DASAR DAN FILOSOFI
MANUALTERAPI
SPINE
Oleh:
Sugijanto
Disampaikan pada:
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mahasiswa memahami manualterapi dgn cara :
– Mampu mendefinisikan manualterapi dan
neuromusculoskeletalvegetative mechanism
– Mampu merinci tentang proses asuhan manualterapi
spine
– Mampu menghubungkan anatomi terapan dalam kajian
histologis struktur jaringan spesifik dengan fungsi anggota gerak atas
– Mampu merinci proses asesmen manualterapi spine:
anamnesis, inspeksi, pemeriksaan gerak dasar, tes khusus, pemeriksaan lain dan diagnosis.
– Mampu merinci prosedur intervensi manualterapi
Pertanyaan studi
• Jelaskan pengertian manualterapi.
• Jelaskan proses asuhan manualterapi.
• Apa yg harus dipelajari dlm anatomi terapan? Jelaskan. • Jelaskan tentang struktur jaringan spesifik:
kapsuloligamenter, muskulotendinogen, radix, medula spinalis, diskus intervert, facets, osteogen dan
integumen.
• Jelaskan tentang patologi inflamasi pd jar.spesifik dan
proses penyembuhan luka.
• Jelaskan tentang patologi inaktifitas dan immobilisasi
dan komplikasinya pada jaringan spesifik.
Pertanyaan studi (lanjutan)
•
Jelaskan proses asesment manualterapi
spine meliputi:
– Anamnesis– Inspeksi/observasi – Tes cepat
– Pemeriksaan fungsi gerak dasar – Tes khusus dan data lain
– Diagnosis dan prognosis
•
Bagaimana anda membuat analisis program?
•
Jelaskan tentang:
– Muscle mobilization, Joint mobilization, Joint
manipulation, Transverse friction, Venous & lymph drainage massage, Muscle stretching, Joint stabilization
DASAR-DASAR MANUALTERAPI
•
Pengertian
:
•
Asuhan kesehatan yang berorientasi pada
neuro-musculo-sceletal-vegetative
mechanism
– Nervosum: Mengkaji sistem saraf pusat dan perifer sbg inti kehidupan dipilah dlm somatic-sensoric-motoric.
– Musculosceletal: mengkaji alat pemelihara sikap dan pembentuk gerak, termasuk sendi-tulang-otot-jar lunak lain
Patologi
morphologis Patologi fungsi
Klien Normal
Assess & diagn Metoda & ketrampilan Patologi anatomi,
kinesio-/fisiologi
Patologi NMSV
Analisis Strategi perencanaan Kemampuan akademis/ilmiah
Prosedur intervensi Kemampuan profesional
Penilaian hasil
instrument
Gang NMSVM
ASUHAN
MANUALTERAPI
• Assessment utk menegakan diagnosis MT:– Analisis Gangguan NMSVM
– Analisis Struktur jaringan spesifik – Analisis Patologi morfologis & fungsi
• Strategic Planning utk menetapkan
– Analisis akademis diagnosis kasus
– Rencana target & tujuan pengelolaan, – Menetapkan program intervensi.
– Inform concern
• Pelaksanaan prosedur intervensi meliputi
– Pemilihan metoda & teknik yg tepat, – Menetapkan dosis intervensi.
• Reevaluasi untuk
– Penilaian hasil intervensi
– Analisis input-proses - output.
• Recording:
DASAR PEMAHAMAN &
KETRAMPILAN
•
Pemahaman akademis profesional ttg:
–
Anatomi terapan/Struktur jar spesifik
• Anatomi-Fisiologi-Kinesiologi-Biomekanik
–
Patologi morphologis - fungsional:
• Patofisiologi-Patokinesiologi-Patologi fungsional
–
Assessment:
• Metoda-teknik dan ketrampilan Analisis dan
hipotesis data.
–
Intervensi:
• Metoda-teknik dan ketrampilan profesional
–
Manajemen pelayanan:
PEMAHAMAN ANATOMI
TERAPAN
•
Analisis Model sendi
– Histologis
– Fisiologi/kinesiologis – Aspek sindesmologi – Kesatuan kinesiologis – Neuroanatomi-fisiologi
•
Sendi intervertebralis
mrpk three joint compl,
facet sepasang jenis
Aspek mekanis sendi
Kajian sendi aspek
Osteokinematic:
•Diurai dlm jenis gerak pd bidang gerak & sumbu
gerak
•Diukur dlm derajat gerak sendi atau centi meter.
•Analisis Grk spine per regio dlm 3 bidang tsb, gerak
Arthrokinematic Roll-slide
•
Analisis gerak dg memandang grk antar
Analisis gerak dg memandang grk antar
pemukaan sendinya/intra capsular.
pemukaan sendinya/intra capsular.
•
Roll-slide diurai dalam gerak:
– Traction-Compression: tarikan-tekanan tegak lurus
permukaan sendi (concave) Penerapan pd spine : Gapping-3 dimensi ekstensi. Th LPAVP
– Translation: dorongan sejajar permukaan sendi
Penerapan pd spine: C0-C1 translasi;
ANALISIS POSITION AND
POSTURE (sikap)
• Posisi-sikap-gerak sensomotorik
• Sikap dipengaruhi: intelegensi, spikologis, sosial, budaya,
gender,
• Gangguan sikap sangat berpengaruh pd struktur jar spine •Gabungan posisi sendi2
posture tubuh
•Posisi tubuh lokal total
•Dibentuk oleh aktifitas sensomotorik
•Posisi normal aktifitas Posisi normal aktifitas motorik minimal
MOVEMENT
•
Merupakan integrasi sensoric - motoric
vegetative menjadi gerak automatic
•
Gerak mendasar: gerak fungsional
•
Gerak lokal
aktifitas otot simultan
•
Gerak stabilitas posisi trunk - sendi
proksimal
•
Gerak: Strength, Endurance, Speed,
accuracy
ANALISIS GERAK SPINE
•
Analisis gerak regional dan total
•
Gerak segmental terjadi pd ‘movement
segment’ (segment of Junghann)
•
Gerak segmental melibatkan ‘three joint
complex’: discus dan sepasang facet.
•
Untuk cervical spine diarahkan uncinate
joint, thoracal spine dibatasi sendi
costovetebral-transversal.
•
Gerak spine selalu simultan bbrp segment
gerak.
•
Arthrokinematic spine tidak sama dgn sendi
PEMAHAMAN ANATOMI TERAPAN
•
ANATOMI IN VIVO DAN IN VITRO
–
Pada keadaan hidup dan kadaver.
–
Integratif spine dan perifer.
–
DISCRIPTIVE: penamaan, faktor-faktor
yg berpengaruh.
–
TOPOGRAFIS
• Lokal; regional; segmental; quadrant; total • Posisi jar. thd jaringan lain
• Arah jaringan dan serabut
–
FUNGSIONAL
•
HISTOLOGI - FISIOLOGI
JAR.
SPES
.
– Komponen dasar dan penunjang – Struktur cellular
– Spesifikasi komponen
– Fisiologi jaringan spesifik
•
GERAK DAN FUNGSI
– Gerak molecular - cellular - jaringan - organ -
sistem - individu - lingkungan
– Fungsi sbg. Pemelihara sikap dan pembentuk
gerak
JARINGAN IKAT
•
Mrpk komponen dasar dan penyangga jar. tubuh.
•
Komposisi: Cells, Collagen, elastin, GAG, dan
matrix serta Miofibroblas
•
Dihasilkan oleh fibroblast
•
Kekuatan oleh collagen, kelenturan oleh elastin
STRUKTUR
JARINGAN
SPESIFIK
•
OSTEOGEN
– T.a. collagen, osteoblast, osteocyte,osteoclast dan matrix dg komponen pengisi calcium
– Membentuk tubuh
– Memelihara posisi/sikap dan
‘mbentuk gerak tubuh secara pasif.
– Melindungi organ tubuh – Memproduksi erythrocyte – Menyimpan cadangan calcium
– Bersifat lentur terhadap tekanan
axial dan tangensial
•
Kekuatan oleh kandungan
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
•
CHODRIUM-MENISCUS-DISCUS
– Tanpa kapiler
– T.a. collagen, chondroblast,
chondrocyte dan matrix dg
komponen pengisi utama, GAG’s, proteoglycans, hyalluronic acid.
– Fungsi sbg: shock absorber,
melicinkan gerak (scratch
resistant), mengarahkan gerak.
– Terdapat pada facets dan discus
intervertebralis
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
•
CAPSULOLIGAMENTAIR
– T.a. tunica fibrosa bag. luar dan
membrana sinovialis bag dalam.
– Ligament mrpk penebalan tunica
fibrosa atau berdiri sendiri.
– Terdpt lipatan membr sinovialis
facet: Meniscoide
– Mrpk stabilisator sendi pasif – Mengarahkan gerak sendi
– Memproduksi synovium
– Terdapat serabut saraf sensosis,
capilair
– T.a. srbt collagen sejajar bersilang,
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
•
MUSCULOTENDINOGEN
– Otot rangka melekat pd tulang/fascia
melalui tendon.
– Otot tonic (red) dan phasic (white). – Terbungkus oleh jar ikat fascia.
– Komponen contractile oleh myofrile,
komponen penunjang/static oleh jar. ikat
– Sbg. stabilisator aktif dan penggerak
sendi.
– Terdapat serabut saraf motoris.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
NEUROGEN:
•Motoric: A dlm satu motor unit; synaps
spinal cord dan cortex motoric
•Sensoric: Ujung sensor; A, A, A dan C;
synapstic spinal; cortex sensoric
•Vegetatif: sympathic dan para sympathic
DERMATOMES ZONE
• Daerah kulit (pola tertentu) yg secara dominan disarafi
NERVINAL ZONE
•
Daerah kulit yang
secara spesifk
disaraf oleh
cabang saraf
tertentu
•
Menggambarkan
pola berbeda
•
Berasal dari
SCLEROTOMES
• Daerah periost yg
secara dominan
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
•
DERMATOGEN/INTEGUMEN
– Bag terluar tubuh sbg isolator, protector,
penyangga dan organ sensor.
– Tersusun sbg epidermis, dermis dan subcutan. – Pd subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak
sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi
– Terdapat kelenjar keringat dan lemak.
•
Kelenturan oleh sub cutan collagen & air
•
Radic, jar segmental: Dermatomes,
PATHOLOGY
•
INFLAMASI
– Tissue respons thd injury
• Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar
mitochondria
– Regenerasi
• Collagen wound healing
– Aktualitas patologi
• Tanda2: Tumor, dolor, calor,
rubor, dan fungsiolesa.
• Penting dlm penentuan metoda dan
dosis intervensi
– Pd spine referred pain luas dan
WOUND HEALING PROCESS
Injury
Tissue damage & haemorrhage
Inflamation
Proliferasi Produksi Remodeling
24 - 36 jam 20 - 30 menit
<3-4 hr;Cell pertahanan & fibroblast
<3 mgg; produksi
INFLAMASI JAR
OTOT-TENDON
•
Strain, rupture, avulsion.
•
Myositis, tendinitis,
myotendinosis, myofascial
syndrome.
•
Spasm/guarding spasm,
muscle taut band/twisting.
•
Nyeri kontraksi,
tenderness.
•
Pd spine
postural
INFLAMASI PD JAR.
SARAF
• Infected, injury, Intrapment, stenosis.
• Neuritis: Neropraxia,
axonotmesis, Neurotmesis.
• Dpt diikuti neurofbrosis
• Triad symptom pd lesi saraf perifer.
• Nyeri pd distribusi saraf,
paraesthesia, hypoaesthesia.
• Dermatomal zone (radix = radicular pain), nervinal zone (srbt saraf)
INFLAMASI JAR CAPSULE
FACET
•
Injury, arthritis, iritasi osteophyte,
RA.
•
Sprain, capsulitis/arthritis,
spondyloarthrosis
•
Compression pain, Pseudoradicular
pain.
•
Diikuti capsular pattern
hypomobility.
•
Nyeri gerak segmental, joint play
INFLAMASI LIGAMENTS
•
Sprain, rupture, avulsion.
•
Tergantung kedalaman jar: lokal luas
atau pseudoradicular pain.
•
Diikuti tegang/kontraktur, instabilitas
atau tumbuh osteophyte.
•
Nyeri regang, joint play movement
INFLAMASI JAR
INTERNAL / PELVIC
•
Referred pain segment
somatovegetative
•
Gejala dermatom
overlapping
•
Tes alat gerak negatif
•
Pemeriksaan data
INAKTIFITAS &
IMMOBILISASI
•
Kontraktur mrpk peristiwa
Collagen adhesion
:
– Immobilisasi menimbulkan circulatory
statis dan abnormal cross links.
– Bila ada inflamasi jumlah sangat
besar shg kontraktur berat
– Collagen waving + cross links
kontraktur.
– Pd otot spasm dpt timbul sindroma
myofascial
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Capsule & Ligament contracture
–
Collagen waving + cross links
–
Seluruh capsule sendi
capsular pattern.
–
Sebagian capsule sendi
non capsular
pattern.
–
Pd aging
jumlah air dlm matrix dan srbt
elastin menurun
kelenturan menurun
dan rapuh.
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Muscle tightness & Contracture
– Otot spine umumnya jenis tonic, ( guarding spasm &
kontrantur)
– Jumlah sarcomer menurun pd posisi memendek.
– Dipilah spasm/tightness (myofibrile) dg contracted
(connective tissue)
•
Muscle weakness & Atrophy
– Otot phasic
– Kelemahan & pengecilan.
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Bone osteoporosis
– Lebih karena menurunnya circulatory, jml
fibroblast & osteoblast rendah
– Aktifitas osteoclast > osteoblast – Karena beban tulang menurun
– Pd aging (senile osteoporositc) atau
immobilization porotic.
– Pada spine: compression fracture
kyphosis/gibbus.
– Ditanggulangi dengan aktifitas
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Circulatory disturbance
– Aktifitas turun COP turun, tensi turun, nadi
meningkat.
– Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/
thrombophlebitis hati2 imboli
– Reflex vasoconsrtiction turun orthostatic
hypotension
– Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal
kulit punggung
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Gangguan Neurogenik
– Penurunan aktifitas neurotransmiter Synaps:
sleeping neuron
– Ambang rangsang motoneuron turun reflex
turun, muscle contraction lamban-perlu kalori besar.
– Ambang rangsang A , A, A menurun reflex
turun, keseimbangan turun
– Sifat otot lebih tonic
•
Vegetative Nocisensoric
Micro
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
•
Skin atrophy
– Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi
turun kulit kering, keriput, pucat, dingin.
– Gangguan micro circulation: ketegangan sub
cutan connective tissue,
– Sensasi turun hati2 decubitus.
•
Gangguan respiratory, ginjal,
ASESSMENT DIAGNOSE
PLANNING
INTERVENTION
REEVALUATION
COORDINATION, COMMUNICATION, DOCUMENTATION
PROSES ASSESSMENT
MANUALTERAPI
•
ANAMNESIS
R/sementara
•
INSPECTION
R/sementara
•
QUICK TEST
R/sementara
•
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR
– Active R/sementara
– Passive R/sementara
– Isometric R/sementara
•
PEMERIKSAAN KHUSUS
R/sementara
•
DATA medik/ profesi kesehatan lain
R/sementara
ANAMNESIS
Pain & sensation: jenis,lokasi-distribusi, provokasi-peringanan
Joint mobility: hipo/hiper-mobil, unstable, blockade,
Muscle power: Lemah, penurunan krn nyeri Hand function: Power grip, prehension, coordination, dll
Gait: balance, nyeri, coordination dll
INTERVENSION
•
JOINT MOBILIZATION
–
Indikasi capsuloligamentair
contracture
peregangan
–
Traction (gapping)-regional/ segmental
mobilization dan manipulasi.
–
Mulai pd MLPP (tanpa nyeri)
–
Gerakan pd pembatasan tiap ROM dgn
intensitas III/IV/IV+.
–
Teknik gerakan:
Oscillation/Stacato/Static