• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siap uji kompetensi guru (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Siap uji kompetensi guru (1)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Soal Siap UKA/UKG Pedagogik 2014

Siap UKG Online Pedagogik 2014

Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban

yang tersedia..

1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan

tertentu adalah:

a. pengukuran

b. pensekoran

c. penilaian

d. pengujian

e. evaluasi

2. Serangkaian kegiatan yang sistematik untuk dapat menentukan manfaat atau

kegunaan suatu obyek atau program adalah:

a. pengukuran

b. pensekoran

c. penilaian

d. pengujian

e. evaluasi

3. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen

hasil belajar peserta didik, kecuali:

a. ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;

b. menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi;

c. ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan;

d. dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek.

e. dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran;

4. Assesmen hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut, kecuali:

a. sahih (valid)

b. objektip,

c. adil,

d. kooperatip;

e. terpadu.

5. Kemampuan yang berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk

tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai

pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri adalah kemampuan:

a. kognitif

b. afektif

c. psikomotor

d. psikologis

e. kepribadian

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:

(2)

langsung;

b. bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sering

mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal,

c. dapat dilakukan sesuai dengan kesepatakan antara pendidik dan peserta

didik dalam menentukan waktu dan tempat tes.

d. lebih obyektif bagi pendidik dalam memberikan penilaian.

e. hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik;

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian:

a. lisan

b. prkatik/kinerja

c. penugasan

d. portofolio

e. penilaian diri

8. Di bawah ini langkah-langkah penting dalam melakukan assesmen, kecuali:

a. menentukan tujuan penilaian

b. memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).

c. menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau keduanya

d. menyusun kisi-kisi tes dan pedoman penskorannya

e. menentukan kriteria ketuntasan minimal

9. Di bawah ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penentuan

materi terkait dengan assesmen, kecuali:

a. urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,

b. kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau

lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya,

c. relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami,

mata pelajaran lain,

d. keterpakaian, yaitu rnateri yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan

sehari-hari.

e. ketuntasan, yaitu batas minimal kompetensi yang harus dimiliki peserta didik

10. Di bawah ini merupakan beberapa langkah-langkah dalam penyusunan butir

soal, kecuali:

a. menentukan tujuan tes;

b. menentukan kompetensi yang akan diujikan;

c. menentukan materi yang diujikan;

d. menentukan batas ketuntasan/kelulusan

e. menyusun kisi-kisi;

Soal Siap UKG Pedagogik 2014

11. Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

a. ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

b. ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi

c. ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

d. ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.

e. ingatan, pemahaman, aplikasi síntesis, analisis, dan evaluasi

12. Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay mengembangkan domain

psicomotor dengan urutan berikut.

a. persepsi, respon terpimpin, mekanisme; kesiapan, respon yang kompleks,

organisasi, dan karakterisasi dari nilai.

b. persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme; respon yang kompleks,

organisasi, dan karakterisasi dari nilai

c. persepsi, kesiapan, mekanisme, respon terpimpin respon yang kompleks,

organisasi, dan karakterisasi dari nilai

(3)

organisasi, dan karakterisasi dari nilai

e. persepsi, kesiapan, respon terpimpin, mekanisme, respon yang kompleks,

organisasi, dan karakterisasi dari nilai

13. Di bawah ini merupakan beberapa keterampilan berpikir yang dikembangkan

Linn dan Gronlund, kecuali:

14. Di bawah ini adalah jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz, kecuali:

a. ingatan

b. analisis

c. perbandingan

d. penyimpulan

e. mencipta

15. Di bawah ini merupakan kaídah-kaidah dalam penulisan soal dilihat dari materi,

kecuali:

a. soal harus sesuai dengan indikator.

b. setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.

c. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran.

d. ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

e. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau

tingkat kelas.

16. Penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan

mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan adalah:

17. Validitas dalam penyusunan instrumen non tes yang mengacu berdasarkan teori

adalah:

a. validitas isi

b. validitas prediktif

c. validitas konstruk

18. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa:

a. stándar kompetensi

b. kompetensi dasar

c. standar kompetensi kelulusan

d. indikator-indikator kompetensi dasar

e. kompetensi komperhensip

19. Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang

diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:

a. adil

b. obyektif

c. valid

d. sistematis

e. akuntabel

(4)

a. adil

21. Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang:

a. adil

b. obyektif

c. valid

d. sistematis

e. akuntabel

22. Daftar pertanyaan merupakan bentuk instrumen untuk teknik penilaian:

a. tes tertulis

b. tes lisan

c. tes kinerja

d. jurnal

e. portofolio

23. Penilaian yang dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki

peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara langsung

adalah salah satu kelebihan dari teknik penilaian;

a. tes tertulis

b. tes lisan

c. tes perbuatan

d. wawancara

e. portofolio

24. Materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami, mata pelajaran lain

adalah hal penting dalam membuat soal berdasarkan kriteria:

25. Materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik adalah

pertimbangan untuk dimuat dalam butir-butir soal berdasarkan kriteria:

a. urgensi

b. kontinuitas

c. relevansi

d. keterpakaian

e. kompleksitas

26. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna

tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang, kaidah penulisan soal

pilihan ganda berdasarkan kaidah:

27. Aspek yang dinilai di antaranya meliputi: (1) tahap persiapan: pemilihan dan cara

penggunaan alat, (2) tahap proses/produksi: prosedur kerja, dan (3) tahap

akhir/hasil: kualitas serta estetika hasil karya, langkah-langkah tersebut adalah

penilaian dengan menggunakan teknik penilaian:

(5)

28. kecenderungan bertindak dalam perubahan tingkah laku melalui latihan dan

pengalaman dari keadaan tidak tahu menjadi tahu yang dapat diukur melalui:

toleransi, kebersamaan dan gotong-royong, rasa kesetiakawanan, dan kejujuran

adalah definisi operasional dari:

29. Hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan dalam mengukur sikap

termasuk dalam dimensii:

a. kognisi

30. KKM sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai

kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Pernyataan tersebut merupakan:

a. fungsi KKM

b. prinsip KKM

c. tujuan KKM

d. manfaat KKM

e. peran KKM

Soal Siap UKG Pedagogik 2014

31.Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik sebagai

sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan belajar peserta didik.

Berikut ini yang merupakan teknik penilaian melalui tes adalah...

a. tes perbuatan

b. teknik wawancara

c. observasi

d. tes simulasi

e. lembar penilaian fortofolio

32. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali...

a. kisi-kisi harus dapat mewakili isi kurikulum

b. menggunakan kata kerja operasional

c. komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami

d. materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya

e. kisi-kisi harus dapat mewakili materi yang telah diajarkan secara tepat dan

proposional

33. Menggunakan kata kerja operasional yang tepat, serta dapat dibuatkan soal atau

pengecohnya merupakan syarat dari...

a. penyusunan kisi-kisi

b. penentuan dan penyebaran soal

c. penulisan soal bentuk penilaian kinerja

d. penyusunan butir soal tes tertulis

e. perumusan indikator soal

(6)

c. evaluasi dan analisis

d. kesimpulan dan pendapat

e. justifying dan inferring

35. Sebuah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan

mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria

yang ditetapkan adalah:

36. Minat adalah kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan

melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Pendapat

ini dikemukakan oleh...

37. Bentuk instrumen berupa daftar pertanyaan untuk teknik penilaian berikut ini

adalah...

38. Yang merupakan tes kreativitas adalah...

a. tes verbal

b. tes lisan

c. tes analisis

d. tes mengelompokkan

e. evaluasi

Soal Siap UKG Pedagogik 2014

39. Tahap persiapan, tahap proses/produksi dan tahap akhir/hasil, merupakan

beberapa aspek yang dinilai dalam penilaian...

a. project

b. product

c. performance Assessment

d. verbal

e. kinerja

40. Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....

a.

sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti

penilaian mata pelajaran

b. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata

pelajaran

c. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan

antara satuan pendidikan dengan masyarakat

d. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi

program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

e. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan mellaui

metode kualitatif atau kuantitatif.

(7)

7 Aspek Kompetensi Pedagogik Guru

7 Aspek Kompetensi Pedagogik Guru

Kata ‘Pedagogik‘ tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru.

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai dengan profesional akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

Kompetensi Pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu materi yang diujikan dalam peniliaan kinerja guru, terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):

1. Mengenal Karakteristik Peserta Didik

Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik secara umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya. Beberapa indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya :

 Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

 Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

 Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

 Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

 Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,

 Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐ olok, minder, dsb).

2. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip‐prinsip Pembelajaran

(8)

menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari aspek ini adalah :

 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,

 Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,

 Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,

 Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,

 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,

 Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

3. Mampu Mengembangkan Kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika :

 Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

 Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,

 Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,

 Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

4. Menciptakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

(9)

 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,

 Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,

 Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,

 Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,

 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,

 Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,

 Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,

 Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,

 Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,

 Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagaicontoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan

 Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

5. Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Kemampuan mengembangkan postensi peserta didik ini akan nampak jika :

 Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.

 Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.

(10)

 Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.

 Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.

 Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.

 Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6. Melakukan Komunikasi dengan Peserta Didik

Yang dimaksud adalah guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik. Berikut indikator adalah indikatornya :

 Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.

 Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.

 Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.

 Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.

 Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

 Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

7. Menilai dan Mengevaluasi Pembelajaran

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Kemampuan dalam aspek ini akan terlihat ketika :

(11)

 Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.

 Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.

 Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.

 Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Semoga Bermanfaat !

Aspek dan Indikator

Kompetensi Pedagogik Guru

(12)

profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran peserta didiknya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara

terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru)

maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi

keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan

Penilaian Kinerja Guru

terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45

(empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik.

Berikut ini disajikan ketujuh aspek

kompetensi pedagogik

beserta indikatornya:

A. Menguasai karakteristik peserta didik.

Guru mampu mencatat dan

menggunakan informasi tentang

karakteristik peserta didik

untuk membantu

proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial,

emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:

1.

Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di

kelasnya,

2.

Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan

kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran,

3.

Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar

yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan

belajar yang berbeda,

4.

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta

didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik

lainnya,

5.

Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan

peserta didik,

6.

Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu

agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut

tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang

mendidik.

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan

teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar

kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar:

1.

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai

materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui

pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,

(13)

3.

Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang

dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait

keberhasilan pembelajaran,

4.

Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar

peserta didik,

5.

Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu

sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses

belajar peserta didik,

6.

Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang

memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk

memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

C. Pengembangan kurikulum.

Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan

tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan

lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik:

1.

Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

2.

Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus

untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai

kompetensi dasar yang ditetapkan,

3.

Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan

tujuan pembelajaran,

4.

Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan

pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat

kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5)

sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.

D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

Guru mampu menyusun dan

melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru

mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi

pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika

relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan

pembelajaran:

1.

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan

yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut

mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,

2.

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk

membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga

membuat peserta didik merasa tertekan,

3.

Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan)

sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,

(14)

dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain

yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan

penjelasan tentang jawaban yamg benar,

5.

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan

mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,

6.

Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu

yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat

kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,

7.

Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk

dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan

secara produktif,

8.

Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi

belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan

aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,

9.

Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,

10.

Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis

untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru

menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik

terhadap materi sebelumnya, dan

11.

Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual

(termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

E. Pengembangan potensi peserta didik.

Guru mampu menganalisis potensi

pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi

peserta didik melalui program

embelajaran yang mendukung siswa

mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada

bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka:

1.

Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian

terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐

masing.

2.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang

mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola

belajar masing‐masing.

3.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk

memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.

4.

Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran

dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.

5.

Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat,

potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.

(15)

7.

Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan

mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang

disampaikan.

F. Komunikasi dengan peserta didik.

Guru mampu berkomunikasi secara efektif,

empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru

mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau

pertanyaan peserta didik:

1.

Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan

menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka

yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan

mereka.

2.

Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan

tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk

membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.

3.

Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan

mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa

mempermalukannya.

4.

Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan

kerja sama yang baik antarpeserta didik.

5.

Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua

jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk

mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

6.

Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan

meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan

pada peserta didik.

G. Penilaian dan Evaluasi.

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan

hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas

proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi

untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan

hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya:

1.

Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.

2.

Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis

penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan

mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat

pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.

3.

Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi

topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan

masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.

(16)

melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi

tambahan, dan sebagainya.

5.

Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan

rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

======

Sumber:

Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan. 2010.

Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru

).

Jakarta. bermutuprofesi.org

=============

Refleksi

:

=============

Melihat berbagai indikator yang ada, tampak bahwa untuk

menjadi guru yang sejatinya bukan hal yang mudah. Guru

adalah desainer masa depan anak. Melalui sentuhannya,

masa depan anak akan banyak ditentukan. Kesalahan perlakuan

bisa berdampak fatal terhadap perkembangan anak, yang tidak

hanya terjadi pada hari ini tapi justru nanti di kemudian hari.

Dalam sejarah perkembangan profesi guru di Indonesia, kita bisa

melihat fakta bahwa dulu proses rekrutmen guru masih sangat

longgar. Posisi guru seolah-olah bisa diisi oleh siapa pun, tanpa

banyak melihat kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya.

Dalam bahasa sederhananya, “yang penting ada guru” atau ”

asal ada guru”.

(17)

dalamnya mengandung implikasi kuat terhadap perubahan peran

dan tugas yang dilakukan oleh guru.

Mungkin karena alasan itulah, saat ini pemerintah sedang

berusaha menata dan membenahi profesi guru ini, mulai dari

proses pendidikan calon guru (penataan LPTK), saat mengawali

karir guru (program induksi), dan selama menjadi guru

(penilaian kinerja guru danpengembangan keprofesian

berkelanjutan). Kita yakini bahwa semua itu ditujukan agar

pendidikan benar-benar dipegang oleh orang-orang yang

memiliki keahlian di bidangnya. sehingga pada gilirannya

pendidikan dan kehidupan di negeri ini pun dapat hadir menjadi

lebih baik lagi. Semoga!

Bagaimana menurut Anda?

Materi terkait:

Arti Penting Kompetensi Kepribadian Guru

Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu dikuasai guru…Baca selengkapnya »

Peran Kepala Sekolah & Kompetensi Guru

Upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan melalui optimalisasi peran kepala sekolah.… Baca selengkapnya »

Berbagi di:

(18)

4 Kompetensi yang Wajib

Dikuasai Guru

Untuk menciptakan peserta didik yang

berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi.

Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru

untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah

kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan

kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan

baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut

agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

(19)

Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah

kemampuan

guru

dalam

mengelola

pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang

merupakan kompetensi khas, yang membedakan

guru dengan profesi lainnya ini terdiri dari 7

aspek kemampuan, yaitu:

1. Mengenal karakteristik anak didik

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran

3. Mampu mengembangan kurikulum

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik

5. Memahami dan mengembangkan potensi

peserta didik

6. Komunikasi dengan peserta didik

7. Penilaian dan evaluasi pembelajaran

2. Kompetensi Profesional.

Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan

guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini

karena perkembangan ilmu selalu dinamis.

Kompetensi profesional yang harus terus

dikembangkan guru dengan belajar dan tindakan

reflektif. Kompetensi profesional merupakan

kemampuan guru dalam menguasai materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang

meliputi:

Konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni

yang menaungi/koheren dengan materi ajar

Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

Hubungan konsep antar pelajaran terkait

(20)

Kompetensi secara profesional dalam konteks

global dengan tetap melestarikan nilai dan

budaya nasional

3. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang

guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama

dengan peserta didik serta guru-guru lainnya.

Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru

meliputi:

Berkomunikasi lisan dan tulisan

Menggunakan teknologi komunikasi dan

informasi secara fungsional

Bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik

Bergaul secara santun dengan masyarakat

sekitar

Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,

sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia

Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa

bangga menjadi guru

4. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi ini terkait dengan guru sebagai

teladan, beberapa aspek kompetensi ini

misalnya:

Dewasa

Stabil

Arif dan bijaksana

Berwibawa

(21)

Berakhlak mulia

Menjadi teladan bagi peserta didik dan

masyarakat

Mengevaluasi kinerja sendiri

Mengembangkan diri secara berkelanjutan

Keempat kriteria tersebut biasanya didapat dan

dikembangkan ketika menjadi calon guru dengan

menempuh pendidikan di perguruan tinggi

khususnya jurusan kependidikan. Perlu adanya

kesadaran dan keseriusan dari guru untuk

mengembangkan

dan

meningkatkan

kompetensinya. Karena kian hari tantangan dan

perubahan zaman membuat proses pendidikan

juga harus berubah.

Cara Mencari NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)

09/01/2013 - 2 Comments

Tunjangan Profesi Disalurkan Langsung ke Guru

09/01/2013 - 1 Comments

Cara Memperbaiki Data Guru (PTK) Bermasalah

09/01/2013 - 38 Comments

(22)

Kata '

Pedagogik

' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang

dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi

Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru.

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi

lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai dengan profesional akan menentukan tingkat

keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

Kompetensi Pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada

masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat,

minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu materi yang diujikan dalam peniliaan kinerja guru,

terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):

1. Mengenal Karakteristik Peserta Didik

Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta

didik secara umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik ini

terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya.

Beberapa indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya:

Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,

Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua

peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah

agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,

Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti

aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok

olok,

minder, dsb).

2. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip

prinsip Pembelajaran

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang

mendidik secara kreatif dan efektif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu

menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu

memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari aspek ini adalah:

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai

usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang

(23)

Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran

tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman

tersebut,

Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang

sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,

Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,

Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan

memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,

Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi

pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran

berikutnya.

3. Mampu Mengembangkan Kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan

terpenting kurikulum dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan

pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika:

Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi

ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,

Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,

Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan

mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan

di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari

hari peserta didik.

4. Menciptakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.

Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter

peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber

belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi

informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini adalah:

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun

secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang

tujuannya,

Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar

peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,

(24)

Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses

pembelajaran, bukan semata

mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui

terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum

memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan

konteks kehidupan sehari

hari peserta didik,

Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan

perhatian peserta didik,

Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya

sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,

Guru mampu audio

visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan

kondisi kelas,

Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan

dan berinteraksi dengan peserta didik lain,

Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses

belajar peserta didik. Sebagaicontoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi

pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan

Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio

visual (termasuk tik) untuk

meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

5. Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi

pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa

mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa

peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Kemampuan mengembangkan postensi peserta

didik ini akan nampak jika:

Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta

didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing

masing.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik

untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing

masing.

Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya

kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.

Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan

perhatian kepada setiap individu.

(25)

Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya

masing-masing.

Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk

memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6. Melakukan Komunikasi dengan Peserta Didik

Yang dimaksud adalah guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta

didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan

kepada komentar atau pertanyaan peserta didik. Berikut indikator adalah indikatornya:

Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi

peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab

dengan ide dan pengetahuan mereka.

Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta

didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi

pertanyaan/tanggapan tersebut.

Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan

pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.

Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik

antarpeserta didik.

Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik

yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara

lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

7. Menilai dan Mengevaluasi Pembelajaran

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru

melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu

menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Kemampuan dalam aspek ini

akan terlihat ketika:

Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai

kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.

Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian

formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik,

tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.

(26)

Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan

pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran,

rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.

Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang

akan dilakukan selanjutnya.

KOMPETENSI GURU PROFESIONAL

(Kompetensi pedagogik)

Juli 5, 2013 by arassh

Menurut undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang

Undang-undang guru dan dosen dijelaskan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Untuk standar kompetensi guru SMK, lebih dijelaskan dalam permendiknas Nomor 16

tahun 2007.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,

yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahamna

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

Berikut standar kompetensi guru mata pelajaran di SMK pada kompetensi pedagogik:

No

Kompetensi Inti Guru

Sub kompetensi Guru

1

Menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek fisik,

moral, spiritual, sosial,

kultural, emosional, dan

intelektual

1.1. Memahami karakteristik peserta didik yang

berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial,

emosional, moral-spritual, dan latar belakang sosial

bidaya

1.2. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam

mata peljaran yang diampu

1.3. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik

dalam mata pelajaran yang diampu

(27)

2

Menguasi teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik

2.1. memahami berbagai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan

mata pelajaran yang diampu

2.2. menrapkan berbagai pendekatan, strategi ,

metode dan teknik pembelajaran yang mendidik

secara kretif dalam mata pelajaran yang diampu

3

Mengembangkan kurikulum

yang terkait dengan mata

pelajaran yang diampu

3.1. memahami prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum

3.2. menetukan tujuan pembelajaran yang diampu

3.3. menetukan pengalaman belajar yang sesuai

untuk mencaapi tujuan pembelajaran yang diampu

3.4. memilih materi pelajaran yang diampu terkait

dengan pengalaman belajar dan tujuan

pemebelajaran

3.5. menata materi pembelajaran secara benar

sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan

karakteristik peserta didik

3.6. mengembangkan indikator dan instrumen

penilaian

4

Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik

4.1. memahami prinsip-prinsipperancangan

pembelajaran yang mendidik

4.2. menegmbangkan komponen-komponen

rancangan pemeblajaran

4.3. menyusun rancangan pembelajaran yang

lengkap, baik untuk kegiatan didalam kelas ,

labolatorium maupun lapangan

4.4 melaksanakan pembelajaran yang mendidik

dikelas, dilabolatorum dan dilapangan dengan

memperhatikan standar keamanan yang

dipersyaratkan

4.5. menggunkan media pembelajaran dan sumber

belajar yang relevan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran yang diampu untuk

mencapai tujuan pemeblajaran secara utuh

(28)

yang berkembang.

5

Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikas

untuk kepentingan

pembelajaran

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran yang diampu

6

Memfasilitasi pengembangan

potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki

6.1. menyediakan berbagai kegiatan pemeblajaran

untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi

secara optimal

6.2. menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran

untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,

termasuk kretifitasnya

7

Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik

7.1. memahami berbagai strategi berkomunikasi

yang efektif, empatik dan santun secara lisan,

tulisan, dan atau bentuk lain.

7.2. berkomunikasi secara efektif dan empatik dan

santun dengan peserta didik dengan bahasa yang

khas dalam interaksi kegiatan mendidik yang

terbangun dari (a)penyiapan kondisi psikologis

peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan

melalui bujukan dan contoh (b) ajakan kepada

peserta didik untuk ambil bagian (c)espon peserta

didik terhadap ajakan guru (d) reaksi guru terhadap

respon peserta didik

8

Menyelenggarakan penilaian

dan evaluasi proses dan hasil

belajar

8.1. memahami prinsip-prinsip penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran yang diampu

8.2. menentukan aspek-aspek proses dan hasil

belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi

sesuai denga karakteristik mata pelajaran yang

diampu

8.3. menetukan prosedur penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar

8.4. mengembangkan instrumen penilaian. Evaluas

proses, dan hasil belajar

8.5. mengadministrasikan penilaian proses dan hasil

belajar secara berkesinambungan dengan

menggunakan berbagai instrumenn

(29)

8.7. melakukan evaluasi proses dan hasil belajar

9

Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran

9.1. menggunakan informasi hasil penilaian dan

evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar

9.2. menggunakan informasi hasil penilaian dan

evaluasi untuk merancang program remedial dan

pengayaan

9.3. mengkomunikasika hasil penialaian dan

evaluasi kepada pemangku kepentingan

9.4. memanfaatkan informasi hasil penilaian dan

evalausi pemeblajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran

10

Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas

pemebelajaran

10.1. melakukan refleksi terhadap pemeblajaran

yang telah dilaksanakan

10.2. memanfaatkan hasil refleksi untu perbaiakn

dan pengembangan pemeblajaran dalam mata

pelajaran yang diampu

10.3. melakukan penelitian tindakan kelas untuk

meningkatkan kualitas pemeblajaran dalam mata

pelajaran yang diampu

Follow “ILALANG KAMPUS”

(30)

1.

Guru yang Profesional

Tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa

dan mengembangkan manusia seutuhnya

Udanng-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tetang

Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan

jabatan profesional.

Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang

sesuai dg perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan

—Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki

kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional

maupun internasional

2.

Standar Kompetensi Guru

Kompetensi guru terdiri dari: pedagogik, personal, sosial dan

profesional harus dimiliki oleh seorang guru.

—Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada

peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang

terstruktur dan sistematis.

—11 Peraturan dan perundangan sbg dasar hukumnya

3.

Kompetensi

Diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan betindak.

Spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki

seseorang serta penerapannya di dalam pekerjan, sesuai dengan

standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan

kualitas guru yang sebenarnya;

Terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan

maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

(31)

—Tujuannya adalah sebagai jaminan dikuasainya tingkat

kompetensi minimal

—Dapat melakukan tugasnya secara profesional,

—Dapat dibina secara efektif dan efisien serta

—Dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses

pembelajaran dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya.

manfaatnya adalah sebagai:

—Acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan

pembinaan,

Acuan untuk melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar, dan

sebagainya

5.

Profesi dan Profesionalisasi Guru

—Guru profesional memiliki kemampuan mengorganisasikan

lingkungan belajar yang produktif.

—Kata “profesi” secara terminologi diartikan suatu pekerjaan yang

mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya dengan titik

tekan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual.

—Kamampuan mental yang dimaksud adalah adanya persyaratan

pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan

perbuatan praktis.

—Kata profesional berarti sering diartikan sifat yang ditampilkan

oleh seorang penyandang profesi, berikut implikasinya dikaitkan

dengan kebutuhan hidupnya.

—Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan

profesi.

—Profesionalisme berasal dari bahasa Inggris professionalism yang

berarti sifat profesional.

—Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau

kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk

mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan

yang diinginkan oleh profesinya itu.

(32)

—Peningkatan status dan peningkatan kemampuan praktis harus

sejalan dengan tuntutan tugas yang diemban sebagai guru.

—Sebagi tenaga profesional, guru dituntut memvalidasi ilmunya,

baik melalui belajar sendiri maupun melalui program pembinaan

dan pengembangan

—Pembinaan merupakan upaya peningkatan profesionalisme guru

yang dapat dilakukan melalui kegiatan seminar, pelatihan, dan

pendidikan.

—Pembinaan guru dilakukan dalam kerangka pembinaan profesi

dan karier.

—Pembinaan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial.

—Pembinaan karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan

promosi.

BERIKUT TERDAPAT BEBERAPA K

ETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU PROFESIONAL :

1. Keterampilan bertanya,

2. Keterampilan memberikan penguatan,

3. Keterampilan mengadakan variasi,

4. Keterampilan menjelaskan,

5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran,

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,

7. Keterampilan mengelola kelas,

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran teknik sepeda motor untuk mencapai tujuan pembelajaran secara

Analisa hasil penilaian, belum melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, semua indikator ditagih dengan berbagai teknik penilaiand. Melaksanakan hasil penilaian dan

Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/ perilaku

Guru Mata Pelajaran IPS juga melakukan evaluasi proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melaksanakan “Survei kompetensi pedagogik guru kelas dalam pembelajaran peserta didik tunarungu di sekolah dasar penyelenggara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru PPKn dalam melaksanakan penilaian psikomotor terhadap peserta didik dan untuk mengetahui

Latar Belakang Selain meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pendidikan formal, sekolah juga ikut berkontribusi dalam peningkatan bakat serta minat peserta didik untuk

Penilaian portofolio Adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh seorang guru atau peserta didik untuk mencapai