• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN HUI DAN NENG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA

TINGKAT 3 SASTRA CHINA BINUS

UNIVERSITY DALAM MENGGUNAKAN

“HUI” DAN “NENG”

Desriany, Yosephine, Temmy

BINUS UNIVERSITY, JL. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 ckluckyoo_hyun@yahoo.com; yosephineyu@yahoo.com; temmy@binus.edu

ABSTRACT

This thesis is trying to study and analyse the misinterpretation of auxiliary verb "会" (hui) and "

能" (neng) occurs during the learning process and suggest teaching solution, to reduce the

occurrence of such mistakes. Research method used quantitative method. First, the writer gave out questionnaires to 3rd grade students. Then, the result is classified into several types of errors to find a solution. Most students are weak in understanding auxiliary verb "会" (hui) and "能" (neng), the miss-using rate reached 50%, as for mix using rate reached 25.85%. The main reasons for those errors are influence of students’ first language, teaching mislead and cognitive error. At the end some solutions are proposed to reduce the occurrence of errors.

Keywords: Error Analysis, Auxiliary verb, Hui, Neng

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menyelami dan menganalisis kesalahan yang sering dilakukan pelajar dalam proses belajar, serta mengemukakan solusi pengajaran yang dapat meminimalisir persentase terjadinya kesalahan. Penulis menggunakan metode kuantitatif untuk mendukung penelitian ini. Pertama-tama, penulis membagikan kuesioner kepada mahasiswa tingkat 3. Kemudian dari hasil yang didapatkan, penulis mengkategorikan jenis kesalahan, menganalisa dan menemukan alasan dari kesalahan pelajar tersebut. Setelah diteliti, penulis mendapatkan hasil bahwa pemahaman pelajar terhadap makna “hui” dan “neng” tidak cukup, persentase kesalahan mencapai 50%, selain itu, sering juga terjadi pertukaran penggunaan antara “会” (hui) dan “能” (neng), persentase mencakup 25,85%. Penulis menyimpulkan bahwa alasan terjadinya kesalahan antara lain negative transfer of language, kesalahan pengajaran, cognitive error. Oleh karena itu, penulis juga menganjurkan beberapa solusi pengajaran guna menimalisir persentase kesalahan.

(2)

Kata Kunci: Error Analysis, Kata bantu kerja, Hui, Neng

PENDAHULUAN

Dalam mempelajari bahasa asing, sulit bagi pelajar untuk tidak melakukan kesalahan. Seiring dengan banyaknya kesalahan yang terjadi, orang-orang mulai melakukan penelitian untuk mencari tahu penyebab-penyebab terjadinya kesalahan. Analisis kesalahan merupakan bagian penting dalam pembangunan pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing. Dalam bukunya, Lu Jianming (1999) mengusulkan empat langkah dalam melakukan penelitian terhadap pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing, salah satu adalah memperkuat analisis perbandingan bahasa Mandarin dan bahasa asing, serta analisis kesalahan pelajar asing. Hal ini dapat semaksimal mungkin mempermudah pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing secara sistematis dan terarah. Selain itu, analisis kesalahan juga membantu pengajar dalam mengetahui jenis kesalahan yang sering dilakukan pelajar, serta mengajari pelajar bagaimana cara memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengajaran bahasa Mandarin kepada pelajar asing, penulis ingin melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada.

Dalam tata bahasa Mandarin terdapat kelompok kata yang disebut dengan“能 愿 动 词 ” (nengyuan dongci = kata bantu kerja). Kata bantu kerja merupakan kelompok kata yang tertutup, jumlahnya terbatas, namun maknanya sangat kompleks dan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan kelompok kata lainnya. (Liu Yuehua dll.,2007). Kata bantu kerja bisa digunakan di depan kata kerja ataupun kata sifat dimana menandakan ada kemungkinan, menandakan keharusan, dan menandakan keinginan subjektif.

“会” (hui) dan “能” (neng) yang termasuk dalam jenis “能愿动词”(kata bantu kerja) memiliki persentase penggunaan yang sangat tinggi, dalam HSK pun sering ditemukan kedua kata tersebut. Berdasarkan pengalaman penulis, presentase kesalahan untuk kedua kata tersebut pun sangat tinggi. Oleh karena itu, penulis menetapkan “会” (hui) dan “能” (neng) kedua kata ini sebagai ruang lingkup penelitian ini, dan mahasiswa/i tingkat 3 Sastra China BINUS University sebagai objek penelitian.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dengan jelas jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan pelajar dalam proses pembelajaran, kemudian mencari dan menganalisis penyebab dari terjadinya kesalahan, serta menemukan solusi yang tepat untuk menimalisisr terjadinya kesalahan.

Sebelumnya sudah terdapat beberapa penelitian terhadap kesalahan penggunaan kata “会” (hui) dan “能” (neng), diantaranya 闫肃 Yansu (2012) , 鲁晓雁 Lu Xiaoyan dan 李丹宁 Li Danning (2011). 闫

肃 Yansu dalam jurnalnya yang berjudul “汉语能愿动词“会”、“能”语境迁移偏误分析” mengatakan

kata bantu kerja dalam bahasa Mandarin dan kata bantu modal dalam bahasa Inggris mirip dan bersifat tertutup. Karena itu pelajar asing seringkali melakukan kesalahan dalam penggunaannya. Di antaranya “会” dan “ 能 ” adalah dua kata bantu kerja yang sering muncul kesalahan dan kesulitan dalam penggunaan. 鲁晓雁 Lu Xiaoyan dan 李丹宁 Li Danning dalam jurnal mereka yang berjudul ““能”与 “会”的对比及偏误研究” menyatakan pelajar asing sulit membedakan dan menggunakan “会” (hui) dan “能” (neng) dengan tepat, dalam komunikasi sering terjadi pertukaran, kehilangan dan kesalahan lainnya. Fungsi kata “会” (hui) dan “能”(neng) seharusnya dibedakan dan dijelaskan secara mendetail agar dapat mengurangi kesalahan penggunaan oleh pelajar asing.

Menurut Corder (2001), error adalah suatu bukti dari kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bukti dari apa yang mereka terima dalam proses pembelajaran, bukan hanya merupakan apa yang pengajar sampaikan. Intake tidak dapat disamakan dengan input.

METODE PENELITIAN

Untuk mendukung penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penulis membagi penelitian ini menjadi 6 langkah, antara lain: memilih kosa kata; mengumpulkan dan menganalisa data; pemastian kesalahan yang ada beserta perbaikannya; pengelompokkan jenis kesalahan; analisis penyebab terjadinya kesalahan; dan yang terakhir adalah solusi yang ditawarkan dalam

(3)

pengajaran. Setelah menetapkan kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng) sebagai kosa kata yang diteliti, kemudian pada tanggal 12 April hingga 23 April 2013, penulis melakukan survei terhadap mahasiswa/i tingkat 3 Sastra China BINUS University. Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner untuk mengetahui dengan jelas bagaimana cara mahasiswa/i dalam mengaplikasikan kedua kosa kata serta mencari letak kesalahan yang sering terjadi. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 90 kuesioner. Umpan balik yang diterima sebanyak 72 kuesioner. Kuesioner ditulis dengan bahasa Mandarin dan dilengkapi dengan 5 bagian, antara lain: 10 soal pilihan ganda di bagian pertama, 10 soal isian di bagian kedua, 5 soal melengkapi kalimat di bagian ketiga, 10 soal benar salah di bagian keempat, dan 4 soal peletakan posisi yang tepat.

Berdasarkan hasil dari survey yang telah dilakukan, penulis kemudian melakukan pengelompokkan jenis-jenis kesalahan, menganalisa data, mencari penyebab terjadinya kesalahan, dan pada akhirnya akan menyarankan beberapa solusi untuk mencegah ataupun meminimalisir masalah yang terjadi.

HASIL DAN BAHASAN

Berdasarkan penelitian awal, pemahaman mahasiswa/i terhadap “会” (hui) dan “能” (neng) tergolong lemah. Hasil penelitian menunjukkan, pemahaman mahasiswa/i terhadap arti “会” (hui) dan

“能” (neng) yang bagus mencapai 18,06%, biasa 40,27%, kurang 41,67%.

Gambar 1 Hasil Penelitian Awal

Kemudian, setelah penelitian lebih lanjut, penulis menemukan bahwa kesalahan pelajar umumnya pada 3 bagian, yaitu:

(4)

Gambar 2 Persentase Tiga Kesalahan Utama

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan pada bagian makna “会” (hui) dan “能” (neng) mencapai 50%, kedua adalah bagian letak atau posisi “会” (hui) dan “能” (neng) mencapai 33,33% dan 22,22% pada bagian bentuk negatif “会” (hui) dan “能” (neng).

(5)

Walaupun penulis telah mengkategorikan kesalahan pelajar menjadi 3 bagian utama, tetapi untuk menunjukkan perbedaan antara bentuk yang salah dan bentuk yang benar, penulis akan mengklasifikasikan jenis kesalahan berdasarkan pendapat para ahli. Carl James (2001) membagi jenis kesalahan menjadi 5, yaitu: omission, addition, misformation, misordering, dan blends. Menurut penelitian sebelumnya yang menganalisa kesalahan nengyuan dongci, penulis menyimpulkan bahwa kesalahan pelajar dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu: omission, addition, misordering dan 混用 (hunyong = pertukaran penggunaan).

1. Addition

Dimana terdapat penambahan unsur bahasa yang seharusnya tidak ada, contoh: (1) *汉语虽然很难学,但是我要能要能要能要能学好。

(2) *只要还有一丝希望,我不能不能不能不能坚持下去。

Pada kalimat pertama, jika ingin menyatakan keinginan subjektif, hanya perlu memakai “要 ” (yao),sedangkan jika ingin menyatakan kemungkinan, hanya perlu memakai “能” (neng),“要” (yao) dan “能” (neng) tidak dapat dipakai bersamaan. Kalimat kedua seharusnya tidak menggunakan “不” (bu) di depan, membuat kalimat tidak masuk akal.

2. Omission

Terdapat kekurangan unsur bahasa yang diperlukan dalam kalimat, contoh:

(1) *不管是不是好朋友,如果你有什么需要,我一定( )来帮助你的。

(2) *因为今天我很忙,所以我( )能参加你的生日会。

Kalimat pertama menyatakan tekad, seharusnya di belakang kata kerja predikat menggunakan “会” (hui) untuk memperkuat kepastian. Pada kalimat kedua, sebelum “能” (neng) seharusnya ada kata “不” (bu) untuk menunjukkan orang yang berbicara sibuk sehingga tidak dapat menghadiri pesta ulang tahun. 3. Misordering

Dimana adanya kesalahan letak pada satu atau beberapa unsur bahasa dalam kalimat, contoh: (1) *我看着他们有困难能能能不帮助吗? 能

(2) *我家里能能能能有点事,下午的会不参加了。 (3) *能能能能像王明那样的好人,天下有几个呢?

Kalimat pertama termasuk “兼语句” (jianyu ju),dalam jenis kalimat seperti ini, kata bantu kerja/nengyuan dongci biasanya diletakkan setelah kata kerja yang pertama, tidak dapat diletakkan setelah “兼语句” (jianyu ju). Pada kalimat kedua, “能”(neng)tidak seharusnya diletakkan di depan “有点事”, ini dapat menimbulkan kesalahpahaman bahwa “我”(wo=saya) berharap rumahnya ada masalah, “能” (neng) seharusnya diletakkan di belakang “不” (bu) untuk menandakan pembicara tidak dapat menghadiri rapat. “能” (neng) pada kalimat ketiga seharusnya diletakkan setelah subjek, peletakan“能” (neng) yang tepat adalah sebelum “有” (you=ada) untuk menyatakan kemungkinan.

4. 混用 (hunyong = pertukaran penggunaan)

4.1 Pertukaran pemakaian antara “会” (hui) dan “能” (neng), contoh: (1) *今天晚上星星很多,一点云也没有,明天肯定不能不能不能不能下雨。 (2) *我想学开车,你会会会会教我吗?

(3) *我会开车,可是在北京不会不会不会不会开,因为我没有驾驶证。

Kalimat pertama merupakan kalimat pernyataan kepastian, lebih cocok menggunakan “会” (hui). Kalimat kedua menyatakan kemungkinan, pembicara menyatakan keinginan lawan bicara, belum ada jawaban pasti, lebih cocok menggunakan “能” (neng). Pada kalimat ketiga, walaupun pembicara dapat

(6)

mengendarai mobil, tetapi karena tidak memiliki SIM (dimana situasi tidak mengizinkan), maka si pembicara tidak diperbolehkan mengendarai mobil di Beijing, di sini lebih tepat menggunakan “不能”. 4.2 Pertukaran pemakaian “会” (hui) dan “能” (neng)dengan nengyuan dongci (kata bantu kerja) lain, contoh:

(1) *我已经吃饱了,不可以可以可以可以再吃了。 (2) *我不太可以可以可以可以喝酒。

(3) *他刚来中国,还不可以不可以不可以用筷子。 不可以

Kalimat pertama menyatakan pembicara sudah tidak mampu melanjutkan kegiatan makan, menggunakan “不能”lebih tepat, “不可以”mempunyai maksud bahwa pembicara tidak diizinkan untuk melanjutkan makan. Kalimat kedua menyatakan kemampuan minum arak/bir pembicara tidak begitu bagus, tidak cocok menggunakan “不太可以”, seharusnya menggunakan “不太会”atau “不太能”.

(7)

Kalimat ketiga menyatakan bahwa si “他” karena baru tiba di China, sehingga “他” belum dapat menggunakan sumpit, seharusnya menggunakan“不会”.

Gambar 3 Persentase Jenis Kesalahan

Berdasarkan gambar di atas, dari jenis kesalahan yang dibuat oleh pelajar, “混 用 ” (hunyong=pertukaran penggunaan) memiliki presentase tertinggi yaitu 25,85%, kedua adalah misordering, di mana presentase kesalahan 2,49%, sedangkan addition dan omission sama-sama sebesar 0,07%.

Proses paling penting dalam analisis kesalahan adalah menyelidiki penyebab dari terjadinya kesalahan. Satu-satunya cara untuk memahami dengan jelas bagaimana keadaan kesalahan yang dibuat pelajar adalah dengan mempelajari penyebab dari kesalahan tersebut. Apabila sudah menemukan penyebabnya, maka langkah selanjutnya yaitu mengusulkan saran pengajaran yang sesuai dengan tujuan dapat meminimalisir persentase terjadinya kesalahan. Berdasarkan kesalahan yang dilakukan pelajar dalam kuesioner, penulis memaparkan 3 penyebab terjadinya kesalahan:

1. 母语负迁移 (negative transfer of language)

Saat mempelajari bahasa tujuan, pelajar sering menyamakan tata bahasa ibu pada tata bahasa tujuan, sehingga menimbulkan kesalahan. Pakar psikolinguistik menyatakan, kesalahan yang muncul saat mempelajari second language, 30% diantaranya berasal dari pengaruh tata bahasa ibu, terlebih pada saat proses pembelajaran dasar, pengaruh bahasa ibu sangat besar, contoh:

(1) *晚上十点,书店打烊了,我不会不会不会不会去买那本书了。

Arti “会” (hui) dan “能” (neng) dalam bahasa Indonesia yaitu “bisa” atau “dapat”yang menyatakan kemampuan melakukan suatu kegiatan, keduanya tidak memiliki tata bahasa yang khusus. Sedangkan dalam bahasa Mandarin, arti dasar“会” (hui) dan “能” (neng) adalah mampu melakukan suatu kegiatan, tetapi dalam situasi yang berbeda, keduanya memiliki arti lain. “Terdapat perbedaan pada struktur bahasa ibu dan bahasa yang dipelajari, pengaruh bahasa ibu pelajar dapat menimbulkan kesalahan dalam bahasa” (Dulay, Burt & Krashen,1982; Littlewood, 1984). Pelajar lebih sering memperhatikan kesamaan pada umumnya dan mengabaikan perbedaan khusus tata bahasa. Oleh karena itu, untuk memahami bahasa tujuan, pelajar harus mampu mengatasi pengaruh dari bahasa ibu. Pada contoh di atas, karena keadaan 书

店打烊了(toko buku sudah tutup) ini tidak mengizinkan. menyebabkan pembicara tidak dapat membeli

buku, lebih tepat menggunakan “不能”. 2. 教学误导(kesalahan dalam pengajaran)

Saat mempelajari second language, selain faktor internal, terdapat juga pengaruh dari luar. Pengajaran yang tidak tepat, kekurangan dalam bahan pengajaran juga dapat memicu terjadinya kesalahan. Walaupun pada buku Hanyu Jiaocheng jilid 1B bab 28 menjelaskan tentang nengyuan dongci (kata bantu kerja)

(8)

secara mendasar, termasuk“会” (hui) dan “能” (neng),tetapi tidak dijelaskan secara detail letak perbedaan dan keunikannya. Penjelasan nengyuan dongci (kata bantu kerja) biasanya terdapat pada tingkat dasar, pada tingkat menengah dan tinggi jarang diberikan pengulangan, kata bantu kerja seperti “会” (hui) dan “能” (neng) yang hampir mirip ini perlu dijelaskan lebih lanjut, tidak cukup hanya dijelaskan pada tingkat dasar. Pengajar juga sulit menjelaskan secara detail dan menyeluruh karena dibatasi kemampuan yang dimiliki pelajar pada tingkat dasar. Objek penelitian penulis adalah mahasiswa tingkat 3 semester 6, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan dalam pemahaman penggunaan“会” (hui) dan “能” (neng), karena pelajaran mengenai kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng) hanya muncul di tingkat 1 semester 2., sehingga ada beberapa mahasiswa tingkat 3 tidak mengingat lagi perbedaan antara“会” (hui) dan “能” (neng). Walaupun “会” (hui) dan “能” (neng) sering muncul, tetapi menghadapi soal yang lebih sulit, pelajar tidak tahu apakah menggunakan “会” (hui) atau “能” (neng).

3. 认知偏误 (cognitive error)

认知偏误 (cognitive error) menuju pada kesalahan yang muncul akibat adanya kontradiksi antara pengetahuan seseorang terhadap suatu bahasa dan tata bahasa tersebut, disebut juga“普遍偏误”(common error)[4]. Kata bantu kerja“会”(hui) memiliki 4 arti, sedangkan“能”(neng) memiliki 5 arti,format pelafalan dan penulisan sama, tetapi format tersebut tidak sesuai dengan semua arti, sulit dibedakan. Contoh:

(1) *她很能能能吃,对食物的要求非常高。 能 (2) *玉文很会会会会吃,一次可以吃下三碗饭。

Pada contoh di atas, penggunaan kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng) sering tertukar. Contoh kalimat pertama lebih tepat menggunakan “会” (hui) , karena “很会吃” menandakan bahwa dia tahu jelas makanan apa saja yang enak dan penilaiannya terhadap cita rasa makanan sangat tinggi. Sedangkan pada kalimat kedua seharusnya menggunakan “很能吃” menandakan bahwa dia makan dengan porsi yang sangat banyak. Perhatikan kalimat di bawah ini:

(3) 她学了多年的钢琴,现在会/能弹出很多好曲子。

Dalam kuesioner, penulis menyadari bahwa pada pertanyaan ini, mayoritas dari pelajar cenderung menjawab salah satu dari“会” (hui) dan “能” (neng), namun sebenarnya kedua kata tersebut sama-sama dapat digunakan. Apabila menggunakan “会” (hui), maka kalimat itu menandakan bahwa setelah belajar selama beberapa tahun, dia lihai dalam bermain piano. Sedangkan menggunakan “能 ” (neng) menandakan bahwa subjek berada di titik di mana dia memiliki kemampuan memainkan banyak lagu indah dengan piano.

Berdasarkan 3 contoh kalimat di atas, bisa didapatkan kesimpulan: dikarenakan kemampuan mengenal dan memahami yang rendah, sekalipun pada bagian belakang kalimat pertama dan kedua diberi penjelasan yang cukup jelas untuk membedakan kedua kalimat tersebut, kemungkinan pelajar melakukan kesalahan akan tetap ada. Begitu juga dengan kalimat ketiga, terjadi dikarenakan pelajar kurang memahami persamaan dan perbedaan antara “会” (hui) dan “能” (neng).

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis mengetahui bahwa pemahaman pelajar terhadap kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng)masih kurang, terutama makna kedua kata. Oleh karena itu, penulis mengusulkan beberapa saran pengajaran.

Pengajar seharusnya memahami dengan jelas penggunaan dan karakteristik dari “会” (hui) dan “能” (neng) terlebih dahulu, kemudian menyelami kemampuan pelajar dalam menerima dan meresapi materi, serta mengetahui jenis kesalahan yang sering dilakukan pelajar. Setelah itu, pengajar diharapkan dapat menemukan metode pengajaran yang tepat untuk membantu pelajar dalam membedakan“会” (hui) dan “能” (neng). Selain itu, pengajar juga diharuskan untuk dapat membimbing pelajar dalam mengatasi

(9)

pengaruh bahasa ibu terhadap pembelajaran bahasa asing. Dalam proses belajar mengajar, materi yang digunakan juga memberi pengaruh yang besar. Biasanya penjelasan mengenai “会” (hui) dan “能” (neng) hanya terdapat dalam materi tingkat dasar, sedangkan pada tingkat menengah dan tingkat atas, jarang sekali di temukan penjelasannya. Menghadapi situasi demikan, pengajar seharusnya mengulangi penjelasan sebelumnya di saat yang tepat dan memberukan penjelasan yang lebih mendalam mengenai penggunaan“会” (hui) dan “能” (neng).

Pemberian soal latihan juga berperan penting dalam meningkatkan pemahaman pelajar. Pengajar diharapkan dapat membuat soal-soal latihan berdasarkan tingkat kemampuan pelajar dan jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan standard dan membantu pelajar dalam menguasai“会” (hui) dan “能” (neng).

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian skripsi ini, penulis mendapat kesimpulan bahwa pemahaman mahasiswa Sastra China tingkat 3 BINUS University terhadap kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng) kurang mendalam, terutama mengenai makna dari kedua kata tersebut, persentase kesalahan yang dilakukan mencapai 50%. Hal ini juga menyebabkan mahasiswa seringkali mengalami kesulitan dalam proses belajarnya. Survey menunjukkan, mahasiswa yang memahami dengan baik makna dari kedua kata tersebut mencapai 18,05%, pemahaman lumayan mencapai 40,27%, dan yang pemahamannya kurang mencapai 41,67%. Penulis akan mengelompokkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa kedalam 4 jenis, yaitu Omission, Addition, Misordering, dan 混用 (hunyong=pertukaran penggunaan). Setelah menganalisis data-data yang didapat, penulis mengetahui bahwa dari jenis-jenis kesalahan yang dilakukan, persentase 混用(hunyong=pertukaran penggunaan) paling tinggi, yaitu 25,85%. Sedangkan jenis kesalahan lainnya termasuk kategori rendah, antara lain: omission 0,07%, addition 0,07%, dan misordering 2,49%.

Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam kuesioner, penulis memaparkan 3 alasan dilakukannya kesalahan dan yang pertama adalah 母语负迁移 (negative transfer of language). Ketika mempelajari bahasa lain, terutama pada tahap awal, pelajar seringkali melakukan kesalahan dikarenakan pengaruh dari peraturan tata bahasa yang digunakan dalam bahasa ibu. Pelajar cenderung memperhatikan kesamaan dari kedua kata tersebut, namun mengabaikan perbedaan dan karakteristik yang terdapat didalamnya. Kedua adalah kesalahan dalam pengajaran, juga termasuk kekurangan dalam materi pengajaran. Dikarenakan kata bantu kerja “会” (hui) dan “能” (neng) merupakan kelompok kata yang seringkali digunakan, pengajar tidak hanya menjelaskan makna dan penggunaan kedua kata, tetapi juga harus mengajak pelajar untuk bersama-sama menganalisa karakteristik kedua kata. Terakhir adalah kesalahan yang terjadi dikarenakan faktor intern, yaitu pelajar itu sendiri. Dikarenakan kemampuan pemahaman pelajar yang rendah, terdapat kesulitan bagi pelajar dalam memahami persamaan dan perbedaan kedua kata tersebut, dan pada akhirnya melakukan kesalahan dalam penggunaannya.

Menghadapi masalah-masalah di atas, penulis menyarankan pengajar untuk membantu palajar dalam mengatasi pengaruh bahasa ibu pada proses pembelajaran. Selain diharuskan untuk memahami sepenuhnya makna dan penggunaan“会 ” (hui) dan “ 能 ” (neng), pengajar juga diharapakan untuk mengetahui dengan jelas kemampuan pelajar dalam meresapi materi, dengan begitu pengajar akan menemukan metode pengajaran yan tepat dan sesuai bagi pelajar. Pengajar juga diharapkan dapat membuat soal-soal latihan yang sesuai dengan kemampuan dan jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan pelajar. Dengan solusi-solusi di atas, diharapkan dapat membantu pelajar untuk lebih memahami makna dan penggunaaan“会” (hui) dan “能” (neng), serta meminimalisir persentase kesalahan yang terjadi.

REFERENSI

程美珍,李珠.汉语病句辨析九百例 [M]. 北京:华语教学出版社, 1997. 黄伯荣,廖序东. 现代汉语(下册) [M]. 北京:高等教育出版社,2008.

(10)

姜丽萍. 汉语作为第二语言课堂教学 [M].北京:北京语言大学出版社,2011. 李筑萍. 二语习得中的错误分析 [J]. 遵义师范学院学报,2005,7(1): 43-45. 卢福波. 对外汉语教学实用语法 [M].北京:北京语言大学出版社,2001. 鲁晓雁,李丹宁. “能”与“会”的对比及偏误研究 [Z]. http://www.xzbu.com/2/view-470995.htm. 2012-03-04/2013-02-09. 吕叔湘. 现代汉语 800 词 [M].北京:商务印书馆,2001. 孟国. 对外汉语十个语法难点的偏误研究 [M].北京:北京大学出版社,2011. 王建勤. 汉语作为第二语言的习得研究 [M]. 北京:北京语言大学出版社,1997. 闫肃. 汉语能愿动词“会”、“能”语境迁移偏误分析 [Z]. http://www.xzbu.com/5/view- 1241179.htm. 2012-03-26/ 2013-02-09. 杨寄洲. 汉语教程教师用书(第一、二册)[M]. 北京:北京语言大学出版社,2004. 俞理明. 语言迁移与二语习得——回顾、反思和研究 [M]. 上海:上海外语教育出版社,2006. 张丽. 留学生“会”与“能”的实用情况分析 [J]. 暨南大学华文学院学报,2008,(3): 52-58. 周健. 汉语课堂教学技巧 325 例 [M]. 北京:商务印书馆,2009. 周小兵,李海鸥.对外汉语教学入门 [M]. 广州:中山大学出版社,2004. 周小兵,朱其智,邓小宁. 外国人学汉语语法偏误研究 [M]. 北京:北京语言大学出版社,2007. 朱丽云. 实用对外汉语—一重点难点词语教学词典 [M].北京:北京大学出版社,2010.

Ellis,R. (2009). Second Language Acquisition. Shanghai: Shanghai WaiyuJiaoyuChubanshe. _____. (2010). Second language acquisition, teacher education and languagepedagogy. Language Teaching, 43, 182-201.

Garner, B.A. (2012). What's an Error in Language?. ABA Journal, 98,20-23.

James, C. (2008). Errors in Language Learning and Use:Exploring Errors Analysis. (12,83,106-111). Beijing: Foreign Language Teaching and ResearchPress.

Myles,F. (2010). The development of theories of second language acquisition.Language Teaching, 43, 320-332.

RIWAYAT PENULIS

Desriany lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 20 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2013.

Yosephine lahir di kota Tanjung Pinang pada tanggal 24 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang sastra pada tahun 2013.

Gambar

Gambar 1 Hasil Penelitian Awal
Gambar 3 Persentase Jenis Kesalahan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Fakta sosial ikut memperkaya novel ini dalam menggambarkan kehidupan nyata masyarakat Indonesia, yang diulas secara komprehensif. Misalnya, permasalahan susahnya akses kesehatan

Nilai koefisien determinasi adalah 68,7% memiliki arti bahwa pengaruh variabel DER, DR, EPS dan ROE secara simultan terhadap harga saham adalah sebesar 68,7% yang

[r]

Dengan kata lain fungsi- fungsi tersebut, belum di bawah satu komando operasi tersendiri, yang dipimpin oleh seorang panglima (unity of command), walaupun dalam pembinaan dan

Stator merupakan bagian dari motor yang tidak bergerak (stasioner/statis). Stator berupa kumparan yang dialiri dengan arus bolak- balik untuk menghasilkan medan magnet

Dari data tersebut maka dapat diperoleh rata-rata tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis mahasiswa pada siklus I yaitu mahasiswa yang paham sebanyak 25%,

Kendaraan niaga tipe L300 PU menunjukkan pola data musiman, oleh karena itu metode peramalan yang cocok digunakan adalah triple exponential smoothing.. Sedangkan kendaraan niaga