• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amar ma’ruf dan nahi munkar

Dalam dokumen Jilid 1 dan JILID 2 (Indonesia VERSIOn) (Halaman 79-84)

1. Dari Abu Sa’id Al- Khudriy ra., ia berkat a : “ Saya m endengar Rasulullah SAW bersabda : “ Siapa saj a di ant ara kalian m elihat kem unkaran, m aka ubahlah dengan t angannya, apabila ia t idak m am pu, m aka ubahlah dengan lisannya, bila ia t idak m am pu, ubahlah dengan hat inya, dan it u adalah paling lem ahnya im an.” ( HR.Muslim )

2. Dari I bnu Mas’ud ra., ia ber kat a : Rasulullah SAW bersabda : “ Nabi- nabi yang diut us sebelum ku past i didam pingi sahabat - sahabat yang set ia. Mereka m engikut i sunnahnya dan m engerj akan apa yang diperint ahkan. Sesudah m ereka, m uncullah orang- orang yang suka berbicara dan t idak suka beram al, m ereka berbuat sesuat u yang t idak diperint ahkan. Siapa saj a yang m em erangi m ereka dengan t angannya ( kekuasaannya) , m aka ia adalah orang yang berim an, siapa saj a yang m em erangi m ereka dengan lisannya, m aka ia adalah orang yang berim an dan siapa saj a yang m em erangi m ereka dengan hat inya, m aka ia j uga orang yang berim an. Selain dari it u, m aka t idak ada lagi im an w alaupun sebesar bij i SAWi.” ( HR.Muslim )

3. Dari Abul Walid ‘Ubadah bin Sham it ra., ia berkat a : “ Kam i berbai’at kepada Rasulullah SAW unt uk selalu m endengar dan t aat , baik dalam kesusahan m aupun dalam kesenangan, baik pada yang disenangi m aupun yang dibenci, bahkan t erhadap perebut an kekuasaan at as kam i, dan kam i berbai’at pula unt uk t idak m enent ang pem erint ahan dari yang berhak kecuali t erbukt i adanya pelanggaran yang j elas sesuai adanya dalil- dalil yang dat angnya dari Allah Ta’ala, sert a kam i berbai’at unt uk selalu berkat a benar di m ana saj a kam i berada. Kam i t idak t akut t erhadap celaan siapapun dalam m em bela ( agam a) Allah.” ( HR.Bukhari dan Muslim )

4. Dari Nu’m an bin Basyir ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda : “ Perum pam aan orang yang selalu m elaksanakan hukum - hukum Allah dan orang yang t er j erum us1 di dalam nya, bagaikan orang yang m em bagi t em pat di dalam kapal, sebagian m endapat bagian di at as dan sebagian di bawah. Ket ika orang- orang yang di baw ah m em but uhkan air, m ereka harus naik ke at as, t ent unya akan m engganggu orang yang di at as. Sehingga ( yang di bawah) berkat a : “ Kam i akan m elubangi kapal ini agar t idak m engganggu or ang- orang yang berada di at as.” Jika yang di at as m em biarkan hal it u, niscaya sem uanya akan binasa, t et api j ika yang di at as m enyadari

dan m encegah m ereka yang di baw ah, m aka sem ua akan selam at .” ( HR.Bukhari)

1

Salah dalam m em aham i at au m em per gunakannya

5. Dari Um m ul Mukm inin Um m u Salam ah Hindun bint i Abu

Um ayyah Hudzaifah ra. dar i Nabi SAW, beliau bersabda : “ Sesungguhnya akan diangkat unt uk kalian beberapa penguasa dan kalian akan m enget ahui kem unkarannya. Maka siapa saj a yang benci bebaslah ia, dan siapa saj a yang m engingkarinya, m aka selam at lah ia, t et api orang yang senang dan m engikut i, m aka t ersesat lah ia.” Para sahabat bert anya : “ Apakah t idak sebaiknya kit a m em erangi m ereka?” Beliau m enj aw ab : “ Jangan, selam a m ereka m asih m engerj akan salat bersam am u.” ( HR.Muslim )

6. Dari Um m ul Mukm inin Um m ul Hakam Zainab bint i Jahsy ra., ia berkat a : “ Nabi SAW m asuk ke rum ah dengan perasaan cem as seraya bersabda : “ Tidak ada Tuhan selain Allah, hendaknya bangsa Arab harus selalu w aspada t erhadap bencana yang ham pir m enim panya, di m ana saat ini t elah t erbuka t irai Ya’j uj dan Ma’j uj sebesar ibu j ari. Saya bert anya : “ Wahai Rasulullah, apakah kam i akan binasa sedangkan di t engah- t engah kam i banyak orang- orang yang berbuat kebaj ikan ?” Beliau m enj aw ab : “ Ya, apabila kej ahat an m eraj alela.” ( HR.Bukhari dan Muslim )

7. Dari Abu Sa’id Al- Khudriy ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda : “ Jauhilah duduk- duduk di t epi j alan ! ” Para sahabat bert anya : “ Wahai Rasulullah kam i t idak bisa m eninggalkan t em pat - t em pat it u, karena di t em pat it ulah kam i m em bicarakan sesuat u.” Rasulullah SAW bersabda : “ Apabila kalian m erasa t idak bisa unt uk m eninggalkan duduk- duduk di sana, m aka penuhilah hak j alan it u.” Para sahabat bert anya : “ Apakah hak j alan it u, w ahai Rasulullah ?” Beliau m enj aw ab : “ Mem ej am kan m at a, t idak m engganggu, m enj aw ab salam , am ar m a’ruf dan nahi m unkar .” ( HR.Bukhari dan Muslim ) 8. Dari I bnu Abbas r a., ia berkat a : Rasulullah SAW m elihat

cincin em as yang dipakai oleh seseorang, kem udian beliau m elepas dan m em buangnya seraya bersabda : “ Salah seorang di ant ara kalian sengaj a m engam bil bara api dan m elet akkan di t angannya ! ” Set elah Rasulullah SAW pergi, ada seseorang yang berkat a kepadanya : “ Am billah cincinm u dan m anfaat kan.” I a m enj aw ab : “ Tidak, dem i Allah saya t idak akan m engam bil cincin it u selam anya, karena Rasulullah SAW t elah m em buangnya .” ( HR. Muslim )

9. Dari Abu Sa’id Al- Hasan Al- Bashriy, ia berkat a : ‘Aidz bin ‘Am r ra. dat ang ke rum ah ‘Ubaidillah bin Ziyad kem udian ia berkat a : Hai anakku, sesungguhnya saya m endengar Rasulullah SAW bersabda : “ Sej ahat - j ahat pem im pin adalah pem im pin yang kej am , m aka j anganlah kam u t erm asuk golongan m er eka.” Kem udian ‘Ubaidillah berkat a kepadanya : “ Duduklah, sesungguhnya kam u hanyalah sahabat Muham m ad yang t erbuang.” I a pun bert anya : “ Apakah ada di ant ara sahabat - sahabat beliau yang t erbuang ? Sesungguhnya yang t erbuang adalah m ereka yang hidup sesudah para sahabat dan orang- orang yang bukan sahabat .” ( HR.Muslim )

10. Dari Hudzaifah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda :

“ Dem i Dzat yang j iw aku berada dalam genggam an- Nya, seharusnyalah kalian m enyur uh unt uk berbuat baik dan m encegah dari perbuat an yang m unkar. Jika t idak, sungguh Allah akan m enurunkan siksa kepada kalian, kem udian kam u berdoa kepada- Nya, t et api ia t idak m engabulkan doam u.” ( HR.Tirm idzy)

11. Dari Abu Sa’id Al- Khudriy ra., dari Nabi SAW, beliau

bersabda : “ Paling ut am anya j ihad adalah m engat akan keadilan di hadapan penguasa yang m enyelew eng.” ( HR.Abu Daud dan Tirm idzy)

12. Dari Abu Abdullah Thariq bin Syihab Al- Baj aliy Al-

Ahm asiy ra., ia berkat a : Sesungguhnya ada seorang lelaki bert anya kepada Nabi SAW padahal ia sudah m elet akkan kakinya di at as pelana : ‘Wahai Rasulullah, j ihad apa yang paling ut am a ?” Beliau m enj aw ab : “ Mengat akan kebenaran kepada penguasa yang m enyeleweng.” ( HR.An- Nasa’i)

13. Dari I bnu Mas’ud ra., ia berkat a : Rasulullah SAW

bersabda : “ Penyebab pert am a t erj adinya kerusakan pada Bani I srael yait u, apabila seseorang bert em u dengan kaw annya berbuat sesuat u yang dilarang Allah, ia berkat a : “ Hai kaw anku, bert akw alah kepada Allah dan t inggalkanlah apa yang kam u lakukan ini.” Akan t et api keesokan harinya, ia bert em u kem bali, dan kaw annya sedang m elakukan perbuat an it u lagi, t et api ia t idak m engingat kan bahkan m enem aninya unt uk m akan, m inum , dan duduk- duduk. Jika m ereka t elah berbuat sepert i it u, m aka Allah m engunci hat i m asing- m asing dari m ereka. Rasulullah pun kem udian m em bacakan ayat Al- Qur ’an yang art inya : “ Telah dilaknat i orang- orang kafir dari Bani I srail dengan lisan Daud dan I sa put era Maryam . Yang dem ikian it u disebabkan m ereka durhaka dan selalu m elam paui bat as. Mereka sat u sam a lain

t idak saling m elarang t indakan m unkar yang selalu m ereka perbuat . Sesungguhnya am at buruklah apa yang selalu m ereka perbuat . Kam u m elihat kebanyakan dari m ereka t olong m enolong dengan orang- orang yang kafir ( m usyrik) . Sesungguhnya am at buruklah apa yang m ereka sediakan unt uk diri m ereka, yait u kem urkaan Allah kepada m ereka ; dan m er eka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya m ereka berim an kepada Allah, kepada Nabi ( Musa) dan kepada apa yang dit urunkan kepadanya ( Nabi) , niscaya m ereka t idak akan m engam bil orang- orang m usyrikin it u m enj adi penolong, t api kebanyakan dari m ereka adalah orang- orang yang fasik.” Kem udian beliau bersabda pula : “ Janganlah kalian sepert i m ereka. Dem i Allah, kalian har us selalu m engaj ak unt uk berbuat baik dan m elarang dari perbuat an m unkar, segahlah orang yang berbuat aniaya dan kem balikanlah ia ke j alan yang benar sert a bat asilah diri dalam m engaj ak kepada kebenaran! Tidak, Allah past i akan m engunci hat i kalian, kem udian Allah akan m engut uk kalian sebagaim ana Bani I srail. “ ( HR.Abu Daud dan Tirm idzy)

Hadis di at as adalah hadis m enurut lafalnya Abu Daud, adapun m enurut lafal yang disam paikan Tirm idzy : Rasulullah SAW m encerit akan t ent ang keadaan Bani I srail, yait u : “ Ket ika orang- orang Bani I srail t enggelam dalam kem aksiat an, m aka ulam a- ulam a m ereka m em peringat kannya, nam un m ereka t idak m au ber hent i. Akhirnya para ulam a it u ikut sert a dalam m aj elis m ereka, m akan dan m inum yang dilarang Allah. Maka Allah SWT. m enut up hat i m ereka m elalui lisan Nabi Daud dan Nabi I sa put era Maryam . Hal it u disebabkan karena m ereka durhaka dan senant iasa m elam pui bat as. “ Rasulullah yang t adinya bersandar kem udian duduk seraya bersabda : “ Janganlah kalian berbuat dem ikian, dem i Allah yang j iwaku berada di dalam genggam an- Nya, kalian luruskan m ereka ke j alan yang benar.”

14. Dari Abu Bakar Ash- Shiddiq ra., ia berkat a : “ Wahai

m anusia, hendaknya kalian m em baca ayat ini: “ YAA AYYUHAL LADZI I NA AAMANUU ‘ALAI KU, ANFUSAKUM LAA YADHURRUKUM MAN DHALLA I DZAHTADAI TUM” ( Hai orang- orang yang berim an, j agalah dirim u ; t iadalah orang yang sesat it u akan m em beri m udharat kepadam u apabila kam u t elah m endapat pet unj uk) . Dan sesungguhnya saya m endengar Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya apabila orang- orang m elihat orang yang bert indak aniaya kem udian m ereka t idak m encegahnya, m aka kem ungkinan besar Allah akan m erat akan siksaan kepada m er eka,

disebabkan per buat an t ersebut . “ ( HR.Abu Daud, Tir m idzi dan An- Nasa’i)

Beratnya siksaan bagi orang yang tidak

Dalam dokumen Jilid 1 dan JILID 2 (Indonesia VERSIOn) (Halaman 79-84)