• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANEMIA PADA SAAT KEHAMILAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PUWODADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN ANEMIA PADA SAAT KEHAMILAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PUWODADI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANEMIA PADA SAAT KEHAMILAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PUWODADI

Wiji Utami, Rahayu Setiyaningsih Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi

ABSTRAK

Latar Belakang :Menurut hasil penelitian dari Eriza et al, (2012) menyatakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%), dan infeksi (11%). Perdarahan post partum merupakan penyebab tersering dari keseluruhan kematian akibat perdarahan obstetrik. Ibu hamil yang mengalami anemia beresiko terjadi postpartum. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya sel darah merah dalam darah yang tidak mampu memenuhi oksigen keseluruh jaringan tubuh sehingga keperluan jaringan di dalam tubuh tidak terpenuhi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi pada bulan Juli-Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Survei Analitik dengan menggunakan pendekatanpenelitian Study Retrospektif. Sampel yang digunakan adalah 102 ibu dengan perdarahan postpartum yang diambil dari data rekam medis Rumah Sakit Permata Bunda pada tahun 2016.Teknik pengambilan sample dengan probability sampling. Teknik analisa data dengan Uji Chi Square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubunganantara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum dengan nilai X2 hitung > X2 tabel (5,495 > 3,841).Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum.

Kata Kunci : Anemia, Perdarahan Postpartum

ABSTRACT

Background: According to research results from Eriza et al, (2012) states the main causes of maternal mortality in Indonesia are bleeding (28%), eclampsia (24%), and infection (11%). Postpartum bleeding is the commonest cause of overall death from obstetric haemorrhage. Pregnant women with anemia are at risk of postpartum bleeding. This is due to reduced red blood cells in the blood that is unable to meet the oxygen to all body tissues so that the needs of tissue in the body is not met.Objective: This study aims to determine the association of anemia at the time of pregnancy with postpartum hemorrhage at PermataBundaPurwodadi Hospital.

Method: This research was conducted at PermataBundaPurwodadi Hospital in July-August 2017. This research used Analytic Survey method using Retrospective Study Approach. The sample used was 102 mothers with postpartum hemorrhage taken from medical record of PermataBunda Hospital in 2016. Sampling technique with probability sampling. Data analysis technique with Chi Square Test.Results: The results showed an association between anemia at the time of pregnancy with postpartum hemorrhage with X2 count> X2 table (5,495> 3,841).

Conclusions: The conclusion of this study is that there is an association between anemia during pregnancy and postpartum hemorrhage.

(2)

PENDAHULUAN

Menurut hasil penelitian dari Eriza et al, (2012) menyatakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%), dan infeksi (11%). Perdarahan post partum merupakan penyebab tersering dari keseluruhan kematian akibat perdarahan obstetrik.

Perdarahan masih menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian angka kematian ibu. Adapun faktor-faktor yang dapat mengakibatkan perdarahan yaitu usia ibu, kehamilan lebih dari satu kali, paritas, antenatal care, kadar hemoglobin yang kurang dari normal. Menurut hasil penelitian dari Risnawati, (2015) perdarahan post partum masih menjadi salah satu penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia, penyebab dari perdarahan tersebut salah satunya anemia pada saat kehamilan karena rendahnya kadar hemoglobin dalam darah menjadi faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perdarahan post partum.

Ibu hamil yang mengalami anemia dapat beresiko perdarahan pada saat persalinan karena berkurangnya sel darah merah dalam darah atau yang disebut kekurangan hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi oksigen keseluruh jaringan tubuh menyebabkan jumlah oksigen dibawa hemoglobin berkurang, sehingga tidak dapat memenuhi keperluan jaringan yang ada di dalam tubuh, padahal organ-organ sangat memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar. Jumlah oksigen berkurang maka, organ yang bersangkutan akan menurun, sedangkan kelancaran pada saat proses akan terganggu (Puspiyanti, 2011:114).

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil di negara berkembang, dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Sebuah survei yang dilakukan Fakultas Kedokteran di beberapa Universitas di Indonesia pada 2012 menemukan ada 50-63% ibu hamil yang menderita anemia.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes tahun 2013), kelompok ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang beresiko tinggi mengalami anemia,

meskipun anemia yang dialami umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama kehamilan. Anemia pada populasi ibu hamil menurut kriteria yang di tentukan WHO yakni sebesar 37,1% dan prevalensinya hampir sama antara perkotaan (36,4%) dan di pedesaan (37,8%). Dari angka tersebut menunjukkan mendekati masalah kesehatan masyarakat berat dengan batas prevelensi anemia lebih dari 40%.

Penyebab anemia pada kehamilan yaitu kurangnya zat besi pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan anemia. Hal ini dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan pada waktu lahir, prematur, keguguran (abortus), cacat bawaan dan dapat mengakibatkan proses persalinan membutuhkan waktu lama yang menyebabkan perdarahan serta syok akibat dari lemahnya pada saat kontraksi (Rahmawati, 2012:51).

Berdasarkan data kesehatan di Kabupaten Grobogan pada tahun 2015 ditemukan pada ibu hamil sebanyak 11.201, dan ibu hamil dengan anemia sebanyak 6.402 atau 34,84 % dari data tersebut mengalami penurunan pada tahun 2016 dengan jumlah ibu hamil 2.065, dan sebanyak 317 atau 27,31% ibu hamil yang mengalami anemia. Berdasarkan Data di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi ibu dengan perdarahan postpartum pada tahun 2015 sebanyak 143, dari data tersebut mengalami penurunan pada tahun 2016 sebanyak 137, sedangkan pada tahun 2017 bulan januari sampai bulan mei tanggal 4 sebanyak 47 ibu yang mengalami perdarahan postpartum. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Anemia Pada Saat Kehamilan dengan Perdarahan Postpartum di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.

METODOLOGI

(3)

dengan perdarahan postpartum di Ruang Nifas pada Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi pada tahun 2016. Sampel penelitian ini adalah 102 ibu yang mengalami perdarahan postpartum. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diambil dari rekam medis pasien di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan penggambilan sampel acak sederhana.Teknik Analisa data yang digunakan dengan menggunakan uji Chi Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Metode chi-square digunakan untuk mengadakan pendekatan (mengestimate) dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan antara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum.

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Chi Square Variabel X2

postpartum 5,495 3,841 0,226

Anemia

Dari tabel diatas, untuk mengetahui hubungan antara variabel Independent (Anemia) dan variabel Dependent (Perdarahan postpartum) menggunakan uji Kai Kuadrat (Chi Square Test) dengan hasil H0 ditolak karena nilai X2 hitung > X2 tabel (5,495 > 3,841), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum.

Dari output symmetric measures dapat diketahui bahwa nilai koefisien kotingensi adalah 0,226 karena nilai mendekati 0 maka berarti hubungan yang terjadi lemah. Hal ini dapat

diartikan bahwa antara variabel anemia dengan kejadian perdarahan postpartum memiliki hubungan yang lemah.

2. Pembahasan

Hasil uji statistik penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum dengan nilai X2 hitung > X2 tabel (5,495 > 3,841). Hal tersebut Pada anemia jumlah efektif sel darah merah berkurang. Berkurangnya jumlah hemoglobin menyebabkan jumlah oksigen dalam darah juga sedikit, sehingga mengurangi jumlah oksigen ke organ-organ vital. Anemia dalam kehamilan dapat berakibat buruk terutama pada saat kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat hamil, apabila mengalami anemia dan tidak tertangani sampai akhir kehamilan maka akan berdampak pada saat post partum karena disebabkan oksigen yang dikirim ke uterus kurang maksimal sehingga menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan baik yang dapat mengakibatkan perdarahan.

Perdarahan postpartum tersebut disebabkan karena kerja uterus untuk melakukan kontraksi kurang maksimal sehingga menyebabkan perdarahan (Wiknjosastro, 2010:55). Menurut Anderson, S (2011:80), anemia mempengaruhi kerja dari tiap organ tubuh manusia karena jumlah oksigen yang diikat dalam darah kurang, maka akan mempengaruhi kerja otot uterus untuk mengadakan kontraksi sehingga menyebabkan perdarahan postpartum.

(4)

Menurut penelitian Hasanah (2014), perdarahan post partum lebih sering terjadi pada ibu hamil yang mengalami anemia dan bisa berakibat fatal dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang diikat berkurang, dan menyebabkan jumlah oksigen yang dikirim ke uterus juga kurang sehingga terjadilah perdarahan.

Berdasarkan penelitian dari Wuryanti, (2010) dengan hasil anemia mempengaruhi kerja dari tiap organ tubuh manusia karena jumlah oksigen dalam darah kurang maka, akan mempengaruhi kerja otot-otot uterus untuk mengadakan kontraksi sehingga menyebabkan kontraksi yang kurang adekuat yang dapat mengakibatkan perdarahan pada saat persalinan post partum. Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh (Sembiring, 2010) di RSUP H. Adam Malik Medan dengan hasil terdapat hubungan anemia dalam kehamilan dengan perdarah postpartum.

Beberapa organ dan proses memerlukan oksigen dalam jumlah besar. Bila jumlah oksigen yang masuk berkurang, maka kinerja organ yang lainnya akan menurun, sedangkan kelancaran proses tertentu akan terganggu. Anemia dapat menyebabkan perdarahan karena efektif sel darah merah berkurang karena Hb menurun, padahal fungsi Hb adalah mengikat oksigen untuk di kirimkan ke organ-organ vital seperti otak dan seluruh tubuh, dengan demikian pengiriman oksigen pun menurun, hal ini menyebabkan efek buruk salah satunya terus. Otot uterus tidak berkontraksi adekuat / atonia uteri sehingga terjadi perdarahan post partum (Nugroho, 2010:103).

Menurut Proeverawati, (2007:55) Pada saat hamil, bila terjadi anemia dan tidak tertangani hingga akhir kehamilan maka akan berpengaruh pada saat postpartum. Pada ibu dengan anemia, saat postpartum akan mengalami atonia uteri. Hal ini disebabkan karena oksigen yang dikirim ke uterus kurang. Jumlah

oksigen dalam darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan banyak.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian hubungan anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum didapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan antara anemia pada saat kehamilan dengan perdarahan postpartum dengan nilai X2 hitung > X2tabel (5,495 > 3,841).

Ibu hamil seyogyanya teratur dalam melakukan pemeriksaan kehamilan atau ANC (antenatal care), dimana pada saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan kadar hemoglobin (Hb) ibu dapat diperiksa sebagai deteksi dini terjadinya anemia atau tidak. Peran tenaga kesehatan juga diperlukan dengan melakukan deteksi dini anemia pada ibu hamil yang sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan awal kehamilan sejak trimester I sampai trimester III.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, S. 2011. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Nuha Medika. Jakarta.

Ariani, P.A. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Cetakan Pertama. Nuha Medika. Yogyakarta.

Dinas Kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang

Hasanah, W. 2014. Anemia dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Hidayah, F. 2012. Faktor-faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Perdarahan Postpartum Pimer pada Ibu Bersalin. Jakarta: EGC

(5)

Marmi, et al.2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Cetakan pertama. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Notoadmojdo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Prawirohardjo,S. 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Priyatno, D. 2010.Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Cetakan Pertama. MediaKom. Yogyakarta.

Proeverawati. 2007. Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika. Jogjakarta.

Rahmawati. 2012. Dasar-Dasar Kebidanan. PT.Prestasi Pustakarya. Jakarta.

Ramadhani, M. 2012. Penyebab Kejadian Anemia Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat.6, 6.2.

Riduwan. 2010.Belajar Mudah Penelitian. Cetakan Keenam. Alfabeta. Bandung. Risnawati, I. 2015. Dampak Kehamilan

Terhadap Perdarahan Postpartum. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 57-67 Rukiyah, Ai., dan Yulianti L. 2010.Asuhan

Kebidanan 4 patologi. Edisi Pertama. Trans Info Media. Jakarta.

Saifuddin, A.B. 2010. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Sembiring, R. 2010. Hubungan Anemia Dalam Kehamilan Dengan Kejadian Perdarahan Postpartum di RSUP H. Adam Malik Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat.2. 4.

Sondakh, J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Erlangga. Jakarta.

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Taufan, N. 2010.Buku Ajar Obstetri. Nuha Medika. Jogjakarta.

Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP

Wuryanti, A. 2010. Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Perdarahan Postpartum Karena Atonia Uteri RSUD Wonogiri.

Referensi

Dokumen terkait

Manual Mutu ini disusun dengan mengacu pada persyaratan standar dan klausul Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan pedoman implementasinya dalam layanan

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Total Quality Management

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas didalam penelitian ini yaitu gaya hihup yang ditinjau dari variabel pembelian produk bermanfaat, kesukaan, gaya hidup mewah, dan hasrat

Java Platform, Enterprise Edition 17 Oracle Database Firewall 18 Oracle SOA Suite 49 MySQl 14 Oracle Demand Signal Repository 22 Oracle Solaris 13, 14, 36, 72 Netra SPARC T3-1

PERANCANGAN SENSOR PENGUKUR KECEPATAN KAPSUL IRADIASI DI FASILITAS SISTEM RABBIT PNEUMATIK.. DESIGN OF PNEUMATIC IRRADIATION CAPSULES SPEED SENSORS IN PNEUMATIC SYSTEM

E-business yang akan diterapkan oleh Mitra Cellular merupakan suatu terobosan dalam upaya mendekatkan perusahaan dengan pelanggan dan memberikan kemudahan

Regina Lorenza Audria. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Restoran Mergosari Ciamis”. dan Masharyono, M.M. Skripsi, Manajemen Industri Katering,

IMPLEMENTASI MODEL FLIPPED CLASSROOM PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu