• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

YASINTA ENDAH NASTITI NIM : B100120051

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)
(3)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

Oleh :

Yasinta Endah Nastiti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : yasinta15@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu terhadap kinerja karyawan dan mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simpel random sampling yang berjumlah 75 responden. Variabel independen penelitian ini yaitu stres kerja lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu , sedangkan variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Analisis data yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis linier berganda, koefisien determinasi (R2), uji t dan uji F. Koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,317 dapat dikatakan bahwa 31,7 % variabel stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan sisanya sebesar 68,3% disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar model yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Dimana hasil regresi variabel stres kerja lingkungan diperoleh nilai sebesar 0,229 dengan nilai signifikansi 0,036 yang menunjukkan variabel stres kerja lingkungan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja karyawan. Variabel stres kerja organisasi diperoleh nilai sebesar 0,231 dengan nilai signifikansi 0,026 yang menunjukkan variabel stres kerja organisasi memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Selain itu, variabel stres kerja individu diperoleh nilai sebesar 0,209 dengan nilai signifikansi 0,039 yang menunjukkan variabel stres kerja individu memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung diambil kesimpulan variabel stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) mempunyai pengaruh yang bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

(4)

Abstract

This study aimed to analyze the environmental effects of work stress, work stress organizational and individual work stress on employee performance and determine the most dominant variable affecting the performance of employees at the company Batik Brotoseno Sragen. Sample collection techniques in this study using simple random sampling technique which amounts 75 respondents. The independent variable of this research that the stress of work environment, stress of work organization, and individual work stress, while the dependent variable is the performance of employees. Analysis of the data used include validity, reliability, classic assumption test, multiple linear analysis, the coefficient of determination (R2), the t test and F test coefficient of determination (R2) of 0.317 can be said that 31.7% of work stress variables environment ( X1), the stress of work organization (X2), and individual work stress (X3) effect on the performance of employees at the company Batik Brotoseno Sragen, while the remaining 68.3% were caused by the influence of other variables outside the model that is not covered in this study. Where the results of work stress environment variable regression obtained a value of 0.229 with 0.036 significance value that indicates variable environmental work stress has a negative significant influence on employee performance. Organization of work stress variables obtained a value of 0.231 with 0.026 significance value that indicates the organization of work stress variables have a significant positive influence on employee performance. In addition, individual work stress variables obtained a value of 0.209 with 0.039 significance value that indicates the individual work stress variables have a significant positive influence on employee performance. The result of the calculation, the value of F arithmetic conclude work stress environment variables (X1), the stress of work organization (X2), and individual work stress (X3) has influence together on the performance of employees at the company Batik Brotoseno Sragen.

(5)

1. Pendahuluan

Kunci keberhasilan perusahaan didasarkan pada sumber daya yang dimiliki, dan diantaranya adalah sumber daya manusia. Apalagi dalam era globalisasi ekonomi saat ini menuntut persaingan yang kompetitif bagi setiap perusahaan untuk selalu melakukan inovasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dari usahanya dan selalu berupaya untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup usaha serta meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Sumber daya manusia meliputi semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam perusahaan yang masing-masing memiliki peran dan fungsi. Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan, sehingga perusahaan pun dapat mencapai tujuannya.

Stres dapat terjadi pada setiap individu/manusia dan bisa terjadi pada setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan. Manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu menyesuaikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada baik kenyataan yang ada di dalam maupun diluar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurangmengertian manusia akan keterbatasan dirinya sendiri. Setiap orang di manapun ia berada dalam suatu organisasi, dapat berperan sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres diri sendiri berarti mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola stres lebih bersifat pemahaman akan penyebab stres orang lain dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapain tujuan organisasi. Efektivitas proses komunikasi dua arah di antara manajer dan pekerja adalah penting untuk mengidentifikasikan penyebab stres yang potensial dan pemecahannya.

Menurut Robbins (2008 : 368), stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Sedangkan definisi stres menurut Luthan (2006) adalah suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang.

Kinerja merupakan bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya.Setiap harapan mengenai bagaimana seseorang harus berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti menunjukkan suatu peran seorang karyawan yang ada dalam perusahaan.Perusahaan harus memiliki kinerja. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.Kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja turun akan berakibat pada kerugian perusahaan.

Menurut Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2005: 9), mendefenisikan kinerja sebagai perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (lazimnya per jam).Pengertian kinerja merupakan hasil kerja

(6)

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sejalan dengan kondisi tersebut, Perusahaan Batik Brotoseno yang berada di Dukuh Kuyang Desa Kliwon Rt 04/01, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil yaitu batik. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia. Batik telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara terkemuka penghasil kain tradisional yang halus di dunia. Namun, pada masa resesi sebagaimana saat ini perusahaan Batik Brotoseno mengalami permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kerja diantaranya adalah stres kerja.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen”.

2. Tinjauan Pustaka a. Stres Kerja

Menurut Stephen P. Robbins (2006 : 793) mendefinisikan stres kerja yaitu kondisi dinamik yang di dalamnya individu menhadapi peluang, kendala (constraints), atau tuntutan (demans) yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.Stres kerja dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu : (1) Lingkungan Kerja, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yangdibebankan. Robbins (2002:224), (2) Organisasi, banyak sekali faktor-faktor didalam organisasi yang dapat menimbulkan stres.Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun wakty terbatas, beban kerja yang berlebihan.Seorang pemimpin yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan merupakan bebarapa contoh (Robbins, 2002:225), (3) Individu, lazimnya setiap individu bekerja rata-rata 40-50 jam per minggu. Sedangkan waktu yang digunakan untuk mengurusi hal-hal diluar pekerjaan lebih dari 120 jam per minggu, sehingga besar kemungkinan segala macam

b. Kinerja Karyawan

Menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja karyawan merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan.Sedangkan menurut Hakim (2006) mendefinisikan kinerja karyawan sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja.Kinerja kayawan merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004).

Kinerja karyawan adalah outcome yang dihasilkan oleh karyawan dalam periode waktu tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (2012) dan Wibowo (2012) mendefinisikan kinerja sebagai outcome dari karyawan yang didasarkan pada hasil, proses dan sikap kerja karyawan dalam periode waktu tertentu.

(7)

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kuantitatif. Populasi seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan Batik Brotoseno Sragen berjumlah 300 orang, dengan sampel 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2011). Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan skala Likert terhadap responden yaitu karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan data sekunder berupa data perusahaan (jumlah karyawan, sejarah perusahaan, struktur organisasi) serta studi pustaka, penelitian terdahulu, dan jurnal yang mendukung penelitian ini. Metode analisis data menggunakan: (1) Uji instrument penelitian,, yaitu uji validitas dan reliabilitas, (2) Uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, (3) Uji hipotesis, yaitu uji determinasi, uji f dan uji t.

4. Hasil Penelitian

Hasil analisis secara terpisah menunjukkan variabel stres kerja lingkungan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan padaperusahaan Batik Brotoseno Sragen. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa stres kerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.Penemuan hasil ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Siti Nurhendar (2007) yang menemukan stres kerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada CV. Aneka Ilmu Semarang.

Hasil analisis variabel stres kerja organisasi memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.Dengan demikian, penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa stres kerja organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu H. Edy Sutrisno (2009) yang menemukan stres kerja organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada CV. Bintang Karya Putra di Surabaya.

Hasilanalisis variabel stres kerja individu memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.Hasil penelitian ini juga mendukung dan sesuai dengan penelitian Siti Nurhendar (2007), yaitu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara stres kerja individu terhadap kinerja karyawan pada CV. Aneka Ilmu Semarang. 5. Kesimpulan

Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung diambil kesimpulan variabel stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) mempunyai pengaruh yang bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

(8)

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel stres kerja yang terdiri dari stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen (angka koefisien dengan signifikansi 0,05).

Hasil perhitungan koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,317 dapat dikatakan bahwa 31,7 % stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan sisanya sebesar 68,3% disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar model yang tidak tercakup dalam penelitian ini. 6. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

a. Dimensi stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu stres kerja lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu. Namun, diantara ketiga dimensi stres tersebut, lebih dominan pada stres kerja organisasi. Stres kerja organisasi lebih dominan mempunyai pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Sehingga di dalam organisasi, perusahaan harus mempertahankan unsur-unsur di dalam organisasi seperti memberikan wewenang yang luas kepada para karyawannya, melibatkan karyawan untuk penyusunan program kerja. Selain itu, pimpinan harus mampu mempertahankan ketersediannya untuk mendengar inspirasi dari karyawannya. Dengan begitu, karyawan akan merasa diperhatikan dan lebih giat lagi dalam bekerja.

b. Penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat ditambah variabel-variabel independennya karena masih banyak faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, sampel yang digunakan lebih diperbanyak karena semakin banyak sampel yang digunakan menunjukkan tingkat keakurasian data dalam menjawab fenomena yang terjadi.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Zainudin dkk. November 2014. ”Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Auditor Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Auditor Intern di Pemerintah Provinci Aceh)”. Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164.. Volume 2 No.1-144.

Andini, Yossi Tri. 2005. “Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Pasar Kota Semarang”. Skripsi S 1. FakultasPsikologi UNIKA Soegijapranata. Semarang. Tidak Dipublikasikan.

Andraeni, Novitasri. 2005. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan PT. HM Sampoema Tbk Surabaya (www. damandiri. or.id/fi le,/novitasariadb ab2..pdf).

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Parktik

(Revisi VI). Jakarta Rineka Cipta.

Charisma, Dewi dkk. 2014. “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya Negara”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 Tahun 2014.

Dessler, Gary. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid II. Jakarta: PT Prenhallindo.

Edy, H. Sutrisno. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan Komitmen Terhadap Kinerja Karyawan CV. Bintang Karya Putra di Surabaya. Jurnal ISSN 1411-0393 . Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009.

Ferijani, A dkk. 2001. “Stres Kerja karyawan BPR (Studi Kasus Perbarindo Komda Semarang)”. Jurnal Dian Ekonomi. Vol.VII. No.1.

Gibson, Ivancevich. 2005. Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Struktur dan

Proses.Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP.

Hakim, Lukman. 2005. Perilaku Organisasi Kajian Teori Empirik dan Islam. Solo: CV. Jasmine.

Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE- Yogyakarta.

(10)

Harianto, Feri dkk. 2008. “Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Pada Proyek Mall Yani Golf di Surabaya”.2008. Jumal IPTEK. Vol.11 No.3 September 2008. Hasibuan, Malayu. S. P. 2012. Manajeman Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, H. Malayu S.P, 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Irawan, Indras. 2001. “Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Pada Produksi Batik Brotoseno Di Sragen”. Skripsi S1. Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Lestari, Yohanita Titi Purno. 2005. “Stres Kerja Ditinjau dai Kemampuan Manajemen Waktu Pada Karyawati Negeri Sipil”. Skripsi S1. Fakultas Psikologi UNIKA soegijapranata. Semarang. Tidak Dipiblikasikan.

Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. Ninth edition. New York: McGraw Hill.

Mangkunegara, A. A Prabu 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A. A. Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika

Mangkunegara,A.A. Prabu 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi, Bandung: PT. Presika Aditama.

Ni Nyoman Novitasari. A, “Pengaruh Stres dan Motivasi terhadap kinerja Karyawan pada PT.H.M. Sampurna”, Tbk. Tesis tidak diterbitkan.

Nurhendar, Siti. 2007. Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi (Studi Kasus Pada CV. Aneka Ilmu Semarang). Jurnal For evaluation only.

Robbins, Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. New Jersey: Prentice-Hall.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks.

(11)

Siregar, Sofiyan. 2013. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT. Bumi Angkasa, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarupolo, Bambang. 2002. Warta Kesehatan Kerja Media Komunikasi Kesehatan

Kerja Edisi 2.

Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia Untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktik, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Yuliawan, Eko. 2012. “Pengaruh Stres dan Konflik terhadap Kinerja pada PT.Pinpad Bandung”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 2, Nomor 01, April 2012.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pendaftaran harus dilakukan oleh direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi atau dapat diwakilkan dengan membawa tanda pengenal dan surat tugas dari

tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya. jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil. penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis

Terimaksih kepada Bapak Ns.Endiyono., S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya dalam proses pembuatan skripsi ini, terimakasih salalu

Kiprah pembaharuan pemikiran Islam sebagaimana dilakukan Harun Nasution oleh Muhaimin (2003) dimasukkan sebagai salah satu model Islamisasi pengetahuan yang bisa

Penelitian yang berjudul Ragam Bahasa Pedagang Etnis Cina dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Margasari Tegal (Kajian Sosiolinguistik) bertujuan untuk

• To provide economic and social benefits need creative people need more opportunities for wider participation, should be provided opportunities together for creative production and