Perangkat Bh
Bakar dan
•
GE BWR Fuel Assembly
–
Fuel Assembly
: 8 ´ 8 array
–
Number of Assemblies : 746
–
Active length
: 3.6 m
–
Total Number of Fuel Rods : 46,376
–
Fuel Weight
: 155,000 Kg
–
Number of Control Rods: 177
–
Fuel Center Temperature
:
3,330°F
Cruciform control
element (thin SS
tube contains B
4
C
Hydraulic Scram System
•
Insert control rods from the bottom of the vessel
•
Control rods are driven by hydraulic mechanism
•
Compressed nitrogen gas provides passive
control
MWe
600
900
1200
1500
Power (MWth)
1650
2652
3411
4451
Core Equivalent
Diameter (m)
2.5
3.0
3.4
3.9
Core Active
Height (m)
3.7
3.7
3.7
3.7
Total Fuel
Assembly
121
157
193
257
Vessel Head Control Rod Thimble Guide Coolant Inlet Nozzle Coolant Outlet Vessel Control Rod Drive Mechanism Rod Cluster Control Mechanism Fuel Neutron Refector
Height (m)
11.5-13.5
Thickness (mm)
180-255
Internal Diameter (m)
3.4-5.2
Weight (ton)
240-590
Max. Pressure (Atm.)
170
Max. Temperature (
oC)
343
Bahan Bakar dan Bt Kendali PWR
Top Coolant Flow Nozzle
Bottom Flow Nozzle
Filter Instrumentation Guide at the Center
Grid Control Rod Guides
BAHAN-BAHAN KENDALI
Selection Criteria:
-
Neutron absorption cross section
-
Adequate mechanical strength
-
Corrosion resistance
-
Chemical and dimensional stability
(under prevailing temperature and irradiation)
-
Relatively low mass to allow rapid movement
-
Fabricability
-
Availability and reasonable cost
Materials:
Boron, Cadmium, Gadolinium, Hafnium, Europium
B
4C
BWR (Clad in 304 SS)
80% Ag-15%In+5%Cd
B
4C
PWR (Clad in CW 304 SS/Inconel 627)
19
SISTEM INSTRUMENTASI & KENDALI
REAKTOR KARTINI
Sistem Kendali Daya
Pengendalian operasi secara automatis dengan sistem berbasis personal
computer meliputi
start-up
dari aras sumber hingga
power demand
dan
mempertahankan daya pada harga
power demand
.
Pengendalian dengan sistem berbasis komputer tsb menerapkan prinsip
fail-safe
: jika terjadi trip misalnya akibat kegagalan pengendalian, maka operasi
pengendalian berpindah ke
manual mode
.
Parameter Pengendalian
:
Parameter yang dipergunakan untuk pengendalian adalah
•
Daya reaktor
HV TRIP
LINIER CHANNEL REACTOR ELECTRO MAGNET CIC NP 1000 % POWER TRIP TRIP (CONTROL ROD DETECTOR (GENERAL ATOMIC CIRCUIT HOLDER)
LOG CHANNEL HV TRIP FC PRE AMP NLW-2 % POWER TRIP DETECTOR ENERAL ATOMIC) PERIOD TRIP
REACTOR PROTECTION SYSTEM
I &C SYSTEM FOR REACTOR OPERATION AND PROCESS P BASED INFORMATION
FC PRE AMP DIGITAL LOG CHANNEL DETECTOR ASSEMBLY 20 Ma CURRENT NM 1000
LOOP (GENERAL ATOMIC)
ANALOG ANALOG
DIGITAL (RS232)
SLAVE PERSONAL COM. MASTER PERSONAL COM. HARD WIRED DISPLAY FOR POWER AUTOMATIC (PROCESS INFORMATION) (BAR GRAPH) AT REACTOR CONTROL AND DISPLAYING SYSTEM) PROTECTION PANEL SAFETY RELATED
PARAMETER WATCH DOG
REACTOR PROCESS PARAMETER
MUX
Kompute
r akuisisi
DVM
Komputer
akuisisi &
kendali
NP-1000
NM-1000
Modul
penggerak 3
batang kendali
IEEE-488 busAnalisator
Vibrasi (FFT &
pattern
recognition)
Trouble shooting
expert system
RS-485 bus
Suhu bahan bakar
Suhu inlet pendingin primer Suhu outlet pendingin primer
Debit pendingin primer Debit pendingin sekunder Posisi ATR
Pompa
pendingi
n primer
Komputer Sistem
Informasi Proses
Ethernet bus
SIK
BATAN
Plant Server
Algoritma Pengendalian:
Hasil ukur parameter pengendalian merupakan besaran
umpan-balik yang dibandingkan dengan
power demand
dan
perbedaannya dijadikan masukan perhitungan pada algoritma
start-up
ketika operasi
start-up
dan pada algoritma PID ketika
operasi mempertahankan daya.
Overshoot
lebih kecil dari 10%.
Aktuasi Pengendalian :
Motor penggerak batang kendali dilengkapi dengan
gear reduction
sehingga mempunyai kecepatan putar tetap sebesar 8,8 rpm.
Aktuasi dilengkapi dengan
interlock
sbb.:
•
Ketiga batang kendali tidak dapat dinaikkan secara
bersamaan
•
Aktuasi untuk menurunkan batang kendali mempunyai
prioritas lebih tinggi dari pada untuk menaikkan batang
kendali.
Sistem Proteksi Reaktor
Sistem SCRAM
Sistem INTERLOCK
Sistem
Scram
Sistem
scram
dihubungkan dengan seluruh
kanal keselamatan secara langsung
Interlok
Sistem interlok (
interlock system
) akan menyebabkan reaktor selalu
berada dalam keadaan
scram
atau batang kendali tidak dapat
dinaikkan apabila kondisi-kondisi yang dikendalikan oleh sistem ini
tidak dipenuhi.
a. Interlok Kunci Daya Magnet
Batang kendali hanya dapat dinaikkan apabila kunci daya magnet
dimasukkan ke lubang kunci dan berada di posisi ON. Selama kunci
tidak berada pada tempatnya, tombol-tombol UP/DOWN tidak dapat
difungsikan sehingga reaktor selalu berada dalam keadaan aman.
b. Interlok Sumber
NM-1000 mendeteksi keberadaan sumber neutron dan memberikan
sinyal interlok sumber kepada rangkaian
scram
sehingga reaktor
tidak dapat dioperasikan.
c. Interlok Gerakan Naik Batang Kendali
Sistem Peringatan Dini (
Alarm
)
a. Alarm Daya Reaktor
Tampilan diagram-batang daya reaktor akan berubah warna dari hijau menjadi merah
apabila daya reaktor lebih besar dari 105 % dari daya maksimum 100 kW.
b. Alarm Periode Reaktor
Tampilan gambar diagram batang periode reaktor akan berubah warna dari hijau
menjadi merah apabila periode reaktor lebih kecil dari 7 detik.
c. Alarm Laju Air Pendingin Primer
Jika terdeteksi laju alir air pendingin primer lebih kecil dari 280 lpm, di layar penayang
grafik akan segera muncul peringatan
d. Alarm Ketinggian Air Kolam Reaktor
Di layar penayang grafik akan muncul peringatan dalam warna yang kontras, yakni
tulisan putih dengan latar belakang merah, apabila air kolam reaktor turun melebihi 20
cm. Demikian juga alarm akan berbunyi jika terjadi penurunan air 20 cm di dalam tangki
reaktor.
e. Alarm Tekanan Udara Ruang Reaktor
Peringatan akan segera muncul di layar penayang grafik apabila beda tekanan udara di
luar dengan di dalam ruang reaktor kurang dari 0,2 cm air.
f. Alarm Air Kolam Pendingin Sekunder
Peringatan akan segera muncul di layar penayang grafik apabila ketinggian air kolam
pendingin sekunder turun di bawah 20 cm.
g. Alarm Pompa Primer dan Sekunder
Tabel 1. Spesifikasi parameter untuk aktuasi “scram” dan “alarm”
Parameter
penginisiasi signal
Type of disturbance
Untuk aktuasi
‘SCRAM’ dan
‘ALARM’
Gangguan pd saat start-up dan operasi daya konstan Kenaikan batang kendali secara tak terkendali Gangguan pada komputer penampil keselamatan Kegagalan fungsi pompa pendingin primer Kebocoran pada sistem pendingin primer Kegagalan fungsi pompa pendingin sekunder
Flux neutron <
min.
INTER-LOCK
Flux rate > max
SCRAM
SCRAM
Tegangan tinggi
detektor n > max.
SCRAM
Daya reaktor >
max
SCRAM
Watch dog timer pd
komputer > max.
SCRAM
Laju alir pendingin
primer < min
ALARM
Tinggi permukaan
air tangki reaktor <
min
ALARM
Suhu bahan bakar
pd Ring B. > max
ALARM
ALARM
ALARM
Suhu pendingin
primer. > max.
ALARM
ALARM
ALARM
Laju alir pendingin
sekunder < min.