Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE
BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Nomor Pengunggahan
SURAT KETERANGAN
Nomor: 252/PERPUS/UG/2021Surat ini menerangkan bahwa:
Nama Penulis : REVIDA IRIANA NAPITUPULU, SKOM, MM
Nomor Penulis : 880079
Email Penulis : revida@staff.gunadarma.ac.id Alamat Penulis : BEJI, depok
dengan penulis lainnya sebagai berikut:
Penulis ke-2/Nomor/Email : VINCENTIUS BAGASKARA P. / 57416548 / vincentbp@student.gunadarma.ac.id
Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma, dengan rincian sebagai berikut :
Nomor Induk : FTI/IA/PENELITIAN/252/2021
Judul Penelitian : VIRTUAL REALITY INTERIOR APARTEMEN BERBASIS ANDROID Tanggal Penyerahan : 26 / 01 / 2021
VIRTUAL REALITY INTERIOR APARTEMEN
BERBASIS ANDROID
Pelaksana
REVIDA IRIANA NAPITUPULU VINCENTIUS BAGASKARA P
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
VIRTUAL REALITY INTERIOR APARTEMEN
BERBASIS ANDROID
Revida Iriana Napitupulu, Vincentius Bagaskara P
revida@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAKSI
Perkembangan Properti apartemen di Indonesia cukup pesat. Informasi yang dapat diperoleh masyarakat mengenai property apartemen, diantaranya menggunakan media cetak brosur atau majalah dengan hanya menampilkan objek dua dimensi. Tampilan apartemen dengan objek dua dimensi kurang mendukung terutama untuk para pembeli. Maka dari itu informasi bagi pembeli sebaiknya dilakukan pengembangan penyampaian informasi melalui objek secara tiga dimensi dengan menggunakan teknologi Virtual Reality. Pengembangan yang akan dibuat adalah Virtual Reality Interior Apartemen Berbasis Android. Pengembangan aplikasi Virtual Reality Interior Apartemen dibatasi pada jenis apartemen bertipe Studio, Alcove Studio dan Convertible Studio. Aplikasi Virtual Reality Interior Apartemen menggunakan metode SDLC Waterfall. Metode SDLC Waterfall meliputi beberapa tahapan yaitu Analisa Kebutuhan, Desain Sistem, Implementasi & Test Unit, integrasi & Sistem Tes serta Penggunaan & Pemeliharaan Sistem. Virtual Reality Interior Apartemen ini diperuntukkan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai apartemen. Penelitian menghasilkan Aplikasi Virtual Reality Apartemen bertipe Studio, Alcove Studio dan Convertible Studio bisa dilihat 3600 dan berkeliling dalam apartemen berikut informasi mengenai apartemen.
Kata kunci : Virtual Reality, Tipe Apartemen, Brosur, Majalah, Android.
1. PENDAHULUAN
Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer,.sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Virtual reality sangat membantu dalam mensimulasikan sesuatu yang sulit untuk dihadirkan secara langsung dalam dunia
nyata,seperti halnya untuk bidang bisnis apartemen. Hal yang dilakukan saat bisnis penjualan apartemen yaitu ketika pelanggan ingin membeli hunian dan ingin melihat interior ruangan, maka pihak penyedia jasa akan memberikan contoh interior ruangan yang ditawarkan dalam sebuah brosur/majalah. Penggunaan media brosur/majalah kurang baik, dikarenakan brosur/majalah yang terbuat dari kertas
dapat mudah rusak atau sobek. Selain itu, penggunaan brosur/majalah kurang dapat menarik minat masyarakat untuk melihat dan membaca , karena brosur/majalah yang masih menggunakan gambar 2 dimensi terlihat statis dan tidak memiliki animasi.
Sketsa apartemen yang digunakan bertipe Studio dengan luas 20-30m2, tipe Convertible Studio dengan luas 30-35m2
dan Alcove Studio dengan ukuran 20-35m2
dengan bentuk bangunan L yang memiliki ruang privasi. Ketiga tipe apartemen tersebut memiliki tata letak interior yang berbeda-beda seperti dapur, kamar tidur dan ruang tamu.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka muncul ide untuk membuat aplikasi dengan menerapkan teknologi Virtual Reality untuk pengenalan interior ruangan apartemen berbasis android dengan harapan pelanggan dapat memperoleh visualisasi interior ruang apartemen yang akan ditampilkan dalam bentuk objek maya tiga dimensi (3D) secara real time. sehingga konsumen memperoleh gambaran jelas dari model yang ditawarkan. Aplikasi ini hanya terbatas pada apatermen dengan tipe studio, tipe
alcove studio dan convertible studio, serta
dapat berjalan dalam ruangan apartemen dan melihat secara 3600.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah SDLC waterfall. Dalam metode waterfall terdapat beberapa tahapan.
Tahap pertama adalah Analisis Kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan software, hardware dan data.
Tahap kedua adalah Desain Sistem, dilakukan penggambaran model dari aplikasi yang akan dibuat dengan membuat Struktur navigasi, Use Case, Activity Diagram dan perancangan aplikasi.
Tahap Ketiga adalah Implementasi & Test unit, dilakukan pembuatan aplikasi dengan menggunakan Unity 3D .Lalu, setiap scene yang berada di unity 3D akan diuji sebelum diintegrasikan menjadi sebuah Aplikasi.
Tahap keempat adalah Integrasi & Sistem Tes, dengan menyatukan seluruh
scene pada unity untuk menjadi sebuah
aplikasi, software yang dibutuhkan pada saat pembangunan aplikasi yaitu Android SDK dan JAVA JDK. Setelah itu dilakukan tes sistem dengan menggunakan beberapa perangkat telepon genggam berbasis android.
3. APLIKASI APARTEMEN
Apartemen Studio merupakan unit apartemen yang hanya memiliki satu ruang, yaitu ruang multifungsi. Ruang tersebut dapat digunakan sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula terbuka tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya kamar mandi. Apartemen tipe studio relatif kecil. Tipe ini sesuai untuk penghuni Single Person atau pasangan tanpa anak. Luas unit ini minimal 20-35m2. Dalam pembuatan aplikasi ini ada beberapa tahap diantaranya :
Analisa Kebutuhan
Software dan hardware yang dibutuhkan adalah StarUML untuk perancangan program dan Unity 3D untuk pembuatan program, smartphone dan cardboard sedangkan kebutuhan data yang digunakan berupa gambar dan informasi mengenai apartemen
Desain Sistem
Penggambaran model Virtual Reality Interior Apartemen adalah dengan membuat Struktur navigasi,
Gambar 1. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur navigasi yang digumakan adalah Hirarki. Pengguna menjalankan aplikasi, dan akan masuk ke dalam Menu Utama aplikasi Virtual Reality tersebut. Pada menu utama terdapat empat menu pilihan yaitu Start, Help, Credit dan Exit.
Menu Start terdapat tiga sub menu jenis-jenis Apartemen bertipe Studio beserta informasi mengenai perbedaannya. Pada saat memilih salah satu dari ketiga jenis apartemen tersebut akan menampilkan visualisasi dari objek yang di pilih dalam Virtual Reality tersebut. Pada menu Help terdapat informasi penggunaan aplikasi dalam Virtual Reality tersebut. Sedangkan dalam menu Credit terdapat informasi mengenai pembuat aplikasi tersebut. Dan untuk menu Exit, pengguna akan keluar dari aplikasi tersebut.
Penggambaran model Virtual Reality Interior Apartemen juga dengan membuat
Use Case, dan Activity Diagram juga
perancangan pembuatan aplikasi Virtual
Reality seperti User Interface serta Interior
Apartemen Bertipe Studio, Alcove Studio
dan Convertible Studio dengan
menggunakan Unity 3D yang dapat menvisualisasi ruangan apartemen.
Gambar 2. Diagram Use Case
User menggunakan Cardboard, untuk melihat menu yang terdapat sub menu Start, Help dan Credit. Di dalam sub menu Start terdapat juga menu dari ketiga jenis apartemen studio. Kemudian, memilih menu pilihan yang dipilih sehingga mendapatkan informasi dan melihat objek 3D.
Gambar 3 Activity Diagram
Di dalam Activity diagram menjelaskan tahap menjalankan program Virtual Reality, dengan diikuti mendeteksi menu Virtual Reality di dalamnya, jika berhasil
akan menampilkan hasil rendering play yaitu rendering objek 3D beserta informasi. Jika tidak berhasil maka akan langsung keluar.
Rancangan Tampilan User Interface dan Sketsa Ruang Apartemen
Gambar.4 Rancangan Tampilan Menu Utama
Gambar 5 Rancangan Tampilan Menu Start
Gambar 6 Tampilan Sketsa Apartemen bertipe Studio
Gambar 7 Tampilan Sketsa Apartemen bertipe Covertible Studio
Gambar.8 Tampilan Sketsa Jenis Apartemen bertipe Alcove Studio
Gambar 9 Tampilan Menu Help
Gambar 10 Tampilan Menu About
Implementasi dan Test Unit
Terdapat tiga tahap dalam proses pembuatan aplikasi Virtual Reality
diantaranya :
a. Pembuatan User Interface
1) Memasukkan asset GoogleVR SDK ke dalam asset Unity.
2) Membuat scene baru bernama Menu Utama, dan memasukkan googleVR SDK yang berisi prefab GvrEditorEmulator, GvrReticlePointer dan GvrEventSystem ke dalam Hierarchy Menu Utama. .
3) Membuat bangunan dengan menggunakan objek Cube, Plane dan Point Light. Dan memasukkan tekstur ke dalam objek tersebut dengan memasukkan material.
Gambar.11 Tampilan Luar Bangunan
4) Membuat object empty, kemudian ganti nama menjadi Player. Setelah itu, masukkan main camera ke dalam Player.
5) Meletakan objek Player di tengah dan di dalam bangunan yang telah dibuat. Dan membuat canvas yang berisi gambar lingkaran di dalam main camera. Kemudian, pada Main Camera letakan GvrReticlePointer sebagai titik pusat. Dan untuk gambar lingkaran ubah seperti sebagai berikut.
Gambar 12 Tampilan Insceptor bemtuk Lingkaran
Gambar 13 Tampilan Main Camera dan Gambar Lingkaran
6) Memberi canvas yang diubah render mode menjadi world space agar bisa diubah posisinya
7) Tambahkan button yang diletakan sejajar dengan canvas
8) Tambahkan sprite 2D untuk tampilan lebih menarik.
Cara yang digunakan untuk setiap scene dalam pembuatan User Interface sama. Perbedaan hanya pada jumlah button, letak dan jumlah objek yang di masukkan.
b. Pembuatan Scene Interior
Apartemen
1) Membuat scene baru bernama Type Studio, dan memasukkan prefab
GvrEditorEmulator,GvrReticlePoin
ter, GvrControllerMain dan
GvrEventSystem ke dalam
Hierarchy di scene Type Studio.
2) Mengunduh objek yang diperlukan di www.archive3d.com.
3) Membuat bangunan dengan menggunakan objek Cube, Plane dan Light. Kemudian, memasukkan tekstur ke dalam objek tersebut dengan cara drag and drop material yang ingin dimasukkan.
4) Membuat object empty, kemudian ganti nama menjadi Player. Setelah
itu, masukkan main camera ke dalam Player.
5) Meletakan objek Player di tengah dan di dalam bangunan yang telah dibuat. Dan membuat canvas yang berisi gambar lingkaran di dalam main camera. Kemudian, pada Main
Camera letakan GvrReticlePointer
sebagai titik pusat. Dan untuk gambar lingkaran ubah seperti Gambar .12
Gambar. 14 Tampilan Main Camera dan Gambar Lingkaran
6) Memasukkan objek 3D yang telah di unduh ke dalam folder objek 3D Unity dengan cara drag and drop atau dengan import new asset lalu pilih objek 3D yang akan dimasukkan.
Gambar 15 Objek 3D yang telah dimasukkan ke dalam Asset folder
7) Memasukkan objek yang telah berada di folder Objek 3D dengan cara drag and drop ke dalam Hierarchy, kemudian sesuaikan ukuran dengan cara menggunakan scale, rotate dan
rect. Dan sesuaikan dengan
sketsa ruangan yang telah dibuat.
8) Membuat user interface yang terletak pada pintu.
Cara yang digunakan untuk membuat scene apartemen semua tipe sama, perbedaan terdapat pada tata letak objek yang harus sesui dengan sketsa interior apartemen.
Integrasi dan Sistem Tes
Gambar 16 Tampilan Scene-scene
Virtual Reality a. Integrasi
Integrasi yang di lakukan dengan menghubungkan antarscene dengan menggunakan button. Langkah dalam menghubungkan scene awal ke scene tujuan sebagai berikut :
1) Masuk ke dalam scene awal seperti Scene Menu
2) Menambahkan Event Trigger, script
Scene Ctrl dan GVRButton ke dalam inspector button.
3) Pada GVRButton masukkan gambar lingkaran pada objek Player
4) Memasukkan objek yang terdapat script Scene Ctrl(sceneManager) 5) Memasukkan fungsi
SceneCtrl.ChangeScene pada GVR Click.
6) Memasukkan string nama Scene seperti Menu Start untuk memasuk ke dalam scene Start yang terdapat jenis-jenis apartemen.
7) Masukkan total waktu yang dibutuhkan pada GVRButton. 8) Memasukan objek yang terdapat
GVRButton dan Fungsinya.
Gambar 17 Tampilan Inspector button Start Scene Menu
b. Pengujian Black Box
Pengujian yang di lakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji memeriksa fungsional dari perangkat lunak tersebut.
Tabel 3.1 Pengujian dengan menggunakan BlackBox
Gambar 3.17 Tampilan Menu Utama
Gambar 3.18 Tampilan Menu Start
Gambar 3.19 Tampilan Apartemen 1
Gambar 3.20 Tampilan Apartemen 2
Gambar 3.21 Tampilan UI Apartemen
4. PENUTUP
Aplikasi Virtual Reality Interior Apartemen ini dapat memberikan informasi seputar Apartemen tipe Studio, Aclove Studio dan Convertible Studio kepada pengguna aplikasi berupa nama, jenis, dan tata letak dari Apartemen. Setelah dilakukan black-box testing dan User Test, aplikasi dapat dijalankan dengan baik pada beberapa smartphone. User Interface
berjalan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Tombol yang digunakan untuk berpindah scene berfungsi dengan baik. Diharapkan pengguna aplikasi mendapatkan informasi yang cukup dalam pengenalan berbagai jenis apartemen. Hasil akhir yang diperoleh adalah Aplikasi
Virtual Reality Apartemen berupa tampilan
objek 3D yang bisa dilihat 3600 dan berkeliling dalam apartemen. Serta Informasi mengenai perbedaan antara Apartemen.
Aplikasi Virtual Interior Apartemen sebaiknya dikembangkan dengan (orang itu.) .menambah fitur merubah warna dinding pada apartemen, fitur merubah objek 3D furniture dan video.
PUSTAKA
[1] Andre Kurniawan Pamoedji, Maryuni dan Ridwan Sanjaya, 2017, Mudah Membuat Game
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dengan Unity 3D, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
[2] Miles, Russ and Kim Hamilton, 2006, Learning UML 2.0, 1st ed., O’Reilly Media, inc., Sebastopol. . [3] Sanjaya, Febriyan, 2014, Unity 5
&Blender Begginer , PT Trans
Media, Depok.
[4] Thorn, Alam, 2018, Unity 2018 by
Example, 2nd ed., Packt Publishing
Ltd, Birmingham.
[5] Astrid Dwi Chayaningtyas dan Setiamurti Rahardjo, 2016, Interior
dan Desain Produk, Jurnal Idealog,
Vol.1, No.2, Universitas Telkom. [6] Enviro Apartement, “Mengenal
Jenis-Jenis Apartemen. Mana yang Cocok Untuk Anda?”, URL: https://www.enviroapartment.com/ blog/artikel/mengenal-jenis-jenis- apartemen-mana-yang-cocok-untuk-anda
Diakses pada tanggal 20 Juli 2019 [7] Ertie Nur Hartiwati, UML, URL:
ertie.staff.gunadarma.ac.id/Downlo ads/files/49947/Unified+Modeling +La nguage.pdf
Diakses pada tanggal 20 Juli 2019 [8] M. Bashoirul W Sinambela, Yerry
Soepriyanto dan Eka Pranomo Adi, 2018, Taman Peninggalan
Sejarah Berbasis Virtual Reality,
Jurnal Kajian Teknologi
Pendidikan, Vol.1 No.1, Univeritas Negeri Malang.
[9] M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi, 2015, Pengujian Aplikas;i
Menggunakan Black Box Testing Boundary Value
Analysis, Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi Terapan, Vol. 1, No. 3, Universitas Widyatama.
[10] Niall Firth, URL:
“Virtual reality: Meet founding father Jaron Lanier”
https://www.newscientist.com/artic le/mg21829226-000-virtual-reality-meet-founding-father-jaron-lanier/ Diakses pada tanggal 21 Juli 2019 [11] Puspa Widanti, UML, URL:
https://widuri.raharja.info/index.ph p/TA1123368830
[12] Rebecca Mir, URL: “Extending the Museum
Experience with Virtual Reality” https://www.guggenheim.org/blogs /checklist/extending-the-museum-experience-with-virtual-reality Diakses pada tanggal 20 Juli 2019
[13] Widya Silfianti, Struktur Navigasi, URL:
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/ Downloads/files/12874/Struktur+N avig asi.pdf