• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada berbagai rumusan yang dikemukakan orang dalam upaya menjawab pertanyaan dengan melihat pendidian dari salah satu aspek kehidupan tertentu atau kacamata disiplin keilmuan tertentu. Misal pandangan sosiologi melihat pendidikan dari aspek sosial antara lain mengatikan bahwa “Pendidikan adalah sebagai usaha menstranformasikan pengetahuan dari generasi kegenerasi”(Ishak,2005:27). Pandangan lain diliat dari aspek budaya menyebutksn bahwa pendidikan adalah sebagai usaha pemindahan pengetahuan dan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Sedangkan pandangan psikologi melihat pendidikan dari aspek tingkah laku individual, antara lainmengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secara optimal.

Dari uraian diatas dapat menarik benang merahnya bahwa pendidikan itu adalah suatu kebutuhan yang akan menjamin kelangsungan hidup bagi setiap manusia. Hal ini telah terbukti dengan adanya proses dari pendidikan itu sendiri dimana pada masa sekarang ini, seseorang yang berkependidikan akan memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah konsep belajar untuk siswa?

2. Apakah konsep dasar pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tentang apa saja konsep belajar untuk siswa.

2. Menjelaskan konsep dasar pembelajaran.

BAB II

(2)

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran yang sesungguhnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami jika bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemeolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya.

Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada bahasan tentang siswa dan proses yang menyertai dalam ranga perubahan tingkah lakunya. Adapun pembahasan mengenai pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Belajar

a) Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Santrock dan Yussen mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Reber mendefinisikan belajar dalam 3 pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengelaman dalam wujud perubahan tingkah laku dalam kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dan lingkungannya.

b) Ciri-ciri Perilaku Belajar

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

(3)

misalnya menyadari pengetahuannya bertambah. Oleh karena itu perubahan yang terjadi karena mabauk atau dalam keadaan tidak sadar tidak termasuk dalam pengertian beajar.

2. Perubahan bersifat kontinue dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara kesnambungan dan tidak statis. Satu perubahan berikutnya dan selanjutnya aka berguna bagi kehidupan atau bagi proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar membaca, ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung terus sampai kecakapan membacanya mmenjadi cepat dan lancar. Bahkan dapat membaca berbagai macam bentuk tulisan maupun berbagai tulisan diberagam media.

3. Perubahan bersifat positif dan aktif

Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih bai dari sebelumnya. Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Oleh karena itu perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi karena sendirinya karena dorongan dari dalam tidak termasuk perubahan dalam pengertin belajar.

4. Perubahan bersifat permanen

Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap. Misalnya, seorang anak dalam bermain sepepeda setelah belajar tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan makin berkembang jika terus dilatih.

5. Perubahan dalam belajar bertjuan atau terarah

Adanya tujuan yang akan dicapai oleh perilaku belajar dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disdari. Misalnya belajar mengetik, sebelumnya telah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalaui proses belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan keseluaruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

c) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

(4)

1. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar

Contoh : faktor jasmani ( faktor kesehatan dan cacat tubuh) dan faktor psikologi (intelegensi,perhatian,minat,bakat,motif dan laini-lain).

2. Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu

Contoh : faktor keluarga (cara orang tua mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana rumah dan lian-lain) ,faktor sekolah (metode mengajar,relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa,disiplin sekolah dan lain-lainnya) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,teman bergaul media masa dan lain-laninnya).

Muhibbinsyah (1997) membagi faktor-faktor yang meliputi : 1. Faktor ineternal yang meliputi kadaan jasmani

2. Faktor ekstaernal yang merupakan kondisi lingkungan sekitar siswa

3. Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan

metode belajar siswa

Ditinjau dari faktor pendekatan belajar ada 3 bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs (1991),yaitu:

1. Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah) yaitu kecenderungan belajar siswa karena

adanya dorongan dari luar, misalnya takut tidak lulus sehingga dimarahi orang tua. Sehingga cara belajarnya santai, hafal seadanya sehingga tidak dapat memahami apa yang telah didapat.

2. Pendekatan deep (mendalam), yaitu kecenderungan balajar sisa dari dirinya sendiri, misalnya

siswa itu memang tertarik dengan materi yang sedang dia pelajari. Sehingga cara belajarnya serius dan memahami secara mendalam.

3. Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu kecenderungan siswa belajar karena

adanya dorongan mewujudkan ego enhancement yaitu ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi dirinya dengan cara meraih prestasi akademik setinggi-tinginya. Pendekatan ini sangat baik sekali dibandingkan pendekatan-pendekatan lainnya. Karena di sini siswa belajar atas kemauannya sendiri , dapat mengatur waktunya dan dapat disiplin.

d) Motivasi Belajar

Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam Prasetya dkk,1985) merupakan suatu kondisi atau perilaku yang memberikan arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.Motivasi yang tinggi tercermin dari ketekunan dan tidak mudah putus asa dalam mencapai kesuksesan.

(5)

1. Motivasi instrumental : Motivasi belajar karena adanya hadiah atau menghindari hukuman.

2. Motivasi Sosial : Siswa belajar untuk penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa

dan tugas tersebut sangat menonjol.

3. Motivasi berprestasi : Siswa belajar karena ingin sukses meraih prestasi atau keberhasilan.

4. Motivasi intrinsik : Siswa itu belajar karena keinginannya sendiri.

Motivasi belajar dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain:

1. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.

2. Adanya perasaan dan keterlibatan siswa yang tinggi dalam belajar.

3. Adanya upaya siswa untuk menjaga dan memelihara agar selalu ada motivasi untuk belajar.

Dari berbagai motivasi yang berkembang , Keller (dalam Prasetya,1997) menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses belajar mengajar yang disebut ARCS. Dalam model tersebut ada 4 kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.

B. Konsep Dasar Pembelajaran

a) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si belajar.

4 Kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan guru agar proses pembelajaran yang dilakukannya menarik, bermakna, dan memberi tantangan pada siswa. Keempat kondisi tersebut adalah :

1. Attention (perhatian)

Perhatian siswa didoring rasa ingin tahu. Oleh karena itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan dan dorongan sehingga siswa selalu berminat dan memberikan perhatian terhadap pelajaran yang diberikan. Untuk menunjang hal tersebut, guru perlu memberikan inovasi dan variasi-variasi dalam memberikan pelajaran.

2. Relevance (relevansi)

Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan kebutuhan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila siswa menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang.

3.Confidence (kepercayaan diri)

(6)

keberhasilan.Slef efficacy tinggi akan semakin mendorong dan memotivitasi siswa untuk belajar tekun dalam mencapai prestasi belajar maksimal.Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu memperbanyak pengalaman berhasil siswa misalnya dengan menyusun aktivitas pembelajaran ke dalam sehingga mudah dipahami,menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil,meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil ,dan memberikan umpan balik yang konstuktif selama proses pembelajaran.

4.Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan,dan siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekwensi yang diterima,baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa.Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa,guru dapat memberi penguatan (reinforcement)berupa pujian,pemberian kesempatan dan sebagainya.

b) Metode Pembelajaran

a. Metode Latihan

Metode ini merupakan metode penyampaian pembelajaran melalu kebiasan-kebiasaan. Dalam metode pembelajaran ini pengajar memberikan latihan-latihan kepada peserta didik untuk mengetahui proses tujuan, fungsi , manfaat dan kegunaan sesuatu. Metode latihan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik

b. Metode Tanya jawab

Metode tanya jawab merupakan cara penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik. Metode ini dikembangkan ketrampilan mengamati, menginterpretasi, mengklarifikasikan dan membuat kesimpulan tentang pelajaran yang sedang diajarkan. Metode ini bertujuan untuk memotivasi anak untuk mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran.

c. Metode Karyawisata

Metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.

d. Metode Demonstrasi

(7)

mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan

2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

1) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan

2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3) Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang

didemonstrasikan.

e. Metode Sosiodrama

Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.

f. Metode bermain peran

Metode bermain peran adalah metode yang mengajarkan pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara memerankan suatu tokoh. Dalam metode ini dapat mengembangkan penghayatan, tanggung jawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.

g. Metode Diskusi

Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

(8)

Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan

gagasan dan ide - ide.

2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.

3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di

samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :

1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki

keterampilan berbicara.

2) Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang

direncanakan.

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol.

Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

h. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi

Metode pemberian tugas dan resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.

Metode Demonstrasi. Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

i. Metode Eksperimen

(9)

dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

j. Metode Proyek

Metode proyek adalah metode pembelajaran berupa penyajian kepada siswa materi pelajaran yang berpusat dari suatu masalah. Yang selanjutnya dibahas dari berbagai sisi yang relevan,sehingga diperoleh pemecahan secara menyeluruh dan bermakna.

c) Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran

Peran guru dalam aktifitas pembelajaran sangat kompleks. Guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, akan tetapi guru juga dituntut untuk memainkan berbagai peran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal. Djamarah(2000) merumuskan peran guru dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Korektor. Sebagai korektor guru berperan menilai dan mengoreksi semua hasil

belajar,sikap,tingkah laku,dan perbuatan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah sehingga pada akhirnya siswa dapat mengetahui.

b. Inspirator. Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan inspirasi atau ilham kepada siswa

mengenai cara belajar yang baik.

c. Informator. Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi yang baik dan efektif

mengenai materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum serta informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Organisator. Sebagai organisator guru berperan untuk mengelola berbagai kegiatan akademik

baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi belajar anak didik. Diantara berbagai kegiatan pengelolaan pembelajaran yang terpenting adalah menciptakan kondisi situasi sebaik-baiknya sehingga memungkinkan para siswa belajar secara berdaya guna dan berhasil guna.

e. Motivator. Sebagai motivator guru dituntut untuk dapat mendorong anak didiknya agar

senantiasa memiliki motivasi tinggi dan aktif belajar.

f. Inisiator. Sebagai guru hendaknya dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan

dan pengajaran. Proses pembelajaran hendaknya selalu diperbaiki sehingga dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

g. Fasilitator. Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan

(10)

seperti ruang kelas yang memadai atau media belajar yang lengkap, akan tetapi juga fasilitas psikis seperti kenyamanan batin dalam belajar, interaksi guru dengan anak didik yang harmonis maupun adanya dukungan penuh guru sehingga anak didik senanitasa memiliki motivasi tinggi dalam belajar.

h. Pembimbing. Sebagai pembimbing guru hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada anak

didiknya dalam menghadapi tantangan maupun kesulitan belajar. Akhirnya, diharapkan melalui bimbingan ini anak didik dapat mencapai kemandirian dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

i. Demonsrator. Sebagai demonstrator guru dituntut untuk dapat memperagakan apa yang

diajarkan secara didaktis sehingga anak didik dapat memahami materi yang dijelaskan guru secara optimal.

j. Pengelola kelas. Sebagai pengelola kelas guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik

karena kelas adalah tempat berhimpun guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan siswa dapat memiliki motivasi tinggi dalam belajar dan pada akhirnya dapat mencapai hasil belajar optimal.

k. Mediator. Sebagai mediator hendaknya guru dapat berperan sebagai penyedia media dan

penengah dalam proses pembelajaran anak didik. Melalui guru, siswa dapat memperoleh materi pembelajaran dan umpan balik dari hasil belajarnya.

l. Supervisor. Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu,memperbaiki, dan menilai

secara kritis proses pembelajaran yang dilakukan sehingga pada akhirnya proses pembelajaran dapat optimal.

m. Evaluator. Sebagai evaluator guru dituntut untuk mampu menilai produk(hasil) pembelajaran

serta proses (jalannya) pembelajaran. Dari proses ini diharapkan diperoleh umpan balik dari hasil pembelajaran untuk optimalisasi hasil pembelajaran.

d) Kompetensi Profesional Guru

Menurut Barlow(dalam Muhibbinsyah, 1997) kompetensi profesional guru merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruan. Oleh karena itu, guru yang profesional berarti guru yang mempu melaksanakan tugas keguruannya dengan kemampuan tinggi (profesional) sebagai sumber kehidupan(profesi).

Dalam menjalankan kemampuan profesionalnya, guru dituntut memiliki keanekaragaman kecakapan (kompetensi) yang bersifat psikologis, meliputi:

(11)

Secara kognitif, guru hendaknya memiliki kapasitas kognitif tinggi yang menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Hal utama yang dituntut dari kemampuan kognitif ini adalah adanya fleksibilitas kognitif (keluwesan kognitif). Ini ditandai oleh adanya keterbukaan guru dalam berfikir dan beradaptasi. Ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu, guru yang fleksibel selalu berfikir kritis (berfikir dengan penuh pertimbangan akal sehat). Dalam proses pembelajaran, guru yang memiliki fleksibilitas kognitif tinggi menunjukkan keterbukaan dalam perencanaan pembelajaran, responsif terhadap kelas serta menggunakan bermacam – macam metode yang relevan secara kreatif sesuai dengan sifat materi dan kebutuhan siswa.

Bekal pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menunjang profesinya secara kognitif menurut Muhibbinsyah (1997) meliputi 2 kategori yaitu:

1) Ilmu pengetahuan kependidikan yaitu pengetahuan yang diperlukan dalam menunjang proses

belajar dan mengajar baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Yang dikategorikan ilmu pengetahuan kependidikan antara lain ilmu pendidikan, psikologi pendidikan, administrasi pendidikan, metode pendidikan,teknik evaluasi dan sebagainya.

2) Ilmu pengetahuan materi bidang studi yaitu meliputi semua bidang studi yang akan menjadi

keahlian atau pelajaran yang akan diajarkan oleh guru.

Dengan bekal pengetahuan secara kognitif tersebut di atas diharapkan guru dapat menguasai materi secara mendalam disertai adanya ketrampilan tinggi dalam menyampaikannya kepada siswea sehingga pada akhirnya tercapai hasil pembelajaran yang optimal.

b. Kompetensi afektif guru

Secara afektif guru hendaknya memiliki sikap dan perasaan yang menunjang proses pembelajaran yang dilakukannya, baik terhadap orang lain terutama maupun terhadap diri sendiri. Terhadap orang lain khususnya terhadap anak didik guru hendaknya memiliki sikap dan sifat empati, ramah dan bersahabat. Dengan adanya sifat ini, anak didik merasa dihargai, diakui keberadaannya sehingga semakin menumbuhkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya pembelajaran dapat memberikan hasil yang optimal.

(12)

Ditinjau dari konsep dirinya, guru yang memiliki konsep diri tinggi cenderung memberikan penilaian yang positif terhadap dirinya sehingga pada akhirnya memberi sumbangan positif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Guru yang memiliki konsep diri tinggi umumnya memiliki keberanian untuk mengajak, mendorong, dan membantu siswanya sehingga lebih maju.

Ditinjau dari efikasi dirinya terhadap profesi sebagai pendidik, guru hendaknya memiliki keyakinan akan keefektifan kemampuannya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya dalam belajar. Ini berartri guru hendaknya memiliki sikap dan keyakinan tinggi bahwa dirinya mampu menyajikan materi terhadap siswanya serta mendayagunakan berbagai fasilitas dan media pembelajaran untuk tujuan pembelajaran yang optimal. Penelitian tentang efikasi diri guru terhadap profesi keguruannya membuktikan adanya hubungan antara keyakinan guru tentang kemampuannya mengajar dengan prestasi belajar siswanya. Guru yang memiliki keyakinan yang tinggi tentang kemampuan mengajarnya ternyata juga menghasilkan siswa yang memiliki prestasi tinggi (Muhibbinsyah, 1997).

c. Kompetensi psikomotor guru

Kompetensi psikomotor seorang guru merupakan ketrampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang dibutuhkan oleh guru untuk menunjang kegiatan profesionalnya sebagai guru. Kecakapan psikomotor ini meliputi kecakapan psikomotor secara umum dan secara khusus. Secara umum direfleksikan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru seperti duduk,berdiri, berjalan, berjabat tangan dan sebagainya. Secara khusus kecakapan psikomotor direfleksikan dalam bentuk ketrampilan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun nonverbal.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan :

1. Belajar adalah tingkah laku dan tindakan yang kompleks, maka belajar hanya dialami oleh siswa

itu sendiri.

2. Salah satu tugas guru adalah mengajar, dalam kegiatan mengajar tentu ada cara-caranya dan tidak

asal mengajarkan.

3. Proses belajar mengajar harus dijalankan sesuai dengan prinsip yang ada sehingga dapat

(13)

B. Saran

Dalam proses mengajar kita sebagai calon pendidik harus memberikan prinsip-prinsip belajar yang baik bagi peserta didik. Meningkatkan kualitas mengajar agar dapat terbentuk kelas yang diinginkan calon pendidik ataupun peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/

http://blogahmadmansur.blogspot.com/2012/04/makalah-belajar-dan-pembelajaran.html

http://majalahsiantar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html http://www.tokoblog.net/2010/10/macam-macam-metode-pembelajaran.html

Sugihartono, dkk.2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press

(14)

|

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

terima kasih komentarnya...^^

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Popular Posts

 10 Ost Drama Krorea yang Paling Sedih Versiku

A sad Story Than Sadness - Kimbumsoo [Ost. Sad Story] I dont know - M signal [Ost. Heartstring] Dropping rain - Kim tae woo [Ost. Personal...

Snopsis Wedding Dress

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ Title : wedding Dress Genre : Family, Sad Cast : Song Yoon-ah as Seo Go woon (ibu) Kim Hyang-ki as J...

 MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada berbagai rumusan yang dike...

(15)

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ Kekurangan 1. Dari segi user : belum terbiasa menggunakan linux 2. Dari segi Hardware : merk-merk tertentu tidak te...

 Download Doa Sholat Dhuha dan Doa Sholat Tahajjud

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ download di sini http://www.mediafire.com/?cwd6gax7vdqxpv1

Cara Menambahkan Language Bar Di Windows 7

Buka control panel terus pilih Clock, Language & Region. (ikutin tanda panah) Selanjutnya Change display Language Lalu pilih C...

Sinopsis Friends [Part 1]

Title : Friends Cast : Won Bin as Kim Jifun Kyoko Fukada as Asai Tomoko Genre : Romance Film ini tentang kisah ci...

Artis korea yang menurut ku mirip

hhmm kalo ngomongin artis korea ga bakal ada habisnya. Apa lagi kalo ketemu sama orang yang suka korean cocok banget rasanya langsung sehat...

 Array, Matrix dan Vektor

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ TUGAS 1 STRUKTUR DATA Oleh : NAMA : SITI MAHMUDAH NIM : 11520241013 ...

(16)

ﻢﻴﺤﺮﻠﺍﻦﻤﺤﺮﻠﺍ ﻢﺴﺑﷲ E1_LAPORAN 08_Lila Wijayanti S_ Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

Labels

 Bahasa Indonesia (2)

 Belajar PHP (1)

 Berbagi (36)

 Birthday Card (2)

 Design (1)

 Download (2)

 Events (7)

 Grafika Komputer (2)

 Islami (25)

 Jarkom (14)

 Kamen Rider (1)

 Komik (2)

 Korean (19)

 Kuliah (43)

 Kuliner (3)

 Lirik (15)

 Movie (3)

 My Story (182)

 Ngeblog (1)

(17)

 Quotes (1)

 Resep (3)

 Sistem Keamanan (2)

 Surat (1)

 Wisata (3)

Blog Archive

 ▼ 2013 (70) o ► Mei (6)

o ▼ April (21)

 dikejar deadline

 Behind the Scine of Ontel FBS

 Ontel FBS

 5 Girls Too Much

 PENGETAHUAN TENTANG GAYA BAHASA MENURUT KERAF

 PENGERTIAN GAYA BAHASA

 Pengantar C++

 Pengenalan Grafika Komputer

 Cara Membuat Laman Arsip di Blogger

 Adam Young Adiknya Leonel Messi?

 Kupu-kupu Gajah/Ngengat (Attacus atlas)

 Paint

(18)

 Tetap Berjalan - Naff

 Get Well Soon, Friend

 Birthday Card

 PMB UNY 2013

 PERANAN DIGITAL SIGNATURE SHA-1 (SECURE HASH ALGOR...

 MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

 Membuat Tabel di Posting Blog

 Daftar Catering di jogja

o ► Maret (22)

o ► Februari (18)

o ► Januari (3)

 ► 2012 (267)

 ► 2011 (41)

Text here

"sekarang, atau tidak sama sekali"

My Blog List

INFO LOMBA | Lomba 2013 | Update Setiap Hari

Lomba Desain Landmark Kota Bekasi 2013

5 jam yang lalu

(19)

SANG CERPENIS BERCERITA

Macaroon Love

8 jam yang lalu

Golden Experience

Aku Menangis Karna Rasa Kawatir Orang Tuaku

17 jam yang lalu

my own blog my own world

Super Team Penjaga Hati (a.k.a PH) 2013

1 hari yang lalu

HeartChime

FEELING STUPID

1 hari yang lalu

Perlihatkan Semua

[tutup]

Recent Comments

siti mahmudah commented on simi simi: “ini kok keluar ya kolom komentarnya ”

Hardika Dwi Hermawan commented on simi simi: “bisa banget.. :D”

siti mahmudah commented on birthday card: “hi hi hihihi”

siti mahmudah commented on simi simi: “hhhha, ngapak iso ora?”

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Odum (1971) perairan dengan pH antara 6 – 9 merupakan perairan dengan kesuburan yang tinggi dan tergolong produktif karena memiliki kisaran pH yang dapat

Analisis switching value pengembangan budidaya pendederan ikan mas dalam skenario kenaikan harga input produksi 18% dan penurunan volume

Dengan sasaran seramai 3000 orang penerima sumbangan untuk BKR tahun 2018, Yayasan Ikhlas bersedia untuk menggerakkan para sukarelawan di lokasi-lokasi terpilih ini dalam

Berdasarkan literatur yang didapatkan, uji fosfat pada endapan akan menunjukan hasil positif jika menghasilkan warna hijau muda, pada hasil percobaan, didapatkan hasil, yaitu

Pelayanan perawatan kesehatan rumah diberikan kepada individu dan keluarga sesuai kebutuhan mereka, dengan perencanaan dan koordinasi yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan

Penelitian terdahulu pertama yang di lakukan oleh (Mohammad Doostar, Maryam Kazemi Iman Abadi, Reza Kazemi Iman Abadi) yang berjudul “Impact of Brand Equity on Purchase

Konsep desain (Gambar 1) ditentukan berdasarkan problematika yang diangkat. Dari kesulitan komunikus pemula dalam membuat komik, kurangnya pengetahuan dasar

Berdasarkan telaah kerangka pemikiran diatas penulis berasumsi bahwa radikalisme yang berujung pada kekerasan yang terjadi diakibatkan oleh ketidakadilan dan