• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA

DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan

oleh

Arie Gesarina

0905973

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA

DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26

Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh Arie Gesarina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Arie Gesarina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ARIE GESARINA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA

DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. H. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. NIP 196109101986031004

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung)

oleh Arie Gesarina

0905973

ABSTRAK

(5)

ii

THE IMPROVEMENT OF THE STUDENTS’ NEWS TEXT WRITING ABILITY USING GROUP INVESTIGATION METHOD

(An Action Research in the VIII Grade of SMP Negeri 26 Bandung)

by

Arie Gesarina

0905973

ABSTRACT

The stud e titled The I pro e e t of the Stude t’s Ne s Te t Writing Ability

Usi g Group I estigatio Method as oti ated the o sta le fa ed the VIII

grader students of SMP Negeri 26 Bandung in writing news text including: determining the ideas; expanding the ideas; the use of diction; and punctuation. According to the interview to one of the language teacher in SMP Negeri 26 Bandung, the problem faced by the students affected by the way the teacher conduct teaching procedures seemed uninteresting and tended to be boring so that the students were not motivated to learn during the class. Therefore, this study used group investigation method to solve the problem. It purposed to improve the students writing ability. Either this study aimed to describe teaching and learning plan, teaching and learning process, and the result of teaching and learning of news text writing using group investigation method. The method used in this study was action research which purposed to describe the learning problem objectively including recovery, improvement, and class organizing. The result of this study were in case of the teaching and learning planing there were several

components should be payed attention including the research; determining topics that are going to be invastigated in each cycle; organizing RPP; preparing lesson medias; and organizing evaluation tools. In the teaching and learning process done within three cycles; it could be concluded that news text writing using investigation group method

(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR BAGAN... xi

DAFTAR DIAGRAM... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah... 7

1.3Batasan Masalah... 7

1.4Rumusan Masalah... 7

1.5Tujuan Penelitian... 8

1.6Manfaat Penelitian... 8

1.7Anggapan Dasar... 9

1.8Definisi Operasional... 9

BAB 2 MENULIS TEKS BERITA DAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK... 11

2.1 Hakikat Menulis... 11

2.1.1 Pengertian Menulis... 11

(7)

vi

2.1.3 Fungsi dan Manfaat Menulis... 13

2.1.4 Tahap Menulis... 16

2.2 Teks Berita... 17

2.2.1 Pengertian Berita... 17

2.2.2 Layak Berita... 18

2.2.3 Unsur-unsur Berita... 21

2.2.4 Jenis dan Struktur Berita... 23

2.2.5 Bahasa Berita... 26

2.3 Model dan Metode Pembelajaran... 27

2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)... 27

2.3.1.1 Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif... 28

2.3.1.2 Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif... 31

2.3.1.3 Metode-metode dalam Pembelajaran Kooperatif... 33

2.3.2 Metode Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)... 34

2.3.2.1 Tahapan Pembelajaran Metode Investigasi Kelompok... 35

BAB 3 METODE PENELITIAN... 37

3.1 Metode Penelitian... 37

3.2 Subjek Penelitian... 39

3.3 Prosedur dan Desain Penelitian... 40

3.3.1 Studi Pendahuluan... 40

3.3.2 Perencanaan Tindakan... 41

3.3.3 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi... 41

3.3.4 Refleksi... 42

3.4 Instrumen Penelitian... 42

(8)

vii

3.4.2 Angket... 43

3.4.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 45

3.4.4 Lembar Observasi... 50

3.4.5 Lembar Tes Kemampuan Siswa... 53

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 53

3.6 Teknik Pengolahan Data... 55

3.6.1 Analisis Data... 55

3.6.2 Kategorisasi Data dan Interpretasi Data... 55

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 57

4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan... 57

4.1.2 Hasil Pelaksanakan Tindakan... 58

4.1.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1... 59

4.1.2.1.1 Perencanaan Pembelajaran... 59

4.1.2.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran... 60

4.1.2.1.3 Pengamatan Pembelajaran... 63

4.1.2.1.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Kelas... 63

4.1.2.1.3.2 Hasil Pengamatan Tugas Siswa... 69

4.1.2.1.4 Refleksi... 95

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2... 96

4.1.2.2.1 Perencanaan Pembelajaran... 96

4.1.2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran... 97

4.1.2.2.3 Pengamatan Pemebelajaran... 99

4.1.2.2.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Kelas... 100

(9)

viii

4.1.2.2.4 Refleksi... 132

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus 3... 132

4.1.2.3.1 Perencanaan Pembelajaran... 133

4.1.2.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran... 134

4.1.2.3.3 Pengamatan Pembelajaran... 136

4.1.2.3.3.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Kelas... 137

4.1.2.3.3.2 Hasil Pengamatan Tugas Siswa... 143

4.1.2.3.4 Refleksi... 163

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 163

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN... 170

5.1 Simpulan... 170

5.2 Saran... 172

DAFTAR PUSTAKA... 173

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(10)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib mulai dari sekolah tingkat dasar sampai dengan sekolah tingkat menengah. Bahkan, bahasa Indonesia diberikan juga di perguruan tinggi.

Sebenarnya, bahasa Indonesia sudah mulai dipelajari sebelum kita memasuki dunia sekolah karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, Tarigan (2008: 1) menjelaskannya sebagai berikut:

dalam memeroleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur-tunggal.

(11)

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus terus dipelajari secara mendalam dan bahkan harus dikuasai oleh siswa.

Pembelajaran bahasa Indonesia terbagi atas empat keterampilan dasar berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat kompleks. Seperti yang dikemukakan oleh Zainurrahman (2011: 2), di antara keterampilan berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, dan laporan penelitian.

Setiap orang pasti bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menjadi seorang penulis yang baik walaupun orang tersebut menguasai tiga keterampilan berbahasa lainnya. Seperti yang dituturkan oleh Zainurrahman (2011: 6), bahwa meskipun setiap orang bisa menulis, tidak semua orang bisa menjadi penulis yang baik, walaupun dalam berbicara dia merupakan seorang orator yang luar biasa sekalipun. Ini sudah menjadi ketentuan bahwa untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik haruslah melalui latihan dan praktik yang panjang.

Menulis adalah suatu kegiatan yang menuangkan ide, gagasan, dan pikiran seseorang ke dalam sebuah tulisan yang kemudian dikembangkan berdasarkan ilmu dan pengetahuan penulisnya. Oleh karena itu, selain melalui latihan dan praktik yang panjang, ilmu, pengetahuan, dan luasnya wawasan pun harus dimiliki oleh seorang penulis yang baik. Seperti yang dikatakan Tarigan (2008: 4), bahwa dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

(12)

modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, tidak terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Pada kenyataannya, banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah untuk pembelajaran menulis. Rendahnya nilai menulis pada siswa dapat disebabkan oleh faktor kurangnya minat dari diri siswa itu sendiri. Tidak hanya itu, pemilihan metode yang kurang cocok dalam pembelajaran menulis di sekolah pun menjadi faktor penyebab rendahnya nilai siswa dalam pembelajaran menulis.

Kondisi tersebut juga ditemukan di SMP Negeri 26 Bandung sebagaimana terungkap dalam hasil wawancara peneliti dengan seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia, Marlan Sugiretnoyo, pada tanggal 8 Maret 2013. Beliau mengatakan, bahwa pembelajaran menulis itu merupakan keterampilan berbahasa yang paling sulit dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran menyimak. Hal itu dikarenakan sulitnya siswa mencari dan mengungkapkan gagasannya ke dalam tulisan dan juga minimnya pengetahuan siswa terhadap tata tulis. Sebenarnya, tidak akan sulit kalau siswa terus berlatih dan mencobanya. Kebanyakan siswa merasa tidak percaya diri ketika tulisannya dibacakan di depan kelas, tetapi ketika ditanyakan apa alasan yang membuat mereka tidak percaya diri jawabannya hanya “tidak tahu”. Sebenarnya alasan siswa tidak percaya diri adalah kurangnya penguasaan siswa terhadap keterampilan menulis. Contohnya, seperti siswa terkadang membuat kalimat yang tidak efektif, kemudian kata sambung yang salah atau itu-itu saja, dan wawasan yang kurang luas. Namun, kita juga tidak bisa seratus persen menyalahkan kekurangan siswa. Guru pun perlu dilihat apakah cara mengajarnya sudah benar ataukah hanya sekedar mengajar tanpa mengetahui bahwa ada siswa yang belum menguasai materi.

(13)

menulis teks berita, dan penggunaan kalimat efektif yang digunakan dalam menulis teks berita.

Namun, menurut 13 dari 30 siswa yang peneliti wawancarai, menuangkan gagasan merupakan hal yang paling sulit dalam menulis sebuah teks berita. Selebihnya, 7 dari 30 siswa beranggapan bahwa hal yang paling sulit dalam menulis teks berita adalah menggunakan kalimat efektif, 5 dari 30 siswa memilih menggunakan tata tulis, dan 5 dari 30 siswa memilih mengurutkan gagasan.

Kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan, nyatanya merupakan masalah yang paling utama dalam menulis sebuah teks berita. Siswa merasa bahwa guru hanya memberikan penjelasan tentang unsur-unsur dalam teks berita dan diksi. Kemudian, setelah menjelaskan guru pun langsung memerintahkan siswa untuk menulis sebuah teks berita. Padahal, siswa merasa kesulitan untuk mencari dan menuangkan gagasan untuk membuat sebuah teks berita.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan 30 orang siswa SMP Negeri 26 Bandung, peneliti mengambil kesimpulan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang masih sulit dilakukan oleh siswa. Hal ini terlihat dalam keterampilan dasar menulis sebuah teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Kesulitan mencari dan menuangkan gagasan, menjadi permasalahan utama yang dialami siswa dalam menulis sebuah teks berita.

(14)

materi sehingga setiap individu di dalam kelompok tersebut dapat memahami bahkan menguasai materi yang diberikan. Penilaian guru terhadap setiap siswa juga dipengaruhi oleh bagaimana keberhasilan kelompoknya. Tahapan metode investigasi kelompok menurut Isjoni (2007: 59) adalah sebagai berikut:

pada model ini siswa dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perkawanan atau berdasarkan pada keterkaitan akan sebuah materi tanpa melanggar ciri-ciri cooperative learning. Pada model ini siswa memilih sub topik yang ingin mereka pelajari dan topik biasanya telah ditentukan guru, selanjutnya siswa dan guru merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar berdasarkan sub topik materi yang dipilih. Kemudian siswa mulai belajar dengan berbagai sumber belajar baik di dalam atau pun di luar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar baik di dalam atau pun di luar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar selesai mereka menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas.

Permasalahan di atas cukup menjadi alasan mengapa pembelajaran menulis teks berita harus ditangani. Oleh karena itu, peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, sehingga mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. Metode PTK ini dilakukan karena adanya sebuah masalah yang timbul dari siswa dan guru di dalam kelas. Penelitian ini dilakukan secara siklus dan dalam setiap siklusnya memiliki empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Siklus dalam PTK ini tidak memiliki batasan tertentu karena penelitian ini berakhir apabila peningkatan proses belajar mengajar sudah dianggap cukup.

(15)

dalam dua siklus ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis paragraf persuasif. Pada siklus pertama, terdapat 21 dari 42 orang siswa atau 50% dari seluruh siswa kelas X-H yang mendapatkan nilai di bawah KKM (tidak tuntas) dan 21 orang siswa lainnya mendapatkan nilai di atas KKM (tuntas). Pada siklus berikutnya, sebanyak 39 orang siswa kelas X-H mendapatkan nilai di atas KKM (tuntas) dan hanya tiga orang siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (tidak tuntas). Walaupun masih terdapat tiga orang siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, peneliti menganggap bahwa penelitian ini sudah mencapai keberhasilan yang diinginkan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Nuryanah (2010) yang berjudul

“Penerapan Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-F SMK 45 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode investigasi kelompok ini juga berpengaruh dalam pembelajaran berbicara. Penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam tiga siklus ini menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X-F SMK 45 Lembang dalam pembelajaran berbicara. Perubahan tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor siswa mulai dari siklus pertama sampai siklus ketiga. Rata-rata skor siklus pertama adalah 65,08; siklus kedua adalah 74,62; siklus ketiga adalah 87,67. Berdasarkan hasil penelitian itu, kekurangan dan kelemahan siswa pada umumnya berkaitan dengan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Oleh karena itu, dengan menerapkan model investigasi kelompok dalam pembelajaran berbicara, kekurangan dan kelemahan tersebut dapat diminimalisasi.

(16)

tinggi seperti SMP Negeri 26 Bandung juga tidak luput dari permasalahan akademik. Dengan demikian, judul penelitian yang peneliti ajukan adalah “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Investigasi Kelompok (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/ 2013)”.

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan siswa dalam menulis masih sangat minim sehingga diperlukan perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Karena untuk meningkatkan kemampuan menulis, siswa harus terus belajar sampai siswa benar-benar menguasainya.

b. Guru kurang kreatif dalam memilih dan menerapkan metode untuk pembelajaran menulis teks berita.

c. Pemilihan metode yang variatif dan sesuai akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks berita.

1.3Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut.

a. Materi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis teks berita yang terdapat di standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas VIII semester II.

b. Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis di kelas adalah metode investigasi kelompok.

1.4Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(17)

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

c. Bagaimana hasil pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: a. perencanaan pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi

kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013;

b. pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013;

c. hasil pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

a. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penjelasan dari metode investigasi kelompok dalam pembelajaran bahasa, terlebih dalam pembelajaran menulis teks berita.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi (1) penulis, (2) guru, (3) siswa, dan (4) pembaca.

(18)

(2) Bagi guru, penelitian ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi para guru. Penelitian ini berisikan bagaimana seharusnya guru mengadakan pembelajaran di kelas agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran yang monoton atau itu-itu saja.

(3) Bagi siswa, penelitian ini memiliki manfaat yang sangat besar karena dalam penelitian ini siswa mendapatkan suasana baru untuk belajar. Dengan metode yang diterapkan dalam penelitian ini, peneliti berusaha memberikan suasana belajar yang baru bagi siswa, sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Selain itu siswa juga belajar aktif di kelas, dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan, mencapai tujuan dari pembelajaran, dan mendapatkan hasil atau nilai yang memuaskan.

(4) Bagi pembaca, manfaat penelitian ini bagi pembaca adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca di bidang pendidikan serta mengetahui cara pengajaran yang baik di kelas.

1.7Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa.

b. Menulis teks berita perlu dipelajari dan dikuasai oleh siswa kelas VIII SMP. c. Metode investigasi kelompok adalah metode pembelajaran yang berasal dari

model pembelajaran kooperatif dan metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks berita

1.8Definisi Operasional

Definisi operasional yang berlaku dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(19)

berita. Kemampuan menulis teks berita ini akan dinilai nantinya sebagai bukti hasil belajar siswa di dalam kelas.

b. Metode investigasi kelompok dalam penelitian ini adalah salah satu metode dari model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita di kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung.

(20)

37

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan sebuah metode penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Metode penelitian ini bertujuan untuk menanggulangi masalah yang dialami siswa maupun guru di dalam proses belajar mengajar pada kelas tertentu. Menurut pandangan Ebbut dan Elliot (Undang, 2009: 7), bahwa kata

kunci orientasi PTK adalah “perbaikan” praktik pengajaran di dalam kelas yang

dilaksanakan secara sistematis. Dengan PTK diharapkan kualitas belajar siswa meningkat lebih baik daripada sebelumnya. Sementara itu, Arikunto (2010: 129) berpendapat,

bahwa menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindkaan nyata dalam bentuk proses pengembangan

inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Dengan demikian, dapat ditekankan bahwa penelitian ini berawal dari adanya sebuah masalah yang timbul dalam PBM di kelas. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pada beberapa siklus sampai hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan oleh guru. Setiap siklusnya, penelitian ini terdiri atas (1) tahapan perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi, dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.

(21)

masih di bawah rata-rata yang diinginkan oleh peneliti.

Berikut ini adalah skema alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2006: 79-80).

a. Tahap pra-PTK

1) Identifikasi masalah 2) Analisis masalah 3) Rumusan masalah b. Tahap pelaksanaan PTK 1) Perencanaan (Planning)

Tahap utama dalam PTK adalah tahap perencanaan. Dalam tahap ini, peneliti menyusun sebuah perencanaan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan. Untuk perencanaan siklus I disusun berdasarkan hasil observasi awal, perencanaan siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, dan begitu pun seterusnya sampai tujuan dari penelitian ini tercapai sesuai dengan yang peneliti harapkan.

2) Pelaksanaan (Acting)

Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Tahap ini adalah tahap di mana berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang sudah di susun pada tahap sebelumnya.

3) Pengamatan (Observing)

Selama proses belajar mengajar berlangsung, guru dan para observer mengisi lembar observasi yang disediakan untuk mencatat juga memberikan tanggapan mengenai proses belajar mengajar tersebut.

4) Refleksi (Reflecting)

(22)

Tindakan Kelas.

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas, Elfanany (2013: 56)

3.2 Subjek Penelitian

Langkah utama yang harus dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian pendahuluan atau pengamatan awal. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat mengetahui dan memahami kondisi lingkungan serta latar belakang suatu subjek yang akan diteliti, seperti lokasi penelitian, waktu penelitian, dan setting serta karakteristik subjek penelitian. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

a. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII-I SMP Negeri 26 Bandung, Jalan Sarimanah Blok 23 Sarijadi.

Siklus berikutnya Refleksi

Observasi

Refleksi

Pelaksanaan Pelaksanaan Observasi

Siklus 1

Siklus 2

Perencanaan

(23)

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari pertengahan bulan April 2013 sampai selesai, sesuai dengan siklus yang dibutuhkan.

c. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII-I SMP Negeri 26 Bandung. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini karena menurut hasil observasi peneliti, siswa kelas VIII-I mayoritas mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan dalam menulis sebuah teks berita. Selain itu, siswa juga cenderung malas dengan situasi proses belajar mengajar di kelas yang membosankan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode group investigation atau investigasi kelompok sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis teks berita.

3.3Prosedur dan Desain Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai prosedur dan desain penelitian yang isinya meliputi (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan dan observasi, serta (4) refleksi.

3.3.1 Studi Pendahuluan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sumber permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama pada materi menulis sebuah teks berita. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti melakukan sebuah wawancara dengan seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu Marlan Sugiretnoyo dan menyebarkan 30 lembar angket secara acak kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung.

(24)

masih kesulitan dalam menerapkan tata tulis yang baik dan benar.

Sedangkan berdasarkan angket yang telah diisi oleh 30 siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung, sebanyak 43% atau 13 siswa menjawab bahwa hal yang paling sulit dalam menulis teks berita adalah menuangkan gagasan, 23% atau 7 siswa menjawab menyusun kalimat efektif, 17% atau 5 siswa menjawab mengurutkan gagasan, dan 17% atau 5 siswa menjawab menggunakan tata tulis.

3.3.2 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan (planning) dilakukan peneliti sebagai persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Dalam menyusun perencanaan tindakan, peneliti harus melakukan observasi untuk mengidentifikasi semua hal yang menyangkut permasalahan pembelajaran menulis teks berita, seperti kondisi sekolah, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber ajar, format penilaian, dan evaluasi pembelajaran yang digunakan. Kegiatan pengamatan ini, peneliti gunakan sebagai tahap awal untuk memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Tahap-tahap dalam perencanaan tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut.

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);

b. menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan selama melaksanakan kegiatan penelitian;

c. menyiapkan lembar observasi aktivitas kelas; d. menentukan waktu penelitian.

3.3.3 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

(25)

atau investigasi kelompok sebagai metode pembelajaran. Kemudian, pelaksanaan penelitian ini diobservasi menggunakan lembar observasi aktivitas kelas yang dilakukan oleh orang lain sebagai observer.

3.3.4 Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi atau evaluasi dari kegiatan penelitian pada siklus awal. Refleksi atau evaluasi dilakukan berdasarkan hasil observasi aktivitas kelas dan melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, refleksi atau evaluasi juga bertujuan untuk melakukan berbagai perubahan sebagai tahap penyempurnaan tindakan yang dirasa kurang maksimal dalam penelitian. Peneliti melakukan refleksi atau evaluasi bersama peneliti mitra pada tiap siklusnya, mulai dari siklus 1, siklus 2, sampai dengan siklus berikutnya hingga mencapai hasil yang diharapkan.

3.4 Instrumen penelitian

Berikut ini adalah penjelasan tentang instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu (1) pedoman wawancara, (2) angket, (3) RPP, (4) lembar observasi, dan (5) lembar tes kemampuan siswa.

3.4.1 Pedoman Wawancara

(26)

NO PERTANYAAN JAWABAN 1. Bagaimana kemampuan belajar

siswa pada pelajaran bahasa Indonesia?

2. Apakah nilai siswa pada pelajaran bahasa Indonesia melebihi nilai-nilai mata pelajaran lain?

3. Keterampilan berbahasa apa yang paling menonjol dari siswa?

4. Keterampilan berbahasa apa yang paling sulit dikuasai siswa?

5. Mengapa keterampilan berbahasa tersebut sulit dikuasai oleh siswa? 6. Bagaimana usaha Bapak atau Ibu

untuk mengurangi kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa tersebut?

7. Kendala apa saja yang Bapak atau Ibu alami dalam rangka mengatasi kesulitan siswa?

8. Apakah Bapak atau Ibu sering menggunakan metode pembelajaran yang berbeda pada setiap materi

menggunakan metode grup investigasi? Kalau sudah, bagaimana hasilnya?

3.4.2 Angket

(27)

Nama : ___________ Kelas : ____ Jenis Kelamin : P/ L

Jawablah angket ini dengan sebenar-benarnya!

1. Apakah Anda menyukai pelajaran bahasa Indonesia?

A. Sangat suka C. Kurang suka

B. Suka D. Tidak suka

2. Keterampilan apa yang Anda sukai dalam Pelajaran Bahasa Indonesia?

A. Menyimak C. Berbicara

B. Membaca D. Menulis

3. Keterampilan apa yang paling sulit Anda pahami dalam mempraktikannya?

A. Menyimak C. Berbicara

B. Membaca D. Menulis

4. Apakah keterampilan menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia itu sulit bagi Anda?

A. Sangat sulit C. Agak sulit

B. Sulit D. Tidak sulit

5. Apakah Anda menyukai pembelajaran menulis sebuah teks berita?

A. Sangat suka C. Kurang suka

B. Suka D. Tidak suka

6. Jika menyukai pembelajaran menulis sebuah teks berita, apa alasan Anda? A. Materinya menarik

B. Model/ metode pembelajarannya menarik C. Cara guru menyajikan materi sangat menarik

D. Lain-lain : ___________________________________________________ 7. Jika kurang menyukai pembelajaran menulis sebuah teks berita, apa alasan

Anda?

A. Materinya tidak menarik

B. Model/ metode pembelajarannya tidak menarik C. Cara guru menyajikan materi kurang menarik

D. Lain-lain : ___________________________________________________ 8. Apakah Anda merasa masih banyak kekurangan dalam praktik menulis teks

berita?

A. Sangat kurang C. Cukup

B. Kurang D. Lebih dari cukup

9. Materi apa yang kurang Anda pahami dalam pembelajaran menulis teks berita? A. Unsur 5W+1H C. Struktur penulisan

B. Kalimat efektif D. Tanda baca dan ejaan 10. Kesulitan apa yang Anda temukan dalam menulis sebuah teks berita?

(28)

RPP merupakan instrumen yang sangat penting dalam penelitian ini, karena RPP adalah acuan bagi setiap pengajar untuk menjalankan PBM di kelas. Peneliti merumuskan RPP ini untuk merealisasikan rencana peningkatan pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung. RPP berisikan bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan peneliti, mulai dari model, metode, teknik, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas. RPP yang digunakan setiap siklusnya berbeda. Hal itu dikarenakan setiap RPP yang digunakan pada setiap siklus disusun berdasarkan hasil refleksi dan harus ada perbaikan.

Berikut ini adalah format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh peneliti.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP/ MTs

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2x40 menit

A.STANDAR KOMPETENSI

Menulis: Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/

poster.

B.KOMPETENSI DASAR

Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

C.MATERI PEMBELAJARAN

1. Unsur-unsur Menulis Teks Berita

Berita memuat informasi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Informasi tersebut merupakan aturan 5W + 1H. Aturan 5W + 1H (what = apa, who = siapa, when = kapan, where = di mana, why = mengapa, dan how = bagaimana) ditulis menjadi paragraf pertama dan kedua dalam suatu berita. Paragraf ini diperlukan untuk merangkum berita yang akan disusun. Inilah yang terpenting dalam setiap berita.

2. Syarat-syarat untuk Menyusun Teks Berita

(29)

c) Aktual, artinya peristiwa yang disiarkan/ditulis masih baru atau hangat. d) Lengkap, artinya berita mencakup unsur 5W + 1 H.

e) Cermat, artinya berita ditulis dengan benar, teliti, dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Langkah-langkah Menuliskan Isi Berita

a) Membaca atau mendengarkan berita dengan saksama. b) Mencatat pokok-pokok berita yang dibaca atau didengarkan.

c) Merangkaikan pokok-pokok berita menjadi paragraf yang runtut dan padu. d) Pokok-pokok berita disusun sesuai dengan urutan kejadian atau

sebab-akibat.

e) Kalimat yang digunakan adalah kalimat sederhana yang pendek.

4. Teks berita yang singkat, padat, dan jelas

Teks berita yang singkat, padat, dan jelas adalah teks berita yang berisikan kalimat-kalimat yang tidak berlebihan, bertele-tele, dan membingungkan pembaca. Para pembaca berita membutuhkan sebuah informasi yang cepat dan mudah ditangkap atau dimengerti. Dalam sebuah teks berita cukup dengan mengandung unsur 5W+1H, maka pembaca pun akan menerimanya. Dibandingkan dengan berita yang mengungkapkan sebuah informasi secara bertele-tele atau berputar-putar, pembaca akan lebih memilih sebuah berita yang isinya singkat, padat, namun jelas dan dapat memenuhi pertanyaan pembaca akan informasi yang dicarinya.

D.INDIKATOR

1. Kognitif

a) Produk

(1) Mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam teks berita;

(2) mengidentifikasi hal-hal penting dalam teks berita.

b) Proses

(1) Menemukan unsur-unsur berita di dalam teks berita;

(2) Menemukan hal-hal penting dalam teks berita.

2. Psikomotor

a) Menuliskan langkah-langkah penulisan teks berita;

b) menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

3. Afektif

(1) memberikan pendapat yang logis

(2) menanyakan hal yang kurang dipahami dengan sopan

(3) menjadi pendengar yang baik dan aktif

(30)

a) Produk

(1) Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam teks

berita.

(2) Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal penting dalam teks berita.

b) Proses

(1) Siswa diharapkan dapat menemukan unsur-unsur berita di dalam teks berita.

(2) Siswa diharapkan dapat menemukan hal-hal penting dalam teks berita. 2. Psikomotor

a) Siswa dapat menuliskan langkah-langkah penulisan teks berita. b) Siswa dapat menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

3. Afektif

a) Karakter

Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuaan dalam kegiatan proses pembelajaran dengan menunjukkan sikap kerja sama, tanggung jawab, jujur, dan apresiatif.

b) Keterampilan Sosial

Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam keterampilan membantu teman yang mengalami kesulitan, bertanya saat mengalami kesulitan, dan menjadi pendengar yang aktif.

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : pembelajaran kooperatif

Metode Pembelajaran : investigasi kelompok

G.MEDIA

NO KEGIATAN PEMBELAJARAN SETTING/ FORMAT

PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan (± 5 menit)

1. Guru memeriksa kesiapan belajar.

2. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang

akan diberikan.

3. Guru melakukan apersepsi.

(31)

1. Siswa mendengarkan cerita guru tentang adanya permen yang mengandung narkotika setelah membentuk kelompok berdasarkan permen yang dibagikan oleh guru, sebagai pengarahan kepada siswa tentang berita. 2. Siswa mengidentifikasi dan menemukan

unsur-unsur berita serta hal-hal penting dari teks berita yang diambil dari surat kabar. 3. Siswa mengemukakan gagasan tentang

langkah-langkah penulisan sebuah teks berita dan teks berita yang singkat, padat, dan jelas.

4. Siswa diberikan waktu selama ±15 menit untuk melakukan investigasi di luar kelas untuk mendapatkan informasi tentang berita yang akan ditulisnya.

5. Siswa kembali lagi ke kelas dan menulis teks berita dengan singkat, padat, dan jelas sesuai hasil investigasinya secara individu.

6. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya sesuai dengan urutan yang telah diundi dan siswa lainnya memberikan penilaian serta tanggapannya.

2. Guru memberi penguatan terhadap simpulan yang diberikan oleh para siswa.

3. Guru melakukan proses evaluasi pelaksanaan

pembelajaran dan membagikan jurnal harian siswa.

(32)

No.

yang Dinilai Deskriptor Skor Maks.

1. Keaktualan

berita

a) Tema berita yang diangkat

sangat aktual

b) Tema berita yang diangkat

cukup aktual

c) Tema berita yang diangkat tidak

aktual

a) Unsur dalam teks berita sangat

lengkap (5W+1H)

b) Unsur dalam teks berita cukup

lengkap (4-5 unsur)

c) Unsur dalam teks berita tidak

lengkap (< 4 unsur)

20

10

0

20

3. Diksi a) Diksi yang digunakan dalam

penulisan teks berita sangat baik dan benar

b) Diksi yang digunakan dalam

penulisan teks berita cukup baik dan benar

c) Diksi yang digunakan dalam

penulisan teks berita kurang

4. Tata tulis a) Tidak ada kesalahan tata tulis

dalam penulisan teks berita

b) Terdapat sedikit kesalahan tata

tulis dalam penulisan teks berita

c) Terdapat banyak kesalahan tata

tulis dalam penulisan teks berita

20

10

0

20

5. Isi berita a) Isi teks berita singkat, padat,

dan jelas

b) Isi teks berita singkat dan padat

tetapi kurang jelas

c) Isi teks berita bertele-tele dan

(33)

Lembar observasi yang digunakan peneliti adalah lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang bagaimana ketika guru melaksanakan pengajaran di dalam kelas, mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, sampai pada kegiatan penutup dan bagaimana sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. Seluruh lembar observasi ini diisi oleh tiga orang observer atau pengamat, yaitu Hj. Atin Sumiati, S.Pd., Isna Istiana, dan Mahmud Ramdhani.

Berikut ini adalah format lembar observasi yang digunakan dalam penelitian.

Petunjuk : observer mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda cheklist (√)

No. Penampilan Mengajar Penilaian

Baik Cukup Kurang 1. Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa

c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan

d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan

2. Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/

ruang praktik

3. Penguasaan Materi Pembelajaran

(34)

psikomotor, afektif)

c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi

d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional

4. Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP

b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa

c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa d. Cermat dalam memanfaatkan waktu,

sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5. Penggunaan Media Pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media

b. Tepat saat penggunaan

c. Terampil dalam mengoprasikan

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran

6. Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan d. Melakukan evaluasi sesuai dengan

bentuk dan jenis yang dirancang 7. Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Meninjau kembali/ menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan b. Memberi kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler d. Menginformasikan materi ajar

(35)

Keterangan

Baik : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan sesuai dengan kriteria yang dinilai.

Cukup : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan kurang sesuai dengan kriteria yang dinilai

Kurang : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan tidak sesuai dengan kriteria yang dinilai.

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Nama Observer :

Pertemuan ke- :

Tanggal :

Petunjuk : Observer mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda cheklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai hasil pengamatan.

No. Aspek yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang

1. Kerjasama siswa dalam kelompok 2. Mendiskusikan dan mengajukan

pertanyaan mengenai permasalahan yang diajukan guru

3. Berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

4. Menjawab dan menanggapi

pertanyaan guru atau siswa lain

5. Mampu merefleksi dan

menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Keterangan

Baik : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan sesuai dengan kriteria yang dinilai.

Cukup : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan kurang sesuai dengan kriteria yang dinilai

(36)

Lembar tes kemampuan ini akan diberikan kepada siswa di setiap siklusnya. Instrumen ini berisikan sebuah perintah untuk siswa berlatih menulis sebuah teks berita. Dalam lembar tes kemampuan siswa ini, siswa dituntut untuk menulis sebuah teks berita sesuai dengan materi yang telah diterima sebelumnya. Berikut ini adalah lembar tes kemampuan siswa.

Tuliskanlah sebuah teks berita secara singkat, jelas, dan padat sesuai dengan hasil investigasi kelompokmu!

3.5Teknik pengumpulan data

Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, diantaranya (a) wawancara, (b) angket, (c) observasi, dan (d) tes tertulis.

Nama :

Kelas :

Kelompok :

... ...

... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ...

(37)

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memeroleh informasi (Nasution, 1987: 149). Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 26 Bandung tentang kesulitan yang dihadapi guru saat mengadakan pembelajaran menulis teks berita dan metode yang sudah digunakan dalam pembelajaran menulis teks berita. Selain mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Indonesia, peneliti juga mewawancarai siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung tentang kesulitan menulis teks berita dan tanggapan siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut.

b. Angket

Angket adalah alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memeroleh keterangan dari sejumlah responden (Nasution, 1987: 165). Peneliti menggunakan angket sebagai teknik pengambilan data adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap metode yang peneliti gunakan dalam pembelajaran di kelas, yaitu metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menulis teks berita.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk memeroleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan (Nasution, 1987: 140). Teknik pengumpulan data secara observasi ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat dengan cara peneliti melihat langsung proses pembelajaran menulis teks berita di dalam kelas. Dengan teknik observasi ini peneliti mendapatkan data yang benar-benar akurat dan data ini dapat menjadi pendukung dari hasil wawancara yang telah didapatkan.

d. Tes Tertulis

(38)

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai teknik pengolahan data dalam penelitian. Pengolahan data ini berupa analisis data juga kategorisasi data dan interpretasi data.

3.6.1 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang telah didapatkan. Kemudian peneliti menelaah seluruh data yang telah terkumpul, seperti hasil wawancara, angket, observasi, dan hasil kerja siswa dalam menulis teks berita. Setelah itu hasil analisis data yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif terlebih dahulu diteliti dan kemudian peneliti akan mendeskripsikannya dengan menunjukkan hasil akhir yang digambarkan melalui grafik, bagan, atau tabel dan selanjutnya dipresentasikan kemudian direfleksikan. Begitu seterusnya yang akan dilakukan dalam setiap siklusnya, sehingga peneliti mengetahui apa-apa saja yang harus diperbaiki dan apa-apa yang harus dipertahankan.

3.6.2 Kategorisasi Data dan Interpretasi Data

Seluruh data yang terkumpul kemudian dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian dan diinterpretasikan. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus; 2) mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;

(39)

Penilaian PAP Skala Lima (Nurgiyantoro, 2001: 399) Interval Tingkat

Penguasaan Kategorisasi Data Keterangan

85 - 100 A Baik Sekali

75 - 84 B Baik

60 - 74 C Cukup

40 - 59 D Kurang

0 - 39 E Kurang Sekali

4) menganalisis data yang dihasilkan dari observer, yaitu lembar observasi aktivitas guru;

(40)

170 BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Penggunaan metode investigasi kelompok terlihat cukup efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII-I SMP Negeri 26 Bandung. Hal ini terbukti dari peningkatan-peningkatan nilai siswa pada setiap siklusnya. Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak tiga siklus. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan analisis data pada penelitian ini, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok, disusun berdasarkan masalah-masalah yang muncul dalam proses pembelajaran dan isinya meliputi pemberian alokasi waktu yang harus sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, langkah-langkah metode pembelajaran investigasi kelompok, persiapan media pembelajaran, dan persiapan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran pada siklus 1, disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode investigasi kelompok sebagai metode pembelajaran dan mengambil tema “jajanan sekolah” sebagai tema berita. Perencanaan pembelajaran pada siklus 2, disusun berdasarkan hasil refleksi siklus 1 dengan tetap menggunakan metode investigasi kelompok sebagai metode pembelajaran dan mengambil tema berita yang berbeda, yaitu “siswa berprestasi” serta memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus 1. Begitu pula dengan penyusunan perencanaan pembelajaran siklus 3 yang mengacu pada hasil refleksi siklus 2 dengan tetap menggunakan metode investigasi kelompok sebagai metode pembelajaran dan mengambil tema berita yang berbeda, yaitu “peristiwa terhangat di tengah masyarakat” serta memperbaiki hal-hal yang masih kurang pada siklus sebelumnya.

(41)

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun setiap siklusnya. Pada siklus 1, guru mengalami kendala dalam penggunaan waktu yang tidak efektif sehingga memengaruhi keseluruhan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalam skenario pembelajaran. Selain itu, guru juga kurang memberikan pengontrolan dan bimbingan kepada siswa ketika pelaksanaan investigasi dan ketika pengerjaan tugas. Selanjutnya, kekurangan-kekurangan tersebut diperbaiki pada siklus selanjutnya.

Pada siklus 2, guru masih saja belum dapat memperbaiki pemanfaatan waktu yang maksimal. Hal tersebut masih terulang sehingga pada siklus 2 ini guru tidak melakukan penutupan pertemuan, seperti merefleksi dan menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan salam. Hal-hal yang masih luput dalam siklus ini masih diusahakan untuk diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pada siklus 3 guru berhasil memanfaatkan waktu dengan maksimal dan sangat efektif sehingga seluruh langkah-langkah pembelajaran yang tertuang pada skenario pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan perencanaan pembelajaran sangatlah berpengaruh pada keefektifan proses pembelajaran di dalam kelas.

3) Hasil Pembelajaran Menulis Teks Berita

(42)

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan mengenai pembelajaran menulis teks berita dengan metode investigasi kelompok, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1) Pemberian tema yang menarik menjadi salah satu poin terpenting dan dorongan kepada siswa untuk menulis teks berita dengan baik. Oleh karena itu, guru sebaiknya memberikan sebuah tema yang familiar serta terhangat kepada siswa untuk dijadikan sebuah teks berita.

2) Dalam proses pembelajaran di kelas, ketika guru banyak berperan dalam memberikan materi kepada siswa, materi tidak terserap dengan baik oleh siswa. Oleh karena itu, guru sebaiknya memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berperan lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat memahami materi pembelajaran secara mandiri dengan sedikit bimbingan dari guru.

3) Selain pemahaman yang baik, segala kesulitan yang dirasakan oleh seluruh siswa dalam menulis teks berita dapat diminimalisasi apabila mendapatkan bimbingan dari guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru sebaiknya melakukan pengontrolan dan bimbingan kepada siswa secara merata ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga guru mengetahui hal-hal yang masih menjadi kendala dan kesulitan siswa dalam menulis teks berita.

4) Penggunaan metode investigasi kelompok adalah metode pembelajaran yang sangat efektif dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII-I SMP Negeri 26 Bandung. Oleh karena itu guru disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran ini pada pembelajaran menulis teks berita di kelas VIII-I SMP Negeri 26 Bandung.

(43)

173 Daftar Pustaka

Anshori, D.S. 2010. Bahasa Koran Sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa.

[Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/197204031999031-DADANG/Artikel_Koran_bahan_ajar.pdf. [30 November 2012].

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Jakarta: Bumi Aksara.

Chaer, A. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Elfanany, B.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.

Huda, M. 2012. Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Kusumaningrat, H dan Purnama K. 2012. Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lestari, Theti R. 2010. Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Nasution. 1987. Metode Research: Penelitian Ilmiah. Bandung: Jemmars.

Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nuryanah, S. 2010. Penerapan Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X- SMK 45 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Romli, A.S.M. 2009. Jurnalistik Praktis: untuk Pemula. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(44)

Saddhono, K dan St. Y. Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Samsani, N.W.A. 2012. Penerapan Metode Belajar Stationenlernen dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Berfokus pada Pengguanaan Kalimat Efektif (Suatu Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 14 Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/ 2012). Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Pratktik. Bandung: Nusa Media.

Solihatin, E. Dan Rahardjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, A. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syahraswati, A. 2012. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Berita melalui Pembelajaran Mind Mapping. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Tarigan, H.G. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Undang, G. 2009. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Sayagatama.

Gambar

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru
Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
tabel dan selanjutnya dipresentasikan kemudian direfleksikan. Begitu seterusnya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Serta untuk memperoleh informasi yang akurat dari proses pendekatan Activity Based Costing dalam menghasilkan perhitungan harga pokok kamar hotel pada Hotel

Jamur atau fungi adalah organisme eukariotik yang tidak berklorofil yang memperoleh makanan secara saprofit atau parasit ( heterotrof )2. Jamur dipelajari dalam

Segala Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan lindungan dan limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Studi Tentang

High business opportunities in the telecommunications industry make XL takes a step further to provide satisfaction for its customers and given a large enough market share to get new

Setelah mengamati semua sampel, berilah nilai sesuai dengan tingkat kesukaan Anda terhadap rasa sampel yang tersedia.. Urutkan nilai sampel dari yang Anda paling sukai (=6)

Pre-Processing for mammogram images based on the five wavelet de-noising filters namely: Sym8, Haar, Coif1, Daub3 and Daub4 whilst utilizing different levels of

(kepala dan tangan) terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca. pembedahan BPH di

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang direvisi menjadi Undang-undang Nomor 33 Tahun