• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur unsur Penelitian Survai docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Unsur unsur Penelitian Survai docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama

: Fajar Syarip H.

Kelas

: Ilmu Administrasi Negara/ III/ E

(2)

Unsur unsur Penelitian Survai

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang penelitian survai telah memiliki dasar prmikiran, prosedur dan teknik teknik khusus yang

membedakan dengan metode lainnya. Walau demikian ada kesamaan yang amat besar dengan metode ini dengan metode metode lainya yaknidengan unsur ilmu yang digunakan unsur usur ini adalah konsep , prosisi , teori, variable, hipotesa dan definisi oprasional. Unsur unsur ini adalah perangkat pokok

ilmiah,pengetahuan dan karena itu alat penelitian survai yang dperlukan oleh penelitian dalam melakukan aktivitasnya.

Seperti sudah disanggung dimuka, penelitian survai terdiri dari dua tahap, yakni proses teorisasi dan proses empirisasi. Agar dapat melakukan proses proses penelitian tersebut secara baik, maka penelitian memerlukan

pengetahuan yang baik tentang sebagai unsur penelitian. Pemahaman ini dierlukan pada teorisasi, karna dengan adanya pengetahuan tentang konsep, prosisi, dan teorisasi dan teori, penelitian akan merumuskan hubungan hubngan dengan teoritis secara baik. Pada tahap empirisasi pengetahuan tenatng

variablle, hipotesa, dan devinisi oprasinal juga diperlukan juga agar penelitian mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak dikumpulkan dalam suatu peneliatian.

Penelitian sosial pada dasarnya adalah suatu upaya yang sistematis untuk menerangkan penomena sosial dengan cara memandang penomena tersebut sebagai hubungan antara variable. Fungsi-fungsi tiap unsur penelitian. Tentang nemerangkan ubungan dengan hubungan. Pada tahap teorisasi peneliian

menggunakan konsep dan prosisi untuk menggambarkan penomena sosial yang diamatinya. Selain itu dia memerlukan teori untuk menerangkan mengapa suatu konsep berhubungan dengan konsep lainnya. Selanjutnya ia harus

mendevinisasikan pariable penelitian, yakni aspek tertentu konsep yang dapat diukur, dan merumuskan hipotesa mendasarkan atas dasar teori dan posisi yang digunakannya. Hepotesa dan variable kadang kadang belum oprasional, sehngga harus dijabarkan secara spesipik menjadi hipotesa statistik dan definisi

oprasional. Tahap ini diseut dengan tahap empirisasi.

Tahap empirisasi ini mencakup identifikasi variable penelitian perumusan hipotesa, penentuan depinasasi oprasional perumusan hipotesa, penentuan definisasi oprasional, perumusan hiposesa statistik , penyusunan instrumen penelitian, dan penentuan sempel penelitian.

Pada bab ini akan diuraikan unsur unsur penelitian ini, fungsi meraka masing masng dan penelitian serta penggunaannya dalam penelitian yang sesungguhnya.

Dalam penelitian seseorang menggunakan yang khusus untuk

(3)

secara abstra kejadian, keadaan kelompok individu yang menjadi pusat

perhatian sosial. Melalui konsep penelitian diharapkan akan menyederhanakan pemikiran nya dengan menggunakan satu istilah dengan beberapa kejadian

(events) yang berkaitan dengan satu dengan yang lainnya.

Dalam penelitian akan ditemukan dua jenis konsep diantaranya

1. Konsep konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang mereka wakili

2. Konsep yang lebih abstrak atau yang lebih kabur hubungannya denga fakta atau realita .

Salah satu contoh jenis yang pertama adalah meja. Konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realita yang mereka wakili. Kedua konsep yang lebi abstrak lebih kabur hubungannya dengan akta atau realita. Salah satu conto jenis yang perama adalah meja. Arti dalam konsep tersebut dapat dengan

mudah diilustrasikan menunjuk pada meja tertentu. Konsep yang kedua yang lebih banyak diamati dapam peelitian sosial, tidak mudah menghubungkannya dengan penomena yang di acunya. Beberapa contoh konsep seperti ini adalah ambivalensi, fungsional, messianisme, kelompok etnis, kekerabatan, sosialisasi, sikap, prilaku, memilih, afiliyasi partai politik, debrokratisasi, deberilokasi, dan demokrasi. Dalam penelitian kependudukan adalah mobilitas, pertilitas,

mortaslitas, kelangsungan hidup anak, status wanta, partisipasi kerja, praktek kontasepsi, kualitas penduduk, produktivitas kerja, umur jenis kelamin, status kawin, jabatan, status pekerjaan dan pekerjaan sekor informal.

Konsep konsep ini merupakan inperensi, yakni tingkat abstransi yang lebih tinggi dari kejadian kejadian kongkrit, sehingga tidak mudah

menghubungkannya dengan kejadian, objek atau individu tertentu. Konsep yang dasar seperti ini disebut konsep konstruk. Karna di kontruksikan dari konsep yang lebih rendah tingkat abstarkn. Semakin besar jarak antar konsep atau konstruk ini dengan pakta empiris atau aktifitas yang ingin di gambarkannya semakin besar pula kemungkinan terjadinya salah pengertian serta salah penertian.

Konsep adalah abtraksi mengenai suatu penomena yang di rumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah krakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu. Migrasi misaalnya adalah konsep dasar yang dirumuskan generalisasi dari prilaku mobilitas prilaku manusia. Prilaku ini berkaitan dengan perpindahan keluar dari tempat asal pada jangka waktu tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Perpindahan tersebutjuga mencangkup perpindahan kedesa lain, perpindahan tersebut di lakukan setap hari, musiman, atau permanen. Semua prilaku yang mencangkup mobilitas manusia seperti itu di pormulasikan menjadi konsep migrasi para ahlipendudukan.

(4)

Dalam ilmu sosial, realita sosial biyasanya di abstraksikan sebagian hubungan antara dua konsep. Hubungan yang konsep antara dua konsep disebut proposisi. Untuk analisa yang sederhana suatu realita sosial dapat digambarkan sebagai suati proposisi, tetapi dalam analisa yang lebih kompleks realita sosial sering di gambarkan sebagai beberapa hubungan antara konsep atau proposisi.

Proposisi tidak mempunyai format tertentu. Biyasa iya disajikan dalam bentuk suatu kaliamt yang menunjukan hubngan antara dua konsep. Misalnya proposisi Haris dan Todaro yang banyak digunakan stud mobilitas penduduk berbunyi “proses miggrasi tenaga kerja di tentukan oleh perbedaan upah” beberapa contoh proposisi dalam penelitian sosial adalah, selain keutuhan ekonomi yang mendesa, perpindahan penduduk dari desannya dipengaruh hubungan sosial kekerabatan, pemilihan tanah, jaringan persahabatan dan perspeksin tentang daerah tujuan (Mantra) prilaku sosial adalah pungsi norma sosial (Fogeison dan Hill) karakteristik individu dan migran memerlukan itegritas sosial dalam

masyarakat baru.

Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni akioma atau ponstulan, dan teorem. Akioma atau ponstulat adalah proposisi yang kebearannya tidak dipertanyakan lagi oleh penelitan sehingga tidak perlu di uju dalam suatu penelitian. Teorem adalah proposisi yang di dedukasiakn leh aksioma proposisi yang kebeanarannya tidak diperlukan sebenarnya amat jarang dalam ilmu sosial. Pada penelitian yang sering ditemui adalah aksioma yang lebih rendah yang menetapkanny didasarkan atas asumsi ada tindakannya hubungan kualitas antar konsep yang didukung oleh aksioama tersebut. Yang menjadi perhaian penelitian dalam penelitian sosial adalah teorem, yakni proposisi byang didedukasikan dari aksioma.

Teori

Penelitian yang paling besar peranannya dalam penelitian adalah teori karna dengan unsur ilmiah penelitian coba menerapkan fenomena sosial dan

penomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah serangkaian asumsi, teori, abstrak, definisi, dan oposisi untuk menerangkan penomena sosial secara sitematis secara dengan cara merumuskan hubungan dengan antar konsep.

Menurut definisi ini mengandung tiga hal pertama teori adalah serangkaian proposisi antar konsep konsep yang saling berhubungan. Kedua teori ini

menerangkan secara sistematis suatu penomena sosial dengan cara

menentukan hubungan antar konsep. Ketiga teori ini menghubungkan teori dengan konsep lainnya dan bagai mana bentuk hubungannya. Misalnya

proposisipertama menghubungkannya konsep A dengan konsep B, yang kedua menghubungkan konsep C, ke konsep D yang ketiga mengubungkan konsep E ke konsep F.

(5)

Proposisi 1. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh niatnya untuk melakukan perilaku tersebut.

Proposisi 2. Niat seseorang untuk melakukan prilaku tertentu dipengaruhi oleh keyakinannya mengenai konsekunsinya dari tindakan tersebut serta manfaat bagi dirinya.

Proposisi 3 Niat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh kayakinanya mengenai harapannya kelomok panutanya serta motivasinya untuk memenuhi harapan tersebut.

Proposisi 4. Prilaku pertipitas suami isteri dipenuhi oleh norma yang mereka pegang tentang keluarga kecil

Proposisi 5. Prilaku pertipitas suami istri dipengaruhi oleh persepsimeraka tentang manfaat ekonomis anak

Dengan teori ini dapat diterangkan mengapa ada perbedaan niat dan praktek penggunaan kontarsepsi moderen antar suami istri yang bersetatus sosial ekonomi tinggi dan yang berstatus rendah, yang dalam penelitian ini dioprasionalisasikan sebagai tingkat stabilitas ekonomi rumah tangga. Kelompok yang memliki stabilitas ekonomi yang tinggi lebih besar niatnya menggunakan kontrasepsi modern dan lebih banya menggunakan kontrasepsi tersebut. Stabilitas mereka yang tinggi pada saat ini dan pada masa mendatang, menyebabkan ketergantungan ekonomis mereka terhadap anak lebih rendah, dengan kata lain ekonomis anak bagi mereka adalah rendah. Karna mereka cendrung lebih menerima norma keluarga kecil dan manfaan penggunaan kontrasepsi cukup besar. Sebaliknya suami istri yang memiliki stabilitas ekonomi rendah lebih kecil niatnya untuk menggunakan kontrasepsi lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat stablitas ekonomi rumah tangga meraka yang sehingga ketergantungan ekonomi meraka terhadap anak cukup tinggi. Mera menganggap bahwa ana adalah sesuatu sumber utama pendapatan karna itu nilai ekonomis meraka cukup tinggi. Pandangan seperti ini menyebabkan mereka menerima keluarga kecil dan karna itu dalam persepsi meraka penggunaan kontrasepsi moderen kurang ermanfaat.

Variable

Agar konsep konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus di opralisasikan dengan menubahnya menjadi parible menjadi suatu yang mempunyai pareasi nilai. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu knsep yang mempunyai vareasi nilai. Suatu contoh sederhana adalah konsep badan agar tersebut harus

(6)

Dalam penelitian sosial dikenal dengan variable yaitu variable kategorikal (categirial varible) dan variable berambungan (continuous variable) variable yang dikategorikan adalah variable yang menjadi variable respnden yang di bagi dua atau variable beberapa kategori. Variable yang terdiri dari dua kategori tersebut variable dikotomi sedangkan yang memiliki banyak kategori disebut variale politomi. Variable dikotomi sering dijumpai dalam penelitian sosial misalnya elis kelamin (pria/wanita) status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) status perkawinan (kawin/tidak kawin) dan penggunaankontrasepsi (pakai/tidak pakai). Beberapa contoh variable politomi adalah jenis pendidikan (tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA, S1,S2, S3) jenis pekerjaan kecil, petani, buruh tani, tukang)ndan agama (Islam, Katollik, Protesta, Hindu budha, dan konggucu).

Variable yang bersambungan adalah variable yang nilai nilainya

merupakan suatu skala, baik bersipat ordional ataupun rasio. Beberapa contoh variable bersambungan dalam penelitian sosial adalah umur, jumlah

pendapatan, jumlah pengeluaran, ruamh tingkat, tingkat evektipitas,tingkat prepelepsi kontkasepsi, tingkat sentuhan masa, dan tingkat kriminalitas.

Dalam analisi seringkali variable bersambungan ini di ubah menjadi

variable kategorikal, agar penelitian dapat menganalisa ketegori seperti tabulasi silang dan analisa varians. Sebalknya variable kategorikal tidak dapat langsung diubah menjadi variable bersambung.

Hipotesa

Adalah sarana ilmiah yang penting dan tidak bias ditinggalkan, karna ia merupakan isntrumen kerja dari teori. Sebagian hasil dedukasi dari teori atau proposisi,hipotesa lebih statestiksifatnya, sehingga lebih siap diuji secara empiris. Misalnya kita ingin menerangkan misalnya prilaku agresip lebih menonjol pada prilaku lingkungan maasyarakat tertentu bila dibandingkan dengan lingkungan masyrakat lainnya untuk itu kita memerlukan teori agresi yang memerlukan suatu proposisinya menyatakan bahwa prustasi meningkatkan tingkat agresip. Pada penelitian, proposisinya harus dijabarkan menjadi hipotesa yang lebih terinci, misalnya “tingkat agresip lebih tinggi pada kelompok

masyrakat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dari pada tingkat pendudukan yang rendah”. Bila dibandingkan dengan proposisi tadi hipotesa ini lebih oprasionallebih siap diuji secara empiris karena variablenya dapat diukur.

Suatu hepotesa selalu dibentukan dalam bentuk pernyataan yang

menghubungkan dua variable atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan secara eksplisit maupun secara plisit. Pada contoh diatas tersebut dicontohkan dalam hubungan atra dua variable yakni : satu variable terpengaruh tingdakan agresip; dan dua variable terpengaruh tindakan sosia.

Dalam penelitian social yang seberanya, jarang sekali kita menemukan phenomena yang dapat diakstasikan sebagai hipotesayang hanya terdiri dari dua variable. Maslah social selalu merupakan interaksi antar bnayak variable,

(7)

penelitian sosiologi, pisikologi, antropoligi, dan ilmu politik banyak digunakan hipotesa multivariat untik menunjukan hubungan antar fariabel-fariabel

penelitian yangn banyak jumlahnya itu. Untuk menguji teori kestabilan ekonomi yang diuraikan pada bagian muka, dapat dirumuskan hipotesa penelitian yang multi fariat sebagai berikut “ bila prsepsi tentang sikap kelompok panutan di control, suiami istri yang memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap, mempunyai presepsi yang rendah tentang nilai ekonomis anak, dank arena itu cenderung untuk lebih menerima norma keluarga kecil. Keduanya menyebabkan presepsi mereka yang tingghi tentang manfaat penggunaan kontrasepsi modern,

sehingga niat serta penggunaan kontrasepsi modern mereka relative lenih tinggi bila dibandingkan dengan suami istri yang memilikmi pekerjaan penghasilan tidak tetap”.

Semua hipotesa yang dirumuskan oleh penelitian, baik yang bersifat rasional maupun deskriptif, disebut hipotesa kerja agar dapat diuji secara

statistic, dip[erluka suatu untuk membandingkan hipotesa tadi. Dalam penelitian social membandingkan ini biasanya tidak ada karena itu dibuat pembangdingan secara arbitrer yang berbentuk suatu hipotesa nol yang merupakan formulasi kebalik hipotesa kerja pada contoh penelitian tentang tindakakan agresif tadi, ho

adalah “tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara masyarakat yang memilikmi tingkat kepadatan yang lebih tinggi dan masyarakat yang

mememiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah” pada contoh penelitian tentang kestabilan ekonomi rumah tangga, Ho adalah “ bila presepsi tentang panutan dikontrol, tidak ada perbedaan signifikat antara pasangan yang memiliki pekeraan penghasilan tetap dan penghasilan tidak tetap dalam prespsi tentang nilai anak< keluarga, prespi tentang kontrasepsi modern, dan tentang niat menggunakan serta prolaku kontrespi modern.

Sebagai penelitian social berpendapat berpotesi tidak diperlakukan suatu penelitian karna kebebasan peneliti menjadi terganggu. Pendapat ini muncul karna adanya perhatian bahwa peneliti cendrung mencari bahwa yang dapat memberika hipotesa, dan hanya menguji hubungan yang sudah jelas. Benar, karan dengan demikian fungi hipotesa telah ditapsirakan secara salah.

Devinisi oprasional

Konsep social yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang lebih

oprasional yakni, variable dan konstruk biyasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur hal ini demikian karna variable dan konstrak soisal mempunyaai beberapa devinisi yang dapat diukur secara berbeda. Dengan devinisi social adalah unsur penelitian yang memberitaukan hanya untuk mengukur memberitaukan bagai mana caranya mengukur suatu variable. Dengan kata lain devinisi oprasional adalah semacam petunjuk bagai mana cara mengukur suatu variable . devinisi oprasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti dengan mengunakan variable yang sama. Formula defines dapat diambil berbagai

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat sektor jasa merupakan penyumbang utama perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur maka optimalisasi penduduk usia produktif melalui peningkatan

 Item Bank Administrator adalah tim atau staf pengajar yang ditunjuk/ditugaskkan oleh institusi untuk mengelola soal, baik di tingkat institusi, regional dan nasional..  Username

overhead conveyor (OHC), berdasarkan kebijakan perawatan yang diterapkan saat ini 32 mode kegagalan diatasi secara time directed (TD) yaitu kegiatan perawatan yang

Pengukuran kadar keasaman larutan (pH) dan suhu dalam air merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Budidaya Ikan, Seperti pada proses pembenihan ikan tawar, dimana air

Berdasarkan nilai p˂0,05 maka Ha diterima H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran ibu dengan perilaku perawatan organ genital saat

Pasien dengan pneumonia yang timbul sebelum 5 hari dan tanpa faktor risiko dapat diberikan Seftriakson atau Sefotaksim atau Seftarolin atau Fluorokuinolon.. Terapi

The decision may consist of approval (with or without conditions), request for more information, or rejection. 14.3 When the FSC Pesticides Committee has taken its

Kecamatan Pelabuhan Ratu merupakan kecamatan perikanan tangkap yang paling produktif di banding dengan kecamatan pesisir yang lainnya, dengan jumlah nelayan kurang lebih 4.489