• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISLAMIC DEVELOPMENT BANK IDB docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISLAMIC DEVELOPMENT BANK IDB docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ISLAMIC DEVELOPMENT BANK (IDB)

Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ekonomi Moneter

Dosen Pengampu: Ahmad Budiman., M.S.I

Disusun Oleh: Kelompok :12

1. Eka Nur Fitri

2. Eli Puspita

3. Febi nurma

4. Meylin Nanda Trisningsari 1741143220

5. Mita Ambarsari 1741143224

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

(2)

A. Pengertian dan Sejarah Berdirinya IDB

The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu tujuannya yang penting adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara muslim. IDB merupakan cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference (OIC).1

Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistem keuangan negara-negara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajukan oleh mesir pada sidang menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di Karachi, Pakistan bulan Desember tahun 1970. Proposal ini berisi tentang studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk perdagangan dan pembangunan (international Islamic Bank for trade and development) dan pendirian federasi Bank Islam (federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh 18 Negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yang selama ini di dasarkan kepada bunga yang harus di ganti dengan sistem kerjasama dengan sekema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi.

Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebagai berikut: a) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam.

b) Mengatur institusi pembangunan dan investasi.

c) Merumuskan masalah transfer, kliring serta Settlement antar Bank islam sebagai langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang terpadu.

d) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-negara Islam.

e) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam. f) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat.

(3)

g) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam.

h) Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di sebut badan investasi dan pembangunan negara- negara islam.

Kelanjutan proposal yang diajukan oleh Mesir ini di agendakan kembali pada sidang menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di Benghazil Libya bulan Maret 1973. Kemudian pada bulan juli 1973 Negara-negara Islam penghasil minyak yang di wakili oleh komite ahli bertemu di Jeddah dalam rangka membicarakan pendirian bank islam internasional. Pada pertemuan ke dua, bulan Mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan rancangan anggaran rumah tangga.

Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di Jeddah tahun 1975. Modal dasar pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara dengan 2 miliar special drawing right (SDR). keanggotaan IDB seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini IDB memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman bebas bunga untuk proyek infrastruktur dan pembiyaan kepada negara anggota berdasarkan partisipasi modal negara tersebut.

IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.

B. Visi dan Misi Islamic Depelopment Bank (IDB)

(4)

Islam, perbankan dan keuangan dan meningkatkan kerjasama antara negara-negara anggota melalui mitra pembangunan IDB. Didalam misinya IDB memiliki nilai-nilai inti yang disingkat dengan PRIDE, yaitu :

a) Performance : keunggulan kinerja dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan klien dan mitra.

b) Responsiveness : menanggapi kebutuhan klien dengan fokus dan progresif dengan pendekatan berdasarkan review kinerja, refleksi terhadap kemajuan dan tekad untuk memberikan yang terbaik.

c) Integrity : menunjukkan tingkat ketulusan, kejujuran dan keadilan yang tinggi.

d) Dedication : dedikasi dalam melayani klien dengan baik dan tekad yang didukung oleh kreativitas dan inisiatif.

e) Empowerment : Pemberdayaan staf dan entitas yang bersangkutan dengan tanggung jawab, wewenang dan kerjasama tim.2

C. Fungsi dan Tujuan Islamic Depelopment Bank (IDB)

Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek produktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat Muslim di negara-negara non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negeri terutama dalam barang-barang modal di antara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota, dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara-negara Muslim untuk menyesuaikan diri dengan Syariah. Adapun tujuan dari IDB sendiri adalah untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara-negara anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama-sama sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yaitu, Hukum Islam.3

2 Halwani, H. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua. ( Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), hal. 16.

(5)

D. Prinsip Operasional Islamic Depelopment Bank (IDB) IDB memiliki prinsip operasional antara lain :

a) IDB menjadi khalifah (pelopor) pembangunan berdasarkan landasan islam. b) IDB proaktif.

c) IDB selalu menjaga hubungan dan berusaha meningkatkan kerjasama. d) IDB menjadikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai target

sebelum menyusunnya menjadi program.

e) IDB berkonsultasi dengan intens kepada setiap stakeholders dalam setiap program yang diajukan.4

E. Karakteristik Pembiayaan Islamic Depelopment Bank (IDB)

Beberapa karakteristik pembiayaan IDB diantaranya adalah :

a) Memakai sistem syari’ah, sehingga tidak mengenal adanya bunga.

b) Biaya pinjaman hanya dikenakan terhadap dana yang telah

ditarik/digunakan.

c) Tidak terdapat front-end fee dan commitment fee.

d) Terdapat rabat (discount) jika membayar tepat waktu.

F. Kerangka Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)

1. Arah Strategis Islamic Depelopment Bank (IDB)

Strategi utama dalam operasional IDB adalah mengoptimalkan pelaksanaan visi IDB dalam kurun tahun sampai dengan 1440 H. Hal ini dengan mengadopsi sembilan agenda yang merupakan arah strategi utama IDB yaitu :

a. Reformasi IDB,

b. Pemberantasan kemiskinan, c. Mempromosikan kesehatan,

d. Mendorong pendidikan untuk semua, e. Mensejahterakan rakyat,

f. Memperkuat persaudaraan Islam,

g. Memperluas industri dan sistem keuangan Islam,

h. Memfasilitasi hubungan antar negara anggota maupun dengan negara lainnya,

i. Memperbaiki citra Islam.

2. Fokus Kerjasama Islamic Depelopment Bank (IDB)

(6)

IDB memfokuskan kerjasamanya pada : a. Pembangunan manusia,

b. Pembangunan pertanian dan ketahanan pangan, c. Pembangunan infrastruktur,

d. Kerjasama perdagangan antar negara anggota, e. Pembangunan sektor swasta,

f. Kajian dan pengembangan di bidang ekonomi, perbankan dan keuangan Islam.

G. Badan-Badan yang Tergabung dalam Islamic Depelopment Bank (IDB)

a) Islamic Corporation for Insurance of Investments and Export Credits (ICIEC)

ICIEC didirikan pada tahun 1415H (1994) dengan tujuan untuk memperbesar cakupan transaksi perdagangan dan arus investasi di antara negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). ICIEC menawarkan layanan untuk eksportir, bank, dan investor diantaranya:

a. Export Credit Insurance b. Investment Insurance c. Reinsurance of operations

b) Islamic Research and Training Institute (IRTI)

IRTI didirikan pada tahun 1981 (1401H) untuk membantu bank dalam menjalankan fungsinya di bidang riset dan pelatihan. IRTI juga bertujuan untuk melakukan penelitian dan menyediakan pelatihan dan layanan informasi di negara-negara anggota dan masyarakat muslim di negara-negara non-anggota, membantu dalam bidang ekonomi, baik dalam hal keuangan maupun kegiatan perbankannya agar sesuai dengan prinsip syariah serta mampu mempercepat pembangunan ekonomi dan meningkatkan kerjasama di antara negara anggota maupun non-anggota.

(7)

anggota. Tujuan utama dari ICD adalah untuk mengidentifikasi peluang investasi di sektor swasta di negara-negara anggota sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi, untuk menyediakan berbagai produk dan jasa keuangan berbasis syariah yang kompatibel serta memperluas akses ke pasar modal Islam oleh perusahaan swasta di negara-negara anggota.

d) International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC)

Para Dewan Gubernur IDB menyetujui pembentukan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) dalam pertemuan yang berlangsung pada bulan Juni 2005 (Jumad Awwal 1426H). Tujuannya adalah untuk mempromosikan perdagangan di negara-negara anggota Islamic Development Bank dengan memberikan pembiayaan perdagangan dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memfasilitasi perdagangan intra dan perdagangan internasional.

e) World WAQF Foundation (WWF)

WWF didirikan oleh IDB pada tahun 2001 (1422H) sebagai tanggapan terhadap kebutuhan untuk menciptakan entitas global untuk Waqf, bekerjasama dengan organisasi-organisasi Waqf milik pemerintah, LSM dan kaum dermawan dari sektor swasta. Tujuan WWF adalah sebagai berikut:

a. Mempromosikan dan mengaktivasi Wakaf untuk berkontribusi pada budaya, sosial dan pembangunan ekonomi negara-negara anggota dan masyarakat Muslim, dan untuk meringankan penderitaan di kalangan masyarakat miskin, serta mensponsori dan mendukung organisasi-organisasi Waqf dengan keahlian dan koordinasi.

b. Mendukung organisasi, proyek, program dan kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya.

c. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kajian dan penelitian ilmiah di bidang Waqf.

d. Membantu negara-negara dan organisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan Waqf.

(8)

ICBA, didirikan pada tahun 1420H (1999), adalah sebuah penilitian non-profit dalam aspek Internasional dibawah pusat pengembangan untuk bekerja bagi pembangunan pertanian di daerah kering dan semi-kering yang terkena salinitas (kadar garam). Pusatnya berada di Dubai yakni melakukan penelitian terapan untuk pembangunan pertanian di negara-negara anggota dalam menghadapi kekurangan air, kekeringan, dan kondisi iklim yang buruk.

g) OICNetworks Sdn Bhd

OICnetworks Sdn Bhd (OICnetworks), didirikan pada bulan April 2000 (Muharram 1421H), terutama dalam layanan informasi, E-commerce, Internet Connectivity, dan Consultancy Services.

h) Saudi Arabian Project for the Utilization of Hajj Meat

Lembaga ini dikelola oleh bank yang bekerja di luar operasi normal IDB. Namun, pemerintah Arab Saudi tetap menugaskan proyek dalam lembaga ini kepada IDB, untuk mengimplementasikannya kepada negara-negara anggota dan masyarakat Muslim di negara-negara non-anggota.5

H. Sumber Dana Islamic Depelopment Bank (IDB)

Jumlah modal awal yang ditempatkan untuk operasional IDB pada tahun 1975 sebesar ID 2.000.000.000, dibagi ke dalam 200.000 lembar saham dengan harga ID10.000 per lembar. Mengingat perkembangan dan kebutuhan dana untuk melaksanakan operasional IDB makin meningkat, Sidang Tahunan Khusus di Jeddah pada tanggal 4 Juli 1992 menyepakati bahwa besarnya modal yang ditempatkan untuk operasional IDB dinaikkan menjadi ID 6.000.000.000 dalam bentuk 600.000 lembar saham, dengan harga tetap sebesar ID 10.000 per lembar saham. Adapun jenis-jenis pendanaanya terdiri dari :

a) Ordinary Capital Resources : sumber pendanaan ini berasal dari komitmen penyertaan negara-negara anggota yang bersedia memberikan dananya

(9)

untuk modal operasional IDB. Sebagaimana disebutkan di muka bahwa besarnya penyertaan minimal ID 2.500.000, dengan rincian 50% harus segera dibayar dalam jangka waktu 10 kali/tahun angsuran, sedangkan 50% sisanya dibayar setelah 50% sebelumnya selesai dan menunggu keputusan/tagihan dari dewan gubernur.

b) Islamic Bank Portfolio (IBP) : merupakan dana sindikasi antara IDB selaku Mudharib, yaitu lembaga yang dipercaya untuk mengelola dana pihak lain, dengan mitra usaha, yaitu 20 lembaga keuangan syariah di negara-negara anggota IDB selaku shohibul mal, yaitu penyandang dana atau pihak yang mempercayakan dananya untuk dikelola oleh pihak lain. c) Export Financing Scheme (EFS) : merupakan sumber pendanaan yang

bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan antar negara anggota IDB. Tidak semua negara anggota dapat memanfaatkan dana ini karena dana ini hanya dapat dimanfaatkan oleh negara anggota EFS yang sampai saat ini berjumlah 23 negara.

d) Fund of the Islamic for Corporation of the Investment of Export Credit (ICIEC) : merupakan sumber pendanaan untuk penjaminan kerugian dalam investasi maupun perdagangan bagi negara anggotanya.

e) Waqf Fund : sumber dana ini berasal dari bunga atas dana IDB yang dalam aktivitasnya tidak dapat dihindari terdeposit pada bank-bank konvensional, digunakan untuk grant (hibah) bagi korban bencana alam dan bantuan program beasiswa.

I. Peranan Islamic Depelopment Bank (IDB)

Sejak berdiri pada tahun 1975, IDB telah banyak berperan dalam berbagai aspek sebagai lembaga pembiayaan pembangunan yang berdasarkan pada prinsip syariah. Melalui instrumen ini, IDB membiayai berbagai proyek dalam bidang pertanian, industri, agro-industri, dan sektor infrastruktur. Adapun bentuk-bentuk pembiayaan IDB terdiri atas :

a) Pinjaman Pembiayaan (Loan financing)

(10)

dan pertanian. Sampai akhir 1419 H telah disalurkan sebanyak 341 proyek pinjaman senilai ID 1485 milyar atau US$ 1895 milyar.

b) Sewa Kontrak (Leasing)

Dengan bentuk ini, IDB pada awalnya menyewa kepemilikan aset. Setelah pengembalian penuh terjadi, asset dikirimkan pada penyewa. Misalnya mesin dan peralatan yang diperlukan untuk jalur produksi pabrik dalam hal pembiayaan, pembangkit listrik tanaman, atau kapal laut, dan lain-lain. Sampai akhir 1419 H, IDB telah menjalankan 107 operasi dengan nilai ID 1222 milyar atau US$ 1627 milyar.

c) Penjualan Angsuran (Installment Sale)

Bentuk ini hampir mirip dengan leasing namun memberikan transfer tengah dari kepemilikan aset kepada penerima wewenang. Kepemilikan ditransfer dengan mengirimkan pengembalian secara berangsur. Sampai akhir 1419 H, IDB telah menjalankan 109 operasi senilai ID 952 milyar atau US$ 1263 milyar.

d) Pengikutsertaan berkeadilan(Equity Participation)

IDB berpartisipasi dalam modal saham produktif agro-industri dan proyek-proyek industri yang mampu secara ekonomi dan memiliki financially viables.

e) Bagi hasil (Profit Sharing)

Bagi Hasil adalah suatu bentuk kemitraan yang melibatkan pengumpulan dana antara IDB dan pihak lain untuk pembiayaan proyek, masing-masing mitra memperoleh persentase dari keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha, dimana rekanan bisnis (mitra) mengumpulkan sumberdaya mereka dalam sebuah usaha bersama (joint venture) dan dari masing-masing rekanan dilakukan pembagian keuntungan secara proporsional sesuai dengan kontribusi masing-masing.

f) Istisna’a

Adalah model baru yang dilakukan pada tahun 1996 (1416 H). Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan perdagangan barang-barang modal diantara negara-negara anggota. Sampai akhir 1419 H, 4 operasi telah dijalankan dengan nilai ID 38 milyar atau US$ 53 milyar.

(11)

Diberikan untuk memfasilitasi persiapan proyek dan kapasitas gedung, dan diberikan dalam bentuk pinjaman, bantuan atau kombinasi keduanya. Sampai akhir 1419 H, IDB telah menjalankan 278 operasi senilai ID 91 milyar atau US$ 114 milyar. Program Kerjasama Teknis IDB dan Islamic Research Institute (IRTI) juga memberikan beberapa tipe bantuan teknis lain dalam bentuk seminar, workshops and pertukaran tenaga ahli.

h) Pembiayaan pembangunan sumber daya manusia (HRD and Project Finance)

Berdasarkan pasal-pasal organisasi, IDB berkomitmen untuk mendukung komunitas muslim pada negara-negara bukan anggota, dimana mereka hidup sebagai kaum minoritas yang membutuhkan bantuan dari saudara-saudara sesama muslim. Sejumlah besar dana telah dikirimkan oleh IDB untuk membantu komunitas ini dalam bentuk pembangunan sumber daya menusia (HRD) melalui pemberian beasiswa yang diurusi oleh Scholarship Office, dan juga berhubungan dengan keadaan darurat, infrastruktur dan keringanan melalui Special Assistance Office. Sampai tahun 1999, IDB telah memberikan kira-kira US$ 200 milyar pada yang membutuhkan yang tersebar pada 63 negara melalui 482 proyek dan 5000 beasiswa.

i) Penelitian dan pelatihan (Research and Training)

Dengan cara yang sama, IDB mendirikan sebuah lembaga penelitian dan pelatihan Islam (Islamic Research and Training Institute/IRTI) untuk mengelola penelitian pada bidang ekonomi dan perbankan Islam, sekaligus mengadakan program pelatihan pada negara-negara anggota yang membutuhkan. Lebih dari 100 judul buku telah diterbitkan oleh IRTI dalam berbagai macam bahasa, Inggris, Arab dan Perancis, yang didistribusikan secara gratis bagi yang membutuhkannya untuk penelitian dan pelatihan.6

J. Kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Islamic Depelopment Bank

(IDB)

(12)

Negara Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Islamic Depelopment Bank. Kerjasama yang dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan IDB telah dilakukan sejak tahun 1978/1398 H. Sharing Indonesia terhadap total modal IDB sebesar 2,32 persen. Porsi ini menempatkan Indonesia dalam 10 besar negara penyetor modal IDB. Saat ini Indonesia menjadi salah satu anggota

Board Executive Director (BED) di IDB.

Indonesia selalu ikut aktif berperan dalam aktivitas IDB, baik dalam hal memberikan dukungan moral, finansial, maupun yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia. Dukungan moral, antara lain terhadap masuknya beberapa negara menjadi anggota baru IDB, bantuan pendanaan pada negara Palestina, dan negara anggota lain khususnya di kawasan Afrika yang mengalami bencana alam, serta bantuan pembangunan daerah Mindanau, Philippina Selatan. Dukungan financial, antara lain kontribusi Indonesia ke dalam modal IDB (ordinary capital resources), kontribusi Indonesia ke dalam modal Export Financing Scheme (EFS)-IDB, dan penyertaan Indonesia ke dalam modal The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIIEC).

Dukungan yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat dari adanya dukungan terhadap penempatan national agency di Indonesia yang dibutuhkan oleh IDB sebagai channeling, line atau executing agent IDB di Indonesia. Tujuan penempatan national agency tersebut adalah untuk memperlancar operasional IDB dalam hubungan bilateral, korespondensi, komunikasi, pertukaran data dan informasi, pencairan dana dan pembayaran kembali.

National agency yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku Gubernur IDB untuk Indonesia meliputi :

a. Bidang IDB Scholarship Program dan Merit Scholarship Programme, dilakukan oleh Biro Perencanaan & Hubungan Kerjasama Luar Negeri, Departemen Keuangan;

(13)

c. Bidang pemasaran perdagang-an, dilakukan oleh Badan Pengembangan Ekspor Nasio-nal, Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

d. Bidang kerja sama perdagang-an, Commitee for Commercial and Economic Corporation (COMCEC), dilakukan oleh Departemen Luar Negeri;

e. Bidang kerja sama ilmu dan teknologi, Committee for Science and Technology (COMSTECH) dan International Islamic Forum for Science Technology and Human Resources Development (IIFTIHAR), dilakukan oleh Kantor Menristek/BPP Teknologi;

f. Bidang pertukaran informasi melalui OICIS-NET-SITA (Organization of Islamic Conference Information Systems Network-Societe Internationale de Telecommunications Aeronutiques), dilakukan oleh Biro Perencanaan & HKLN dengan code JKTIBCR;

g. Bidang asuransi (ICIIEC), dilakukan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (PT Jasindo);

h. Bidang penyaluran dana dari IDB, dilakukan oleh Bank Mandiri meliputi Line of Instalment Sale, Equity, Islamic Trade Financing Orgnization (ITFO), EFS serta trade financing;

i. Bidang kerja sama antar pengusaha OKI (Organisasi Konperensi Islam), dilakukan oleh KADIN Komisi Timur Tengah dan OKI;

j. Bidang kerja sama teknik, dilakukan oleh Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Sekretariat Kabinet.

Sebagaimana ditetapkan dalam The Articles of Agreement of Islamic Development Bank dalam Chapter II Article 5 bahwa setiap negara anggota diwajibkan menempatkan dananya sebagai penyertaan modal. Untuk itu, kewajiban Indonesia adalah sebesar ID 124.260.000,00 dengan perincian, sudah dibayar sebesar ID 63.100.000,00; 30 % dari sisanya sebesar ID 18.342.000,00 diangsur 10 x pembayaran per tahun, sedangkan 70 % dari sisanya, yaitu sebesar ID 42.812.000,00 bersifat callable, yaitu dapat ditarik sewaktu-waktu.7

K. Kegiatan IDB di beberapa Negara

1. Asia barat dan afrika

Kegiatan-kegiatan IDB sebagai berikut:

(14)

a. Desember 2003, IDB membiayai alumunium Bahrain untuk membeli bahan mentah,pemerintah Bahrain dan IDB melakukan perjanjian melibatkan pembuatan proyek milik Negara,untuk proyek pengembangan dan proyek dan proyek infrastruktur.

b. IDB menambahkan bantuan teknis untuk the higher commission for the development of hail region Saudi Arabia.untuk yaman dalam bentuk pembiayaan proyek energy dan berbagai proyek pengembangan dari IDB.IDB mendirikan endowment fund baru.mereka membantu pembiayaan beberapa property donasi di yaman.

c. IDB memberikan bantuan kepada irak untuk usaha rekonstruksinya.bank membantu utang irak dengan menambah jangka waktu untuk pengembalian pinjaman sebelumnya.

d. IDB bekerjasama dengan arab fund for economic and sosial development dan the abu dhabi development fund menyediakan pembiayaan proyek pipa di Yordania.

e. IDB membentuk sebuah dana ketika the cairo summit pada bulan oktober 2000,untuk mendukung palestina pada saat pergolakan terjadi pada bulan September.

f. IDB membiayai berbagai proyek pengembangan di sudan.february 2002,mereka meluncurkan evaluasi untuk pembiayaan bank data,yang akan digunakan untuk tujuan pendidikan.

2. Asia Selatan dan Asia Tenggara

a. Malaysia adalah salah satu dari anggota pendiri IDB yang dipercayai untuk melakukan studi restrukturisasi dan reorganisasi Islamic research & training institude (IRTI) IDB, serta ditugaskan untuk mempersiapkan studi untuk mereorganisasi OIC lewat “MAMPU”. b. IDB telah membiayai sejumlah proyek di Indonesia, termasuk

meningkatkan sektor agrikultur Negara dan perusahaan kecil dan menengah dan kemungkinan untuk perusahaan pembuat pesawat terbang.

(15)

d. The development bank of brunei (DBB) masuk dalam perjanjian dengan IDB pada bulan juni 1999,untuk memfasilitasi bisnis ekspornya.

3. Negara –negara lain

a. IDB memberikan bantuan pada Tajikistan untuk rekonstruksi substansi sebagai bagian dari proyek untuk mengembalikan system Negara. b. IDB mengalokasikan untuk pembelian dana pemasangan perlengkapan

gedung kesehatan di Dushanbe dan daerah perdesaan.

c. Kemudian IDB mengalokasikan dana untuk pembangunan arus listrik the agcabadi-barda dan untuk pusat substassiun di Azerbaijan.

d. Setelah itu IDB telah membuat investasi penting dalam membangun kembali institusi pendidikan Kosovo.IDB memberikan bantuan untuk pembiayaan proyek pendidikan bagi pelajar muslim di Bulgaria.8

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Project Management Unit (PMU) dan PIU - The Support to The Development of Islamic Higher Education Project (IND-164) – pada hari kedua,

Hal ini tidak terkecuali pada negara Arab Saudi sebagai pemimpin dari bank tersebut tentunya memiliki kepentingan- kepentingan yang menggunakan bank tersebut

Development of Islamic Financial Institutions in the UK ABC International Bank Alburaq — IslamicMortgages Islamic Bank of Britain Abu Dhabi Islamic — FirstIslamicRetailBank

Based on national Islamic foreign exchange bank profit and loss data, PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk, and PT Bank BRI Syariah had a negative performance

PETALING JAYA : Bank Negara has launched the first-ever transaction-based Islamic benchmark rate in the world, Malaysia Islamic Overnight Rate MYOR-i, to spur the development of

It was in this background that the Islamic Research and Training Institute IRTI of the Islamic Development Bank IDB, the International Islamic University Malaysia IIUM, and the

Actors considered in the development of Islamic banking Islamic banking technology Nigerian banking legislaon Nigerian government Nigerian Chrisans Jaiz Internaon al Bank

Banks should continue to up- hold Islamic teachings in every development of banking products and services to increase the trust, satisfaction, and loyalty of Islamic bank customers..