• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN LOYALITAS TAMU BISNIS MARBELLA SUITES BANDUNG MELALUI RELATIONSHIP MARKETING: Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN LOYALITAS TAMU BISNIS MARBELLA SUITES BANDUNG MELALUI RELATIONSHIP MARKETING: Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites Bandung."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG MELALUI RELATIONSHIP MARKETING

(Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites Bandung)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Silpia Ayu 0906703

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

BANDUNG MELALUI RELATIONSHIP MARKETING

(Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites Bandung)

Oleh

Silpia Ayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Silpia Ayu 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS TAMU BISNIS MARBELLA

SUITES BANDUNG MELALUI

RELATIONSHIP MARKETING

(Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites

Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM

Ariyo Bramantori,SH.,MM

NIP. 19810916 200812 2002

NIDN 04-2302-6306

Mengetahui

Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

H.P. Diyah Setyorini, MM

NIP. 197610312008122001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

ABSTRAK

Silpia Ayu, 0906703 Upaya Meningkatkan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Melalui Relationship Marketing (Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Marbella Suites Bandung). Skripsi 2013, dibawah bimbingan Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM dan Ariyo Bramantori,SH.,MM.

Pariwisata memegang peranan penting sebagai penyumbang kontibusi yang besar bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Industri perhotelan merupakan industri yang penting dalam aktivitas pariwisata karena memberikan kontribusi yang tinggi. Marbella Suites Bandung sebagai salah satu business and leisure hotel bintang lima, berstandar tinggi apartement services di kota Bandung selalu berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan segala aspek penting yang menyangkut tujuan utama hotel. Selain memperoleh revenue yang tinggi, Marbella Suites Bandung memiliki salah satu tujuan penting yaitu mendapatkan tamu yang loyal. Salah satunya dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik kepada tamu melalui pendekatan hubungan yang disebut dengan strategi pendekatan relationship marketing. Strategi tersebut khususnya ditujukan pada tamu bisnis yang merupakan segmentasi penting. Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa strategi pendekatan relationship marketing dapat meningkatkan loyalitas tamu bisnis di Marbella Suites Bandung. Dalam penelitian ini, variabel bebas (X) yang digunakan yaitu relationship marketing yang terdiri dari trust, bonding, communication, shared value, empathy dan reciprocity. Variabel terikat (Y) yaitu Loyalitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik sampel jenuh, serta jumlah sampel sebanyak 50 perusahan sebagai tamu bisnis Marbella Suites Bandung. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah path analyisis (analsis jalur). Temuan Penelitian menunjukkan bahwa sub variabel emphaty (X5) dan reciprocity

(X6) dalam Relationship Marketing memiliki pengaruh tertinggi dalam meningkatkan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung.

(5)

ABSTRACT

Silpia Ayu, 0906703 Effort to Improve Business Guest Loyalty Marbella Suites Bandung Through Relationship Marketing (Survey to Business Guest who Stay in Marbella Suites Bandung). Thesis, 2013, under the guidance of Rini Andari, S.Pd., SE., Par., MM and Ariyo Bramantori, SH., MM.

Tourism has an important role as a major contributor to the respected contribution to the economy of a country, including Indonesia. The hospitality industry is an important industry in tourism activity because the hospitality industry has a high contibution. Marbella Suites Bandung as one of the high standards of a five star business and leisure hotel with apartment services in the city are always working to maintain and improve all the important aspects related to the hotel's main goal is to get a high revenue and loyal guest. One of them is by giving the best service to guests through an approach called strategic relationship marketing approach. Strategic is particularly aimed at the business segment which is important for Marbella Suites Bandung. Therefore, the research is done in the hope that the strategy of relationship marketing approach can improve loyalty business guest in Marbella Suites Bandung. In this study, the independent variable (X) used relationship marketing which consists of the trust, bonding, communication, shared value, empathy and reciprocity. Dependent variable (Y) is loyalty. This type of study is a descriptive verifikatif, the method used survey with “Sampel Jenuh” technique, the obtained sample size of 50 Companies as a guest business Marbella Suites Bandung. Techniques of data analysis and hypothesis test used is the Path Analyisis. Result of this study indicate sub variabel emphaty (X5) and reciprocity (X6) in relationship marketing have the highest influence to Improve business guest loyalty Marbella Suites Bandung

(6)

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 16

1.3 Tujuan Penelitian ... 16

1.4 Kegunaan Penelitian ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 Konsep Relationship Marketing ... 18

2.1.1.1 Konsep Relationship Marketing dalam Pemasaran Holistik ... 18

2.1.1.2 Definisi Relationship Marketing ... 21

2.1.1.3 Strategi Relationship Marketing ... 23

2.1.1.4 Tahapan Pembangunan Relationship Marketing ... 25

2.1.1.5 Dimensi Relationship Marketing ... 25

2.1.2 Loyalitas Pelanggan ... 28

2.1.2.1 Konsep Loyalitas Pelanggan ... 28

2.1.2.2 Indikator Loyalitas Pelanggan ... 30

2.1.2.3 Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 32

2.1.2.4 Tahapan Loyalitas Pelanggan ... 34

2.1.2.5 Loyalitas dan Siklus Pembelian ... 36

2.1.3 Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan ... 38

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 42

2.2. Kerangka Pemikiran ... 48

2.3 Hipotesis ... 49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 52

(7)

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 58

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi ... 60

3.2.4.2 Sampel ... 60

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 61

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 63

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 64

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 69

3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 71

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 72

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 72

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung ... 82

4.1.1 Profil Perusahaan ... 82

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 82

4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 83

4.1.1.3 Produk yang Ditawarkan Marbella Suites Bandung ... 84

4.1.2 Profil Tamu ... 89

4.1.2.1 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung ... 89

4.1.2.2 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Lama Berlangganan ... 91

4.1.2.3 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Asal Kota Perusahaan ... 92

4.1.2.4 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Jenis Kamar yang Dipesan .... 94

4.1.2.5 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Frekuensi Menginap dalam Satu Tahun ... 96

4.1.2.6 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Tipe Meeting Room yang Sering Digunakan ... 98

4.1.2.7 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Alasan Menginap ... 99

4.1.2.8 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Lama Menginap Sekaligus Melakukan Kegiatan Bisnis ... 100

4.1.2.9 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Pengeluaran dalam Satu kali Melakukan Kegiatan Bisnis Sekaligus Menginap ... 102

4.2 Pelaksanaan Relationship Marketing Marbella Suites Bandung ... 104

(8)

4.2.4 Sub Variabel Shared Value ... 108

104.2.5 Sub Variabel Emphaty ... 110

4.2.6 Sub Variabel Reciprocity ... 112

4.2.7 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Terhadap Relationship Marketing Marbella Suites Bandung ... 113

4.3 Pelaksanaan Peningkatan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung ... 116

4.3.1 Indikator Pembelian Ulang Secara Teratur ... 116

4.3.2 Indikator Membeli Antarlini Produk dan Jasa ... 117

4.3.3 Indikator Mereferensikan Terhadap Oranglain ... 119

4.3.4 Indikator Menunjukkan Kekebalan Terhadap Daya Tarik Pesaing ... 120

4.3.5 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Terhadap Peningkatan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung ... 121

4.4 Upaya Meningkatkan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Melalui Relationship Marketing ... 126

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 130

4.5.1 Temuan yang Bersifat Teoritik ... 133

4.5.1 Temuan yang Bersifat Empirik ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 137

5.2 Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA ... 141

INSTRUMEN PENELITIAN ... 147

(9)

DAFTAR TABEL

NO.

TABEL JUDUL HAL

1.1 Statistik Kunjungan Wisman Tahun 2008-2012 ... 2

1.2 Perkembangan Kunjungan Wisnus Tahun 2008-2012 ... …………3

1.3 Jumlah Akomodasi dan Rata-Rata Tamu Di Pulau Jawa Tahun 2012 ... 5

1.4 Jumlah Hotel Berbintang Di Bandung Tahun 2008-2012 ... 5

1.5 Occupancy Hotel Bintang 5 di Kawasan Bandung Tahun 2012 ... 6

1.6 Occupancy Marbella Suites dengan Competitors Tahun 2010-2012 ... 9

1.7 RNS dan Prosentase Tamu Marbella Suites Bandung yang Menginap Berdasarkan Klasifikasi Tahun 2010-2012 ... ……..10

2.1 Definisi Relationship MarketingMenurut Para Ahli………..……...22

2.2 Definisi Loyalitas Menurut Para Ahli ... 29

2.3 Penelitian Terdahulu Yang Berkaitan dengan Upaya Meningkatkan Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Melalui Relationship Marketing ... 42

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 55

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 59

3.3 Sampel Tamu Bisnis Yang Aktif Melakukan Repeater dan Menginap di Marbella Suites Bandung Tahun 2012 ... 61

3.4 Teknik Pengumpulan Data Dikaitkan dengan Tujuan Penelitian ... 63

3.5 Koefisien Kolerasi ... 65

3.6 Hasil Pengujian Validitas ... 66

3.7 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ... 71

4.1 Tipe Meeting Room Marbella Suites Bandung ... 85

4.2 Price and Facilities Meeting Fullboard Package Marbella Suites Bandung .. 86

4.3 Jenis Tamu Bisnis yang Melakukan Repeat Order untuk Kegiatan Bisnis Sekaligus Menginap di Marbella Suites Bandung ... 89

4.4 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Lama Berlangganan ... 91

(10)

4.7 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Frekuensi

Menginap dalam Satu Tahun... 96

4.8 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Tipe Meeting Room

yang Sering digunakan ... 97

4.9 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan

Alasan Menginap ... 99

4.10 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Lama Menginap

Sekaligus Melakukan Kegiatan Bisnis ... 100

4.11 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Pengeluaran

dalam Satu Kali Melakukan Kegiatan Bisnis Sekaligus Menginap ... 102

4.12 Tanggapan Tamu MengenaiTrust dalam Relationship Marketing Marbella

Suites Bandung ... 104

4.13 Tanggapan Tamu MengenaiBonding dalam Relationship Marketing Marbella

Suites Bandung ... 106

4.14 Tanggapan Tamu MengenaiCommunication dalam Relationship Marketing

Marbella Suites Bandung ... 107

4.15 Tanggapan Tamu MengenaiShared Value dalam Relationship Marketing

Marbella Suites Bandung ... 108

4.16 Tanggapan Tamu MengenaiEmphaty dalam Relationship Marketing Marbella

Suites Bandung ... 110

4.17 Tanggapan Tamu MengenaiReciprocity dalam Relationship Marketing

Marbella Suites Bandung ... 112

4.18 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Terhadap Relationship Marketing

Marbella Suites Bandung ... 113

4.19 Pembelian Ulang Secara Teratur dalam Meningkatkan Loyalitas Tamu

Bisnis Marbella Suites Bandung ... 116

4.20 Membeli Antarlini Produk dan Jasa dalam Meningkatkan Loyalitas Tamu

Bisnis Marbella Suites Bandung ... 117

4.21 Mereferensikan Terhadap Oranglain dalam Meningkatkan Loyalitas Tamu

Bisnis Marbella Suites Bandung ... 119

4.22 Menujukkan Kekebalan Terhadap Daya Tarik Pesaing dalam Meningkatkan

Loyalitas Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung ... 120

4.23 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Terhadap Peningkatan Loyalitas Tamu

(11)

Loyalitas ... 126

4.26 Uji Keseluruhan / Simultan (Uji F) ... 128

4.27 Output Koefisien ... 130

4.28 Matriks Kolerasi Antara Sub Variabel Relationship

Marketing Terhadap Loyalitas ... 131

4.29 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Relationship Marketing Terhadap

(12)

NO.

GAMBAR JUDUL HAL

1.1 Market Share Marbella Suites dengan Competitors Berdasarkan

Letak Geografis ... 8

1.2 Repeater Loyal Company Tahun 2010-2012 ... 11

2.1 Dimensi Pemasaran Holistik ... 19

2.2 Loyalitas dan Siklus Pembelian ... 36

2.3 Kerangka Pemikiran ... 48

2.4 Paradigma Penelitian ... 49

3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y ... 75

3.2 Jalur Sub Struktur Hipotesis II…..…..……….76

4.1 Jenis Tamu Bisnis Yang Melakukan Repeat Order Untuk Kegiatan Bisnis Sekaligus Menginap Di Marbella Suites Bandung…..…..………...90

4.2 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Lama Berlangganan ... 92

4.3 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Asal Kota Perusahaan ... 94

4.4 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Jenis Kamar yang Dipesan ... 95

4.5 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Frekuensi Menginap Dalam Satu Tahun ... 97

4.6 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Tipe Meeting Room yang Sering Digunakan ... 98

4.7 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Alasan Menginap ... 100

4.8 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Lama Menginap Sekaligus Melakukan Kegiatan Bisnis ... 102

4.9 Jenis Tamu Bisnis Marbella Suites Bandung Berdasarkan Pengeluaran dalam Satu Kali Melakukan Kegiatan Bisnis Sekaligus Menginap ... 104

4.10 Relationship Marketing dalam Garis Kontinium ... 115

4.11 Loyalitas dalam Garis Kontinium ... 123

(13)

4.14 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis Relationship Marketing

(14)
(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Organisasi Pariwisata Dunia PBB, United Nation World Tourism

Organization (UNWTO) mencatat sebanyak 705 juta turis internasional pada

periode Januari-Oktober 2012. Jumlah ini diperkirakan terus melonjak dan

mencapai rekor baru, yaitu 1 miliar pada akhir 2012 (www.tempo.co, 26/12/12).

Fenomena tersebut merupakan peluang bagi negara-negara di dunia untuk

menarik wisatawan agar berwisata ke negaranya.

Melihat trend pariwisata tahun 2020, perjalanan wisata dunia akan

mencapai 1,6 milyar orang. Diantaranya 438 juta orang akan berkunjung ke

kawasan Asia-Pasifik, dan 100 juta orang ke Cina (www.caretourism.com,

26/12/2012). United Nation World Tourism Organization (UNWTO) memprediksi

kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan tujuan wisata utama yang

mengalami pertumbuhan yang tinggi diantara kawasan-kawasan lainnya

terutama di berbagai negara seperti: Malaysia, Singapura, Thailand dan

Indonesia.

Berdasarkan peluang tersebut, Indonesia berpotensi menawarkan segala

daya tariknya untuk mendatangkan wisatawan dan merebut pangsa pasarnya.

Pariwisata Indonesia mengalami perkembangan terbaik di Asia dan mendapat

pujian atas penyelenggaraan pariwisata yang dinilai paling maju se-Asia dalam

memenuhi kode etik pariwisata internasional. Oleh karena itu, Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkaf) pada 2012 mengusung tema

Green and Creative Tourism. Green berarti ecogreen, bukan hanya ke hutan

(16)

yang berkelanjutan, sadar termasuk kebersihan. Sedangkan bagian kreatifnya

akan dikaitkan pariwisata dengan industri kreatif (VIVAnews.com, 26/12/2012).

Indonesia melalui Kemenparenkaf menargetkan peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari tahun ke tahun meningkat.

Berdasarkan rincian, tahun 2008 adalah 6,23 juta atau meningkat 11,6% dari

tahun 2007. Faktor krisis ekonomi pada tahun 2009 menyebabkan jumlah

wisman hanya meningkat 1,4%. Tahun 2010 naik kembali seperti pada data yang

tertera jumlah kunjungan wisman mencapai lebih dari 7 juta atau meningkat 10%.

Tahun 2011 meningkat mencapai 7,6 juta wisman dan tahun 2012 mencapai 8

juta wisatawan.

TABEL 1.1

STATISTIK KUNJUNGAN WISMAN (WISATAWAN MANCANEGARA) TAHUN 2008-2012

Tahun Jumlah Wisman

Rata-rata Lama Tinggal

(hari)

Rata-Rata Pengeluaran Per Orang (USD)

Penerimaan Devisa

Wisman Pertumbuhan (%)

Per hari Per Kunjungan

Juta USD Pertumbuhan (%)

2008 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,98 7.347,60 37,44

2009 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29

2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73

2011 7.600.000 12,10 9,06 154,21 1.118,26 8.500,00 31,40

2012 8.044.462 13,10% 9,50 174,21 1.120,30 9.000,00 35,60 Sumber : Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia, 2013

Tabel 1.1 menunjukkan tahun 2008 hingga tahun 2012 wisman yang

datang ke Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan. Dilihat dari rata-rata

lama tinggal dari tahun 2008 hingga tahun 2009 jumlah wisatawan yang datang

mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada jumlah pengeluaran wisatawan

sehingga mengakibatkan penurunan jumlah devisa pada tahun 2009 menjadi

(17)

mengalami peningkatan jumlah devisa menjadi 9.000,00 Juta USD dengan

jumlah wisman sebesar 8.000.000 orang.

Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Marie Elka Pangestu sebagai

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengenai target tahun 2012 bahwa

perolehan devisa pariwisata selama tahun 2010 menuju 2011 meningkat 12,10%

yaitu mencapai US$8,5 miliar. Sedangkan tahun 2012 ditargetkan mencapai

US$9 miliar (VIVAnews.com, 26/12/2012).

Perkembangan pariwisata Indonesia tidak hanya dilihat dari jumlah

wisatawan mancanegara saja, tetapi dapat dilihat dari wisatawan nusantara yang

memiliki konstribusi besar bagi perkembangan pariwisata di Indonesia. Menurut

Marie Elka Pangestu total target pengeluaran wisnus tahun 2011 adalah sebesar

Rp.154 triliun sedangkan target tahun 2012 adalah Rp.171,5 triliun

(VIVA.news.com, 26/12/2012). Berikut Tabel 1.2 mengenai perkembangan

wisatawan nusantara:

TABEL 1.2

PERKEMBANGAN WISNUS (WISATAWAN NUSANTARA) TAHUN 2008-2012

Tahun Wisnus (ribuan orang)

Perjalanan (ribuan)

Rata-rata Perjalanan

(hari)

Total Pengeluaran (triliun Rp)

2008 117.213 225.041 1,92 123,17

2009 119.944 229.731 1,92 137,91

2010 122.312 234.377 1,92 150,49

2011 128.000 236.752 1,94 156,89

2012 130.000 240.000 1,95 171,5

Sumber : BPS (diolah kembali oleh P2DSJ), 2013

Tabel 1.2 menunjukkan rata-rata kenaikan jumlah wisatawan adalah 3%

setiap tahunnya. Pada tahun 2008 jumlah wisnus adalah 117.213 dengan total

pengeluaran sebesar Rp.123,17 triliun, terus meningkat menjadi 156,89 triliun

pada tahun 2011. Pada tahun 2012 total pengeluaran wisnus mencapai Rp.171,5

(18)

selain mengalami peningkatan yang signifikan, perkembangan wisnus di

Indonesia telah mampu melampaui target.

Industri pariwisata memiliki efek yang cukup besar bagi industri lain baik

secara langsung maupun tidak langsung. Undang-Undang Negara Republik

Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menjelaskan tentang

bagian-bagian yang termasuk usaha pariwisata meliputi: daya tarik wisata,

kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan pariwisata, jasa

makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan

hiburan dan rekreasi, MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition), jasa

informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta,

dan spa.

Sesuai dengan Undang-undang Negara Republik Indonesia No.10 Tahun

2009, akomodasi merupakan salah satu jenis usaha pariwisata. Akomodasi

sangat penting bagi wisman maupun wisnus. Jawa barat merupakan provinsi

yang memiliki banyak objek wisata seperti: wisata alam, budaya, sejarah, kuliner,

belanja, realigi dan lain-lain. Hal ini menjadi faktor yang saling berkolerasi

dengan kebutuhan akomodasi wisatawan yang datang.

Pariwisata sudah dirasakan sebagai penggerak utama aktivitas

perekonomian Jawa Barat. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat pada

sambutannya dihadapan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

Berikut Tabel 1.3 yang dapat menunjukkan jumlah akomodasi di Jawa

(19)

TABEL 1.3

JUMLAH AKOMODASI DAN RATA-RATA TAMU DI PULAU JAWA TAHUN 2012

Provinsi Jumlah Rata-rata Tamu Per Hari

Usaha Kamar Tempat Tidur Indonesia Asing Jumlah Jawa Barat 199 16.732 27.380 31.102 1.222 32.324 DKI Jakarta 162 28.783 39.727 17.293 7.547 24.840

Jawa Tengah 131 8.736 14.339 5.714 284 5.998

DI Yogyakarta 42 3.966 6.497 2.619 667 3.286

Jawa Timur 90 9.311 14.496 8.172 579 8.751

Banten 46 3.428 5.131 1.839 308 2.147

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa provinsi Jawa Barat menempati urutan

tertinggi dengan jumlah rata-rata tamu perhari sebesar 32.324 orang dengan

jumlah usaha penyediaan akomodasi sebanyak 199. Jumlah kamar sebanyak

16.732 dan tempat tidur 27.380.

Kota Bandung merupakan ibukota Jawa barat yang menjadi tujuan

favorit wisatawan. Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan

pusat pertumbuhan industri perhotelan di Jawa Barat. Berdasarkan data dari

Dinas Kebudayaan & Pariwisata (DISBUDPAR) Kota Bandung jumlah hotel

berbintang makin meningkat. Berikut pertumbuhan hotel di Kota Bandung pada

Tabel 1.4:

TABEL 1.4

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG TAHUN 2008-2012

Tahun

Hotel Berbintang

Total

1 2 3 4 5

2008 7 16 27 16 4 69

2009 10 15 26 15 6 73

2010 7 16 28 19 6 77

2011 9 18 28 22 7 84

2012 10 22 29 23 9 93

(20)

Tabel 1.4 menunjukkan adanya peningkatan jumlah hotel di Kota

Bandung sebanyak 24 hotel dari tahun 2008-2012. Meningkatnya kapasitas hotel

di Kota Bandung merupakan bukti bahwa industri pariwisata di bidang

penyediaan akomodasi khususnya hotel memanfaatkan hal tersebut untuk

mengantisipasi kebutuhan para wisatawan ke Kota Bandung.

DISBUDPAR mengklasifikasian hotel mulai dari hotel melati, bintang satu

sampai bintang lima. Klasifikasi tertinggi sampai saat ini umumnya adalah hotel

bintang lima. Hotel bintang lima, memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan

dengan hotel-hotel lain yang memiliki klasifikasi lebih rendah.

Tingkat hunian hotel-hotel di Kota Bandung mencapai full book setiap

long weekend karena banyak wisatawan yang datang ke Bandung untuk

berbagai kepentingan, diantaranya: berlibur, bisnis/MICE, longstay, dan

sebagainya. Berikut Tabel 1.5 mengenai tingkat hunian kamar (occupancy) hotel

bintang 5 di kota Bandung:

TABEL 1.5

OCCUPANCY BEBERAPA HOTEL BINTANG 5 DI KAWASAN BANDUNG

TAHUN 2012

Hotel 2012

Rooms Available

Rooms Sold

Occupancy (%)

Hilton 49.998 35.998 72,00

Preanger 50.746 36.334 71,60

Padma 42.850 30.000 70,00

Sheraton 56.749 38.646 68,10

Marbella Suites 38.784 25.903 66,85 Grand Aquila 78.475 49.440 63,00

Sumber : Modifikasi Peneliti dari Manajemen Marbella Suites Bandung, 2013

Tabel 1.5 menunjukkan bahwa rata-rata occupancy hotel bintang 5 cukup

tinggi. Tahun 2012 occupancy tertinggi ditempati oleh hotel Hilton sebesar

(21)

sebesar 63%. Tabel 1.5 menunjukkan pula bahwa Marbella Suites Bandung

berada satu peringkat sebelum occupancy terendah yakni sebesar 66.85%

selama tahun 2012.

Marbella Suites Bandung di bawah naungan Marbella Group berdiri pada

tanggal 9 September 2009. Saat ini Marbella Group memiliki 4 cabang hotel di

Indonesia yaitu Marbella Kemang Residence, Marbella Hotel Convention&Spa

Anyer, Marbella Suites Bandung dan Marbella Seminyak-Bali (Cattleya Suite

Condotel). Marbella Suites Bandung berlokasi di daerah Dago Pakar dengan

latarbelakang pemandangan kota Bandung yang indah. Hotel bintang lima yang

merupakan hunian eksklusif dengan konsep minimalis dan modern ini dibangun

di kawasan pegunungan Bandung Utara. Menawarkan berbagai suasana

ternyaman, fasilitas lengkap dan berstandar tinggi services apartement.

Menyediakan 102 kamar terdiri dari 4 jenis, diantaranya: Deluxe Suite, Executive

Suite, Master Suite dan Grand Executive Suite.

Sebagai hotel Business and Leisure bintang lima berstandar apartement

services, Marbella Suites memfasiltasi tamu untuk berbagai keperluan. Selain

menyediakan fasilitas untuk tamu bisnis yang lengkap seperti ukuran ballroom

yang luas dan pusat pelayanan bisnis, Marbella Suites juga memberikan

pengalaman liburan yang menyenangkan. Hal tersebut bertujuan agar tamu

bisnis tidak jenuh karena dapat menikmati kenyamanan berlatarbelakang konsep

liburan. Salah satu fasilitas yang disediakan yaitu “Pakubumi Adventure” dimana

tamu bisnis dapat menikmati fasilitas outbound bersama group dari company

antara lain: Team Building, Paintball, Tembak Target, Off Road, ATV dan

lainnya. Berbagai fasilitas tersebut diutamakan untuk tamu bisnis yang menjadi

(22)

Sebagai national chain hotel bintang lima, Marbella Suites harus mampu

bersaing dengan international chain, national chain dan hotel competitors lain.

Primary competitors Marbella Suites adalah hotel yang memiliki kedekatan

geografis dan segmentasi pasar sama antaralain: Grand Setiabudhi, Aston Braga

Hotel&Residence, Luxton, The Arjuna Boutique Hotel, Galery Cimbuleuit dan

Jayakarta Suite Hotel. Berikut market share (pangsa pasar) Marbella Suites

dengan competitors dapat ditunjukan dalam Gambar 1.1:

Sumber: Manajemen Marbella Suites Bandung, 2013

GAMBAR 1.1

MARKET SHARE MARBELLA SUITES DENGAN COMPETITORS TAHUN 2012

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata market share competitors

pada tahun 2012 adalah 14,29%. Market share tertinggi dikuasai oleh Aston

Braga Hotel&Recidence yaitu sebesar 16,00%. Market share tertinggi lainnya

diperoleh oleh Grand Setiabudhi sebesar 15,25%. Sedangkan, bagi Marbella

Suites Bandung pangsa pasar yang di raihnya hanya sebesar 13,27%.

Occupancy (Tingkat hunian) dan revenue (pemasukan) Marbella Suites

Bandung dengan competitors dapat dilihat pada Tabel 1.6 sebagai berikut :

Aston Braga 16%

Galery Cimbuleuit 13,05%

Grand Setiabudhi 15,25%

Luxton 15,21% Jayakarta Suite

Hotel 13,22% Marbella Suites

13,27%

The Arjuna Boutique Hotel

(23)

TABEL 1.6

OCCUPANCY MARBELLA SUITES DENGAN COMPETITORS

TAHUN 2010-2012

Hotel 2010 2011 2012

Occ (%) Occ (%) Occ (%)

Aston Braga 80.72 80.58 80.50

Galery Cimbuleuit 68.59 66.06 65.73

Marbella Suites 48.5 56.65 66.85

Jayakarta Suite Hotel 56.8 66.93 66.58

Luxton 73.35 75.6 76.60

Grand Setiabudhi 76.48 81.20 76.81

Arjuna Boutique Hotel 80.31 70.59 70.50 Sumber : Manajemen Marbella Suites Bandung, 2013

Tabel 1.6 menunjukkan tahun 2012 hunian tertinggi ditempati oleh Aston

Braga Hotel&Residence sebesar 80,58% sedangkan yang terendah adalah

Gallery Cimbuleuit sebesar 65,73%. Selama tahun 2010-2012 Marbella Suites

mengalami peningkatan occupancy sekitar 18,35%. Hal tersebut membuktikan

bahwa Marbella Suites mampu mencapai kenaikan yang signifikan dan

mengalami kemajuan.

Menurut pihak manajemen Marbella Suites Bandung, dari segi revenue

Marbella Suites mengalami peningkatan sebesar 30%, namun masih terbilang

kurang tinggi dibandingkan dengan competitors. Berdasarkan hal tersebut,

mempertahankan loyalitas merupakan salah satu strategi yang tepat

dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Dengan mempertahankan

bahkan meningkatkan loyalitas, biaya yang dikeluarkan lebih efisien namun tetap

menghasilkan benefit.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Front Office Manager Marbella

Suites Bandung pada saat itu yaitu Bapak Suparjan Sunukarta A.md.,Par, tamu

yang menginap di Marbella Suites Bandung sebagian besar merupakan tamu

(24)

berupaya mempertahankan tamu yang pernah menginap dengan cara

memberikan pelayanan maksimal dan menjalin hubungan yang baik agar tamu

menjadi loyal.

Untuk mengetahui jumlah tamu yang loyal atau melakukan repeater

terhadap Marbella Suites, kita perlu mengetahui terlebih dahulu presentase dan

RNS (Room Night Sold) tamu yang menginap berdasarkan klasifikasinya.

Berikut Tabel 1.7 mengenai RNS dan prosentase tamu berdasarkan

klasifikasi yang menginap di Marbella Suites Bandung berdasarkan kategori:

TABEL 1.7

RNS DAN PROSENTASE TAMU MARBELLA SUITES BANDUNG YANG MENGINAP BERDASARKAN KLASIFIKASI TAHUN 2010-2012

Classification 2010 2011 2012

RNS (%) RNS % RNS %

Bussiness (Government, Corporate, Incentives)

8.498 48.87 12.030 49.10 10.967 42.34

Leisure (individu, Family, etc) 7.616 43.80 9.909 40.44 10.957 42.30

Others 1.275 7.33 2.563 10.46 3.979 15.36

Total 17.388 100 24.502 100 25.903 100

Sumber : Manajemen Marbella Suites Bandung, 2013

Tabel 1.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2010 jumlah tamu kategori

bisnis yang menginap adalah sebesar 48,87% dengan RNS sebanyak 8.498.

Meningkat pada tahun 2011 menjadi 49,10% dengan RNS sebanyak 12.030.

Namun pada tahun 2012, jumlah tamu bisnis pengalami penurunan menjadi

42,34% dengan RNS sebesar 10.967. Target yang harus dicapai pada tahun

2012 menurut manajemen hotel adalah sebesar 50%. Dapat dikatakan selain

mengalami penurunan sebesar 7%, jumlah tamu bisnis yang menginap belum

mencapai target. Fenomena penurunan jumlah tamu bisnis yang menginap,

menjadi acuan bagi Marbella Suites Bandung untuk terus berupaya

(25)

Peran tamu bisnis sangat penting bagi Marbella Suites Bandung,

mengingat segmentasi Marbella Suites Bandung sebagai hotel Business and

Leisure. Tamu bisnis Marbella Suites Bandung yang menginap merupakan tamu

bisnis dari perusahaan yang terbagi kedalam tiga kategori yaitu: Government

(BUMN, Kementrian, etc), Corporate (Travel, Wholesaler, etc), dan Incentives

(Banking, Pharmacy, Automotive, Insurance, etc). Marbella Suites Bandung

memiliki loyal company yang melakukan pembelian ulang (repeater) setiap

tahunnya. Menurut manajemen hotel, adanya repeater loyal company harus

dipertahankan bahkan ditingkatkan karena sangat berpengaruh dalam

meningkatkan RNS dan memberikan kontribusi revenue yang tinggi.

Berikut Gambar 1.2 mengenai loyalitas tamu bisnis atau repeater loyal

company di Marbella Suites Bandung tahun 2010-2012:

Sumber: Manajemen Marbella Suites Bandung, 2013

GAMBAR 1.2

REPEATER LOYAL COMPANY MARBELLA SUITES BANDUNG

TAHUN 2010- 2012

Gambar 1.2 menunjukkan pada tahun 2010 jumlah company yang loyal

adalah sebanyak 68 perusahaan, meningkat menjadi 72 perusahaan pada tahun

2011. Namun pada tahun 2012 terjadi penurunan yang signifikan dengan jumlah

company yang loyal menjadi 50 perusahaan. Jika hal tersebut dibiarkan akan 68

48,87 72

49,10 50

42,34

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Repeater Loyal Company Percentage%

(26)

menjadi ancaman bagi Marbella Suites Bandung, karena dampak yang terjadi

akan mempengaruhi jumlah RNS, revenue maupun dalam pencapaian target

tamu bisnis.

Menurut manajemen hotel, penurunan yang terjadi mengindikasikan

bahwa tamu bisnis tidak puas melakukan kegiatan bisnis maupun menginap

kembali Marbella Suites Bandung. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

seperti persaingan dari competitors, pelayanan yang diberikan maupun faktor

lainnya. Oleh karena itu, pihak manajemen Marbella Suites Bandung terus menerus melakukan strategi dan pendekatan dalam upaya mensiasati

penurunan loyalitas yang terjadi.

Menurut manajemen hotel, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

loyalitas tamu bisnis adalah dengan cara menjalin hubungan dengan pelanggan.

Mengingat lokasi hotel yang cukup jauh dari pusat kota, menjalin hubungan

dengan pelanggan merupakan salah satu upaya agar dapat mengikat dan

me-manage tamu bisnis agar tetap loyal. Menjalin hubungan dengan tamu bisnis

tersebut merupakan implementasi dari upaya yang disebut dengan pendekatan

relationship marketing. Tujuan pendekatan relationship marketing adalah agar

hubungan antara pihak hotel dengan tamu bisnis lebih erat sehingga

menciptakan hubungan jangka panjang dan meningkatkan loyalitas.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:173) dalam proses hubungan

pemasaran, hubungan emosi merupakan faktor penting dalam keputusan

pembelian tamu bisnis untuk melakukan pembelian ulang terus-menerus (loyal).

Dalam hal ini relationship marketing merupakan faktor penting dalam mencapai

(27)

Menurut Sin et al. (2006:409), Relationship Marketing adalah kegiatan

hubungan bisnis pemasaran yang merupakan strategi untuk menarik pelanggan,

membangun hubungan jangka panjang dan loyalitas. Merupakan hubungan

bisnis yang terlibat dalam pelaksanaan konsep pemasaran. Relationship

Marketing terdiri dari trust, bonding, communication, shared value, empathy dan

reciprocity.

Trust atau kepercayaan, berkaitan dengan bagaimana Marbella Suites

Bandung memberikan kesan positif agar pelanggan bersedia setia untuk percaya

dan yakin terhadap hotel. Upaya Marbella Suites Bandung untuk membangun

trust antara lain dengan menepati janji yang diberikan kepada pelanggan,

pertanggungjawaban untuk memenuhi kebutuhan tamu, kejujuran pelayanan,

serta selalu menjaga keamanan hotel.

Bonding atau ikatan, mengacu kepada hubungan yang mengikat satu

sama lain. Ikatan personal yang lebih kuat antara pembeli dan penjual mengarah

pada komitmen yang lebih besar untuk menjaga hubungan. Untuk membangun

ikatan personal yang kuat, Marbella Suites Bandung memiliki program

membership yang memiliki berbagai benefit. Berbagai benefit tersebut antaralain:

pemberian compliment dan discount kamar, pemberian complimentary vouchers

untuk menginap, discount kamar untuk hari raya dan tahun baru, perlakukan

istimewa (special treatment), diutamakan dalam proses check-in (express

check-in) serta manfaat lainnya yang ditujukan agar dapat mengikat pelanggan.

Communication atau komunikasi, merupakan proses formal maupun

informal untuk bertukar dan berbagi informasi yang bermakna di waktu yang

(28)

persepsi dan harapan. Hal tersebut dapat diukur dengan proses dan upaya

Marbella Suites Bandung dalam menyampaikan informasi kepada pelanggan

antaralain proses komunikasi untuk memberikan informasi secara langsung (face

to face), telemarketing maupun melalui media printing (newsletter, flyers,

brochures dan sebagainya).

Shared Value atau Nilai Bersama, berkaitan dengan sejauh mana

mitra/pelanggan memiliki keyakinan tentang perilaku, tujuan, dan kebijakan

penting atau tidak penting, tepat atau tidak tepat, dan benar atau salah. Untuk

memperoleh nilai bersama tersebut Marbella Suites Bandung melakukan upaya

dengan mengadakan gathering rutin untuk tamu bisnis yang loyal. Hal tersebut

maksudkan untuk membina hubungan baik dengan tamu bisnis agar tetap

mensupport dan mengetahui seberapa tinggi ekspektasi clients serta

memberikan informasi tentang produk unggulan yang ada di Marbella Suites

Bandung.

Emphaty atau empati, sebagai upaya untuk memahami keinginan dan

tujuan bahkan memberikan bantuan khsusus. Marbella Suites Bandung

berupaya memberikan emphaty yang tinggi terhadap pelanggan, hal tersebut

diimplementasikan dengan memberikan perlakuan untuk pelanggan sesuai

dengan harapan bahkan memberikan rasa peduli yang tinggi seolah-olah

merasakan apa yang diinginkan pelanggan. Misalnya memberikan perhatian

dengan memberikan Gift dan kartu ucapan saat hari special, melakukan visiting

company pada saat yang tepat dan lain-lain.

Reciprocity atau timbal balik, mengacu kepada hubungan bisnis yang

menyebabkan salah satu pihak untuk memberikan bantuan atau membuat

(29)

kemudian hari. salah satu implementasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung

yaitu meberikan sponsorship dan joint promotion dengan tamu bisnis yang loyal.

Berbagai pendekatan relationship marketing yang diterapkan oleh seluruh

manajemen Marbella Suites Bandung terutama divisi Front Office, Room

Division, dan Sales&Marketing Marbella Suites Bandung. Dengan pendekatan

relationship marketing diharapkan dapat meningkatkan loyalitas tamu bisnis.

Menurut Barnes (2003:39) bahwa aspek penting yang membuat

pelanggan loyal adalah adanya hubungan pemasaran (relationship marketing).

Hubungan pemasaran yang menciptakan ikatan emosional membuat pelanggan

menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus berbisnis, melakukan

pembelian ulang terhadap perusahaan serta akan merekomendasikan hal baik.

Selain itu, untuk meningkatkan loyalitas perusahaan harus meningkatkan

kepuasan dan mempertahankan kepuasan tersebut dalam jangka panjang.

Dalam relationship marketing, loyalitas adalah tujuan utama perusahaan,

kekuatan hubungan pelanggan dengan perusahaan salah satunya ditunjukkan

dari tingkat kepuasan pelanggan (Storbacks dan Lethinen, 2003:83).

Mempertahankan bahkan meningkatkan loyalitas pelanggan berarti

meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan (Hurriyati, 2010:128).

Menurut Kotler dan Keller (2012:42) relationship marketing aims to build

mutually long-term satisfying long-term relationship with key stituents in order to

earn and retain their business.

Relationship marketing merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan

(30)

membangun hubungan pemasaran yang saling menguntungkan, berjangka

panjang, sehingga menciptakan loyalitas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, relationship marketing dapat

mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pelanggan dalam meningkatkan

loyalitas. Sesuai dengan pendapat para ahli dan fenomena yang terjadi di

Marbella Suites Bandung, perlu dilakukan penelitian dengan judul “UPAYA

MENINGKATKAN LOYALITAS TAMU BISNIS MARBELLA SUITES BANDUNG MELALUI RELATIONSHIP MARKETING (Survei pada Tamu Bisnis yang menginap di Marbella Suites Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan tamu bisnis mengenai relationship marketing yang

terdiri dari trust, bonding, communication, shared value, empathy dan

reciprocity pada Marbella Suites Bandung.

2. Bagaimana loyalitas tamu bisnis Marbella Suites Bandung.

3. Bagaimana pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas tamu bisnis

Marbella Suites Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Relationship Marketing di Marbella Suites Bandung yang terdiri dari trust,

(31)

2. Tingkat Loyalitas tamu bisnis di Marbella Suites Bandung.

3. Pengaruh relationship marketing yang terdiri dari trust, bonding,

communication, shared value, empathy dan reciprocity terhadap loyalitas

tamu bisnis di Marbella Suites Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan

praktis. Dalam hal ini kegunaan teoritis dipengaruhi oleh teori lama maupun

modifikasi, sedangkan kegunaan praktis berkaitan dengan kegunaan untuk

perusahaan. Kegunaan tersebut antaralain sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah mengembangkan ilmu

pengetahuan, peranan penting relationship marketing dan loyalitas tamu

di industri perhotelan. Sebagai wujud penguatan pendidikan yang

berkaitan dengan industri pariwisata khususnya industri perhotelan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian secara praktis adalah memberikan masukan bagi

manajemen Marbella Suites Bandung dalam meningkatkan loyalitas tamu

melalui relationship marketing yang terdiri trust, bonding, communication,

shared value, empathy dan reciprocity. Selain itu, diharapkan hasil

penelitian ini dapat menjadi evaluasi strategi bagi manajemen Marbella

Suites Bandung dalam mempertahankan bahkan meningkatkan loyalitas.

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisa mengenai upaya meningkatan loyalitas tamu

bisnis Marbella Suites Bandung menggunakan pendekatan manajemen

pemasaran, khususnya melalui relationship marketing. Objek penelitian yang

menjadi independent variable atau variabel bebas (X) yaitu relationship

marketing yang terdiri trust (X1), bonding (X2), communication (X3), shared value

(X4), empathy (X5) dan reciprocity (X6). Selanjutnya yang menjadi dependent

variable atau variabel terikat (Y) yaitu loyalitas dengan pembelian ulang secara

teratur, membeli antarlini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain dan

menujukkan kekebalan terhadap daya tarik pesaing.

Sugiyono (2010:13) mendefinisikan, “Objek penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Unit analisis dari penelitian ini adalah tamu bisnis yang menginap di

Marbella Suites Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka metode yang digunakan adalah metode pengembangan cross

sectional. Menurut Umar (2008:45), “Cross sectional method yaitu penelitian

dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu, tidak

(40)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan

Sugiyono (2010:2) menyatakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu”.

Berdasarkan penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Dimana dalam penelitian ini akan diuji

apakah relationship marketing berpengaruh terhadap loyalitas di Marbella Suites

Bandung. Menurut pendapat Sugiyono (2010:35) penelitian deskriptif sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan/atau mencari hubungan variabel satu sama lain.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

pelaksanaan Relationship Marketing dan tingkat loyalitas tamu bisnis Marbella

Suites Bandung.

Sedangkan menurut Mashuri (2008:45), pengertian metode verifikatif

sebagai berikut :

Penelitian verifikatif yaitu metode untuk menguji kebenaran, memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif

yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory

survey. Sugiyono (2010:11) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan

(41)

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini mengenai pengaruh relationship

marketing yang terdiri dari trust (X1), bonding (X2), communication (X3), shared

value (X4), empathy (X5) dan reciprocity (X6). Selanjutnya yang menjadi

dependent variable atau variabel terikat (Y) yaitu loyalitas dengan pembelian

ulang secara teratur, membeli antarlini produk dan jasa, mereferensikan kepada

orang lain dan menujukkan kekebalan terhadap daya tarik pesaing.

Penelitian ini menggunakan dua variable inti, yaitu variabel bebas

(independent variable) dan terikat (dependent variable). Menurut Sugiyono

(2010:59) “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat” sedangkan

“Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Secara lebih rinci

operasionalilasi masing-masing variabel ditunjukkan dalam Tabel 3.1 sebagai

[image:41.595.84.564.234.754.2]

berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

Relationship Marketing (X)

Relationship Marketing adalah kegiatan hubungan bisnis pemasaran yang merupakan strategi untuk menarik pelanggan, membangun hubungan jangka panjang dan loyalitas. Sin et al. (2006:409)

Trust

(X1)

Kesediaan untuk setia dan yakin pada perusahaan.

Kepercayaan yang kuat berujung

Kesesuaian Janji

Tingkat kesesuaian janji

complementary/discount room, free wi fi dan check-in express yang diberikan Marbella Suites Bandung untuk tamu bisnis dengan

Ordinal

(42)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

kepada komitmen dan hubungan yang kuat antara penjual dan pelanggan. Sin et al. (2006:409)

kenyataan

Keamanan

Tingkat keamanan selama menginap di Marbella Suites Bandung

Ordinal III.1.2

Tanggungjawab

Tingkat

pertanggungjawaban Marbella Suites Bandung dalam memenuhi

kebutuhan tamu bisnis

Ordinal III.1.3

Kejujuran Tingkat kejujuran

pelayanan yang diberikan Marbella Suites Bandung

Ordinal III.1.4

Bonding

(X2)

Hubungan bisnis yang saling mengikat atau bergantung antara kedua pihak. Ikatan dalam dua pihak (pembeli dan penjual) bertindak secara terpadu menuju tujuan yang diinginkan. Dimensi ikatan yang berlaku untuk loyalitas pelanggan mengembangkan, meningkatkan, dan menghasilkan langsung perasaan saling peduli dan rasa memiliki terhadap hubungan itu. Sin et al.

(2006:409)

Kemudahan

Tingkat kemudahan adanya hubungan yang saling mengikat

(program membership)

Ordinal III.1.5

Manfaat

Tingkat manfaat adanya hubungan yang saling mengikat (program

membership)

Ordinal III.1.6

Kesesuaian

Tingkat kesesuaian pelayanan yang diberikan terhadap pelanggan yang menjalin hubungan bisnis yang mengikat (member)

saat mereservasi hotel

Ordinal III.1.7

Communication

(X3)

Proses formal maupun informal untuk bertukar dan berbagi informasi yang bermakna di waktu yang tepat antara penjual dan pembeli. Komunikasi menumbuhkan kepercayaan dengan Keakuratan Tingkat keakuratan Marbella Suites Bandung dalam mengkomunuikasikan informasi melalui web/media social

Ordinal

III.1.8

Kejelasan

Tingkat kejelasan

komunikasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung dalam memberikan informasi melalui web/media social

(43)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item membantu dalam memecahkan perselisihan dan menyelaraskan persepsi dan harapan.Sin et al. (2006:409)

Tingkat kejelasan

komunikasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung dalam memberikan informasi melalui ii melalui

telephone (telemarketing)

Ordinal

III.1.10

Tingkat kejelasan

komunikasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung dalam memberikan informasi melalui media print (Newsletters for company, flyers, brochures

dansebagainya)

Ordinal III.1.11

Efektivitas

Tingkat efektivitas

komunikasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung dalam memberikan informasi melalui

telephone

Ordinal III.1.12

Manfaat

Tingkat manfaat

komunikasi yang dilakukan Marbella Suites Bandung dalam memberikan informasi melalui media print (Newsletters for company, flyers, brochures

dansebagainya)

Ordinal III.1.13

Shared Value (X4) Sejauh mana mitra/pelanggan memiliki keyakinan tentang perilaku, tujuan, dan kebijakan penting atau tidak penting, tepat atau tidak tepat, dan benar atau salah. Nilai Bersama telah lama dianggap sebagai dimensi penting dalam membangun hubungan penjual dan pembeli. Sin et al. (2006:409)

Efektivitas

Tingkat efektivitas adanya program untuk

kepentingan nilai bersama (gathering)

Ordinal III.1.14

Ketepatan

Tingkat ketepatan waktu diadakannya program untuk kepentingan nilai bersama (gathering)

Ordinal III.1.15

Manfaat

Tingkat manfaat diadakannya program untuk kepentingan nilai bersama (gathering)

Ordinal III.1.16

Emphaty

(X5)

Hubungan bisnis yang memungkinkan kedua belah pihak untuk peduli dan

Kemampuan

conflict handling (masalah atau keluhan)

Tingkat kemampuan Marbella Suites Bandung dalam menangani masalah atau keluhan tamu bisnis

(44)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item

melihat situasi dari sudut pandang pihak lain. Merupakan

upaya untuk

memahami

keinginan dan tujuan bahkan memberikan bantuan.

Sin et al. (2006:409)

Manfaat

Tingkat manfaat

pemberian Gift dan kartu ucapan saat ulang tahun perusahaan, hari raya dan tahun baru

Ordinal III.1.18

Tingkat manfaat visiting company yang dilakukan Marbella Suites Bandung

Ordinal III.1.19

Ketepatan

Tingkat ketepatan waktu dalam memberikan Gift

dan kartu ucapan saat ulang tahun perusahaan, hari raya dan tahun baru

Ordinal III.1.20

Kesesuaian

Tingkat kesesuaian Marbella Suites Bandung dalam pemberian Gift dan kartu ucapan saat ulang tahun perusahaan, hari raya dan tahun baru dengan harapan

Ordinal III.1.21

Tingkat kesesuaian Marbella Suites Bandung dalammelakukan visiting company dengan harapan

Ordinal III.1.22

Reciprocity

(X6)

Hubungan bisnis yang menyebabkan salah satu pihak untuk memberikan

bantuan atau

membuat tunjangan

karena saling

menguntungkan atau tunjangan yang akan diterima di kemudian hari.

Sin et al. (2006:409)

Manfaat

Tingkat manfaat support

atau kerjasama lain yang dijalin dengan Marbella Suites Bandung

Ordinal III.1.23

Kesesuaian

Tingkat kesesuaian

support atau kerjasama lain) yang diberikan Marbella Suites Bandung dengan harapan

Ordinal III.1.24

Loyalitas (Y)

Loyalitas adalah wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih.

Griffin (2009:3) Pembelian berulang secara kontinuitas pelanggan dalam melakukan pembelian atau konsumsi atas

Pembelian ulang secara teratur

Tingkat keinginan tamu bisnis untuk datang kembali ke Marbella Suites Bandung

Ordinal IV.1.1

Tingkat keseringan tamu bisnis melakukan pembeli ulang pada Marbella Suites

Ordinal

(45)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No. Item produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Griffin (2009:3) Bandung Pembelian yang dilakukan oleh pelanggan atas berbagai lini produk perusahaan.

Griffin (2009:3)

Membeli antarlini produk dan jasa

Tingkat keinginan tamu bisnis untuk menggunakan fasilitas lain selain kamar (Fitness Centre, Permata Spa, Pakubumi Adventure, dll)

Ordinal IV.1.3

Tingkat keseringan tamu bisnis dalam

menggunakan fasilitas lain selain kamar (Fitness Centre, Permata Spa, Pakubumi Adventure, dll)

Ordina IV.1.4

Kesediaan pelanggan dalam memberikan referensi kepada pihak lain.

Griffin (2009:3)

Mereferensikan kepada orang lain

Tingkat kesediaan tamu bisnis merekomendasikan Marbella Suites Bandung kepada orang lain untuk mengnap

Ordinal

IV.1.5

Tingkat keseringan tamu bisnis merekomendasikan Marbella Suites Bandung kepada orang lain untuk menginap Ordinal IV.1.6 Kekebalan atau tidakterdapatnya ketertarikan pelanggan terhadap pelayanan sejenis dan bentuk-bentuk promosi pesaing. Griffin (2009:3) Menujukan kekebalan terhadap daya tarik pesaing

Tingkat keinginan tamu bisnis untuk tetap menginap di Marbella Suites Bandung dibandingkan hotel lain

Ordinal IV.1.7

Sumber: Modifikasi Peneliti dari Berbagai Literatur

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Menurut Silalahi (2009:280), “Data merupakan hasil pengamatan dan

(46)

gejala tertentu”. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu data

sekunder dan data primer. Menurut Silalahi (2009:289-291) memberikan

pengertian sebagai berikut,

Data primer adalah suatu objek atau dokumen original-material mentah

dari perilaku yang disebut „first-hand information’. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.

Berdasarkan data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini,

[image:46.595.111.516.259.688.2]

maka peneliti menuliskannya dalam Tabel 3.2 berikut ini:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis

Data Sumber Data

1.

Occupancy beberapahotel bintang 5 di kawasan Bandung

Tahun 2012

Sekunder Manajemen Marbella Suites Bandung

2.

Occupancy dan revenue Marbella Suites Bandung dengan

competitors Tahun 2012

Sekunder Manajemen Marbella Suites Bandung

3.

RNS dan Prosentase Tamu Marbella Suites Bandung yang Menginap Berdasarkan Klasifikasi

Tahun 2010-2012

Sekunder Manajemen Marbella Suites Bandung

4.

Repeater loyal company Marbella Suites Bandung

Tahun 2010- 2012

Sekunder Manajemen Marbella Suites Bandung

5.

Strategi dan program yang dilakukan Marbella Suites

Bandung

Sekunder ManajemenMarbella Suites Bandung

6.

Tanggapan tamu bisnis mengenai

relationship marketing yang dilakukan Marbella Suites

Bandung

Primer

Tamu bisnis yang menginap di Marbella

Suites Bandung

7.

Tanggapan tamu bisnis mengenai loyalitas yang dilakukan Marbella

Suites Bandung

Primer

Tamu bisnis yang menginap di Marbella

(47)

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:389), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh tamu bisinis yang menginap di Marbella Suites

Bandung.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menentukan

secara jelas mengenai sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi

sasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah repeater tamu bisnis pada Marbella

Suites Bandung yang aktif melakukan kegiatan bisnis sekaligus menginap

selama tahun 2012, yaitu sebanyak 50 perusahaan.

Tamu bisnis Marbella Suites Bandung terbagi dalam 3 kategori yaitu:

Government, Incentives dan Corporate. Populasi yang dijadikan responden

dalam penelitian ini adalah pihak yang penting dalam pengambilan keputusan

untuk melakukan kegiatan bisnis pada perusahaan atau PIC(Person in Charge).

Salah satunya adalah manajer Marcomm (Marketing Communication).

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:389), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto

(2006:109), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi

(48)

populasi yaitu tamu bisnis yang aktif melakukan repeater sekaligus menginap

pada tahun 2012. Sampel tersebut diambil sebanyak 50 perusahaan yang terdiri

dari kategori tamu bisnis Marbella Suites Bandung, diantaranya: Government,

Incentives dan Corporate.

Berikut Tabel 3.3 mengenai klasifikasi sampel tamu bisnis yang aktif

menginap dan loyal melakukan kegiatan bisnis di Marbella Suites Bandung tahun

2012:

[image:48.595.113.513.240.641.2]

TABEL 3.3

SAMPEL TAMU BISNIS YANG AKTIF MELAKUKAN REPEATER DAN MENGINAP DI MARBELLA SUITES BANDUNG

TAHUN 2012

Kategori Tamu Bisnis Jumlah

Government (BUMN, Kementerian, etc) 19

Incentives (Pharmacy, Banking, Insurance, Automotive, etc) 17

Corporate (Travel,Wholesaller, etc) 14

Total 50

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Agar mendapatkan hasil yang representative dari populasi, maka setiap

subjek dalam populasi ini diupayakan memiliki peluang yang sama untuk menjadi

sampel. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan sampel jenuh.

Menurut Sugiono (2010:122):

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:401) sebagai berikut:

(49)

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Estenberg dalam Sugiono (2010:410) mendefinisikan teknik

wawancara sebagai berikut “a meeting of two person to exchange

information an idea through question and responses resulting in

communication and joint construction of meaning about a particular topic”.

Wawancara komunikasi langsung dengan pihak Marbella Suites

Bandung. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai

relationship marketing sebagai pendekatan atau strategi pemasaran yang

dilakukan oleh Marbella Suites Bandung .

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Marbella Suites Bandung

khususnya mengenai relationship marketing dan loyalitas.

3. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2010:422) mengemukakan bahwa “Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab”. Dalam penelitian ini kuisioner ditujukan kepada tamu bisnis

yang menginap di Marbella Suites Bandung, berisi pertanyaan mengenai

identitas responden, pengalaman responden, relationship marketing,

serta loyalitas tamu bisnis Marbella Suites Bandung.

4. Studi literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang

(50)

yang diteliti yang terdiri dari relationship marketing dan loyalitas. Untuk

mengetahui lebih jelas teknik pengumpulan data dalam penelitian ini,

[image:50.595.113.538.208.625.2]

maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.4 berikut:

TABEL 3.4

TEKNIK PENGUMPULAN DATA DIKAITKAN DENGAN TUJUAN PENELITIAN

No.

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Data

Digunakan Untuk Tujuan Penelitian T-1 T-2 T-3

1. Wawancara Pihak manajemen

Marbella Suites Bandung -

2. Observasi Pelaksanaan program

relationship marketing

Marbella Suites Bandung -

3. Angket/ Kuesioner

Tamu hotel bisnis yang menginap di Marbella

Suites Bandung

4. Studi Literatur Relationship marketing

dan loyalitas di Marbella

Suites Bandung

Sumber: Data Primer dan Data Sekunder, Diolah Kembali Oleh Peneliti

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam suatu penelitian, data merupakan hal paling penting karena

merupakan gambaran dari variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai

pembentukan hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data akan sangat

mempengaruhi kualitas hasil penelitian. Benar tidaknya data tergantung dari baik

atau tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

Penelitian ini menggunakan skala ordinal yang bertujuan untuk

membedakan antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi

bahwa ada urutan atau tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukkan

urutan peringkat. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih

(51)

of Successive Interval). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini

dilakukan dengan bantuan SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for

windows.

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas untuk mengukur bahwa

terdapat kesamaan antara data yang ada dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian.

Menurut Sugiyono (2010:455):

In

Gambar

TABEL
GAMBAR
Tabel 1.1 menunjukkan tahun 2008 hingga tahun 2012 wisman yang
TABEL 1.2 PERKEMBANGAN WISNUS (WISATAWAN NUSANTARA)
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam judul tersebut Kompas.com lebih berpihak kepada PDI-P hal ini terlihat dari adanya kata “Alasan” pada judul tersebut, sehingga penulis simpulkan bahwa Kompas.com

Water pocket uji coba tidak memiliki kapasitas untuk menampung dan menginfiltrasikan limpasan pada kondisi tersebut, sehingga untuk mencapai kondisi zero runoff pada kejadian

Bahan ajar (power point , buku referensi, handout) Mahasiswa mampu menggunakan ekspresi untuk menceritakan proses dan prosedur dalam Bahasa Inggris Lisan dan Tulisa n 2%

Pendapat lain yang disampaikan oleh Faustina (1995) performance adalah suatu cara mengukur konstruksi-konstruksi dari individu-individu anggota organisasi kepada organisasinya,

Kemampuan kerja diukur dengan menggunakan Kepuasan atas prestasi yang dicapai yaitu kepuasan hasil kerja yang dicapai guna meningkatkan prestasi, Pengakuan yang diperoleh

Sementara itu, Gronlund (1998) dalam Rusoni (2001) menyatakan bahwa penerapan portofolio sebagai asesmen otentik memiliki beberapa keuntungan, antara lain

yang bersedia menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang hadir. 10.9 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud