• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Intern guna Membantu Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Intern guna Membantu Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Setiap perusahaan memiliki tujuan, melalui suatu aktivitasnya dapat meningkatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap perusahaan terbagi menjadi bebarapa bagian, salah satu bagian yang dapat meningkatkan tercapainya tujuan perusahaan adalah bagian peranan audit intern yang berperan terhadap pengendalian atas persediaan barang jadi. PT. Intan Transet merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufacture, dan merupakan salah satu perusahaan yang menjadi pionir bagi perusahaan nasional yang menghadapi suatu permasalahan terhadap efektivitasnya pengendalian intern persediaan barang jadi. Ketidak efektivan tersebut terlihat dari adanya penumpukan barang jadi yang tidak perlu.

Dengan mengetahui permasalahan tersebut dimaksudkan untuk menjawab sejauh mana peranan audit intern guna membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT.Intan Transet. Serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern yang memadai. Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan masukan kepada para manajer dan pihak lain.

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data-data sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas. Untuk menganalisis data, analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif kualitatif yang melibatkan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen tersebut yaitu peranan audit intern dan yang menjadi variabel dependennya adalah efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Data-data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan statistik.

Dari uraian diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa “peranan audit intern memiliki peranan yang cukup signifikan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi”. Hal tersebut didasarkan pada hasil korelasi spearman yang dilakukan terhadap 19 responden yang memiliki nilai korelasi yang positif 0.918 dan tingkat signifikannya adalah 0.25. maka dapat disimpulakan bahwa hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, yang artinya “peranan audit intern memiliki peranan yang cukup signifikan guna membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi”.

(2)

iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK………...……i

KATA PENGANTAR………...…ii

DAFTAR ISI………...……..iii

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR LAMPIRAN……….ix

BAB I PENDAHULUAN………..1

1.1 Latar Belakang Penelitian………...1

1.2 Identifikasi Masalah………...5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...5

1.4 Kegunaan Penelitian………...………6

1.5 Rerangka Pemikiran………...7

1.6 Metode Penelitian………...9

1.6.1 PengumpulanData……….……….9

1.6.2 Alat Uji……….10

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….15

2.1 Auditing………15

2.1.1 Pengertian Auditing………...15

(3)

2.2.1 Pengertian Audit Intern………..21

2.2.2 Tujuan Audit Intern………...24

2.2.3 Fungsi Audit Intern………24

2.2.4 Indenpendensi dan Objektivitas Auditor Intern……….27

2.2.5Kompetensi Audit Intern………...29

2.2.6 Program Audit Intern……….………..…………...29

2.2.7 Pelaporan Hasil Audit Internal………30

2.2.8 Tindak Lanjut Audit………31

2.3 Manajemen………..31

2.4 Efektifitas………33

2.5 Pengendalian Intern………....34

2.5.1 Pengertian Pengendalian Intern………...35

2.5.2 Komponen Pengendalian Intern………..36

2.5.3 Standar Pengendalian Intern………....39

2.5.4 Tujuan Pengendalian Intern……….41

2.5.5 Manfaat Pengendalian Intern………...42

2.6 Pengendalian Intern Atas Persediaan……….43

2.6.1 Persediaan Barang Jadi………....44

2.6.2 Klasifikasi Persediaan………...45

2.6.3 Jenis–jenis Persediaan Menurut Fungsinya………...46

(4)

v Universitas Kristen Maranatha

2.6.5 Metode Penilaian Persediaan……….48

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………..51

3.1 Obyek Penelitian………..51

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...51

3.1.2 Struktur Organisasi……….53

3.1.3 Uraian Tugas………...54

3.2 Metode Penelitian………..64

3.2.1 Desain Penelitian……….65

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………....66

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………..…68

3.3 Metode Analisis Dan Rancangan Pengujian Hipotesis………..70

3.3.1 Metode Analisis………..………..70

3.3.2 Rancangan Pengujian Hipotesis………..……….71

3.5 Kesimpulan……….75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..78

4.1 Analisis Hasil Pengumpulan Data……….76

4.1.1 Aktivitas Mengenai Persediaan Barang Jadi………...76

4.1.1.1 Pengadaan Persediaan di PT. Intan Transet...76

4.1.1.2 Proses PengeluaranPersediaan di PT. Intan Transet...79

4.2 Tujuan Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi PT. Intan Transet...80

(5)

4.3 Efektivitas Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi PT. Intan Transet……….81

4.3.1 Lingkungan Pengendalian……….81

4.3.1.1 Integritas dan Nilai-nilai Etik………..81

4.3.1.2 Komitmen untuk Kompetensi……….82

4.3.1.3 Partisipasi Dewan Direksi dan Komite Audit……….……83

4.3.1.4 Falsafah dan Gaya Operasi Manajemen………...83

4.3.1.5 Struktur Organisasi PT. Intan Transet………..84

4.3.5.6 Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab………84

4.3.5.7 Kebijakan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia………85

4.3.2 Penilaian Resiko Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi di PT.IntanTranset………..85

4.3.3 Aktivitas Pengendalian intern Persediaan barang jadi PT. Intan Transet……86

4.3.4 Informasi dan komunikasi pengendalian intern persediaan barang jadi PT. Intan Transet……….87

4.3.5 Pemantauan Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi di PT. Intan Transet………...88

4.4 Pelaksanaan Audit Intern atas Persediaan Barang Jadi ………89

4.4.1 Independensi Audit Intern………89

4.4.2 Kompetensi Audit Intern………...90

4.4.3 Ruang Lingkup Audit Intern……….91

4.4.4 Program Audit Intern………92

(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

4.4.6 Laporan Hasil Audit Intern……….97

4.4.7 Tindak lanjut Laporan Audit Intern……….98

4.5 Peranan Audit Intern Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Intern Atas Persediaan Barang Jadi………...99

4.6 Pengujian Hipotesis………..102

4.7.1 Analisis Diskriftif……….102

4.7.2 Analisis Statistik……….103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………110

5.1 Simpulan………..110

5.2 Saran………114

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era revolusi informasi yang sekarang berlangsung dewasa ini, dunia

usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

dengan dari era sebelumnya. Pada situasi usaha seperti sekarang ini yang semakin

ketat, dimana setiap perusahaan saling bersaing untuk dapat menguasai pasar yang

lebih besar mengharuskan bagi setiap perusahaan untuk mampu melakukan berbagai

kegiatan yang dapat saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lain

sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal

ini sangat tergantung dari kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan.

Dalam menjalankan operasi perusahaan yang sangat komplek maka

manajemen harus mengendalikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh tiap-tiap

bagian, supaya dapat memberikan keyakinan terhadap keamanan aktiva dan

memberikan keyakinan bahwa yang dilaporkan oleh bawahan dapat

dipertanggungjawabkan. Agar kegiatan itu dapat berjalan dengan baik maka

memerlukan suatu alat, dan salah satu alat yang dapat digunakan adalah pengendalian

intern.

Pengendalian intern meliputi beberapa kebijakan dan prosedur yang spesifik,

yang dirancang guna memberikan jaminan yang wajar bagi manajemen, sehingga

(8)

Bab I Pendahuluan

 

 

2 Universitas Kristen Maranatha

 

merupakan pengendalian intern perusahaan. Pengendalian intern memiliki tujuan

yang penting yaitu melindungi aset dan arsip perusahaan sehingga tidak terjadi

pencurian ataupun penyalahgunaan, selain itu juga melindungi agar tidak terjadi

kerusakan baik secara disengaja maupun secara tidak disengaja. Dengan adanya

pengendalian intern yang baik akan memberikan informasi yang relevan dan dapat

dipertanggungjawabkan, sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan

yang tepat oleh pihak yang berkepentingan.

Pengendalian intern mencakup lima komponen yang dirancang dan

diimpelementasikan untuk menjamin bahwa sasaran hasil pengendalian yang dibuat

oleh manajemen akan terwujud. Komponen pengendalian tersebut meliputi: (a)

Lingkungan Pengendalian, (b) Penilaian Resiko, (c) Aktivitas Pengendalian, (d)

Informasi dan Komunikasi, (e) Pengawasan.

Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka harus dirancang suatu sistem

kendali yang efektif, manajemenpun perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasional, dan kepatuhan

terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.

Persediaan merupakan aktiva yang sangat penting baik pada perusahaan

dagang maupun manufaktur. Pada umumnya perusahaan manufaktur persediaan

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu; persediaan bahan baku, persediaan dalam proses, dan

persediaan barang jadi. Ketiga jenis persediaan sangatlah penting, oleh karena itu

(9)

Pada siklus persediaan dan pergudangan bermula dari permintaan bahan baku

untuk diproses kemudian setelah diproses akan menjadi barang jadi yang akan

ditempatkan digudang untuk dijual atau dikonsumsi. Jadi persediaan barang jadi

merupakan barang yang selesai diproses kemudian disimpan di gudang untuk dijual.

Persediaan merupakan unsur terbesar dalam keseluruhan modal kerja dan frekuensi

terjadinya transaksi sangat tinggi, sehingga kemungkinan terjadinya salah saji sangat

besar. Dengan terjadinya ketidaktepatan pada unsur persediaan dapat terjadinya

keusangan persediaan serta dapat menghambat proses penjualan dan perputaran

modal kerja. Maka diperlukan ketepatan unsur persediaan dengan diadakannya

pengendalian intern atas persedian yang efektif.

PT. Intan Transet (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik perorangan

yang bergerak dibidang manufaktur. PT. Intan Transet memantapkan langkah

transformasi yaitu dari kompetensi berbasis manufaktur. Hal ini membentuk PT.

Intan Transet menjadi semakin berkembang dalam hal kemajuan teknologi dan

karakteristik serta perilaku pasar. Dengan pengalaman dan kompetensi di bidang

manufaktur, PT. Intan Transet menggariskan kebijakan-kebijakan organisasi yang

mendukung perubahan orientasi bisnis dan budaya kerja perusahaan yang memiliki

kemampuan untuk dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. Fokus bisnis

PT. Intan Transet tertuju pada kegiatan yang sesuai dengan permintaan kosumen.

Dari pengamatan yang dilakukan pada PT. Intan Transet saat ini menghadapi

suatu permasalahan dalam hal pengendalian intern persediaan barang jadi, hal

(10)

Bab I Pendahuluan

 

 

4 Universitas Kristen Maranatha

 

digudang. Penumpukan barang jadi merupakan salah satu sebab kurangnya

pengawasan atau pengecekan atau lemahnya sistem pengendalian terhadap barang

jadi yang ada, oleh karena itu diperlukan adanya proses pengendalian intern terhadap

persediaan barang jadi. Dari hasil pengendalian intern tersebut diperolehlah

bukti-bukti atau catatan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat mengetahui berapa

jumlah barang yang akan dikeluarkan dari gudang dan barang yang akan masuk ke

gudang, kemudian akan disesuaikan dengan catatan akuntansi yang ada digudang

dengan catatan yang ada pada bagian akuntansi. Dengan pengendalian intern yang

baik akan mencegah terjadinya penyelewengan atau pemborosan persediaan barang

serta penumpukan barang yang tidak diperlukan, oleh sebab itu sangat penting adanya

peranan audit intern.

Melihat keadaan diatas, maka diperlukannya bagian satuan pengawasan intern

atau audit intern untuk mencegah dan menanggulangi resiko, serta mendeteksi

berbagai masalah yang dapat merugikan perusahaan dalam usaha pencapaian tujuan,

dan khususnya informasi persediaan barang jadi dapat disajikan secara tepat waktu,

sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari satuan pengawasan intern tersebut adalah

bersifat early warning untuk mengetahui adanya penyimpangan dalam fungsi

persediaan barang jadi sehingga dapat dilakukan perbaikan yang tepat waktu.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka penulis ingin

melakukan penelitian mengenai sejauh mana peranan satuan pengawasan intern

terhadap persedian barang jadi dapat membantu manajemen yang dituangkan dalam

(11)

Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi “(Studi Kasus pada PT. Intan Transet)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis mencoba membahas

pokok permasalahannya, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah pelaksanaan pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan

terhadap persediaan barang jadi telah berjalan secara efektif?

2. Apakah pelaksanaan Audit Intern yang diterapkan oleh Perusahaan telah

memadai?

3. Bagaimanakah Peranan Audit Intern yang memadai dapat membantu manajemen

dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dibuatnya penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti

ujian sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan

akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Selain itu penulis

tertarik untuk mendapatkan gambaran nyata dalam pelaksanaan pengendalian intern

persediaan barang jadi dalam perusahaan, juga mendapatkan informasi mengenai

(12)

Bab I Pendahuluan

 

 

6 Universitas Kristen Maranatha

 

Tujuan dari dibuatnya penelitian ini oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan

atas persediaan barang jadi telah dilaksanakan secara efektif.

2. Untuk mengetahui apakah audit intern yang diterapkan oleh perusahaan telah

berjalan secara memadai.

3. Untuk mengetahui bagaimana peranan audit intern dapat membantu manajemen

dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat

bagi semua pihak, diantaranya adalah:

1. Bagi Penulis

Dari penelitian ini diharapkan penulis dapat memperoleh pengetahuan

tambahan mengenai aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan audit

persediaan barang jadi, dan mengetahui sejauh mana penerapan teori yang

didasarkan pada disiplin ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah.

2. Bagi Perusahaan

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran yang berguna bagi

pihak perusahaan yaitu dengan memperoleh informasi mengenai aktivitas yang

dilaksanakan perusahaan dan mengetahui sejauh mana efektivitas yang dapat

dicapai perusahaan serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan di

(13)

3. Bagi Umum

Dari penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan yang dapat menambah informasi

dan wawasan umum bagi rekan-rekan mahasiswa ataupun pihak umum, serta

dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu pengetahuan

khususnya yang berkaitan dengan peranan audit intern (audit internal) dan

persediaan barang jadi.

1.5 Rerangka Pemikiran

Dalam suatu perusahaan seorang pemimpin juga memiliki keterbatasan baik

waktu dan kemampuan, sehingga seorang pemimpin tidak dapat melakukan

pengawasan sendiri terhadap operasi perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif.

Seorang pemimpin membutuhkan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada

tiap bagiannya masing-masing dan diharapkan dapat membantu manajemen dalam

menjalankan aktivitasnya secara tepat. Salah satu bagian yang dibentuk adalah bagian

audit internal, karena bagian ini sangat diperlukan agar dapat membantu manajemen

dalam melakukan pengawasan dan penilaian pengendalian intern yang ada, serta

tugas-tugas lainnya. Bagian audit internal ini harus terdiri dari orang-orang yang

memiliki independen dan memiliki wewenang yang tinggi.

Pengendalian intern yang diperlukan pada persediaan barang jadi meliputi;

pertama pengendalian atas kondisi fisik, kedua dapat dipercayainya data akuntansi

mengenai persediaan seperti apakah semua transaksi yang dicatat sah, transaksi

(14)

Bab I Pendahuluan

 

 

8 Universitas Kristen Maranatha

 

dinilai benar, transaksi diklarifikasi benar, transaksi dicatat pada waktu yang tepat,

dan transaksi dicatat dalam buku tambahan dan diikhtisarkan benar, ketiga ditaatinya

kebijaksanaan dan prosedur yang mencakup perencanaan sampai dengan

pembayaran.

Dalam pelaksanaannya, pengendalian intern berjalan tidak sesuai dengan

yang seharusnya, hal ini dapat disebabkan oleh faktor manusianya. Secara psikologi

ketaatan dan ketelitian dari kinerja pengendalian intern akan berkurang apabila tidak

dilakukannya tindakan pengawasan. Selain itu faktor pengendalian intern harus selalu

diawasi untuk mengetahui apakah struktur dari sistem tersebut telah berjalan

sebagaimana mestinya dan telah diperbaiki sedemikian rupa disesuaikan dengan

perubahan keadaan dan kebutuhan dalam perusahaan.

Dengan adanya pengendalian yang memadai dalam perusahaan, maka akan

memberikan keyakinan yang lebih besar bahwa keluar-masuknya persediaan barang

jadi dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan dengan adanya pengendalian yang

memadai sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam aktifitas persediaan dapat

dihindarkan. Dengan demikian persediaan barang jadi yang diperlukan untuk dijual

dapat tersedia pada jumlah, kualitas, dan waktu yang tepat sehingga efektifitas

persediaan barang jadi dapat terjamin.

Dari penjelasan diatas kita dapat melihat bahwa pengendalian intern atas

persediaan barang jadi yang baik dapat memberikan kontribusi penting terhadap

kinerja perusahaan. Rerangka pemikiran juga teori yang telah dikemukakan seperti

(15)

“Terdapat hubungan yang signifikan antara peranan audit intern dengan efektifitas pengendalian intern persediaan barang jadi”

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan studi kasus

dan metode deskriptif analisis. Deskriptif analitis adalah suatu metode yang

digunakan untuk meneliti suatu objek, kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas

pada masa sekarang. Untuk dapat menggunakan metode analisis tersebut diperlukan

data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah,

dianalisis, dan kemudian diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah

dipelajari.

1.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara-cara seperti berikut ini:

1. Penelitian Lapangan

Yaitu dengan mengumpulkan data primer secara langsung dengan mengadakan

penelitian terhadap objek yang sedang diteliti dengan beberapa prosedur seperti:

a. Pengamatan

Yaitu pengumpulan data primer secara langsung dari aktivitas perusahaan

yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

(16)

Bab I Pendahuluan

 

 

10 Universitas Kristen Maranatha

 

b. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan

gambaran secara umum mengenai perusahaan dan masalah-masalah khusus

yang sedang diteliti untuk mendapatkan data yang objektif bagi penelitian.

c. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang

diajukan kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan.

d. Dokumentasi

Yaitu dengan melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan perusahaan

untuk mendukung informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan

keuangan.

2. Penelitian kepustakaan

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari atau membaca literatur serta

informasi yang berhubungan dengan pengendalian intern terhadap persediaan

yang bertujuan menemukan teori-teori agar dapat menunjang analisis berpikir

buat penulis sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di suatu tempat.

1.6.2 Alat Uji

Daftar pertanyaan yang akan disajikan penulis adalah pertanyaan mengenai

peranan satuan pengawasan intern atau audit intern guna membantu manajemen

dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern persediaan barang jadi, untuk itu

(17)

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif merupakan pengujian hipotesis dan konsep-konsep

pemikiran atau anggapan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya

berdasarkan kenyataan atau fakta-fakta yang ada serta dihubungkan dengan teori.

Analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif memiliki metode analisis yang

mempertimbangkan diterima atau tidak diterimanya hipotesis berdasarkan pada

tingkat unsur-unsur yang mendukung, dengan tingkat unsur-unsur yang tidak

mendukung. Apabila tingkat unsur-unsur yang mendukung tersebut ditemui lebih

dominan maka hipotesis tersebut dapat diterima. Namun sebaliknya apabila

unsur-unsur yang tidak mendukung lebih dominan, maka hipotesis tersebut

ditolak.

2. Analisis Statistik

Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menghitung persentase

frekuensi jawaban yang telah diterima yang menunjukkan hubungan satuan

pengawasan intern dengan peningkatan efektifitas pengendalian intern atas

persediaan barang jadi. Dari data yang telah diperoleh dilakukan analisis untuk

pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman.

Korelasi Spearman mampu untuk menguji apakah data sampel yang ada

menyediakan cukup bukti bahwa menyatakan terdapat kaitan antara

variabel-variabel dalam populasi asal sampel. Apabila didapati adanya suatu hubungan,

seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Korelasi Spearman lebih

(18)

Bab I Pendahuluan

 

 

12 Universitas Kristen Maranatha

 

hasil pengamatan itu sendiri. Perhitungan korelasi ini bisa digunakan untuk

menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan asosiasi pada

statistik non parametrik. Rumus-rumus korelasi Spearman adalah sebagai

berikut:

rs = koefisien korelasi Spearman

n = jumlah responden

α = 0,05

di = selisih ranking data x dan y

Tingkat signifikansi α = 0,05 merupakan tingkat data yang umum dilakukan dalam

melakukan penelitian di bidang sosial.

Tingkat signifikansi rs kemudian diuji kebenarannya dengan menggunakan rumus:

(19)

CR = Rasio kritis (Critical Ratio)

Hasil uji ini dibandingkan dengan harga kritis t dari t tabel dimana jika t uji > t tabel

maka rs memiliki arti diterima. Untuk melihat tingkat pengaruh variabel independen

terhadap dependen digunakan koefisien determinasi (KD).

Kriteria pengambilan keputusan:

1. Tolak H0 pada taraf jika nilai rs merupakan hasil perhitungan adalah lebih besar

atau sama dengan rs tabel.

Tolak H0 jika rs hitung ≥ rs tabel

2. Terima H0 jika nilai rs merupakan perhitungan lebih kecil daripada nilai dalam rs

tabel.

Terima H0 jika rs hitung < rs tabel

Dimana:

H0 = Audit intern tidak memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan

efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi.

Hi = Audit intern memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan

efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi.

 

    KD = (rs 2 

(20)

Bab I Pendahuluan

 

 

14 Universitas Kristen Maranatha

 

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Intan Transet,

Jalan Moch. Toha No.77 Bandung (40253). Sedangkan waktu yang dibutuhkan

penulis untuk melakukan penelitian ini mulai dari pengumpulan data sampai dengan

penyusunan yaitu pada tanggal 3 September 2008 sampai dengan tanggal 5 Januari

2009

(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai peranan audit intern guna membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan atas barang jadi pada PT. Intan Transet maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peranan Audit Intern telah melaksanakan tugasnya dengan cukup efektif. Hal tersebut dapat didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut: Independensi. Independensi auditor intern PT. Intan Transet telah jelas, hal tersebut terlihat baik dalam struktur organisasi maupun pelaksanaannya yang disertai surat penugasan oleh pejabat yang berwenang dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain.

Kompentensi. Kompetensi auditor intern PT. Intan Transet boleh dikatakan cukup baik, hal ini terlihat dari pelatihan yang diperoleh oleh staf auditor intern, pengalaman yang dimiliki, serta pengetahuan akan bidang akuntansi.

Program Audit. Program tersebut telah disusun dengan tujuan pelaksanaan audit dapat tercapai secara efektif. Program tersebut telah ditulis secara sistematis sebagai alat perencanaan, prosedur dan teknik pemeriksaan.

(22)

Bab V Simpulan Dan Saran

 

Universitas Kristen Maranatha 111

administrasi dan keuangan serta membandingkan dengan dokumen yang ada digudang serta melakukan perhitungan fisik persediaan, selain itu meninjau seluruh dokumen yang berkaitan.

Pelaporan Hasil Audit. Auditor selalu membuat LHA (Laporan Hasil Audit) pada setiap penugasan. Penyusunan LHA berdasarkan pada prosedur yang ditetapkan yang memuat hasil positif yang perlu ditingkatkan oleh bagian tersebut, hal yang perlu mendapat perhatian yang mencakup kriteria, sebab, dan tanggapan, juga mencakup rekomendasinya.

2. Pengendalian intern persediaan barang jadi yang dilaksanakan di PT. Intan Transet telah memadai. Karena pengendalian intern mencakup tujuan pengendalian, komponen pengendalian telah dilaksanakannya. Untuk lebih jelasnya faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian

™ Terdapatnya integritas dan nilai etik yang dinilai cukup baik.

™ Komitmen untuk kompetensi yang telihat dari perekrutan karyawan, dan pelatihan serta upaya lainnya.

™ Adanya partisipasi dewan direksi dan pengawasan oleh komite audit. b. Penilaian resiko

(23)

c. Informasi dan komunikasi

Terdapatnya suatu bagian sistem informasi yang terpisah dari bagian lain, selain itu adanya catatan dan prosedur yang diciptakan untuk mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokan, mencatat dan melaporkan satuan usaha serta menginformasikan kepimpinan perusahaan. d. Pemantauan

Pemantauan yang dilakukan di PT. Intan Transet secara berkesinambungan baik terhadap aktivitas operasional, dengan mempelajari kebijakan pengendalian intern yang diterapkan pemantauan dilakukan oleh auditor intern juga oleh komite audit, selain itu terdapat juga pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang independen.

3. Untuk menentukan tingkat tercapainya tujuan pengendalian intern persediaan barang jadi di PT. Intan Transet maka dapat ditinjau dari beberapa hal, sebagai berikut:

a. Terdapatnya tanggung jawab yang jelas, serta kewenangannya masing-masing terhadap aktivitas persediaan barang jadi.

b. Sasaran dan kebijakan perusahaan yang dirumuskan dengan baik. c. Fasilitas pergudangan dan penanganan yang mencukupi.

d. Standarisasi dan simplikasi dari persediaan. e. Catatan dan laporan yang cukup.

(24)

Bab V Simpulan Dan Saran

 

Universitas Kristen Maranatha 113

4. Peranan audit intern yang dilaksanakan di PT. Intan Transet memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari metode perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa ada peran yang signifikan antara peranan audit intern dengan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Pada hasil penolong perhitungan korelasi rank spearmen yang menunjukkan Ho ditolak dan berarti Hi diterima maka didapatkan hasil pengujian bahwa peranan audit intern

perusahaan memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi.

Berdasarkan simpulan diatas dan hasil perhitungan statistik dengan Spearman, penulis menyimpulkan bahwa peranan audit intern PT. Intan Transet telah diterapkan dengan benar. Meskipun demikian masih terdapat kelemahan dalam peranan audit intern, yaitu:

1. Terdapat perbedaan nama dan nomor barang untuk barang sejenis, hal ini disebabkan oleh barang sejenis yang diperoleh oleh beberapa pemasok, walaupun sudah dibuat program penerjemah dari nama barang yang keluar dari BQ (Bill of

Quantity) dengan nama barang yang tercatat.

(25)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis akan menyampaikan bebarapa saran sebagai bahan pertimbangan untuk membantu peranan audit operasional dalam pengendalian intern atas persediaan barang jadi pada PT. Intan Transet yaitu sebagai berikut:

1. Mengkaji perubahan nomor barang walaupun dengan adanya program penerjemah, nomor barang tersebut bisa berubah dan sebaiknya menggunakan salah satu pemasok untuk barang sejenis kecuali adanya perbedaan yang cukup signifikan yang berkaitan dengan produk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pencatatan persediaan agar lebih efektif.

2. Sebaiknya tenggang waktu antara pemberitahuan dan pelaksanaan audit tidak terlalu lama. Hal ini untuk memperkecil objek audit menutupi kelemahan-kelemahan dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Hal ini bisa juga dilakukan dengan cek mendadak.

3. Pelaksanaan pencatatan atau pembukuan pada barang keluar sebaiknya dilakukan dengan segera yang bertujuan meningkatkan kelancaran pemeriksaan.

(26)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

H. S. Munawir, 1999, Auditing Modern, edisi pertama, catatan keempat, Yogyakarta; BPFE.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Kedua, Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. Messier,Jr. William F., Steven M. Glover, Dauglas F. Prawitt, 2005, Auditing and

Assurance service A systematic Approach, Penerjemah; Nuri Hinduan,SE.Ak. Jakarta; Salemba empat.

Arrens A. Alvin, Randal. J. Elder dan Mark A. Beasley, Auditing dan Pelayanan verifikasi, Edisis Sembilan, Alih Bahasa; Tim Dejacarta, Jakarta, PT. Indeks.

Hiro Tugiman, 1997, Standar Profesional Audit Internal, cetakan kelima, Yogyakarta; Kanisius.

Konsorsium Organisasi Audit Internal, 2004, Standar Profesional Audti Internal, Jakarta, Yayasan Pendidikan Audit Internal.

Sawyer B. Lawrence, Martimer A, Dittenhofer dan Jamer H. Scheiner, 2005, Sawyer’s Internal Auditing, 5th edition, The Institute of Internal Auditor, penerjemah; Desi Andhariani, 2005, Jakarta, Salemba Empat.

Sawyer B. Lawrence, Mortimer A. Dittenhofer dan James H. Scheiner, 2003, Sawyer’s internal auditing, 5th edition, The Institute of Internal Auditor, penerjemah; Ali Akbar, 2006, Jakarta; Salemba empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta; Salemba empat.

Tugiman, Hiro, Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, 2002.

Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Suatu Tinjauan Sistem Informasi Manusia dan Cara Pelaporannya, Edisi kesatu, Yogyakarta, Andi Offset. Robbin P. Stepen dan Marry Coulter 1999, Management, 6th edition, Prentice Hall,

(27)

Jeff Madura, 2001, Pengantar Bisnis, Penerjamah; Saroyini W.R. Salib. Ph.D. Jakarta, Salemba Empat.

Arens, Alvin A. And Loebbecke, James K., 2005, Auditing An Integrated Appproach, Eight Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Agus, Soekrisno, 1996, Pemeriksaan Akuntan, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba empat.

Niswanger C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess, 1999, Accounting, 19th edition, an ITP Company, Penerjemah; Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan, 1999, Jakarta, Erlangga.

Hendriksen, Eldon S, Accounting Theory, Fifth Edition, Singapore:Richard D. Irwin, Inc.,2002.

Freddy Rangkuti, 2002, Manajemen Persediaan Aplikasi di bidang bisnis, cetakan kelima, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak seratus

Ada berbagai definisi tentang iklim organisasi yang diungkapkan oleh para ahli di antaranya suatu pernyataan yang menyatakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu set sifat

[r]

b.. Selanjutnya tunas-tunas akan pecah dan mengeluarkan rata-rata 3 malai bunga dan 3 bakal daun untuk setiap tunas. Tetapi ada juga yang menghasilkan 4 malai bunga dengan 4 helai

Penyajian materi pembelajaran dilakukan melalui pemberian modul dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dikerjakan oleh siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Menetapkan Siswa

lebih lanjut adalah kedepannya media yang digunakan tidak hanya lewat buku. tetapi media lainnya juga dan juga kedepannya lakon-lakon lainnya dapat

[r]

permainan jauh dengan apa yang diharapkan, sehingga tidak jarang dari mereka saat melakukan passing atas sering kali bolanya melenceng jauh dari teman