• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PEMROGRAMAN BAHASA C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MODUL PEMROGRAMAN BAHASA C"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

M ODU L PEM ROGRAM AN

BAH ASA C

Modul Teori dan Praktek

D isu su n Ole h :

Ø

Viddi Mardiansyah S.Si., MT.

(2)

Ø

M O D U L - T C - 0 1

Pe n g e n a la n Ba h a sa C

1. Tujuan

Mengenal, mempelajari dan memahami dasar-dasar pemrograman bahasa-C.

2. Teori Dasar

Bahasa -C dikembangkan pada Laboratorium Bell (USA) sekitar tahun 1972, yang

diciptakan oleh Dennis M. Ritchie, seorang pakar dalam berbagai bidang pemrograman.

Bahasa C pertama kali diwujudkan pada komputer DEC PDP -11 yang memakai sistem

operasi UNIX. Pada tahun 1978, Dennis M. Ritchie dan Brian W. Kernighan,

mengeluarkan buku “The C Programming Language”, yang kemudian menjadi acuan

pembuatan berbagai versi dari bahasa C.

Beberapa versi C yang diciptakan oleh berbagai kalangan untuk dioperasikan pada

sistem yang lain selain UNIX, seperti PC-DOS atau MS-DOS. Kemudian untuk membakukan (standarisasi) versi C yang ada, ANSI (American National Standarts Institute) membuat C standard ANSI yang kemudian berkembang menjadi bahasa C yang

ada sekarang ini.

2.1. Fungsi main()

Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah program

minimal mengandung sebuah fungsi, dimana setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa

penyataan. Setiap fungsi diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal tutup (}). Namun pada kenyataannya, suatu fungsi bias saja tidak mengandung pernyataan sama sekali, seperti dapat dilihat sebagai berikut :

main() {

(3)

Program diatas apabila dikompilasi dan dijalankan tidak aka n menghasilkan apa -apa karena

tidak terdapat pernyataan didalamnya, dan program ini biasa disebut dengan program

kosong (null program). Walaupun fungsi tersebut tidak memiliki penyataan, tanda kurung

kurawal haruslah tetap ada, hal ini dikarenakan tanda kurung kurawal mengisyaratkan awal

dan akhir dari definisi sebuah fungsi. Secara umum fungsi mempunyai bentuk sebagai

berikut :

nama-fungsi (daftar parameter) deklarasi parameter;

{

tubuh fungsi }

Pada program C, main() adalah fungsi yang istimewa, dikarenakan fungsi ini harus ada pada setiap program, sebab fungsi ini adalah yang menjadi titik awal dan akhir dari

eksekusi program. Jika program terdapat lebih dari satu fungsi, fungsi main() biasa

ditempatkan pada posisi paling atas dalam pendefinisian fungsi, hal ini hanya kebiasaan

saja yang bertujuan untuk mempermudah pencarian terhadap program utama program. Jadi

tidaklah merupakan keharusan.

2.2. Pengenalan fungsi printf()

Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk menampilkan suatu

keluara n pada layar monitor. Sebagai contoh untuk menampilkan tulisan

Selamat Datang di STMIK -AMIKBANDUNG

statement yang diperlukan untuk menampilkannya adalah sebagai berikut :

printf(“Selamat Datang di STMIK-AMIKBANDUNG”);

contoh statement diatas adalah pemanggilan fungsi dengan argumen/parameter berupa

string. Konstanta string dalam pemrograman C ditulis dengan diawali dan diakhiri tanda petik ganda (“). Perlu diingat pula statement dalam bahasa pemrograman C selalu diakhiri

dengan tanda titik koma (;). Tanda titik koma dipakai sebagai pemberhenti pernyataan dan

bukanlah sebagai pemisah antara dua pernyataan. Contoh program sederhana dari fungsi printf() dapat dilihat sebagai berikut :

#include <stdio.h> main()

{

(4)

jika program di jalankan, hasilnya adalah sebagai berikut :

Selamat Datang di STMIK-AMIKBANDUNG

2.3. Pengenalan praprosesor #include

#include merupakan salah satu pengarah praprosesor yang dipakai untuk membaca

file yang dinamakan file judul (header file), yaitu file-file yang berisikan kumpulan fungsi

dan konstanta. Turbo C mempunyai beberapa file header yang standar yang sering

dipergunakan dalam pemrograman bahasa C. File-file header ini mempunyai ciri sendiri,

yaitu namanya diakhiri dengan extentio n .h. Seperti dapat dilihat pada contoh diatas,

#include <stdio.h> menyatakan pada kompiler agar membaca file bernama stdio.h pada saat melakukan proses kompilasi.

Bentuk umum penulisan dari statement praprosesor ini adalah sebagai berikut : #include <na mafile>

atau

#include “namafile”

Pada bentuk pertama (#include <namafile>) menyatakan bahwa pencarian file dilakukan

pada direktori khusus (direktori file include). Sedangkan pada bentuk kedua (#include

namafile) menyatakan bahwa pencarian file dilakukan pertama kali pada direktori aktif

tempat sumber program, dan seandainya tidak ditemukan maka pencarian akan dilanjutkan

pada direktori lainnya yang sesuai dengan perintah pada sistem operasi (perintah PATH). Pada kebanyakan program bahasa C, sering melibatkan file stdio.h yang merupakan file

standar dalam Turbo C untuk proses Input/Output standar seperti printf().

2.4. Pengenalan Lebih Lanjut Fungsi printf()

Fungsi printf() mempunyai kegunaan yang sangat luas dalam pemrograman bahasa

C, dimana fungsi ini dapat dipakai untuk menampilkan tipe data string maupun tipe data

yang lain. Dengan menggunakan fungsi ini, tampilan dapat diatur (diformat) dengan

mudah. Sebagai contoh untuk menampilkan tampilan :

Selamat Datang di STMIK-AMIKBANDUNG

Dapat juga dengan menggunakan statement

(5)

Selamat Datang di STMIK-AMIKBANDUNG

Kita dapat membuatnya dengan cara menyertakan karakter yang dinamakan karakter ganti baris-baru (pindah baris) yaitu :

\n

adapun contoh penulisan programnya dapat dilihat berikut ini

printf(“Selamat Datang di\n”); printf(“STMIK-AMIKBANDUNG”);

Bentuk umum dari printf() adalah sebagai berikut :

printf(“string kontrol”, daftar argumen);

dimana string kontro l dapat berupa satu atau sejumlah karakter yang akan ditampilkan ataupun berisikan penentu format yang akan mengatus penampilan dari argumen yang

terletak pada daftar argumen. Adapun beberapa penentu format dapat dilihat sebagai berikut :

Format Kegunaannya

%d Untuk menampilkan bilangan bulat (integer) %f Untuk menampilkan bilangan pecahan (real/float) %c Untuk menampilkan sebuah karakter

%s Untuk menampilkan sebuah string

Contoh penggunaan penentu format ini dapat dilihat sebagai berikut :

#include <stdio.h> main()

{

printf(“Nama Mahasiswa : %s\n”, “Abdul Gani”); printf(“No. Siswa : %d\n”, 271);

printf(“Nilai : %f Grade : %c\n”, 71.5, ‘B’); }

jika program dijalankan akan menghasilkan Nama Mahasiswa : Abdul Gani No. Siswa : 271

(6)

2.5. Komentar dalam program bahasa C

untuk keperluan dokumentasi program agar dapat dibaca dan dipahami, umumnya

program disertai dengan komentar atau keterangan mengenai program. Dalam bahasa pemrograman C, suatu komentar ditulis dengan diawali tanda /* dan diakhiri dengan tanda

*/. Sebagai contoh dapat dilihat berikut ini :

/* Ini Hanya Sebagai Komentar atau Keterangan Saja

STMIK “AMIKBANDUNG” */

3. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan penggunaan dari bahasa C menurut anda, dan berikan sedikit contoh

keunggulan bahasa C dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain?

2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Interpreter dan Kompiler, bahasa C termasuk kedalam jenis Interpreter atau kompiler?

3. Jelaskan kegunaan dari fungsi karakter dibawah ini : a.\”

b.\t c.\\

4. Procedure Percobaan

1. Buatlah program untuk dapat menampilkan tulisan sebagai berikut :

Selamat Datang di Lab. Komputer

STMIK – “AMIKBANDUNG”

Jl. Jakarta No. 28 Bandung

2. Dengan menggunakan fungsi karakter \t dan fungsi string kontrol, buatlah program untuk menampilkan :

Nama Saya : Budi Prakoso

Umur Saya : 23 Tahun

Golongan Darah Saya : A

(7)

3. Apa hasil running program berikut ini

#include <stdio.h> main()

{

printf(“Saya Lahir di %s, Tanggal %d %s %d\n”, “Jakarta”, 12, “Mei”, 1981);

}

4. Tunjukan dimana letak kesalahan program berikut dan buatlah program tersebut

supaya menjadi benar pada saat dijalankan.

(* Belajar Program Turbo C *) #include {stdio.h}

main{} (

printf(“%d x %s %d %d pulau terlampaui/n”, 1, “kayuh”, 2, 3); printf(“Tak ada %s yang tak %c%ctak /n”, “gading”, ‘r’, ‘e’); )

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil

praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(8)

LAMPIR AN – TC – 01

Contoh Program 1.1

/*Contoh Program 1.1*/ #include <stdio.h> main()

{

printf(“ BELAJAR DASAR BAHASA PEMROGRAMAN-C \n“); printf(“ DI \n“); printf(“ LABORATORIUM KOMPUTER \n“); printf(“ STMIK AMIK-BANDUNG \n“); }

Contoh Program 1.2

/*contoh program 1.2*/

/*penggunaan fungsi printf()*/ #include <stdio.h>

Contoh Program 1.3

/*contoh program 1.3*/

(9)

Contoh Program 1.4

/*contoh program 1.4*/

/*penggunaan fungsi input scanf() dan output printf()*/ /*dengan data pemasukan bertipe string*/

#include <stdio.h> #include <conio.h> main()

{

char nama[15], kls[10], npm[10]; clrscr();

printf(“Ketikan Nama Anda: ”); scanf(“%s”, &nama);

printf(“Ketikan Kelas Anda: ”); scanf(“%s”, &kls);

printf(“Ketikan NPM Anda: ”); scanf(“%s”, &npm);

Contoh Program 1.5

/*contoh program 1.5*/

/*penggunaan fungsi input scanf() dan output printf()*/ /*dengan data pemasukan bertipe float dan integer()*/ #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

{

int bili1, bili2; float bilr1,bilr2; clrscr();

printf(“Masukkan bilangan tipe integer pertama:”); scanf(“%d”, &bili1);

printf(“Masukkan bilangan tipe integer kedua :”); scanf(“%d”, &bili2);

printf(“Masukkan bilangan tipe float pertama :”); scanf(“%f”, &bilr1);

printf(“Masukkan bilangan tipe float kedua :”); scanf(“%f”, &bilr2);

clrscr();

printf(“PENGGUNAAN FORMAT SESUAI DENGAN TIPE DATA\n”); printf(“============================================\n”); printf(“ Bilangan tipe integer1 :%d \n”, bili1);

printf(“ Bilangan tipe integer2 :%d \n”, bili2); printf(“ Bilangan tipe float 1 :%10.4f \n”, bilr1); printf(“ Bilangan tipe float 2 :%10.4f \n”, bilr2); printf(“============================================\n”); getch();

(10)

Contoh Program 1.6

/*contoh program 1.6*/

/*penggunaan fungsi infut scanf() dan output printf()*/ /*dengan data pemasukan bertipe float dan integer*/ #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

{

int bili1, bili2, jbili;

float bilr1, bilr2, jbilr, jbilir; clrscr();

printf(”Masukkan bilangan tipe integer pertama :”); scanf(“&d”, &bili1);

printf(”Masukkan bilangan tipe integer kedua :”); scanf(“&d”, &bili2);

printf(”Masukkan bilangan tipe float pertama :”); scanf(“&f”, &bilr1);

printf(”Masukkan bilangan tipe float kedua :”); scanf(“&f”, &bilr2);

jbili = bili1 + bili2; jbilr = bilr1 + bilr2; jbilir = jbili + jbilr; clrscr();

printf(“PENGGUNAAN FORMAT SESUAI DENGAN TIPE DATA\n”); printf(“============================================\n”); printf(“ Jumlah dua bil. Tipe integer :%d \n”, jbili); printf(“ Jumlah dua bil. Tipe float :%.4f \n”, jbilr); printf(“ Total kedua bilangan diatas :%.4f \n”, jbilir); printf(“============================================”);

(11)

Ø

M O D U L - T C - 0 2

D a sa r - d a sa r Pe m r og r a m a n C

1. Tujuan

Mengenal, memahami, dan mengerti tentang elemen dasar pada pemr ograman

Turbo C.

2. Teori Dasar

2.1. Identifier

Identifier adalah nama yang biasa digunakan untuk variabel, konstanta, fungsi atau objek yang lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Identifier itu sendiri mempunyai aturan-aturan sebagai berikut :

• Harus diawali dengan huruf (A..Z, a..z) atau karakter garis bawah (_).

• Selanjutnya dapat berupa huruf, digit (0..9) atau karakter garis bawah atau tanda dollar ($)

• Panjang identifier boleh terdiri lebih dari 32 karakter, akan tetapi hanya 32 karakter pertama yang akan dianggap berarti.

Untuk menghindari kesalahan, identifier tidak boleh menggunakan nama yang

tergolong sebagai kata kunci (reserved words) yang ada didalam bahasa C (contohnya :

main()), baik dipakai sebagai identifier maupun dipakai untuk nama fungsi, konstanta

maupun variabel.

2.2. Tipe Data

Pengertian data menyiratkan suatu nilai yang biasa dinyatakan dalam bentuk baik itu konstanta maupun variabel. Pada konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan

variabel menyatakan nilai yang berubah-ubah selama eksekusi program berlangsung. Data

(12)

Tipe Total Bit Range Keterangan

Char 8 -128 s/d 127 Karakter

Int 16 -32768 s/d 32767 Bilangan integer

Float 32 3.4E-38 s/d 3.4E+38 Bilangan real presisi tunggal Double 64 1.7E-308 s/d 1.7E+308 Bilangan real presisi ganda

Void 0 Tak bertipe

2.3. Variabel

Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang

ada dapat berubah selama proses eksekus i berlangsung. Variabel yang akan dipergunakan dalam program haruslah terlebih dahulu didefinisikan.

Untuk memasukkan nilai ke dalam suatu variabel yang telah didefinisikan,

dalam Turbo C bentuk pernyataan yang digunakan adalah sebagai berikut :

NamaVariabel = Nilai;

Adakalanya dalam penulisan program, setelah variabel tersebut dideklarasikan, variabel

tersebut kemudian diberi nilai awal, seperti dapat dilihat pada contoh program berikut ini :

int total; total = 100;

Dalam bahasa pemrograman C, kita dapat menyingkat melalui pendeklarasian yang disertai

penugasan nilai, seperti dapat dilihat pada contoh berikut :

Int total = 100;

Hal ini merupakan kelebihan dari bahasa C, dikarenakan selain dapat menghemat dalam

penulisan program, juga dapat memberikan kejelasan (khususnya untuk variabel yang perlu

untuk diberi nilai awal).

2.4. Konstanta

Konstanta menyatakan suatu nilai yang tetap, berbeda dengan variabel,

konstanta tidak dideklarasikan, akan tetapi seperti halnya variabel, konstanta juga

memiliki tipe. Dalam penulisan konstanta mempunyai aturan tersendiri, sesuai

dengan tipe data masing-masing.

Untuk konstanta karakter (char) dalam penulisannya diawali dan diakhiri

dengan tanda petik tunggal (). Contohnya ‘A’. Untuk konstanta integer (int), ditulis

dengan tanpa mengandung pemisah ribuan dan tidak mengandung pecahan.

(13)

pecahan juga nilainya biasa ditulis dalam bentuk eksponensial. Untuk konstanta

long int, penulisannya selalu diakhiri dengan tanda L atau l. Perlu diingat,

konstanta real selalu dinyatakan dalam tipe double, kecuali kalau diakhiri dengan

tanda F atau f (yang berarti menyatakan konstanta float). Konstanta string selalu

diawali dan diakhiri oleh tanda petik ganda ().

2.5. Operator

Operator merupakan symbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program

untuk melalukan suatu operasi atau manipulasi, seperti operasi untuk menjumlahkan,

mengurangkan. Sebagian operator C tergolong sebagai operator binary, yaitu operator yang

dikenakan terhadap dua buah nilai operand, contoh :

a + b

dimana symbol + adalah operator untuk melakukan operasi penjumlahan dari kedua operand-nya yaitu a dan b. Contoh operator lain adalah :

- c

symbol – (minus) juga merupakan operator, akan teta pi karena hanya melibatkan satu

operand saja, maka disebut dengan operator unary.

Selain operator + (penjumlahan) untuk operator binary, juga terdapat operator lain

yang diperlukan untuk operasi aritmatika, seperti dapat dilihat pada tabel berikut :

Operator Keterangan

* Operasi Perkalian / Operasi Pembagian % Operasi Sisa Pembagian

+ Operasi Penjumlahan - Operasi Pengurangan

2.6. Operator Penurunan dan Penaikan (increase dan decrease)

Dalam pemrograman sering kali kita melakukan proses penaikan dan penurunan

(increase dan decrease), seperti contoh berikut ini :

x = x + 1; /* proses penaikan / increase

y = y - 1; /* proses penurunan / decrease

pada pemrograman C, statement tersebut diatas dapat disingkat menjadi : ++x

(14)

2.7. Operator Manipulasi Bit

Turbo C juga menyediakan enam buah operator untuk keperluan manipulasi bit.

Seluruh operator manipulasi bit hanya biasa dikenakan pada operand bertipe integer atau

karakter. Adapun operator manipulasi bit tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Operator Operasi

<< Geser bit ke kiri >> Geser bit ke kanan

& Dan (AND) | Atau (OR) ^ XOR

~ NOT (komplemen)

Bentuk umum penulisan operator geser kiri dan geser kanan, adalah sebagai

berikut :

Nilai << jumlah bit di geser ke kiri Nilai >> jumlah bit di geser ke kanan

Contoh penulisannya :

x = x << 1; /* geser ke kiri satu bit */

Bentuk umum pemakaian operator OR (|), AND (&), XOR (^), adalah sebagai berikut :

operand1 operator operand2

Operasi bit dilakukan antara operand1 dan operand2 untuk posisi bit yang

sama(bit yang ke 1 pada operand1 akan dibandingkan dengan bit yang ke 1 juga

pada operand2).

Sedangkan bentuk umum penulisan operator komplemen adalah sebagai berikut : -operand

dimana operator ini mempunyai sifat membalik (invers), dimana nilai nol

akan berubah menjadi satu, demikian pula sebaliknya.

2.8. Ungkapan

Ungkapan atau ekspresi dalam bahasa pemrograman C, dapat berupa :

• Pengenal

• Konstanta

• Variabel pseudo (contohnya _AX, _AL yang menyatakan variabel register)

(15)

Contoh dari ungkapan dapat dilihat sebagai berikut : 3 + 2 – 1

dimana 3,2, dan 1 adalah operand dan symbol + dan – adalah operator. Nilai ungkapan itu

sendiri adalah hasil dari penjumlahan 3 dan 2, dikurangi 1. Dalam ungkapan, jika terjadi

perbedaan antara satu operand dengan operand yang lainnya, maka dengan sendirinya akan

dikonversi terlebih dahulu menjadi tipe yang sama. Dimana aturan yang berlaku dalam

pengkonversian tipe aritmatika ini mempunyai aturan, yaitu :

1. semua tipe char dan short int akan dikonversi menjadi int, dan semua tipe float akan

dikonversikan menjadi double

2. untuk setiap pasangan operand, berlaku :

Ø jika salah satu operand bertipe long double, maka operand pasangannya akan

dikonversikan menjadi long double.

Ø jika salah satu operand bertipe double, maka operand pasangannya akan dikonversikan menjadi double.

Ø jika salah satu operand bertipe long, maka operand pasangannya akan

dikonversikan menjadi long.

Ø jika salah satu operand bertipe unsigned, maka operand pasangannya akan dikonversikan menjadi unsigned.

Akan tetapi aturan tersebut tidak berlaku pada operator penugasan (=). Pada operator penugasan, nilai ungkapan yang terletak dikanan secara otomatis akan dikonversikan

sesuan dengan tipe variabel yang terletak dikiri. Contohnya dapat dilihat berikut :

int jumlah;

float harga, total; total = harga * jumlah;

(16)

2.9. Mendefinisikan Konstanta

Suatu konstanta dapat diberi nama. Pendefinisian konstanta ini dilakukan dengan

menggunakan statement #define. Bentuk umum dari statement ini adalah :

#define namakonstanta nilaikonstanta contoh penulisannya sebagai berikut :

#define total 100 #define discount 10 #define bel “\a”

3. Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari kata kunci (reserved word) yang ada dalam

Turbo C. (Minimal 10 kata kunci / reserved word, contohnya : kata kunci const).

2. Bahasa C mempunyai kelebihan dalam menyederhanakan persamaan-persamaan matematika, sederhanakanlah persamaan-persamaan yang berikut ini dengan

menggunakan operator yang berlaku pada bahasa C. x = x + 5

total = total * 10 bonus = bonus + 100

3. Tuliskan urutan hirarki dari operator aritmatika untuk operator penjumlahan (+), pengurangan (-), Pembagian (/), Modulus (%), Increase (++), dan Decrease(--).

4. Prosedure Percobaan

1. Cobalah program berikut ini, kemudian berapakah hasil akhir yang dimunculkan?

#include <stdio.h> main()

{

int x = 31; int a = 31; x = x + 5; x = x – 7;

(17)

2. Buatlah program sederhana dari penyataan persamaan-persamaan berikut ini, dan

berapakah nilai akhir yang dihasilkan jika variabel x bertipe int.

a. x = (3 + 4) * ( 10 / 2) b. x = (3 + 4) * 10 / 2

c. x = 10 % 2 * 2 + 1

3. Buatlah program untuk menggeser nilai suatu bilangan bulat berikut ini:

a. Jika nilai bilangan bulat itu adalah 16, jika digeser ke kiri sebanyak 2 akan

menghasilkan nilai 64.

b. Jika nilai bilangan bulat itu adalah 15 jika digeser ke kanan 1 kali akan menghasilkan nilai 7.

c. Jika nilai bilangan bulat itu adalah 24 jika digeser ke kanan 3 kali, kemudian

digeser ke kiri 1 kali, maka berapakah nilai akhirnya.

4. Buatlah program untuk operasi Increase dan Decrease berikut ini kemudian amati

hasilnya, apakah ada perbedaan. (nilai awal dari variabel a adalah 5). a.x = 10 + a++

b.x = 10 + ++a c.x = 10 + a--

d.x = 10 + --a

5. Perhatikan listing program berikut ini

#include <stdio.h> main()

{

float radius, keliling, luas; radius = 20;

keliling = 2 * 3.14 * radius;

luas = 0.5 * 3.14 * radius * radius; printf(“Perhitungan Lingkaran\n”)

printf(“Jari-jari Lingkaran = %f\n”, radius) printf(“Keliling Lingkaran = %f\n”, keliling) printf(“Luas Lingkaran = %f\n”, luas)

}

(18)

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(19)

LAMPIRAN – TC – 02

Contoh Program 2.1

/* Contoh Program 2.1*/

/* Inisialisasi suatu variabel */ #include <stdio.h>

main() {

/* Deklarasi variabel */

float harga_satuan, jumlah, harga_total; /* Membersihkan layar */

clrscr();

/* Inisialisasi hatga total */ harga_satuan = 112.50;

jumlah = 50;

/* Menghitung harga total */

harga_total = harga_satuan * jumlah; /* Mencetak harga total */

printf(“ Harga Total : %f”, harga_total); }

Contoh Program 2.2

/* Contoh Program 2.2 */

/* mendeklarasikan konstanta */ #include <stdio.h>

main() {

float bil1, bil2; const float bil = 2.50; clrscr();

printf(“Inputkan suatu bilangan : ”); scanf(“ %f”, &bil1);

printf(“Inputkan bilangan lain : ”); scanf(“ %f”, &bil1);

bil2 = bil1 + bil;

printf (“Jumlah bilangan ini dengan suatu konstanta : %f”, bil2); }

Contoh Program 2.3

/* contoh program 2.3 */

(20)

Contoh Program 2.4

Contoh Program 2.5

/* Contoh Program 2.5 */

/* Operasi Aritmatika terhadap Data Campuran */

/* yang hasilnya disimpan dalam variabel integer */ #include <stdio.h>

Contoh Program 2.6

/* Contoh program 2.6 */

/* Operasi Aritmatika terhadap Data Campuran */ /* yang hasilnya disimpan dalam variabel float */ #include <stdio.h>

main() {

int bil1 = 1000;

(21)

Ø

M O D U L - T C - 0 3

Ope r a si I n pu t da n Ou t pu t

1. Tujuan

Mengenal, mempelajari dan memahami statement input dari keyboard dan output ke layar monitor pada pemrograman Turbo C.

2. Teori Dasar

Proses memasukkan data (input) dan menampilkan data (output) merupakan sebuah proses yang sering dilakukan dalam pemrograman. Proses pemasukkan data umumnya

dilakukan dengan menggunakan keyboard, sedangkan proses menampilkan data umumnya

ditujukan ke layar monitor. Untuk proses input dan output dalam bahasa pemrograman C,

kita menggunakan statement printf(), putf(), putchar(), scanf(),

getch(), dan getche().

2.1. Statement printf()

Fungsi printf() merupakan fungsi yang paling umum digunakan dalam

menampilkan data. Berbagai jenis tipe data dapat ditampilkan memakai fungsi ini. Bentuk umum fungsi ini adalah :

printf(“string kontrol”, argumen1, argumen2, ...);

string kontrol dapat berupa keterangan yang akan ditampilkan pada layar monitor beserta penentu format (seperti %d, %s, dll). Argumen adalah data yang akan ditampilkan kelayar

sesuai dengan penentu format yang telah ditetapkan dalam string kontrol. Argumen ini

dapat berupa variabel, konstanta, maupun ungkapan. Daftar penentu format yang dapat

(22)

Format Tipe Data

%d atau %I Untuk menampilkan bilangan bulat integer

%f Untuk menampilkan bilangan real dalam bentuk pecahan %e atau %E Untuk menampilkan bilangan real dalam bentuk eksponen

%c Untuk menampilkan karakter %s Untuk menampilkan string

%u Untuk menampilkan unsigned integer %ld Untuk menampilkan bilangan long integer

%lf Untuk menampilkan bilangan double

%x atau %X Untuk menampilkan bilangan bulat unsigned dalam bentuk hexadesimal

%o Untuk menampilkan bilangan bulat unsigned dalam bentuk oktal h Merupakan awalan yang digunakan untuk menyatakan short int L Merupakan awalan yang digunakan untuk menyatakan long double

Untuk memformat bentuk keluaran dari penentu format yang kita gunakan kita

dapat memakainya dengan cara menyisipinya dengan bilangan bulat dengan spesifikasi

bilangan bulat pertama untuk menyatakan panjang karakter, dan bilangan bulat yang kedua

untuk menyatakan desimal (berapa digit nilai dibelakang tanda koma). Contohnya dapat dilihat pada program berikut :

printf(“%7.2f\n”,2.5);

Hasil output programnya adalah :

2 . 5

Hal ini juga berlaku pada tipe data string, akan tetapi jika kita menggunakan

format seperti ini, maka bentuk tampilannya akan menjadi rata kiri, sehingga

untuk agar tampilan dari tipe data string agar menjadi rata kanan, kita

menggunakan symbol – (minus) setelah tanda %, contohnya :

printf(“%-10s”,”STMIK ABG”);

Hasil output programnya adalah :

S T M I K A B G

2.2. Statement puts()

Fungsi puts() digunakan khusus untuk menampilkan data tipe string ke layar

monitor. Akan tetapi fungsi ini mempunyai sifat khusus, dimana string yang ditampilkan

akan secara otomatis akan diakhiri dengan karakter \n (untuk pindah baris). Contoh

(23)

#include <stdio.h> main

{

puts(“Selamat Datang”);

puts(“Di Lab STMIK AMIKBANDUNG”); }

pada hasil kompilenya pun jika kita mempergunakan statement ini ukuran filenya akan lebih kecil dibanding jika kita menggunakan statement printf().

2.3. Statement putchar()

Fungsi putchar() digunakan khusus untuk menampilkan sebuah karakter ke

layar monitor. Penampilan karakternya tidak perlu disertai karakter pemindah baris. Sebagai contoh, lihat program berikut :

putchar(‘A’);

akan menghasilkan keluaran yang sama dengan

printf(“%c”,’A’);

2.4. Statement scanf()

Fungsi scanf() merupakan fungsi yang dapat digunakanan untuk memasukkan

berbagai jenis tipe data. Berikut ini adalah bentuk umum penulisan dari fungsi scanf() :

scanf(“penentu format”,&variabel);

Disebelah depan dari variabel diberi tanda (&) berfungsi sebagai penunjuk operator alamat (address operator). Contoh penggunaan dari fungsi scanf() adalah sebagai berikut :

#include <stdio.h> main()

{

int nilai;

printf(“Masukkan Nilai Praktikum Anda = ”); scanf(“%d”,&nilai);

printf(“Nilai Praktikum Anda = %d”, nilai); }

Penentu format yang dipergunakan dalam fungsi scanf() pada prinsipnya sama dengan penentu format yang dipakai dalam fungsi printf(). Pada fungsi scanf() kita dapat langsung memasukkan lebih dari satu data ke variabel hanya dengan menggunakan pemisah karakter

spasi untuk masing-masing datanya, contohnya sebagai berikut :

(24)

Pada saat program dijalankan ketikkan :

A 10

Dimana variabel karakter akan berisi nilai ‘A’ dan variabel nilai akan berisikan nilai 10.

2.5. Statement getch()

Fungsi getch() dipergunakan untuk membaca sebuah karakter, dimana karakter

yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan menekan tombol ENTER. Dan karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan pada layar monitor. Bentuk umum penulisan dari

fungsi ini adalah :

variabelkarakter = getch();

dimana variabelkarakter adalah hasil dari karakter yang dimasukkan melalui fungsi getch().

2.6. Statement getche()

Fungsi getche() mempunyai kegunaan yang sama dengan fungsi getch()

hanya bedanya fungsi getche() ini akan menampilkan karakter yang dimasukkan pada layar monitor. Bentuk umum penulisan dari fungsi ini adalah :

variabelkarakter = getche();

dimana variabelkarakter adalah hasil dari karakter yang dimasukkan me lalui fungsi getche().

3. Tugas Pendahuluan

1. Terdapat pada header file apakah fungsi-fungsi input dan output berikut ini a. printf()

b. puts() c. putchar() d. scanf() e. getch() f. getche()

2. Jelaskan dan apa hasil dari keluaran program penentu format berikut ini : a. printf(“%10d”,12345);

b. printf(“%8,2f”,500,25);

c. printf(“%20s”,”Hallo”);

(25)

4. Prosedure Percobaan

1. Buatlah program untuk dapat menampilkan output berikut ini, dimana seluruh

kalimat rata kanan pada posisi kolom ke 79.

Halo Apa Kabar

2. Perhatikan program input data berikut, tunjukkan kesalahan penulisannya dan betulkan, kemudian lihat hasil programnya.

#include {stdio.h} #include {conio.h} main()

(

char nama[20]; float npm; clrscr();

printf(‘Masukkan Nama Anda : ‘); scanf(‘%s’,&nama);

printf(‘Masukkan NPM Anda : ‘); scanf(‘%f’,&npm);

clrscr();

printf(‘Nama Anda : ’,&nama); printf(‘NPM Anda : ’,&npm); )

3. Buatlah program untuk memasukkan data dari keyboard untuk menghitung luas dan

keliling lingkara n, dengan rumus sebagai berikut, dan nilai jari-jari diinput dari

keyboard.

a. Luas = 0.5 * 3.14 * Jari2 b. Keliling = 2 * 3.14 * Jari

4. Dengan menggunakan fungsi getch(), buatlah program memasukkan data dari

keyboard untuk karakter A, B, C, D dan E, akan tetapi hasil inputnya tidak boleh muncul dilayar monitor, yang boleh hanya hasil outputnya saja, contoh output

programnya :

Masukkan Karakter Masukkan Karakter Masukkan Karakter Masukkan Karakter Masukkan Karakter

(26)

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(27)

LAMPIRAN – TC – 03

Contoh Program 3.1

/* Contoh Program 3.1 */ /* Menghitung luas segiempat */ #include <stdio.h>

main() {

float panjang, lebar, luas; clrscr();

/* Input data – panjang dan lebar */ printf(“Panjang Segi Empat : “); scanf(“ %f”, &panjang);

printf(“Lebar Segi Empat : “); scanf(“ %f”, &lebar);

/* Menghitung luas segiempat */ luas = panjang * lebar;

/* Mencetak luas segiempat*/

printf(“Luas Segi Empat : %.4f \n”, luas); /* Mencetak Alamat variabel-variabe yang digunakan*/

printf(“Alamat Variabel Panjang : %u \n”, &panjang); printf(“Alamat Variabel Lebar : %u \n”, &lebar); printf(“Alamat Variabel Luas : %u \n”, &luas); }

Contoh Program 3.2

/* contoh program 3.2 */

/* Program konversi jam:menit ke menit */ #include <stdio.h>

printf(“ KONVERSI JAM : MENIT KE MENIT \n”); /* Inputkan jam : menit */

printf(“ Inputkan jam dan menit (jam:menit) : ”); scanf(“ %d : %d”, &jam, &menit);

/* Hitung konversi */

hasil = jam * 60 + menit;

/* Cetak hasil */

printf(“ %d jam %d menit = %d menit \n”, jam, menit, hasil); }

Contoh Program 3.3

/* contoh program 3.3

* Menghitung luas dan keliling lingkaran */ #include <stdio.h>

main() {

float jari, luas kell; const float PI = 4.141592 clrscr();

/* Cetak Judul */

(28)

/* Inputkan jari-jari */

printf(“ Masukkan Jari-jari Lingkaran : “); scanf(“ %f”, &jari);

/* Menghitung keliling dan luas */ kell = PI * 2 * jari;

luas = PI * jari * jari;

/* Mencetak keliling dan luas */

printf(“ Keliling : %f \n” ,kell); printf(“ Luas : %f \n“ ,luas); }

Contoh Program 3.4

/* Contoh program 3.4 */

/* Program konversi huruf besar ke kecil */ #include <stdio.h>

#include <conio.h> main()

{

char besar, kecil; clrscr()

/* Cetak judul */

printf(“ PROGRAM KONVERSI HURUF \n”);

/* Inputkan sebuah huruf besar */

printf(“ Inputkan sebuah huruf besar (A - Z)”); besar = getche();

/* Konversi ke huruf kecil */

kecil = besar + 32;

/* Cetak huruf kecilnya */

(29)

Ø

M O D U L - T C - 0 4

Pe n g a m b ila n Ke p u t u sa n

1. Tujuan

Mengenal, mempelajari dan memahami pengambilan keputusan (conditional statement) dalam bahasa C menggunakan if, if-else, switch dan break.

2. Teori Dasar

Banyak persoalan yang memerlukan pengambilan keputusan dalam pemrograman,

untuk keperluan itu bahasa C menyediakan conditional statement if, if-else,

switch dan break, dengan kondisi yang umum dipakai berupa keadaan benar atau

salah.

2.1. Operator Relasi

Dalam mempelajari statement pengambilan keputusan If atau If-Else umumnya banyak dijumpai operator relasi dan operator logika. Operator relasi biasanya

dipakai untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil dari pembandingan berupa keadaan

benar atau salah. Adapun keseluruhan operator relasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Operator Relasi Arti

> Lebih besar dari

>= Lebih besar dari atau sama dengan < Lebih kecil dari

<= Lebih kecil dari atau sama dengan == Sama dengan

!= Tidak sama dengan

Perlu diperhatikan untuk operator relasi sama dengan (==) berbeda dengan operator (=)

yang merupakan operator penugasan. Jika terjadi kesalahan penulisan seperti ini, bahasa C

(30)

2.2. Operator Logika

Operator logika biasa digunakan untuk menggabungkan lebih dari satu ungkapan

relasi. Operator logika yang dikenal oleh bahasa C dapat dilihat pada tabel berikut :

Operator Logika Arti

&& Dan (logika AND) || Atau (logika OR) ! Bukan (logika NOT)

Bentuk umum penulisan operator logika ini adalah :

operand1 operatorlogika operand2

dimana operand1 dan operand2 dapat berupa ungkapan relasi maupun ungkapan logika.

Dan hasil dari ungkapannya dapat berupa keadaan benar atau salah.

Tabel berikut ini akan memberikan penjelasan hasil operasi ungkapan logika yang menggunakan operator && maupun || untuk berbagai kemungkinan keadaan operand.

Hasil Operator Logika Operand1 Operand2

|| (OR) && (AND)

F F F F

F T T F

T F T F

T T T T

2.3. Statement Kondisi

2.3.1. Statement if

Bentuk umum penyataan if adalah sebagai berikut :

if (kondisi) pernyataan

Jika kondisi bernilai benar maka penyataan akan dikerjakan, dengan kata lain jika kondisi

bernilai salah maka penyataan tidak akan dikerjakan. Alur dari proses statement if dibagi menjadi dua cabang dan pasti hanya satu cabang saja yang akan dilaluinya. Untuk pernyataan dapat berupa sebuah pernyataan tunggal (hanya terdiri dari satu baris

penyataan), penyataan majemuk (terdiri dari lebih dari satu baris penyataan), atau

pernyataan kosong (tidak mengandung satupun baris pernyataan). Perlu diingat jika

pernyataan yang akan diberikan adalah pernyataan majemuk, maka jangan lupa untuk

(31)

2.3.2. Statement if-else

Bentuk umum penyataan if-else adalah sebagai berikut :

if (kondisi) pernyataan 1 else

pernyataan 2

Statement if-else digunakan jika pencabangan yang kedua (jika nilai kondisi

tidak dipenuhi) harus menjalankan penyataa n. Seperti halnya statement if, pernyataan 1

dan pernyataan 2, pernyataan dapat berupa sebuah pernyataan tunggal (hanya terdiri dari satu baris penyataan), penyataan majemuk (terdiri dari lebih dari satu baris penyataan), atau

pernyataan kosong (tidak mengandung satupun baris pernyataan). Perlu diingat jika

pernyataan yang akan diberikan adalah pernyataan majemuk, maka jangan lupa untuk

memberikan tanda kurung kurawal buka pada awal pernyataan dan tanda kurung kurawal

tutup pada akhir pernyataan.

2.3.3. Nested if (pernyataan if di dalam if)

Didalam pernyataan if atau if-else bisa saja terdapat lagi pernyataan if atau if-else yang lain. Dimana if yang terdapat didalam ini adalah bagian dari pernyataan ifatau else yang diluarnya. Cara dari penulisan nested if dapat dilihat berikut ini : if (kondisi-1)

if (kondisi-2) pernyataan 1 else

pernyataan 2 else

if (kondisi-3) pernyataan 3 else

pernyataan 4

Seperti halnya statement if dan if-else, pernyataan 1, pernyataan 2, pernyataan 3, dan

pernyataan 4, pernyataannya dapat berupa sebuah pernyataan tunggal (hanya terdiri dari

satu baris penyataan), penyataan majemuk (terdiri dari lebih dari satu baris penyataan), atau pernyataan kosong (tidak mengandung satupun baris pernyataan). Perlu diingat jika

pernyataan yang akan diberikan adalah pernyataan majemuk, maka jangan lupa untuk

memberikan tanda kurung kurawal buka pada awal pernyataan dan tanda kurung kurawal

(32)

2.3.4. Pernyataan else-if

Pernyataan else-if sebenarnya mirip dengan nested if, hanya saja kelebihannya

struktur yang menghasilkan bentuk penulisan program yang sederhana. Struktur penulisan

pernyataan else-if dapat dituliskan sebagai berikut :

if (kondisi-1) pernyataan 1 else if (kondisi-2)

pernyataan 2 else

pernyataan 3

Seperti halnya statement if, if-else, dan nested if, pernyataan 1, pernyataan 2, dan pernyataan 3, pernyataannya dapat berupa sebuah pernyataan tunggal (hanya terdiri dari satu baris penyataan), penyataan majemuk (terdiri dari lebih dari satu baris penyataan), atau

pernyataan kosong (tidak mengandung satupun baris pernyataan). Perlu diingat jika

pernyataan yang akan diberikan adalah pernyataan majemuk, maka jangan lupa untuk

memberikan tanda kurung kurawal buka pada awal pernyataan dan tanda kurung kurawal

tutup pada akhir pernyataan.

2.3. Statement switch dan break

Statement switch dan break merupakan suatu perintah untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer, penggunaan perintah ini lebih sempit dibandingkan

penggunaan perintah else if, dan umumnya dipergunakan untuk menyelesaikan

program yang memiliki cabang yang banyak. Bentuk umum dari penulisan statement

switch dan break adalah sebagai berikut :

switch (ekspresi) {

case konstanta-1 pernyataan 1 break;

case konstanta-2 pernyataan 2 break;

default:

pernyataan 3 }

Dimana ekspresi adalah ungkapan yang bernilai karakter atau integer. Dan konstanta 1 dan

(33)

Pengujian pada statement switch akan dimulai dari nilai konstanta 1 dan seterusnya, sampai ditemukan nilai yang cocok dengan nilai konstanta tersebut maka akan

menjalankan penyataan yang terdapat dibawah nilai konstanta yang cocok tersebut.

Selanjutnya pada pernyataan break akan menyebabkan eksekusi akan diarahkan pada

akhir dari statement switch. Jika ternyata sampai pada pengujian case yang terakhir tidak

terdapat kecocokan, maka pernyataan yang akan dijalankan adalah pernyataan yang ada

pada kata kunci default.

3. Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan dan jelaskan operator-operator relasi yang ada pada bahasa C.

2. Sebutkan dan jelaskan operator-operator logika yang ada pada bahasa C.

3. Sebutkan urutan dari yang tertinggi sampai yang terendah untuk operator relasi dan

operator logika.

4. Jelaskan perbedaan antara statement if, if-else, nested if, switch dan break.

4. Prosedure Percobaan

1. Dengan menggunakan operator relasi buatlah program untuk menghitung nilai diskon dari pembelian barang, dengan ketentuan sebagai berikut :

Ø Tidak mendapatkan diskon jika pembelian kurang dari 50000

Ø Jika pembelian lebih dari atau sama dengan 50000, akan mendapatkan diskon 5% dari total pembelian.

Contoh hasil running program harus bisa seperti dibawah ini :

Masukkan besarnya pembelian : Rp. 20000 Besarnya diskon : Rp. 0.00 Besar yang harus dibayarkan : Rp. 20000

Contoh lainnya :

Masukkan besarnya pembelian : Rp. 50000 Besarnya diskon : Rp. 2500.00 Besar yang harus dibayarkan : Rp. 47500

2. Dengan masalah yang sama seperti diatas buatlah program dengan ketentuan

sebagai berikut :

(34)

Ø Jika pembelian lebih dari atau sama dengan 50000 dan kurang dari 100000, akan mendapatkan diskon 5% dari total pembelian.

Ø Jika pembe lian lebih dari atau sama dengan 100000, akan mendapatkan diskon 10% dari total pembelian

Contoh hasil running program harus bisa seperti dibawah ini : Masukkan besarnya pembelian : Rp. 50000

Besarnya diskon : Rp. 2500.00 Besar yang harus dibayarkan : Rp. 47500

Contoh lainnya :

Masukkan besarnya pembelian : Rp. 100000 Besarnya diskon : Rp. 10000.00 Besar yang harus dibayarkan : Rp. 90000

3. Dengan menggunakan fungsi getch() atau getche(), buatlah program pilihan menu seperti dibawah ini, jika anda memilih (1-3) maka pilihan menu yang anda pilih akan muncul.

1. Entry Data 2. List Data 3. Print Data

Pilihan Anda (1-3) ? Anda Memilih Menu : List Data

4. Buatlah program untuk memasukkan tiga buah bilangan, dan selanjutnya program

akan memberikan hasil keluaran nilai terbesar dan nilai terkecil dari bilangan yang

anda masukkan tadi.

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil

praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(35)

LAMPIRAN – TC – 04

Contoh Program 4.1

/* Contoh program 4.1 */

/* Program menghitung uang pembelian */ #include <stdio.h>

main() {

float jml_belanja, discount=0, jml_bayar; clrscr()

/* Input Jumlah Belanja */

printf(“Besarnya Belanja :”); scanf(“%f”, &jml_belanja);

/* Menghitung discount */ if (jml_belanja>=100000)

discount = 0.10 * jml_belanja; /* Menghitung Uang Pembayaran */ jml_bayar = jml_belanja - discount;

/* Cetak Discount dan Uang Pembayaran */

printf(“ Discount : %10.2f \n”, discount); printf(“ Uang Pembayaran : %10.2f \n”, jml_bayar); }

Contoh Program 4.2

/* Contoh Program 4.2 */

/* Struktur if yang terdiri dari sekumpulan perintah */ #include <stdio.h>

printf(“ Wah, Anda sudah cukup tua \n”);

printf(“ Jangan makan makanan yang banyak mengandung Kolesterol \n”); printf(“ Tidak baik untuk kesehatan Anda \n”);

} }

Contoh Program 4.3

/* Contoh program 4.3 */

/* Struktur if else yang terdiri dari sebuah perintah */ #include <stdio.h> printf(“ Cepat ganti pakaian”); else

(36)

Contoh Program 4.4

/* Contoh Program 4.4 */ /* Penggunaan nested if */ #include <stdio.h>

printf(“ Anda sudah dewasa ”); else

printf(“ Anda masih muda ”); else

printf(“ Anda sudah Tua”); }

Contoh Program 4.5

/* Contoh program 4.5 */

/* Konversi nilai angka menjadi nilai huruf */ #include <stdio.h>

printf(“Masukan nilai Angka (0 - 100) : ”); scanf(“ %f”, &angka);

/* Proses menentukan nilai huruf */ if (angka<50)

huruf = ‘E’;

else if (angka >=50 && angka <60) huruf = ‘D’;

else if (angka >=60 && angka <70) huruf = ‘C’;

(37)

Contoh Program 4.6

/* Contoh Program 4.6 */ /* Penggunaan switch */

/* Penggunaan switch-break dengan pilihan bilangan */ #include <stdio.h>

main( ) {

int bil;

printf (“Ketikkan sebuah bilangan antara bilangan 1 sampai dengan bilangan 5 : ”);

scanf(“ %d”, &bil); switch(bil)

{

case 1 :

printf(“ Anda mengetikkan bilangan satu”); case 2 :

printf(“ Anda mengetikkan bilangan dua”); case 3 :

printf(“ Anda mengetikkan bilangan tiga”); case 4 :

printf(“ Anda mengetikkan bilangan empat”); case 5 :

printf(“ Anda mengetikkan bilangan lima”); default

printf(“ Anda mengetikan bilangan yang salah ” ); }

}

Contoh Program 4.7

/* Contoh program 4.7 */

/* Penggunaan switch-break dengan pilihan huruf */ #include <stdio.h>

main() {

char x;

printf(“ Ketikan sebuah abjad dari a hingga d dalam huruf kecil”); x=getche();

switch(x) {

case ‘a’ :

printf(“Anda mengetikan abjad pertama”); break;

case ‘b’ :

printf(“Anda mengetikan abjad kedua”); break;

case ‘c’:

printf(“Anda mengetikan abjad ketiga”); break;

case ‘d’ :

printf(“Anda mengetikan abjad keempat”); break;

default ;

printf(“ Anda tidak mengikuti instruksi”); }

(38)

Contoh Program 4.8

/* Contoh program 4.8 */

/* Penggunaan switch-break dengan pilihan */

/* Huruf besar atau kecil */

#include <stdio.h>

main() {

char x;

printf(“ Ketikkan sebuah abjad dari a hingga d \n”);

printf(“ Boleh dalam huruf besar ataupun dalam huruf kecil \n”); x = getche( );

switch(x) {

case ‘a’: case’A’ :

printf(“ Anda mengetikkan abjad pertama”); break;

case ‘b’: case’B’ :

printf(“ Anda mengetikkan abjad kedua”); break;

case ‘c’: case’C’ :

printf(“ Anda mengetikkan abjad ketiga”); break;

case ‘d’: case’D’ :

printf(“ Anda mengetikkan abjad keempat”); break;

default:

printf(“ Anda tidak mengikuti instruksi”); }

(39)

Ø

M O D U L - T C - 0 5

Pe r u la n g a n / Loop in g

1. Tujuan

Mengenal, mempelajari dan memahami proses perulangan statement looping, for,

while, dan do-while dalam bahasa pemrograman C.

2. Teori Dasar

Mengulang suatu proses merupakan tindakan yang banyak dijumpai dalam

pemrograman. Pada semua bahasa pemrograman perulangan proses ditangani dengan suatu mekanisme yang sering disebut dengan Loop. Dengan menggunakan loop suatu proses perulangan dapat diimplementasikan dengan kode program yang lebih pendek.

2.1. Statement for

Bentuk umum dari statement for adalah sebagai berikut :

for (ungkapan-1; ungkapan -2; ungkapan -3)

pernyataan

Dimana fungsi dari :

Ungkapan-1 : Digunakan untuk memberikan inisialisasi awal terhadap variabel pengendali dari loop. Pemberian nilai awal ini dilakukan sekali saja yaitu pada waktu pengulangan mulai dilakukan, kemudian selama proses perulangan

berlangsung pemberian nilai awal ini tidak dilakukan lagi.

Ungkapan-2 : Digunakan sebagai kondisi untuk keluar dari loop. Pada bagian ini paling menentukan apakah proses perulangan masih harus dilakukan atau tidak.

Dan perulangan akan terus dilakukan selama kondisi dari ungkapan ini

(40)

Ungkapan-3 : Digunakan sebagai pengatur perubahan nilai proses perulangan. Sifat dari ungkapan ini bisa bersifat naik atau bersifat menurun. Dimana operator yang sering dipergunakan pada ungkapan ini adalah operator penambahan (++)

dan operator pengurangan (--).

Perlu diingat untuk memisahkan antara ketiga ungkapan tersebut harus menggunakan tanda

titik koma (;).

Dalam perulangan for, ungkapan yang dipa kai tidaklah harus lengkap, akan tetapi

dapat juga salah satu dari ungkapan tersebut tidak dipergunakan atau dengan ungkapan

yang dipergunakan hanya salah satu saja dari ketiga ungkapan yang ada. Akan tetapi

meskipun ungkapan yang dipergunakan tidak lengka p, tanda titik koma yang berfungsi

sebagai pemisah harus tetap selalu dituliskan. Contohnya dapat dilihat sebagai berikut :

for (ungkapan-1;; ungkapan-3)

atau

for (ungkapan-1; ungkapan -2;)

atau

for (ungkapan-1;;)

Jika diinginkan suatu bentuk perulangan yang tak berhingga, maka

ungkapan dalam perulangan for tidak perlu digunakan, contohnya sebagai berikut :

for (;;)

Seperti halnya dengan statement if, perulangan for juga memiliki perulangan for

tersarang (nested for) atau perulangan loop fordi dalam loop for.

2.2. Statement while

Statement while pada prinsipnya adalah perulangan yang hampir sama dengan

perulangan for, hanya bedanya perulangan while dikendalikan oleh suatu kondisi

tertentu, dan proses perulangannya tidak akan berhenti selama kondisinya te rpenuhi dan

perulangan akan berhenti jika kondisinya tidak terpenuhi. Bentuk umum dari statement

while adalah sebagai berikut :

while (kondisi)

pernyataan

Pengujian terhadap loop pada perulangan while dilakukan di bagian awal dari perulangan.

Karena inisialisasi tidak dapat dilakukan pada pernyataan while, maka inisialisasi dapat

(41)

masuk kedalam perulangan. Pernyataan yang dipergunakan dapat berupa pernyataan

tunggal, pernyataan majemuk maupun pernyataan kosong.

2.3. Statement do-while

Statement do-while pada prinsipnya sama dengan statement while, hanya saja

statement ini penulisannya merupakan kebalikan dari statement while dan for, dimana

kondisi perulangannya ditulis pada akhir loop. Dikarenakan kondisi perulangannya yang

berada diakhir loop, maka jika kita menggunakan statement ini, maka perulangan ini

minimal akan mengerjakan satu kali proses perulangannya, sedangkan jika menggunakan statement while, bisa saja per ulangannya tidak dikerjakan sama sekali. Dengan demikian

kita harus berhati-hati dalam penggunaan kedua statement perulangan ini dalam

pemrograman. Bentuk umum dari perulangan do-while ini adalah sebagai berikut :

do

pernyataan

while (kondisi)

Pernyataan yang dipergunakan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk maupun pernyataan kosong.

2.4. Statement break dan continue

Seperti halnya pada fungsi switch (yang berfungsi untuk keluar dari struktur

fungsi switch), statement break berfungsi untuk keluar dari perulangan for, while,

do-while. Jika didalam perulangan kita mempergunakan statement break, maka jika statement break itu dijalankan, maka program akan dilanjutkan untuk mengeksekusi

pernyataan yang terletak diakhir dari proses perulangan tersebut. Sedangkan statement

continue digunakan untuk mengarahkan eksekusi ke proses berikutnya di dalam loop

yang sama. Dimana jika proses mengeksekusi statement continue maka statement

dibawah statement continue tidak akan dijalankan karena eksekusi pr ogram akan langsung menuju ke pengendali loop. Contohnya jika menggunakan perulangan for, pada

saat menjalankan statement continue, proses akan langsung menaikkan variabel

(42)

2.5. Statement goto

Statement goto adalah instruksi untuk mengarahkan eksekusi ke sebuah pernyataan yang diawali dengan suatu label. Dimana label itu sendiri berupa suatu

pengenal (identifier) yang diikuti dengan tanda titik dua (:). Contohnya dapat dilihat

berikut ini :

goto awal;

Dimana eksekusi program akan dilanjutkan ke pernyataan yang diawali dengan label :

awal:

2.6. Statement exit()

Statement exit() dipergunakan untuk menghentikan eksekusi program. Hal ini

mungkin saja dilakukan jika didalam eksekusi program terdapat suatu kondisi yang tidak

dikehendaki. Umumnya penggunaan statement exit() ini diberikan nilai 0 pada argumennya untuk menunjukkan penghentian program secara normal. Sedangkan untuk

menunjukkan kesalahan, nilai yang diberikan pada argumen fungsi ini diisi dengan nilai

bukan nol. Contoh penggunaannya dalam program adalah sebagai berikut :

exit(0);

3. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan perbedaan penggunaan fungsi statement perulangan for, while dan

do-while, dan berikan contoh sederhana penggunaan dari statement perulangannya

masing-masing.

2. Jelaskan pengertian dari Nested For dan berikan contoh sederhana penggunaannya dalam program.

3. Jelaskan perbedaan dari perulangan while dan do-while, kemudian tunjukkan letak perbedaannya dalam program.

4. Jelaskan secara singkat penggunaan statement break dan continue dalam

statement perulangan dan berikan contoh sederhana penggunaanya dalam program.

4. Prosedure Percobaan

1. Dengan menggunakan perulangan for, tampilan semua bilangan genap yang

(43)

2. Buatlah program untuk dapat menampilkan deret hitung (20n) berikut ini.

20 40 80 160 320 : 2560

dengan menggunakan perulangan :

a. while

b. do-while

3. Dengan menggunakan nested loop, buatlah program untuk menampilkan tabel

berikut ini: 1

2 4 3 6 9 4 8 12 16 5 10 15 20 25

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil

praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(44)

LAMPIRAN – TC – 05

Contoh Program 5.1

/* Contoh program 5.1 */

Contoh Program 5.2

/* Contoh program 5.2 */

Contoh Program 5.3

/* Contoh program 5.3 */

/* Program Tunggu Sebentar */

(45)

Contoh Program 5.4

/* Contoh program 5.4 */

/* For dengan argumen tidak lengkap */

/* Menghitung total dari sekumpulan bilangan bulat */ #include <stdio.h>

main() {

int bil=1, total=0; clrscr();

printf(“ Program menghitung total bilangan\n”); printf(“ Untuk menghentikan program, inputkan 0\n”); for (;bil != 0;)

{

printf(“ Inputkan bilangan : ”); scanf(“ %d”, &bil);

total += bil; }

printf(“ Total bilangan-bilangan yang anda inputkan : %d \n” , total”);

}

Contoh Program 5.5

/* Contoh program 5.5 */

/* Mencetak bilangan bulat dari 1 hingga 10 */ #include <stdio.h> while(bil <= 10)

{

total += bil;

printf(“ %10d %10d \n”, bil, total); bil++;

} }

Contoh Program 5.6

/* Contoh program 5.6 */ /* Memasukkan data karakter */ #include <stdio.h>

main() {

char kar;

printf(“ Program pengulangan tak terhingga\n”);

printf(“ Carilah karakter untuk menghentikan pengulangan ini\n”); printf(“ Ketikkan satu karakter antara a-z : \n”);

while(kar = getche() != ‘q’) {

printf(“ Ha…ha…, Salah Mas !!!\n”);

printf(“ Pengulangan masih akan dilanjutkan\n”); printf(“ Coba kembali, jangan putus asa\n”); }

(46)

Contoh Program 5.7

/* Contoh program 5.7

* Mencetak bilangan bulat dari 1-10 beserta totalnya */ #include <stdio.h>

main() {

int bil = 1, total = 0; clrscr();

printf(“Program mencetak bilangan bulat antara 1-10 beserta totalnya”);

do {

total += bil;

print(“%10d %10d \n”, bil, total); bil++;

}

(47)

Ø

M O D U L - T C - 0 6

St a t e m e n t Fu n g si

1. Tujuan

Mengenal, mempelajari dan memahami statement fungsi dalam bahasa pemrograman C.

2. Teori Dasar

Fungsi merupakan suatu blok dari kode program yang dirancang untuk

melaksanakan suatu operasi khusus. Penggunaan fungsi pada pemrograman pada umumnya

bertujuan untuk membuat program agar lebih terstruktur sehingga mudah dipahami,

dipelajari, dan kemudian dikembangkan, juga bertujuan untuk mengurangi proses

pengulangan kode program (duplikasi kode program). Bahasa C juga menyediakan beberapa fungsi yang sudah terdapat didalam library C, seperti fungsi printf(),

scanf(), dan lain sebagainya. Kita juga dapat membuat beberapa fungsi sendiri yang kita perlukan dalam pemrograman bahasa C. Fungsi memiliki tingkatan yang sama dan

dapat berdiri sendiri, sehingga suatu fungsi dapat dengan mudah memanggil fungsi yang

lain ataupun dipanggil dari fungsi yang lain.

Pada umumnya fungsi memerlukan masukan yang sering disebut dengan argument

atau parameter, kemudian masukan ini diolah oleh fungsi, yang kemudian akan

menghasilkan nilai, data, ataupun hasil dari kumpulan proses lain yang bukan berupa data

maupun nilai. Bentuk umum dari definisi sebuah fungsi adalah sebagai berikut :

tipe namafungsi(parameter)

deklarasi parameter

{

tubuhfungsi

(48)

Dimana tipe adalah untuk menentukan tipe keluaran fungsi, dan jika tipe tidak disebutkan

maka fungsi akan dianggap bertipe int. Sebuah fungsi sederhana bisa saja tidak

mengandung parameter sama sekali, sehingga untuk masalah ini deklarasi parameter tidak

diperlukan. Contoh dari fungsi sederhana adalah sebagai berikut :

inisial() {

return(0); }

Fungsi return(0) pada contoh program diatas adalah berfungsi memberikan nilai nol

sebagai nilai akhir dari fungsi inisial. Pada sebuah fungsi jika suatu pernyataan return

dieksekusi, maka eksekusi pada fungsi akan berakhir dan nilai pada parameter return

akan menjadi keluaran fungsi. Untuk fungsi yang tidak memiliki pernyataan return,

maka tanda kurung kurawal tutup “}” akan menyatakan sebagai akhir dari eksekusi

fungsi.

Untuk fungsi yang memiliki keluaran yang bukan bertipe integer, haruslah terlebih

dahulu dideklarasikan diawal program (sebelum digunakan), fungsi juga didefinisikan

dengan tipe fungsi yang akan dipakai. Adapun pendeklarasian dari suatu fungsi dilakukan

di awal program sebelum fungsi itu dipanggil. Bentuk umum penulisan deklarasi fungsi

adalah sebagai berikut :

tipe namafungsi();

Dalam pendeklarasian awal fungsi selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;), sedangkan

pada pendefinisian fungsi tidak diakhiri dengan tanda titik koma. Dalam deklarasi fungsi,

nama parameter tidak perlu disebutkan, sedangkan pada pendefinisian fungsi nama parameter perlu disebutkan.

Khusus untuk fungsi yang dirancang untuk tidak memberikan suatu nilai keluaran

(melainkan hanya untuk menjalankan operasi-operasi khusus), biasanya dideklarasikan

dan didefinisikan dengan kata kunci (reserved word) void didepan nama fungsi yang diperlukan.

2.1. Variabel Lokal

Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan didalam fungsi dan mempunyai

sifat :

(49)

Ø Hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel dideklarasikan

Dalam penggunaanya, variabel lokal dimaksudkan agar variabel didalam fungsi itu tidak

dapat dipergunakan oleh fungsi lain.

2.2. Variabel Eksternal

Variabel eksternal merupakan variabel yang dideklarasikan diluar fungsi dan mempunyai sifat :

Ø Dapat diakses oleh semua fungsi.

Ø Jika tidak diberikan nilai awal, maka secara otomatis akan diisikan dengan nilai nol. Deklarasi variabel eksternal hanya dideklarasikan dibagian awal dari program (haruslah

dideklarasikan sebelum definisi fungsi yang akan mempergunakannya), dan tidak

dideklarasikan lagi didalam fungsi.

Untuk memperjelas bahwa suatu variabel dalam fungsi merupakan variabel eksternal, didalam variabel yang menggunakannya dapat mendeklarasikan variabel itu

kembali dengan menambahkan kata kunci (reserved word) extern di depan tipe data

variabel tersebut.

2.3. Variabel Statis

Variabel statis dapat berupa variabel internal (jika didefinisikan didalam fungsi)

maupun variabel eksternal. Sifat dari variabel ini adalah :

Ø Jika variabel statis bersifat internal, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel dideklarasikan.

Ø Jika variabel statis bersifat eksternal, maka variabel dapat dipergunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama, tempat variabel statis dideklarasikan.

Ø Berbeda dengan variabel lokal, variabel statis tidak akan hilang setelah eksekusi fungsi berakhir (nilai variabel akan tetap diingat).

Ø Inisialisasi akan dilakukan hanya sekali, yaitu saat fungsi dipanggil pada saat pertama kali. Jika tidak ada inisialisasi oleh program maka secara otomatis akan

diberi nilai awal nol 0.

Variabel statis diperoleh dengan menambahkan kata kunci (reserved word) static didepan tipe data variabel, contoh penggunaan statis internal dan ekseternalnya sebagai berikut :

static z; /* statis eksternal */ void inisialisasi()

{

(50)

2.4. Variabel Register

Variabel register adalah variabel yang nilainya disimpan dalam register dan bukan

dalam memori RAM. Variabel seperti ini hanya dapat diterapkan pada variabel yang lokal

atau parameter formal yang bertipe char atau int. Variabel register biasa diterapkan pada variabel yang digunakan untuk pengendali loop. Tujuannya untuk mempercepat proses

dalam loop. Sebab variabel yang dioperasikan pada register mempunyai kecepatan yang

jauh lebih tinggi daripada variabel yang diletakkan pada RAM. Variabel register diperoleh

dengan menambahkan kata kunci (reserved word) register didepan tipe data variabel.

3. Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan beberapa manfaat dari penggunaan fungsi-fungsi dalam pembuatan

program.

2. Bagaimana bentuk penulisan secara umum untuk mengirimkan sebuah variabel atau konstanta pada sebuah fungsi, dan bagaimana jika variabel atau konstanta yang

dikirimkan lebih dari satu.

3. Bagaimana bentuk penulisan secara umum untuk mendeklarasikan sebuah fungsi

dan jika fungsi yang dideklarasikan lebih dari satu fungsi.

4. Jelaskan mengenai fungsi variabel lokal, eksternal, statis, dan register, dan berikan

contoh penggunaannya dalam pemrograman.

4. Prosedure Percobaan

1. Buatlah sebuah program yang digunakan untuk menghitung luas trotoar yang

mengelilingi suatu taman yang berbentuk lingkaran. Dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : (gunakan fungsi untuk menyederhanakan proses)

a. Masukkan diameter lingkaran dalam taman, dan lebar trotoar

b. Hitung Luas lingkaran dalam taman

c. Hitung Luas lingkaran luar taman (diameternya diperoleh dari diameter

lingkaran dalam + (2 * lebar trotoar))

d. Hitung Luas Trotoar (dengan rumus Luas lingkaran luar taman - Luas

lingkaran dalam taman)

(51)

5. Tugas Akhir

Buatlah laporan hasil dari percobaan yang anda lakukan dengan singkat dan jelas

sesuai dengan prosedur pembuatan laporan akhir. Berikan bahasan sesuai dengan hasil praktikum yang anda lakukan. Dan jangan lupa sertakan pula hasil tampilan layar (print

(52)

LAMPIRAN – TC – 06

Contoh Program 6.1

/* Contoh Program 6.1 */

/* Fungsi yang menghasilkan nilai */ /* Program menghitung luas bujursangkar */ main()

{

float luas_bs; clrscr();

printf(“Program menghitung luas bujursangkar”); /* Menyimpan nilai fungsi ke dalam suatu variabel */ luas_bs = luas();

printf(“Luas Bujursangkar = %10.2f”, luas_bs); }

/* Fungsi menentukan luas bujursangkar */ /* Nama fungsi luas() */

luas() {

float sisi, luas1;

printf(“sisi bujursangkar = ”); scanf(“%f”, &sisi);

luas1 = sisi * sisi; return(luas1);

}

Contoh Program 6.2

/* Contoh program 6.2 */

/* Fungsi yang menerima data konstanta dari fungsi yang memanggilnya */ /* Program menghitung luas bujursangkar */

main() {

float luas_bs; clrscr();

printf(“ Program menghitung luas bujursangkar”); /* Menghitung luas bujursangkar bila sisi = 10 */ luas_bs = luas(10.0);

printf(“ Luas Bujursangkar = %10.2f”, luas_bs); }

/* Fungsi menentukan luas bujursangkar */ /* Nama fungsi luas() */

luas(sisi) float sisi; {

Gambar

Tabel berikut ini menunjukkan beberapa modus file yang dikenal dalam Turbo-C.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga saya telah berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Citra Merek

“Pada kata [talua] dalam bahasa Minangkabau diucapkan menjadi [alU] ketika dilafalkan responden yang diartikan dalam bahasa Indonesia berarti „telur‟. Pengucapan ini

Selain alam, Kabupaten Buleleng juga memiliki banyak potensi budaya berupa pura-pura bersejarah yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda yang tersebar di desa-desa seperti

Dokumen RPJMDes dalam keberadaannya sebagai dokumen perencanaan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun disusun berdasarkan Visi dan Misi Desa, berdasarkan

Sehingga diharapkan seorang ayah ketika mengetahui kenyataan bahwa memiliki anak autis dapat menerima serta memperlakukan anak autis tersebut seperti ketika ia memiliki anak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi penambahan katalis DBTDL yang tepat atau efektif pada aplikasi cat acrylic berbasis solvent untuk

1) Tujuan, secara eksplisit, diupayakan melalui kegiatan pembelajaran instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara

Dengan demikian Judul penelitian” Interaksi sosial” adalah mengkaji hubungan sosial atau cara individu berinteraksi dengan individu yang lainnya dalam karya sastra, yaitu