• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika Hubungan Indonesia Dengan Filip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dinamika Hubungan Indonesia Dengan Filip"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Dinamika Hubungan Indonesia Dengan Filipina dalam

Meningkatkan Daya Saing Rumput Laut

Periode 2012-2015

Viqie Syahdinar 1210412068

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semua hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas.(Smith, 1776) Namun dalam kenyataannya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.

(3)

sistem yang dianut pasar bebas ialah pasar yang dimana tidak (diperlukan) adanya campur tangan pemerintah. Sehingga demand dan supply barang-barang produksi di atur (dikendalikan) seluruhnya oleh sistem mekasnisme pasar. Dimana disana sangat memungkinkan terjadinya berbagai macam sistem pasar baik monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna, monopolistik dan lain-lain.

(4)
(5)
(6)

Sumber : Kementrian Kelautan dan Perikanan 2014

(7)

(3,89%) sebesar 9 juta dollar AS, Hongkong (1,46%) sekitar 3,3 juta dollar AS, Korea (2,96%) sekitar 6,7 juta dollar AS, Prancis (1,89%) sekitar 4,5 juta dollar AS, dan negara lainnya (7,19%) sekitar 15,8 juta dollar AS (KKP, 2014) Kendati sejumlah pesaing mulai tumbuh, seperti Filipina, Malaysia, Brazil, India, namun rumput laut jenis euceomacotoni produk Indonesia masih jauh lebih bagus. Untuk rumput laut jenis eucheumacotoni, Indonesia memiliki produksi nasional sebesar 169 ribu ton setahun dan 10 persen di antaranya diproduksi di Bali.Harga rumput laut jenis eucheumacotoni sekitar Rp 10.000 sampai Rp. 13.000 per kilogram.

Luasnya wilayah laut Indonesia memberikan kesempatan untuk meraup keuntungan bagi Indonesia sendiri terlihat dari meningkatnya produksi rumput laut Indonesia.

Tahun Produksi US$

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya KKP dalam Kordi (2015).

(8)

sebagai sumber mata pencaharian masyarakat pesisir.cara budidaya murah dan cukup mudah serta pasarnya yang masih terbuka lebar membuat Indonesia optimis dapat bersaing di sector rumput laut.1indonesia merupakan produsen terbesar rumput laut di dunia, khususnya jenis “Eucheuma cottonii” yang jumlahnya mencapai 9,3 juta ton pada 2013 berdasarkan data sementara statistic Food and Agriculture Organization (FAO) yang dikeluarkan pada Maret 2015. Sedangkan untuk rumput laut jenis “Gracilaria sp”, pada 2013 Indonesia menempati urutan kedua setelah Tiongkok, dengan produksi sebesar 975 ribu ton (KKP, 2015).

Anugerah sumber daya rumput laut yang dimiliki Indonesia belum mampu dirasakan dan dimanfaatkan secara optimal, dimana nilai tambah produk rumput laut belum sepenuhnya secara langsung dirasakan oleh Indonesia sendiri.Indonesia masih sebatas menjadi eksportir bahan mentah sementara mendapatkan nilai tambah lebih dirasakan oleh negara-negara importer rumput laut Indonesia. Ironisnya setiap tahun Indonesia harus mengimpor barang setengah jadi atau barang yang sudah matang, inilah yg menyebabkan Indonesia memiliki posisi tawar rendah karena pada kenyataannya harga komoditas rumput laut lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara importer. Dengan minimnya kemampuan Indonesia dalam mengolah rumput laut menjadi kendala bagi Indonesia dalam meraup nilai tambah dari sektor rumput laut. Masih sedikitnya industri pengolahan rumput laut Indonesia seperti PT.Agaraindo Bogatama menjadi salah satu faktor utama bahwa Indonesia membutuhkan kerjasama dengan negara lain dalam membangun industri pengolahan sektor rumput laut.

Selama ini Indonesia dan Filipina menjadi pesaing dalam sektor rumput laut.Dalam perjanjian ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati negara-negara anggota ASEAN membawa negara ASEAN menuju pasar bebas atau

(9)

masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) Hal ini menjadi faktor utama Indonesia dan Filipina berdamai dalam persaingan rumput laut dengan melakukan kerjasama di sector rumput laut.

Indonesia-Filipina melakukan kerjasama dengan adanya kesepakatan yang ditanda tangani melalui Memorandum of Understanding (MoU) pada September 2014. MoU tersebut ditandatangani oleh Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) dengan Seaweed Industry Association of the Phillipines (SIAP). ARLI dan SIAP sepakat untuk melakukan kerjasama pengolahan dan pemasaran sejumlah 50 ribu ton atau senilai 50 juta USD dan mengembangkan produksi serta promosi rumput laut dari hulu hingga hilir. kerjasama yang dilakukan Indonesia dan Filipina menjadi “Win-Win Solution” untuk kedua negara. Dengan kerjasama yang telah disepakati Filipina tetap dapat mempertahankan pangsa pasarnya yang sering terganggu taifun dan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produknya. Sebagai produsen dan eksportir rumput laut, Indonesia dan Filipina dapat bekerjasama dari hulu sampai hilir (Kemendag, 2014) Hilirisasi rumput laut yang membutuhkan penelitian dan pengembangan dapat diperoleh dari kerjasama yang disepakati kedua negara seperti transfer teknologi Filipina ke Indonesia dan Filipina sangat membutuhkan bahan baku dari Indonesia. Pada tahun 2015 Indonesia telah mengekspor 10.000 ton rumput laut ke Filipina sedangkan total target ekpsor rumput laut ke Filipina mencapai 50.000 ton, jumlah ini hanya mencapai 20% dari total target (Kemenperin, 2014).

(10)

laut kawasan ASEAN dan dunia. potensi besar di sektor rumput laut dan pasar dunia yang besar dalam kebutuhan rumput laut menjadi sasaran utama Indonesia menggandeng Filipina untuk bekerja sama. Anggapan Kementrian Perdagangan RI, alasan Indonesia memilih Filipina untuk bekerja sama dalam pengembangan rumput laut dari hulu hingga hilir yaitu

 Filiipina dan Indonesia menjadi negara produksi dan eksportir rumput laut terbesar di dunia.

 Mentransfer tekhnologi dalam pengembangan rumput laut.

 Indonesia dan Filipina berada di satu kawasan (ASEAN)

 Menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dan memaksimalkan pasar rumput laut dunia.

 Filipina menjadi pesaing Indonesia di sektor rumput laut.

 Menarik Investor Filipina di lain sektor perdagangan seperti kelapa sawit.

Kerjasama di sektor rumput laut juga bisa meningkatkan hubungan yang lebih erat antara Indonesia dengan Filipina.penguatan kerja sama merupakan hal penting dalam

persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kementerian Kelautan dan

(11)

ditetapkan sebagai kawasan minapolitan perikanan budidaya pada tahun 2010, produksi rumput laut di daerah ini terus mengalami peningkatan.Dimana tahun 2014, total produksinya mencapai 2.400 ton.

Filipina adalah salah satu eksportir rumput laut di dunia. Melayani pasar utama seperti Amerika Serikat, Spanyol, Austria, Belgia, Meksiko, Denmark, Thailand, Brazil, China, dan Australia.Industri rumput laut di Filipina dimulai pada tahun 1960 sebagai industri kecil untuk menjadi mata penaharian petani di daerah pesisir.Di antara spesies komersial rumput laut yang dihasilkan di Filipina termasuk rumput laut merah: Eucheuma cottonii dan E. spinosum (untuk karagenan) dan Gracillaria dan Gelidium (untuk agar-agar).Perkembangan industri karagenan mulai di Cebu, di mana mereka mendirikan fasilitas pengolahan karagenan semi-halus untuk makanan hewan di tahun 1978.Setelah penelitian konstan dan pengembangan, fasilitas pengolahan karagenan halus pertama diluncurkan pada tahun 1986.Tingkat pertumbuhan ekspor 24,70% untuk rumput laut dan carrageenan dari tahun 2009-2013 dan setiap tahunnya Filipina mengekspor lebih dari 40.000 metrik ton ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Korea, Taiwan dan negara-negara lain (Sandu, 2013).

(12)

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor rumput laut Indonesia di tahun 2014 mencapai USD 226,23 juta, di mana nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 39,25 persen terhadap ekspor tahun 2013 yang tercatat sebesar USD 162,45 juta. Sementara ekspor rumput laut pada periode Januari-Mei 2015 tercatat hanya USD 75,73 juta, atau menurun 12,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014(ARLI, 2015).

Rumusan Masalah

Bagaimana Dinamika Hubungan kerjasama Indonesia dengan Filipina dalam meningkatkan daya saing rumput laut?

Tujuan penelitian

a. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kerjasama tradisional yang terkait dengan sektor rumput laut.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kerjasama sektor rumput laut Indonesia-Filipina dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

c. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana hambatan dan tantangan dalam menjalankan kerjasmasa sektor rumput laut Indonesia-Filipina.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini ialah:

a. Manfaat akademis adalah untuk memberikan informasi dan data di dalamjurusan Hubungan Internasional yang berhubungan dengan permasalahanyang dibahas dalam penelitian ini.

(13)

Tinjauan Pustaka

Sebagai satu negara yang sudah berkembang dan selalu bekerjasama dengan negara lain, Indonesia dituntut untuk dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara lain. Negara Indonesia adalah suatu negara yang menganut sistem perekonomian terbuka yaitu membuka kesempatan yang luas untuk mengadakan hubungan perdagangan dengan negara lain melalui ekspor maupun impor. Dalam penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR RUMPUT LAUT INDONESIA KE CHINA” oleh Kiki Ardi membahas tentang ekspor rumput laut Indonesia ke China.sebagai negara maritim dengan kepulauan terbesar di dunia. Indonesia kaya akan sumber daya laut Indonesia diperkirakan mencapai 6,7 juta ton per tahun. Jumlah itu terbagi di perairan Indonesia sekitar 4,4 juta ton dan perairan zone ekonomi eksklusif Indonesia (ZEEI) sekitar 2,3 juta ton per tahun. Selain itu juga terdapat perairan karang yang luasnya mencapai 6800 kilometer persegi ataukalau di hitung panjangnya 17.500 kilometer.Di dalam terumbu karang hidup kurang lebih 263 jenis ikan laut (kompas, 2000).

Dari berbagai ekspor yang ada di Indonesia salah satunya adalah ekspor hasil laut yaitu rumput laut yang merupakan hasil laut, produk hasil laut tersebut di nominalkan oleh perikanan.Ekspor rumput laut Indonesia seringkali mengalami pasang surut, kayanya potensi sumber laut Indonesia terutama rumput laut tidak memberikan jaminan tingginya ekspor hasil laut Indonesia terutama rumput laut.Walaupun kaya dengan potensi sumber daya laut namun sumber daya laut tidak sepenuhnya dinikmati terbatasnya peralatanyang dimiliki aparat keamanan (TNI-AL dan POLAIRUD).

(14)

yang digunakan untuk bahan baku yang digunakan baik untuk dikonsumsi ataupun untuk dijadikan bahan baku kosmetik. Harga Ekspor Rumput laut Indonesia ke china misalnya harga dalam negeri Indonesia mengekspor rumput lautnya dalam bentuk harga perkilo yaitu Rp13.000 /kg untuk proses pengiriman menggunakan container yang berAC karena rumput laut adalah salah satu jenis bahan yang mudah busuk dalam 1container bermuatan 20 ton rumput laut. Dalam penyebarannya lebih berpotensi atau hidup di perairan Indonesia bagian timur seperti rumput laut yang mempunyai kualitas bagus yang tumbuh di perairan kupang NTT, Maluku utara , Papua. Potensi rumput laut yang dihasilkan di Indonesia bagian timur mempunyai potensi yang sangat tinggi banyak diminati oleh konsumen international karena mereka menilai bahwa rumput laut yang dihasilkan Indonesia mempunyai kualitas yang sangat bagus bahkan sulit untuk mendapatkan pesaing dari rumput laut yang dihasilkan oleh negara lain.

(15)

itulah peran pemerintah sangatlah penting dalam membantu untuk meningkatkan ekspor rumput laut Indonesia ke China.

Dalam penelitian diatas, berbeda dengan penelitian yang penulis akan teliti. Perbedaannya yaitu penelitian diatas hanya menjelaskan tentang ekspor rumput laut Indonesia ke China untuk meningkatkan devisa negara. Dari segi aktor, penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis teliti.Aktor yang dibahas oleh peneliti diatas adalah Indonesia dan China, sementara penelitian yang penulis bahas adalah Indonesia dan Filipina.Dari penetilian diatas hanya membahas tentang kekurangan daya saing Indonesia dalam pengolahan rumput laut menjadi faktor Indonesia melakukan ekspor. Sedangkan dengan penelitian yang penulis bahas Indonesia selain kekurangan daya saing serta industry rumput laut, persaingan antara Indonesia dan Filipina dalam sektor rumput laut dan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 menjadi faktor utama Indonesia menggandeng Filipina dalam sektor rumput laut.

Selanjutnya adalah jurnal penelitian yang ditulis oleh Tri Joko Waluyo M.Si yang

(16)

Di Jepang rumput laut sangat digemari dan telah menjadi budaya dalam mengkonsumsi rumput laut dan juga kegunaan lainnya. Dimanfaatkan untuk bahan pangan (Nori, Wakame, Kurage), warga Jepang mengkonsumsi rumput laut telah menjadi budaya atau menjadi kebiasaan seperti halnya di Indonesia yang masyarakatnya mengkonsumsi tempe dan tahu dan dipercaya memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan sekarang ini warga Jepang mengkonsumsi rumput laut sebagai ekstrak pembuatan minuman. Dalam industri farmasi Jepang menggunakan rumput laut sebagai bahan pembuatan kapsul untuk obat-obatan, dan dalam bidang industri kandungan alginat dalam rumput laut digunakan untuk pembuatan kertas supaya lentur dan bahan tambahan untuk pembuatan cat tahan air.

Kementerian Perdagangan berupaya untuk melakukan pendekatan agar pelaku usaha Jepang berinvestasi di Indonesia. Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif Kementerian Perdagangan Gatot Prasetyo Adjie mengatakan bahwa, Pasar Jepang merupakan salah satu pasar utama produk Indonesia khususnya furnitur kayu, suku cadang mobil, dan rumput laut. Oleh karena itu, akses pasar ke Jepang akan terus diperluas dan ditingkatkan secara berkelanjutan. khusus untuk rumput laut, ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sajian masakan Jepang.

(17)

pencampur alami juga untuk pupuk.Meskipun potensial, ekspor ke Jepang selama ini masih terkendala ketentuan ketat dalam Sanitary and Phytosanitary Measures, yakni standar yang mengatur keselamatan dan kesehatan makanan.Rumput laut memiliki berbagai manfaat di antaranya mencegah kanker, menurunkan tekanan darah, menyerap garam dalam tubuh serta kaya serat untuk memperlancar metabolisme tubuh.

(18)

kembangnya berbagai jenis rumput laut 118,043 KM 83,556 KM khususnya jenis Kappaphycus alvarezii, jauh Coral Triangle Indonesia mengungguli potensi negara-negara lainnya 71% 65%yaitu berturut-turut Philipina sebesar 15%,Kepulauan Solomon 7%, Malaysia 5%, Papua Nugini 5% dan Timor Leste sebesar 1%. Berbagai jenis rumput laut ekonomis tinggi dan telah berhasil dibudidayakan di Perairan Indonesia secara umum berasal dari jenis alga merah (Rhodophyceae) antara lain Eucheuma cottonii /Kappaphycus alvarezii doty, E. Spinosum, dan Gracilaria sp; Ptylopora dan Halymenia sp. Dari aspek pasar menunjukan bahwa perkembangan pasar rumput laut di perdagangan global menunjukkan trend kenaikan yang cukup tinggi, seiiring dengan peningkatan kebutuhan bahan bakuindustri baik untuk food grade, pharmaeutical maupun industryal grade.

(19)

1. permasalahan ketersediaan bibit bermutu dimana saat ini mulai terjadi degradasi kualitas bibit pada beberapa kawasan budidaya.

2. permasalahan jaminan mutu hasi lproduksi budidaya yang berpotensi mengganggu rantai pasok (suply chain) rumput laut.

3. Penerapan teknologi belum yang sepenuhnya menerapkan terwujudnya quality assurance, apalagi food safety, dan traceability. 4. permasalahan terhadap pengendalian hama penyakit maupun dampak

lingkungan perairan yang fluktuatif.

Dalam upaya menjawab permasalahan teknologi budidaya di atas, Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan langkah kebijakan konkrit yang secara langsung menopang terhadap peningkatan produksi rumput laut, antara lain:

 Pertama, penerapan teknologi budidaya berkelanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) pasa setiap proses produksi. Direktorat Produksi Tahun 2010 telah membuat acuan penerapan pelaksanaan CBIB serta petunjuk teknis penilaian sertifikasi CBIB budidaya rumput laut, sehingga diharapkan ke depan telah mulai berkembang unit usaha budidaya rumput laut yang tersertifikasi.

 Kedua, Penyediaan bibit rumput laut yang berkualitas, melalui pengembangan kebun bibit rumputlaut di kawasan sentral budidaya rumput laut serta kebijakan alokasi subsidi bibit rumput laut.

 Ketiga, Pembinaan intensif secara berkelanjutan baik teknis maupun non teknis. Upaya tersebutdalam bentuk monitoring, evaluasi, kegiatan temu lapang, serta kegiatan lain yang secara langsung mendukung aktivitas usaha budidaya;

(20)

Dalam penelitian diatas lebih membahas tentang bagaimana kondisi sektor rumput laut Indonesia hingga tahun 2010 sehingga hanya melihat dari sisi domestic saja, hanya potensi ekspor bahan mentah rumput laut yang berkaitan dengan Ilmu Hubungan Internasional. Berbeda dengan penelitian yang akan penulis bahas. Dalam penelitian yang dibahas oleh penulis juga membahas tentang potensi sektor rumput laut Indonesia, tetapi didalam penelitian yang dibahas oleh penulis adalah kondisi sektor rumput laut Indonesia dari tahun 2010 hingga sekarang atau tahun 2015 untuk mencukupi data yang akan penulis teliti

Kerangka Pemikiran

1. Kerjasama Bilateral

Interaksi Antar negara sekarang ini tidak bisa dihindari karena suatu negara membutuhkan negara lain dari sektor ekonomi, politik, maupun keamanan. Akibat interaksi antar negara munculah masalah-masalah yang beraneka ragam seperti masalah nasional, regional dan global.Masalah tersebut dengan adanya masalah tersebut pemerintah melakukan pendekatan untuk mendiskusikan hingga menyelesaikan masalah.Ini menjadi asal mula kerjasama bilateral (Holsti 1987, hlm.651).interaksi negara yang memicu terjadinya kerjasama bilateral antar negara dilakukan atas dasar kepentingan yang dimiliki atau yang ingin dicapai suatu negara. Kepentingan yang dimiliki setiap negara dalam melakukan kerjasama antar negara tidak semua dapat dipenuhi karena setiap kepentingan negara harus disepakati oleh negara yang menjalankan kerjasama bilateral.

(21)

yang kompleks membawa aktor-aktor internasional kepada kondisi ketergantungan, ditambah lagi terbatasnya suatu sumber daya yang dimiliki aktor internasional. Oleh karena itu kerjasama bilateral telah menjadi bagian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahwa setiap negara di dunia ini akan melakukan interaksi antar negara yang mana terselenggaranya suatu hubungan internasional yang baik melalui berbagai kriteria seperti hubungan yang bersifat bilateral, multilateral dan ragional.

Penulis memakai teori kerjasama bilateral berguna untuk menjelaskan kerjasama antar negara yaitu Indonesia dan Filipina.Didalam teori ini dapat menjelaskan bagaimana alasan Indonesia dapat memunculkan ide untuk melakukan kerjasama dengan Filipina.Adanya keunggulan dimasing-masing negara membawa negara melakukan kerjasama.

2. Teori Perdagangan Bebas (FTA)

(22)

FTA diterima karena keuntungan yang diperoleh oleh negara-negara yang terlibat dari perdagangan internasional, yang berasal dari konsep keuntungan komparatif. Sebuah negara akan mengkhususkan diri dalam menghasilkan suatu produk jika memiliki keuntungan komparatif. Dengan pengkhususan macam ini, secara umum dunia dapat mengembangkan keluaran dunia total (total world output) dengan jumlah sumber daya yang sama, dan pada saat yang sama efisiensi ekonomi akan terus meningkat (Widyasanti. 2010 : 6). Hasilnya, secara teoritis, sebuah FTA dapat menjamin bahwa negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan ini, akan memperoleh keuntungan dari hasil terbentuknya perdagangan (trade creation) dan pengalihan dagang (trade diversion)

Teori perdagangan bebas dapat membantu penulis dalam menjelaskan situasi perdagangan bebas disuatu kawasan khususnya di ASEAN dalam kesepakatan ASEAN Economic Community (AEC) 2015.Perdagangan dan pasar bebas disuatu kawasan membawa negara-negara anggota didalam kawasan tersebut tertuntut untuk memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan bebas ASEAN.Kebijakan suatu kawasan yang disepakati harus dijalani secara mutlak secara langsung maupun tidak langsung.

Konsep Daya Saing?? 3. Konsep Rumput laut

(23)

sebagai bahan baku industry makanan, pelembut rasa, pencegah kristalisasi es krim dan obat-obatan serta dapat diolah menjadi Biofeul.

Sering bertambahnya permintaan dunia terhadap komoditas rumput laut mendorong industrialisasi budidaya rumput laut. Potensi dan kualitas rumput laut Indonesia dan Filipina dikenal dengan kualitas produksinya (Warta Ekspor 2013. Hlm 3). Ini menjadi peluang untuk Indonesia dan Filipina bekerja sama mengembangkan budidaya rumput laut dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Konsep rumput laut dapat membantu penulis untuk menjelaskan tentang apa itu rumput laut dan jenis rumput laut yang diperdagangkan didalam kesepakatan kerjasama Indonesia dan Filipina. Jenis rumput laut Euchuma Cottoniadalah jenis rumput laut yang banyak diproduksi di Indonesia dan memiliki pasar yang sangat besar.Karena jenis rumput laut ini memberikan berbagai manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti bahan makanan, kosmetik dan bahan untuk obat farmasi.

(24)

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian ini meggunakan jenis penelitilian kualitatif. Penelitian kualitatifadalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan

cenderungmenggunakan analisis . Proses dan makna ( perspektif subyek ) lebih ditonjolkandalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agarfokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Menurut para ahli,

setidaknyaterdapat lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian kualitatif, yaitu sebagaiberikut:

a. Mengangkat permasalahan.

Permasalahan yang biasanya diangkat dalam penelitian ini adalah bersifat unik, khas, memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat invidual ( karena beberapa penelitian kualitaif yang dilaksanakan memang hukan untuk kepentingan generalisasi).

Status dan kondisi kerumput lautan

Indonesia

(kelebihan produksi dan minimnya teknologi pengolahan)

Komoditas Rumput Laut Indonesia dan Filipina

(25)

b. Memunculkan pertanyaan penelitian.

Pertanyaan merupakan ciri khas dari penelitian kualitatif. Adalah sebagai spirit yang fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitaif.

c. Mengumpulkan data yang relevan.

Data dalam penelitian kualitaif pada umumnya berupa kumpulan kata, kalimat, pernyataan, atau uraian yang mendalam.

d. Melakukan analisis data

Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh.

e. Menjawab pertanyaan penelitian

Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian kualitaif. Dalam menjawab pertanyaan, peneliti dapat mengunakan gaya menulis yang lebih bebas, seperti narasi. Sehingga dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat lebih menarik untuk dibaca.

Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer didapatkan dengan menggunakan data-data resmi dalam menganalisis penelitian ini seperti dokumen-dokumen dalam lembaga internasional dan wawancara dengan narasumber

b. Teknik pengumpulan Data Sekunder

(26)

Sistematika Pembabakan

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB ini menjelaskan tentang latar belakang dan permasalahan yang diangkat oleh penulis untuk diteliti dan dicari pertanyaan yang sekiranya tepat dengan latar belakang

permasalahan penulis. Selanjutnya di bab ini juga dibahas mengenai tujuan, manfaat serta bagian-bagian teknis dari penelitian.

BAB II

BAB III

BAB IV PENUTUP

(27)

Daftar pustaka

Buku

Smith, Adam.an Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Methuen & Co, LTD. 1776

Kees, Bartens.“Pengantar Etika Bisnis”. Kanisius. 2000

KJ, Holsti. International Politics: a framework of Analysis, New Delhi: Prentice-Hall of India. 1981

Valderrama, Diego. “Social and Economic Dimensions of Carrageenan Seaweed farming. FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS” Rome. 2013

Reksoprayitno, Soediyono. “Pengantar Ekonomi Makro”. MBA.BPFE. Yogyakarta, 1994

Jurnal

Widyasanti, Adininggar, Amalia. “PERDAGANGAN BEBAS REGIONAL DAN DAYA SAING EKSPOR:KASUS INDONESIA”. Kementrian Perdagangan RI. 2010

Cocon. “Status rumput laut Indonesia: peluang dan tantangan” 2011

Dian. “Pangsa Pasar Rumput Laut Indonesia” 2011

United Nation Commodity Trade Statistics 2013

(28)

ASEAN, PTRI. “Karakteristik ASEAN Economic Community (AEC) 2015”. 2014

Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. “RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TAHUN 2010-2014”.Nomor 3/PERMEN-KP/2014

Tim Peneliti Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. “STATISTIK EKSPOR HASIL PERIKANAN MENURUT KOMODITI, PROVINSI DAN PELABUHAN ASAL EKSPOR 2012”. 2013

Kementrian Perdagangan RI. “Warta Ekspor Ditjen PEN/MJL/004/9/2013” September, 2013

Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. “KOMODITAS RUMPUT LAUT KIAN STRATEGIS”. 2015

Kementrian Kelautan dan Perikanan RI. “Indonesia Jadi Produsen Rumput Laut “Cottonii” Terbesar Sedunia”.2015

Departement of Agriculture of Philippines. “Value Chain Analysis and Competitiveness Strategy : Carrageenan Seaweed in Mindanao”

Artikel Elektronik

“Komoditas Rumput Laut Indonesia Kian Strategis”

http://www.djpb.kkp.go.id/index.php/mobile/arsip/c/221/KOMODITAS-RUMPUT-LAUT-KIAN-STRATEGIS/?category_id=8 diakses pada tanggal 26 september 2015 pukul 11.19 WIB

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun umumnya tulang tengkorak mengalami fraktur (80%), namun didapatkan pula kasus dimana tidak didapatkan fraktur, terutama pada kelompok penderita anak-anak.Pada keadaan

45 212 MOHAMMAD AZZAM RAMDHANI Sabtu, 10:30 - 12:00 SDIT Imam syafi'i Pekanbaru Ma'had. Peserta Tes Hari Sabtu, 27

Meskipun, Pemda Kabupaten Kediri telah menganggap final Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188 Tentang Penegasan Batas Wilayah yang menyebutkan

Variabel bebas berupa data durasi beban per minggu dan status unit pembangkit berdasar jadwal operasi dan pemeliharaan per minggu sedangkan variabel tergantung adalah

(Azmiyawati dkk, 2010) menyatakan bahwasannya Matahari adalah sumber energi panas terbesar bagi kehidupan di bumi, matahari termasuk sumber energi panas dan cahaya dan termasuk

Lingkup kajian yang dibahas dalam karya tulis ini adalah melakukan sequence alignment pada protein untuk mengetahui tingkat kesamaan dari satu sekuen protein terhadap

Sertifikat keamanan bandar udara, program keamanan pengangkutan kargo, dan Standard Operation and Procedur (SOP) keamanan kargo di bandar udara didukung dengan teknologi

Publishing election data as open data has numerous beneits: it provides civil society, citizen journalists, electoral observers and citizens access to the same detailed