1 KETERAMPILAN DAN STRATEGI KEPEMIMPINAN
KEPALA SMK ABAD 21 Cepi Safruddin Abdul Jabar
Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNY
Pertanyaan Renungan
Sebelum membaca lebih jauh, mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Pertama, coba bayangkan jika Bapak/Ibu memiliki anak/cucu/keponakan yang masih kecil dan baru memulai tahun ajaran barunya di TK atau play group. Pertimbangkan untuk menjawab pertanyaan berikut ini.
Pertanyaan #1: akan seperti apa waktu 20 tahun yang akan datang dari sekarang manakala anak/cucu/keponakan sudah lulus sekolah dan terjun ke tengah-tengah masyarakat? Coba anda menerawang 20 tahun ke belakang dari sekarang, ingat-ingat perubahan apa yang pernah terjadi selama masa itu. Bayangkan apa yang akan terjadi dua puluh tahun yang akan datang.
Pertanyaan #2: keterampilan apa yang dibutuhkan anak anda agar berhasil di dunia yang anda bayangkan duapuluh tahun nanti?
Dari dua pertanyaan di atas, seperti apakah jawabannya?
Apa yang akan kita lakukan sebagai praktisi pendidikan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu?
A. Keterampilan-keterampilan kepemimpinan SMK Abad 21
Keterampilan apa yang dibutuhkan kepala sekolah di abad 21 ini? Bagi
dunia pendidikan, seperti apakah abad 21? Tulisan ini akan membahas tentang
beberapa karakter khas abad 21 dan kaitannya dengan
keterampilan-keterampilan apa yang harus dipersiapkan oleh kepala sekolah untuk
mengarunginya agar proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah berjalan
efektif dan mampu menyiapkan siswa siap hidup di jamannya.
Dunia pendidikan adalah salah satu wahana yang dipersiapkan untuk
memberikan bekal sikap, keterampilan, dan keterampilan bagi masyarakat agar
bisa dihidup di tengah-tengah masyarakat kelak. Aktivitas kurikuler yang
diselenggarakan di sekolah diarahkan untuk menyiapkan
masyarakat-masyarakat masa depan yang sanggup menjalankan roda-roda peradaban masa
depan.
Abad 21 sebagai peradaban masa depan memilik karakteristik yang jelas
berbeda dengan peradaban sebelumnya. Abad 21 adalah milenium ke-3 dalam
perhitungan tanggal kalender Gregorian yang dimulai dari tahun 2000 sampai
2
yang telah dilakukan oleh manusia modern ini. Kita patut berbangga diri atas
capai itu. Mulai dari kemampuan manusia menapaki bulan sampai dengan
kemampuan kloning genetika, ada banyak sekali catata-catatan yang luar biasa
dari kemajuan ilmu dan teknologi yang telah diciptakan.
Saat ini, teknologi menjadi salah satu kata yang sering diucapkan oleh
setiap orang di dunia. Kita berada di era komputer. Penerapan komputer dalam
kehidupan sehari-hari menjadi suatu istilah yang menjadi terbiasa dalam seluruh
aspek kehidupan kita. Komputer sekarang ini bukan hanya jadi perangkat
laboratorium semata. Aplikasinya banyak diterapkan dalam industri, fasilitas
kesehatan, lembaga pendidikan, sistem perbankan, tempat tiketing,
pemerintahan, dan banyak lagi. Kemampuannya melakukan proses perhitungan
yang akurat, dan kemampuan mengingat yang luar biasa menyebabkan
komputer menjadi salah satu perangkat yang paling diandalkan dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari.
Perdagangan elektronik (e-commerce) menjadi salah satu trend yang
sekarang mulai menggejalan di mana-mana, termasuk di tempat kita. Jual-beli
online menjadi salah satu hal yang biasa, dan ternyata menjadi salah satu
primadona bisnis saat ini. Kita yang berada di Bandung, bisa memesan barang
yang ada di mana-mana, tanpa harus repot-repot mengunjungi dimana barang itu
tersedia. Tinggal duduk depan komuter, memesan barang, dan menunggu
beberapa waktu barang itu sampai di depan pintu rumah kita.
Dunia kesehatan juga tidak luput dari sentuhan teknologi yang membuat
pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif. Transplantasi organ tubuh, sistem
CAT, dan USG adalah salah contoh capaian teknologi dalam dunia kesehatan.
Penggunaan perangkat modern dalam tubuh manusia, diagnonsis dan operasi
modern merupakan salah satu dari sekian banyak hasil capaian teknologi dalam
kesehatan. Kesuksesan misi ke Mars telah membangkitkan harapan baru akan
kehidupan masa depan di luar planet Bumi. Ini merupakan salah satu rangkaian
lompatan peradaban manusia setelah bulan menjadi salah satu destinasi
keingintahuan manusia. Di bidang komunikasi dan transportasi, e-mail, internet,
sistem komputer berjalan, fax, pesawat jet supersonik, kereta api cepat adalah
contohnya.
Bidang agritkultur juga merupakan salah satu sasaran aplikasi teknologi.
3
Hibridisasi tanaman telah mampu menghasilkan varietas unggul yang secara
ekonomis lebih menguntungkan, berkualitas baik, dan tahan hama. Dan tentu
banyak capaian-capaian lainnya yang telah mampu dihasilkan di abad 21 ini.
Abad 21 ini digambarkan oleh Alfin Tofler dalam Bukunya Future Shock
(1992) dengan adanya kecenderungan aktivitas manusia yang lebih didominasi
oleh aktivitas kreatif dan intelektual. Secara garis besar, ia mendeskripsikan
beberapa ciri dari abad 21 ini adalah sebagai berikut.
1. Integrasi kehidupan ekonomi dan fragmentasi kehidupan politi
2. Globalisasi
3. Perubahan secara radikal pasar tenaga kerja
4. Industrialisasi ekonomi dengan high teknologi
5. Lahirnya gaya hidup baru dengan ekses ekses tertentu
Di sisi lain, Trilling dan Fadel (2009: 23) mengindikasi karakteristik abad
21 yang mempengaruhi proses pembelajaran dengan 4 domanin
kecenderungan, yaitu knowledge work, thingking tools, digital lifestyles, dan
learning research. Digambarkan seperti di bawah ini.
Knowledge Work (Pekerjaan Pengetahuan)
Pembelajaran
Abad 21
KnowledgeWork
Thingking Tools
Digital Lifestyles Learning
4
Dunia kerja di abad 21 lebih mengandalkan pengetahuan dan kreativitas
seperti yang digambarkan Tofler di atas. Bukan mesin. Tuntutan era
pengetahuan jaman sekarang, menghendaki dunia pekerjaan sekarang ini
dengan pekerja-pekerja terlatih – pekerja yang menggunakan kekuatan otak dan
perangkat digital untuk menerapkan keterampilan pengetahuan mereka dalam
pekerjaan sehari-hari.
Pekerjaan pengetahuan saat ini dilakukan secara kolaboratif dalam
kelompok, dengan anggota kelompoknya tersebar dimana-mana, dengan
menggunakan perangkat digital untuk mengkoordinasikan pekerjaan proyek
(telepon selular, internet, teleconferensi, laptop, dan lainnya)
Thingking Tools (Perangkat -yang bisa- Berpikir)
Teknologi dan perangkat digital merupakan perangkat yang menjadi
modal para pekerja pengetahuan yang memiliki potensi besar melakukan
perubahan di era 21 ini. Dengan kemampuannya berpikir cepat, menyimpan
ingat sebanyak-banyaknya, dan mengirimkan informasi dengan cepat pula, kita
dengan sangat cepat mampu mengakases informasi-informasi yang ada.
Perangkat berpikir ini membantu kita belajar lebih baik, bekerja lebih
keras, dan tentunya menjadi lebih kreatif.
Digital Lifestyles (Gaya Hidup Digital)
Manusia usia 6 – 30an tahun sering dipanggil dengan sebutan “warga
digital”, “generasi internet”, atau “netizen”. Nampak jelas bahwa generasi itu
dilingkupi dengan media digital dalam kesehariannya, yang jelas berbeda dengan
“pendatang digital” seperti orang tua mereka (kita?), yang belajar teknologi di
penggalan belakang “episode” usia kita. Coba kita renungkan, ada berapa media
teknologi yang kita kenal pada tahun 1975-an? Yang mungkin pada saat itu kita
masih sangat muda dibanding dengan sekarang? Bandingkan dengan anak-anak
muda tahun 2013 ini, ada berapa jenis media teknologi yang bisa mereka temui?
Waktu itu, pasti hanya meliputi TV, Radio, Stereo, telepon, dan koran. Sekarang?
Hampir 20 jenis macam media teknologi yang bisa kita saksikan, malah mungkin
5 Learning Research (Penelitian Pembelajaran)
Ada perubahan pemahaman tentang bagaimana kita belajar di tiga
dekade akhir-akhir ini. Belajar tentang belajar (learning about learning)
merupakan keinginan dari siswa generasi internet dan perangkat serta tuntutan
era pengetahuan. Penelitian tentang belajar telah menghasilkan beberapa
temuan yang bisa membangun bagaimana belajar (Trilling dan Fadel, 2009).
Yaitu:
1. Pembelajaran otentik. Konteks atau kondisi dimana pembelajaran
berlangsung memiliki pengaruh lebih banyak terhadap hasil belajar
anak-anak. Anak-anak perlu dirangsang dengan pemecahan masalah-masalah
yang nyata, pengalaman belajar yang lebih otentik.
2. Bangunan model mental. Pengetahuan manusia merupakan susunan
pengalaman selama hidupnya. Pengetahuan sekarang adalah bentuk
akumulasi dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, dan terus akan
berkembang sampai nanti kedepan. Mengenali pengalaman terdahulu
dan apa yang sekarang diketahui menjadi sangat penting dalam proses
pembelajaran.
3. Motivasi internal. Penelitian tentang kepintaran emosi jelas menunjukkan
bahwa betapa besar manfaat dari motivasi internal terhadap
pembelajaran, dibanding motivasi eksternal. Ketika anak memiliki
motivasi internal dalam belajar, maka pembelajaran akan berlangsung
lebihlama, memahami lebih dalam, dan betah.
4. Kepintaran ganda (multiple intelligence). Penggunaan berbagai macam
pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar secara
individual akan memberikan keuntungan pada siswa dalam
mengekspresikan pemahaman mereka dan belajar menjadi efektif. Ini
adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi guru/pendidik di abad
21, yaitu bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang individual.
5. Pembelajaran sosial. Pada dasarnya semua proses pembelajaran itu
proses sosial. Pertemuan tatap muka ataupun kolaborasi virtual dianggap
mampu meningkatkan motivasi belajar, menciptakan hasil yang lebih
inovaitf, dan mengembangkan keterampilan sosial dan antar budaya.
Cara belajar manusia dewasa adalah dengan berbagi pengetahuan,
6 Pelangi Pengetahuan dan Keterampilan sebagai Sumber Keterampilan Kepemimpinan Abad 21
Mengidentifikasi keterampilan-keterampilan kepemimpinan abad 21 bisa
dikaitkan dengan pelangi pengetahuan dan keterampilan yang disarankan oleh
Trilling dan Fadel (2009). Trilling dan Fadel menggambarkan outcome yang
harus didapat oleh para peserta didik dalam bentuk pelangi pengetahuan dan
keterampilan (The Knowledge-and-Skills Rainbow). Pelangi itu menjelaskan
bahwa outcome yang harus diperoleh siswa dalam belajar didapat melalui
matapelajaran yang biasa ada di sekolah serta mempelajari tema-tema
kontemporer, dikombinasikan dengan keterampilan abad 21.
Gambar
Pelangi Pengetahuan dan Keterampilan Abad 21 (diadaptasi dari Trilling dan Fadel, 2009)
Trilling dan Fadel (2009) mengelompokkan jenis-jenis keterampilan
kepemimpinan yang berguna di abad 21 dengan mempertimbangkan
7
Berpikir kritis dan memecahkan masalah
Komunikasi dan kolaborasi
Kreativitas dan inovasi Keterampilan melek digital Melek informasi
Melek media
Melek ICT
Keterampilan hidup dan karir Fleksibel dan adaptif
Insiatif dan mawas diri
Interaksi sosial dan antar budaya
Kepemimpinan dan tanggung jawab
Keterampilan Belajar dan Inovasi
Keterampilan ini fokus pada keterampilan pembelajaran kritis dan inovasi.
Keterampilan belajar dan inovasi akan memberikan bekal pada para pimpinan
dalam membuka kunci belajar dan pekerjaan kreatif sepanjang waktu.
Keterampilan belajar dan inovasi ini meliputi:
1. Berpikir kritis dan memecahkan masalah
2. Komunikasi dan kolaborasi
3. Kreativitas dan inovasi
Seperti kita ketahui, bahwa saat ini dunia kerja sangat membutuhkan
orang-orang yang mampu melakukan pemikiran tingkat tinggi dan komunikasi
yang kompleks. Maka dari itu, keterampilan berpikir kritis dan memecahkan
masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreativitas dan inovasi merupakan
salah satu jawaban atas permasalahan dunia kerja saat ini.
Ketiga keterampilan di atas merupakan inti dari seorang pembelajaran
mandiri. Yaitu seorang pemimpin yang mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan penting, secara kritis mereview apa yang dikatakan rekannya,
memecahkan masalah, dan berkomunikasi serta belajar bersama, dan
menciptakan pengetahuan dan inovasi baru yang mampu membuat sekolah lebih
baik.
Keterampilan Melek Digital
Hidup di jaman seperti era informasi ini, kepala sekolah dituntut untuk
8
menggunakan, mengelola, dan menambah informasi dan media yang ada di
telapak tangan, telunjuk jari, dan ibu jari.
Dengan perangkat digital yang ada, kita bisa meningkatkan kemampuan
berpikir, belajar, berkomunikasi, berkolaborasi, dan mencipta. Sejalan dengan itu,
kemampuan mempelajari menangani sekian banyak informasi, media, dan
teknologi menjadi sangat penting dan mendesak bagi kepala sekolah. Maka dari
itu,untuk melek digital kita perlu:
1. Melek informasi
2. Melek media
3. Melek TIK/ICT
Keterampilan Hidup dan Karir
Untuk hidup dan menjalani karir yang baik, kita perlu memiliki banyak
bekal keterampilan. Hidup adalah anugrah dari tuhan yang sangat berharga. Dan
karir merupakan salah satu bentuk hasil upaya pencapaian dalam menjalani
aktivitas kita dalam mengabdi pada nusa dan bangsa. Terkait dengan hidup dan
karir, ada beberapa keterampilan yang perlu dimiliki kepala sekolah.
Keterampilan hidup dan karir bagi kepala sekolah meliputi keterampilan
sebagai berikut.
1. Fleksibel dan adaptif
2. Insiatif dan mawas diri
3. Interaksi sosial dan antar budaya
4. Kepemimpinan dan tanggung jawab
B. Strategi efektivitas kepemimpinan kepala SMK Abad 21
Abad 21 ini menghadirkan banyak sekali tantangan bagi sekolah. Di era
saling keterkaitan dan dunia yang bergerak cepat ini, kita perlu mempelajari
fleksibilitas pengetahuan, toleran terhadap stres, dan berpikir divergen. Manakala
teknologi membuat kita semakin efektif, teori-teori baru tentang kepemimpinan
banyak yang menganjurkan kita akan arti penting dari kepercayaan dan
menegaskan hubungan jangka panjang. Di dunia yang kompetitif, kita perlu
pemimpin yang memiliki ide-ide segar, orang yang mau mengambil resiko,
menginspirasi dan bermotivasi tinggi, serta mampu membangun partership
9
memperlengkapi dengan beberapa keterampilan yang mencukupi untuk
mengahadapi itu semua.
Dalam menjalankan peran kepemimpinan di abad 21, ada beberapa
kompilasi strategi yang diacu dari beberapa sumber agar peran kepemimpinan
kita efektif.
1. Memimpin dengan Contoh
Ada pimpinan yang memerintahkan bawahannya untuk bekerja
sungguh-sungguh, kalau bisa sampai sore. Tapi kemudian dia jam 1 sudah pergi, untuk
tenis. Ada wakil kepala yang mengkritisi semua orang tentang browsing internet
disela-sela jam kerja, tapi dia sering ketahuan setiap saat membuka akun
facebook di kantor.
Anda tahu siapa mereka?
Situasi yang paling buruk dihadapi iklim sekolah diciptakan oleh adagium
“lakukan apa yang aku katakan, tapi bukan yang aku lakukan”. Jika itu terjadi di tempat kita, kita akan kehilangan antusiasme dan keinginan baik dari bawahan
kita. Bagaikan menangkap udara dengan tangan kosong,kemustahilan.
Apapun situasinya, penggunaan standar ganda, meminta orang
melakukan satu hal, namun kemudian melakukan hal lain yang bertolak
belakang,bisa dianggap seperti pengkhianatan. Mereka bisa balik menentang.
Sebagai pimpinan, dan kita tahu bahwa kita memiliki tanggung jawab
terhadap semua orang. Bawahan akan selalu menunggu bimbingan dan
penguatan dari pimpinannya; itulah gunanya pimpinan. Bagian terbesar dari
tanggung jawab kita adalah mengarahkan mereka dengan tindakan kita. Itulah
mengapa begitu sangat penting memimpin dengan contoh; terus kalai tidak, apa
yang akan terjadi?
Mengapa Penting?
Ada peribahasa yang mengatakan bahwa ada perbedaan antara
pemimpin dan manajer; “Managers do things right. Leader do the right things = Manajer melakukan sesuatu dengan benar, sedangkan pemimpin melakukan
sesuatu yang benar”. Sebagai pimpinan, salah satu pekerjaan kita adalah
10
Untuk melakukan itu, kita harus menunjukkan ke meraka dengan cara
melakukannya sendiri.
Mari kita berkaca dari contoh tokoh dunia, Mahatma Gandhi. Capaian luar
biasa dari seorang Mahatma Gandhi yang berawal dari aksinya. Beliau
berkomitmen dengan tidak melakukan kekerasan dalam melawan ketidakadilan.
Ia memimpin masyarakat dan India menuju ke kemerdekaan.
Walaupun situasi Mahatma Gandhi berbeda dengan saat ini, pada
prinsipnya sama saja. Ketika kita memimpin dengan contoh, kita sebenarnya
menciptakan gambaran pada bawahan tentang suatu kemungkinan.
Rekan-rekan kita akan melihat dan mengatakan “kalau pimpinan bisa, mengapa kita tidak?”. Memimpin dengan contoh, membuat orang lain mudah mengikuti kita.
Brent Gleesent (http.//www. Inc.com) menunjukan 7 cara memimpin
dengan contoh, yaitu:
Biarkan tangan anda kotor. Lakukan pekerjaan dan pahami tugas anda. Anda tak perlu jadi yang paling hebat menguasai hal teknis diantara tim anda, tapi
anda harus memiliki pemahaman yang paling dalam mengenai lembaga anda.
Pemimpin memiliki banyak tanggung jawab, tapi lebih penting bekerja berada di
sisi para bawahan anda. Ini adalah cara terbaik membangun keperayaan dan
melanjutkan pengetahuan dan keterampilan anda.
Cermati apa yang anda katakan. Tindakan lebih terdengar keras dibanding kata-kata, tapi kata-kata bisa memiliki pengaruh langsung terhadap morale. Bisa
lebih baik bahkan sebaliknya. Lebih bijaklah berkata-kata, pada siapa, dan siapa
yang mendengar. Selalu menunjukan dukungan pada semua bawahan. Jika
seseorang perlu bimbingan, beri dia dari belakang tanpa dia sadari atau diketahui
orang lain.
Hormati rantai komando. Cara tercepat merusak struktur, mendorong terjadinya kebingungan, dan merusak moral bawahan adalah dengan meloncati rantai
komando. Setiap warga organisasi perlu menghormati setiap tingkatan komando.
Jika pemimpin paling tinggi tidak menghormati, mengapa yang lainnya perlu?
Dengarkan bawahan. Sebagai pemimpin, kadang kita sering terlalu memberikan
arahan, perintah, dan berkata-kata sehingga lupa berhenti dan mendengarkan.
Bila ada unit atau bawahan anda mampu, biarkan mereka menjalankan
11
bahwa dirinya tidak mengetahui segalanya. Dengarkan dan dapatkan umpan
balik dari bawahan anda secara rutin.
Ambil tanggung jawab. Pemimpin puncak hanya satu, maka kita hanya satu-satunya yang harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dan melakukan
perbaikan atas kesalahan-kesalahan lembaga.
Biarkan bawahan melakukan pekerjaannya. Hentikan manajemen mikro. Komunikasikan visi, misi, nilai, dan tujuan lembaga. Kemudian mundur satu
langkah dan biarkan bawahan anda berinovasi dan bekerja.
Jaga diri baik-baik. Kesehatan dan kebugaran merupakan hal penting bagi
kepemimpinan. Semakin kita bisa menjaga diri, maka akan semakin besar pula
energi untuk melakukan pekerjaan kita.
2. Meyakinkan secara Rasional
Meyakinkan secara rasional merupakan strategi penting dalam
mempengaruhi bawahan. Meyakinkan secara rasional adalah aktivitas
memanfaatkan argumen logis dan bukti faktual untuk meyakinkan bawahan
bahwa apa yang diminta/diperintahkan bisa dilaksanakan atau sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Ketegasan digabungkan dengan penelitian yang
hati-hati paling efektif ketika menghadapi Bawahan yang pintar dan rasional.
Kredibilitas pimpinan dalam melakukan persuasi rasional adalah yang
utama. Kredibilitas dan kemampuan meyakinkan sangat berkaitan. Seseorang
dapat meyakinkan orang lain karena dianggap memiliki kredibilitas. Tak hanya
kredibilitas, Mitchell S. Nestler et.al dalam (Miller, ...) meyakinkan orang lain
juga bisa dikarenakan ada anggapan dari bawahan bahwa pimpinan memiliki
kekuasaan sosial yang lebih tinggi.
Kredibilitas dalam hal ini membantu pimpinan dalam dua hal, pertama,
kredibiltias akan membuat orang lain yakin, kedua, kredibilitas akan membangun
citra kekuasaan, semakin besar citra kekuasaan terbangun, maka semakin besar
12 3. Membangun Reputasi sebagai Ahli di Bidang Matapelajaran
Menjadi orang yang ahli di suatu bidang merupakan suatu strategi yang
bisa dilakukan kepala sekolah dalam mempengaruhi bawahannya. Menjadi ahli
di bidang mata pelajaran merupakan bagian dari persuasi rasional. Guru yang
sangat menguasai mata pelajaran akan mampu membantu guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Imbalan (Reward)
Dalam keseharian pekerjaan, imbalan bisa berbagai macam bentuknya,
mulai dari berbentuk materi sampai dengan bentuk bukan materi. Mulai dari
uang, makanan, barang sandang, alat keperluan pekerjaan sampai dengan
hadiah liburan, promosi, kenaikan gaji, bahkan ucapan terima kasih dan pujian.
Tidak dapat dipungkiri, reward bisa dijadikan salah satu cara atau strategi
mempengaruhi bawahan yang efektif. Menjanjikan imbalan atas kinerja yang
ditampilkan bawahan bisa merangsang bawahan untuk bekerja. Selain itu,
transaksi imbalan dengan bawahan juga bisa dipersepsikan sebagai salah satu
bentuk penghargaan dan pengakuan atas semua kinerja yang ditampilkan
bawahan dan juga sebagai bentuk ucapan terima kasih atas semua kontribusi
yang diberikan mereka.
Dalam memberikan imbalan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
pimpinan. Pertama, sesuaikan imbalan dengan kebutuhan atau hal yang terkait
dengan kesukaan mereka. Kita tak boleh memberikan hadiah raket tenis,
padahal dia penyuka sepak bola. Dia tidak akan anggap itu sebagai imbalan
yang ideal.
Kedua, bawahan harus percaya bahwa pimpinan akan memberi mereka
imbalan yang dijanjikan manakala pekerjaan telah diselesaikan. Ketiga, imbalan
haruslah proporsional dengan apa yang dilakukan bawahan.
Strategi ini harus dengan bijak digunakan pimpinan dalam mendapatkan
perhatian dan mempengaruhi bawahan. Harus dihindari jangan sampai anak
buah terbiasa mendapat imbalan dan menolak tugas keseharian tanpa imbalan.
Sebaiknya imbalan tidak harus ditawarkan dan diberikan atas pekerjaan yang
rutin sehari-hari dilakukan karena semua rutinitas itu sudah terkait dan tercakup
dalam gaji mereka. Salah satu alasan lainnya mengapa imbalan harus diberikan
13
mengurangi dampak atau pengaruh dari imbalan itu sendiri terhadap pengaruh
yang akan kita terapkan pada mereka. Meraka akan capek dan bosan dengan
imbalan, apalagi mereka anggap imbalan itu sepele.
5. Membangun Jaringan untuk Mendukung Jabatan
Suatu bangunan akan kokoh manakala ditopang oleh fondasi yang kuat.
Dalam hal ini, keberlangsungan kesuksesan kepemimpinan seseorang akan
sangat dipengaruhi oleh kuatnya akar atau fondasi yang dibangun pimpinan
dengan bawahannya. Untuk itu, jaringan antara pemimpin dengan para bawahan
menjadi suatu keharusan.
Hubungan yang harmonis dan saling keterkaitan dan saling mengisi
antara pimpinan dan bawahan akan menjamin proses pelaksanaan
kepemimpinan berjalan efektif.
Ibarra dan Hunter (Harvard dan Bussines Review, 2007.
http://hbr.org/2007/01/how-leaders-create-and-use-networks/)
mengidentifikasi 3 (tiga) bentuk dari networking. Seperti dijelaskan pada
gambar di bawah ini.
banyak kesempatan. Untuk bisa menonkol, kita harus orisinal. Menjadi orang
yang orisinal memerlukan banyak waktu untuk memikirkan material yang pernah
kita baca atau dengar. untuk bisa menjadi orang yang bisa menyumbang
keunikan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Yaitu:
a. Memiliki perspektif orisinal yang bisa mengispirasi orang lain;
b. Menerapkan pengetahuan dari satu disiplin ke disiplin yang lain atau
14
c. Menguraikan dengan bahasa yang berbeda tentang beberapa hal yang
sedang jadi fokus bersama; kaitkan itu dengan kehidupan kita tau
pengalaman yang pernah dialami.
d. Cari cara yang baru dalam mengkomunikasikan konsep inti atau
pendekatan pada suatu masalah;
e. Ringkas teori yang luas; tambahkan elemen baru yang bisa membangun
atau melengkapi.
7. Bertindak Efektif
Bertindak efektif bukan berarti melakukan semua pekerjaan dengan
cepat, atau melakukan aktivitas dengan waktu yang lebih pendek. Daripada
melakukan banyak kesibukan, luangkan waktu untuk merumuskan visi dan
membuat priorotas dan tujuan. Carilah keseimbangan antara melakukan
pekerjaan yang mendesak dan lebih penting.
8. Tabah
Pada kenyataannya, setiap orang pasti membuat kesalahan. Semakin
besar tujuan kita, maka kesalahan akan semakin sering dilakukan. Menjadi
inovator berati mencoba hal baru; melakukan pekerjaan yang sudah biasa
dilakukan orang lain adalah hal yang paling mudah, tapi dampak jangka
panjangnya kurang. Berbeda jika kita menghendaki dampak yang jangka panjang
dan selalu teringat, kita harus berani mengambil resiko, dan bisa saja hasilnya
adalah kegagalan atau mengacaukan semuanya. Kepercayaan diri adalah
kuncinya. Kadang, kepercayaan berasal dari kesuksesan yang pernah dilakukan
dulu. Walaupun kita melakukan sesuatu yang baru, ingat kesuksesan anda yang
lampau.
9. Mengenali Perubahan
Kita hidup di jaman dimana teknologi berkembang dengan pesat, secara
geografis dan ekonomipun sangat dinamis. Formulasi jaman dulu tidak lagi bisa
mempan memprediksi kejadian dengan baik. Pengatuan baru tentang otak dan
gen manusia menjadi tonggak baru dalam memandang dunia. Teknologi mobile
membuat dunia menjadi lebih kecil dan meningkatkan akses dan pengetahuan.
15 10. Tetap membumi
Ketika kita berhasil, ingat jangan lupa diri. Kesuksesan yang kita buat
tidak serta merta membuat kita lebih hebat dan berharga dibanding orang lain.
Setiap orang memiliki sumbangan yang berarti bagi kemajuan lembaga dan perlu
dihormati. Juga sebaliknya, jika kita gagal, kita harus sabar, kesuksesan itu perlu
waktu. Ada perlu meluangkan waktu untuk belajar keterampilan baru, merenung
memikirkan cara baru.
Kesimpulan
Kita hidup di era yang sangat dinamis. Perubahan sangat cepat dan
membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam menangani semua perubahan
dibanding dengan pendekatan yang sebelumnya efektif digunakan. Kepala
sekolah sebagai pengatur biduk jalannya lembaga sekolah diharuskan
membekali diri dengan beberapa keterampilan dan strategi implementasi
kepemimpinannya agar upaya memimpin sekolah dan warganya berjalan efektif.
Ada tiga keterampilan umum yang harus dikuasai oleh kepala SMK abad
21; yaitu keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan melek digital, dan
keterampilan hidup dan karir. Untuk efektivitas kepemimpinanya, ada beberapa
strategi yang bisa digunakan, yaitu:
1. Memimpin dengan contoh
2. Meyakinkan bawah secara rasional
3. Membangun reputasi sebaqgai ahli dalam bidang matapelajaran
4. Reward (Imbalan)
5. Membangun Jaringan untuk Mendukung Jabatan
6. Menyumbang keunikan
7. Bertindak efektif
8. Tabah
9. Mengenali Perubahan
16 Daftar Pustaka
Trilling, B.&Fadel, C. (2009) 21st Century Skills, Learning for Life in Our Times. US America: Jossey-Bass
Gitsham,M.& Kal, P. (2009) Leadership Skills for 21st Cenutury. Spring 2009 Leadership skills for the 21st century The Ashridge Journl. Hal. 1-5.