Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The research about annual report from majority industry companies showed a quite large stock amount. A stock is the biggest asset in a company and the value is also very material. One of the purposes the founding of a company is to obtain profit as great as possible. Some supporting activities are needed to realize the purpose. One of the activities is the existence of internal acitivity for controlling the finished products stock therefore internal inspection for the finished products stock is needed so there won't be data forging, stealing, and the finished products decrepitude. One of the causes finished products accumulation happened because the lack of finished products controlling eficiency. The controlling consists of Quality and Quantity controlling and the stock physically protection. Internal auditor helped management to ascertain all companies policies, plans, and the improving of controlling which reached with proper cost. The objective of this research is to asses how much the role of internal audit to the finished products stock controlling efectivity and to explain the things that are necessary to be done in doing audit. The things are including audit independency, audit implementation, and audit report. This research is expected can be useful and can give input to the managers and other parties to do improvement action in their companies.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI
Penelaahan mengenai laporan tahunan kebanyakan perusahaan industri menunjukan jumlah persediaan yang cukup besar. Persediaan merupakan aktiva terbesar dalam suatu perusahaan dan nilainya pun sangat material. Salah satu tujuan utama berdirinya sebuah perusahan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan beberapa kegiatan penunjang diantaranya adalah adanya kegiatan audit internal terhadap pengendalian persediaan barang jadi. Oleh karena itu dibutuhkan pemeriksaan internal atas persediaan barang jadi agar tidak terjadi pemalsuan data, pencurian dan keusangan barang jadi.
Salah satu penyebab terjadinya penumpukan barang jadi dikarenakan kurangnya efisiensi pengendalian barang jadi. Pengendalian ini meliputi pengendalian kualitas, kuantitas dan perlindungan fisik persediaan. Pemeriksa internal membantu manajemen dalam memastikan dipatuhinya seluruh kebijakan perusahaan, rencana, dan peningkatan pengendalian yang memadai dengan biaya yang wajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa besar peran audit internal terhadap efektivitas pengendalian persediaan barang jadi, serta menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan audit. Hal-hal tersebut mencakup independensi audit, kompetensi audit, program audit dan pelaksanaan audit, dan laporan audit. Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan masukan kepada para manajer dan pihak lain untuk melakukan tindakan perbaikan didalam perusahannya.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data-data primer dan sekunder yang didapat penulis dari PT. “X” adalah analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistik.. Metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data-data sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas. Untuk menguji data tersebut digunakan dua variable yaitu audit internal (variable independent) dan efektifitas persediaan persediaan barang jadi (variable dependen).
Hasil dari korelasi spearmen yang dilakukan terhadap 30 responden adalah nilai korelasi sebesar 0.457, dan tingkat signifikannya sebesar 0.011. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, yang artinya “audit internal memiliki peran yang cukup signifikan
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman:
ABSTRACT ... i
INTI SARI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.5 Rerangka Pemikiran ... 8
1.6 Metode Penelitian ... 13
1.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 13
1.6.2 Alat Uji ... 14
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17
Universitas Kristen Maranatha
2.1.1 Pengertian Auditing ... 17
2.1.2 Tipe-tipe Auditing ... 21
2.2 Audit Internal ... 23
2.2.1 Pengertian Audit Internal ... 23
2.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Intern ... 26
2.2.3 Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 28
2.2.4 Kompetensi Audit Intern ... 33
2.2.5 Independensi dan Objektivitas Audit Internal... 34
2.2.6 Program Audit Internal ... 35
2.2.7 Pelaksanaan Audit Internal ... 38
2.2.8 Pelaporan Hasil Audit Internal ... 40
2.3 Manajemen ... 41
2.3.1Pengertianmanajemen………...42
2.4 Efektivitas ... 43
2.5 Pengendalian Internal ... 43
2.5.1 Pengertian Pengendalian Intern... 44
2.5.2 Tujuan Pengendalian Intern ... 45
2.5.3 Pertimbangan Dalam Merancang Pengendalian Intern ... 46
2.5.4 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 47
2.5.5 Efektifitas Pengendalian Internal ... 48
2.6 Pengertian Persediaan ... 48
2.6.1 Klasifikasi Persediaan ... 49
Universitas Kristen Maranatha
2.6.3 Metode Penilaian Persediaan Barang Jadi ... 51
2.7 Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi ... 53
2.8 Hubungan Audit Internal dengan Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi…………. ... 53
2.9 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi…………. ... 55
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 58
3.1 Obyek Penelitian ... 58
3.2 Metode Penelitian ... 59
3.2.1 Metode yang Digunakan ... 59
3.2.2 Jenis Data yang Digunakan ... 59
3.2.3 Teknik pengumpulan Data ... 59
3.2.4 Metode Analisa dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 62
3.2.5 Metode Penarikan Sample... 63
3.2.5.1 Populasi ... 63
3.2.5.2 Sample ... 63
3.2.6 Operasionalisasi Variabel... 63
3.2.7 Pengujian Validitas Instrumen ... 65
3.2.7.1 Uji Validitas ... 65
3.2.8 Pengujian Statistik ... 66
3.2.9 Teknik Pengolahan Data ... 66
Universitas Kristen Maranatha
3.3 Simpulan ... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71
4.1 Hasil Penelitian ... 71
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 71
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 71
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 73
4.1.3 Struktur Organisasi... 73
4.1.4 Uraian Tugas ... 74
4.1.5 Sistem Penerimaan Karyawan... 81
4.1.5.1 Pengaturan Jam Kerja ... 82
4.1.5.2 Pemutusan Hubungan Kerja ... 83
4.1.6 Aktivitas Mengenai Persediaan Barang Jadi ... 83
4.1.6.1 Pengadaan Persediaan CV “X”.. ... 84
4.1.6.2 Proses Pengeluaran Persediaan di CV “X” ... 87
4.1.7 Efektifitas pengendalian Intern atas Persediaan Barang Jadi CV “X” ... 88
4.1.7.1Independensi Auditor Internal... 88
4.1.7.2 Kompetensi Auditor Internal... 89
4.1.7.3 Ruang Lingkup Audit Internal ... 90
4.1.7.4 Program Auditor Internal ... 91
4.1.7.5 Pelaksanaan Audit Internal ... 95
4.17.6 Laporan Hasil Audit Internal ... 97
Universitas Kristen Maranatha
4.1.8 Efektivitas Pengendalian Internal ... 99
4.1.8.1 Penilaian Resiko Pengendalian Intern Persediaan barang Jadi . 99 4.1.8.2 Informasi dan Komunikasi ... 103
4.1.8.3 Pemantauan ... 105
4.1.9 Tujuan Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi ... 105
4.1.9.1 Keandalan Data ... 105
4.1.9.2 Efektifitas Operasi ... 106
4.2 Pengujian Hipotesis ... 106
4.2.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ... 106
4.2.2 Analisis Statistik ... 107
4.2.2.1 Pengujian Validitas ... 108
4.2.2.2 Uji Statistik ... 111
4.2.2.3 Perhitungan Koefisien Determinasi ... 116
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 117
5.1 Simpulan ... 117
5.2 Saran……… ... 123
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Audit Internal (Variabel X)…..…109
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Efektivitas Pengandalian Intern Atas Persedian Barang Jadi (Variabel Y)……… 110
Tabel 4.3 Hasil Pengujian SPSS………. 111
Tabel 4.4 Penasksiran Koefisien Korelasi Menurut Guilford………. 112
Tabel 4.5 Perhitungan Uji-T……… 114
DAFTAR PERTANYAAN
Berikut ini adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang dirancang sedemikian rupa yang sesuai dengan tujuan penelitian, mohon diperhatikan istilah yang belum dipahami dan letakan jawaban yang paling Bapak / Ibu yakini dengan membarikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS = "Sangat Setuju"
S = "Setuju"
R = "Ragu-Ragu"
TS = "Tidak Setuju"
STS = "Sangat Tidak Setuju"
KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA CV. X
VARIABEL INDEPENDEN ( X )
No Pertanyaan
Auditor Internal yang bekerja di perusahaan tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah seorang manajer
14 Auditor Internal melakukan audit terhadap semua dokumen dan laporan yang berhubungan.
15 Auditor Internal melaksanakan pengujian terhadap penilaian persediaan.
16 Auditor internal melakukan evaluasi terhadap persediaan barang jadi
17 Auditor Internal mengaudit laporan-laporan yang berkaitan dengan persediaan barang jadi
e. Pelaksanaan Audit
18 Internal auditor melakukan evaluasi atas catatan-catatan akuntansi
19 Program Audit dilaksanakan secara periodik.
20 Internal auditor melakukan evaluasi terhadap teknik penyimpanan barang.
21 Internal auditor melakukan evaluasi otorisasi pengeluaran barang dari gudang
22 Internal Auditor melakukan stock opname setiap 6 bulan sekali.
f. Laporan Audit
23 Auditor Internal selalu membuat laporan hasil audit setelah melakukan tugasnya
24 Laporan hasil audit dibuat secara tertulis dan disajikan dengan jelas dan ringkas.
25 Laporan audit dapat memberikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
26 Laporan audit diserahkan secara periodik kepada pimpinan perusahaan.
g.Tindak Lanjut
27 Auditor melakukan review terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.
28 Tidak terdapat kendala dalam melaksanakan tindak lanjut.
29 Tindak lanjut atas saran dan rekomendasi dari auditor internal dilaksanakan dengan baik.
DAFTAR PERTANYAAN
Berikut ini adalah daftar pertanyaan-pertanyaan yang dirancang sedemikian rupa yang sesuai dengan tujuan penelitian, mohon diperhatikan istilah yang belum dipahami dan letakan jawaban yang paling Bapak / Ibu yakini dengan membarikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia.
Keterangan :
SS = "Sangat Setuju"
S = "Setuju"
R = "Ragu-Ragu"
TS = "Tidak Setuju"
STS = "Sangat Tidak Setuju"
KUESIONER
EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN
ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI CV "X"
VARIABLE DEPENDEN (Y)
Lingkungan pengendalian persediaan barang jadi yang ada digudang berjalan menurut prosedur atau aturan yang
telah ditetapkan
2 Gudang pusat persediaan barang jadi diawasi oleh seorang pengawas yang kompeten
3 Manajemen telah menetapkan kebijakan dan prosedur prosedur persediaan barang jadi
4
Gudang pusat persediaan barang jadi telah dibuat sedemikian rupa sehingga pengamanan persediaan bisa
terlaksanan
5 Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
6 Karyawan melakukan tugas sesuai dengan otoritas dan tanggung-jawabnya
b. Penetapan Resiko
7 Manajemen selalu bekerja dengan memperhitungkan resiko
8
Penertapan resiko persediaan barang jadi dapat timbul/ berubah karenan adanya sistem yang baru atau dengan
adanya pengembangan dari sistem yang sudah ada?
9 Manajemen merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko tersebut
c. Aktivitas Pengendalian
10 aktifitas pengendalian persediaan barang jadi di perusahaan anda dapat membantu laporan keuangan
11 Terdapat pemisahan antara bagian otorisasi pengeluaran dan pemasukan persediaan dengan penjagaan persediaan
13 Bagian gudang barang jadi memeriksa kuantitas barang yang diminta berdasarkan barang yang diminta
14 Manajemen menetapkan prosedur pengeluaran persediaan barang jadi
d. Informasi dan Komunikasi
15 Sarana informasi dan komunikasi (dokumen-dokumen keluar masuknya barang jadi) di arsipkan secara benar
16 Setiap transakasi yang terjadi diotorisasi oleh pejabat yang berwenang
17 sarana informasi dan komunikasi untuk pengendalian persediaan barang jadi mempunyai formulir khusus.
18 Alur dokumen keluar masuknya barang sesuai dengan bagan arus (Flow Chart)
e. Pemantauan
19
Pelaksanaan monitoring oleh manajemen terhadap laporan hasil auditor internal dilakukan secara periodik dan
berkesinambungan
20 Auditor memantau secara langsung terhadap persediaan barang jadi.
21 Pelaksanaan monitoring dilakukan oleh orang yang independen.
22
Dilakukannya perbaikan terhadap berbagai kelemahan dalam pengendalian intern perusahaan atas persediaan
barang jadi.
2. Tujuan pengendalian intern persediaan barang jadi
f. Keandalan Data
23 Setiap transaksi persediaan barang jadi yang dicatat telah sah.
24 Setiap transaksi persediaan barang jadi diotorisasi dengan tepat.
25 Setiap transaksi persediaan barang jadi disalin kedalam program
26 Setiap transaksi persediaan barang jadi telah dicatat pada waktu yang semestinya
g. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
27 Tingkat pengamanaan persediaan barang jadi telah diperhitungkan
28 Dalam kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang jadi tidak ditemuikan adanya penyimpangan
29 Kegiatan keluar masuknya barang tidak ditemukan penyimpangan
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan perubahan
dalam segala aspek kehidupan membawa dampak dalam bidang kemajuan
teknologi yang semakin canggih. Perkembangan aspek ekonomi adalah salah satu
contoh aspek yang terus menerus mengalami perubahan yang sangat cepat dari
tahun ke tahun, dengan terus berkembangnya aspek ini akan menimbulkan
persaingan yang semakin ketat antara pelaku ekonomi. Perusahaan adalah salah
satu dari sekian banyak pelaku ekonomi yang melakukan persaingan dalam
lingkungan bisnis. Persaingan yang semakin ketat akan menimbulkan tantangan
bagi manajemen untuk untuk mampu melakukan berbagai kegiatan yang dapat
saling mendukung antara satu bagian dengan bagian yang lain sehingga kegiatan
operasi perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Semakin besar perusahaan maka aktivitas perusahan pun akan semakin
kompleks. Manajemen harus mampu mengendalikan setiap aktivitas yang ada di
masing bagian yang ada di perusahan supaya manajemen mendapat keyakinaan
bahwa persediaan dan aktiva yang dilaporkan oleh tiap bagian benar dan dapat
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 2
“Persedian merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian
dijual kembali”(Rangkuti,1996;hal3)
Pesediaan sangat penting bagi suatu perusahaan baik itu perusahaan dagang
maupun perusahaan manufaktur. Tujuan utama perusahaan dagang dan
manufaktur adalah untuk memperoleh laba yang optimal. Dalam perusahaan
dagang tujuan perusahan dapat dicapai jika terjadi penjualan yang tinggi,
penjualan yang tinggi dapat dicapai salah satunya dengan tersedianya persediaan
yang cukup untuk dijual oleh sebab itu pengolahan persediaan sangatlah penting
bagi perusahan dagang. “Alasan perusahaan manufaktur memerlukan
persediaan adalah untuk (1) menghilangkan risiko keterlambatan
datangnnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan, (2)
manghilangkan risiko dari materi yang dipesan berkualitas tidak baik
sehingga harus dikembalikan (3) untk mengantisipasi bahan-bahan yang
dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak
ada dalam pesanaan (4) mempertahankan stabilitas operasi perusahaan
atau menjamin kelancaran arus produksi (5) mencapai penggunaan mesin
yang optimal (6) memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya di mana
keinginaan langganan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan
memberikan jaminaan tetap tersedianya barang jadi tersebut (7) mambuat
pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
Pada perusahaan manufaktur jenis persediaan ada tiga jenis, yaitu: Bahan
mentah, barang dalam proses, dan barang jadi Ketiga jenis persediaan tersebut
membutuhkan penangan yang teliti dan efektif., jika persediaan dikelola dengan
kurang efektif akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup perusahaan
karenan persediaan merupakan modal terbesar dari keseluruhan modal kerja dan
frekunsi terjadinya transaksi pun terjadi sangat cepat, karena frekunsinya cukup
tinggi kemungkinaan terjadinya salah saji sangat besar. Kekurangan persediaan
akan menghambat proses produksi dan begitupun sebaliknya kelebihan
persediaan menimbulkan penumpukan persedian di gudang, memunculkan
pencurian dan dapat menyebabkan keusangan pada nilai fisik persedian karena
terlalu lama tidak di pakai. Keusangan persediaan dapat menghambat proses
produksi dan berimbas terhambatnya pula penjualan dan siklus produksi pun
menjadi tersendat, oleh sebab itu dibutuhkan ketepatan unsur persediaan sehingga
diperlukan pengendalian interal atas persediaan. Pengendalian interal bertujuan
untuk melindungi aktiva dan persediaan perusahaan sehingga resiko kehilangan
dan keusangan dapat diminimalisasi. Pengendalian interen terdiri dari beberapa
kebijakan dan prosedur yang spesifik yang dibuat untuk memberi keyakinan yang
wajar bagi manajemen sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. Tujuan dari
pengendalian internal adalah melindungi aktiva agar tidak terjadi keusangan dan
pencurian serta menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,
sehingga pihak manajemen dapat dengan mengambil keputusan yang tepat.
Unsur pengendalian internal dirancang untuk menjamin bahwa sasaran
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4
“Unsur pengendalian internal, meliputi: (1) Lingkungan Pengendalian, (2) Aktivitas Pengendalian, (3) pengamatan, (4) Informasi dan Komunikasi dan (5) Penilaian Resiko.” (Mulyadi,2001,hal;183)
Pengendalian Internal dirancang untuk memberikan kepastian pada
manajemen bahwa visi dan misi manajemen terpenuhi, manajemen haruslah
memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Keandalan laporan keuangan
2. Efisiensi dan efektivitas operasi dan
3. Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia
adanya pengendalian internal yang handal diharapkan suatu transaksi dapat
mengawasi siklus transaksi yang lainnya secara otomatis, sehingga
kemungkinaan terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan aset perusahaan
dapat diminimalkan.
Salah satu pihak yang berhubungan langsung dengan berjalan atau
tidaknya pengendalian internal di dalam perusahaan adalah staff audit internal,
audit internal merupakan suatu pihak yang independen dimana tugasnya adalah
menguji dan mengevaluasi kegiatan operasi perusahaan, karena salah satu syarat
audit internal adalah harus independen maka audit internal posisi audit internal
hendaknya berada langsung dibawah direktur. Tujuan audit internal adalah untuk
membantu semua pihak yang ada dalam suatu organisasi untuk melaksanakan
tangging jawab secara baik. Fungsi utama dari audit internal adalah untuk
memastikan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan seperti
pelaporan laporan keuangan, efisiensi dan efektifitas operasi dan kepatuhan
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
perusahaan, selain itu audit internal merupakan alat bantu manajemen untuk
mengamankan aset perusahaan. Keputusan manajement yang efektif kebanyakan
dipengaruhi oleh informasi yang diberikan oleh auditor internal, oleh sebab itu
maka auditor internal diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat dan
up to date terhadap manajemen.
Laporan keuangan yang akurat, khususnya dalam penyajian nilai
persedian bahan jadi dapat disajikan jika pengendalian internal atas persedian
bahan jadi benar-benar handal. Oleh dari sebab itu maka diperlukan audit internal
atas bahan jadi untuk mengawasi dan menilai keefektifan pihak manajemen
dalam melakukan tugas pencatatan dan pengendalian siklus persedian bahan jadi.
PT. X adalah salah satu Badan Usaha Milik Swasta yang bergerak dalam
bidang textil. Dari pengamatan yang dilakukan pada PT. X pada saat ini
perusahan tersebut sedang menghadapi kesulitan dalam hal pengendalian intern
pengendalian bahan jadi, pada perusahan tersebut telah terjadi penumpukan
persedian bahan jadi digudang. Terjadinya penumpukan persedian bahan jadi
digudang salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengawasan terhadap
persedian barang jadi, maka dari sebab itu perlu dilakukan proses pengendalian
intern. Pengendalian intern yang dilaksanakan dengan baik akan mengurangi
penumpukan bahan jadi dan penyelewengan bahan jadi maka untuk menghindari
hal-hal tersebut maka diperlukan audit intern.
Audit intern diharapkan dapat memberikan early warning pada pihak manajemen
agar segala macam penyimpangan terhadap bahan jadi dapat dideteksi sedini
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 6
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang sejauh mana peranaan audit internal PT. X dalam
mengevaluasi persedian barang jadi yang dituangkan dalam bentuk skripsi
dengan judul “ Peranan Audit Internal guna Membantu Manajemen dalam
Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal atas Persedian Barang Jadi
pada PT. X “
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
identifikasi masalah PT. X adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas audit internal yang dijalankan oleh PT. X
2. Apakah pelaksanaan audit internal yang diterapkan oleh Perusahaan telah
memadai
3. Seberapa besar peranan audit internal yang memadai dapat membantu
manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas
persediaan barang jadi
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai
peranan satuan pengawasan intern dalam PT. X dan untuk mendapatkan
gambaran nyata dalam pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang jadi
dalam perusahaan. Berdasarkan identifikasi masalah diatas tujuan yang ingin
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 7
1. Untuk mengetahui dan menilai efektivitas audit internal yang dijalankan oleh
perusahaan.
2. Untuk mengetahui apakah audit internal yang diterapkan oleh perusahaan
telah berjalan secara memadai.
3. Untuk mengetahui seberapa besar peranan audit internal dapat membantu
manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal atas
persediaan barang jadi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan akan berguna bagi :
1. Perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna
dalam hal pengendalian intern siklus persediaan barang jadi serta untuk
mengetahui keandalannya, serta untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas yang telah dicapai perusahaan yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi manajemen dalam perbaikan dimasa yang akan datang.
2. Pihak lain, terutama rekan-rekan mahasiswa Maranatha
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan
tambahan informasi untuk melakukan penelitian sejenis atau penelitian
selanjutnya, serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
kemajuan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan audit
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 8
1.5 Kerangka Pemikiran
Persediaan merupakan investasi yang sangat besar karenanya harus dikendalikan
dan ditangani dengan sebaik-baiknya. Siklus hidup persedian merupakan
siklus yang paling aktif, seperti yang dinyatakan oleh Smith dan Shousen
sebagai berikut:
“inventories represent one of the most active element in busness operation being continuously acquired produced or resold”.
(Smith & Skousesen,1997;hal 340)
Pada perusahaan textil, persediaan merupakan aset yang sangat besar
sehingga dibutuhkan pengangan yang teliti agar tidak terjadi penyimpangan atau
kesalalan penyajian jumlah persedian barang jadi digudang. Persedian barang jadi
merupakan unsur yang berhubungan langsung dengan laba perusahan, dengan
tidak adanya pengendalian intern yang efektif terhadap persedian barang jadi
maka akan menimbulkan kecurangan, penumpukan dan keusangan pada barang
tersebut di gudang. Dengan semakin banyak persediaan barang jadi yang usang
maka laba perusahaan pun akan berkurang karena persediaan barang jadi tersebut
tidak seratus persen bisa dijual dengan harga semestinya. Persedian barang jadi
merupakan pos yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan.
Seperti yang dikutip dalam buku Manajemen Persediaan oleh Richardus
Eko Indrajit dan Richardus Djoko menyatakan bahwa:
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 9
Sedangkan pengertian barang jadiyang dikutip dalam buku Manajemen
Persediaan oleh Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djoko menyatakan
bahwa:
“Barang jadi yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang merupakan hasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk dipasarkan atau dijual”.
(Richardus Eko Indrajit & Richardus Djoko 2003:9)
Menurut James D. Wilson dan John B. Campabell dalam bukunya yang
diterjemahkan oleh Gunawan hutauruk, MBA. menyatakan bahwa ada beberapa
faktor yang merupakan persyaratan untuk tercapainya pengelolaan persediaan
yang berhasil antara lain :
1. Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas tentang
persediaan
2. Sasaran dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik.
3. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak.
4. Catatan dan laporan yang cukup.
5. Tenaga kerja yang memadai.
(James & John,1996;hal 430)
Mengingat bahwa kelangsungan hidup perusahan sangat bergantung pada
persedian barang jadi maka dibutuhkan penanganan yang serius dalam mengelola
persediaan. Pengendalian intern persediaan barang jadi secara tepat dapat
mengurangi terjadinya penumpukan persedian barang jadi di gudang. Salah satu
bagian yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern ini adalah bagian
audit intern, dengan adanya audit intern maka manajamen akan terbantu dalam
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 10
Audit internal adalah aktivitas indepeden, keyakinan objektif dan
konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuan dengan
menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan
pengelolaan organisasi.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia berikut ini :
“Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang sesuai untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”
(Ikatan Akuntansi Indonesia,2001;319.2)
Menurut Hiro Tugiman (1997, 11) pengertian pemeriksaan internal
(audit internal) sebagai berikut:
“ Pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.”
Menurut Mulyadi (2001:211) tujuan dari pemeriksaan intern adalah :
1) Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan di pertanggung
jawabkan dan di lindungi dari segala macam kerugian.
2) Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian
dalam perusahaan
3) Pemeiksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan
mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan biaya
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 11
4) Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen
puncak dipatuhi
5) Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan
Dikutip dalam buku Sawyer’s Internal Auditing oleh Lawrence B.
Sawyer dialihbahasakan oleh Desi Adhariani mendefinisikannya efektifitas
sebagai berikut:
“Efektivitas menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis. Program untuk membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih efektif.” (Lawrence, 2005: 211)
Hubungan antara peranaan audit internal dalam menunjang efektivitas
pengendalian internal persedian barang jadi Peranan audit internal dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi merupakan
jalannya suatu perusahaan agar bisa terkendali apabila pengendalian internal
suatu perusahaan dilakukan dengan baik dan tepatPeranan audit internal dalam
menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi merupakan
jalannya suatu perusahaan agar bisa terkendali apabila pengendalian internal
suatu perusahaan dilakukan dengan baik dan tepat. Persedian merupakan jumlah
terbesar dalam aktiva lancar, oleh sebab itu dibutuhkan penanganaan yang tepat
dikarenakan barang jadi sangat rawan terhadap keusangan, penurunaan harga
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 12
Dari penjelasan diatas kita dapat melihat seberapa besar kontibusi
pengendalian interen pada persedian barang jadi terhadap kinerja peusahaan, dari
dasar pemikiran tersebut saya selaku penulis mendapat sebuah hipotesis bahwa:
“Audit internal memiliki peran yang signifikan dalam menunjang efektivitas
pengendalian intern persediaan barang jadi.”
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Jual
Efektivitas Pengendalian Intern persedian bahan jadi
Analisis dan Evaluasi Audit Internal Persediaan Barang Jadi
Manajemen
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 13
1.6 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode
penelitian deskriptif analisis. Metode deskriptif analitis adalah metode yang
digunakan untuk meneliti suatu objek, kondisi dan berusaha mengumpulkan,
menyajikan dan menganalisis data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap objek yang diteliti.
Sedangkan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Field Study (Studi Lapangan)
Yaitu dengan pengamatan langsung ke objek yang diteliti untuk
mendapatkan data primer, sebagai alat pengumpulan data penulis
melakukan :
a. Wawancara dengan personalia yang bersangkutan dengan masalah yang
diteliti.
b. Observasi atau pengamatan langsung atas objek penelitian.
c. Pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan.
2. Literature Study (Studi Kepustakaan)
Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku literature yang ada
kaitannya dengan masalah yang penulis teliti guna mendapatkan
teori-teori sebagai perbandingan atas data yang diperoleh dari penelitian dan
teori dalam literature
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam melakukan penelitian,
diantaranya sebagai berikut :
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan
wawacara langsung dan melakukan observasi langsung di perusahaan
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 14
2. Data Sekunder
Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data
sekunder dapat diperoleh melalui media lain yang bersumber pada
buku-buku perpustakaan atau data perusahaan.
1.6.2 Alat Uji
Daftar pertanyaan yang akan disajikan oleh penulis adalah pertanyaan
mengenai peranan audit intern guna membantu manajemen untuk m \eningkatkan
efektifitas pengendalian intern persedian barang jadi, maka dilakukan pengujian
statistik dan analisis data.
Pengujian hipotesis secara statistic dilakukan denga cara menghitung
persentase jawaban yang telah diterima yang menunjukan hubungan peranan
audit internal dengan dalam peningkatan efektivitas pengendalian internal
persedian barang jadi. Metode statistik yang dilakukan adalah korelasi Spearman.
Korelasi Spearmen mampu menguji apakah data sample yang ada
menyediakan bukti yang cukup bahwa terdapat keterkaitan antara
variable-variable populasi asal sample. Apabila didapati adanya suatu hubungan, seberapa
kuat hubungan antar variabel tersebut. Korelasi Spearman lebih mengukur
keeratan hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan dengan hasil
pengamatan itu sendiri. Koefisien korelasi r dihitung dengan nilai aktual dari x
dan y, sedangkan koefisien rank Spearman adalah nilai peringkat x dan y.
Rumus-rumus korelasi Spearman adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Tingkat signifikansi α = 0,05 merupakan tingkat data yang umum dilakukan
dalam melakukan penelitian di bidang sosial.
Tingkat signifikansi rs kemudian diuji kebenarannya dengan menggunakan
rumus:
Hasil uji ini dibandingkan dengan harga kritis t dari t tabel dimana jika t uji > t
tabel maka rs memiliki arti diterima. Untuk melihat tingkat pengaruh variabel
independent terhadap dependen digunakan koefisien determinasi (KD).
KD = (rs2 * 100%)
Kriteria pengambilan keputusan:
1. Tolak H0 pada taraf jika nilai rs merupakan hasil perhitungan adalah lebih
besar atau sama dengan rs tabel.
Tolak H0 jika rs hitung ≥ rs tabel
2. Terima H0 jika nilai rs merupakan perhitungan lebih kecil daripada nilai
dalam rs tabel.
Terima H0 jika rs hitung < rs tabel
Dimana:
H0 = audit internal tidak memiliki peran yang signifikan dalam menunjang
Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 16
Hi = audit internal memiliki peran yang signifikan dalam menunjang
efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. “X”,
sedangkan waktu yang dibutuhkan penelitian mulai dari pengumpulan data
Bab V Kesimpulan dam Saran
Universitas Kristen Maranatha 117
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengnai peranaan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian persediaan barang jadi yang diterapkan pada PT “X” maka penulis menarik kesimpulan bahwa:
1. Audit internal yang dilaksanakan pada PT “X” cukup berperan. Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor antara lain:
a) Independensi.: Auditor bertanggung sedara langsung kepada
direktur utama (pemilik perusahaaan) sehingga delam menjalankan tugasnya auditor internal bersifat independen karena tidaka mendapat pengaruh dari pihak luar.
b) Kompetensi : Staff audit internal memiliki pengetahuan,
kemampuan, dan pengalaman di bidang audit yang cukup dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan auditee.
c) Program audit: Program tersebut telah disusun sesuai dengan
tujuan pelaksanaan audit,, ruang lingkup audit, sasaran audit, tanggung jawab, ;aporan hasil dan tindak lanjut.
d) Pelaksanaan audit internal : Pelaksanaan audit internal
Bab V Kesimpulan dam Saran
Universitas Kristen Maranatha 118
dilakukan oleh auditor internal dalam melaksanakan audit salah satunya adalah dengan membandingkan dokumen-dokumen yang ada pada bagian akuntansi, administrasi gudang yang dibandingkan dengan kondisi fisik barang yang ada.
e) Pelaporan haasil audit : Pelaporan hasil audit ditujukan kepada
direksi yang dalam hal ini berperan pula sebagai pemilik perusahaan. Laporan tersebut memuat temuan-temuan audit, hal-hal positif dan negatip yang ada di bagian tertentu yang perlu ditingkatkan oleh bagian tersebut, dan juga saran-saran perbaikan yang diusulkan oleh auditor.
2. Pengendalian intern persediaan barang jadi yang dilaksanakan pada PT “X” telah memadai dan berjalan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari: 1. Lingkungan pengendalian
a. Terdapat struktur organisasi yang jelas.
b. Adanya prosedur penerimaan karyawan yang baik. c. Adanya program pelatihan sumber daya manusia. 2. Penilaian risiko
Bab V Kesimpulan dam Saran
Universitas Kristen Maranatha 119
3. Aktivitas pengendalian
Aktifitas pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan antara lain: 1. Pemisahan tugas yang memadai
2. Otorisasi yang memadai
3. Pencatatan dokumen yang memadai 4. Pengecekan yang memadai
5. Penyimpanan fisik barang jadi yang memadai 4. Informasi dan komunikasi
1. Adanya catatan dan prosedur yang dibuat untuk mengidentifikasi menganalisis dan mengelompokkan dan menlaporakan satuan usaha serta menginformasikan kepada pemimpin perusahaan.
2. Adanya komunikasi yang memadai yang mencakup pemahaman karyawan atas aktivitas pekerjaannya yang berhubungan dengan aktivitas bagian lain, sehingga kegiatan satu bagian menunjang aktivitas bagian lain.
5. Pemantauan
Bab V Kesimpulan dam Saran
Universitas Kristen Maranatha 120
3. Tercapainya tujuan pengendalian internal persedianan barang jadi yang dilaksanakan PT “X” dapat dilihat dari :
1. Terdapat tanggung jawab yang jelas, serta kewenanganya masing-masing terhadap aktivitas persediaan barang jadi.
2. Fasilitas pergudangan yang memadai. 3. Pengklasifikasian barang jadi yang baik 4. Catatan dan laporan yang cukup
5. Tenaga kerja yang cukup
Kesimpulan : Audit internal yang dilakukan pada PT “X” memiliki perang yang cukup signifikan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi, hal tersebut dapat dilihat dari :
1. Adanya pelaporan kepada pihak manajeman atas hasil audit internal yang disertai saran-saran perbaikan.
2. Adanya pemantauan yang dilakukan oleh bagian gudang sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan barang jadi.
3. Dari hasi perhitungan SPSS yang dilakukan dengan metode spearman menunjukan bahwa ada peran yang signifikan antara audit internal dengan efektifitas pengendalian persediaan barang jadi. Pada kolom sig.(2-tailed) angka probabilitas menunjukan angka 0.011 yang lebih
Bab V Kesimpulan dam Saran
Universitas Kristen Maranatha 121
Berdasarkan simpulan diatas penulis menyimpulkan bahwa audit internal pada PT “X” telah diterapkan dengan benar., meskipun masih ada kelemahan dalam system audit internal:
1. Pencatatan pada kartu stock gudang tidak dilakukan dengan cepat 2. Adanya no urut memo keluar dan masuk barang yang tidak lengkap.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan khususnya auditor internal dalam melakukan pengendalian internal oersediaan barang jadi yaitu:
1. Tenggang waktu pelaporan dan pelaksanaan audit tidak terlalu lama. 2. Perencanaan audit sebaiknya dibuat secara matang sehingga pada waktu
pengauditan tidak memakan waktu yang lama dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Soekrisno, 1996, Pemeriksaan Akuntan, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Arens, Alvin A, Randal. J. Elder dan Mark A. Beasley, Auditing dan Pelayanan
verifikasi, Edisis Sembilan, Alih Bahasa; Tim Dejacarta, Jakarta, PT. Indeks.
Arens, Alvin A. And Loebbecke, James K., 2005, Auditing An Integrated
Appproach, Eight Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Brink, Victor Z., Witt, Herbert, 1982, Modern Internal Auditing Appraisal
Operation and Controls, Fourth Edition, John Willey and Son’s Inc., New
York.
Freddy Rangkuti, 2002, Manajemen Persediaan Aplikasi di bidang bisnis, cetakan
kelima, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Munawir, 1999, Auditing Modern, edisi pertama, catatan keempat, Yogyakarta;
BPFE.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta;
Salemba empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Salemba
empat.
Jeff Madura, 2001, Pengantar Bisnis, Penerjamah; Saroyini W.R. Salib. Ph.D.
Jakarta, Salemba Empat.
Konsorsium Organisasi Audit Internal, 2004, Standar Profesional Audti Internal,
Jakarta, Yayasan Pendidikan Audit Internal.
Sawyer B. Lawrence, Martimer A, Dittenhofer dan Jamer H. Scheiner, 2005,
Universitas Kristen Maranatha