• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisika dalam Al Quran DOCX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fisika dalam Al Quran DOCX"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Putri Mawardani Mata Kuliah : Fisika Zat Padat

NIM : 1110097000020 Dosen : Siti Ahmiatri S, M.Si

Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan Ilmu Fisika

Gejala Fisis

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (Al Imran :190)

Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.

“Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada di langit dan di bumi baik atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu pagi dan petang” (ar Raad :15)

Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala yang ditunjukan-Nya selalu mengikuti suatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.

“Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya kamu melalui tingkat-demi tingkat”. (Al Insyiqaaq 16-19)

(2)

Model dan Perumusan Fisika

“Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur’an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat memetik pelajaran “ (az Zumar :27)

“Kepunyaan Allah lah segala apa yang dilangit dan dibumi, Sesungguhnya Allah, Dialah Maha kaya lagi Maha Terpuji. “(Luqman :26)

Untuk memenuhi keingintahuan terhadap rahasia-rahasia alam ini penjelasan-penjelasannya selalu dipakai pendekatan-pendekatan dalam bentuk atau keadaan yang sederhana atau keadaan-keadaan ideal. Keadaan ideal ini dinyatakan dalam bentuk perumusan matematika yang selanjutnya kita sebut sebagai hukum-hukum fisika.

Besaran Fisis

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (Al Qamar: 49)

”Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (Al Furqan :2) Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata “Ukuran” adalah apa yang ada di alam ini dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yang pertama sebagai bilangan dengan sifat dan ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya sebagai hukum atau aturan.

Dimensi dan Ruang

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu ?”(Al Fushshilat :53)

(3)

proses dan gejalanya. Adapun yang terkandung dalam pengertian “ufuk”, selain yang berlaku sebagai dimensi ruang juga termasuk dalam makna dimensi-dimensi.

Dinamika

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula.” (Ar Rahman: 60)

Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian dan balasan berupa potensi yang dimiliki suatu benda.

Usaha dan Energi

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan …(ar Rad : 4)

Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimensi di tempat, sebagi daerah, wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.

(4)

“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakan, dan mereka tidak akan merugikan.” (Al Jaatsiyah :22) Ayat diatas merupakan penjabaran interaksi yang terjadi dialam secara lebih luas lagi. Interaksi tidak sekedar saling pengaruh mempengaruhi, saling memberi dan saling menerima antar manusia, mahluk atau benda.

Getaran

“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah.” (Al Kahfi :54)

Ayat diatas merupakan pernyataan Allah SWT tentang kandungan al Quran yang mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang. Apabila kita perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita sebut sebagai getaran.

Gelombang

Angin

(5)

supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (Ar Ruum : 46)

Secara umum “angin” disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita merasakan kedekatan makna “angin” dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

Elastisitas

“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca.” (ar Rahman: 7)

Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui manusia dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan pengukurannya. Dalam kaitan masalah yang akan dibahas disini, bukan peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya, namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.

Fluida bergerak atau mengalir

“Dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berakal. (Al Jaatsiyah: 5)

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang berfikir.” (Al Jaatsiyah : 13)

Kedua ayat diatas sangat berkaitan erat dengan teknologi keudaraan.. Diawali dengan ayat 5, dengan terjemahan “tshriifirriyaahi” sebagai perkisaran angin kita dituntun untuk mempelajari sifat fluida yang bergerak atau mengalir. Disambung oleh ayat 13, menegaskan dasar dari teknologi keudaraan.

(6)

“Dan Dia {menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainnan macamnya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaannya. (An Nahl :13)

Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah SWT. Dibalik itu banyak juga yang tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor.

Besi

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:

“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al Qur’an, 57:25)

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.

Magnet dan Logam

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Al Qur’an, 36:36)

“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”

RELATIVITAS WAKTU

(7)

Tapi ada perkecualian; Al Qur’an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi: “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 22:47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 32:5)

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (Al Qur’an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Al Qur’an, 23:122-114)

Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor

Perpaduan gerak antara: • glb dan glb • glb dan glbb Gerak parabola

Gerak melingkar dengan percepatan konstan

• Mengidentifikasi katrakteristik perpaduan gerak translasi pada beberapa gerak melalui presentas, percobaan atau demonstrasi di kelas secara klasikal (misalnya gerak mobil mainan di atas triplek yang bergerak)

• Menganalisis vektor perpindahan, vektor kecepatan, dan vektor percepatan pada gerak dalam bidang datar (gerak parabola, gerak melingkar) melalui kegiatan diskusi di kelas • Menerapkan analisis vektor perpindahan, vektor kecepatan, dan vektor percepatan pada

(8)

• Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan dan percepatan pada perpaduan gerak lurus

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Ar rahman 17-29, Al Anbiya 33, Yasin 38,40, Ar raaf 2, Al Isra 77, Al Ahzab 62, Al An’am 115, Al Fath 23

Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton

• Mendiskusikan konsep gerak, gaya dan kesimbangan yang terjadi pada sistem tatasurya dan gerak planet melalui berbagai media (misalnya presentasi, simulasi, dan lain-lain) • Memformulasikan hukum Newton tentang gravitasi, konsep berat, konsep percepatan dan

medan gravitasi dalam tatasurya dalam diskusi kelas

• Menganalisis keteraturan sistem tata surya dalam pemecahan masalah gravitasi antar planet, gerak satelit, penerbangan luar angkasa dalam diskusi kelas pemecahan masalah • Menganalisis hubungan antara gaya gravitasi dengan massa benda dan jaraknya

• Menghitung resultan gaya gravitasi pada benda titik dalam suatu sistem

• Membandingkan percepatan gravitasi dan kuat medan gravitasi pada kedudukan yang berbeda

• Menganalisis gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum Keppler

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Ar Rad 2, Al Mursalat 25, Al Baqarah 74, Al Ambiya 31, Lukman 10, Fusilat 20, An Nur 20, Ar Rad 11

Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan Hukum Hooke dan elastisitas

• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat benda elastis

• Memformulasikan konsep gaya pegas, modulus elastisitas, tetapan gaya, dan energi potensial pegas melalui diskusi kelas

• Menganalisis penerapan susunan pegas seri atau paralel dalam kehidupan (misalnya: sock breker, spring bad, peralatan fitness, dan lain-lain)

• Menganalisis penerapan konsep pegas dan prinsip hukum Hooke dalam diskusi pemecahan masalah

(9)

• Mengidentifikasi modulus elastisitas dan konstanta gaya • Membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan • Menganalisis susunan pegas seri dan paralel

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : QS 55;7

Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran Gerak getaran

• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik gerak getaran pada pegas (simpangan, amplitudo, periode, dan lain-lain) secara berkelompok

• Memformulasikan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pada gerak getaran melalui diskusi kelas

• Menganalisis penerapan konsep dan prinsip pada getaran melalui diskusi pemecahan masalah

• Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran pegas

• Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban berdasarkan data pengamatan

• Menganalisis gaya simpangan, kecepatan dan percepatan pada gerak getaran

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Az Zukhruf 32, Az Zumar 8, Al Mulk 3, Al Baqarah 201

Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik dan hubungan antara konsep-konsep itu dalam diskusi kelas

• Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi kinetik • Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi potensial

• Menerapkan prinsip hubungan antara usaha dan energi dalam pemecahan masalah dinamika gerak melalui diskusi kelas

• Mendeskripsikan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan

• Menghitung besar energi potensial (gravitasi dan pegas) dan energi kinetik • Menganalisis hubungan antara usaha dan energi kinetik

• Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial • Merumuskan bentuk hukum kekekalan energi mekanik • Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Nur 20, Al Isro 19

Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan

Momentum, impuls, dan tumbukan

(10)

• Melakukan percobaan hukum kekekalan momentum

• Menganalisis pemecahan masalah tumbukan dengan menggunakan hukum kekekalan momentum

• Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket)

• Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar

• Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Najm 39-41, Al Baqarah 25, Al Qodiyah 22, Al Qosos 88, Fathir 43, Ar Rahman 26-27

Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar Keseimbangan benda tegar dan titik berat

Dinamika rotasi

• Mendorong benda dengan posisi gaya yang berbeda-beda untuk medefinisikan gaya dan momen gaya melalui kegiatan demonstrasi kelas

• Merumuskan dan menerapkan keseimbangan benda titik dan benda tegar dengan menggunakan resultan gaya dan momen gaya dalam diskusi kelas

• Melakukan percobaan titik berat benda homogen dan keseimbangan secara berkelompok di kelas/ laboratorium

• Merumuskan dan menerapkan konsep momen inersia dan dinamika rotasi dalam diskusi pemecahan masalah di kelas

• Merumuskan dan menerapkan hukum kekekalan momentum sudut dalam diskusi pemecahan masalah di kelas

• Memformulasikan pengaruh torsi pada sebuah benda dalam kaitannya dengan gerak rotasi benda tersebut

• Mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak translasi dan gerak rotasi • Menggunakan konsep momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar • Memformulasikan hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi • Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Al Qoshos 77, Al Mulk 3, Al Isro’ 29, As Syuraa 17, Al Hasr 19, Al Furqan 67, Al Baqarah 143

Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statick dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Fluida statik Fluida dinamik

• Menerapkan konsep tekanan hidrostatis, prinsip hukum Archimedes dan hukum Pascall melalui percobaan

• Melakukan percobaan tentang tegangan permukaan, kapilaritas, dan gesekan fluida • Mendiskusikan penerapan kosep dan prisip fluida statis dalam pemecahan masalah

(11)

• Mendiskusikan karakteristik fluida ideal, asas kontinuitas, dan asas Bernoulli dan penerapannya secara klasikal dalam memecahkan masalah

• Membuat alat peraga atau demonstrasi penerapan asas Bernoulli secara berkelompok • Memformulasikan hukum dasar fluida statik

• Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari • Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik

• Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Al Furqon 2, Al Mujaadalah 11, Al Fathir 12, An Nahl 79, Al Hasr 21

Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik Teori kinetik gas

• Persamaan umum gas

• Tekanan dan energi kinetik gas

• Merumuskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik dalam diskusi kelas

• Menerapkan konsep tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik dalam diskusi pemecahan masalah

• Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika sehari-hari

• Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan isobarik • Menunjukan Ayat Al Qur’an : Yunus 101, Ar Rum 48

Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika Termodinamika

• Hukum utama termodinamika • Mesin Carnot

• Menghitung usaha, kalor, dan/atau energi dalam dengan menggunakan prinsip hukum utama termodinamika dalam diskusi kelas

• Menganalisis karakteristik proses isobarik, isokhorik, isotermik, dan adiabatik dalam diskusi kelas

• Menghitung efisiensi mesin kalor dan koefiseien performans mesin pendingin Carnot dalam diskusi pemecahan masalah

• Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama termodinamika • Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)

• Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot

• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Nisaa 162, Alam Nasrah 7, Al Hujurat 7

KECEPATAN MALAIKAT JIBRIL MENURUT PERHITUNGAN FISIKA

(12)

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

Secara jelas ayat tersebut memakai perbandingan bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun, dihitung dengan cermat ternyata sama dengan kecepatan cahaya. Pertanyaannya kemudian, petunjuk ayat ini apakah sebagai penjelas atas petunjuk ayat dalam Al Qur’an yang lain? Apakah kecepatan cahaya merupakan yang paling cepat di jagad raya ini seperti dugaan manusia sekarang berdasarkan ilmu fisika modern?

Dari beberapa ayat di dalam Al Qur’an disebutan bahwa malaikat mempunyai kecepatan terbang yang sangat cepat. Seperti dalam QS An Naazi´aat ayat 3-4

3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat 4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang

Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat terbang dengan kencang atau cepat:

1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, 2. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya.

Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki sayap, ada yang mempunyai 2, 3 atau 4 sayap. Disebutkan pada QS Faathir ayat 1:

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang

dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat terbangnya? Apakah sama dengan kecepatan cahaya atau berapa kalinya? Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang

(13)

penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al Qur’an, kitab suci yang

merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian karena merupakan Firman Allah SWT.

Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya

Hubungan Al Qur'an Ilmu Fisika

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al-Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing-masing-masing."Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."(QS Al-Anbiyaa: 33).

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."(QS Yasin :38).

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya. Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut:"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan."(QS Adz-Dzaariyat: 7).

Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun masing- masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya. Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.

(14)

lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan. Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern.

Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Fungsi Langit Yang Mengembalikan

Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit.

ععججرررلا تعاذر ءعامرسررلاور

Artinya : "Demi langit yang mengandung hujan." (QS Ath-Thaariq : 11)

Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan". Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut. Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi

sebagai hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa. Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh. Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.

(15)

telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al

Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika. Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?

Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.

Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama.

Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.

Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur'an :

(16)

"...Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS. An Nuur, 24:43) Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul. Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus. Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur'an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur'an, sesungguhnya adalah "Guruh". Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

UDARA (ANGIN) DALAM AL-QUR’AN

A.Pengertian Angin

Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan aliran udara, ia terbentuk di antara dua zona atau tempat yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.(Mulyono,2006:61-62).

(17)

Angin adalah udara yang bergerak, karena bergerak itulah biasanya angin akan terasa lebih dingin daripada permukaan udara disekitarnya. Segar berarti kita merasakan udara yang lebih dingin pada permukaan kulit. Itulah merupakan peran angin. Jika kita merasakan segarnya angin, maka otak kita merasa fresh dan bisa berfikir jernih, itulah andil dari oksigen. Oksigen pasti ada di setiap udara yang kita hirup dan rasakan. Karena tanpa oksigen kita tidak akan bisa bernafas. Rasa segar yang ditimbulkan oleh oksigen terhadap otak kita tergantung dari konsentrasi oksigen yag masuk ke dalam otak kita. Contohnya udara pagi atau udara pegunungan akan lebih menyegarkan otak kita dari pada udara siang hari atau udara di daerah perkotaan. Hal ini terjadi karena otak kita mendapat supply oksigen yang cukup, sehingga dapat bekerja dengan baik. Jika otak kita dapat bekerja maksimal, maka otak dapat merespon dan mengirimkan respon yang baik pula terhadap jaringan tubuh yang lain. Sebab itulah jika oksigen yang kita hirup mencukupii untuk supply oksigen ke otak kita, tubuh kita akan merasa lebih segar. Dan sebaliknya, jika supply oksigen kurang, tubuh kita akan cepat lelah, dan kita akan merasa penat.

Faktor-faktor yang mepengaruhi terjadinya angin. Antara lain: gradient barometris (Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradient barometrisnya angin semakin cepat), letak tempat (kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari lainnya), waktu (di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari), dan tinggi tempat (semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup).

B. Ayat-ayat Al-Qur’an dan penafsiran menurut ulama tentang udara (angin) 1. Manfaat (udara) Angin

a. Mengawinkan Tumbuhan

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).

Angin dapat membantu mengawinkan tumbuhan dengan cara penyerbukan. Misalnya pada tumbuhan bunga sepatu, bila ada angin maka benang sari akan terbang dan ada juga yang jatuh di kepala putik dan setelah itu terjadilah pembuahan dan terbentuklah bakal biji yang kemudian akan menjadi individu atau tumbuhan baru (Abdushshamad,2003:102).

(18)

Angin adalah salah satu penyebab dari hujan karena anginlah yang membawa awan kemudian awan-awan tersebut berkumpul dan terjadilah hujan.

Dalam beberapa ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya, yaitu :

a. Al-Hijr:22

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).

Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan.

b. Al-A’raaf 7 : 57

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.

Tafsir : Artinya merupakan kabar gembira karena hujan akan turun dan mendatangkan kebaikan bagi manusia.

“Hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung.”

Artinya ketika angin itu membawa awan yang bergumpal-gumpal mengandung air.

“Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daearah itu, Kami keluarkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.”

Artinya, Kami giring awan itu untuk menghidupkan tanah yang tandus, yang tidak ada tanaman ada tanaman dan pepohonannya, lalu Kami turunkan hujan di tempat itu, sehingga berbagai macam buah-buahan tumbuh di sana.

“Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran.”

(19)

kuburnya. Kami keluarkan mereka menjadi hidup kembali sebagaimana tanaman yang tumbuh kembali. Hal ini dimaksudkan agar kalian mengingat kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya. Lalu kalian mengesakan dan bersyukur kepada-Nya tas segala nikmat dan karunia-kekuasaan-Nya. Di dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perumpamaan tentang dihidupkannya orang mati, dengan bumi yang kering dan gersang, yang menjadi subur dan hidup setelah terkena air hujan, sebagaimana firman-Nya.

“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Fushshilat: 39).

“ Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ar-Rum: 50).

Kemudian rentenan ayat-ayat ini diakhiri dengan satu permisalan yang sangat apik tentang orang Mukmin dan kafir, yang keduanya dimisalkan dengan tanah yang subur, yang menumbuhkan tanaman yang rindang lagi menghijau, dan tanah tandus yang tidak memberi manfaat apa pun.

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”(Al-A’raf:58)

Dengan kata lain, tanah yang baik dan subur akan ditumbuhi tanaman yang baik dan subur. Banyak manfaatnya dan juga ditanamami buah-buahan dengan seizin Allah SWT dan kemudahan yang diberikan-Nya. Sementara suatu daerah yang tanamannya buruk dan tandus, yang dipenuhi bebatuan yang licin, tidak akan menumbuhkan tanaman yang kecuali hanya sedikit dan tak ada artinya apa-apa serta sulit digarap. Karena itu merupakan tanh yang memang tidak layak ditanami.

(20)

yang bagus dan amalnya bagus. Seperti tanah yang bagus dan buah-buahannya pun bagus pula. Adapun orang kafir merupakan sosok yang buruk dan amalnya buruk pula, seperti tanah yang tandus, tidak memberi manfaat apa pun” (Ash-Shabuny,2000:38-40).

c. Al-Furqaan 25 : 48

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang Amat bersih,”

Tafsir : Maksudnya yaitu Allahlah yang mengirimkan angin yang mengambangkan awan untuk memberi tanda bahwa awan tersebut siap menjadi hujan. Menurut riwayat Ibn amir, hamzah, dan al-kisa-i, pernyataan busyran dalam ayat ini dibaca nusyran, yang bermakna: angin-angin yang mengambangkan awan. Apabila kita baca busyran, menurut qiraah (bacaan) versi Ashim, maka maknanya angin yang membawa kabar gembira sebagai tanda akan datangnya hujan (Ash-Shiddieqy,2000:2896).

d. An Naml 27 : 63

“Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya[1]? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)”.

Tafsir : Maksudnya adalah apakah menyembah Allah SWT, Tuhan yang telah memberi petunjuk kepadamu dalam kegelapan darat dan laut. Tuhan yang memberikan akal pikiran, ilmu dan makrifat, sehingga kamu dapat menghadapkan perjalananmu dengan berpegang kepada ukuran-ukuran yang sudah tetap dan pada masa dahulu menunjuki kamu dengan perantaraan bintang, bukit-bukit dan tanda lain, serta mengirim angin yang menjadi tanda akan datangnya hujan dan kebajikan lain, angin buritan yang membuat perahumu berlayar cepat, serta angin yang menyebabkan terjadi persarian (perkawinan) di antara tumbuhan itu lebih ataukah menyembah dewa-dewamu dan patungmu yang lebih baik (Ash-Shiddieqy,2000:3022).

e. Ar Ruum 30 : 46

(21)

Tafsir : Di antara dalil yang terdapat pada alam, yang menunujukkan bahwa Allahlah yang menciptakan alam, bersifat kuasa, mengetahui segala sesuatu dan berkehendak, memiliki segala hal, memberikan hidup dan mematikan adalah angin yang mengembirakan kita dengan turunnya hujan, mengawinkan bunga (penyerbukan) pepohonan hingga terjadilah buah, dan menggerakkan perahu yang tengah berlayar. Selain itu, juga menunjukkan kepada kita tentang sebagai rahmat-Nya dan iradat-Nya. Supaya kita dapat mencari sebagian keutamaan Allah (Ash-Shiddieqy,2000:3188).

c. Prasana Transportasi

“Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan Termasuk orang-orang yang bersyukur".(QS.Yunus : 22).

Sudah sejak lama manusia memanfaatkan angin untuk membantu proses transportasi. Manusia mengenal perahu layar sebagai alat transportasi air yang mengandalkan aliran angin sebagai penggerak perahu yang tak bermesin itu. Selain itu pada penerbangan, arah angin sangat menentukan keselamatan penerbangan. Maka dari itu di setiap bandara selalu ada alat penentu arah dan kecepatan angin.

2. Angin Kencang

Selain bermanfaat bagi masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering menimbulkan kerusakan seperti angin topan, angin puting beliung dan lain-lain, angin tersebut adalah angin kencang yang datang tiba-tiba dan membuat kerusakan. Di dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan antara lain :

a. Ibrahim 14 : 18

(22)

b. Al-Israa’ 17 : 69

“Atau Apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) kami”.

c. Al Anbiyaa’ 21 : 81

“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu”.

Tafsir : Kami tundukkan bagi Sulaiman angin yang kadang-kadanng bertiup lembut dengan sangat kencang dan kadang-kadang bertiup lembut.Pada masing-masing keadaan itu, angin berjalan dengan perintahnya ke negeri suci mana pun yang dia kehendaki. Maka, dia dan para sahabatnya keluar pada waktu pagi kea rah mana pun yang mereka kehendaki, kemudian kembali kerumahnya di Syam pada hari itu juga (Al-Maraghiy,1989:95).

d. Al-Hajj 22 : 31

“Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.

Tafsir : Barang siapa menyekutukan Allah dengan selain-Nya, berarti dia telah membinasakan dirinya sendiri sebinasa-binasanya. Perumpamaannya seperti keadaan orang yang jatuh dari langit lalu disambar burung, kemudian burung itu memotng-motong anggota tubuhnya; atau seperti orang yang diterbangkan oleh angin lalu dijatuhkan di tempat yang jauh dan tidak bisa kembali dari padanya (Al-Maraghiy,1989:181).

C. Angin ditinjau menurut Sains modern

Para ilmuan memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang angin dalam kehidupan alam semesta. Dan pendapat tersebut antara lain:

1. Pendapat J.Yannev Ewusie

(23)

struktur dan species komunitas tropika itu sendiri. Misalnya angin kering yang berada dibeberapa bagian daerah tropika dan salah satunya yaitu wilayah afrika barat.

J. Yannev Ewusie juga berpendapat bahwa kekayaan akan species pada beberapa bagian habitat mungkin disebabkan arah tiupan angin atau arah arus air.

2. Ir. Usman dan Ir.Warkoyo

Ir. Usman dan Ir.Warkoyo menyatakan bahwa angin merupakan gerak massa udara relative terhadap permukaan bumi pada arah horizontal dari daerah bertekanan udara tinggi kedaerah bertekanan udara rendah[2]. Menurut Sanjaya (1970) dalam kondisi tertentu angin tidak memberikan akibat langsung pada pertumbuhan dan perkembangan serangga. Baru pada kondisi angin yang kencang dapat berpengaruh pada proses penguapan dan keadaan kelembaban udara secara tidak langsung memberi akibat keseimbangan suhu tubuh maupun kadar air tubuh serangga. Pengaruh angin yang paling penting adalah mempengaruhi pemencaran dan aktivitas serangga, terutama serangga yang bertubuh kecil seperti kutu daun.

3. Pendapat Drs. Sumarito,Dipl.Ed dan Dra. Yundaru Nurantini

Dua ilmuan ini berpendapat bahwa angin merupakan salah satu factor perantara dalam reproduksi generatif pada tumbuhan[3]. Proses reproduksi generatif pada tumbuhan dengan angin sebagai perantaranya disebut sebagai persarian Anemogami. Disamping itu juga angin mempengaruhi proses transpirasi pada tumbuhan, proses ini dapat melalui kutikula daun, sub stomata, dan inti sel pada batang[4].

4. Deskripsi Aritoteles tentang awan dan hujan yang dipengaruhi oleh angin

(24)

Pembentukan hujan dan angin

Penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan. Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.

Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.

Angin kencang

Seperti angin puting beliung yaitu angin kencang yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung.

Angin Topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km.

[1]J. Yannev Ewusie, Ekologi Tropika,(Bandung: ITB,1990),hal 92

[2] Ir. Usman dan Ir.Warkoyo, Iklim Mikro Tanaman, (Malang: IKIP Malang,1993) hal 43

[3] Sumarito dan Yundara Nurantini, Panduan SMA Kls 3, (Primagama,2005) [4] Ibid. hal 93

(25)

[1]Yang dimaksud dengan rahmat Tuhan di sini ialah air hujan yang menyebabkan suburnya tumbuh-tumbuhan.

[2]Pembawa berita gembira Maksudnya: awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan tumbuhnya biji-biji yang telah disemaikan dan menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbutumbuhan dan sebagainya.

[3]Yaitu: dengan seizin Allah dan dengan sekehendak-Nya.

Al Quran dan Fisika

RAHASIA BESI

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:

“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al Qur’an, 57:25)

Kata “anzalnaa” yang berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

(26)

PENCIPTAAN YANG BERPASANG-PASANGAN

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Al Qur’an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan anti-materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan.

RELATIVITAS WAKTU

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur’an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 22:47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 32:5)

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (Al Qur’an, 70:4)

(27)

“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Al Qur’an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur’an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur’an adalah Kitab Suci.

Fakta Dalam Pergantian Musim

keteraturan yang sempurna yang diciptakan oleh Allah -ta'ala-. Apabila Allah -ta'ala- berkehendak, musim dingin dapat saja berlangsung selama 365 hari dalam setahun, namun dalam kondisi seperti itu, kita tidak akan menemukan bentuk kehidupan yang lain. Dengan menciptakan empat musim, Allah -ta'ala- menganugerahkan kepada umat manusia berbagai macam bentuk keberkahan dari-Nya.

Allah -ta'ala- telah menciptakan musim sepanjang sejarah manusia, sejak dahulu hingga sekarang. Dan hingga saat ini Allah -ta'ala- masih terus menciptakannya. Semua orang mengharapkan musim panas setelah musim semi, dan tak seorangpun ragu atas hal tersebut, dan sudah sepatutnya datang musim panas setelah musim semi. Namun, jika Allah -ta'ala-berkehendak lain, mungkin saja tidak pernah ada musim panas di bumi. Fakta tersebut dimaksudkan agar orang-orang yang hidup berdasarkan Al-Qur'an harus mencerminkan rasa syukur yang mendalam atas keberkahan yang telah Allah -ta'ala- anugerahkan tersebut. Setiap musim memiliki banyak keberkahannya sendiri-sendiri. Keberkahan musim panas adalah bunga yang bermekaran, buah-buahan dengan warna yang segar dan menggiurkan, kehangatan sinar matahari serta keindahan laut. Allah -ta'ala- menganugerahkan rahmat-Nya kepada kita dengan menjamin keberlangsungan keberkahan yang Allah -ta'ala- anugerahkan tersebut. Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah berfirman :

نرمع هبلررلا لرزرنجأر امرور سرانررلا عبفرنجير امربع رعحجبرلجا يفع يرعججتر يتعلررا كعلجفبلجاور رعاهرنررلاور لعيجلررلا فعالرتعخجاور ضعرجأرلجاور تعاورامرسررلا قعلجخر يفع نررإع

ءعامرسررلا نريجبر رعخررسرمبلجا بعاحرسررلاور حعايرررعلا فعيرعصجترور ةةبررادر لرعكب نجمع اهريفع ثرربرور اهرتعوجمر درعجبر ضررجأرلجا هعبع ايرحجأرفر ءةامر نجمع ءعامرسررلا نرولبقععجير مةوجقرلع تةايرآلر ضعرجأرلجاور

(28)

(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS Al-Baqoroh : 164)

III. Aspek adanya berita-berita atau isyarat-isyarat ilmiah dari Al Quran

Ada banyak sekali contoh tentang ini. Berikut adalah beberapa di antaranya, misalnya bahwa: Segalanya yang hidup diciptakan dari air:

Pada waktu ayat ini diturunkan, tidak ada yang berpikir kalau segala yang hidup itu tercipta dari air. Sekarang, tidak ada seorang pakar pun yang membantah bahwa segala yang hidup itu tercipta dari air, yang adalah materi pokok bagi kehidupan setiap makhluk hidup.

Sementara itu, urut-urutan penciptaan benda langit menurut Injil adalah bahwa Bumi diciptakan terlebih dulu (Kejadian 1:1), kemudian tetumbuhan (Kejadian 1:11-12), baru kemudian Matahari (Kejadian 1:14-16). Yang menarik di sini kiranya, jika menurut logika Injil, adalah bagaimana mungkin tetumbuhan dapat hidup tanpa berfotosinteis di saat itu, karena Matahari sebagai sumber energi untuk berfotosintesi diciptakan belakangan setelah tetumbuhan?

Al Quran Surat Al Anbiyaa ayat 30 (21:30):

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Adanya aturan berpasang-pasangan atas segala sesuatu

Al Quran yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan. Yang menarik pula, ayat ini dinyatakan di sebuah ayat dengan penomoran yang juga berpasangan (Quran Surat 36 ayat 36). Perhatikanlah bahwa bahkan Nomor Surat (36) dan Ayatnya pun (36), sama, seakan berpasangan. Entah apa artinya, wallahu a’lam bis shawab:

Al Quran Surat Yaa Siin ayat 36 (36:36):

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui. Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad sholollohu‘alaihi wasallam. Apalagi Rosululloh Muhammad bin ‘Abdullah sholollohu‘alaihi wasallam, adalah sesorang yang buta huruf (ummy) dan tak mungkin telah mempelajari ilmu Astronomi.

(29)

benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang Fisika pada tahun 1933.

Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif.

Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagai berikut: "...setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan ... dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Alam semesta ini mengembang (memuai, meluas)

Di dalam Al Quran yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana di ayat berikut ini:

Al Quran Surat Adz Dzaariyat ayat 47 (51:47):

Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Quran dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Quran dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad XX Masehi, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".

Pada awal abad XX Masehi, ilmuwan Albert Einstein mengatakan bahwa alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir dan sudah ada sejak dulu, dan ini dikemukakannya pada tahun 1917.

(30)

dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang.

Lalu Fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli Kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Dan Einstein pun merevisi pendapatnya.

Ilmuwan Penzias dan Wilson kemudian membuat Teori Big Bang bahwa sesungguhnya langit dan bumi dulu menyatu, bahkan hanya sebesar kira-kira bola tenis, dan kemudian terjadi ledakan besar dan menjadi terpisah, menyebar ke seluruh alam semesa, termasuk menjadi aneka planet, matahari, komet, Galaksi, Nebula, dan lain-lain. Dan terciptalah kemudian air, yang menjadi dasar kehidupan. Dan ini memakan waktu milyaran tahun, termasuk penciptaan Bumi dan tata surya Bima Sakti (Milky Way) tempat kita sendiri ini. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Quran pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Apalagi Rosululloh Muhammad bin ‘Abdullah sholollohu‘alaihi wasallam, adalah sesorang yang buta huruf (ummy) dan tak mungkin telah mempelajari ilmu Astronomi. Ini dikarenakan Al Quran adalah firman Alloh, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Sebagai catatan, dalam ayat ini ada kata dasar ”muhsiana”, yang bermakna ”pengembangan” atau ”berkembang”. Secara tradisional, para mufassir memilih kalimat ”Kami benar-benar berkuasa” daripada alternatif ”Kami benar-benar mengembangkannya”, yang menggambarkan ruang angkasa yang memuai. Kesalahan atau ketidakuratan penafsiran ini, adalah sama seperti penafsiran kata ”Al ’Alaq” dalam berbagai ayat Al Quran , yang secara tradisional diartikan sebagai ”segumpal darah” daripada ”sesuatu yang melekat”. Pembahasan lebih dalam mengenai ketidakakuratan ini, ada di bagian lain dari tulisan ini.

Matahari adalah (sumber) cahaya (diya’) dan Bulan adalah sebagai pelita (nuur) Al Quran Surat Nuh ayat 15-16 (71:15-16):

(15) Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Alloh telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?

(16) Dan Alloh menciptakan padanya Bulan sebagai cahaya dan menjadikan Matahari sebagai pelita?

Dengan ilmu pengetahuan, kini kita mengetahui bahwa Matahari adalah sumber energi yang memancarkan cahaya dan Bulan hanyalah memantulkan cahaya yang diterimanya dari Matahari itu. Dulu, manusia dengan tingkat pengetahuan sederhana pada jaman Rosululloh sholollohu‘alaihi wasallam, dapat dengan mudah menerima kalimat-kalimat sederhana dan masuk akal ini (perbandingan sederhana antara Matahari sebagai pelita dan Bulan sebagai cahaya itu).

(31)

sholollohu‘alaihi wasallam, dan yang hidup berabad-abad kemudian, yang sangat senang mengunakan ilmu-pengetahuan sains modern atau pos-modern untuk memahami segala sesuatu. Ini memuaskan semua kalangan pencari kebenaran. Dan ini adalah salah satu hikmah dari Al Quran.

Benda langit bergerak dalam jalurnya (garis edarnya) masing-masing

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu, bahkan keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut:

Al Quran Surat Al Anbiyaa ayat 33 (21:33):

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Juga Al Quran Surat Yaa Siin ayat 38 (36:38), Surat Ar Rahmaan ayat 5 (55:5), Surat Adz Dzaariyaat ayat 7 (51 :7).

Kata ”Yasbahuun” dalam ayat Al Quran Surat Al Anbiyaa ayat 33 ini, berasal dari kata ”sabaha” yang makna kata secara tradisionalnya adalah ”gerakan dari sesuatu yang bergerak”, yang dalam hal ini, dalam kaitannya dalam kaidah ilmu ruang angkasa ini, adalah tentang penggambaran pergerakan atau rotasi dirinya (planet Bulan dan Matahari itu) dalam aksisnya sendiri.

Sebagai informasi-informasi tambahan dari disiplin ilmu Astronomi dan Sejarah serta Kekristenan, saat ini manusia sudah jamak mengetahui bahwa Matahari membutuhkan 25 hari untuk menuntaskan rotasinya dan Bumi mengelilingi Matahari. Namun baru pada tahun 1512 Masehi, Nicolaus Copernicus mengemukakan Teori Heliosentrisnya tentang letak Matahari yang dikelilingi planet yang bergerak dalam jalurnya masing-masing.

Ini juga didukung penelitian Galileo Galillei, dan saat itu pengumuman temuan ini ditentang habis-habisan oleh Gereja, juga menjadikan Copernicus dikucilkan, bahkan sebagian kalangan menyebutkan bahwa ia dikafirkan mereka.

(32)

Menurut para Ahli Astronomi-Fisika, terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Dan garis edar ini tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa, galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Sebagai pendukung materi pembahasannya, berikut adalah sebuah kutipan dari Injil versi internasional (King James Version) dan komentar tentang kesalahannnya yang dikutip dari sebuah situs tentangnya, yang bernama ”The Dark Bible” (dengan alamat http: atau atau www.nobeliefs.com atau darkbible atau darkbible atau ), sebuah situs yang mengupas tentang berbagai kesalahan dan ketidakmasukakalan Injil. Pembuat situs ini adalah Jim Walker, orang Barat yang Atheis (tidak mempercayai adanya Tuhan) yang dulunya beragama Kristen. Heliocentric Vs Geocentric? The Sun Stands Still: "Then spake Joshua to the LORD in the day when the LORD delivered up the Amorites before the children of Israel, and he said in the sight of Israel, Sun, stand thou still upon Gibeon; and thou, Moon, in the valley of Ajalon. And the sun stood still, and the moon stayed, until the people had avenged themselves upon their enemies. Is not this written in the book of Jasher? So the sun stood still in the midst of heaven, and hasted not to go down about a whole day." (Joshua 10:12-13) Comment: These verses imply that the sun moves around the earth. If the Bible actually represents the words or inspired words of God, then why didn't the Great Creator inspire them to tell the truth about the universe and our solar system? Also, the Bible asks us to believe that a supposedly loving God made the sun stand still for the sole purpose of helping the Israelites slaughter the Amorites. How can one not see that these verses would insult the intelligence of any person who believes God possess wisdom, knowledge and love?

Maka, beberapa hal dalam Injil ini, sangat bertentangan dengan ilmu-pengetahuan, dan dengan Akal.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.

Apalagi Rosululloh Muhammad bin ‘Abdullah sholollohu‘alaihi wasallam, adalah sesorang yang buta huruf (ummy) dan tak mungkin telah mempelajari ilmu Astronomi.

Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu, dab benar, karena Al Quran adalah firman Tuhan, Alloh.

(33)

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Quran sebagai berikut:

Al Quran Surat Ar Rahman ayat 19-20 dan 22 (55:19-20, 22):

Beliau membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing ... Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93). Dari keduanya, dapat digali berbagai kekayaan alam khususnya mutiara dan marjan. Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Quran. Suatu fenomena lain yang sering kita dapatkan adalah bahwa air lautan yang asin, dengan air sungai-sungai besar yang tawar tidak bercampur seketika.

Orang dapat mengira bahwa Al Quran membicarakan sungai Euphrat dan Tigris yang setelah bertemu dalam muara, kedua sungai itu membentuk semacam lautan yang panjangnya lebih dari 150 km, dan dinamakan Syath al Arab.

Di dalam teluk, pengaruh pasang-urutnya air menimbulkan suatu fenomena yang bermanfaat, yaitu masuknya air tawar ke dalam tanah sehingga menjamin irigasi yang memuaskan. Untuk memahami teks ayat ini, kita harus ingat bahwa lautan adalah terjemahan kata bahasa Arab "Bahr" yang berarti sekelompok air yang besar, sehingga kata itu dapat dipakai untuk menunjukkan lautan atau sungai yang besar seperti Sungai Nil, Tigris dan Euphrat.

Dan ayat yang memuat fenomena tersebut adalah sebagai berikut: Al Quran Surat Al Furqan ayat 53 (25:53):

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, Beliau jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Juga Al Quran Surat Faathir ayat 12 (35:12).

Selain menunjukkan fakta yang pokok, ayat-ayat tersebut menyebutkan kekayaan-kekayaan yang dikeluarkan dari air tawar dan air asin yaitu ikan-ikan dan hiasan badan: batu-batu perhiasan dan mutiara.

Referensi

Dokumen terkait

(Abdullah, Penerj.) Jakarta: Senayan Publishing. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Tar-Q Lebih dekat dengan al-Quran. Bandung: Graha Tarqi Center. Akar-akar

Para ilmuwan telah berteori bahwa lampu ini merupakan hasil dari geo-pendaran, sebuah fenomena di mana sebenarnya batuan menghasilkan cahaya ketika dihadapkan

Jika pegas mengalami defleksi pada kondisi beban penuh dan tegangan melebihi kekuatan luluh dari material, deformasi permanen yang dihasilkan menyebabkan pegas tidak dapat

kerusakan histologis masing-masing ginjal. Kr :Jumlah sel epitel tubulus proksimal dengan inti karioreksis. Kl : Jumlah sel epitel tubulus proksimal dengan inti kariolisis.

 struktur tanah : kering, endapan, pasir, humus (dari lapukan tumbuhan), podzolit (umumnya di pegunungan), vulkanik (dari zat vulkanik).  tanah humus paling berguna sebagai

Abstract. This research aims to provide a paradigm change business players in order to develop business in the manage with the help of a smart marketing and design

tempat dalam rancangan arsitektur dapat digali dari potensi setempat yang diangkat. Genius Loci- Spirit of Place-

Karenannya, implikasi filosofi terhadap pendidikan islami adalah bahwa pendidikan islam itu merupakan suatu proses atau tahapan diana peserta didk diberi bantuan kemudahan untuk