• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH PENGELOLAAN SAMPAH LIMBAH PADAT PEMUKIMAN PERUMAHAN MEKAR ASRI CITRA RAYA TUGAS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH PENGELOLAAN SAMPAH LIMBAH PADAT PEMUKIMAN PERUMAHAN MEKAR ASRI CITRA RAYA TUGAS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

0

KARYA ILMIAH

PENGELOLAAN SAMPAH / LIMBAH PADAT PEMUKIMAN

PERUMAHAN MEKAR ASRI CITRA RAYA

TUGAS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH : WYLY MULDANI

NIM.

UNIVERSITAS KEJUANGAN 45 FAKULTAS TEKNIK INFORMASI

KAMPUS F DARUSSALAM TANGERANG

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah tentang Pengelolaan Sampah/Limbah Padat Pemukiman.

Pemukiman merupakan tempat tinggal masyarakat yang harus dikelola dengan baik. Baik itu keamanannya, pengelolaan sampahnya, persediaan air, management pemukiman, dan hubungan kehidupan sosialnya. Seperti kita ketahui bersama, bahwa pemukiman atau perumahan sangat kompleks dengan berbagai masalah, ini dikarenakan warga yang tinggal di pemukiman tersebut berasal dari berbagai daerah dengan latar kebudayaan yang berbeda, sehingga sulit untuk di persatukan dalam berbagai hal. Maka dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan dari management pemukiman untuk menangani masalah-masalah di atas, terutama masalah pengelolaan sampah.

Diharapkan setelah melakukan penelitian ini, kita bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana caranya menangani sampah di lingkungan pemukiman.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini, penulis berharap adanya respon yang baik dari pembaca. Kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Tangerang, 15 Januari 2011

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Metode Penelitian ...

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

1. Gambaran Umum Perumahan Mekar Asri ... 2. Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri ... 3. Analisis Hasil Penelitian ...

BAB III KESIMPULAN & SARAN ...

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang, serta merupakan pengejawantahan jati diri.

Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan demikian upaya menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah satu sektor prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya adalah sangat strategis.

Persoalan perumahan dan permukiman di Indonesia sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah di dalam mengelola perumahan dan permukiman. Penyusunan arahan untuk penyelenggaraan perumahan dan permukiman, sesungguhnya secara lebih komprehensif telah dilakukan sejak Pelita V dalam bentuk Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan, namun penekanannya masih terbatas kepada aspek perumahan saja. Dalam perjalanannya, acuan tersebut dirasakan kurang sesuai lagi dengan berbagai perkembangan permasalahan yang semakin kompleks, sehingga diperlukan pengaturan dan penanganan perumahan dan permukiman yang lebih terintegrasi.

Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera dimasa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya (Permen PU nomor: 21/PRT/M/2006).

Visi pengembangan sistem pengelolaan persampahan Departemen Kimpraswil, yaitu “Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah” menggambarkan keinginan terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat. Secara umum, menurut Peraturan Menteri PU nomor: 21/PRT/M/2006, daerah yang mendapatkan pelayanan persampahan yang baik akan dapat ditunjukkan memiliki kondisi sebagai berikut:

a. Seluruh masyarakat memiliki akses untuk penanganan sampah yang dihasilkan dari aktifitas sehari-hari, baik di lingkungan perumahan, perdagangan, perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya.

(5)

2

c. Masyarakat mampu memelihara kesehatannya karena tidak terdapat sampah yang berpotensi menjadi bahan penularan penyakit seperti diare, tipus, disentri, dan lain-lain; serta gangguan lingkungan baik berupa pencemaran udara, air atau tanah.

d. Masyarakat dan dunia usaha/swasta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan persampahan sehingga memperoleh manfaat bagi kesejahteraannya.

Penelitan ini dilakukan di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya. Mekar Asri merupakan perumahan yang dikelola oleh management Citra Raya. Secara visual pengelolaan sampah di Citra Raya termasuk Perumahan Mekar Asri sudah dikelola dengan baik oleh management Citra Raya. Namun jika kita meneliti lebih, sering terjadi banjir dikarenakan penyumbatan saluran air. Ini dikarenakan penumpukan sampah yang terjadi di saluran-saluran air.

Secara umum kebijakan pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri masih mengikuti paradigma lama, dimana sampah dikumpulkan, kemudian diangkut dan akhirnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Bitung. Pada sistem tersebut, semakin banyak sampah yang harus dikelola maka biaya yang harus dikeluarkan juga semakin besar. Secara teoritik, untuk mengatasi persoalan sampah mengharuskan dilakukannya pergeseran pendekatan dari pendekatan ujung-pipa (end-pipe of solution) ke pendekatan sumber. Dengan pendekatan sumber, maka sampah ditangani pada hulu sebelum sampah itu sampai ke tempat pengolahan akhir (hilir) (Syafrudin, 2004:1).

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang di atas, timbul pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya?

2. Apa problematika yang dihadapi pada pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya?

3. Apa rekomendasi yang diberikan untuk menyempurnakan pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang muncul dengan latar belakang seperti yang diuraikan di atas. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya.

(6)

3 D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan referensi untuk penyempurnaan sistem pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya.

2. Sebagai sumbang saran dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya, khususnya dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan. 3. Sebagai bahan kajian penelitian dalam bidang pengelolaan sampah yang

mengikutsertakan peran aktif masyarakat.

E. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara : 1. Searching dan Browsing

2. Wawancara

(7)

4 BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perumahan Mekar Asri

Perumahan Mekar Asri merupakan salah satu bagian kecil dari Perumahan Citra Raya. Tipe perumahan ini adalah RS (Rumah Sederhana), dimana dilihat dari bentuk dasar rumahnya masih sangat sederhana. Jumlah penduduk Mekar Asri kurang lebih ada 1000 KK (Kepala Keluarga).

Hasil peninjauan langsung peneliti di lapangan, pengelolaan sampah yang dilakukan di perumahan ini menggunakan sistem yang sangat sederhana. Tidak semua rumah yang ada terdapat tempat penampungan sampah di depan rumahnya. Beberapa rumah sudah mempunyai tempat penampungan sementara di depan rumahnya berupa tong sampah dengan ukuran yang bervariasi. Tidak ada sistem pemisahan antara sampah organic dan sampah non organic.

Gambar 1. Beberapa sudut komplek perumahan Mekar Asri

Seiring dengan bertambahnya penduduk yang bermukim di Mekar Asri, telah banyak warga yang melakukan perombakan besar-besaran terhadap bangunan aslinya. Hal ini menyebabkan bentuk asal dari perumahan Mekar Asri berubah. Ditambah lagi dengan di beberapa rumah yang kosong dibiarkan begitu saja sampai dinding-dindingnya hancur. Kondisi seperti ini menyebabkan ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan rumah-rumah kosong tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.

(8)

5 B. Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri

Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang meliputi 5 (lima) aspek/komponen yang saling mendukung dimana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan (Dept. Pekerjaan Umum, SNI 19-2454-2002). Kelima aspek tersebut meliputi: aspek teknis operasional , aspek organisasi dan manajemen, aspek hukum dan peraturan, aspek bembiayaan, aspek peran serta masyarakat.

Dalam sistem pengelolaan sampah antara aspek teknis operasional, organisasi, hukum, pembiayaan dan peran serta masyarakat saling terkait, tidak dapat berdiri sendiri.

Gambar 2. Pengelolaan sampah yang terorganisir dengan baik

Proses pengelolaan sampah di perumahan Mekar Asri melalui beberapa proses, yang dalam hal ini melibatkan warga dan petugas khusus dari management Citra Raya untuk mengangkut sampah-sampah dari perumahan Citra Raya. Warga cukup menampung sampah rumah tangganya di depan rumah mereka yang nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan untuk di tampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan kemudian diangkut kembal ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Untuk biaya kebersihan warga perumahan cukup membayar Rp. 10.000 per bulan.

Berikut langkah-langkah pengelolaan sampah di perumahan Mekar Asri dilihat dari pengelolaan sampah pada umumnya :

1) Penampungan sampah

(9)

6

Gambar 3. Tempat penampungan sampah rumah tangga warga Mekar Asri

Penampungan sampah dilakukan warga Perumahan Mekar Asri pada tong sampah sederhana memanfaatkan bekas gallon lem atau minyak. Tapi tidak semua rumah mempunyai tempat penampungan seperti ini, sebagian warga memanfaatkan kantong plastic bekas belanja untuk menampung sampah dari dalam rumahnya.

2) Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikemlompokkan dalam 2 (dua) yaitu pola individual dan pola komunal (SNI 19-2454-2002) sebagai berikut :

a. Pola Individual

Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara/TPS sebelum dibuang ke TPA.

b. Pola Komunal

Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ke tempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan / ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.

Setiap hari sampah dari perumahan Mekar Asri diangkut menggunakan truk sampah oleh petugas kebersihan. Kemudian ditampung di tempat penampungan sementara di wilayah Binong.

3) Pemindahan sampah

(10)

7 4) Pengangkutan sampah

Pengangkutan adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari tempat sumber sampah ke tempat pembuangan akhir. Berhasil tidaknya penanganan sampah juga tergantung pada sistem pengangkutan yang diterapkan. Pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truck container tertentu yang dilengkapi alat pengepres, sehingga sampah dapat dipadatkan 2-4 kali lipat (Widyatmoko dan Sintorini Moerdjoko, 2002:29).

Tujuan pengangkutan sampah adalah menjauhkan sampah dari perkotaan ke tempat pembuangan akhir yang biasanya jauh dari kawasan perkotaan dan permukiman.

5) Pembuangan akhir sampah

Pembuangan akhir merupakan tempat yang disediakan untuk membuang sampah dari semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut. Prinsip pembuang akhir sampah adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir. Jadi tempat pembuangan akhir merupakan tempat pengolahan sampah. Menurut SNI 19-2454-2002 tentang Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, secara umum teknologi pengolahan sampah dibedakan menj adi 3 metode yaitu

a . Metode Open Dumping

Merupakan sistem pengolahan sampah dengan hanya membuang/ menimbun sampah disuatu tempat tanpa ada perlakukan khusus/ pengolahan sehingga sistem ini wring menimbulkan gangguan pencemaran lingkungan.

b. Metode Controlled Landfill (Penimbunan terkendali)

Controlled Landfill adalah sistem open dumping yang diperbaiki yang merupakan sistem pengalihan open dumping dan sanitary landfill yaitu dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang dipadatkan atau setelah mencapai periode tertentu.

c. Metode Sanitary landfill (Lahan Urug Saniter)

Sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi.

Pembuangan akhir sampah Kabupaten Tangerang termasuk yang dari Perumahan Mekar Asri, Citra Raya adalah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Jariwaringin, di Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang.

(11)

8

Mauk,Tangerang. Semula, TPA Jatiwaringin hanya dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah saja. Namun kini akan dioptimalisasi dan dijadikan tempat pengelolaan sampah.Dan, biaya untuk optimalisasi tersebut akan dianggarkan dalam APBD 2011.

TPA Jatiwaringin berdiri diatas lahan seluas 12 hektare menerima pembuangan sampah dari 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang dengan volume 600 sampai 1000 kubik per hari. Sampah dimaksud berasal dari sejumlah perumahan yang bekerja sama dengan Kabupaten Tangerang, enam pasar di Tangerang Selatan, yaitu Pasar Ciputat, Serpong, Jombang, Cimanggis, Pamulang, dan Bintaro serta seluruh pasar yang ada di Kabupaten Tangerang.

Gambar 4. Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin, Kecamatan Mauk

C. Hasil Pengamatan Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri

Kabupaten Tangerang mempunyai inst it usi ya ng me milik i wewenang dan tanggung jawab penuh dalam menangani masalah yang berkaitan dengan Lingkungan, seperti sampah, air limbah, penghijauan dan taman kota, yaitu Dinas Lingkungan Hidup.

Pengelola sampah di Perumahan Mekar Asri sudah memenuhi standar penanggulangan sampah. Peran serta warga juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pengelolaan sampah tersebut. Secara bertahap warga Perumahan Mekar Asri sudah memiliki kesadaran untuk memisahkan jenis sampah. Warga Mekar Asri juga sudah mengerti tentang bahayanya sampah bagi kehidupan. Sehingga mereka turut serta dengan mengupayakan pengurangan sampah yaitu dengan langkah 3R, reduce, reuse dan recycle. Sehingga sampah yang diangkut ke pembuangan akhir tidak terlalu banyak.

(12)

9

plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.

Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat.

Kebiasaan warga Mekar Asri yang selalu mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan juga sangat membantu dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Hampir sebulan sekali warga disini melakukan kerja bakti membersihkan saluran-saluran air dari sampah yang mengotorinya.

Namun upaya tersebut kurang maksimal juga dalam mengatasi banjir. Selain memang selokan yang mampet karena sampah, banjir juga diakibatkan karena pendangkalan selokan tersebut. Juga tidak adanya tempat serapan air, ketika hujan air mengalir dari Mekar Asri kea rah Desa Peusar yang mana di daerah tersebut juga saluran airnya kurang lancar, akibatnya debit air yang keluar dari Mekar Asri jadi terhambat dan mengakibatkan banjir di beberapa titik.

(13)

10 BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang pengelolaan limbah padat di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri sudah dilakukan secara optimal, dengan langkah-langkah standar pengelolaan sampah sehingga tidak banyak terjadi penumpukan sampah di perumahan tersebut.

2. Penumpukan sampah yang terjadi di beberapa titik diatasi dengan adanya gotong royong warga untuk kerja bakti membersihkan lingkungan minimal 1 bulan sekali.

3. Petugas pengangkutan sampah sudah bekerja dengan baik.

4. Kesadaran warga akan 3R (reduce, reuse, recycle) sudah mulai terasa. Dapat dilihat dari sedikitnya sampah yang dihasilkan dari rumah-rumah warga setiap harinya. Sampah-sampah plastik bekas belanja digunakan kembali untuk berbagai keperluan oleh warga. Ada juga yang menjual sampah plastik bekas botol untuk di daur ulang kembali.

B. Saran

1. Penelitian yang dilakukan walaupun sudah bisa sedikit menyimpulkan pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri, dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan hasil penelitian yang lebih komprehensif dan terarah.

(14)

11

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1. Beberapa sudut komplek perumahan Mekar Asri
Gambar 2. Pengelolaan sampah yang terorganisir dengan baik
Gambar 3. Tempat penampungan sampah rumah tangga warga Mekar Asri
Gambar 4. Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin, Kecamatan Mauk

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan wujud dari akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara yang meliputi Rencana Strategis,

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan Audit Tenure, dan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan

(1) Perawatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1) harus dilakukan oleh pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung dan dapat menggunakan penyedia

yang setiap harinya tentunya memerlukan makanan ternak yang cukup menguras kantong. Mitra juga memiliki kemauan kuat untuk dapat mengembangkan usaha pakan ternak

Fenomena sikap otoritarianisme atau berfatwa atas nama agama dan Tuhan dalam pemikiran Islam, menurut Abou El Fadl, banyak terjadi sebagaimana dibuktikan dalam penelitiannya

Dengan demikian, teori etika ini merupakan suatu penilaian baik atau buruk, benar atau salah ditentukan oleh manusia sendiri baik sebagai individu maupun

Dalam hal ini adjusted r2 digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel penelitian yang terdiri dari disiplin waktu, disiplin peraturan dan disiplin tanggungjawab

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan berbagai macam inokulum rhizobium tidak mempengaruhi produksi bahan kering hijauan namun ada kecenderungan peningkatan