• Tidak ada hasil yang ditemukan

369044226 Laporan PLT Irman Pak Sudiyanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "369044226 Laporan PLT Irman Pak Sudiyanto"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) LOKASI SMK NASIONAL BERBAH

Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Telp/Fax 0274-496429 Yogyakarta 55573

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Lapangan Terbimbing

Disusun Oleh: IRMANTO NIM. 14504241007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban PLT di SMK Nasional Berbah yang dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah salah satu program yang diwajibkan kepada para mahasiswa jenjang S1 Kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta yang berfungsi sebagai media untuk mendapatkan pengalaman nyata di luar perkuliahan bagi mahasiswa dalam kemampuan manajerial di sekolah.

Kami selaku TIM PLT UNY di SMK Nasional Berbah menyadari bahwa dalam keberhasilan kegiatan PLT ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kegiatan PLT di SMK Nasional Berbah dapat terlakasana lancar sesuai dengan rencana.

2. Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta

3. Bapak Muhammad Munir, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan PLT di SMK Nasional Berbah.

4. Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), atas kerjasamanya dalam pelaksanaan PLT.

5. Bapak Dwi Ahmadi, S.Pd selaku Kepala SMK Nasional Berbah

6. Bapak Drs. Bambang Prasetya selaku Koordinator PLT SMK Nasional Berbah 7. Bapak Parmadi, S.Pd. selaku ketua jurusan Teknik Otomotif di SMK Nasional

Berbah serta selaku guru pembimbing PLT SMK Nasional Berbah

8. Seluruh Guru dan Karyawan SMK Nasional Berbah, yang telah mendukung dan membantu selama proses pelaksanaan PLT.

9. Adik – adik siswa SMK Nasional Berbah tahun pelajaran 2017/2018 yang telah bekerjasama dan memberikan banyak pelajaran berharga yang mungkin pengalaman ini tidak bisa didapatkan di tempat lain.

10. Orang tua dan keluarga yang selalu terus memberikan dukungan dan menjadi motivator bagi penulis agar bisa menjadi yang terbaik.

11. Teman–teman mahasiswa PLT UNY di SMK Nasional Berbah yang berjuang bersama selama lebih dari dua bulan untuk melaksanakan program.

12. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PLT

(4)

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka dari itu dengan ikhlas mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bertujuan untuk menjadi suatu pelengkap laporan ini di masa yang akan datang. Semoga dengan adanya laporan ini para pemabca lebih terpacu mengembangkan potensi yang ada pada diri.

Kami juga mememohon maaf jika dalam pelaksanaan PLT yang dilaksanakan di SMK Nasional Berbah terdapat suatu kesalahan maupun kekeliruan baik yang disengaja maupun tidak sengaja kepada semua pihak yang terkait baik sekolahan maupun pihak institusi UNY. Harapan dari kami semoga laporan yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan terutama sebagai bekal pengalaman bagi kami.

Yogyakarta, 16 November 2017

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

1. Kondisi Fisik Sekolah... 3

2. Kondisi Non Fisik Sekolah... 9

3. Potensi Siswa... 9

4. Fasilitas KBM dan Media... 10

5. Kegiatan Akademis... 11

6. Kegiatan Kesiswaan... 11

7. Administrasi Sekolah... 11

8. Personalia Sekolah... 11

9. Unit Kegiatan sekolah... 12

10. Tempat Ibadah... 12

B. Perumusan Program... 12

C. Tujuan... 14

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANA, DAN ANALISIS HASIL... 17

A. Belajar Mengajar... 17

1. Silabus dan Kurikulum... 17

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 19

3. Bahan Ajar... 21

4. Media... 22

5. Model dan Metode... 22

(6)

BAB III PENUTUP... 34

A. Kesimpulan... 34

B. Saran... 35

DAFTAR PUSTAKA... 36

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halaman Sekolah... 2

Gambar 2. Ruang Piket... 3

Gambar 3. Ruang Tata Usaha... 4

Gambar 4. Ruang Aula... 4

Gambar 5. Ruang BK... 5

Gambar 6. Tempat Ibadah... 6

Gambar 7. Kamar mandi siswa... 6

Gambar 8. Kamar mandi guru dan karyawan... 6

Gambar 9. Tempat Parkir... 7

Gambar 10. Ruang Perpustaka... 7

Gambar 11. Lab. Komputer... 8

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal mengajar mahasiswa PLT... 14 Tabel 2. Agenda pelaksanaan pembelajaran

mata pelajaran gambar Teknik kelas X... 23 Tabel 3. Agenda pelaksanaan pembelajaran

mata pelajaran gambar Teknik kelas XI... 25 Tabel 4. Jadwal Piket Sekolah Mahasiswa PLT... 27

(9)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Matriks Program PLT

Lampiran 2. Laporan Mingguan PLT Lampiran 3. Silabus

Lampiran 4. Rencana Pelaksana Pembelajaran Lampiran 6. Kartu Bimbingan

Lampiran 7. Daftar Nilai Siswa Lampiran 8. Daftar Presensi Siswa

(10)

LAPORAN PLT

DI SMK NASIONAL BERBAH

Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta ABSTRAK

Irmanto NIM. 14504241007

SMK Nasional Berbah merupakan salah satu sekolah yang menjadi lokasi PLT UNY tahun 2017. SMK Nasional berbah ini terletak di Dusun Tanjungtirto,Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman Yogyakarta, dimana praktik lapangan Terbimbing ini dimulai tanggal 15 September 2017 dan diakhiri tanggal 17 November 2017. SMK Nasional Berbah merupakan suatu lembaga pendidikan menengah kejuruan sebagai lanjutan dari sekolah lanjutan tingkat pertama dan mempersiapkan para peserta didiknya dalam berbagai jurusan teknologi industri untuk dijadikan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki ketrampilan dan sikap sebagai teknisi industri. Dan dalam kegiatan pembelajaran perlu melakukan persiapan-persiapan, diantaranya mencari Silabus, pembuatan RPP, jobsheet, serta media pembelajaran.

Di SMK Nasional Berbah para mahasiswa PLT diharapkan mendapatkan pengalaman dalam bidang pembelajaran dan manajerial sekolah dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. Mahasiswa PLT diharapkan juga meningkatkan kemampuan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah dukuasai serta interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah atau lembaga kependidikan.

Segenap keberhasilan pelaksanaan praktik lapangan terbimbing ini ditentukan oleh berbagai pihak, bukan hanya praktikan saja, tetapi dukungan dan kerjasama dari semua elemen SMK Nasional Berbah.

Seluruh rancangan program tersebut bertujuan untuk peningkatan kualitas peserta didik, sehingga akan dihasilkan lulusan yang profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan adanya program ini diharapkan nantinya semua hasil dari program yang telah terlaksana dapat diteruskan secara berkesinambungan.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib tempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil program kependidikan dan merupakan wahana untuk membentuk calon guru atau tenaga pendidik, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar. Adanya PLT sebagai mata kuliah wajib yang di wujudkan dalam bentuk pendidikan dengan cara memberikan pelatihan dan pengalaman mengajar secara langsung di lapangan, terkhusus di lembaga pendidikan sehingga mahasiswa calon guru memiliki bekal dalam mengajar dan terlatih dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada pada lapangan serta belajar bagaimana cara mengatasinya.

Menjadi seorang guru tidak hanya menguasai materi dan ketrampilan mengajar saja. Akan tetapi memiliki sikap dan kepribadian yang luhur harus dimiliki oleh seorang guru. Sikap dan wawasan dituntut dapat memberikan pengaruh yang positif bagi orang yang ada disekitarnya. Kesempatan untuk berlatih dalam mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah didapat bagi mahasiswa di tuangkan melalui pelaksanaan program PLT.

Lokasi PLT adalah sekolah atau lembaga pendidikan yang ada di wilayah Propinsi DIY dan Jawah Tengah. Sekolah meliputi SD, SLB, SMP, MTs, SMA, SMK dan MAN. Sedangkan lembaga pengelola pendidikan seperti Dinas Pendidikan, Sanggar Kegiatan Belajar milik kedinasan, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Program PLT 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai dengan 15 November 2017, mahasiswa memilih lokasi berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara jurusan, mata pelajaran dan materi kegiatan yang di praktikkan di sekolah atau lembaga dengan program studi, sehingga mahasiswa praktik memilih lokasi di SMK Nasional Berbah yang beralamat di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman.

A. Analisa Situasi

Sejarah berdirinya SMK Nasional Berbah didirikan pertama kali diYudonegaran Yogyakarta pada tahun 1976, kemudian pada tahun 1990 pindah di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman. SMK Nasional Berbah dikelola dibawah naungan Yayasan Pendidikan Teknologi Nasional (YPTN). Untuk status akreditasi, SMK Nasional Berbah yang berdiri pada tahun 1976 awalnya berstatus terdaftar. Pada tahun 1978 status berubah menjadi diakui. Pada tahun 1983 mendapatkan nomor data sekolah: D 02164301 mengenai syarat dan tata

(12)

cara pendirian sekolah swasta dan laporan kepala kantor wolayah Depdikbud yang bersangkutan sesuai SK Mendikbud nomor 018/C/Kep/l/83. Pada tahun 1990 status disamakan sesauai dengan SK Mendikbud nomor 349/C/Kep/l/1990 dengan nomor data: D 05114301. Pada tahun 1998 mengajukan akreditasi ulang untuk mempertahankan status disamakan. Pada tahun 2005 jurusan Otomotif terakreditasi “A”. sedangkan jurusan Listrik dan TKJ trakreditasi “A” pada tahun 2007. Untuk Teknik Permesinan maju akreditasi pada tanggal 9 Agustus 2010 sampai sekarang belum tahu hasilnya.

Gambar 1. Halaman Sekolah

Visi SMK Nasional Berbah adalah menjadi sekolah menengah kejuruan yang mampu menghasilakan tenaga kerja madya teknik yang profesional berstandar nasional. Sementara itu misi yang menyertainya adalah melaksanakan pendidikan dan pelatian bagi siswa yang berorientasi pada kebutuhan dunia kerja, menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja yang tinggi dan berjiwa wirausaha.

SMK Nasional Berbah memiliki fasilitas ruang kelas dan ruang bengkel yang memadai dengan program belajar meliputi; program mengajar kurikuler dan program mengajar ekstrakurikuler. Program kurikuler yang merupakan program pendidikan dan pembinaan di sekolah sesuai dengan kurikulum masing – masing jurusan sedangkan program ekstrakurikuler meliputi; Organisasi Siswa Intra – Sekolah, Pramuka, Basket, Volley, Sepak Bola dan Pencak Silat. Semua program ekstrakurikuler tersebut masih memerlukan pembinaan dalam manajemen organisasi dan pengelolaan organisasi.

(13)

yang ada secara objektif dan rill sebagai bahan acuan untuk melaksanakan PLT. Untuk itu dilaksanakan observasi sebelum pelaksanaan kegiatan PLT. Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan obsevasi adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Fisik Sekolah

SMK Nasional memiliki beberapa bangunan atau ruangan sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:

a. Ruang Kelas

SMK Nasioanal Berbah memiliki ruang kelas sebanyak 25 ruang dengan rincian:

1) Sembilan ruang untuk kelas X (1 ruang kelas Permesinan, 1 ruang kelas Listrik, 2 Kelas Teknik Sepeda Motor, 3 Kelas Teknik Kendaraan Ringan, dan 2 ruang kelas Teknik Komputer dan jarringan).

2) Delapan ruang untuk kelas XI (1 ruang kelas Listrik, 1 ruang kelas Permesinan, 3 uang kelas Teknik Kendaraan Ringan, 1 ruang kelas Teknik Sepeda Motor, 2 ruang kelas Teknik Komuter dan Jaringan)

3) Delapan ruang untuk kelas XII (1 ruang kelas Listrik, 1 ruang kelas Permesinan, 4 ruang kelas Teknik Kendaraan Ringan, 2 ruang kelas Teknik Komputer dan Jaringan).

b. Ruang Guru

Ruang guru terletak di sebelah barat berdekatan dengan ruang piket. Kondisi uang guru rapih dan bersih, karena setiap guru menjaga kebersihan baik didalam maupun di luar ruangan.

c. Ruang Piket

Ruang piket di SMK Nasional Berbah terletak di samping ruang guru, dan berseberangan dengan ruang tata usaha. Ruangan ini digunakan untuk keperluan-keperluan piket sekolah.

(14)

Ruang tata usaha terletak di sebelah utara ruang guru. Ruang tata usaha ini terdapat loket-loket yang berguna untuk pelayanan siswa dan wali murid yang membutuhkan informasi.

Gambar 3. Ruang Tata Usaha

e. Ruang kepala sekolah

Ruang kepala sekolah terletak di sebelah utara ruang tata usaha. Ruang kepala sekolah merupakan ruangan tersendiri yang digunakan juga untuk menerima tamu dari luar.

f. Ruang Wakil Kepala sekolah

Ruang wakil wakasek terletak di sebelah utara ruang kepala sekolah. Ruang wakasek terdiri dari ruang kecil milik Wakasek I, Wakasek II, Wakasek III dan Waksek IV.

g. Ruang Aula

Ruang aula berada di lantai dua, di sebelah utara ruang laboratorium komputer. Ruangan ini cukup luas, dan cukup memadai untuk dapat digunakan berbagai acara-acara sekolah. Merupakan ruang serbaguna sehingga kadangkala di gunakan untuk kegiata olahraga.

(15)

h. Ruang UKS

Ruang UKS terletak di sebelah timur lapangan basket. Ruangan ini memiliki peralatan serta obat yang memadai untuk digunakan ketika ada warga sekolah yang membutuhkannya.

i. Ruang BK

Ruang BK merupakan ruang tempat siswa mendapat bimbingan dari guru. Ruangan ini dipakai guru BK untuk menasehati anak – anak yang tidak mematuhi peraturan sekolah dan juga digunakan untuk pertemuan antara wali murid dengan guru. Di samping itu, BK juga berfungsi sebagai BKK (Bursa Kerja Khusus), sehingga siswa dapat memperoleh gambaran lapangan pekerjaan.

Gambar 5. Ruang BK j. Ruang Osis

Ruang OSIS terletak di sebelah barat tempat parkir sepeda motor siswa. Ruangan ini digunakan oleh OSIS untuk menunjang kegiatankegiatan yang direncanakannya.

k. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah terletak di sebelah timur lapangan basket. Koperasi di SMK Nasional Berbah kurang dimanfaatkan oleh para siswa dan semua warga sekolah, karena kurang dikelola dengan baik. l. Tempat Ibadah

(16)

Gambar 6. Tempat Ibadah m. Kamar mandi siswa

Kamar mandi siswa terletak di empat tempat yaitu di sebelah barat ruang OSIS, sebelah selatan ruang UKS, sebelah selatan pos satpam dan di sebelah timur tempat parkir siswa. Kamar mandi ini cukup bersih tetapi untuk kamar mandi yang berada di sebelah barat ruang OSIS kurang dijaga kebersihannya karena lokasi tempatnya juga kurang ada sirkulasi udara.

Gambar 7. Kamar mandi siswa n. Kamar mandi guru dan karyawan

Kamar mandi guru terletak di sebelah utara ruang tata usaha. Kamar mandi ini selalu dijaga kebersihannya oleh para guru dan karyawan.

(17)

o. Tempat parkir siswa

Tempat parkir ada dua yaitu tempat parkir siswa yang letaknya di sebelah selatan masjid dan tempat parkir guru dan karyawan yang letaknya di sebelah barat ruang koperasi.

Gambar 9. Tempat Parkir p. Ruang perpustakaan

Ruang perpustakaan SMK Nasional Berbah memiliki koleksi buku yang cukup banyak. Ruangan ini terletak di gedung sekolah sebelah barat. Ruangan ini cukup nyaman untuk tempat membaca dan mudah juga bagi para siswa untuk melihat koleksi buku karena sudah dilengkapi dengan sistem pencarian informasi buku.

Sistematik peminjaman buku di perpustakaan dilakukan dengan cara menulis di buku peminjaman, ketika sudah selesai digunakan dan di kembalikan ke tempat sebelumnya dan mengissi buku pengembalian buku. Siswa yang mnghilangkan buku maka harus mengganti buku atau didenda uang. Siswa hanya diperbolehkan meminjam buku maksimal 2 dalam waktu 1 minggu.

(18)

q. Laboratorium Komputer

Laboratorium komputer terletak di lantai dua sebelah selatan ruangan aula. Komputer yang terdapat di ruangan ini dapat dipergunakan baik untuk praktikum maupun untuk teori. Laboratorium ini di gunakan untuk praktik hardwere ataupun softwere.

Laboratorium computer bagian KKPI terletak di lantai dua dari bengel mesin dan kendaraan ringan. Terdapat 2 ruangan yang memiliki fasilitas memadai sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin.

Gambar 11. Lab. Komputer r. Bengkel Otomotif

Bengkel otomotif teletak di sebelah selatan lapangan basket. Bengkel ini memiliki koleksi peralatan yang cukup memadai digunakan oleh para siswa dalam praktikum. Beberapa mesin dan mobil di bengkel ini dapat dipakai untuk kegiatan praktikum siswa. s. Bengkel Listrik

Bengkel listrik terdapat di sebelah utara lapangan basket. Untuk kelengkapan bengkel ini memang sudah cukup lengkap karena memang untuk siswa jurusan listrik memiliki jumlah yang sedikit.

t. Bengkel Pemesinan

Bengkel pemesinan terletak di sebelah selatan lapangan basket. Bengkel ini memiliki peralatan mesin yang cukup terawat dan dapat digunakan dengan baik oleh para siswa jurusan pemesinan.

u. Kantin

(19)

Kantin ini adalah kantin yang biasa digunakan siswa untuk tempat istirahat pada saat jam istirahat.

v. Pos satpam

Pos satpam terletak di depan pintu masuk sekolah. Setiap ada yang keluar masuk sekolah harus melapor terlebih dahulu dengan satpam dan menulis buku informasi. Pos ini ditempati oleh 4 orang satpam yang tugasnya secara bergantian menjaga lingkungan sekolah. w. Gudang

Gudang merupakan tempat menyimpan beberapa peralatan sekolah yang tidak terpakai atau belum dapat digunakan dengan baik.

2. Kondisi Non Fisik sekolah

a. Kondisi Umum SMK Nasional Berbah

Secara umum kondisi SMK Nasional Berbah memiliki lokasi yang cukup strategis dan kondusif sebagai tempat belajar. Jalan menuju ke sekolah cukup bagus dikarenakan SMK Nasional Berbah tersebut berdekatan dengan pasar, Kelurahan Kalitirto, Kodim Berbah, dan Polsek Berbah.

b. Kondisi Kedisiplinan SMK Nasional Berbah

Hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMK Nasional Berbah sebagai berikut:

1) Masuk sekolah/jam efektif dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.45 pada hari senin-kamis, pukul 11.15 pada hari jumat, dan pukul 13.45 pada hari sabtu.

2) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan ada sebagian kecil siswa yang masih terlambat masuk sekolah dan tidak rapi dalam berpenampilan sebagai siswa yang tertib.

3) Lingkungan Sekolah berada dikawasan lingkungan penduduk sehingga berdekatan dengan pasar, Kelurahan Kalitirto, Kodim Berbah, dan Polsek Berbah. Tingkat kedisiplinan menjaga lingkungan sekolah di SMK Nasional Berbah cukup baik dilihat dari kebersihan dan keamanan di SMK Nasional Berbah.

3. Potensi Siswa

(20)

dan kemampuan intelektual yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi yang ada.

Jumlah siswa keseluruhan 593 siswa. Jumlah guru di SMK ada 50 guru dan masing-masing guru mengampu sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Guru yang mengampu mata diklat rata-rata berlatar pendidikan S1 (sarjana), sedangkan untuk pengurus yayasan 24 orang.

Adanya pelatihan dan penyuluhan bagi siswa dan guru merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan dan mendukung penggalian potensi, serta mendorong munculnya kreativitas dari siswa maupun guru SMK Nasional Berbah. Di SMK Nasional Berbah ada beberapa bidang keahlian antara lain Teknik Elektro dengan program keahlian teknik pemanfaatan teknik instalasi dan ketenagalistrikan. Teknik Informatika dengan program keahlian teknik komputer dan jaringan. Teknik Mesin dengan program keahlian teknik pemesinan dan Teknik Otomotif dengan program keahlian teknik kendaraan ringan.

4. Fasilitas KBM dan Media

Sarana pembelajaran digunakan di SMK Nasional Berbah cukup mendukung bagi tercapainya proses belajar mengajar. Sarana yang ada di SMK Nasional Berbah meliputi:

a. Media pembelajaran yang ada

White board, Spidol, LCD, modul, komputer, job sheet dan alat-alat peraga lainnya.

b. Laboratorium/bengkel

Hampir setiap program keahlian di SMK Nasional Berbah memiliki laboratorium dan bengkel. Praktik untuk jurusan mesin sebagian masih dilaksanakan di YPTN. Di SMK Nasional Berbah mempunyai Laboratorium Jurusan dan Laboratorium KKPI.

c. Fasilitas olahraga

Kelebihan sekolah ini juga memiliki lapangan dan alat olahraga seperti lapangan bola voli, basket dan lapangan badminton, selain itu juga diselenggarakan olah raga pencak silat Jui Jitshu sebagai kegiatan ekstra kurikuler.

d. Ruangan bimbingan dan konseling

Bimbingan konseling yang ditujukan kepada siswa yang mempunyai masalah dengan kegiatan belajarnya.

(21)

Di dalam perpustakaan terdapat buku-buku paket dan buku umum, koran, dan majalah. Koleksi buku-buku yang dimiliki antara lain ensiklopedia, kamus, fiksi, bahasa, sosial, teknik, ilmu sosial, filsafat, teknik keterapilan, dan karya umum. Di perpustakaan juga terdapat poster-poster motivasi membaca, lemari katalog, penitipan tas, meja dan kursi untuk membaca, TV, satu set meja petugas perpustakaan, dan data statistik kegiatan perpustakaan SMK Nasional Berbah. f. Kelas teori

Kelas teori memiliki kondisi yang cukup baik karena sudah didukung dengan sarana prasarana yang cukup lengkap seperti papan tulis, kondisi meja dan kursi siswa yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Untuk LCD / proyektor sudah dilengkapi di setiap kelas, tetapi ketika mengajar guru dapat meminjam kabel VGA dan remote terlebih dahulu ke bagian sarana prasarana sekolah.

5. Kegiatan Akademis

SMK Nasional Berbah ini memiliki fasilitas ruang kelas dan ruang bengkel yang memadai dengan kegiatan belajar meliputi kegiatan belajar mengajar kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler yang merupakan kegiatan pendidikan dan pembinaan disekolah sesuai dengan kurikulum masing-masing jurusan sedangkan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya meliputi kepanduan/pramuka, sepak bola, bulu tangkis, bola basket, setir mobil dan pencak silat.

6. Kegiatan Kesiswaan

Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMK Nasional Berbah adalah OSIS, PMR (UKS), Olah Raga (basket, bola voli, sepak bola), dll. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualitasnya

7. Administrasi Sekolah

Bagian administrasi dikelola oleh bagian Tata Usaha (TU) yang membawahi berbagai bidang diantaranya: bidang kepegawaian, keuangan, kesiswaan, perpustakaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pengetikan, persuratan.

8. Personalia sekolah

(22)

9. Unit Kegiatan Sekolah

Adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung berjalannya UKS agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Karena jika ada siswa yang sakit langsung dibawa ke ruang UKS.

10. Tempat Ibadah

Mushola yang terdapat di SMK Nasional Berbah diberi nama Mushola Al-Muttaqin. Mushola tersebut digunakan sebagai tempat ibadah dan tempat KBM pelajaran PAI. Fasilitas ditempat ibadah antara lain Al Quran, mukena, kipas angin, penerangan, peralatan sound system, jadwal sholat dan kaligrafi.

B. Perumusan Program

1. Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa komponen diantara a. Guru

(23)

b. Siswa

Komponen lain yang juga berpengaruh terhadap jalannya suatu kegiatan belajar mengajar adalah siswa atau biasa juga disebut dengan peserta didik. Pada praktik lapangan terbimbing dimulai pada tanggal 15 September 2017 dan diakhiri pada tanggal 15 November 2017. Pelaksanaan PLT diawali dengan bimbingan kepada guru pembimbing yang telah dibagi pada saat observasi. Satu guru pembimbing, membimbing 2 orang mahasiswa dan guru yang lain membimbing satu orang mahasiswa. Jurusan teknik kendaraan ringan masing-masinng tingkat memiliki 3 kelas. Pada kelas X dan kelas XI menggunakan kurikulum 2013 maka konsentrasi masing-masing pelajaran.

c. Materi pembelajaran

Sebelum praktik mengajar, terlebih dahulu menyiapkan RPP sebagai pedoman pada saat mengajar. Selain itu juga konsultasi dengan guru pembimbing di sekolah mengenai RPP dan materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa nantinya. Pada saat praktik mengajar, kegiatan dimulai dengan membuka pelajaran dengan berdoa dan dilanjutkan dengan presensi siswa. Setelah itu, menyampaikan kompetensi pembelajaran dengan memberikan motivasi agar peserta didik tertarik dengan mata pelajaran yang disampaikan. Kemudian sub kompetensi pembelajaran dikaitkan dengan kondisi atau kenyataan di lapangan agar peserta didik memperoleh gambaran khusus yang memudahkan dalam memahaminya.

(24)

mata pelajaran gambar Teknik dan pada tanggal 29 Spetember 2017 untuk kelas X TKR B. Berikut adalah jadwal praktik mengajar yang dilakukan selama melakukan PLT:

Tabel 1. Jadwal mengajar mahasiswa PLT

Hari Jam Pelajaran Ke - Kelas

Mata

Sabtu XI TKRC Gambarteknik

2. Evaluasi

Evaluasi telah disesuaikan dengan materi yang telah diberikan dan juga sesuai dengan rancangan kegiatan yaitu dua kali ulangan harian. Untuk penilaian disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), bila hasil evaluasi kurang dari KKM, maka siswa dikatakan tidak lulus, namun diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan.

3. Persekolahan

Persekolahan meliputi piket, piket perpustakaan, ekstrakurikuler dan upacara. Pada PLT di SMK Nasional Berbah persekolahan meliputi piket dan upacara. Untuk hasil piket akan di bahas di BAB II

C. Tujuan

1. Proses Belajar Mengajar

(25)

2. Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Evaluasi pendidikan memberikan manfaat baik bagi siswa/peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen. Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah digapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan maka akan memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Evaluasi pembelajaran dilakukan setelah penyampaian materi selesai. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik benar-benar paham terhadap materi yang telah diberikan. Sebelum pembelajaran di akhiri siswa di beri soal evaluasi sesuai dengan materi yang diampaikan, sehingga mahasiswa praktik dapat mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi yang diampaikan.

3. Persekolahan

Tujuan persekolahan dalam praktik lapangan terbimbing di SMK Nasional Berbah yaitu

a. Memeriksa kondisi lingkungan sekolah

Memeriksa kondisi sekolah menyangkut kemaaman maupun kebersihan lingkungan sekolah. Berdasarkan pantauan ini, guru piket mengambil langkah penting untuk menyikapi kondisi lingkungan sekolah sehingga pembelajaran pagi tidak mendapat hambatan.

b. Mengewasi kegiatan K3 (ketertiban, kebersihan, dan keindahan) Sebelum kegiatan belajar siswa dimulai dilaksanakan operasi K3 oleh semua siswa. Guru piket ikut menggerakkan siswa untuk membersihkan areal lapangan sekolah dan tempat yang tak mungkin dijangkau oleh piket kelas

c. Mengisi data administrasi piket harian

(26)

mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang berhalangan hadir. Guru piket hanya menciptakan kondisi siswa agar tetap belajar dan berada di dalam kelas.

d. Melaporkan peristiwa atau kejadian penting

(27)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. Belajar Mengajar

1. Silabus dan Kurikulum

Langkah – langkah Penyusunan silabus sebagai berikut: a. Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar

1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

2) keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

3) keterkaitan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

b. Mengidentifikasi materi pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan

1) potensi peserta didik;

2) relevansi dengan karakteristik daerah,

3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;

4) kebermanfaatan bagi peserta didik; 5) struktur keilmuan;

6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; 7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan; dan 8) alokasi waktu.

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

(28)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

5) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

d. Merumuskan indicator pencapaian kompetensi (kriteria kinerja) Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

e. Menentukan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

(29)

f. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

g. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Berdasarkan observasi sebelum PLT terjun, rata rata kurikulum yang digunakan pada SMK Nasional berbah masih menggunakan kurikulum ktsp tetapi pada pelajaran gambar teknik kelas X dan Kelas XI sudah menggunakan kurikulum K13.

2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(30)

semester ganjil. Alokasi waktu untuk kelas X yaitu 32 x 45 menit (8 pertemuan) sedangkan kelas XI yaitu 16 x 45 menit (8 pertemuan)

b. Kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Pada kelas X mata pelajaran gambar teknik ada dua kompetensi inti dan dua kompetensi dasar. Sedangkan pada kelas XI kompetensi inti terdapat dua dan kompetensi dasar setiap pertemuan berbeda. Lebih jelasnya lihat lampiran pada bagian rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Indikator

Pengembangan indikator dilakukan dengan beberapa pertimbangan berikut.

1) Setiap KD dikembangakan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).

2) Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi.

3) Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun KI.

4) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kuntinuitas, relevansi, dan kontekstual.

5) Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

d. Materi pembelajaran

Mencantumkan materi pembelajaran dan melengkapi dengan uraian uraiannya yang telah dikembangkan dalam silabus, pengalaman belajar yang bagaimana yang ingin diciptakan dalam proses pembelajaran yang didukung oleh uraian materi untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan materi adalah kemanfaatan, alokasi waktu, kesesuaian, ketetapan, situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, kemampuan guru, tingkat perkembangan peserta didik, dan fasilitas.

e. Tujuan pembelajaran

(31)

f. Strategi atau scenario pembelajaran

Strategi atau skenario pembelajaran adalah strategi atau skenario apa dan bagaimana dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terarah, aktif, dan efektif, bermakna, dan menyenangkan. Strategi atau skenario pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh guru secara beruntun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. Pada pelajaran gambar teknik dilakukan 4 kali teori dan 4 kali praktik sehingga siswa tersebut dapat memahami dan materi teori dapat di terapkan oleh siswa saat praktik.

g. Sarana dan sumber pembelajaran

Dalam proses belajar mengajar, sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang dimaksud dengan sarana pembelajaran dalam uraian ini lebih ditekankan pada sarana dalam arti media/alat peraga. Sarana berfungsi memudahkan terjadinya proses pembelajaran. Sementara itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sumber dalam proses belajar mengajar.

h. Penilaian dan tindak lanjut

Sistem penilaian dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa berdasarkan penilaian yang telah dikembengkan selaras dengan pengembangan silabus. Penilaian merupakan serangakaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, dan penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. 3. Bahan Ajar

(32)

mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Dengan demikian bahan ajar yang digunakan saat PLT pada pelajaran gambar Teknik yaitu modul gambar Teknik dan referensi- referensi yang berkaitan dengan gambar teknik (internet).

4. Media

Pelajaran gambar teknik tidak lepas oleh dari media, sehingga media pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan papan tulis (white board) dan LCD Proyektor. Penyampaian materi dengan menggunakan media yang ada dilakukan dengan cara mengkondisikan peserta didik dalam keadaan tenang dan kondusif agar memudahkan semua peserta didik dalam menerima pelajaran yang disampaikan. Kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya pada saat penyampaian materi. Hal tersebut untuk membuat semua peserta didik memahami dan tidak ada yang ketinggalan atau kurang mengerti terhadap suatu materi yang diajarkan.

5. Model dan Metode

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi. Praktikum gambar teknik dilakukan pada pertemuan ke-5 sampai ke-8 dan model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL)

6. Evaluasi Harian

Evaluasi telah disesuaikan dengan materi yang telah diberikan dan juga sesuai dengan rancangan kegiatan yaitu dua kali ulangan harian. Untuk penilaian disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), bila hasil evaluasi kurang dari KKM, maka siswa dikatakan tidak lulus, namun diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan.

Untuk bentuk evaluasi yang digunakan ulangan harian menggunakan bentuk soal gambar kerja. KKM untuk mata pelajaran gambar teknik adalah 75,00.

(33)

juga merupakan salah satu alat untuk memantau sikap siswa sehingga pada akhirnya membantu guru untuk memberikan penilaian sikap.

7. Mengajar

Disini kami mengajar tiga kelas yaitu kelas X dua kelas dan kelas XI satu kelas pada pelajaran gambar teknik, KBM lebih jelasnya lihat tabel 2, dibawah ini.

Tabel 2. Agenda pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran gambar Teknik kelas X No Hari/

Poses pembelajaran di buka dengan doa dan absensi siswa yang tidk hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan materi mengenai dasar dasar gambar teknik

Poses pembelajaran di buka dengan doa dan absensi siswa yang tidk hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan materi mengenai gambar Teknik potongan dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan materi mengenai gambar Teknik proyeksi dan absensi siswa yang tidak hadir.

(34)

2017 (X dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi

Meneruskan praktik menggambar gambar I c. Penutup dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi

praktik menggambar gambar II c. Penutup

(35)

Tabel 3. Agenda pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran gambar Teknik kelas XI

Poses pembelajaran di buka dengan doa dan absensi siswa yang tidk hadir.

b. Penyajian Materi dan absensi siswa yang tidk hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan materi mengenai gambar hasil potongan dan peletakan gambar hasil proyeksi

Proses pembelajaran di buka dengan doa dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan materi mengenai pengenalan dan penerapan jenis gambar potongan

c. Penutup dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian Materi

Menyampaikan tentang tanda ukuran dan aturan peletakan ukuran gambar

c. Penutup dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi

Menyampaikan materi mengenai dasar pembuatan ukuran dan absensi siswa yang tidak hadir.

c. Penyajian materi

Menyampaikan materi mengenai dasar pembuatan ukuran

(36)

Penutup dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi

Menyampaikan materi tentang penggunaan gambar teknik toleransi geometric

c. Penutup dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi dan absensi siswa yang tidak hadir.

b. Penyajian materi harian. Dimana evaluasi ini dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar dan di akhiri penugasan kepada siswa serta evaluasi harian sudah disesuaikan dengan materi gambar teknik. Untuk bentuk evaluasi yang digunakan ulangan harian menggunakan bentuk soal gambar kerja. KKM untuk mata pelajaran gambar Teknik adalah 75,00. Selama proses belajar mengajar dilakukan evaluasi harian dua kali. Pada pertemuan keempat dan kedelapan mengambil evaluasi harian.

Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan pemberian evaluasi soal hasil pembelajaran setiap empat kali pertemuan diadakan ulangan harian. Disamping itu kehadiran, kedisiplinan, tanggung jawab percaya diri, kejujuran dan sopan santun juga merupakan salah satu alat untuk memantau sikap siswa sehingga pada akhirnya membantu guru untuk memberikan penilaian sikap.

(37)

Piket sekolah dilakukan oleh mahasiswa praktik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan bersama. Namun, apabila ada mahasiswa yang tidak dapat memenuhi jadwal piket di hari yang telah ditentukan, mahasiswa lain wajib menggantikannya bertugas. Kegiatan piket antara lain: menulis jadwal guru mengajar, menggantikan atau mengisi kelas ketika terdapat guru yang berhalangan untuk mengajar, merekap siswa yang datang terlambat, ijin meninggalkan pelajaran dan tidak hadir mengikuti pelajaran di sekolah, serta melayani tamu sekolahan. Berikut ini jadwal piket sekolah.

Tabel 4. Jadwal Piket Sekolahan Mahasiswa PLT

NO HARI NAMA JURUSAN

1 SENIN

Agustina Wulandari PT.Informatika

Rahmat Fajarudin PT.Informatika

Moris PT.Informatika

2 SELASA

Apri Viarik Agil G PT. Mesin

Yuda Handoko PT. mesin

Irmanto PTO

3 RABU

Sukirman PTO

Ryan Kuntoro PTO

Defri A PT.Informatika

4 KAMIS

Fauzan Jahil PTO

Putu Krisna D PT. Mesin

Dewa Made PTO

5 JUM’AT Muhammad Taufur PT. elektro

Edwinanto Wicaksono PT. elektro

Herlambang PT. Elektro

6 SABTU

Kadek Arief Jayadie P PTO

Achmad Syafia PTO

D. Hasil

(38)

Hasil yang dicapai yaitu tidak lain merupakan hasil yang diperankan oleh setiap pendidik yang bisa menciptakan dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yitu pendidik sebagai: pelatih, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin dan pembelajar

Peran seorang pelatih berarti pendidik memberikan peluang bagi peserta didik untu mengembangkan cara pmbelajaran sesuai dengan kondisinya, sebagai manajer pembelajaran berarti memiliki kemandirian dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar, sebagai partisipan berarti kita tidak hanya mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan murid yang artinya bahwa pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar tetapi ia juga sebagai fasilitator pembelajaran bagi peserta diklat, sebagai pemimpin yang berarti bahwa kita mampu menjadi seorang yang dapat menggerakan peserta diklat dalam pembelajaran, sebagai pembelajar berarti menuntut seorang calon pendidik agar secara terus-menerus belajar dalam rangka peningkatan kualitasnya. Adapun hambatan yang dialami selama kegiatan PLT adalah sebagai berikut:

a. Adanya beberapa siswa yang berbicara sendiri saat pelajaran berlangsung bahkan ada yang tidur di kelas.

Solisinya: hal yang dilakukan pendidik adalah memberi peringatan kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran dan memberikan pertanyaan kepada siswa tersebut dan untuk siswa yang tidur dikelas di bangunkan, kemudian disuruh cuci muka untuk menghilangkan kantuk.

b. Adanya beberapa siswa yang kurang antusias atau kurang aktif dalam mengikuti KBM

Solusinya: calon pendidik memberi motivasi kepada siswa. Kemudian memberikan soal untuk dikerjakan dipapan tulis secara bergantian.

c. Kurangnya kedisiplinan dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga menyebabkan sulitnya siswa menyerap materi yang disampaikan dan membuat mahasiswa praktik harus menjelaskan berulang-ulang.

(39)

dan memberikan sikap yang tegas bagi siswa yang mengganggu proses belajar mengajar.

d. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang. Solusi: Memberikan motivasi dan rangsangan kepada siswa dengan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang bersifat praktis.

2. Evaluasi

Evaluasi telah disesuaikan dengan materi gambar teknik yang telah diberikan dan juga sesuai dengan rancangan kegiatan yaitu dua kali ulangan harian. Untuk penilaian disesuaikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, bila hasil evaluasi kurang dari KKM, maka siswa dikatakan tidak lulus, namun diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan. Hasil evaluasi ini sudah dilampirkan.

3. Persekolahan

a. Piket sekolah

Hasil dari piket sekolah yaitu tercapai namun sedikit siswa berisik apabila ditugaskan untuk menggantikan guru yang berhalangan hadir banyak maka untuk memantau kelas yang kosong banyak oleh sebab itu dari 3 orang sebagai piket sekolah memantau 4 kelas yang kosong.

E. Pembahasan

1. Proses Belajar Mengajar

(40)

bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:

a. Melibatkan siswa secara aktif

Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Dengan demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain:

1) Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksprimen dsb.

2) Aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab, dsb.

3) Aktivitasme mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru dsb. 4) Aktivitas gerak, seperti melakukan praktek di tempat

praktek.

5) Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat, membuat karya tulis dsb

b. Menarik minat dan perhatian siswa

Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang diminati.

c. Membangkitkan motivasi siswa

(41)

sehingga terbentuk kondisi belajar yang efektif dan siswa cepat memahami apa yang guru terangkan kepada siswa.

d. Memberikan pelayanan individu siswa

Memberikan pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan kepada siswa secara perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada sekelompok siswa dalam satu kelas tertentu. Sistem pembelajaran individual atau pembelajaran privat, belakangan ini memang cukup marak dilakukan melalui les-les privat dan atau melalui lembagalembaga pendidikan yang memang khusus memberikan pelayanan yang bersifat individual. Dalam sistem pembelajaran tuntas, pelayanan individu merupakan kegiatan yang mesti dilakukan. Setiap sub materi pelajaran yang disajikan harus dapat dimengerti oleh semua siswa, tanpa terkecuali. Oleh karena itu dalam pembelajaran tuntas, materi pelajaran tidak boleh diteruskan sebelum materi yang sedang diajarkan dapat diserap oleh seluruh siswa.

e. Menyiapakan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran

Alat peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Sebab, pembelajaran yang mengggunakan banyak verbalisme tentu akan membosankan. Sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik, bila siswa merasa senang dan gembira setiap menerima pelajaran dari gurunya.

2. Evaluasi

(42)

penilaian sikap dari dua kelas X yaitu X TKR A dan X TKR B yang lebih baik yaitu X TKR B karena pada X TKR B lebih memperhatikan guru di depan sedangkan pada X TKR A lebih banyak bercanda dan bergurau sehingga guru kurang diperhatikan oleh siswa X TKR A.

Pada XI TKR C rata rata evaluasi harian I 78,3 dan rata-rata evaluasi harian II 74,5 maka nilainya semakin menurun karena pada penugasan pertama lebih mudah di bandingkan penugasan kedua atau siswa semakin tidak mengerti pada materi yang kedua. Solusi apabila prestasinya turun seorang guru harus memotivasi dan membuat media menarik sehingga dari kedua evaluasi harian semakin meningkat.

3. Piket sekolah

Piket sekolah dilakukan oleh mahasiswa praktik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan bersama. Namun, apabila ada mahasiswa yang tidak dapat memenuhi jadwal piket di hari yang telah ditentukan, mahasiswa lain wajib menggantikannya bertugas. Kegiatan piket antara lain: menulis jadwal guru mengajar, menggantikan atau mengisi kelas ketika terdapat guru yang berhalangan untuk mengajar, merekap siswa yang datang terlambat, ijin meninggalkan pelajaran dan tidak hadir mengikuti pelajaran di sekolah, serta melayani tamu sekolahan.

(43)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksananaan program individu PLT Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan mulai tanggal 15 September 2017 sampai dengan tanggal 15 November 2017 di SMK Nasional Berbah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Belajar Mengajar

(44)

2. Evaluasi

Agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif maka dilakukan beberapa test seperti evaluasi harian sehingga dapat mengukur kemampuan siswa. Hasil dari evaluasi harian terdapat peningkatan rata-rata nilai kelas pada kelas X sedangkan pada kelas XI terjadi penurunan rata-rata nilai kelas. Penyebab penurunan yaitu proses belajar belajar mengajar terjadi kondisi yang tidak efektif menyebabkan prestasi siswa menurun.

3. Persekolahan

Kegiatan piket antara lain: menulis jadwal guru mengajar, menggantikan atau mengisi kelas ketika terdapat guru yang berhalangan untuk mengajar, merekap siswa yang datang terlambat, ijin meninggalkan pelajaran dan tidak hadir mengikuti pelajaran di sekolah, serta melayani tamu sekolahan.

Apabila guru yang berhalangan banyak maka dari tugas piket terjadi hambatan menyebabkan pemantauan dari kelas yang kosong tidak terkendali karena anggota piket terbatas hanya 3 orang.

B. Saran

1. Kepada Pihak Sekolah

a. Meningkatkan hubungan baik dengan pihak Universitas Negeri Yogyakarta yang telah terjalin selama ini sehingga akan menimbulkan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Menambahan sarana dan prasarana penunjang dalam pembelajaran untuk memperlancar proses belajar mengajar.

c. Meningkatkan koordinasi antara guru pembimbing dengan mahasiswa agar pelaksanaan PLT yang ditempuh dapat tepat sasaran terutama untuk mahasiswa praktikan.

2. Kepada Mahasiswa

(45)

b. Mampu berinteraksi dengan segala elemen sekolah dengan baik. c. Untuk dapat siap menjadi seorang teladan bagi siswa nya, berpakaian

rapi, berkata sopan dan datang tepat waaktu.

d. Untuk lebih siap dengan membekali diri dengan ilmu-ilmu baik keteknikan maupun ilmu pendidikan untuk menghadapi siswa yang mempunyai berbagai macam sifat dan karaktersitik yang berbeda-beda.

e. Untuk lebih memahami dan dapat melaksanakan peraturan dan norma-norma yang berlaku di sekolah baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

f. Meningkatkan kedisiplinan, terutama disiplin waktu dalam mengajar. g. Mahasiswa PLT, hendaklah mempersiapkan diri sebelum

melaksanakan PLT dengan mencari informasi kepada pihak sekolah, UNY dan kepada mahasiswa yang telah melaksanakan Praktik Lapangan Terbimbing. Dengan demikian apabila telah sampai waktunya untuk melaksanakan PLT, mahasiswa sudah siap baik fisik maupun mental. Mahasiswa PLT sebaiknya memahami dan menghayati betul kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama PLT sehingga dapat memberikan pengalaman untuk menunjang profesionalismenya.

h. Mahasiswa setidaknya mampu menjadikan program PLT sebagai ajang pendewasaan diri dalam hidup bermasyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Sundawan, Wawan. 2015. Panduan PPL UNY 2013. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

(46)
(47)
(48)

Gambar

Gambar 1. Halaman Sekolah
Gambar 2. Ruang Piket
Gambar 3. Ruang Tata Usaha
Gambar 5. Ruang BK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sulfindo Adiusaha Dengan Menggunakan Transducer Getaran Accelerometer” sebagian persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pada Jurusan Taknik Mesin, Program

Kegiatan yang dilakukan keluarga responden selain menggarap lahan adalah berburuh tani, perdagangan, industri, jasa, buruh non pertanian dan pendapatan lain dalam bentuk kiriman

Hal ini menyebabkan reaksi berlangsung dengan kinetika yang ditentukan oleh laju pemisahan muatan pada permukaan fotokatalis; di mana sesungguhnya perbedaan aktivitas sebenarnya

Tabel 1 dapat diketahui bahwa tingkat ketidakhadiran karyawan bervariasi setiap bulan dari awal tahun 2012 sampai dengan akhir tahun 2012. Tabel 1 tersebut diperoleh

Sehingga, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan sudah dikatakan layak untuk digunakan pada proses pembelajaran di sekolah yang menggunakan KTSP

“Keterampilan gerak dasar bermain sepak bola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan - gerakan mendasar atau teknik dasar dalam pembelajaran

Melalui program pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan, diharapkan tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas memiliki rasa tanggung jawab dalam memberikan

Jadual di bawah menunjukkan perbezaan menggunakan kaedah ketukan dengan menggunakan Coupling Remover di mana terdapat beberapa kebaikan yang di tambahbaik