• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 MODUL ONLINE 18.6 INTERPRETASI KENAMPAKAN BUDAYA PADA

PETA

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

FERANI MULIANINGSIH

PPG DALAM JABATAN

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

2018

(2)

2 A. PENDAHULUAN

Modul ini merupakan salah satu mata rantai yang tidak terpisahkan dari mata pelajaran IPS. Dalam modul ini diuraikan tentang pengertian peta, jenis-jenis peta, tujuan dan fungsi peta.

Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, modul ini juga ditata dengan format yang menarik dan didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah memahaminya.

Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda membaca dan memahami isi modul ini.

(1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda capai pada bab yang akan Anda pelajari.

(2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian.

(3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yangsedang dibahas.

(4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian pembelajaran yang akan anda dapatkan setelah mempelajari modul ini adalah: Menguasai Konsep Peta.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah anda mempelajari modul ini, anda akan memiliki kemampuan untuk:

a. Mendeskripsikan pengertian peta. b. Menyebutkan jenis-jenis peta.

(3)

3

c. Menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta. d. Mengenali komponen kelengkapan peta.

e. Menggolongkan penentuan Letak dan Nama (Topinimi) Unsur Geografis. f. Menganalisis interpretasi lokasi industri pada peta.

g. Menganalisis interpretasi lokasi pertanian pada peta

D. MATERI

Gambar 1. Peta kuno di Mesopotamia yang diperkirakan dibuat sekitar 3800 tahun

SM yang menggam-barkan sungai-sungai dan lahan pertanian di utara Mesopotamia.

Sumber: de Blijj, 1980.

Sejarah manusia telah berjalan selama ribuan tahun. Sudah menjadi sifatnya, manusia selalu ingin mengetahui hal-hal baru, termasuk di dalamnya mengekplorasi tempat-tempat baru. Oleh karena itulah dibuat peta. Pada perkembangannya, peta kemudian menjadi alat bantu paling dominan dalam mempelajari geografi (Gambar 1). Adanya peta membuat kita dapat mengetahui keadaan alam dan budaya suatu tempat dengan cepat.

Dalam menggambarkan permukaan bumi ke dalam peta digunakan sistem transformasi dari bidang lengkung menjadi bidang datar. Ilmu khusus yang mempelajari tentang peta disebut kartografi, dan orang yang ahli dalam pemetaan disebut kartograf.

(4)

4 1. Sub Materi 6: Interpretasi Kenampakan Budaya pada Peta

Melalui sebuah peta dapat dikenali berbagai ketampakan bentang budaya yang ada di permukaan bumi. Ketampakan tersebut dapat dilihat melalui simbol-simbol yang ada, atau dengan melihat legenda yang ada dalam sebuah peta. Ketampakan bentang budaya yang dapat dilihat antara lain lokasi industri dan lokasi pertanian dari sebuah peta. Salah satu contoh ketampakan bentang budaya pada peta adalah lokasi industri dan lokasi pertanian.

Pemanfaatan peta oleh manusia sudah berlangsung sejak dahulu. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang pemetaan, pemanfaatan peta untuk menunjang aktivitas kehidupan manusia pun makin meluas, baik dalam keperluan sipil maupun militer. Beberapa pemanfaatan peta, antara lain:

a. Petunjuk lokasi suatu wilayah di permukaan bumi.

b. Menggambarkan luas, bentuk, dan penyebaran berbagai gejala di muka bumi. c. Penentu jarak dan arah berbagai tempat di muka bumi.

d. Sumber keterangan keadaan sosiografis dan fisiografis suatu wilayah seperti jumlah penduduk, potensi sumber daya alam, relief, iklim, jenis vegetasi, dan lain-lain.

e. Sarana penerangan wilayah, seperti digunakan oleh pemerintah dan militer. f. Dokumen.

Demikian halnya dalam sektor industri dan pertanian sebagai contoh kegiatan ekonomi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan peta untuk menentukan lokasi industri maupun pertanian adalah sangat penting, sehingga didapatkan suatu lokasi yang ideal untuk menempatkan kedua aktivitas ekonomi manusia tersebut.

a. Lokasi Industri pada Peta

Untuk menganalisis lokasi industri pada peta, kita dapat melihat pada contoh peta rupa bumi berikut ini.

(5)

5

Gambar 13. Peta lokasi industri Kec. Jaten Karanganyar Sumber: Bakosurtanal, 2005

Dengan melihat peta di atas, dapat diketahui bahwa lokasi industri biasanya terletak di sepanjang jalan raya (kotak-kotak persegi panjang berwarna hitam pada peta adalah lokasi industri). Pemilihan lokasi industri tersebut, di samping letaknya strategis juga memudahkan dalam pendistribusian barang, karena tingkat keterjangkauan/aksesibilitasnya yang mudah.

Semakin berkembangnya sektor industri di Indonesia telah menyebabkan terjadinya percepatan munculnya bangunan industri. Keberadaan bangunan industri disamping memberikan dampak positif juga akan mempengaruhi potensi, kondisi, dan mutu sumber daya alam dan lingkungan yang dalam kurun waktu panjang dapat mengakibatkan potensi dan mutu lingkungan menurun bila pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya untuk industri tidak bijaksana, maka kebijaksanaan yang harus diupayakan adalah dengan mempertahankan dan meningkatkan perkembangan industri yang dapat memperhatikan potensi dan mutu lingkungan sehingga upaya pengendalian dan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan dapat dilokalisir

Untuk dapat menganalisis lokasi industri pada peta, maka tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor yang sudah kita pelajari sebelumnya, yaitu bahan mentah, modal, sumber energi, tenaga kerja, pasar, teknologi, transportasi, perundang-undangan, dan lingkungan. Perlu kalian ingat kembali bahwa keberadaan

(6)

faktor-6

faktor tersebut semata-mata untuk menghemat biaya transportasi yang seminimal mungkin sehingga biaya produksi dapat ditekan.

Selain unsur-unsur, penentu lokasi industri juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kegiatan industrinya. Misalnya, kalian ingin menentukan lokasi industri tekstil pada peta. Industri tekstil lebih menekankan pada gangguan tenaga pada penggunaan tenaga kerja yang banyak dengan pendidikan yang rendah, biaya angkut hasil produksi lebih tinggi daripada bahan mentah, terletak pada jaringan lalu lintas ramai, jauh dari lokasi pemukiman padat, harga lahan dan pajak yang rendah, dan adanya kebijakan pemerintah terhadap perencanaan tata ruang di lokasi tersebut.

b. Lokasi Pertanian pada Peta

Ketampakan pertanian di peta disimbolkan dengan simbol area dengan berbagai warna yang berbeda. Warna hijau untuk perkebunan, hijau gelap untuk hutan, dan bergaris untuk sawah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar peta di bawah ini! Dapatkah Anda menunjukkan di mana lokasi pertanian dan lokasi permukiman?

Gambar 14. Peta lokasi pertanian daerah Sleman

Berdasarkan pada peta rupa bumi di atas, dapat diketahui bahwa lahan pertanian ditunjukkan dengan warna biru muda dengan petak-petak halus. Biasanya

(7)

7

lokasi pertanian ini diapit dengan permukiman penduduk (ditunjukkan dengan warna kekuningan).

Penampakan wilayah permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk peta juga dapat difungsikan untuk berbagai keperluan. Salah satunya ialah untuk keperluan pertanian. Dengan menggunakan analisis peta, kita akan mudah menentukan daerah atau wilayah mana saja yang cocok untuk dijadikan lahan pertanian, serta jenis komoditas pertanian apa sajakah yang cocok pula di wilayah pertanian tersebut. Oleh sebab itu, untuk menjawab kedua pertanyaan tadi diperlukan analisis variabel yang terdapat dalam kompilasi peta yang berhubungan dengan aspek pertanian tersebut.

Sebagai contoh, untuk menentukan wilayah yang cocok dijadikan pertanian holtikultura, maka sebagai bahan pertimbangan awal diperlukan letak ketinggian wilayah tersebut dari peta topografi atau peta rupa bumi. Apabila ditemukan letak ketinggian antara 1000 – 15.000 m dpl, maka sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian holtikultura karena pada ketinggian tersebut tanaman holtikultura dapat hidup dan berkembang. Selanjutnya untuk menentukan jenis tanaman holtikutura yang cocok untuk ditanam, maka dalam hal ini diperlukan informasi yang lebih detail lagi yang diperoleh dari berbagai peta tematik, seperti peta tanah, peta curah hujan, peta geologi, dan sebagainya.

Dengan demikian, dari contoh kasus di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa keberadaan peta dapat diberdayakan untuk kepentingan pertanian. Adapun analisis peta yang menyangkut aspek pertanian antara lain.

1) Peta topografi/rupa bumi, untuk melihat ketinggian suatu wilayah, karena dengan melihat ketinggian dapat diperoleh pula data mengenai potensi curah hujan dan suhu yang berpengaruh terhadap aspek pertanian. Dari peta ini dapat diperoleh pula informasi tentang kemiringan lereng yang terdapat di suatu wilayah.

2) Peta tanah, untuk melihat jenis tanah yang ada sehingga dapat dijadikan acuan dalam menentukan jenis tanaman apa yang sesuai dengan kondisi tanahnya (struktur, tekstur, dan kelembapan).

(8)

8

3) Peta geologi, untuk melihat karakteristik batuan di sekitar wilayah pertanian. Dari peta ini dapat diperoleh data tentang permeabilitas batuan yang erat kaitannya dengan kemampuan dalam meloloskan air.

c. Proyeksi Peta

Proyeksi adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari globe ke dalam bidang datar. Contoh sederhana pembuatan peta dengan menggunakan proyeksi adalah seperti pada waktu kita mengelupas buah jeruk, kemudian kulit jeruk tersebut kita lembarkan.

Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan, yaitu:

1) peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.

2) peta harus equidistan, yaitu peta harus mempunyai jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala. 3) peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta harus

dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.

Terdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan untuk menggambar peta, yaitu proyeksi azimutal, kerucut, dan silinder.

1) Proyeksi Azimuthal

Proyeksi azimuthal ialah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi bentuk ini terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a) Proyeksi gnomonik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya terletak di pusat lingkaran. b) Proyeksi stereografik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya berpotongan

(berlawanan) dengan bidang proyeksi.

c) Proyeksi orthografik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya terletak jauh di luar lingkaran.

(9)

9

Gambar 15. Proyeksi Azimuthal

2) Proyeksi Kerucut

Proyeksi bentuk ini diperoleh dengan jalan memproyeksikan globe pada bidang kerucut yang melingkupinya. Puncak kerucut berada di atas kutub (utara) yang kemudian direntangkan. Proyeksi dengan cara ini akan menghasilkan gambar yang baik (relatif sempurna) untuk di daerah kutub utara dan di daerah kutub selatan.

(10)

10

3) Proyeksi Silinder

Proyeksi silinder diperoleh dengan jalan memproyeksikan globe pada bidang tabung (silinder) yang diselubungkan, kemudian direntangkan.

(11)

11 E. RANGKUMAN

1. Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2. Peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut karak-teristiknya, antara lain sebagai berikut.

a. Berdasarkan sumber datanya, peta dibagi menjadi peta induk dan peta turunan.

b. Berdasarkan isinya, peta dibagi menjadi peta umum dan peta khusus (tematik). Peta umum dapat dibagi menjadi peta topografi, peta chorografi, dan peta dunia.

3. Peta dikatakan lengkap dan baik apabila mempunyai komponen kelengkapan peta, yaitu: judul, garis tepi, orientasi, skala, garis lintang bujur, simbol, lettering, legenda, sumber dan tahun pembuatan, serta warna peta.

4. Ketampakan bentang budaya pada peta dapat dilihat dari peta lokasi industri dan peta lokasi pertanian.

(12)

12 F. TUGAS

Tugas Mandiri

Peta pernah dinobatkan sebagai ciri khas dari ilmu Geografi. Mengapa demikian?

Analisis

Tugas Mandiri

Jika kalian membuat peta dengan tema tempat-tempat favorit dan peta sekolah, apa fungsi dan tujuan dari pembutan peta tersebut?

Analisis

Tugas Mandiri

Banyak klasifikasi peta yang ada, carilah informasi dari berbagai buku mengenai hal tersebut! Jangan lupa untuk menuliskannya pada buku catatan!

(13)

13 G. TES FORMATIF

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Peta ialah gambaran permukaan bumi yang lebih terperinci dan diperkecil menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar sebagaimana penampakannya dari atas. Ilmu yang mempelajari tentang peta adalah .... a. map science

b. cartography c. cartographer d. petrologi e. geomorfologi

2. Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Perbandingan jarak antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan adalah pengertian dari ....

a. proyeksi b. skala c. legenda d. inset e. orientasi

3. Jarak antara kota A dengan kota B di peta adalah 5 cm. Peta tersebut mempunyai skala 1 : 100.000. Jarak sebenarnya di lapangan antara kota A dengan kota B adalah…. a. 10 km b. 2,5 km c. 5 km d. 50 km e. 0,5 km

4. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta yang menggambarkan ketampakan-ketampakan tertentu di permukaan bumi disebut....

a. peta umum b. peta tematik

(14)

14

c. peta chorografi d. peta kadaster e. peta statistik

5. Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan. Syarat-syarat simbol yang baik di bawah ini benar, kecuali ....

a. besar, agar mudah dibaca b. mewakili ketampakan aslinya c. mudah dikenali

d. sederhana

e. jelas, agar tidak menimbulkan salah tafsir

6. Sebuah peta yang ideal umumnya memiliki penggunaan warna tertentu sebagai salah satu kelengkapan simbol. Untuk menunjukkan dataran tinggi pada peta biasanya dilambangkan dengan warna ....

a. merah b. biru c. putih d. coklat e. hijau

7. Suatu peta dikatakan baik dan lengkap apabila memuat unsur-unsur pembuatan peta. Berikut ini yang tidak termasuk unsur-unsur pembuatan peta adalah .... a. skala peta

b. judul peta c. proyeksi peta d. legenda e. sumber peta

8. Suatu peta tertulis skala 1 : 500.000. Hal tersebut berarti .... a. setiap 1 cm di peta sama denan 500.000 cm di lapangan b. setiap 1 cm di peta sama dengan 500.000 km di lapangan c. setiap 500.000 cm di peta sama dengan 1 cm di lapangan d. setiap 500.000 cm di peta sama dengan 1 km di lapangan

(15)

15

e. setiap 1 cm di peta sama dengan 500 km di lapangan 9. Perhatikan gambar berikut ini!

Simbol tersebut menunjukkan…. a. ibu kota propinsi

b. ibu kota negara c. kecamatan

d. ibu kota kabupaten/kota e. lokasi tambang

10. Simaklah daftar kenampakan geografis di bawah ini: (1) sungai (6) bandar udara (2) gunung (7) suhu udara (3) danau (8) pelabuhan laut (4) kota (9) pemukiman (5) batas wilayah

Manakah dari kenampakan di atas yang menggunakan simbol titik? a. (1), (3), (5), dan (8)

b. (2), (4), (6), dan (8) c. (3), (6), (7), dan (9) d. (5), (6), (7), dan (9) e. (2), (3), (4), dan (8)

(16)

16 H. DAFTAR PUSTAKA

De Blijj, Harm J. 1980. The Earth, A Topical Geography.2ed. New York: John Wiley & Son

http://www.ipsmudah.com/2017/05/skala-peta-jenis-rumus-dan-contoh.html diunduh 10 April 2018 12.38 WIB

https://www.youtube.com/watch?v=ciT1QcO36_I diunduh 10 April 2018 John Hudson Tiner. 1997. Exploring Planet Earth. ISBN 0890511780,

9780890511787. books.google.co.id

Sinaga, Maruli. 1995. Pengetahuan Peta. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

I. KUNCI JAWABAN

1. B. cartography 2. B. skala 3. C. 5 km

4. B. peta tematik

5. A. besar, agar mudah dibaca 6. D. coklat

7. C. proyeksi peta

8. A. setiap 1 cm di peta sama denan 500.000 cm di lapangan 9. A. ibu kota propinsi

Gambar

Gambar 1. Peta kuno di Mesopotamia yang diperkirakan dibuat sekitar 3800 tahun  SM  yang  menggam-barkan  sungai-sungai  dan  lahan  pertanian  di  utara  Mesopotamia
Gambar 14. Peta lokasi pertanian daerah Sleman
Gambar 16. Proyeksi Kerucut
Gambar 17. Proyeksi Silinder

Referensi

Dokumen terkait

Konflik juga terjadi di wilyah pinggiran kota Madiun, rasa benci antar kedua pengikut perguruan ini sering kali menimbulkan konflik antar kedua perguruan,

Selain Koperasi XYZ, salah satu bank terkemuka di Indonesia juga memiliki andil dalam penyetoran modal pada BPR- BPR ini, selain itu juga ada beberapa saham BPR-BPR

Strategi yang lebih maju adalah dengan memanfaatkan organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan.. Organisme yang sudah banyak dimanfaatkan misalnya cacing tanah,

Dalam karya ilmiah ini, penentuan nilai batas atas dilakukan dengan menentukan spanning tree menggunakan adaptasi dari algoritme Prim.. Pada adaptasi algoritme

Pengembangan/pengelolaan/pemanfaatan.. c) Ada beberapa ternak lainnya baik sapi maupun kerbau liar di wilayah Indonesia. Seperti halnya kerbau-kerbau liar di

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bhandari dkk menunjukkan bahwa ANC lebih tinggi pada bayi baru lahir yang mengalami sepsis dibandingkan yang tidak mengalami

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel sense, feel, act dan relate serta pengaruh yang positif dan tidak signifikan untuk

Perusahaan menggunakan istrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur atas risiko suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing. Selain itu, Perusahaan