Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Every company must have a goal to develop and promote their business. One way is how to control the inventory of finished goods that have to be effective and efficient. On occasion this time, the authors examine the PT. Harrisma Agung Bandung a computer distributor trademark of Hewlett-Packard (HP). The study aims to know the adequacy of internal audit implementation of the company's finished goods inventory and also about the role internal audit can support the effectiveness and efficiency of internal controls inventory of finished goods. In this study, the method used is descriptive method of analysis, is expected to get a general picture of state companies under investigation by the real facts on the situation investigated. The facts collected are compiled, described and then analyzed. Based on the results of research on these companies, the authors draw the conclusion that the internal audit of inventory of finished goods at PT. Harrisma Agung Bandung generally been carried out with adequate and also the role of internal audit in improving the effectiveness and efficiency of internal controls inventory of finished goods can be said better.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memajukan usahanya. Salah satu cara adalah bagaimana mengendalikan persediaan barang jadi yang dimilikinya agar efektif dan efisien. Pada kesempatan kali ini, penulis meneliti PT. Harrisma Agung Bandung yang merupakan distributor komputer merk Hewlett-Packard (Hp).Penelitian tersebut bertujuan mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal perusahaan terhadap persediaan barang jadi dan juga mengetahui peran audit internal yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pengendalian internal persediaan barang jadi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, diharapkan akan mendapatkan gambaran umum keadaan perusahaan yang diteliti berdasarkan fakta yang nyata pada situasi yang diselidiki. Fakta-fakta yang dikumpulkan tersebut disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa audit internal atas persediaan barang jadi pada PT. Harrisma Agung Bandung secara garis besar telah dilaksanakan dengan memadai dan juga peran dari audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi dapat dikatakan baik.
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR ...iv
ABSTRACT...vi
ABSTRAK ………..……….vii
DAFTAR ISI ………..viii
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL ………...xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………...xiv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………...1
1.2 Identifikasi Masalah ………6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………6
1.4 Manfaat Penelitian …...………7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal………..9
2.1.1 Pengertian Audit Internal ………9
2.1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal..………..10
2.1.3 Fungsi Audit Internal ………15
2.1.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ………..16
Universitas Kristen Maranatha
2.1.6 Kompetensi Audit Internal ………22
2.1.7 Aktivitas dan Program Audit Internal ………...24
2.1.8 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ………...27
2.2 Pengendalian Internal……….32
2.2.1 Pengertian Pengendalian Internal ………..32
2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal ………33
2.2.3 Komponen Pengendalian Internal ……….35
2.3 Pengertian Efektivitas dan Efisiensi ………..41
2.4 Persediaan ………..………42
2.4.1 Pengertian Persediaan ………..……….42
2.4.2 Kelompok Persediaan ………43
2.4.3 Sistem Pencatatan Persediaan ………...44
2.4.4 Metode Penilaian Persediaan…… ………45
2.4.5 Pengendalian Intern Persediaan Barang Jadi ……….…..46
2.5 Kerangkan Pemikiran ………..………..52
BAB III. METODA PENELITIAN 3.1Objek Penelitian…………...………..63
3.1.1 Objek Penelitian ………....63
3.1.2 Sejarah Perusahaan ………63
3.2Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………...66
3.2.1 Struktur Organisasi ………66
3.2.2 Uraian Tugas ……….68
Universitas Kristen Maranatha
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ………71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Penerapan dan Pelaksanan Audit Internal Pengendalian Internal Untuk menunjang Efektivitas dan Efisiensi Persediaan Barang Jadi Pada PT. Harrisma Agung Bandung (PT.HAB)……….73
4.1.1 Aktivitas Pengendalian di PT. HAB …………...…..73
4.1.2 Unsur-unsur Pengendalian……….81
4.1.3 Tujuan Pengendalian Internal……….85
4.1.4 Pelaksanaan Audit Internal Pada Persediaan Barang Jadi.87 4.2Pembahasan Peranan Audit Internal atas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi pada PT Harrisma Agung Bandung (PT. HAB) ...90
4.2.1 Independensi………..……….90
4.2.2 Kompetensi………...………..91
4.2.3 Perencanaan dan Program Audit…………...…...………..93
4.2.4 Laporan Hasil Pemeriksaan……..………...….……..94
4.2.5 Tindak Lanjut Audit……….………...………...95
4.2.6 Indikator PEngendalian Internal………...………....95
Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………..101
5.2 Saran………… ………106
DAFTAR PUSTAKA ...107
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Persediaan Barang Jadi Bulan Oktober 2009...78
Tabel 4.1 Data Persediaan Barang Jadi Bulan November 2009...79
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Faktur Pelanggan (Empat Rangkap)
Lampiran 2 Sales Order
Lampiran 3 Surat Pengantar Barang
1
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
o Nama : Hera Nuvita Sari
o Agama : Kristen
o Orangtua : Marlin Yani
o Alamat : Jl Citepus 7,Bandung
o Telepon : 022-92450617 / 022-6077712
o Email : He_ra@yahoo.com
o Tempat dan tanggal lahir : Bandung , 03 November 1985
o Jenis kelamin : Perempuan
PENDIDIKAN FORMAL
o S1 : Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Marantha ( 2003 – sekarang)
o SMU : SMUK TRIMULIA ( 1999 - 2003 )
o SMP : SMPK BPK 4 Penabur ( 1996 - 1999 )
o Sekolah Dasar : SDN 05 Neglasari, Bandung ( 1990 - 1996 )
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber
daya manusia akan membawa pengaruh yang besar dan luas terhadap perubahan
ekonomi selama dasawarsa ini. Kehidupan perekonomian yang terus bergerak
cepat saat ini mengharuskan setiap badan usaha untuk mampu menciptakan daya
saing yang kuat dengan menggunakan segala kemampuan, metode, dan alat-alat
yang tepat sehingga dapat mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan
perekonomian jangka panjang dengan cara beroperasi secara efektif dan efisien.
Misalnya dalam merancang strategi manajemen, tidak lagi hanya memfokuskan
diri pada tujuan pencapaian laba yang maksimum dalam kegiatan operasionalnya,
tetapi lebih baik apabila berorientasi pada "going concern" atau kelangsungan
hidup perusahaan. Sehingga dengan demikian, perusahaan diharapkan memiliki
nilai yang lebih di mata masyarakat, dan dapat dipercaya (Tugiman, 1996:1)
Dalam perusahaan industri dan dagang, persediaan merupakan salah satu
jenis aktiva yang terus berubah secara aktif, dan umumnya merupakan salah satu
unsur yang cukup besar dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Sehubungan
dengan aktivitas perusahaan yang mengolah barang jadi dan mendistribusikan
barang jadi untuk dijual ke pasaran, maka kegiatan proses produksi adalah
kegiatan yang paling utama dan arus barang jadi yang terjadi di gudang barang
2
Universitas Kristen Maranatha ke dalam proses produksi menjadi suatu kegiatan yang harus diawasi dan
diperlukan suatu pengendalian agar terhindar dari kemungkinan-kemungkinan
yang merugikan bagian persediaan. Perusahaan memerlukan sistem pengendalian
intern untuk bagian persediaan agar dapat menghindari penyimpangan atau
penyelewengan seperti penyalahgunaan wewenang atau pencurian. Pemeriksa
internal harus meninjau berbagai alat atau cara yang dipergunakan untuk
melindungi harta terhadap berbagai jenis kerugian, seperti kerugian yang
diakibatkan oleh pencurian, kegiatan yang ilegal atau tidak pantas. Pada saat
memverifikasi keberadaan suatu harta, pemeriksa harus mempergunakan prosedur
pemeriksaan yang sesuai dan tepat (Tugiman, 1997:48).
Salah satu contoh kasus peristiwa penipuan besar yang berhubungan
dengan persediaan adalah pada sebuah perusahaan obat-obatan yang bernama
McKesson & Robbins, Inc. (tahun 1939). Perusahaan tersebut menyajikan laporan
keuangan, diantaranya berisi aktiva fiktif sebesar kira-kira 25% dari total
aktivanya. Dan ternyata terdapat persediaan fiktif di dalamnya. Pada saat itu
akuntan publik yang melaksanakan pemeriksaan memberikan pendapat wajar
tanpa syarat, tanpa dapat menunjukkan adanya penggelapan tersebut. Norma
pemeriksaan akuntan yang berlaku saat itu tidak mewajibkan akuntan pemeriksa
melaksanakan pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan (inventory count
observation) (Mulyadi, 1985:165).
Setelah adanya kasus tersebut profesi akuntan publik di USA kemudian
menerapkan norma pemeriksaan yang baru yang mengharuskan akuntan publik
3
Universitas Kristen Maranatha oleh kliennya. Norma tersebut berlaku sampai sekarang, dan profesi akuntan
publik di Indonesia juga mengharuskan hal sama terhadap anggotanya. Dalam
contoh kasus diatas membuktikan bahwa sangat pentingnya pengendalian internal
terhadap persediaan barang jadi dalam suatu perusahaan dan pentingnya kejujuran
serta kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan auditor yang kompeten
dan independen (Mulyadi, 1985:166).
Bagian terpenting dari pengendalian persediaan adalah pengamatan
persediaan yaitu menentukan apakah penghitungan persediaan secara fisik yang
dilakukan sesuai dengan keadaan klien atau tidak. Untuk melakukan ini secara
efektif, sangat penting bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan persediaan
secara fisik dilakukan. Seorang auditor internal diperlukan untuk melindungi
persediaan dari kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan (Arens
et al., 2006:321).
Pengendalian intern pada perusahaan kecil dapat dilaksanakan secara
langsung oleh pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan karena operasi atau
kegiatan perusahaan dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga pemilik dapat
mengawasi dan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan
secara langsung. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka masalah yang
dihadapi akan semakin rumit karena struktur organisasinya yang semakin
kompleks. Hal ini menyebabkan pimpinan perusahaan memerlukan suatu alat
pengendalian intern yang baik untuk dapat membantu mengendalian kegiatan
perusahaan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan dapat mencapai
4
Universitas Kristen Maranatha diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai untuk dapat melindungi
aktiva perusahaan. Kecermatan dan keandalan data akuntansi dapat meningkatkan
efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah direncanakan
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Disamping tugas pokok audit yaitu
memperbaiki kinerja organisasi, audit internal juga seringkali memberikan
layanan berupa pemberian saran untuk memperbaiki kinerja bagi setiap level
manajer (Tugiman, 1999:8).
Hasil pengendalian internal dapat berupa pendapat yang merupakan
sumber informasi bagi pimpinan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan
yang tepat mengingat persediaan merupakan aktiva yang sangat penting. Investasi
dalam persediaan biasanya merupakan jumlah yang terbesar dari seluruh investasi
perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan baik secara fisik maupun
administratif sangatlah penting bagi manajemen. Secara fisik perlu diperhatikan
karena kelebihan persediaan merupakan hal yang merugikan bagi perusahaan dan
menjadikan perusahaan tidak efisien, sedangkan kekurangan persediaan akan
menghambat seluruh kegiatan perusahaan, maka secara administratif harus
diadakan suatu sistem pencatatan yang memudahkan dalam pengawasan dan
menghindari terjadinya kecurangan dalam pengelolaan persediaan. Oleh karena
itu pemeriksaan intern dalam bidang ini sangat penting dan harus memadai. Para
pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin
ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan (Tugiman, 1997:30).
Salah satu faktor yang harus ada dalam perusahaan untuk mencapai
5
Universitas Kristen Maranatha yang dapat berperan dalam menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Pemeriksa intern melaksanakan fungsinya atau tugasnya
sebagai bagian yang mengawasi dan mengevaluasi efektivitas dari suatu struktur
pengendalian intern (Tuanakota, 1982:95).
Krisis ekonomi saat ini mengharuskan perusahaan menggunakan semua
sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Oleh karena itu,
pemeriksaan terhadap persediaan sangat penting dilakukan, karena hasil
pemeriksaan akan meningkatkan kepercayaan terhadap data akuntansi perusahaan
yang berguna dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen yang
berkepentingan terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat lain dengan
diadakannya pemeriksaan intern atas persediaan adalah agar dapat segera
diketahui apabila terjadi kesalahan pencatatan nilai persediaan akhir, dimana akan
mempengaruhi laba/rugi perusahaan (Mulyadi, 1985:165).
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena persediaan barang
merupakan jumlah aktiva yang terbesar di dalam kelompok aktiva lancar.
Persediaan barang sangat sensitif, mudah untuk dicuri dan disalahgunakan
sehingga harus selalu diawasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau
penyelewengan. Oleh karena itu pada bagian persediaan diperlukan seorang
auditor internal yang dapat menjaga dan melindungi aktiva perusahaan dan
mampu menjalankan fungsi pengendalian intern secara efektif dan efisien.
Untuk kesempatan kali ini, penulis tertarik untuk meneliti sebuah
6
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang komputer sebagai distributor
yang memiliki berbagai cabang di kota Bandung. Perusahaan ini berdiri cukup
lama, memiliki banyak divisi dan memiliki sistem tersendiri dalam arus barang
jadi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti audit internal dalam
pengendalian intern perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui bagaimana audit
internal berfungsi dalam menunjang keefektifan dan efisiensi pengendalian intern
atas persediaan barang jadi yang akan disajikan dalam skripsi ini dengan judul
“Peranan Audit Internal dalam Meningkatkan Efektivitas dan
Efisiensi Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi pada PT.
Harrisma Agung, Bandung”
1.2Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah adalah:
1. Apakah audit intenal atas pengelolaan persediaan barang jadi telah
dilaksanakan dengan memadai?
2. Bagaimana peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal perusahaan
7
Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui peran audit internal yang dapat menunjang efektivitas
dan efisiensi pengendalian internal persediaan barang jadi.
1.4Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan yang diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan akan
pentingnya pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Selain itu juga
dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan perusahaan, dapat melakukan pemecahan masalah dan
perbaikan, dan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan dan
pendistribusian persediaan barang jadi sehingga dengan kata lain
mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2. Bagi pembaca karya tulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah
pengetahuan baik teoritis maupun praktik dalam hal pentingnya
pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi. Selain itu pembaca
juga dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk
memperoleh informasi yang berhubungan dengan persediaan barang jadi.
3. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat memperoleh gambaran secara nyata dari
penerapan teori-teori yang sudah diajarkan semasa perkuliahan di
Universitas Kristen Maranatha untuk diterapkan dalam dunia praktek yang
8
Universitas Kristen Maranatha secara langsung mengenai praktek atau pelaksanaan sebenarnya di
101
Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. HARRISMA AGUNG
BANDUNG serta pembahasan yang berlandaskan teori, maka penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Audit internal atas persediaan barang jadi pada PT. Harrisma Agung
Bandung secara garis besar telah dilaksanakan dengan memadai. Hal ini tercermin
dari unsur-unsurnya yakni :
a) Independensi
Jika dilihat dari sifat independensinya , audit internal PT. HAB telah
menjalankan tugasnya tanpa memihak siapapun sehingga dapat memberikan
informasi yang objektif, benar dan bermanfaat. Audit internal memiliki akses
langsung untuk mengadakan pemeriksaan atas aktiva atau catatan perusahaan.
Namun jika dilihat dalam struktur struktur organisasi, audit internal berada
dibawah dalam bagian accounting, sehingga akses bagian accounting terhadap
catatan dan aktiva perusahaan lebih kuat dibanding bagian audit internalnya.
b) Kecakapan profesional
Karyawan audit internal PT. HAB telah memiliki kecakapan profesional yang
memadai. Hal ini dilihat dari audit internal yang bergelar strata satu dan telah
berpengalaman dalam mengaudit, memiliki pengetahuan dan kemampuan
102
[Type text]
Universitas Kristen Maranatha bersikap, taat pada peraturan, ketelitian dalam bekerja, dan dapat
berkomunikasi dengan bagian-bagian lain serta bertanggung jawab atas hasil
laporannya. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas karyawan dengan
memberikan pelatihan agar kinerjanya sesuai dengan harapan pimpinan.
c) Perencanaan dan program pemeriksaan
Karyawan audit internal PT. HAB selalu membuat perencanaan dan program
pemeriksaan sebelum melaksanakan tugas, sehingga dapat melakukan
pemeriksaan secara terarah dan teratur sehingga dapat selesai tepat waktu.
Perencanaan tersebut harus disetujui oleh pimpinan baru dapat dilaksanakan.
d) Laporan hasil pemeriksaan
Karyawan audit internal membuat program laporan hasil pemeriksaan selesai
melaksanakan program pemeriksaan. Laporan ini memuat ruang lingkup,
tujuan pemeriksaan, dan disajikan secara jelas, ringkas, dan tepat waktu.
Laporan ini juga menyajikan temuan dan kesimpulan atas pemeriksaan secara
objektif, lengkap, dan akurat. Audit internal dapat memberikan saran yang
membangun untuk perbaikan perusahaan.
e) Follow up (tindak lanjut)
Saran-saran dan kesimpulan yang diberikan dalam laporan pemeriksaan
dilaksanakan sebagai tindak lanjut. Follow up merupakan tahap akhir dari
langkah kerja audit internal. Tindak lanjut merupakan keyakinan dari audit
103
[Type text]
Universitas Kristen Maranatha 2. Peran audit internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengendalian intern persediaan barang jadi pada PT. HAB dapat dikatakan baik.
Efektivitas menyangkut derajat keberhasilan seseorang atau organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efisiensi dapat dimaksudkan
sebagai kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk
menghasilkan keluaran yang diharapkan. Atau dengan kata lain, efektivitas dan
efisiensi merupakan suatu derajat keberhasilan dalam pelaksanaan
aktivitas-aktivitas operasional yang dicapai organisasi sesuai dengan waktu dan tujuan yang
telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern persediaan barang jadi
pada PT. HAB dapat dikatakan baik, hal ini dilihat dari :
a) Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas atas persediaan
Di PT. HAB berlaku falsafah manajemen yang mempengaruhi nilai-nilai etika
dan mempunyai komitmen terhadap kompetensi para karyawan dengan
adanya kebijakan dan prosedur kepegawaian yang jelas. Salah satu yang
mempengaruhinya adalah telah memiliki struktur organisasi yang jelas disertai
dengan pemisahan fungsi dan uraian tugas. Dengan demikian karyawan PT.
HAB dapat bekerja semaksimal mungkin dan bertanggung jawab sesuai
dengan tanggung jawabnya.
Auditor internal memeriksa urutan nomor dari order penjualan, surat jalan dan
faktur penjualan dengan mencocokkannya dengan buku penjualan. Hal ini
dilakukan untuk memeriksa apakah ada dokumen yang hilang. Kemudian
104
[Type text]
Universitas Kristen Maranatha yang sah dan order penjualan yang telah disetujui oleh bagian penjualan.
Audit ini dilakukan dengan mencocokkan faktur penjualan dengan surat jalan
dari order penjualannya.
b) Sasaran dan kebijaksanaan persediaan
Sasaran dan kebijaksanaan persediaan ditetapkan dengan maksud untuk
mempertahankan jumlah persediaan yang optimal dan kebijaksaan dalam
melakukan stock opname.
Bagian audit internal memeriksa apakah pengeluaran barang dari gudang telah
didukung oleh dokumen yang diotorisasi oleh bagian penjualan seperti surat
jalan dan bukti pengeluaran produk yang juga harus diketahui dan
ditandatangani oleh kepala bagian gudang. Auditor internal mengawasi
pelaksanaan stock opname terhadap barang jadi sebulan sekali. Stock opname
ini dilakukan secara menyeluruh, dimana hasilnya dibandingkan dengan kartu
persediaan. Apabila terdapat perbedaan yang cukup material, maka akan
dipelajari sebab-sebabnya. Bila perlu diadakan tes-tes terhadap arus barang
dalam pencatatan kartu persediaan.
c) Fasilitas penyimpanan dan penanganan persediaan
Fasilitas penyimpanan telah sesuai dengan keadaan dan bentuk persediaan.
Denah gudang telah dirancang sebaik mungkin untuk memudahkan proses
jalannya persediaan dan sudah diatur sehingga aman dan jauh dari lingkungan
105
[Type text]
Universitas Kristen Maranatha d) Klasifikasi dan identifikasi persediaan
Klasifikasi persediaan dibedakan menurut merk, jenis barang, dan kode barang
untuk memudahkan proses pemeriksaan dan keluar masuknya barang. Jumlah
persediaan dapat dilihat dari kartu persediaan, karena setiap keluar masuknya
barang selalu dicatat dalam kartu tersebut. Auditor internal mameriksa
kebenaran atas nilai persediaan barang jadi dengan cara membendingkan nilai
yang ada di kartu persediaan dengan catatan perusahaan.
e) Standarisasi dan simplikasi persediaan
PT. HAB mengusahakan memelihara kontinuitas persediaan barang jadi untuk
selalu menjaga jumlah persediaan yang optimal dan mencegah kelangkaan
produk.
f) Catatan dan laporan yang memadai
Metode pencatatan yang digunakan secara perpetual dengan metode penilaian
FIFO. Catatan dan laporan dapat dijadikan dasar laporan mengenai
pengelolaan persediaan barang jadi sehingga dapat dipergunakan sebagai alat
bantu manajemen yang bermanfaat.
g) Tenaga kerja yang memuaskan
Tenaga kerja yang diperoleh sangat efektif dan melalui proses pengujian
terlebih dahulu. PT. HAB sangat mengutamakan tenaga kerjanya berkualitas
dalam bidangnya., karena jika suatu perusahaan memiliki karyawan yang
106
[Type text]
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Diketahui bahwa pelaksanaan audit internal yang diselenggarakan oleh
audit internal cukup efektif.Untuk lebih mengoptimalkannya, penulis mencoba
mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi bagian
audit internal dalam melaksanakan audit pada persediaan barang jadi pada masa
yang akan datang. Berikut adalah saran dari penulis :
1) Adanya struktur organisasi yang terpisah antara bagian audit internal dan
bagian accounting. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan status
independensi pada struktur organisasi perusahaan.
2. Diadakan program pelatihan karyawan agar dapat meningkatkan kualitas
dan kompeten di bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Sebaiknya PT. HAB membuat ukuran yang menunjukkan efektivitas yang
diinginkan secara tertulis sehingga audit internal bisa mengetahui dengan
jelas apa yang menjadi ukuran dikatakannya perusahaan telah efektif.
Dengan demikian audit internal bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi
107
Universitas Kristen Marantaha DAFTAR PUSTAKA
Adikoesoemah, R.S. (1976). Prinsip-prinsip dan Prosedur Auditing (Kontrole). Salemba Empat, Jakarta.
Arens, A., and Loebbecke., J.K. (1996). Auditing. Salemba Empat, Jakarta.
Arens, A., and Loebbecke., J.K. (2000). Auditing An Integrated Approach. 8th Edition, Prentice Hall Inc : Englewood, New Jersey.
Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2003). Auditing dan Pelayanan Verifikiasi. Edisi Sembilan, Indeks, Jakarta.
Arens, A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. (2006). Auditing An Integrated Approach. 13th, Prenhall, New Jersey.
Barlow, P. (1995). The Bussiness Approach to Internal Auditing, Juty & Co..
Brink,V. Z., and Witt, H. (1991). Modern Internal Auditing, Salemba Empat, Jakarta.
Cashin, J. A., Polomeni. R. S., and Hutauruk. G. (1998). Auditing, Salemba Empat, Jakarta.
Cooper, D.R., dan Emory, C.W. (1996). Metode Penelitian Bisnis, PT Gramedia, Jakarta.
COSO. (1992). Internal Control Integrated Frame Work. Edition in two volumes, Committee Of Sponsoring Organizations of Thr Treadway Commision, AICPA.
Hartadi. (1992). Metode Penelitian Bisnis., Alfabeta, Bandung.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Satu dan Edisi Dua, Bumi Aksara, Jakarta.
108
Universitas Kristen Marantaha Messier. Jr., and William. F. (2005). Auditing and Assurance Service a
Systematic Approach. Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. (1985). Pemeriksaan Akuntan (Auditing). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi. (1997). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta.
Nazir, M. (1998). Metode Penelitian, cetakan ke-3, Ghalia, Jakarta.
Sawyer, L.B. (2005). Internal Audit. Salemba Empat, Jakarta.
Stice, J., and Hillier. L. (2004). Intermediate Accounting, Edisi Lima Belas, Salemba Empat, Jakarta.
Tuanakota, T. M. (1982), Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Edisi Tiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Tugiman, H. (1996). Perkembangan dan Tantangan Internal Auditing di Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, H. (1997). Pandangan Baru Internal Auditing, Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, H. (1999). Mengenal lebih lanjut Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, H. (2000). Pengenalan Internal Audit, Edisi Lima, Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, H. (2001), Standar Profesional Akuntan Publik, Kanisius, Yogyakarta.
Tugiman, H. (2002), Pengantar Audit nternal, Bandung.
Warren, C. S., Fess, P. E., and Reeve, J. M. (2005). Prinsip-Prinsip Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Widjayanto, N. (1990). Pemeriksaan Operasional Perusahaan, FEUI, Jakarta.
Wilson, J. D., dan Campbell B. J. (1991), Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, Erlangga, Jakarta.