian saya berkat a kepada orang Badui it u : “ Rendahkanlah suaram u, karena engkau berhadapan dengan Nabi SAW Dan kam u dilarang berkat a sepert i it u.” Dan orang Badui it u berkat a lagi: “ Bagaim ana seseor ang yang m encint ai sekelom pok orang, t et api ia t idak boleh berkum pul bersam anya?” Nabi SAW m enj aw ab : “ Seseorang it u akan bersam a dengan orang yang dicint ainya di hari kiam at .” Beliau selalu bercerit a kepada kam i, sam pai akhirnya beliau m encerit akan t ent ang sebuah pint u yang berada di sebelah barat , pint u it u sebesar 40 at au 70 t ahun perj alanan.” Menurut Sufyan, salah seorang peraw i dari daerah Syiria berkat a : “ Allah Ta` ala m encipt akan pint u it u ket ika I a m encipt akan langit dan bum i; pint u it u senant iasa t erbuka unt uk m enerim a t aubat dan t idak akan dit ut up sebelum m at ahari t erbit dari arah barat . ( H.R Tirm idzi ) Bab Taubat , Hal 20- 21.

6

(9)

8. Dari Abu Sa` id Sa` ad bin Malik bin Sinan Al- Khudriy ra. Nabi SAW bersabda : “ Sebelum kalian, ada seorang laki- laki m em bunuh 99 orang. Kem udian ia bert anya kepada penduduk sekit ar t ent ang seorang yang alim , m aka ia dit unj ukkan kepada seorang rahib ( pendet a Bani I srail) . Set elah m endat anginya, ia m encerit akan bahw a ia t elah m em bunuh 99 orang, kem udian ia bert anya : “ Apakah ia bisa bert aubat ?” . Ternyat a pendet a it u m enj aw ab : “ Tidak” Maka pendet a it upun dibunuh sehingga genaplah j um lahnya serat us. Kem udian ia bert anya lagi t ent ang seorang yang paling alim di at as bum i ini. I a dit unj ukkan kepada seorang laki- laki alim . Set elah m enghadap ia bercerit a bahw a dirinya t elah m em bunuh serat us j iw a, dan bert anya : “ Bisakah saya bert aubat ?” Orang alim it u m enj aw ab: “ Ya, siapakah yang akan m enghalangi orang bert aubat ? Pergilah kam u ke kot a ini ( m enunj ukkan ciri- ciri kot a yang dim aksud) sebab di sana t erdapat orang- orang yang m enyem bah Allah Ta` ala. Beribadahlah kepada Allah bersam a m ereka dan j angan kem bali ke kot am u. Kar ena kot am u kot a yang j elek! ” Lelaki it upun berangkat , ket ika m enem puh separuh perj alanan m aut m engham pirinya. Kem udian t im bullah perselisihan ant ara m alaikat Rahm at dengan m alaikat Azab, siapakah yang lebih berhak m em bawa rohnya. Malaikat Rahm at beralasan bahw a : “ Orang ini dat ang dalam keadaan bert aubat , lagi pula m enghadapkan hat inya kepada Allah.” Sedangkan m alaikat Azab ( bert ugas m enyiksa ham ba Allah yang berdosa) beralasan: “ Orang ini t idak pernah m elakukan am al baik.” Kem udian Allah SWT. m engut us m alaikat yang m enyerupai m anusia m endat angi keduanya unt uk m enyelesaikan m asalah it u dan berkat a: “ Ukurlah j arak kot a t em pat ia m eninggal ant ara kot a asal dan kot a t uj uan, Manakah lebih dekat , m aka it ulah bagiannya.” Para m alaiakat it u lalu m engukur, t ernyat a m ereka m endapat i si pem bunuh m eninggal dekat kot a t uj uan, m aka m alaikat Rahm at lah yang berhak m em baw a roh orang t ersebut .” ( H.R Bukhari dan Muslim ) .

Pada riwayat lain di dalam kit ab Ash- Shahih disebut kan : “ I a lebih dekat sej engkal unt uk m enuj u daerah t uj uan, m aka ia dim asukkan dalam kelom pok m ereka.”

(10)

Di dalam riw ayat lain disebut kan: “ Allah m engarahkan hat inya unt uk m enuj u ke daerah yang baik it u”

9. Dari Abdullah bin Ka` ab bin Malik ra. ( beliau adalah seorang panglim a perang) , dari anaknya, ia berkat a : “ Saya m endengar Ka` ab bin Malik bercerit a t ent ang t ert inggalnya ( t idak bersam a) Rasulullah SAW Dalam perang Tabuk, Ka` ab bin Malik berkat a : “ Saya selalu bersam a Rasulullah SAW Dalam set iap peperangan, kecuali dalam perang Tabuk. Mem ang saya j uga t idak bersam a beliau dalam perang Badar, t et api t ak seorang pun dicela, karena t idak ikut perang t ersebut . Sebab w akt u it u Rasulullah SAW bersam a kaum m uslim in keluar bert uj uan m enghadang rom bongan Quraisy, lalu t anpa t erduga Allah m em pert em ukan m ereka dengan m usuh. Sungguh aku m engikut i pert em uan bersam a Rasulullah SAW pada m alam hari di dekat Jum rah Aqabah, ket ika kam i berj anj i m em eluk Agam a I slam . Saya t idak m erasa lebih senang seandainya saya bisa m engikut i perang Badar, t et api t idak m engikut i ba` iat di Jum rah Aqabah, m eskipun perang Badar lebih banyak disebut - sebut keut am aanya di kalangan m anusia daripada Ba` iat Jum rah Aqabah. Adapun cerit a t ent ang diriku t idak ikut perang Tabuk, wakt u it u saya sam a sekali t idak m erasa lebih kuat at aupun lebih m udah ( m encari perlengkapan perang) , daripada ket ika aku t ert inggal Rasulullah SAW daripada ket ika aku t ert inggal dari perang Tabuk. Dem i Allah sebelum perang Tabuk saya t idak dapat m engum pulkan dua kendaraan sekaligus, t et api wakt u perang Tabuk kalau m au saya bisa m elakukannya. Dikarenakan Rasulullah SAW berangkat ke Tabuk ket ika hari it u sangat panas, m enghadapi perj alanan j auh dan sulit , sert a m enghadapi m usuh yang berj um lah besar, m aka Rasulullah m erasa perlu m em bekali kaum m uslim in akan kesulit an-kesulit an yang m ungkin dihadapi, agar kaum m uslim in m em buat persiapan yang cukup. Rasulullah j uga m enj elaskan t ent ang t uj uan m ereka.

Wakt u it u, kaum m uslim in yang ikut perang Tabuk bersam a Rasulullah SAW cukup banyak ( sekit ar 30.000 orang) , t et api nam a- nam a m ereka t idak t ercat at dalam buku. Sedikit sekali di ant ara m ereka yang absen ( bersem bunyi dan t idak ikut perang) . Orang- orang yang absen it u m engira bahw a Rasulullah SAW t idak m enget ahuinya, selam a w ahyu Allah Ta` ala t idak t urun.

(11)

Rasulullah dan kaum m uslim in hendak berangkat m em persiapkan segala sesuat unya, akupun bergegas keluar, guna m em persiapkan diri bersam a m ereka. Nam un saya kem bali t anpa m enghasilkan apa- apa, padahal dalam hat i aku berkat a: “ Saya m am pu m em persiapkannya j ika bersungguh-sungguh.“ Dem ikian it u berlangsung t erus, dan saya selalu m enundanya unt uk m em persiapkan perlengkapan perang, sam pai kesibukan kaum m uslim in m em uncak. Pada akhirnya, di pagi hari Rasulullah SAW besert a kaum m uslim in berangk at , sem ent ara say a belum m engadakan per siapan. Lalu saya keluar ( unt uk m encari perlengkapan) , t et api saya kem bali dengan t angan kosong. Hingga kaum m uslim in bert am bah j auh dan pert em puran sem akin dekat . Kem udian saya put uskan unt uk m enyusul kaum m uslim in. Dengan perasaan m enyesal ia berkat a: “ Andai saj a saya berbuat dem ikian, nam un t akdir m enent ukan lain,”

Akhirnya, apabila saya keluar dan bergaul dengan m asyarakat sesudah berangkat nya Rasulullah SAW Hat iku resah dan saya m enganggap diri ini t idak lebih sebagai seorang m unafiq, at au lelaki yang diberi keringanan oleh Allah karena lem ah ( pada saat it u, di Madinah yang t inggal hanyalah orang- orang yang disebut m unafiq dan orang- orang yang udzur karena am at lem ah, sepert i orang yang t idak dapat berj alan, but a, sakit , dan sebagainya) . ( Menur ut ket erangan t em an- t em an) Rasulullah SAW t idak pernah m enyebut - nyebut saya, hingga sam pai ke Tabuk. Sesam painya di Tabuk, barulah beliau bert anya : “ Apa sebenarnya yang dikerj akan oleh Ka` ab Bin Malik?” Salah seorang dari Bani Salim ah m enj aw ab : “ Ya Rasulullah, dia t erhalang oleh selendangnya dan sedang m em andang kedua pinggangnya ( sedang bersenang- senang m em akai pakaiannya) . “ Tet api Mu` adz bin Jabal m enghardiknya : “ Bet apa buruk perkat aanm u, Dem i Allah, yang kam i ket ahui pada Ka` ab hanyalah kebaikan.” Rasulullah SAW pun diam . Pada saat it ulah m elihat seorang lelaki berpakaian put ih sedang berj alan di kej auhan. Rasulullah bersabda: “ Mudah- m udahan it u adalah Abu Khait sam ah.” Ternyat a benar, orang it u adalah Abu Khait sam ah Al- Anshariy. Dialah orang yang bersedekah segant ang kurm a, ket ika diolik- olok oleh orang m unafiq.

(12)

ket ika m endengar bahwa Rasulullah SAW sudah dekat , hilanglah segala m acam kebohongan yang saya siapkan, hingga saya yakin t idak ada alasan yang dapat m enyelam at kan dari Rasulullah SAW selam anya. Karena it u saya m engat akan yang sebenarnya. Keesokan harinya, Rasulullah SAW t iba. Biasanya, kalau beliau dat ang dari bepergian, yang beliau t uj u pert am a kali adalah m asj id. Beliau m engerj akan shalat dua raka` at lalu duduk m enunggu kaum m uslim in m elaporkan sesuat u dan sebagainya.

Maka berdat anganlah orang- orang yang t idak ikut ke Tabuk, m enem ui beliau. Mereka m engem ukakan berbagai alasan kepada Rasulullah SAW disert ai dengan sum pah. Mereka yang t idak ikut perang Tabuk ada delapan puluh orang lebih. Rasulullah SAW Menerim a m ereka, beliau m em perkenankan m em perbaharui bai` at dan m em ohonkan am pun bagi m ereka, sedangkan bat in m ereka, beliau serahkan kepada Allah Ta` ala. Tibalah giliran saya m enghadap. Ket ika saya m engucapkan salam beliau t ersenyum sinis, kem udian bersabda : “ Kem arilah” Ka` ab berj alan m endekat dan duduk di hadapan beliau. Lalu beliau m ulai bert anya: “ Apa yang m enyebabkan engkau t idak ikut berangkat ? Bukankah engkau t elah m em beli kendaraan?” Saya m enj aw ab: “ Ya, Rasulullah! Dem i Allah, andaikan saya duduk di hadapan orang selainm u, saya yakin dapat bebas dari kem arahannya dengan m enggunakan berbagai alasan yang bisa dit erim a. Sungguh, saya t elah dikaruniai kepandaian berbicara. Nam un, dem i Allah aku benar - benar yakin, seum pam a hari ini saya berkat a bohong dan engkau m enerim anya, past i sebent ar lagi Allah Ta` ala m enggerakan hat im u unt uk m arah kepada saya. Sebaliknya, j ika saya berkat a benar yang m em buat m u m arah, m aka saya dapat m engharapkan penyelesaian yang baik dari Allah. Dem i Allah, aku t idak m em puyai udzur7.” Dem i Allah, diriku sam a sekali t idak m erasa kuat dan lebih m udah daripada ket ika aku t idak m engikut im u ke Perang Tabuk. Sekarang ini, saya m erasa cukup segalanya”

(13)

Ka` ab m elanj ut kan : “ Dem i Allah, orang- orang Bani Salim ah it u t erus m enerus m enyalahkan diriku, sehingga ingin rasanya saya kem bali kepada Rasulullah SAW Unt uk m eralat perkat aanku. Tet api kem udian aku bert anya kepada orang-orang Bani Salim ah it u: “ Adakah orang-orang lain yang m engalam i sepert i yang saya alam i?” Mereka m enj awab: “ Ya, m em ang ada. Ada dua orang yang m engat akan sepert i apa yang engkau kat akan dan m ereka m endapat j awaban sam a sepert i j awaban yang engkau t erim a.” Saya bert anya : ” Siapa m ereka?” Mereka m enj aw ab: ” Murarah bin Rabi` ah Al- Am iriy dan Hilal bin Um ayyah Al- Waqifiy.”

Dua orang lelaki shalih it u t elah m engikut i perang Badar dan dapat kuikut i karena akhlaknya. Sej ak saat it u, Rasulullah SAW m elarang kaum m uslim in berbicara dengan kam i bert iga. Sej ak it u pula m ereka t elah m engubah sikap dan m enj auhi kam i, sehingga bum i t erasa asing bagiku, seolah- olah bum i yang saya pij ak ini bukanlah bum i yang sudah kukenal. Keadaan sepert i ini berlangsung selam a lim a puluh hari.

Dua orang t em anku ( Murarah dan Hilal) m enyem bunyikan diri dan diam di rum ahnya m asing- m asing, sam bil t iada hent i-hent inya m enangis m ohon am pun kepada Allah karena t idak ikut perang.

Di ant ara kam i bert iga, akulah orang yang paling m uda dan paling kuat . Aku t et ap keluar rum ah unt uk m engikut i salat j am a` ah bersam a kaum m uslim in, j uga pergi ke pasar, t et api t ak seorangpun m au diaj ak bicara. Saya pergi m enghadap Rasulullah SAW Unt uk sekadar m engucapkan salam kepada beliau di t em pat duduk beliau sesudah salat . Tet api hat i ini berkat a: “ Apakah Rasulullah SAW, akan m enggerakan bibir beliau unt uk m enj aw ab salam , at aukah t idak?” Kem udian saya m engerj akan salat berdekat an dengan beliau, sesekali aku m elirik beliau. Apabila m enghadap ke salat , beliau m em andangku, kalau m enengok ke arah beliau, beliau berpaling dari saya.

Hal ini t erj adi bert urut - t urut sam pai suat u hari saya berj alan-j alan, lalu m elom pat i pagar pekarangan Abu Qat adah. Dia adalah saudara sepupu dan orang yang paling kusayangi. Kuucapkan salam kepadanya, dem i Allah, bukankah engkau t ahu bahwa aku ini cint a kepada Allah dan Rasul- Nya?” Abu Qat adah diam saj a. Sehingga kuulangi pert anyaanku, dia t et ap diam , sesudah saya ulangi pert anyaan saya sekali lagi, barulah dia m enj aw ab: ” Allah dan Rasul- Nya lebih t ahu! ”

(14)

Madinah, t iba- t iba ada seorang pet ani beragam a Krist en dari Syam yang dat ang ke Madinah unt uk m enj ual bahan m akanan. Pet ani it u bert anya ( kepada orang- orang yang berada di pasar) : ” Siapakah yang dapat m enunj ukkanku kepada Ka` ab bin Malik?” orang- orang m em berikan isyarak ke arahku. Pet ani it u m endat angiku dan m enyerahkan sepucuk surat kepadaku, dari Raj a Ghassan. Set elah saya baca t ernyat a isinya sebagai berikut : ” Am m a ba` du. Sungguh kam i m endengar bahw a t em anm u ( Nabi Muham m ad SAW) m endiam kanm u, sedangkan Allah sendiri t idak m enj adikanm u unt uk t inggal di t em pat hina dan t ersia- sia. Karena it u dat anglah ke negeri kam i. Kam i past i m enolongm u.”

Saat m em baca surat it u aku berpikir: ” I ni j uga m erupakan cobaan.” Kem udian saya bakar surat it u di dapur. Selang em pat puluh hari, t iba- t iba seorang ut usan Rasulullah SAW Dat ang kepadaku dan berkat a : “ Rasulullah SAW m em erint ahkanm u unt uk m enj auhi ist erim u.” Ka` ab bert anya: “ Apakah saya har us m enceraikannya at au bagaim ana?”

Ut usan it u m enj aw ab : ” Tidak, t et api hindarilah dia, j angan dekat - dekat padanya! ”

Rasulullah SAW j uga m engirim kan ut usan kepada kedua orang t em anku ( Mur arah dan Hilal) , yang m aksudnya sam a dengan yang kut erim a. Saya berkat a kepada ist eriku: ” Pulanglah kepada keluargam u. Sem ent ara m enet aplah engkau di sana, sam pai keput usan Allah dat ang.

Suat u saat ist eri Hilal bin Um ayyah m enghadap kepada Rasulullah SAW Mem ohon kepada beliau : ” Ya Rasulullah! Suam iku, Hilal bin Um ayyah, adalah seorang t ua sebat angkara dan t idak m em punyai pelayan, Apakah engkau keberat an bila aku m elayaninya?” Rasulullah SAW m enj awab: ” Tidak, t et api yang saya m aksud j angan sam pai dia dekat -dekat padam u.” I st eri Hilal pun berkat a: ” Dem i Allah, Hilal sudah t idak lagi m em punyai keinginan sedikit pun( gairah) t erhadapku. Dan dem i Allah, t ak hent i- hent inya dia m enangis sej ak engkau m elarang kaum m uslim in berbicara dengannya, sam pai hari ini.”

(15)

m em int a izin beliau, sedangkan saya seorang yang m asih m uda.”

Saya lalui kehidupan t anpa ist eri it u selam a sepuluh hari ( m enunggu keput usan Allah) . Genaplah sudah bagi kam i, lim a puluh hari sej ak ada larangan berbicara dengan kam i. Kem udian pada hari ke lim a puluh, di bagian at as rum ahku pada saat aku sedang duduk ket ika shalat shubuh, Allah m enyebut - nyebut t ent ang kam i. Di saat it u pula hat iku sangat resah, bum i yang sedem ikian luas seakan sem pit bagiku. Kem udian aku m endengar suara orang yang bert eriak- t eriak naik ke at as Sal` i. “ Hai Ka` ab bin Malik, bergem biralah ! ” Sert a m ert a aku m enj at uhkan diri bersuj ud syukur dan aku t ahu. Bahw a saya dapat penyelesaian.

Rasulullah SAW m em beri t ahu kepada kaum m uslim in, bahw a Allah Yang Mahaagung dan Maha Tinggi t elah m enerim a t aubat kam i bert iga. Kabar it u disam paikan seusai beliau m engerj akan shalat Subuh. Maka kaum m uslim in berdat angan m engucapkan selam at dan ikut bergem bira, j uga kepada kedua orang t em an ( Murarah dan Hilal) . Mereka ada yang dat ang berkuda, ada lagi penduduk Aslam yang berj alan kaku dan ada pula yang naik gunung bert eriak m engucapkan selam at , sehingga suaranya lebih cepat dari larinya kuda. Ket ika saya m endengar ucapan selam at dari orang pert am a dan dat ang kepada saya, seket ika it u j uga saya m elepaskan pakaian dan saya kenakan kepadanya. Padahal dem i Allah wakt u it u saya t idak m em iliki pakaian.

Set elah it u, saya m em inj am pakaian dan berangkat unt uk m enghadap Rasulullah SAW Sem ent ara kaum m uslim in m enyam but ku, m engucapkan selam at at as dit erim anya t aubat ku. Mereka berkat a kepada saya : “ Selam at at as pengam punan Allah kepadam u.”

Dem ikianlah, sepanj ang j alan kaum m uslim in m em berikan selam at . Sesam painya di m asj id, t ernyat a Rasulullah SAW Sedang duduk dikelilingi oleh para sahabat . Melihat kedat anganku, sahabat Thalhah bin Ubaidillah segera berdiri m enyongsongku. Menj abat t angan saya dan m em beri selam at . Dem i Allah! Tak seorangpun di ant ara para sahabat Muhaj irin yang berdiri, kecuali dia. Karena it ulah Ka` ab t ak bisa m elupakan kebaikannya.

(16)

apakah darim u sendiri at aukah dari sisi Allah?” Beliau SAW Menj aw ab : ” Dari Allah yang Mahaagung dan Maha Tinggi.”

Jika m erasa senang, waj ah Rasulullah SAW, bersinar t erang, seolah- olah m erupakan pot ongan rem bulan. Melalui w aj ahnya, kam i m enget ahui bahw a Rasulullah SAW sedang senang hat inya.

Ket ika saya duduk m enghadap beliau, aku berkat a: ” Ya Rasulullah, sungguh, t erm asuk t aubat saya ( sebagai pernyat aan rasa syukurku) , aku hendak m enyerahkan hart a bendaku sebagai sedekah unt uk ( m endapakan ridha) Allah dan Rasul- Nya.” Rasulullah SAW, bersabda: ” Sim panlah sebagian hart a bendam u ( Jangan engkau serahkan selur uhnya) . I t u lebih baik. ” Kem udian saya m enj aw ab: ” Saya m asih m em punyai t anah yang m enj adi bagian saya hasil dari ram pasan perang di Khaibar.” Lebih lanj ut saya berkat a: ” Ya Rasulullah, sesungguhnya, Allah t elah m enyelam at kank u karena kej uj uran. Dan saya nyat akan, bahw a t erm asuk t aubat ku ( sebagai pernyat aan rasa syukur kepada Allah) . Saya t idak akan berbicara selain yang benar, selam a hidup saya.” Dem i Allah, saya t idak per nah m elihat seorangpun di ant ara kaum m uslim in yang diuj i Allah Ta` ala unt uk berkat a j uj ur, lebih baik dari saya sem enj ak berj anj i kepada Rasululah SAW Hingga kini, aku t idak pernah sengaj a berbohong. Dan saya berharap sem oga Allah m enj agaku dalam sisa hidupku.

(17)

m em berikan nikm at , sesudah Dia m em beri saya pet unj uk m em eluk islam yang m elebihi kej uj uran saya kepada Rasulullah SAW Sebab, andaikat a saya berbohong kepada beliau, past ilah bencana m enim pa saya ( rusak agam aku) , sebagaim ana orang- orang m unafiq yang berdust a kepada beliau. Sungguh, Allah berfirm an unt uk orang- orang yang m endust ai Rasulullah SAW dan m engecam bet apa j elek orang t ersebut .

Sebagaim ana firm an Allah dalam surat At - Taubah, ayat 95 dan 96: ” Orang- orang m unafik it u akan bersum pah dengan nam a Allah kepada kalian, apabila kalian kem bali kepada m ereka ( di Madinah) , agar kalian ber paling dari m ereka ( t idak m encela m ereka) . Maka berpalinglah kalian dari m ereka, karena sesungguhnya m ereka it u naj is ( hat inya) dan t em pat m ereka adalah Jahannam ( di Akhirat ) , sebagai balasan at as apa yang m ereka per buat . Mereka akan bersum pah kepada kalian, supaya kalian ridha t erhadap m ereka. Tet api, j ika sekiranya kalian r idha t er hadap m ereka, m aka ket ahuilah sesungguhnya Allah ridha t erhadap orang- orang yang fasik.”

Lebih lanj ut Ka` ab berkat a: ” Urusan kam i bert iga dit unda dari urusan orang- orang m unafiq, ket ika m ereka bersum pah kepada Rasulullah SAW lalu beliau m enerim a bai` at m ereka dan m em int a am pun kepada Allah. Tet api m asalah kam i dit unda Rasulullah SAW Sam pai Allah m em ut uskan m enerim a t aubat kam i.

Sebagaim ana firm an Allah Ta` ala : ” Dan t erhadap t iga orang yang dit angguhkan t aubat nya.”

Firm an Allah t ersebut m enurut Ka` ab, bukan berart i kam i bert iga ket inggalan dari perang Tabuk, t et api m em punyai art i bahwa persoalan kam i bert iga diundur dari orang m unafiq yang bersum pah kepada Rasulullah SAW Dan m enyam paikan berm acam - m acam alasan yang kem udian dit erim a oleh Rasulullah SAW”

( H.R Bukhari dan Muslim )

Dalam riw ayat lain : “ Nabi SAW Pada wakt u perang Tabuk keluar pada hari kam is; dan m em ang sudah m enj adi kesukaan beliau unt uk bepergian pada hari kam is”

Dalam salah sat u riw ayat disebut kan : ” Biasanya beliau kalau dat ang dari bepergian pada wakt u pagi, dan bila dat ang biasanya langsung ke m asj id dan salat dua rakaat kem udian duduk di dalam nya.”

(18)

Rasulullah SAW, sedangkan ia sedang ham il karena berzina dan ber kat a: ” Ya Rasulullah, saya t elah m elakukan kesalahan, dan saya harus di had( hukum ) , m aka laksanakanlah had it u pada diri saya. ” Kem udian Nabi SAW m em anggil w alinya9 seraya bersabda: “ perlakukanlah baik- baik w anit a ini, apabila sudah m elahirkan, baw alah kem ari.” Maka dilaksanakan perint ah it u oleh w alinya. Kem udian set elah w anit a it u m elahirkan, dibaw alah ke hadapan Rasulullah SAW Dan m em erint ahkan unt uk wanit a, m aka diikat kanlah pakaiannya unt uk dir aj am .

Set elah ia m at i, m aka Rasulullah SAW m enyalat kannya. Nam un Um ar berkat a kepada beliau: ” Ya Rasulullah, m engapa engkau m enyalat kan w anit a it u, padahal ia t elah berzina.” Beliau m enj awab : “ Wanit a it u benar- benar bert aubat , dan seandainya t aubat nya dibagi pada t uj uh puluh penduduk Madinah, niscaya m asih cukup. Pernahkah kam u m endapat kan orang yang lebih ut am a daripada seseorang yang t elah m enyer ahkan dir i sepenuhnya kepada Allah Tang Maha Mulia lagi Maha Agung?” ( H.R Muslim )

9 Orang yang bert anggung j aw ab t erhadap dia, di ant aranya

orang t ua, saudara laki- laki, pam annya at au kerabat dekat yang lain.

11. Dari I bnu Abbas dan Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW

bersabda : ” Seandainya seor ang m em punyai sat u lem bah dari em as, niscaya ia ingin m em punyai dua lem bah, dan t idak akan m erasa puas kecuali t anah sudah m em enuhi m ulut nya10. Dan Allah senant iasa m enerim a t aubat orang yang bert aubat .” ( H.R Bukhari dan Muslim )

10

Tidak akan puas unt uk m engum pulkan hart a , sebelum ia m eninggal dunia.

12. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW Bersabda: ” Allah

gem bira m anakala ada dua orang yang saling m em bunuh dan keduanya m asuk surga. Pert am a, seseorang yang m at i berj uang di j alan Allah. Yang kedua, orang yang m em bunuh it u bert aubat kepada Allah, kem udian m asuk I slam dan t erbunuh di Jalan Allah ( m at i syahid) ” .

(19)

SABAR

1. Dari Abu m alik al- Harit s bin Ashim Al- Asy` ariy ra., ia berkat a : Rasulullah SAW bersabda: ” Suci adalah sebagian dari im an, m em baca Alham dulillah dapat m em enuhi t im bangan, Subhanallah dan Alham dulillah it u dapat m em enuhi sem ua yang ada di ant ara langit dan bum i, salat it u adalah cahaya, sedekah it u adalah bukt i im an, sabar it u adalah pelit a dan Al Quran unt uk berhuj j ah ( berargum ent asi) t erhadap yang t idak kam u sukai. Sem ua orang pada w akt u pagi m enj ual dirinya, kem udian ada yang m em bebaskan dirinya dan ada pula yang m em binasakan dirinya.” ( H.R Muslim )

2. Dari Abu Sa` id bin Malik bin Sinan Al- Khudriy ra. Berkat a: “ Ada beberapa sahabat Anshar m em int a sesuat u kepada Rasulullah SAW, m aka beliau m em berinya, kem udian m ereka m em int a lagi dan beliau pun m em berinya sehingga habislah apa yang ada pada beliau. Ket ika beliau m em berikan sem ua yang ada di t angannya, beliau bersabda kepada m ereka : ” Sem ua kebaikan yang ada padaku t idak akan aku sem bunyikan pada kalian. Siapa saj a yang m enj aga kehorm at an dirinya, m aka Allah pun akan m enj aganya dan siapa saj a yang m enyabarkan dirinya, m aka Allah pun akan m em berikan kesabaran. Dan seseorang t idak akan m endapat kan anugerah yang lebih baik at au lebih lapang m elebihi kesabaran.” ( H.R Bukhari dan Muslim )

3. Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra. I a berkat a: Rasulullah SAW bersabda : ” Sangat m enakj ubkan bagi orang m ukm in, apabila segala urusannya sangat baik baginya, dan it u t idak akan t erj adi bagi seorang yang berim an, kecuali apabila m endapat kan kesenangan ia bersyukur, m aka yang dem ikian it u sangat baik, dan apabila ia t ert im pa kesusahan ia bersabar , m aka yang dem ikian it u sangat baik baginya.” ( H.R Muslim )

(20)

5. Dari Abu Zaid Usam ah bin Zaid bin Harit sah, ( dia adalah pelayan,kekasih dan anak kekasih Rasulullah SAW ) ia berkat a : “ Salah seorang put ri Nabi SAW m engut us seseor ang unt uk m em berit ahu kepada beliau bahwa anaknya sedang sakarat ul m aut , m aka kam i dim int a unt uk dat ang, kem udian beliau hanya m engirim kan salam , seraya bersabda : “ Sungguh m enj adi hak Allah unt uk m engam bil dan m em beri dan segala sesuat unya t elah dit ent ukan di sisi Allah, m aka hendaklah kam u sabar dan m ohonlah pahala kepada Allah .” Kem udian orang it u disuruhnya kem bali, m enghadap Nabi SAW, seraya m em int a yang disert ai dengan sum pah agar beliau ber kenan hadir . Maka per gilah beliau besert a Sa’ad bin Ubadah, Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa sahabat yang lain. Maka diberikan anak yang sakit it u kepada Rasulullah SAW dan didudukkan di pangkuan beliau, sedangkan nafasnya t ersengal- sengal, m aka m enet eslah air m at a beliau, kem udian Sa’ad bert anya : “ Wahai Rasulullah, m engapa engkau m enet eskan air m at a ?” Beliau m enj awab : “ Tet esan air m at a adalah rahm at yang dikaruniakan Allah Ta’ala ke dalam hat i ham ba- ham ba- Nya.”

Dalam riw ayat lain disebut kan : “ Ke dalam hat i ham ba- ham ba yang dikehendaki- Nya. Sesungguhnya Allah m enyayangi ham ham ba-Nya yang m em punyai rasa sayang.” ( HR. Bukhar i dan Muslim )

6. Dari Shuhaib ra., Rasulullah SAW bersabda : “ Pada zam an

(21)

berkat a : “ Nah, hari ini aku akan m enget ahui t ukang sihirkah yang lebih ut am a at aukah pendet a ?”

Pem uda it u m engam bil bat u seraya berkat a : “ Ya Allah, apabila aj aran pendet a it u lebih Engkau sukai m aka m at ikanlah binat ang yang sangat besar it u agar orangpun dapat m eneruskan perj alanannya.” Kem udian ia lem parkan bat u it u, dan m at ilah binat ang it u, sehingga orang- orangpun dapat m elanj ut kan perj alanannya. I a lalu m endat angi pendet a it u dan m encerit akan apa yang baru saj a t erj adi. Pendet a it u berkat a : “ Wahai anakku, kam u sekarang lebih ut am a dari saya karena kam u t elah m enguasai segala yang aku ket ahui, dan ket ahuilah, kam u nant i akan m endapat uj ian ; t et api ingat lah, apabila kam u diuj i, j anganlah k am u m enyebut -nyebut nam aku.” Set elah it u pem uda t adi dapat m enyem buhkan orang but a, penyakit belang, dan berbagai j enis penyakit lain.

Tersebarlah berit a, bahw a kaw an raj a sakit m at a hingga but a dan sudah diusahakan ke m ana- m ana t et api belum j uga sem buh. Kem udian dat anglah ia kepada pem uda it u dengan m em baw a beraneka m acam hadiah dan berkat a : “ Seandainya kam u dapat m enyem buhkan saya, akan saya penuhi sem ua perm int aanm u.” Pem uda it u m enj aw ab : “ Sesungguhnya saya t idak bisa m enyem buhkan seseorang, t et api yang m enyem buhkan adalah Allah Ta’ala. Apabila engkau berim an kepada Allah Ta’ala niscaya saya akan berdo’a kepada- Nya agar m enyem buhkan penyakit m u.” Maka berim anlah orang it u kepada Allah Ta’ala dan sem buhlah penyakit nya.

(22)
(23)

pelipis yang t erluka, lalu ia pun m at i. Pada saat it u j uga serent ak orang- orang berkat a : “ Kam i berim an dengan Tuhannya pem uda it u .” Ada seorang yang m enyam paikan berit a it u kepada sang r aj a seraya berkat a : “ Tahukah engkau, apa yang engkau khaw at irkan sekarang t elah m enj adi kenyat aan. Dem i Allah, kekhaw at iranm u t idak ada gunanya sam a sekali karena orang- orang sudah berim an .” Kem udian raj a it u m em erint ahkan m em buat parit yang besar pada set iap persim pangan j alan, di dalam nya dinyalakan api, kem udian m em erint ahkan kepada siapa saj a yang t idak m au kem bali pada agam a sem ula, m aka akan dilem parkan ke dalam parit . Perint ah it u dilaksanakan. Ada seorang wanit a yang berpegang t eguh pada agam a yang hak, nam un ia m em baw a bayinya dan m erasa sangat kasihan kepada anaknya kalau ia besert a anaknya m asuk ke dalam parit , akan t et api bayi it u berkat a : “ Wahai ibu, sabarlah, karena engkau berada dalam kebenaran .”

( HR. Muslim )

1 Pada m asa it u, yang dim aksud dengan kat a ar- rahib at au

pendet a, adalah pendet a yang m asih kuat m em egang aj aran Tauhid dan m enyem bah Allah SWT.

7. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Sew akt u Nabi SAW m enj um pai seorang w anit a sedang m enangis di at as kubur, m aka beliau bersabda : “ Bert akw alah kepada Allah dan sabarlah ! ” Wanit a it u berkat a : “ Pergilah dairi sini karena sesungguhnya engkau t idak t ert im pa m usibah sebagaim ana yang aku alam i ! ” Wanit a it u t idak t ahu bahw a yang berkat a adalah Nabi. Kem udian ada seseorang yang m em berit ahukan kalau it u adalah Nabi SAW Maka w anit a it u segera dat ang ke r um ah Beliau SAW dan ia t idak m enj um pai para penj aga pint u, sehingga dengan m udah ia m em asukinya kem udian ia berkat a : “ Saya t idak t ahu kalau yang berkat a t adi adalah engkau.” Maka beliau bersabda : “ Sesungguhnya sabar it u hanyalah pada hari pert am a dari m usibah it u.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

Dalam riw ayat Muslim disebut kan : “ Wanit a it u m enangisi anaknya yang baru m eninggal.”

8. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda : “ Allah

(24)

9. Dari Aisyah ra., ia bert anya kepada Rasulullah SAW t ent ang wabah penyakit yang t ersebar di seluruh negeri, kem udian beliau m em berit ahu, bahw a w abah it u m erupakan siksaan yang dit im pakan oleh Allah Ta’ala kepada siapa saj a yang dikehendaki- Nya, akan t et api Allah Ta’ala m enj adikannya sebagai rahm at bagi orang- orang yang berim an, m aka seseor ang yang t et ap t inggal pada suat u daerah yang kej angkit an w abah dan ia sabar sert a hanya m em ohon kepada Allah kem udian sadar bahwa ia t idak akan t ert im pa w abah kecuali Allah akan m enakdirkannya, m aka ia m endapat pahala sepert i pahalanya orang yang m at i syahid.” ( HR.Bukhari)

10. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Saya m endengar Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirm an : “ Apabila Aku m enguj i salah seorang ham ba- Ku dengan kubut aan pada kedua m at anya kem udian ia sabar, m aka Aku akan m enggant ikannya dengan surga .” ( HR. Bukhari)

11. Dari At ha’ bin Abu Ribah, ia berkat a : “ I bnu Abbas ra. berkat a kepadaku : “ Maukah saya t unj ukkan seorang w anit a yang t erm asuk ahli surga ?” Saya m enj aw ab t ent u saj a saya m au. “ I a ber kat a : “ Adalah w anit a berkulit hit am yang pernah dat ang kepada Nabi SAW, w akt u it u berkat a : “ Sesungguhnya saya m em punyai penyakit ayan, dan aurat saya t er buka kar enanya; oleh karena it u m ohonkanlah kepada Allah agar penyakit saya sem buh.” Beliau kem udian bersabda : “ Apabila kam u m au sabar m aka kam u akan m asuk surga, dan apabila kam u t et ap m em int a m aka saya pun akan berdoa kepada Allah agar engkau sem buh dari penyakit m u.” Wanit a it u m enj aw ab : “ Kalau begit u saya akan bersabar.” Kem udian wanit a it u berkat a lagi : “ Sesungguhnya aurat saya t erbuka karenanya, oleh karena it u, m ohonkanlah kepada Allah agar aurat saya t idak t erbuka.” Maka Nabi pun berdoa unt uknya agar aurat nya t idak t erbuka.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

12. Dari Abi Abdurrahm an bin Abdillah bin Mas’ud ra., ia

berkat a : “ Seakan- akan saya m asih m elihat Rasulullah SAW, sewakt u m encerit akan salah seorang dari para Nabi ket ika dipukuli kaum nya sehingga berlum uran darah, dan ia m engusap darah dari m ukanya sam bil berdoa : “ Ya Allah, am punilah kaum ku karena sesungguhnya m ereka t idak m enget ahui.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

13. Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, ia

(25)

kem elarat an, kegundahan, kesedihan, kesakit an, m aupun kedukacit aan, sam pai yang t ert usuk duripun niscaya Allah akan m engam puni dosanya sesuai apa yang m enim panya .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

14. Dari I bnu Mas’ud ra., ia berkat a : “ Saya m asuk ke

t em pat Nabi SAW, w akt u it u beliau sedang sakit panas. Kem udian saya berkat a : “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau benar - benar m enderit a sakit yang sangat panas. “ Beliau m em berit ahukan : “ Benar, sakit panas yang saya derit a ini dua kali lipat lebih panas dari yang biasa diderit a kalian.” Saya bert anya : “ Kalau begit u engkau m endapat pahala dua kali lipat ?” Beliau m enj aw ab : “ Benar, m em ang dem ikianlah keadaannya.” “ Seorang m uslim yang t ert im pa suat u kesakit an, baik it u t ert usuk duri m aupun lebih dari it u, niscaya Allah m engam puni kesalahan- kesalahannya dan m enghapus dosa- dosanya sebagaim ana daun- daun yang bergugur an dari pohon.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

15. Dari Abu Hurairah ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW

bersabda : “ Siapa saj a yang dikehendaki Allah m enj adi orang baik, m aka diberikan cobaan kepadanya.” ( HR. Bukhari)

16. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW bersabda : “ Janganlah salah seorang di ant ara k am u sekalian m enginginkan m at i karena t ert im pa kesulit an. Seandainya t erpaksa harus berbuat dem ikian, m aka ucapkanlah : “ Ya Allah, biarkanlah saya hidup apabila hidup lebih baik bagiku, dan m at ikanlah saya apabila m at i it u lebih baik bagiku.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

(26)

Dalam suat u riw ayat disebut kan : “ Beliau sedang berbant alkan sorbannya sedangkan kam i baru saj a bert em u dengan orang-orang m usyrik yang m enyiksa kam i dengan siksaan yang sangat berat .”

18. Dari I bnu Mas’ud ra., dia berkat a : “ Set elah perang

Hunain Rasulullah SAW m endahulukan orang- orang yang t erkem uka didalam m em bagi ram pasan perang. Beliau m em berikan m asing- m asing serat us ont a kepada Al- Aqra’ bin Habis dan kepada ‘Uyainah bin Hishn. Dalam pem bagian ram pasan perang pada beberapa hari it u, yang didahulukan oleh beliau beberapa pem uka Arab. Ada seorang laki- laki yang berkat a : “ Dem i Allah sesungguhnya pem bagian ram pasan perang ini t idak adil dan nam paknya sem at a- m at a bukan karena Allah.” Maka saya berkat a : “ Dem i Allah, saya benar -benar akan m enyam paikan hal ini kepada Rasulullah SAW”

Kem udian saya dat ang kepada beliau dan m encerit akan apa yang dikat akan oleh laki- laki t adi. Tiba- t iba ber ubahlah waj ah beliau bagaikan kesum ba m erah, kem udian bersabda : “ Siapakah yang adil bila Allah dan Rasul- Nya dianggap t idak adil ?” Beliau bersabda lagi : “ Sem oga Allah senant iasa m elim pahkan rahm at kepada Nabi Musa karena beliau t elah disakit i hat inya m elebihi diriku, t et api beliau t et ap sabar.“ Saya berkat a : “ Tidak apa- apa, saya t idak m enyam paikan berit a sem acam it u lagi kepada beliau sesudah perist iw a it u .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

19. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW bersabda : “ Apabila Allah m enghendaki ham ba- Nya m enj adi orang yang baik, m aka ia m enyegerakan siksaannya di dunia, dan apabila Allah m enghendaki ham ba- Nya m enj adi orang j ahat , m aka ia m enangguhkan balasan dosanya sehingga Allah akan m enunt ut nya pada hari kiam at .” ( Peraw i t idak t ercant um )

20. Nabi SAW bersabda : “ Sesungguhnya besarnya pahala

it u t ergant ung besarnya uj ian. Apabila Allah Ta’ala m encint a suat u bangsa, m aka Allah akan m enguj i m ereka. Sehingga siapa saj a yang ridha, m aka Allah akan m eridhainya dan siapa saj a yang m urka, m aka Allah akan m em urkainya .” ( HR. Tirm idzi)

21. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Abu Thalhah m em punyai

(27)

m enghidangkan m akanan lalu Abu Thalhah pun m akan. Selesai m akan, ist erinya berkat a : “ Kuburkanlah anak it u ! ” Kem udian pada pagi harinya, Abu Thalhah dat ang kepada Rasulullah SAW dan m encerit akan hal it u. Beliau bert anya : “ Apakah t adi m alam kam u berset ubuh dengan dengan ist erim u ?” Abu Thalhah m enj aw ab : “ Ya.” Kem udian Rasulullah SAW m endoakan keduanya : “ Ya Allah m udah-m udahan Engkau udah-m eudah-m berkahi keduanya.” Selang beberapa bulan, ist erinya m elahirkan bayi laki- laki. Kem udian Abu Thalhah m enyur uh saya ( Anas ) unt uk m em baw a bayi it u kepada Nabi SAW dengan m enyert akan beberapa kurm a. Set elah sam pai di hadapan Nabi, beliau bert anya : “ Adakah sesuat u yang disert akan bersam a bayi ini ?“ I a m enj aw ab : “ Ya, beberapa buah kurm a.” Beliau m engam bil kurm a- kurm a it u, dan dikunyah sam pai halus, kem udian diam bil kem bali dari m ulut beliau lalu dim asukkannya ke dalam m ulut bayi it u. I a diberi nam a Abdullah . ( HR. Bukhari dan Muslim )

Di dalam sebuah hadit s riw ayat I m am Bukhari, disebut kan, I bnu Uyainah berkat a : “ Ada seorang sahabat Anshar yang berkat a : “ Saya m elihat ada sem bilan anak yang kesem uanya t elah pandai m em baca Al- Quran.” Salah seorang di ant aranya adalah Abdullah.”

Dalam sebuah hadit s riwayat I m am Muslim , disebut kan : “ Sew akt u anak Abu Thalhah dari Um m u Sulaim m eninggal dunia, Um m u Sulaim berkat a kepada segenap keluarganya : “ Janganlah kalian m encerit akan perist iw a anakku kepada Abu Thalhah sebelum saya sendiri m encerit akannya.” Set elah Abu Thalhah dat ang, ist erinya seger a m enghidangkan m akan, m ak a m akan dan m inum lah Abu Thalha, set elah it u ist erinya m engaj ak bercanda sehingga berset ubuh dan m em berikan pelayanan dengan sebaik- baiknya. Set elah ist erinya t ahu bahw a suam inya t elah kenyang dan puas, m aka berkat alah Um m u Sulaim : “ Wahai Abu Thalhah, bagaim ana pendapat m u seandainya ada sekelom pok orang yang m em inj am kan sesuat u kepada salah sat u keluarga kem udian orang it u m em int a kem bali pinj am annya, apakah pant as keluarga it u m enolaknya ?” Abu Thalhah m enj aw ab : “ Tidak pant as.” I st erinya berkat a : “ Relakan put ram u.” Abu Thalhah m arah- m arah seraya berkat a : “ Kenapa kam u diam saj a sej ak t adi sehingga saya berset ubuh denganm u, barulah kam u m em berit ahu t ent ang anak kit a.” Kem udian Abu Thalhah pergi dan dat ang kepada Rasulullah SAW sert a m encerit akan apa yang t erj adi. Kem udian Rasulullah SAW bersabda : “ Sem oga Allah m em berkahi apa yang t elah kalian lakukan t adi m alam .”

(28)

kem bali dan akan m asuk kot a Madinah, Um m u Sulaim t idak bisa m elanj ut kan perj alanan. Abu Thalhah berdoa : “ Ya Allah, sesungguhnya saya sangat senang kalau keluar m asuk kot a bersam a dengan Rasulullah SAW t et api sewakt u saya akan m asuk kot a, dit ahan di sini sebagaim ana Engkau ket ahui.” Kem udian Um m u Sulaim berkat a : “ Wahai Abu Thalhah, rasa sakit perut ku kini hilang, m aka m ari kit a berj alan t erus.” Dan m ulai t erasa kem bali per ut nya ket ika t elah m asuk kot a Madinah. Di sanalah kem udian Um m u Sulaim m elahirkan seorang anak laki- laki, dan ia berkat a : “ Janganlah ada seorang pun yang m enet ekinya sebelum engkau bawa kepada Rasulullah SAW” Maka pada pagi harinya saya m em bawa bayi it u ke hadapan Rasulullah SAW kem udian Rasulullah m enyuapkan m akanan yang t elah dikunyah dan bayi it u diberi nam a “ Abdullah” .

22. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda : “ Yang

dikat akan orang kuat bukanlah orang yang m enang ber gulat . Tet api, yang dikat akan orang kuat adalah orang yang dapat m engendalikan dir inya ket ika sedang m arah.” ( HR. Bukhar i dan Muslim )

23. Dari Sulaim an bin Shurad ra., ia berkat a : “ Saya duduk bersam a Nabi SAW, t iba- t iba ada dua orang yang saling m em aki, salah seorang di ant ara m ereka m erah m ukanya dan pert ikaian ham pir t erj adi, kem udian Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya saya m enget ahui sebuah kalim at , apabila kalim at it u dibaca niscaya hilanglah apa yang sedang t erj adi ; yait u apabila ia m em baca : “ A’UUDZU BI LLAAHI MI NASYSYAI THAANI RRAJI I M “ ( saya berlindung kepada Allah dari godaan syait an yang t erkut uk ) , niscaya hilanglah apa yang sedang t erj adi.” Maka para sahabat m engat akan kepada orang yang sedang bert engkar it u : “ Sesungguhnya Nabi SAW m enyur uh kalian supaya berlindung kepada Allah dari syait an yang t erkut uk .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

24. Dari Mu’adz bin Anas ra., Nabi SAW bersabda : “ Siapa

saj a yang m enahan m arah padahal sebenarnya ia bisa unt uk m elam piaskannya, m aka pada hari kiam at Allah SWT. akan m em anggilnya di hadapan para m akhluk, kem udian ia disuruh unt uk m em ilih bidadari yang cant ik j elit a sesuai dengan yang diinginkannya .” ( HR. Abu Daw ud dan Tirm idzi)

25. Dari Abu Hurairah ra., ia berkat a : “ Ada seseorang

(29)

26. Dari Abu Hurairah ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW, bersabda : “ Orang m ukm in, baik laki- laki m aupun perem puan, senant iasa m endapat kan cobaan, baik dirinya, anaknya, m aupun hart anya sehingga ia m enghadap Allah Ta’ala t anpa m em baw a dosa. “ ( HR. At - Tirm idzi)

27. Dari I bnu Abbas ra., ia berkat a : “ Ket ika Uyainah bin Hishn dat ang, ia m enginap di t em pat kem enakannya Al Hur r bin Qais, ia t erm asuk orang yang dekat dengan Um ar ra. dan Um ar m em ang m engangkat orang- orang yang pandai di dalam Al- Qur’an sebagai kaw an duduk dan kawan berm usyaw arah, baik t ua m aupun m uda. Uyainah berkat a kepada kem enakannya : “ Wahai kem enakanku kam u adalah orang yang dekat dengan Am irul Mukm inin, m aka m int akan izin agar saya dapat m enghadap kepadanya ! ” Kem udian kem enakannya m em int akan izin, Um ar pun m engizinkan. Ket ika Uyainah m asuk ia berkat a : “ Wahai put ra Al-Khat ht hab, dem i Allah engkau t idak berbuat banyak t erhadap kam i dan engkau t idak adil di dalam m engadili kam i.” Maka m arahlah Um ar dan ham pir saj a ia dipukulnya. Kem udian Al-Hurr berkat a kepada Um ar : “ Wahai Am irul Mukm inin, sesungguhnya Allah Ta’ala t elah berfirm an kepada Nabi- Nya SAW : “ Berikanlah m aaf, suruhlah unt uk berbuat baik dan j anganlah kam u hiraukan orang- orang yang bodoh .” Dan sebenarnya orang ini adalah t erm asuk orang yang bodoh. Dem i Allah, ket ika ayat ini dibaca, Um ar seakan- akan belum pernah m endengarnya, padahal Um ar adalah orang yang sangat t elit i t erhadap kit ab Allah Ta’ala. “ ( HR. Bukhari)

28. Dari I bnu Mas’ud ra., Rasulullah SAW bersabda :

“ Sepeninggalanku akan ada orang yang hanya m em ent ingkan dirinya sendiri dan ada pula hal- hal yang diingkarinya.” Para sahabat bert anya : “ Wahai …Rasulullah, apa yang har us kam i lakukan ?” Beliau m enj awab : “ Kam u harus m enyam paikan kebenaran yang kam u ket ahui dan m em ohonlah kepada Allah agar m endapat kan hakm u .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

(30)

30. Dari Abu I brahim Abdullah bin Abi Aufa ra., dikat akan kali t ert ent u : Rasulullah SAW m enant i kedat angan m usuh sehingga m at ahari t ergelincir, m aka bangkit lah beliau di t engah- t engah para sahabat seraya bersabda : “ Wahai m anusia, j anganlah kalian berharap bert em u dengan m usuh dan m int alah selalu pengam punan- Nya, sert a sabarlah.

Ket ahuilah, bahwa surga it u di baw ah naungan pedang.”1

Kem udian Nabi SAW berdoa : “ Wahai Allah yang m enurunkan Kit ab, yang m enj alankan awan, dan yang m engalahkan m usuh, kalahkanlah m ereka dan t olonglah kam i unt uk m engalahkan m ereka .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

(31)

JUJUR

1. Dari I bnu Mas’ud ra., dar i Nabi SAW, beliau bersabda :

“ Sesungguhnya kebenaran it u m em bawa kepada kebaikan dan kebaikan it u m em baw a ke surga. Seseorang akan selalu bert indak j uj ur sehingga ia dit ulis di sisi Allah sebagai orang yang j uj ur. Dan sesungguhnya dust a it u m em baw a kepada kej ahat an dan kej ahat an it u m em baw a ke neraka. Seseorang akan selalu berdust a sehingga ia dit ulis di sisi Allah sebagai pendust a .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

2. Dari Abu Muham m ad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra., ia berkat a : “ Saya m enghafal beberapa kalim at dari Rasulullah SAW, yait u : “ Tinggalkanlah apa yang kam u ragukan dan kerj akanlah apa yang t idak kam u ragukan. Sesungguhnya j uj ur it u m enim bulkan ket enangan dan dust a it u m enim bulkan kebim bangan .” ( HR. Tirm idzi)

3. Dari Abu Sufyan Shahr bin Harb ra., di dalam hadit snya yang panj ang t ent ang cerit a pert anyaan Heraklius kepadanya : “ Apa saj a yang diperint ahkan oleh Nabi SAW kepada kam u ?” Abu Sufyan berkat a : “ Nabi SAW bersabda : “ Sem bahlah Allah Yang Maha Esa dan j anganlah kam u m enyekut ukan apapun dengan- Nya, t inggalkanlah aj aran- aj aran nenek m oyangm u. Beliau j uga m enyuruh kam i unt uk m elaksanakan salat , j uj ur, pem aaf dan m enghubungkan sanak kerabat .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

4. Dari Abu Tsabit , ( Abu Sa’id at au Abul Walid Sahl bin Hunaif) , ia adalah orang yang ikut perang Badar. Menurut beliau, Nabi SAW bersabda : “ Siapa saj a yang benar- benar m ohon unt uk m at i syahid kepada Allah Ta’ala niscaya Allah akan m engabulkan ke t ingkat orang yang m at i syahid w alaupun ia m at i di at as t em pat t idur . “ ( HR. Muslim )

(32)

Maka t ert ahanlah m at ahari it u, sehingga Allah m em berikan kem enangan kepada nabi it u. Kem udian Nabi it u m engum pulkan barang- barang ram pasan perang dan m endat angkan api unt uk m em akannya, t et api api it u t idak m au m em akannya, oleh karenanya Nabi it u bersabda: “ Sesungguhnya ada di ant ara kam u sekalian yang t idak ikhlas, m aka set iap kelom pok harus m engirim kan seorang laki- laki unt uk berbai’at kepadaku.” Kem udian m elekat lah t angan dua at au t iga orang dengan t angan Nabi, m aka beliau bersabda : “ Kalianlah yang t idak ikhlas.” Orang- orang it u lalu m em baw a em as sebesar kepala sapi kem udian dilet akkan di hadapan Nabi dan dat anglah api, m em akan em as t adi. Barang- barang ram pasan perang belum dihalalkan bagi seseor ang sebelum kam i. Kem udian Allah m elihat kelem ahan kam i, karena Allah it u m enghalalkan barang ram pasan it u bagi kam i.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

(33)

Muroqobah

1. Dari Um ar bin Khat ht hab ra., ia berkat a : “ Ket ika kam i sedang duduk di dekat Rasulullah SAW t iba- t iba m uncul seorang lelaki berpakaian put ih, beram but hit am pekat , bekas j alannya t idak t erlihat dan t idak seorangpun di ant ara kam i m engenalinya. I a duduk m enghadap Beliau SAW, lalu m enyandarkan kedua lut ut nya ke lut ut Nabi dan m elet akkan kedua t elapak t angannya di at as kedua paha Nabi, seraya berkat a : “ Wahai Muham m ad, t erangkan kepadaku t ent ang I slam ! ” Rasulullah SAW m enj aw ab: I slam adalah hendaknya engkau bersaksi bahw a t iada Tuhan selain Allah dan Muham m ad adalah ut usan Allah, m endirikan salat , m em berikan zakat , berpuasa di bulan Ram adhan dan m elakukan ibadah haj i ke Bait ullah j ika m em enuhi syarat nya.” I a berkat a : “ Engkau benar! ” Kam i keheranan karenanya, dia bert anya t et api m em benar kannya. Lebih lanj ut ia berkat a : “ Sekarang t erangkanlah kepadaku t ent ang I m an! ” Rasulullah SAW m enj aw ab : “ Yait u engkau berim an kepada Allah, kepada par a m alaikat - Nya, kit kit ab-Nya, para Rasul- Nya dan hari akhir, sert a engkau berim an kepada baik dan j eleknya t aqdir . I a berkat a : “ Engkau benar .” Selanj ut nya t erangkan kepadaku t ent ang ihsan! ” Rasulullah m enj aw ab : “ Yait u hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan- akan m elihat - Nya. Ket ahuilah, bahw a Dia selalu m elihat m u.” Orang it u kem bali bert anya: “ Berit ahukan kepadaku kapan t erj adinya hari kiam at ?” Rasulullah SAW m enj aw ab : “ Tidaklah orang yang bert anya lebih m enget ahui daripada yang dit anya.”1 Orang it u berkat a lagi : “ Kalau begit u berit ahukanlah t anda- t anda ( t erj adinya) hari kiam at ! ” Rasulullah SAW m enj aw ab: “ yait u apabila budak perem puan m elahirkan bayi perem puan yang akan m enj adi m aj ikannya dan engkau akan m elihat orang yang asalnya t idak bersandal, t elanj ang, papa, penggem bala kam bing, m enj adi orang- orang yang saling berlom ba m eninggikan bangunan rum ahnya.” Kem udian orang it u berlalu. Kam i t erdiam beber apa saat . Lalu Rasulullah SAW bert anya : “ Hai Um ar, t ahukah engkau siapa yang bert anya t adi?” Um ar m enj aw ab: “ Allah dan Rasul- Nya lebih t ahu.” Rasulullah SAW m em berit ahukan : “ Dia adalah Jibril. I a dat ang unt uk m engaj ari kalian t ent ang agam a I slam .” ( HR. Muslim )

2. Dari Abu Dzar bin Junadah dan Abu Abdurrahm an Muadz bin

(34)

3. Dari I bnu Abbas ra, ia berkat a : “ Kali t ert ent u saya berada di belakang Nabi SAW, kem udian beliau bersabda : “ Hai anak kecil, aku akan m engaj ar kan kepadam u beberapa kalim at , yait u : “ Jagalah ( perint ah) Allah, niscaya ia akan m enj aga dirim u, j agalah ( larangan) Allah niscaya kam u dapat i Allah selalu dihadapanm u. Jika engkau m int a, m int alah kepada Allah, dan j ika engkau m em int a pert olongan m aka m int alah pert olongan kepada Allah. Dan ket ahuilah, j ika um at m anusia bersat u unt uk m em berikan m anfaat ( kebaikan) kepadam u niscaya m ereka t idak akan dapat m elakukan hal it u kepadam u kecuali dengan sesuat u yang t elah dit ent ukan Allah kepadam u. Dan j ika m ereka bersat u hendak m encelakakan dirim u, niscaya m ereka t idak akan dapat m encelakakanm u kecuali dengan sesuat u yang t elah dit ent ukan Allah padam u. Telah diangkat pena dan t elah keringlah ( t int a) lem baran-lem baran it u.” ( HR. I m am Tirm idzi)

Dalam riw ayat selain Tirm idzi dikat akan, Rasulullah SAW bersabda : “ Peliharalah ( perint ah) Allah niscaya engkau akan m enem ui- Nya di hadapanm u. Hendaklah engkau m engingat Allah di w akt u lapang ( senang) , niscaya Allah akan m engingat m u di wakt u susahm u. Ket ahuilah, sesungguhnya sesuat u yang seharusnya luput m engenaim u, t ent ulah sesuat u it u t idak akan m engenaim u. Ket ahuilah, sesungguhnya kem enangan it u disert ai kesabaran, kesenangan it u ada kesudahan dan sesudah kesulit an past i ada kem udahan.”

4. Dari Anas ra., ia berkat a : “ Sesungguhnya kalian sekarang m elakukan perbuat an- perbuat an yang sangat m udah, padahal pada m asa Rasulullah SAW perbuat an- perbuat an sem acam it u kam i anggap t erm asuk hal- hal yang m erusak agam a.” ( HR. Bukhari)

5. Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda :

“ Sesungguhnya Allah Ta’ala it u cem buru; dan cem burunya Allah Ta’ala yait u, apabila ada seseorang yang m elakukan perbuat an- perbuat an yang diharam kannya.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

6. Dari Abu Hurairah ra., ia m endengar Nabi SAW bersabda :

(35)

penyakit ku yang m enj adikan orang- orang j ij ik m elihat ku. Malaikat it u kem udian m engusap Si belang, m aka hilanglah penyakit yang m enj ij ikannya, ia j uga diberi paras yang t am pan dan kulit yang bagus. Malaikat it u bert anya lagi : “ Hart a apakah yang paling kam u senangi?” Si belang m enj awab : “ Unt a,” ada yang m engat akan “ sapi” . Kem udian ia diberi unt a yang sedang bunt ing sepuluh bulan, dan Malaikat t adi berkat a : “ Sem oga Allah m em beri berkah at as rahm at yang kam u t erim a.”

Kem udian m alaikat m endat angi Si bot ak, dan bert anya : “ Apakah yang paling kam u inginkan ?” Si bot ak m enj aw ab : “ Ram but yang rapi dan hilangnya penyakit ku, yang m enyebabkan orang- orang j ij ik kepadaku.” Malaikat it u lalu m engusap si bot ak dan hilangkah penyakit nya, sert a t um buhlah ram but yang rapi. Malaikat it u bert anya lagi : “ Hart a apakah yang paling kam u senangi ?” Si bot ak m enj aw ab : “ Sapi.” Malaikat pun m em berinya sapi yang sedang bunt ing. Dan ia berkat a : “ Sem oga Allah m em beri berkah at as rahm at yang kam u t erim a.”

Selanj ut nya m alaikat it u m endat angi Si but a dan bert anya : “ Apakah yang paling kam u inginkan ?” Si but a m enj aw ab : “ Allah m engem balikan penglihat anku sehingga aku dapat m elihat orang.” Malaikat it u lant as m engusap Si but a dan Allah m engem balikan penglihat annya. Malaikat it u bert anya lagi: “ Hart a apakah yang paling kam u senangi?” Si but a m enj awab : “ Kam bing.” Kem udian ia diberi kam bing yang sedang bunt ing.

(36)

Malaikat it u berkat a: “ Kalau t idak salah saya kenal dengan kam u. Bukankah kam u dulu orang yang ber penyakit belang sehingga orang- orang lain m erasa j ij ik kepadam u. Bukankah kam u dulu orang yang m iskin kem udian Allah m em beri rahm at kepadam u?” Si belang berkat a : “ Hart a kekayaanku ini adalah dari nenek m oyang.” Malaikat it u berkat a: “ Jika kam u berdust a, sem oga Allah m engem balikanm u sepert i keadaan sem ula.” Kem udian m alaikat it u dat ang kepada Si bot ak sepert i keadaan Si Bot ak w akt u it u, dan berkat a sepert i yang dikat akan pada Si belang. Si bot ak j uga m enj aw ab sepert i j aw aban Si belang. Kem udian m alaikat it u ber kat a : “ Jika kam u berdust a sem oga Allah m engem balikanm u sepert i sem ula.” Malaikat t adi t erus ke t em pat Si but a dengan m enyerupai orang yang but a sepert i keadaan Si but a w akt u it u, dan berkat a: “ Saya adalah orang m iskin yang kehabisan bekal di t engah- t engah perj alanan dan sam pai hari ini t idak ada yang m au m em beri pert olongan kepada saya kecuali Allah, saya berharap m udah- m udahan kam u m au m em beri pert olongan. Saya benar- benar m int a pert olongan kepadam u dengan m enyebut yang t elah m engem balikan penglihat anm u dan saya m int a sat u ekor kam bing unt uk bekal di dalam m elanj ut kan perj alanan saya.” Si but a berkat a : “ Saya dahulu adalah orang but a kem udian Allah m engem balikan penglihat an saya. Maka am billah apa yang kam u inginkan dan t inggalkanlah apa yang t idak kam u senangi. Dem i Allah sekarang saya t idak akan m em berat kan sesuat u kepadam u yang kam u am bil karena Allah Yang Maha Agung. Malaikat it u berkat a : “ Pelihar alah hart a kekayaanm u, sebenarnya kam u hanyalah diuj i dan Allah benar- benar ridha kepadam u dan Allah t elah m em ur kai kedua kawanm u.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

7. Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus ra., dari Nabi SAW,. beliau

bersabda : “ Orang yang cerdik adalah orang yang selalu m enj aga dirinya dan beram al unt uk bekal sesudah m at i. Sedangkan orang yang kerdil yait u orang yang hanya m engikut i haw a nafsunya t et api ia m engharapkan berbagai harapan kepada Allah.” ( HR. Tirm idizi)

8. Dari Abu Hurairah ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW bersabda : Term asuk kesem pur naan I slam seseorang, apabila ia m eninggalkan sesuat u yang t idak berm anfaat bagi dirinya.” ( HR. Tirm idizi)

(37)

Takwa

1. Dari Abu Hurairah ra., ia ber kat a: Ada beberapa orang

bert anya kepada Rasulullah: “ Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling m ulia?” Rasulullah SAW m enj aw ab : “ Orang yang paling bert akw a.” Para sahabat berkat a: “ Bukan it u yang kam i t anyakan.” Rasulullah SAW bersabda : “ Kalau begit u, Yusuf bin Ya’qub bin I shaq bin I brahim .” Para sahabat berkat a: “ Bukan hal it u yang kam i t anyakan.” Rasulullah SAW balik bert anya : “ Apakah yang kalian t anyakan it u berkenaan dengan ket urunan Arab yang baik? Kalau dem ikian, m aka orang yang m ulia adalah orang Arab yang paling baik budi pekert inya di zam an Jahiliyah dan baik pula budi pekert inya ket ika I slam dan m ereka m em aham i agam a I slam .” ( HR. Bukhari dan Muslim )

2. Dari Abu Sa’id Al- Khudriy ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda: “ Sesungguhnya dunia it u m anis dan indah dan sesungguhnya Allah m engusahakan kepada kalian unt uk m engelola yang ada di dalam nya, kem udian Allah m engaw asi apa yang kalian perbuat . Maka hat i- hat ilah kalian t erhadap dunia dan wanit a. Sesungguhnya bencana yang pert am a kali t im bul pada Bani I srail adalah karena w anit a.” ( HR. Muslim )

3. Dari I bnu Mas’ud r a. ia berkat a : “ Nabi SAW sering berdo’a : “ ALLAHUMMA I NNI AS ALUKAL HUDA WATTUQAA WAL ‘AFAAFA WAL GHI NAA ( Ya Allah, sungguh aku m ohon

kepada-Mu sem oga Engkau ber kenan m em berikan pet unj uk,

ket akwaan, kehat i- hat ian dan perasaan cukup) .” ( HR. Muslim )

4. Dari Abu Tharif ‘Adiy bin Hat im At h- Tha’i ra., berkat a : “ Aku m endengar Rasulullah SAW bersabda : “ Siapa saj a yang bersum pah, kem udian dia beranggapan dengan sum pahnya it u dia t elah bert akw a kepada Allah m aka hendaklah dia m elaksanakan sesuat u yang m enunj ang t akw aannya it u.” ( HR. Muslim )

(38)

Yakin

dan

Tawakal

1. Dari I bnu ‘Abbas ra., ia berkat a : “ Rasulullah SAW bersabda : “ Dit am pakkan kepadaku um at - um at t erdahulu. Kulihat ada seorang Nabi yang disert ai dengan r om bongan kecil, ada pula Nabi yang disert ai dengan sat u dua orang saj a, bahkan ada seorang Nabi yang t anpa pengikut seorangpun. Kem udian t am pak sat u rom bongan besar yang aku sangka m ereka adalah um at ku, akan t et api dikat akan kepadaku : “ I ni adalah Musa dan kaum nya t et api lihat lah ke ufuk sana.” Kem udian aku m elihat ke ufuk it u. Tiba- t iba aku m elihat sat u rom bongan besar , lant as dikat akan kepadaku : “ Lihat lah ke ufuk yang lain.” Di sana aku m elihat sat u rom bongan yang besar lagi, kem udian dikat akan kepadaku : “ I t ulah um at m u yang didalam nya t erdapat t uj uh puluh ribu orang yang akan m em asuki surga t anpa hisab1 dan t anpa disiksa lebih dahulu.” Beliau kem udian bangkit dan m asuk ke dalam rum ah.

Orang- orang ram ai m em bicarakan t ent ang orang- orang yang akan m asuk surga t anpa dihisab dan disiksa. Salah seorang di ant ara m ereka berkat a : “ Mungkin saj a m ereka adalah sahabat - sahabat Rasulullah SAW” Dan ada pula yang m engat akan : “ Mungkin saj a m ereka adalah orang- orang yang dilahirkan dalam keadaan I slam dan dia t idak m enyekut ukan Allah.” Dan m ereka m enafsirkan berm acam -m aca-m . Ke-m udian Rasulullah SAW keluar dan bersabda kepada m ereka : “ Apa yang sedang kalian bicar akan?” Kem udian m ereka m encerit akannya, m aka beliau bersabda: “ Mereka it u adalah orang- or ang yang t idak m enj am pi, dan m ereka t idak pernah m int a dij am pi, m ereka yang t idak m eram al dan hanya kepada Tuhan saj alah m ereka bert aw akkal.” Kem udian ‘Ukasyah bin Mihshan berkat a : “ Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar saya t erm asuk golongan m ereka.” Beliau m enj aw ab : “ Engkau t erm asuk golongan m ereka.” Kem udian berdir ilah orang lain sam bil berkat a : “ Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar saya t erm asuk golongan m ereka.” Beliau m enj aw ab : “ Engkau t elah didahului oleh Ukasyah. ( HR. Bukhari dan Muslim )

1 Tanpa dihit ung at au diperiksa am al perbuat annya

(39)

Allah, hanya kepada- Mu saya berser ah diri, dan kepada- Mu saya per caya sepenuh hat u, dan hanya kepada Engkau- lah saya kem bali dan unt uk- Mulah saya berj uang. Ya Allah, saya berlindung dengan kem uliaan- Mu yang t iada Tuhan selain Engkau dan aku m ohon agar Engkau t idak m enyesat kan dirik u. Engkau adalah Zat Yang Hidup yang t idak akan pernah m at i, sedangkan j in dan m anusia sem uanya akan m at i.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

3. Dari I bnu Abbas ra. ia berkat a : “ HASBUNALLAH WANI KMAL WAKI L, kalim at ini pernah dibaca oleh Nabi I brahim as. Ket ika beliau dilem parkan ke dalam api, dan j uga dibaca oleh Nabi Muham m ad SAW ket ika orang- orang kafir m engat akan : “ Sesungguhnya orang- orang Quraisy t elah m engum pulkan pasukan unt uk m enyer ang kalian. Oleh kar ena it u, t akut lah kalian kepada m ereka.” Akan t et api perkat aan it u m alah m enam bah keim anan m ereka sert a m ereka m engucapkan “ HASBUNALLAAHU WANI KMAL WAKI I L.” ( HR. Bukhari)

Pada riw ayat Bukhari yang lain, bahw a I bnu Abbas ra. berkat a : “ Kalim at t erakhir yang diucapkan oleh Nabi I brahim ket ika dilem parkan ke dalam api adalah “ HASBUNALLAHU WANI KMAL WAKI I L” ( Allah cukup m enj adi Penolong bagi kam i, Allah adalah sebaik- baik pelindung) .”

4. Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda : “ Akan m asuk surga orang- orang yang m em punyai hat i berpendirian sepert i pendirian burung.” ( HR. Muslim )

5. Dari Jabir ra., ia berkat a : “ Saya berperang bersam a Nabi SAW m enuj u ke arah Naj d. Tat kala Rasulullah kem bali kam i pun ikut kem bali. Di suat u lem bah yang banyak pohon berduri, kam i m erasa payah dan m engant uk, Rasulullah SAW pun t urun dan berpencar unt uk bert eduh di baw ah pohon, kem udian beliau m enggant ungkan pedangnya, sedangkan kam i sem ua t ert idur. Tiba- t iba Rasulullah SAW m em anggil kam i, sedangkan di dekat beliau ada seorang Badui, kem udian beliau bersabda “ Sesungguhnya orang ini t elah m enghunus pedangku sew akt u aku t ert idur , set elah aku t erbangun pedang it u sedang t erhunus di t angannya.” Lalu orang ini berkat a : “ Siapakah yang dapat m encegah kam u dari seranganku ?” Aku m enj aw ab : “ Allah” ( t iga kali) . Kem udian orang it u t idak m elakukan apa- apa dan langsung duduk. ( HR. Bukhari dan Muslim )

(40)

pada salah sat u pohon yang rindang kam i m eninggalkan Rasulullah SAW, t iba- t iba dat anglah seorang laki- laki m usyrik sedangkan pedang Rasulullah SAW bergant ung di pohon dan laki- laki it u m enghunusnya seraya berkat a : “ Apakah kam u t akut kepadaku?” Beliau m enj aw ab : “ Tidak.” Dia bert anya lagi : “ Siapakah yang dapat m encegah kam u dari seranganku ?” Beliau m enj aw ab : “ Allah.”

Dan dalam hadis yang diriwayat kan oleh Abu Bakar Al- I sm a’iliy di dalam shahihnya dikat akan : “ Laki- laki it u bert anya : “ Siapakah yang dapat m encegah kam u dari serangan ini?” Beliau m enj aw ab : “ Allah,” m aka j at uhlah pedang it u dari t angannya, kem udian Rasulullah SAW m engam bil pedang it u seraya bert anya : “ Siapakah yang dapat m encegah kam u dari seranganku ini?” Dia m enj awab “ Jadilah engkau sebaik- baik orang yang m em egang pedang.” Beliau bersabda : “ Hendaklah kam u bersaksi bahwa t idak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya saya adalah pesuruh Allah.” I a m enj aw ab : “ Tidak, t et api saya berj anj i

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa daerah hasil pengamatan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

[r]

Daftar ini BUK AN m erupakan alokasi DYS final mas ing-masing perguruan tinggi, namun data dosen yang e ligible untuk diikutsertakan dalam serdos tahun 2015 sesuai dengan hasil

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pada Paket Pekerjaan : Pengadaan Perangkat Pencetakan KTP Elektronik, Dengan ini mengundang Saudara untuk hadir pada tahapan Klarifikasi

Fungsi dari penelitian terdahulu dalam penelitian ini, adalah untuk menambahkan fokus dari esensi strategi pembelajaran dari ketiga penelitian diatas, sedangkan

Dalam penelitian ini, analisis kesalahan yang dimaksud adalah penyelidikan mengenai jawaban siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada materi segi empat

[r]

Berdasarkan 1'adwal yang termuat pada Portal LPSE tersebut telah memasuki tahapan evalusi dokumen kualifikasi, namun tidak ada dokumen kualifikasiyang lulus evaluasi