• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekivalensi Mobil Penumpang Berdasarkan Metode Kecepatan Pada Ruas Jalan Tol Dalam Kota Dan Luar Kota.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekivalensi Mobil Penumpang Berdasarkan Metode Kecepatan Pada Ruas Jalan Tol Dalam Kota Dan Luar Kota."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG BERDASARKAN

METODE KECEPATAN PADA RUAS JALAN TOL

DALAM KOTA DAN LUAR KOTA

Kiagoes Moehammad Harry Novfriandi Nugraha NRP: 1221038

Pembimbing: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRAK

Keberadaan kendaraan yang beragam memerlukan nilai ekivalensi yang berfungsi menyeragamkan satuan kendaraan. Ada terbagai metode yang dapat digunakan, akan tetapi dibutuhkan metode yang tepat untuk diterapkan di Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota berdasarkan metode kecepatan dan membandingkan hasilnya dengan nilai dari manual kapasitas jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai emp untuk ruas jalan tol dalam kota adalah 1,00 untuk kendaraan LV; 4,00 untuk kendaraan MHV dan 6,00 untuk kendaraan gabungan dari LB dengan LT. Pada ruas jalan tol luar kota didapatkan nilai 1,00 untuk kendaraan LV dan 1,29 sampai 1,33 untuk kendaraan gabungan dari MHV dengan LB dan LT. Perbandingan nilai emp menunjukkan bahwa nilai emp untuk kendaraan MHV di ruas jalan tol dalam kota cenderung lebih besar. Nilai emp kendaraan lainnya pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota tidak dapat dibandingkan secara langsung karena nilai emp yang didapat merupakan nilai emp dari penggabungan beberapa jenis kendaraan.

(2)

x Universitas Kristen Maranatha

PASSENGER CAR EQUIVALENCE BASED ON SPEED

METHOD FOR INTER AND INTRA CITY TOLL ROADS

Kiagoes Moehammad Harry Novfriandi Nugraha NRP: 1221038

Supervisor: Tri Basuki Joewono, Ph.D.

ABSTRACT

The existence of various vehicles need an equivalence value to equalize the unit of the vehicles. There are various methods available, however there is a need to find the most suitable method that for Indonesian.

The purpose of this study is to calculate passenger car equivalence on the inter and intra city toll roads segments based on speed method and comparing the results with the value from Indonesian Highway Manual Capacity (IHCM) 1997.

The results of this study show the value of PCE for intra city toll roads are 1.00 for LV vehicles, 4.00 for MHV and 6.00 for the combined vehicles from LB with LT.On intercity toll roads, the value are 1.00 for the LV vehicles and

1.29-1.33 for the combined vehicles of MHV with LB and LT. Comparison shows that

the value of PCE for MHV vehicles on the intra city toll roads tends to be higher. PCE value of another vehicles on intra and inter city toll roads can not be compared directly because of the PCE value that obtained is combination of several types of vehicles.

(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 4

2.1 Volume dan Tingkat Arus ... 4

2.2 Kecepatan ... 5

2.3 Klasifikasi Kendaraan ... 7

2.4 Ekivalensi Mobil Penumpang ... 8

2.5 Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang ... 12

2.5.1 Emp Berdasarkan Kecepatan ... 12

2.5.2 Emp Berdasarkan Kapasitas ... 13

2.5.3 Emp Berdasarkan Waktu Antara ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Diagram Alir Penelitian ... 16

3.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 18

3.3 Data Sekunder ... 20

3.4 Metode Pengolahan Data ... 20

3.5 Rangkuman Data ... 26

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Persamaan Kecepatan dan Arus ... 32

4.1.1 Hubungan Kecepatan Rata-rata Ruang dan Arus Lalu Lintas ... 33

4.1.2 Hubungan Kecepatan Persentil ke-50 dan Arus Lalu Lintas ... 38

4.1.3 Hubungan Kecepatan Persentil ke-85 dan Arus Lalu Lintas ... 43

(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2 Rangkuman Nilai Emp ... 51

4.3 Pembahasan ... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 54

5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Pengamatan Kecepatan Kendaraan ... 7 Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 17 Gambar 3.2 Peta Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan Jalan Tol

Jakarta-Cikampek ... 19 Gambar 3.3 Tampilan Video Editor ... 21 Gambar 3.4 Persen Total Pengamatan Kecepatan Kendaran ... 26 Gambar 3.5 Arus Lalu Lintas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Arah

Cikunir... 27 Gambar 3.6 Arus Lalu Lintas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Arah

Pondok Indah ... 28 Gambar 3.7 Arus Lalu Lintas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ... 28 Gambar 3.8 Arus Lalu Lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Arah

(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Jenis Kendaraan... 8

Tabel 2.2 Emp untuk Jalan Bebas Hambatan ... 9

Tabel 2.3 Emp untuk Jalan Bebas Hambatan Tak Terbagi Dua Arah Dua Lajur (MW 2/2UD) ... 10

Tabel 3.1 Contoh Pencatatan Waktu Tempuh Kendaraan Pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Arah Cikampek ... 22

Tabel 3.2 Statistik Deskriptif Arus Lalu Lintas ... 30

Tabel 3.3 Komposisi Kendaraan Pada Ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ... 31

Tabel 3.4 Komposisi Kendaraan Pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek ... 31

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Uji Tanda Model Regresi Kecepatan Rata-Rata dan Arus ... 34

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Nilai Emp Berdasarkan Kecepatan Rata-rata dan Arus ... 36

Tabel 4.3 Rangkuman Model Regresi Kecepata Rata-rata dan Arus ... 37

Tabel 4.4 Hasil ANOVA Kecepatan Rata-rata dan Arus ... 37

Tabel 4.5 Nilai Emp dari Hubungan Kecepatan Rata-rata dan Arus ... 38

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Tanda Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-50 dan Arus ... 39

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Nilai Emp Berdasarkan Kecepatan Persentil Ke-50 dan Arus ... 41

Tabel 4.8 Rangkuman Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-50 dan Arus ... 42

Tabel 4.9 Hasil ANOVA Kecepatan Persentil Ke-50 dan Arus ... 42

Tabel 4.10 Nilai Emp dari Hubungan Kecepatan Persentil Ke-50 dan Arus ... 43

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Tanda Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-85 dan Arus ... 44

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Nilai Emp Berdasarkan Kecepatan Persentil Ke-85 dan Arus ... 46

Tabel 4.13 Rangkuman Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-85 dan Arus ... 47

Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Uji Tanda Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-90 dan Arus ... 48

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Nilai Emp Berdasarkan Kecepatan Persentil Ke-90 dan Arus ... 50

Tabel 4.16 Rangkuman Model Regresi Kecepatan Persentil Ke-90 dan Arus ... 51

(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

2J Klasifikasi dua jenis kendaraan 3J Klasifikasi tiga jenis kendaraan 4J Klasifikasi empat jenis kendaraan

 Koefisien yang merepresentasikan kecepatan arus bebas ANOVA Analysis Of Variation

i Koefisien regresi variabel ke-i

C Kapasitas

DJBM Direktorat Jenderal Bina Marga

e1 Rasio perbandingan koefisien LV dengan LV.

e2 Rasio perbandingan koefisien MHV dengan LV

e3 Rasio perbandingan koefisien LB dengan LV

e4 Rasio perbandingan koefisien LT dengan LV

e5 Rasio perbandingan koefisien LB+LT dengan LV

e6 Rasio perbandingan koefisien MHV+LB+LT dengan LV

emp Ekivalensi mobil penumpang

ET Ekivalensi mobil penumpang untuk truk dan bus

ER Ekivalensi mobil penumpang kendaraan rekreasi

HCM Highway Capacity Manual

HB Rata-rata waktu antara untuk kendaraan mobil penumpang Hij Rata-rata waktu antara kendaraan tipe i pada kondisi j HM Rata-rata waktu antara untuk semua jenis kendaraan

IRMS Integrated Road Management System

JLJ Jakarta Lingkarluar Jakarta JLB Jakarta Lingkar Barat Km Kilometer

KTB Kendaraan tidak bermotor L Jarak tempuh

l Panjang ruas jalan

LB Large bus atau bus besar

LT Large truck atau truk besar

LV Light vehicle atau kendaraan ringan

MHV Medium heavy vehicle atau kendaraan sedang

MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia

MW 2/2 UD Two Lane Two Way Undivided Motorway MW 4/2 D Four Lane Two Way Divided Motorway

MW 6/2 D Six Lane Two Way Divided Motorway

n Jumlah kendaraan yang diamati

P1 Titik pengamatan ruas jalan tol Lingkar Luar Jakarta Km 26,4. P2 Titik pengamatan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek Km 56,2. PP Peraturan Pemerintah

PC Proporsi kendaraan jenis mobil penumpang PT Proporsi kendaraan berat untuk jenis truk

q Volume/arus

(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

SPSS Statistical Product and Service Solutions

smp Satuan mobil penumpang t Waktu tempuh

US-HCM United Stated Highway Capacity Manual

UU Undang-Undang

v Kecepatan

(10)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Tipikal Kendaraan Berdasarkan Klasifikasi Jenis

Kendaraan Pada Jalan Bebas Hambatan ... 57 Lampiran II Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Lingkar Luar Jakarta Arah Cikunir ... 59 Lampiran III Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Lingkar Luar Jakarta Arah Pondok Indah ... 64 Lampiran IV Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Lingkar Luar Jakarta ... 69 Lampiran V Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Jakarta-Cikampek Arah Cikampek ... 73 Lampiran VI Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Jakarta-Cikampek Arah Jakarta ... 78 Lampiran VII Data Kecepatan dan Arus Lalu Lintas Ruas Jalan Tol

Jakarta-Cikampek ... 83 Lampiran VIII Hasil Regresi Linier Berganda Kecepatan Rata-rata dan

Arus Lalu Lintas ... 87 Lampiran IX Hasil Regresi Linier Berganda Kecepatan Persentil

Ke-50 dan Arus Lalu Lintas ... 96 Lampiran X Hasil Regresi Linier Berganda Kecepatan Persentil

Ke-85 dan Arus Lalu Lintas ... 105 Lampiran XI Hasil Regresi Linier Berganda Kecepatan Persentil

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebidang serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan (UU, 2004). Di Indonesia jalan bebas hambatan dikenal dengan nama jalan tol (Ditjen Bina Marga, 1997). Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol (PP, 2005).

Ruas jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang di dalamnya terdiri atas arus lalu lintas campuran (Prima, 2014). Oleh karena itu diperlukan sebuah nilai konversi yang lebih dikenal dengan istilah satuan mobil penumpang (smp). Faktor konversi tersebut dikenal dengan istilah ekivalen mobil penumpang (emp). Nilai emp sangat penting fungsinya dalam hal analisis kinerja jalan, menentukan kelas jalan pada perencanaan geometri jalan, dan studi kelayakan jalan (Juniarta, 2012). Setiap jenis kendaraan memiliki nilai emp yang berbeda dengan jenis kendaraan lain, tergantung pada pengaruh keberadaannya di dalam suatu arus lalu lintas (Iskandar, 2010).

(12)

2 Universitas Kristen Maranatha

meningkat dan perkembangan teknologi pada kendaraan bermotor sudah lebih berkembang, diantaranya kapasitas mesin, teknologi sistem pengereman, dan transmisi otomatis yang memudahkan untuk berkendara menjadikan karakteristik lalu lintas saat ini akan berbeda dibandingkan sebelumnya.

Penentuan angka emp telah dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Untuk menentukan nilai emp, Sweroad (1994) mengemukakan tiga cara, yaitu pendekatan berdasarkan kecepatan arus lalu lintas, berdasarkan kapasitas, dan berdasarkan waktu antara. Di India Shalini dan Kumar (2014), melakukan peninjauan ulang mengenai estimasi ekivalensi mobil penumpang. Di Indonesia, studi serupa pernah dilakukan oleh Juniarta et al. (2012), melakukan studi penentuan nilai ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan perkotaan berdasarkan data arus. Prima et al. (2014), melakukan studi penentuan nilai ekivalensi mobil penumpang untuk kendaraan di satu ruas jalan tol berdasarkan data waktu antara. Joewono et al. (2015), melakukan studi penentuan nilai ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan antar kota berdasarkan data arus. Penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia mengenai nilai emp hanya menggunakan satu ruas jalan saja, yang belum dapat secara maksimal untuk mewakili seluruh ruas jalan perkotaan atau ruas jalan antar kota maupun jalan tol di suatu daerah lokasi penelitian, sehingga perlu penelitian nilai emp yang dilalukkan lebih dari satu ruas jalan dengan harapan dapat lebih mewakili ruas jalan lain, tidak hanya di sekitar lokasi penelitian.

1.2 Inti Permasalahan

Pertumbuhan jumlah kendaraan yang terus meningkat pada ruas jalan tol mengakibatkan perubahan karakteristik arus lalu lintas. Perubahan karakteristik tersebut berpengaruh pada nilai ekivalensi mobil penumpang (emp). Nilai emp sangat penting fungsinya dalam hal analisis kinerja jalan, menentukan kelas jalan pada perencanaan geometri jalan dan studi kelayakan jalan.

(13)

3 Universitas Kristen Maranatha

kecepatan pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk instansi terkait dalam rangka penyusunan nilai emp sesuai kondisi lalu lintas saat ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menghitung ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota berdasarkan metode kecepatan.

2. Membandingkan ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota berdasarkan metode kecepatan dengan nilai emp berdasarkan MKJI 1997.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:

1. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa rekaman video hasil pengamatan pada dua ruas jalan tol. Data diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Kementerian Pekerjaan Umum.

2. Jalan tol luar kota yang diamati adalah jalan tol Jakarta-Cikampek Km 56,2 pada tanggal 15 Desember 2011 dengan durasi 8jam (pukul 07:30-15:30) dan jalan tol dalam kota yang diamati adalah jalan tol Lingkar Luar Jakarta Km 26,4 pada tanggal 8-9 Desember 2011 dengan durasi 8jam (pukul 07:00-15:00).

3. Kendaraan yang diamati adalah kendaraan bermotor roda empat dan lebih, yang dikelompokkan menjadi Light Vehicle (LV), Medium Heavy Vehicle (MHV), Large Truck (LT), dan Large Bus (LB).

4. Penelitian ini hanya memperhitungkan kendaraan yang melintas pada badan jalan, sedangkan kendaraan yang melintas pada bahu jalan tidak diperhitungkan.

(14)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ekivalensi mobil penumpang berdasarkan metode kecepatan pada ruas jalan tol dalam kota dan luar kota terhadap MKJI 1997 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai emp yang dihasilkan pada ruas jalan tol dalam kota adalah untuk klasifikasi tiga jenis kendaraan yaitu nilai emp kendaraan LV sebesar 1,00; nilai emp kendaraan MHV sebesar 4,00 dan nilai emp kendaraan gabungan dari LB dengan LT sebesar 6,00. Pada ruas jalan tol luar kota nilai emp yang didapatkan adalah untuk klasifikasi dua jenis kendaraan yaitu nilai emp kendaraan LV sebesar 1,00 dan nilai emp kendaraan gabungan dari MHV, LB serta LT berkisar antara 1,29 sampai 1,33.

2. Perbandingan nilai emp hasil penelitian ini dengan nilai emp pada MKJI 1997 menunjukkan bahwa nilai emp untuk kendaraan MHV di ruas jalan tol dalam kota cenderung lebih besar. Nilai emp kendaraan lainnya pada ruas jalan tol dalam dan luar kota tidak dapat dibandingkan dengan MKJI 1997 karena nilai emp dari hasil penelitian merupakan nilai emp dari gabungan beberapa jenis kendaraan.

5.2 Saran

Untuk pengembangan penelitian selanjutnya diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan proporsi kendaraan yang lebih mewakili dan berimbang, maka waktu pengamatan perlu distudi lebih panjang.

(15)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Alamsyah, A.A., 2008, Rekayasa Lalulintas Edisi Revisi, Malang, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bristow, A., 2010, Traffic Modelling Guidelines 3rded, London, Transport for London.

3. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta, Departemen Pekerjaan Umum.

4. Elefteriadou, L., Torbic, D., and Webster, N., 1997, Development of

Passenger Car Equivalents for Freeways, Two-Lane Highways, and Arterials.

In Transportation Research Record 1572, 51-58, Washington, DC, National Research Council.

5. Hobbs, F.D., 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.

6. Iskandar, H., 2010, Cara Pemutakhiran Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang

Dan Kapasitas Dasar Ruas Jalan Luar Kota, Jurnal Pusat Litbang Jalan dan

Jembatan.

7. Iskandar, H., 2014, Pedoman Kapasitas Jalan Bebas Hambatan, Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum.

8. Joewono, T.B., Tjastadipradja, M.A.R., dan Rachmawan, A., 2015, Kajian

Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Tipikal Jalan Antar Kota Empat Lajur

Dua Arah Terbagi, Jurnal Jalan-Jembatan 32 (1), 1-15.

9. Juniarta, I.W., Negara, I.N.W., dan Wikrama, A.A.N.A.J., 2012, Penentuan

Nilai Konversi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan, Jurnal Ilmiah

Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil 1 (1), 1-7.

10.Khisty, C.J., dan Lall, B.K., 2005, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Edisi

Tiga, Jilid Satu. Jakarta, Erlangga.

(16)

56 Universitas Kristen Maranatha

12.Kusnandar, E., 2009, Pengkinian Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Jurnal Pusat Litbang Jalan dan Jembatan 26 (2), 1-11.

13.Putranto, L.S., 2013, Rekayasa Lalu Lintas, Edisi 2, Jakarta, PT. INDEKS. 14.Prima, G.R., Iskandar, H., dan Joewono, T.B., 2014, Kajian Nilai Ekivalensi

Mobil Penumpang Berdasarkan Data Waktu Antara Pada Ruas Jalan Tol,

Jurnal Jalan-Jembatan 31 (2), 74-82.

15.Republik Indonesia, 2004, Undang-Undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan, Jakarta.

16.Republik Indonesia, 2005, Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2005 tentang

Jalan Tol, Jakarta.

17.Roess, R.P., Prassas, E.S,. dan McShane, W.R., 2004, Traffic Engineering. 3rded, New Jersey, Pearson Prentice Hall.

18.Shalini, K., dan Kumar, B., 2014, Estimation of the Passenger Car

Equivalent: A Review, International Journal of Emerging Technology and

Advanced Engineering 4(6), 97-102.

19.Susilo, B.H., 2011, Rekayasa Lalulintas, Jakarta, Penerbit Universitas Trisakti.

20.Sweroad dan PT. Bina Karya (Persero), 1994, Indonesian Highway Capacity

Manual Project, Phase 2: Inter-urban Roard, Jakarta, Directorate General Of

Highways.

21.Transportation Research Board, 2000, Highway Capacity Manual,

Washington, DC, National Research Council.

22.Van Aerde, M., dan Yagar, S., 1983, Capacity, Speed, and Platooning Vehicle

Equivalents for Two-Lane Rural Highways, Transportation Research Record

(971), 58-67, Washington, DC, National Research Council.

Gambar

Tabel 4.18 Perbandingan Nilai Emp Penelitian dan MKJI 1997.......................... 52

Referensi

Dokumen terkait

nilai ekivalensi mobil penumpang di salah satu simpang tiga tak bersinyal yang berada di kota Medan dengan metode time headway dan membandingkan nilai emp menurut

Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung mengalami peningkatan yang lebih baik maka Kinerja Pegawai akan meningkat begitu pula sebaliknya

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah pertama, menganalisis distribusi kecepatan lalu lintas pada ruas jalan tol baik jalan

Tujuan Skripsi ini adalah menghitung besarnya angka kecelakaan pada ruas jalan tol Pasuruan - Probolinggo, Menganalisis daerah rawan kecelakaan (Balck Site) dengan

Dari Tabel 4 nilai emp angkutan kota hasil dari perhitungan menggunakan metode regresi linier berganda lebih besar dari emp mobil penumpang, hal ini disebabkan karena angkutan

batasan-batasan sebagai berikut: (a) wilayah studi meliputi ruas jalan perkotaan yakni ruas Jalan Pandanaran dan ruas Jalan Soekarno-Hatta Semarang, (b) standar

Sedangkan Standar Pelayanan Minimal Jalan tol untuk gerbang tol sistem tertutup adalah Kecepatan transaksi rata-rata: Gardu Masuk sebesar £ 7 detik setiap

8 Dari hasil perhitungan BOK dan Nilai Waktu maka untuk mengevaluasi penentuan tarif jalan tol ruas Solo – Karanganyar dapat dilakukan dapat membandingkan Tarif yang berlaku