• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus Perusahaan PT "X").

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus Perusahaan PT "X")."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Every company has a goal in their activities. The objective is to obtain the optimal profit by using all the skills, methods and tools it has. To achieve these objectives, companies need to control all activities in the company. Thus, companies must realize the need to implement good management to implement adequate internal controls. Control so that it runs effectively and efficiently, we need a specific section that oversees and evaluates the effectiveness and efficiency of internal control. This section is an internal audit. Inventory is one of the largest asset owned by the company, and therefore must be well-managed inventory. The purpose of this study is to determine how much influence the internal audit in improving the effectiveness of internal control of inventories of finished goods are done by. "PT.X", examine the effectiveness of internal control of inventories of finished goods are done by. "PT.X". The method used in research at "PT.X" is descriptive analysis method where the techniques used in collecting data through interviews, questionnaires and literature research. From the results of research conducted, it can be concluded that the internal audit role in increase the effectiveness of internal control of inventories of finished goods. It can be seen from the calculation of the questionnaire answers with coefitient correlation method of 78.14%. Thus the authors hypothesized that an adequate internal audit can play a role in increasing the effectiveness of internal control of inventories of finished goods can be accepted.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan tersebut adalah untuk memperoleh laba yang optimal dengan menggunakan segala kemampuan, metode-metode dan alat-alat yang dimilikinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu mengendalikan segala kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Dengan demikian, perusahaan harus menyadari perlunya melaksanakan manajemen yang baik dengan menerapkan pengendalian intern yang memadai. Supaya pengendalian itu berjalan secara efektif dan efisien, diperlukan suatu bagian tertentu yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dan efesiensi pengendalian intern. Bagian ini adalah audit internal. Persediaan merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan, oleh karena itu persediaan harus dikelola dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi yang dilakukan oleh PT. “X”, mengetahui efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi yang dilakukan oleh PT. “X”. Metode yang digunakan dalam penelitian pada PT. “X” adalah metode analisa deskriptif dimana teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner serta penelitiaan kepustakaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa audit internal berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan jawaban kuisioner dengan metode kosfisien korelasi sebesar 78,14%. Dengan demikian hipotesis penulis yaitu audit internal yang memadai dapat berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi dapat diterima.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Audit Internal ... 8

2.1.1 Pengertian Audit Internal ... 8

2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup ... 9

2.1.3 Fungsi Audit Internal ... 12

2.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 13

2.1.5 Independensi Audit Internal ... 16

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.7 Program Audit Internal ... 19

2.1.8 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ... 20

2.2 Pengendalian Intern ... 23

2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern ... 23

2.2.2 Tujuan Pengendalian Intern ... 25

2.2.3 Komponen Pengendalian Intern ... 26

2.3 Pengertian Efektivitas ... 32

2.4 Persediaan ... 33

2.4.1 Pengertian Persediaan ... 33

2.4.2 Kelompok Persediaan ... 33

2.4.3 Sistem Pencatatan Persediaan ... 34

2.4.4 Metode Alokasi Pencatatan Tradisional ... 35

2.4.5 Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi ... 36

2.5 Hubungan Antara Audit Internal dengan Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi ... 42

2.6 Kerangka Pemikiran ... 44

BAB III. OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 50

3.1.1 Objek penelitian ... 50

3.1.2 Sejarah Perusahaan ... 50

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 51

3.2.1 Struktur Organisasi ... 51

3.2.2 Uraian Tugas ... 52

3.2.3 Aktivitas Perusahaan ... 59

3.3 Metode Penelitian ... 63

3.3.1 Jenis Penelitian ... 64

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3.3 Operasional Variabel ... 66

3.3.4 Penetapan Indikator Variabel ... 67

3.4 Pengujian Data ... 70

3.4.1 Uji Validitas ... 71

3.4.2 Uji Realibilitas ... 72

3.5 Teknik Pengujian Hipotesis ... 72

3.6 Uji Statistik ... 73

3.6.1 Penetapan Tingkat Signifikan ... 75

3.6.2 Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 75

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan Audit Intenal ... 76

4.1.1 Kualifikasi Internal Auidtor ... 76

4.1.2 Program Audit Internal ... 77

4.1.3 Pelaksanaan Audit Internal ... 78

4.1.4 Laporan hasil Audit ... 80

4.1.5 Tindak Lanjut Audit ... 80

4.2 Pelaksanaan Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi ... 81

4.2.1 Lingkungan Pengendalian ... 81

4.2.2 Penetapan Resiko Yang Memadai ... 83

4.2.3 Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Jadi ... 85

4.2.4 Informasi dan Komunikasi ... 88

4.2.5 Pemantauan ... 88

4.2.6 Tujuan Pengendalian Intern ... 89

4.3 Pembahasan ... 90

4.3.1 Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Keefektifan Pengendalian Intern Persediaan Baran Jadi ... 90

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.4 Analisis Data dan Hipotesis ... 94

4.4.1 Uji Validitas ... 98

4.4.2 Uji Realibilitas ... 102

4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 108

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN ... 120

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penetapan Indikator Variabel Independen (Audit Internal) ... 68

Tabel 3.2 Penetapan Indikator Variabel Dependen (Persediaan) ... 69

Tabel 4.1 Jawaban dan Skor Responden (Mengenai Audit Internal) ... 94

Tabel 4.2 Persentase Peranan Audit Internal ... 96

Tabel 4.3 Jawaban dan Skor Responden (Pengendalian Intern Persediaan ... 96

Tabel 4.4 Persentase Pengendalian Intern Persediaan ... 98

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel X ... 99

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Y ... 101

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Item Ganjil ... 103

Tabel 4.8 Uji Realibilitas Item Genap ... 104

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas ... 106

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Struktur Organisasi ... 121

Lampiran B Surat Pengeluaran Barang (SPB) ... 122

Lampiran C Surat Jalan ... 123

Lampiran D Kartu Stok ... 124

Lampiran E Kuesioner Penelitian ... 125

Lampiran F Tabel Jawaban Responden ... 138

(9)

120

(10)

Lampiran A 121

STRUKTUR ORGANISASI

PT. “X”

Direktur

Sekretaris

Sales Supervisor

Logistik Supervisor

Acconting & Finance Supervisor Auditor Internal

Staff Penjualan (Salesman)

Staff

Logistik

Kasir

Administrasi Penjualan

Administrasi Gudang

Penagihan (Collector)

Bagian Pengiriman

(11)

Lampiran B 122

Contoh Surat Pengeluaran Barang

PT. SARI SARI DISTRIBUTOR TEPUNG TAPIOKA Garut

No. SPB : Tgl. SPB :

KETERANGAN

Total :………

Bandung,……….

Ka.Sie/Bagian………. Ka. Sie Gudang Yang Menerima SURAT PENGELUARAN BARANG

No Kode Barang

Nama Barang Jumlah Satuan @Harga (Rp)

(12)

Lampiran C 123

Contoh SURAT JALAN

PT. SARI SARI DISTRIBUTOR TEPUNG TAPIOKA Garut

Pembeli : No. Surat Jalan :

Alamat : Tgl. Surat Jalan :

No. Telp :

KETERANGAN

Total :………

Bandung,……….

Diterima Oleh Pembeli Diserahkan Oleh

_______________ SURAT JALAN

No Kode Barang

Nama Barang Jumlah Satuan @Harga (Rp)

(13)

Lampiran D 124

JL. JENDERAL SUDIRMAN NO. 170 GARUT 40182 TELP (0262)231715 FAX (0262)241362

KODE BARANG : :

Jumlah Biaya per Unit Total Biaya (Rp) Jumlah Biaya per Unit Total Biaya (Rp) Jumlah Biaya per Unit Total Biaya (Rp) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

-0 - 0 - 0

-Persediaan

PT. SARI SARI

Distributor Tepung Tapioka

KARTU STOCK

TOTAL

NAMA BARANG

Tanggal

(14)

Lampiran E 125

Daftar pertanyaan Penelitian

Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. “X”.

Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuisioner ini :

Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan berikut ini :

I. Data tentang Responden :

1. Jenis kelamin : ( ) pria ( ) wanita 2. Jabatan :

3. Umur : Th

KUISIONER VARIABEL INDEPENDEN

(Audit Internal)

Pernyataan Pengambilan Keputusan :

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

(1)---(2)---(3)---(4)---(5)

No. Pertanyaan STS TS N S SS

Pelaksanaan Audit Internal Yang Memadai

I. Independensi

1. Apakah perusahaan melakukan audit internal melalui berbagai tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi ?

(15)

Lampiran E 126

3. Apakah kedudukan audit internal di perusahaan memiliki posisi khusus dalam struktur organisasi yang ada di perusahaan ?

4. Apakah audit internal dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas tanpa ada pengaruh dari siapapun?

5. Apakah audit internal menyusun program pemeriksaan intern secara menyeluruh atas seluruh kegiatan perusahaan ?

6. Apakah audit internal menguji keandalan sistem pengendalian manajemen ?

7. Apakah audit internal meneliti semua catatan dan pelaporan tentang harta perusahaan ?

8. Apakah audit internal mengusulkan pengembangan sumber daya manusia di perusahaan ?

9. Apakah audit internal mengatur pelaksanaan kerja (jadwal dinas, tugas pokok, cuti dan lembur) karyawan sesuai dengan kebutuhan di unit perusahaan ? 10. Apakah audit internal mengatur

penggunaan fasilitas yang ada di perusahaan ?

(16)

Lampiran E 127

perlu memprosesnya lebih lanjut menjadi tindakan disiplin ?

12. Apakah audit internal mengusulkan penggantian atau penambahan, pengurangan SDM di perusahaan ? 13. Apakah audit internal mengusulkan

penggantian, penambahan, pengurangan peralatan dan inventaris di perusahaan ? 14. Apakah audit internal merumuskan

usulan rencana kerja dan anggaran ? 15. Apakah audit internal menyampaikan

masukan, saran dan pendapat kepada direksi untuk perbaikan penjualan di perusahaan ?

16. Apakah audit internal memberikan ijin cuti karyawan yang berada di perusahaan?

17. Apakah audit internal menyetujui kerja lembur karyawan di perusahaan ?

18. Apakah audit internal menyetujui atau menolak dalam proses penerimaan karyawan sesuai dengan prosedur ?

II. Kemampuan Profesional Audit Internal

19. Apakah audit memiliki pengalaman yang memadai ?

20. Apakah perusahaan dapat memberikan jaminan keahlian teknis dan latar belakang pendidikan internal auditor yang akan ditugaskan ?

(17)

Lampiran E 128

kualifikasi di bidang audit internal ? 22. Apakah unit audit internal memiliki atau

mendapatkan pengetahuan, kecakapan dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab audit yang diberikan ?

23. Apakah perusahaan dapat memberikan kepastian bahwa pelaksanaan audit internal akan diawasi sebagaimana mestinya ?

24. Apakah audit internal dapat mematuhi standar profesional dalam melakukan pemeriksaan ?

25. Apakah internal auditor memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain dan berkomunikasi dengan efektif ? 26.

Apakah internal auditor dapat mengembangkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan ? 27.

Apakah internal auditor dapat bertindak dengan ketelitian profesional yang sepatutnya dalam melakukan pemeriksaan.?

III. Program Audit Internal

28. Apakah program kerja rutin di perusahaan selalu dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah direncanakan ?

(18)

Lampiran E 129

sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam pelaksanaan penjualan perusahaan ?

30. Apakah dengan melakukan audit internal dapat membantu terlaksananya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian dan evaluasi di perusahaan ?

31. Apakah dengan melakukan audit internal dapat membantu terlaksananya kebijakan-kebijakan di perusahaan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya ? 32. Apakah dengan melakukan audit

internal dapat membantu

mempersiapkan kelayakan surat keputusan, peraturan, prosedur tetap serta perangkat lain yang berlaku di perusahaan ?

33. Apakah dengan melakukan audit internal dapat membantu melakukan koordinasi dengan bagian atau seksi di perusahaan, agar tercipta kerja sama yang harmonis antar fungsi ?

34. Apakah denga adanya audit di persediaan barang berdampak pada efektivitas dan efisiensi persediaan barang jadi ?

35. Apakah dengam adanya audit di persediaan barang berdampak pada menghindari kadaluarsa ?

(19)

Lampiran E 130

pengendalian biaya operasional ?

37. Apakah dengan adanya program audit yang telah dibuat dapat memotivasi internal auditor untuk melakukan tugas audit ?

38. Apakah program audit intenal yang telah dibuat dan digunakan, dapat digunakan kembali untuk pelaksanaan audit berikutnya ?

39. Apakah dalam program audit tercakup tujuan pemeriksaan ?

40. Apakah dalam program audit memuat ruang lingkup pemeriksaan ?

41. Apakah dalam program audit memuat sasaran pemeriksaan ?

42. Apakah dalam program audit memuat prosedur pemeriksaan ?

43. Apakah dalam program audit tercakup seleksi tim pemeriksa internal ?

IV. Pelaksanaan Audit

44. Apakah pelaksanaan audit selama ini selalu sesuai dengan program audit yang telah disusun ?

45. Apakah dalam pelaksanaan audit yang telah dilakukan selama ini, auditor telah cukup mendapatkan informasi yang relevan dan kompeten dan berguna sebagai dasar dalam memberikan rekomendasi bagi manajemen ?

(20)

Lampiran E 131

dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan ?

47. Apakah ruang lingkup pekerjaan audit internal mencakup, memeriksa ketaatan dan keuangan,audit ketaatan serta audit hasil program ?

V. Komunikasi Hasil Penugasan Audit Internal

48. Apakah laporan audit internal yang

telah dibuat sebelumnya

dikomunikasikan terlebih dahulu dengan tingkatan manajemen yang bersangkutan ?

49. Apakah laporan pemeriksaan yang diterbitkan oleh audit internal tepat waktu ?

50. Apakah laporan pemeriksaan yang diterbitkan bersifat objektif, ringkas dan jelas ?

VI. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Audit Internal oleh

Manajemen

51. Apakah manajemen melaksanakan tindak lanjut berupa perbaikan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan ? 52. Jika saran yang diberikan oleh internal

auditor ditindak lanjuti, apakah audit internal terus meninjau terhadap pelaksanaan perbaikan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen ?

VII. Unsur-unsur Audit Internal

(21)

Lampiran E 132

pemeriksaan terhadap ketaatan pelaksanaan kebijakan peraturan yang ditetapkan ?

54. Apakah audit internal selalu melaksanakan aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap ketaatan pelaksanaan kebijakan dari prosedur operasi ?

55. Apakah audit internal selalu melaksanakan aktivitas penilaian dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan dari prosedur akuntansi ?

56. Apakah audit internal mengajukan saran-saran perbaikan ?

57. Apakah audit internal mencantumkan adanya kekurangan dan kelemahan dalam prosedur akuntansi ?

(22)

Lampiran E 133

KUISIONER VARIABEL DEPENDEN

(Pengendalian Internal atas Persediaan Barang Jadi)

Pernyataan Pengambilan Keputusan :

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

(1)---(2)---(3)---(4)---(5)

No .

Pertanyaan STS TS N S SS

I. Lingkungan Pengendalian

1. Apakah terdapat peraturan baik secara lisan maupun tertulis yang mengatur masalah etika perilaku dalam melakukan pengendalian persediaan barang jadi ? 2. Apakah pihak perusahaan menetapkan

sanksi yang tegas atas pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang ada ?

3. Apakah dalam penempatan karyawan berdasarkan pendidikan dan keahlian ? 4. Apakah pihak perusahaan memberikan

pelatihan-pelatihan terhadap karyawannya ?

5. Apakah direktur mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan manajemen ?

6. Apakah direktur selalu melakukan koordinasi yang efektif dengan unit-unit kerja yang ada di perusahaan ?

7. Apakah struktur organisasi perusahaan

telah menggambarkan garis

(23)

Lampiran E 134

jelas ?

8. Apakah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab telah berfungsi dengan baik dalam pencapaian tujuan perusahaan ?

9. Apakah terdapat pelatihan terhadap karyawan baru ?

10 .

Apakah perusahaan mengadakan promosi atau penetapan bonus bagi karyawan yang berprestasi ?

II. Penaksiran Risiko oleh Manajemen

11 .

Apakah perusahaan menyediakan suatu pendidikan dan latihan baru untuk mensosialisasikan peraturan dan kebijakan yang baru ?

12 .

Apakah perusahaan melakukan seleksi terhadap penerimaan karyawan baru ? 13

.

Apakah ada tindakan dalam mengurangi risiko karena adanya perubahan sistem informasi dalam kaitannya dengan arus informasi dan pengendalian?

14 .

Apakah mekanisme kerja perusahaan mampu untuk menangani pertumbuhan yang pesat dalam segala bidang ?

15 .

Apakah perusahaan menggunakan komputer dalam memudahkan pekerjaan karyawan ?

III. Aktivitas Pengendalian

16 .

(24)

Lampiran E 135

17 .

Apakah perusahaan melakukan pemeriksaaan fisik atas persediaan barang jadi secara berkala ?

18 .

Apakah dibandingkan antara rencana dan realisasi pembelian persediaan tersebut ? 19

.

Apakah transaksi-transaksi yang terjadi selalu dicatat dan abash ?

20 .

Apakah transaksi-transaksi yang terjadi dicatat tepat pada waktunya ?

21 .

Apakah persediaan disimpan pada ruangan tertutup dan dijaga keberadaannya ?

22 .

Apakah informasi yang dihasilkan oleh masing-masing bagian dijamin keabsahannya sehubungan dengan aktivitas pengendalian perusahaan ?

23 .

Apakah pemantauan yang berkaitan dengan penilaian keefektifan pengendalian internal telah dilaksanakan secara terus-menerus oleh perusahaan ?

24 .

Apakah setiap perhitungan laporan persediaan barang jadi telah dipercayai laporan keakuratannya ?

25 .

Apakah perusahaan memiliki kriteria-kriteria untuk mengatur efisiensi dan efektivitas persediaan ?

26 .

Apakah posedur persediaan barang jadi yang telah ditetapkan perusahaan, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan ?

(25)

Lampiran E 136

27 .

Apakah perusahaan melakukan pencatatan dan melengkapi dokumen pendukung yang lengkap dalam transaksi persediaan barang jadi yang telah dicatat pada waktu yang tepat ?

28 .

Apakah komunikasi pada bagian persediaan barang jadi terbilang cukup baik ?

29 .

Apakah informasi yang telah tersedia tepat waktu dan memungkinkan pemantauan aktivitas ?

30 .

Apakah semua persediaan barang jadi disusun secara teratur ?

31 .

Apakah manajemen bertanggung jawab di dalam membuat rancangan pengendalian intern ?

V. Pemantauan

32 .

Apakah pengendalian intern yang ada pada perusahaan selalu dipantau ?

33 .

Apakah manajemen dapat merubah pengendalian intern apabila sudah tidak cocok lagi diterapkan oleh perusahaan ? 34

.

Apakah audit internal melakukan pengecekan secara independen atas persediaan barang jadi ?

(26)

Lampiran E 137

35. Apakah di dalam laporan keuangan pada perusahaan disertai catatan-catatan dan laporan yang memadai ?

36. Apakah di dalam data persediaan disertai dokumen-dokumen yang dipergunakan dalam aktivitas penyimpanan dapat dijadikan bukti yang akurat ?

37. Apakah semua barang yang masuk dan keluar harus dilengkapi dokumen yang ditandatangani oleh pejabat yang mempunyai otoritas ?

38. Apakah terdapat pemisahan antara petugas yang menerima dan mengeluarkan barang dengan petugas administrasi ?

39. Apakah perusahaan sudah menaati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia dalam bidang usaha ?

40. Apakah laporan keuangan yang disampaikan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku ?

41. Apakah prosedur penyimpanan persediaan barang jadi telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan ?

(27)

Lampiran F 138

Jawaban Responden

Variabel X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 X1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X4

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

X5

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X6

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X7

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

(28)

Lampiran F 139

Jawaban Responden

Variabel Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

X

1

4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4

X

2

4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

X

3

5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4

X

4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X

5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X

6

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X

7

5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

X

1

5

4

4

5

4

4

4

5

4

5

4

4

5

X

2

5

4

4

5

4

4

4

5

4

5

4

4

5

X

3

4

5

4

5

4

4

5

4

4

4

5

4

4

X

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

X

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

X

6

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

(29)

Lampiran G 140

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULIM VITAE)

Nama : WILLY CAHYADI

NRP : 0351144

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 5 Oktober 1984

Agama : Kristen

Riwayat Pendidikan :

- Sekolah Dasar Mardi Yuana Labuan-Banten (1990-1996)

(30)

B a b I . P e n d a h u l u a n

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metode-metode, dan alat-alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk mencapai keuntungan atau laba yang setinggi-tingginya dan menekan kerugian seminimal mungkin.

Pengendalian intern pada perusahaan kecil dapat dilaksanakan secara langsung oleh pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan karena operasi atau kegiatan perusahaan dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga pemilik dapat mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan secara langsung. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka masalah yang akan dihadapi akan semakin rumit karena struktur organisasinya yang semakin komplek. Hal ini menyebabkan pimpinan perusahaan memerlukan suatu alat pengendalian intern yang baik untuk dapat membantu mengendalikan kegiatan perusahaan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dapat mencapai tujuan perusahaan.

(31)

B a b I . P e b d a h u l u a n 2

Universitas Kristen Maranatha

dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah direncanakan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Sehubungan dengan aktivitas perusahaan yang mengolah barang jadi dan mendistribusikan barang jadi untuk dijual ke pasaran, maka kegiatan proses produksi adalah kegiatan yang paling utama dan arus barang yang terjadi di gudang barang jadi perusahaan sangat rutin. Kegiatan penyimpanan dan pengeluaran barang jadi ke dalam proses produksi menjadi suatu kegiatan yang harus diawasi dan diperlukan suatu pengendalian agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan yang merugikan bagian persediaan.

Perusahaan memerlukan sistem pengendalian intern untuk bagian persediaan untuk menghindari penyimpangan atau penyelewengan seperti penyalahgunaan wewenang atau pencurian. Bagian pemeriksaan internal yang independen diperlukan agar tujuan struktur pengendalian intern atas persediaan dapat tercapai dan berjalan dengan efektif, dimana adanya pemisahan fungsi pertanggungjawaban atas fungi-fungsi otorisasi, pencatatan dan penyimpanan dalam semua bidang di perusahaan tersebut. Pemeriksaan intern melaksanakan fungsinya atau tugasnya sebagai bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu struktur pengendalian internal (Tuanakota 1982:95).

(32)

B a b I . P e b d a h u l u a n 3

Universitas Kristen Maranatha

administratif sangatlah penting bagi manajemen. Secara fisik perlu diperhatikan karena kelebihan persediaan merupakan hal yang merugikan bagi perusahaan dan menjadikan perusahaan tidak efisien, sedangkan kekurangan persediaan akan menghambat seluruh kegiatan perusahaan, maka secara administratif harus diadakan suatu sistem pencatatan yang memudahkan dalam pengawasan dan menghindari terjadinya kecurangan dalam pengelolaan persediaan. Oleh karena itu pengendalian intern dalam bidang ini sangat penting dan harus memadai.

Pengendalian persediaan barang jadi menjadi sangat penting bagi manajemen karena persediaan barang jadi berhubungan dengan lancarnya penjualan. Untuk itu perlu diciptakan suatu pengendalian intern yang memadai terhadap bidang ini serta perlunya auditor internal untuk mendukung pengendalian intern tersebut.

Bagian terpenting dari pengendalian persediaan adalah pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah penghitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan persediaan secara fisik dilakukan. Bilamana pegawai klien tidak mengikuti instruksi ini, maka auditor harus menghubungi atasannya untuk mengatasi masalah ini atau memodifikasi prosedur pengamatan secara fisik. Seorang auditor internal diperlukan untuk melindungi persediaan dari kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan (Arens et al., 2006:321).

(33)

B a b I . P e b d a h u l u a n 4

Universitas Kristen Maranatha “Crazy Eddie, Inc yang curang”

Dalam tahun 1970, Crazy Eddie Inc, perusahaan pengecer barang konsumen elektronik, memiliki 43 konsumer outlet penjualan dengan mencapai $350,000,000, melaporkan laba bersih sebelum pajak sebesar $21 juta, dan nilai pasar lebih dari $500,000,000. Crazy Eddie tampaknya melaju melawan tren industri dengan bertumbuh seperti layaknya perjuangan pedagang eceran lainnya, tetapi itu hanya ilusi. Hingga akhir tahun 1989, perusahaan itu mengajukan pailit dan melikuidasikan semua aktiva sehingga mendatangkan kerugian yang sangat besar. Investigasi otoritas hukum menemukan kecurangan salah saji persediaan sebesar $65 juta. Tentu saja, pertanyaan yang timbul mengapa auditor gagal menemukan kecurangan di dalam audit tahunannya.

Pembelaan yang digunakan oleh auditor yaitu sulitnya menemukan kecurangan. Salah satu contoh kecurangan itu adalah pengiriman persediaan dari toko ke toko segera sebelum auditor tiba untuk menghitung persediaan. Pihak yang lainnya menghancurkan dokumen untuk menyembunyikan kekurangan persediaan di beberapa lokasi. Auditor berpendapat keras bahwa hampir tidak mungkin menemukan kecurangan jika kolusi yang luas (Joseph T. Wells, 2000:93).

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena persediaan barang merupakan jumlah aktiva yang terbesar di dalam kelompok aktiva lancar. Persediaan barang mudah untuk dicuri sehingga harus selalu diawasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau penyelewengan. Oleh karena itu pada bagian persediaan diperlukan seorang internal auditor yang dapat menjaga dan melindungi aktiva perusahaan dan mampu menjalankan fungsi pengendalian intern secara efektif.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin mengetahui bagaimana audit internal berfungsi dalam menunjang kefektifan pengendalian intern atas persediaan barang jadi yang akan disajikan dalam skripsi ini dengan judul “Peranan Audit

Internal dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan

(34)

B a b I . P e b d a h u l u a n 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penerapan aktivitas pengendalian intern yang dijalankan perusahaan terhadap pengelolaan persediaan barang jadi telah efektif?

2. Apakah audit internal atas pengelolaan persediaan barang jadi telah dilaksanakan dengan memadai?

3. Sampai sejauh mana peranan auditor internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi pada perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini penulis bermaksud untuk memperoleh informasi dan data yang cukup sehingga permasalahan yang telah dikemukakan di atas dapat digambarkan dengan jelas melalui informasi yang diperoleh tersebut.

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kefektifan penerapan pengendalian intern perusahaan atas persediaan barang jadi.

(35)

B a b I . P e b d a h u l u a n 6

Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui sejauh mana peranan auditor internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan barang jadi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegiatan penelitian ini dirasakan sangat besar manfaatnya, berkaitan dengan pengembangan pribadi penulis dalam mengenal lapangan kerja yang nyata, kelak pasti berguna saat penulis terjun ke masyarakat dengan kondisi yang sebenarnya. Penulisan penelitian ini juga diharapkan memberi masukan bagi perusahaan dimana penulis melaksanakan observasi.

Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memperoleh gambaran secara nyata dari penerapan teori-teori yang sudah diajarkan semasa kuliah untuk diterapkan dalam dunia praktek yang sesungguhnya dan memperoleh pengetahuan dari peninjauan secara langsung mengenai praktek atau pelaksanaan sebenarnya di perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

(36)

B a b I . P e b d a h u l u a n 7

Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi Pembaca

(37)

B a b V . K e s i m p u l a n d a S a r a n

112 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Perusahaan PT. “X” telah melaksanakan audit internal atas persediaan barang jadi secara memadai, hal ini tercermin dari :

 Pelaksanaan audit internal dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal yang independen dan kompeten. Dengan adanya independensi ini memungkinkan internal auditor untuk menjalankan tugasnya tanpa memihak siapapun sehingga akan memberikan informasi yang objektif, benar dan bermanfaat kepada manajemen. Internal auditor yang berada di SPI (Satuan Pengawas Internal) mempunyai kompetensi di bidang audit baik dari segi pendidikan maupun dari segi pengalaman kerja sehingga dapat mencari dan menentukan masalah-masalah yang terjadi pada auditee serta memberikan saran-saran sebagai solusi penyelesaiannya.

(38)

B a b V . K e s i m p u l a n d a n S a r a n 113

Universitas Kristen Maranatha

rekomendasi secara jujur dan apa adanya berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan audit.

 Pelaksanaan audit internal dilakukan melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan yang meliputi :

a. Program Audit Internal

Program audit internal persediaan dibuat berdasarkan PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan) Satuan Pengawas Internal yang di dalamnya diatur pelaksanaan audit per triwulan, per semester, per tahun. Dimana pelaksanaannya tergantung dari kebutuhan audit.

b. Tahap pelaksanaan audit internal

Dalam melaksanakan auditnya, internal auditor pada PT. “X”

melakukan semua fungsi audit internal yaitu : compliance, verification, dan evaluation.

c. Tahap laporan audit

Laporan hasil audit dibuat oleh internal auditor setelah selesai melaksanakan audit. Di dalam laporan audit terdapat uraian mengenai apa yang telah diaudit, bagian-bagian mana yang diperbaiki, sistem yang berlaku saat ini dan rekomendasi yang diusulkan oleh auditor. d. Tahap tindak lanjut

(39)

B a b V . K e s i m p u l a n d a n S a r a n 114

Universitas Kristen Maranatha

itu merupakan bentuk dari kepercayaan manajemen terhadap kinerja dari internal auditor.

Kelemahan yang ada adalah kurangnya pengawasan terhadap rekomendasi yang telah diberikan kepada manajemen sehingga audit internal tidak tahu apakah rekomendasi dijalankan dengan baik atau tidak oleh manajemen.

2. PT. “X” telah melaksanakan pengendalian intern persediaan barang jadi secara efektif, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya :

a. Komponen pengendalian yang memadai.

 Lingkungan pengendalian yang memadai.

Di PT. “X” berlaku falsafah manajemen yang mempengaruhi nilai-nilai etika dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawannya dengan adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Perusahaan juga didukung oleh struktur organisasi yang jelas serta terdapat direktur yang bertugas mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajemen. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan di dalam pelimpahan wewenang dan tanggung jawab.

 Penetapan resiko yang memadai.

Resiko yang ada pada PT. “X” dipengaruhi oleh adanya perubahan

(40)

B a b V . K e s i m p u l a n d a n S a r a n 115

Universitas Kristen Maranatha

 Kegiatan pengendalian intern yang memadai.

Aktivitas pengendalian terdiri dari review kerja yang dilakukan oleh manajer bagian. Adanya pemisahan fungsi agar pelimpahan wewenang dan tanggung jawab menjadi jelas. Pengelolaan informasi menjadi laporan dalam akuntansi dilakukan satu bulan serta adanya pemeriksaan fisik tiap tiga bulan sekali secara periodik.

 Informasi dan komunikasi yang memadai.

Informasi dan komunikasi yang baik akan memudahkan manajemen di dalam melakukan evaluasi dan pengambilan keputusan.

 Pemantauan yang memadai.

Pemantauan dilakukan secara terus-menerus dan periodik untuk meminimalkan adanya kecurangan atau kesalahan prosedur yang terjadi di dalam perusahaan.

b. Tujuan pengendalian intern

 Efektivitas dan efisiensi operasi.

Efektivitas dan efisiensi pada persediaan cukup memadai hal ini dengan ditaatinya prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

 Laporan persediaan yang dapat diandalkan.

Laporan dibuat secara periodik dan didukung oleh dokumen-dokumen yang akurat.

 Ketaatan pada hukum dan peraturan yang telah ditetapkan.

PT. “X” telah menaati hukum dan peraturan yang dibuat oleh

(41)

B a b V . K e s i m p u l a n d a n S a r a n 116

Universitas Kristen Maranatha

3. Audit internal yang dilakukan PT. “X” telah berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi, hal ini didasarkan pada :

 Internal auditor memeriksa apakah pengeluaran barang dari gudang telah didukung oleh dokumen yang diotorisasi oleh bagian gudang seperti surat jalan dan bukti pengeluaran barang yang juga harus diketahui dan ditandatangani oleh kepala gudang.

Internal auditor mengawasi pelaksanaan stock opname terhadap barang jadi setahun tiga kali. Stock opname ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu persediaan. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material, maka dipelajari sebab-sebabnya. Bila perlu diadakan tes-tes terhadap arus barang dalam pencatatan kartu persediaan.

 Internal auditor memeriksa kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membanding nilai yang ada di kartu persediaan dengan jurnal persediaan.

 Internal auditor akan melaporkan hasil auditnya dalam bentuk laporan kepada direktur. Hasil audit ini akan disertai saran perbaikan apabila ditemukan suatu kesalahan atau penyimpangan dalam penerapan pengendalian intern atas persediaan barang jadi.

4. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV diperoleh hasil 78,14% yang merupakan hasil perhitungan atas seluruh jawaban responden sehingga hipotesis yang dikemukan oleh penulis yaitu “Pelaksanaan audit internal yang memadai berperan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian

(42)

B a b V . K e s i m p u l a n d a n S a r a n 117

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Diketahui bahwa pelaksanaan audit internal yang diselenggarakan oleh auditor cukup efektif. Untuk lebih mengoptimalkannya, penulis coba mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bagian audit internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi pada masa yang akan datang.

Bagian audit internal PT. “X” harus bisa mempertahankan kinerjanya sebagai

bagian dari perusahaan yang memberikan kegiatan jaminan atas pengendalian persediaan yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan efektivitas kegiatan operasi perusahaan.

(43)

118

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens et al., 2006, Auditing : An Integrated Approach, 11th edition, Prentice Hall International, inc

Arens et al., 2006, Auditing dan Pelayanan Verifikasi, edisi 9, Jakarta : Indeks Badudu Zain, 1994, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

Boynton, Kell, 2002, Modern Auditing, jilid 2, Jakarta : Erlangga Cooper and Emory, 1996, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Erlangga

Hasan Iqbal, 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Jakarta : Bumi Aksara

Hasan Iqbal, 2004, Analisa Data dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat

Irdiantoro, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta : Erlangga

Messier et al., 2005, Auditing and Assurance Service a Systematic Approach, 4th edition, Jakarta : Salemba Empat

Sawyer B Lawrence, 2005, Audit Internal, Jakarta : Salemba Empat

Stice et al., 2004, Intermediate Accounting, 15th edition, Jakarta : Salemba Empa Sugiono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta

Theodorus M Tuanakota, 1982, Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan

Publik, edisi 3, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekononmi Universitas

Indonesia

(44)

119

Universitas Kristen Maranatha

Tugiman Hiro, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta : Kanisius Tugiman Hiro, 2002, Pandangan baru Audit Internal, Yogyakarta : Kanisius Victor Z Brink & Herbert Witt, 1991, Modern Internal Auditing, Jakarta : Salemba

Empat

Warren et al., 2005, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat

Wilson et al., 1991. Controllership : Tugas Akuntan Manajemen, Jakarta : Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

SIA berbasis push SMS adalah sebagai salah satu media interaktif yang menggunakan sarana operator seluler pada saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik dari balok jilat yang diproduksi menggunakan bahan lokal untuk pakan ternak ruminansia.. Tahap pertama

Peneliti memperoleh tipe presuposisi dalam tagline film anime yaitu presuposisi eksistensial sebanyak 9 poster film, presuposisi faktif hanya 1 poster film,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kompetensi profesional guru matematika di SMA Negeri 1 Sukoharjo, dilihat dari komponen – komponen berikut adalah:

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan

Hasil penelitian menggunakan metode analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) memiliki

Setelah hasil uji coba alat ukur dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya yakni penulis melakukan penelitian dengan jumlah sampel sebanyak seratus

Ada berbagai definisi tentang iklim organisasi yang diungkapkan oleh para ahli di antaranya suatu pernyataan yang menyatakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu set sifat