• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL TERAPI ANATOMI TERAPAN THORACO-LUMBO-PELVIC COMPLEX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANUAL TERAPI ANATOMI TERAPAN THORACO-LUMBO-PELVIC COMPLEX"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL TERAPI

MANUAL TERAPI

ANATOMI TERAPAN

ANATOMI TERAPAN

THORACO-LUMBO-PELVIC COMPLEX

PELVIC COMPLEX

Oleh : Oleh :

SUGIJANTO

SUGIJANTO

Disampaikan pada:

Disampaikan pada:

Kuliah Manualterapi III reguler, Juli

Kuliah Manualterapi III reguler, Juli

2007

(2)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Mahasiswa memahami anatomi terapan

Mahasiswa memahami anatomi terapan

dan biomekanik Thoracolumbopelvic

dan biomekanik Thoracolumbopelvic

complex dengan cara:

complex dengan cara:

• Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik

Thoracolumbopelvic complex

Thoracolumbopelvic complex

• Mampu membedakan topografis dan fungsi antara Mampu membedakan topografis dan fungsi antara tiap struktur jaringan spesifik

tiap struktur jaringan spesifik

Thoracolumbopelvic complex

Thoracolumbopelvic complex

• Mampu merinci tentang gerak Mampu merinci tentang gerak

Thoracolumbopelvic complex

Thoracolumbopelvic complex

• Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan patologi

dengan patologi

• Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan assessment dan intervensi

(3)

PERTANYAAN STUDI

PERTANYAAN STUDI

 Sebutkan pembentuk sendi Thoracal spine dan Sebutkan pembentuk sendi Thoracal spine dan

Lumbar spine Lumbar spine

 Sebutkan posisi MLPP dan CPP pd Thoracal spine dan Sebutkan posisi MLPP dan CPP pd Thoracal spine dan

Lumbar spine Lumbar spine

 Uraikan bentuk dan fungsi discus intervertebralis Uraikan bentuk dan fungsi discus intervertebralis

Thoracal spine dan Lumbar spine Thoracal spine dan Lumbar spine

 Sebutkan sendi pembentuk Sebutkan sendi pembentuk Pelvic hip complex Pelvic hip complex

 Sebutkan MLPP dan CPP sendi Sebutkan MLPP dan CPP sendi Pelvic hip complex Pelvic hip complex

 Uraikan stabilitas pasif dan pasif sendi ThoracalUraikan stabilitas pasif dan pasif sendi Thoracal spine spine

dan Lumbar spine dan Lumbar spine ..

 Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Thoracal Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Thoracal

dan

dan Lumbar spine Lumbar spine

 Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral

(4)

PERTANYAAN STUDI (lanjutan)

PERTANYAAN STUDI (lanjutan)

 Uraikan dan praktekkan palpasi pd: jaringan Uraikan dan praktekkan palpasi pd: jaringan

spesifik Thoracal spine dan Lumbar spine. spesifik Thoracal spine dan Lumbar spine.

 Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric

Thoracal spine dan Lumbar spine. Thoracal spine dan Lumbar spine.

 Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Pelvic Pelvic

hip complex hip complex

 Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral Uraikan pembatas gerak feleksi, ekstensi, lateral

fleksi dan rotasi

fleksi dan rotasi Pelvic hip complex Pelvic hip complex spine.spine.

 Uraikan dan praktekkan palpasi pd: regio Uraikan dan praktekkan palpasi pd: regio Pelvic Pelvic

hip complex hip complex

 Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric Uraikan dan praktekkan tes pasif, isometric Pelvic Pelvic

hip complex hip complex..

 Jelaskan tentang Capsular pattern; Non Capsular Jelaskan tentang Capsular pattern; Non Capsular

pattern, Hypermobility; Instability, Muscle pattern, Hypermobility; Instability, Muscle

(5)

BACK PAIN

BACK PAIN

 Back pain: gejala, berbagai penyebab, jenis dan tingkat patologi. Back pain: gejala, berbagai penyebab, jenis dan tingkat patologi.

80% populasi pernah nyeri punggung. 80% populasi pernah nyeri punggung.

 Secara sederhana back pain dipilahkan menjadi dua:Secara sederhana back pain dipilahkan menjadi dua:

• Simple backpainSimple backpain umumnya nyeri lumbosacral, gluteal atau paha, yg lain umumnya nyeri lumbosacral, gluteal atau paha, yg lain keadaan baik.

keadaan baik.

• Nerve root painNerve root pain umumnya unilateral, tungkai lebih berat dari umumnya unilateral, tungkai lebih berat dari pinggang, menyebar kebawah lutut, hypoaesthesia/paraesthesia, pinggang, menyebar kebawah lutut, hypoaesthesia/paraesthesia,

SLR’s nyeri tungkai, serta gejala neurologis local. SLR’s nyeri tungkai, serta gejala neurologis local.

 Umum: Diathermy, US, massage, Traksi, terapi latihan, dan Umum: Diathermy, US, massage, Traksi, terapi latihan, dan

korset. korset.

 Perlu Pemahaman kajian ilmiah dasar dan lanjut, ketrampilan Perlu Pemahaman kajian ilmiah dasar dan lanjut, ketrampilan

profesional metodik dan teknik, sbg. perilaku praktisi ilmuwan profesional metodik dan teknik, sbg. perilaku praktisi ilmuwan

 Kajian ilmiah:Kajian ilmiah:

• Struktur jaringan spesifikStruktur jaringan spesifik • PatologiPatologi

(6)

MANUAL TERAPI

MANUAL TERAPI

THORACO-LUMBO-PELVIC-HIP COMPLEX

PELVIC-HIP COMPLEX

Masalah

Masalah

: Pada jar apa? Oleh patologi apa?

: Pada jar apa? Oleh patologi apa?

Gangguan yang terkait?

Gangguan yang terkait?

Keterbatasan

Keterbatasan

: Kapasitas diagnosis, ketepatan

: Kapasitas diagnosis, ketepatan

perencanaan, Pemahaman & ketrampilan metoda

perencanaan, Pemahaman & ketrampilan metoda

dan teknik penanganan dan telaah hasil.

dan teknik penanganan dan telaah hasil.

Proses Asuhan

Proses Asuhan

dr assesment utk penetapan

dr assesment utk penetapan

diagnosis, perencanaan program, pemilihan

diagnosis, perencanaan program, pemilihan

metoda, implementasi dan reevaluasi

metoda, implementasi dan reevaluasi

Dasar pengetahuan

Dasar pengetahuan

Anatomi, Fisio-kinesiologi,

Anatomi, Fisio-kinesiologi,

patologi morfologi-fungsional, ketrampilan

patologi morfologi-fungsional, ketrampilan

pemeriksaan dan intervensi

(7)

ANATOMI TERAPAN

ANATOMI TERAPAN

THORACO-LUMBO-PELVIC-HIP COMPLEX

LUMBO-PELVIC-HIP COMPLEX

Lower thoracal spine

Lower thoracal spine

Thoracolumbar

Thoracolumbar

Lumbar Spine

Lumbar Spine

Lumbosacrale

Lumbosacrale

Sacroiliac joint dan Pelvis

Sacroiliac joint dan Pelvis

Hip Complex

Hip Complex

Thorac-lumbale-pelvis-hip mrpk

Thorac-lumbale-pelvis-hip mrpk

satuan fungsi kompleks; dlm gerak

satuan fungsi kompleks; dlm gerak

tubuh, ambulasi dan grk anggota

tubuh, ambulasi dan grk anggota

bawah selalu terjadi simultan

(8)

LOWER THORACAL SPINE

LOWER THORACAL SPINE

Kifosis normal apex th 4-5, lebih

Kifosis normal apex th 4-5, lebih

rendah patologis

rendah patologis

Gerak kecil, paling kecil pd apex

Gerak kecil, paling kecil pd apex

Proc spinosus diatas corpus

Proc spinosus diatas corpus

vertebra bawahnya

vertebra bawahnya

Discus i.v. tipis, HNP negatif

Discus i.v. tipis, HNP negatif

Facet dlm bidang frontal

Facet dlm bidang frontal

Terdpt costovertebral-

Terdpt

costovertebral-transversal joint

(9)

Thoracolumbar

Thoracolumbar

Th 12 perbatasan arah facet:

Th 12 perbatasan arah facet:

proc. art. superior dlm bd.

proc. art. superior dlm bd.

Frontal proc. art. inferior dlm

Frontal proc. art. inferior dlm

bd sagital.

bd sagital.

Selalu mengikuti gerak/fungsi

Selalu mengikuti gerak/fungsi

lumbale

lumbale

Hypomobile pd low

Hypomobile pd low

kyphosis/round back

kyphosis/round back

(10)

LUMBAR SPINE

LUMBAR SPINE

Kajian Struktur Jar

Kajian Struktur Jar

spesifik:

spesifik:

 SkeletonSkeleton  Disc Disc

 Facets/JointFacets/Joint

 Capsule & LigamentsCapsule & Ligaments  MuscularMuscular

 Central&Peripheral Nerve Central&Peripheral Nerve  VascularVascular

 SkinSkin

Beban lumbar spine kinesiologis Beban lumbar spine kinesiologis

punya ciri spesifik, dan paling

punya ciri spesifik, dan paling

besar, scr anatomis - berkaitan

besar, scr anatomis - berkaitan

dgn pelvic hip complex dan lower

dgn pelvic hip complex dan lower

thoracic spine

(11)

Lumbar spine

Lumbar spine

Kesatuan fungsi:

Kesatuan fungsi:

Lumbo Pelvic

Lumbo Pelvic

Hip complex:

Hip complex:

Thoraco-Lumbo-pelvic-hip rhythm

Lumbo-pelvic-hip rhythm

Mobilitas

Mobilitas

besar dan spesifik,

besar dan spesifik,

stabilitas yg besar dan

stabilitas yg besar dan

spesifik

spesifik

Lumbale Lordotic (3-4 cm)

Lumbale Lordotic (3-4 cm)

Apex L

Apex L

3
(12)

LUMBOSACRALE

LUMBOSACRALE

L5 Perbatasan fungsi

L5 Perbatasan fungsi

L5-S1 arah facet ‘dekati transversal

L5-S1 arah facet ‘dekati transversal

Sudut LS 30

Sudut LS 30

00

, SIPS-SIAS 5

, SIPS-SIAS 5

0 0

ventral

ventral

(13)

SACROILIAC

SACROILIAC

JOINT-PELVIC

PELVIC

 BentukBentuk sendi hurufsendi huruf “L“ “L“ jenisjenis

Sendi

Sendi synovial-syndesmosissynovial-syndesmosis..

 PermukaanPermukaan sacrum konkafsacrum konkaf

 Ilium: fibrocartilage, sacrum Ilium: fibrocartilage, sacrum

hyaline cartilage dg tebal 3 kali,

hyaline cartilage dg tebal 3 kali,

makin tua

makin tua  tak ratatak rata

 Grk rotasi kecil dlm Grk rotasi kecil dlm nutasi–nutasi–

kontra nutasi

kontra nutasi..

 Oleh BB Oleh BB nutasi nutasi lumbar lumbar

lordosis

lordosis

 Sacrum coccygeal joint:Sacrum coccygeal joint:

• Umumnya menyatu oleh discus fibro-Umumnya menyatu oleh discus fibro-cartilage.

cartilage. • Tak ada grkTak ada grk

(14)

HIP JOINT

HIP JOINT

Ball and socket joint

Ball and socket joint

Grk lumbale-pelvic-hip selalu

Grk lumbale-pelvic-hip selalu

sinkron

sinkron

Lumbo-pelvic-hip complex:

Lumbo-pelvic-hip complex:

Lumbopelvic rhythm

(15)

STRUKTUR JAR. SPEC: DISC

STRUKTUR JAR. SPEC: DISC

 Disk Disk pd lumbar spine tebal pd lumbar spine tebal

 NucleusNucleus pulposus dibungkus pulposus dibungkus annulusannulus

fibrosus

fibrosus

 NutrisiNutrisi utama dr protein corpus, lapisan utama dr protein corpus, lapisan

terluar annulus dr capilair

terluar annulus dr capilair

 Fungsi Nucleus dan annulus:Fungsi Nucleus dan annulus:

• Memungkinkan Memungkinkan gerak luasgerak luas 6 pasang 6 pasang

• Sbg shock Sbg shock absorberabsorber

• Merubah tekananMerubah tekanan aksial ke tangensial aksial ke tangensial diterima annulus

diterima annulus →→ stabilitasstabilitas sendiri sendiri  BebanBeban meningkat bila fleksi, terberat: meningkat bila fleksi, terberat:

duduk bungkuk, teringan: Psoas position

(16)

LUMBAR FACETS

LUMBAR FACETS

ArahArahkan grk interverteral: Dlm bd kan grk interverteral: Dlm bd

sagital

sagital: Grk utama fleksi-ekstensi: Grk utama fleksi-ekstensi

Pd sistem kapsul tdpt Pd sistem kapsul tdpt meniscoidmeniscoid

Transisi Transisi Th12 facetTh12 facet inferior sagital, inferior sagital,

superior frontal

superior frontal

L5-S1L5-S1 43% deviasi 43% deviasiIritasi oleh Iritasi oleh ekstensiekstensi

(17)

Dibatasi Corpus, Diskus, Arcus, Proc atrikularis, dan Facet.

•Isi lemak, arteria-vena, saraf afferent-efferent-vegetative.

•Radix terbungkus sarung dura yg sensitif

•Gang Segmental: dermatome dan Myotome, sklerotome.

•Inflamasi krn iritasi osteofit/disc bulging /listesis /fraktur

•Provokasi: lasegue-Bragard

FORAMENT

(18)

SPINAL CANAL

SPINAL CANAL

Isi

Isi

spinal cord (diatas L1/2),

spinal cord (diatas L1/2),

cauda equina (dibawah L1/2) yg

cauda equina (dibawah L1/2) yg

dibungkus duramater, Vascular,

dibungkus duramater, Vascular,

Nervosus, Jaringan penyangga.

Nervosus, Jaringan penyangga.

Penyempitan

Penyempitan

oleh dislocation,

oleh dislocation,

osteophyte, posterior disc

osteophyte, posterior disc

bulging, spondylolisthesis

bulging, spondylolisthesis

,

,

fibrous, masa tumor, dll

(19)

LIGAMENTA

LIGAMENTA

Lig Longit posterior

Lig Longit posterior

kaya

kaya

capilair dan aff IV/C fibre, pd

capilair dan aff IV/C fibre, pd

L5 menyempit,

L5 menyempit,

Lig Longit anterior stabilisator

Lig Longit anterior stabilisator

ekstensi

ekstensi

Lig Plavum melindungi (lentur)

Lig Plavum melindungi (lentur)

belakang medula spinalis

belakang medula spinalis

Lig Interspinosi (paling kuat),

Lig Interspinosi (paling kuat),

Inter transversarii, dll.

(20)

LIGAMENTA PELVIC HIP

LIGAMENTA PELVIC HIP

COMPLEX

COMPLEX

Ligamenta pd SIJ

sangat kuat:

(21)

•Hampir seluruh otot spine

jenis

Tonic

: postural &

stabilisator

Myofascial pain

•M. Ilio lumbalis dan kosto

lumbalis sering

tendomyosis

•Otot abdomen penting

stabilisator, terutama

(22)

MUSCULAR PELVIC

MUSCULAR PELVIC

HIP COMPLEX

HIP COMPLEX

Ta otot tonik dan phasic

yg kuat

Contracture otot

mempengaruhi posisi dan

gerak lumbar spine.

M.iliopsoas (hyper

lordosis), hamstrings

(mekanisme fleksi),

(23)

PERSARAFAN

Saraf -somatik segmental

(Dermatome, Myotome,

sklerotome)

–Motorik, sensorik, vegetatif

–Segment Junghann oleh

n.

sinuvertebral

kaya aff. IV/C

–Saraf vegetatif dari Th 9 -

L2

–Kapiler = aff. IV/C

(24)

SIRKULASI DARAH

Jaringan yg tdk ada

Jaringan yg tdk ada

sirkulasi kapiler:

sirkulasi kapiler:

Discus intervertebralis

Discus intervertebralis

profunda.

profunda.

Jaringan yg memperoleh

Jaringan yg memperoleh

sirkulasi juga ada saraf

sirkulasi juga ada saraf

polimodal dan vegetatif.

(25)

PATHOLOGY

PATHOLOGY

Herniate

Herniate

:

:

penyebab terbesar LBP (Kramer,1989)

penyebab terbesar LBP (Kramer,1989)

Sprain/Strain

Sprain/Strain

:

:

sering cidera olah raga

sering cidera olah raga

Degenerative changes:

Degenerative changes:

discosis

discosis

arthrosis

arthrosis

Structural changes

Structural changes

: stenosis, lysthesis

: stenosis, lysthesis

Postural deficit

Postural deficit

:

:

gang posisi dpt menimbulkan

gang posisi dpt menimbulkan

disc migration

disc migration

iritasi jaringan sekitar (R. Mc

iritasi jaringan sekitar (R. Mc

Kenzie, 1990)

Kenzie, 1990)

Inflammatory

Inflammatory

:

:

RA, bamboo spine

RA, bamboo spine

Infections

Infections

:

:

osteomyelitis, epidural abscess, dll

osteomyelitis, epidural abscess, dll

Neoplasm

Neoplasm

:

:

multiple myeloma, lymphoma, dll

multiple myeloma, lymphoma, dll

Metabolic bone disease

Metabolic bone disease

:

:

osteoporotic collapse,

osteoporotic collapse,

osteomalacia, Paget's disease

(26)

GANGUAN N M S V M

GANGUAN N M S V M

Postural deficit: patologi jar spesifik

Postural deficit: patologi jar spesifik

gang sikap.

gang sikap.

Hipomobilitas: patologi capsuloligament,

Hipomobilitas: patologi capsuloligament,

neuromuscular,

neuromuscular,

Hipermobilitas: ROM

Hipermobilitas: ROM

normal

normal

Instabilitas: JPM

Instabilitas: JPM

normal, empty e.f.

normal, empty e.f.

Muscle dysbalance:

Muscle dysbalance:

ketidak seimbangan

ketidak seimbangan

fungsi otot

fungsi otot

(27)

Kepustakaan

Kepustakaan

 Cook CE, Cook CE, Osthopaedic Manual Therapy,Osthopaedic Manual Therapy, Pearson Pearson

Prentice Hall, New Jersey, 2007 Prentice Hall, New Jersey, 2007

 Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology, Pathology,

implication for the hpysical therapist

implication for the hpysical therapist, WB , WB Saunders Co, Philadelphia, 1998.

Saunders Co, Philadelphia, 1998.

 Helting D & Kessler RM, Helting D & Kessler RM, Management of common Management of common

musculoskeletal disorder,

musculoskeletal disorder, ippincott Williams and ippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 2006.

Wilkins, Philadelphia, 2006.

 Kapanji, IA. Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper Physiology of joint Vol I Upper

extremity,

extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh, Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986.

1986.

 Magee DJ, Magee DJ, Orthopaedic physical assessment, Orthopaedic physical assessment, WB WB

Saunders and co, 2000. Saunders and co, 2000.

 Vd El Aad, Peter Lunacek, Wagemaker, Vd El Aad, Peter Lunacek, Wagemaker, Manuele Manuele

vertebrae, oderzoeken,

vertebrae, oderzoeken, Scheltema Holkema, Scheltema Holkema, 2001

Referensi

Dokumen terkait

Tendon: jaringan ikat fibrosa (tidak elastis) yang tebal dan berwarna putih yang menghubungkan otot rangka dengan tulang.. Sebagian besar tendon menyerupai tali, tapi beberapa

Struktur Sayatan Trasnversal Daun Hasil pengamatan pada sayatan transversal daun menunjukkan ketiga spesies tumbuhan memiliki tipe daun dengan jaringan mesofil yang

Topologi jaringan adalah suatu bentuk struktur jaringan yang dibangun / diinstalasi sesuai dengan kebutuhan dan digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu

Semua data penderita tumor nasofaring yang didiagnosa secara histopatologi, yang berasal dari sediaan biopsi jaringan di Laboratorium Patologi Anatomi

Proyek ini dikerjakan dengan menghubungkan BPT IT Telkom (Learning Center) dengan Mitra BTP (PT. Telsantara dan CV. Varacom) di Perumahan Permata menggunakan jaringan wi-fi

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa PBX dapat memberikan solusi untuk kebutuhan telekomunikasi antar jaringan dimana PBX mampu menghubungkan suatu jaringan telekomunikasi

Kedua struktur terakhir ini menghubungkan tulang belakang baik dari ruas ke ruas yang berdekatan maupun sepanjang tulang belakang mulai dari servikal sampai

: Veterinary Systemic Pathology : KHU 104 : 3 sks : 5 lima : Patologi Umum Veteriner Mahasiswa mampu mengidentifikasi pathogenesis penyakit spesifik pada beberapa organ integumentum,