• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN KITAB ALALA DI DESA MLOKOREJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN KITAB ALALA DI DESA MLOKOREJO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

52

PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI PEMBELAJARAN KITAB ALALA DI DESA MLOKOREJO

Siti Lailatul Qomariyah Khurin In Ratnasari

Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah, Kencong khurininratnasari@gmail.com

ABSTRAK

Children's character education is a character building process that has a positive impact on children's emotional, spiritual and personality development. The book of alala is one of the moral books that is very appropriate to shape the character or personality of a child. The main reason the researcher chose to implement a program to improve children's character education through learning the Alala book in Mlokorejo Village was because children in Mlokorejo Village needed good character education. The book of Alala is one of the books of morality, which contains educational, religious, social and advices on morals that are appropriate and beneficial to society, especially in this day and age regarding the decline in morals and morals of the nation's children. because of that the researcher chose the book of Alala as a reference in learning. With the program to increase character education through learning the book of Alala, it is hoped that it can help and ease the burden on parents in educating children's character. In addition, it can also develop children's potential and increase children's knowledge about the importance of having noble morals that can be achieved from character education. Character education is very important in changing children's behavior for the better and instilling noble character values. Especially in the midst of the rapid flow of times, learning the book of Alala can help in shaping and maintaining the morals of children as human beings with character.

In implementing the program to enhance children's character through learning the book Alala uses EMPOWERMENT - BASED RESEACRH (EBR) which has four stages, namely Exploration, Create and Action, Evaluation, and Report and Dissemination, using a qualitative research approach. The results of the study show that the improvement of children's character education through the book of Alala is in accordance with the original plan, it can be seen from the increase in children's potential, and better character enhancement. Keywords :character education, children, Alala book

ABSTRAK

Pendidikan karakter anak merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian anak. Kitab alala merupakan salah satu kitab akhlak yang sangat tepat untuk membentuk karakter atau kepribadian anak. Adapun alasan utama peneliti memilih melaksanakan program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala di Desa Mlokorejo adalah karena anak – anak di Desa Mlokorejo membutuhkan pendidikan karakter yang baik. kitab Alala merupakan salah satu kitab akhlak, yang mengandung nilai – nilai pendidikan, keagamaan, sosial, dan dan nasihat – nasihat tentang akhlak yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada zaman sekarang terkait dengan penurunan moral dan akhlak anak bangsa. karena itu peneliti memilih kitab Alala sebagai acuan dalam pembelajaran. Dengan adanya program peningkatan pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala, diharapkan dapat membantu dan meringankan beban orang tua dalam mendidik karakter anak. Selain itu juga dapat mengembangkan potensi anak dan menambah ilmu pengetahuan anak tentang pentingnya memiliki akhlak mulia yang dapat diraih dari pendidikan karakter. Pendidikan karakter sangat penting dalam merubah perilaku anak ke arah yang lebih baik serta menanamkan nilai – nilai karakter mulia. Terutama ditengah pesatnya arus kemajuan zaman, pembelajaran kitab Alala dapat membantu dalam membentuk dan menjaga akhlak anak sebagai insan yang berkarakter.Dalam melaksanakan program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala ini menggunakan EMPOWERMENT – BASED RESEACRH (EBR) yang mempunyai empat tahapan yaitu Exploration, Create and Action, Evaluation, dan Report and Dissemination, dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan karakter anak melalui kitab Alala sudah sesuai dengan rencana awal, dapat dilihat dari adanya peningkatan potensi anak, dan peningkatan karakter yang lebih baik.

(2)

53 1. PENDAHULUAN

Desa Mlokorejo adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Puger yang jauh dari perkotaan. Sebuah desa kecil yang masih kental dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan ini harus tetap dikembangkan sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi perkembangan zaman yang modern ini. Sebagai tameng ataupun sebagai penyaring informasi, sehingga dapat mengurangi pengaruh perkembangan teknologi.

Dengan adanya kemajuan teknologi yang luar biasa, menjadikan informasi dapat diakses tanpa batas. Masyarakat dapat mengakses informasi dari berbagai media massa termasuk media elektronik. Selain menghasilkan manfaat, media elektronik jika tidak digunakan dengan baik akan berdampak buruk bagi penggunanya. Hal tersebut menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam upaya pendidikan anak yang berpotensi mempengaruhi karakter anak. Oleh karena itu pesatnya perkembangan zaman harus diimbangi dengan gencarnya pendidikan karakter.

Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berlandaskan nilai – nilai kebaikan (Hutami, 2020). Sedangkan menurut Wibowo pendidikan karakter adalah suatu pendidikan yang digunakan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter kepada peserta didik, sehingga mereka memiliki karakter yang luhur setelah memiliki maka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. (Wibowo, 2012)

Pendidikan karakter pada anak sering dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menilai dan memberikan keputusan baik dan buruk terhadap sesuatu. (Sani & Kadri, 2016) Menurut Ratna Megawangi pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak – anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. (Megawangi, 2004, p. 24)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti sebagai proses pembentukan karakter yang dilakukan untuk menanamkan dan mengembangkan karakter mulia kepada anak yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Memiliki anak yang berkarakter mulia adalah dambaan setiap orang tua, akan tetapi harapan tersebut harus diimbangi dengan upaya yang tepat, agar dapat membentuk karakter anak yang insani. Terkadang orang tua melakukan kesalahan dalam mendidik anak sehingga pembentukan karakternya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak hanya itu, tantangan dari lingkungan dapat memengaruhi sikap dan akhlak anak. Kondisi lingkungan yang tidak bisa dikontrol sepenuhnya oleh orang tua dapat memengaruhi karakter anak jika mereka tidak memiliki ketangguhan iman dan wawasan yang luas. Orang tua harus membekali anak dalam menghadapi tantangan lingkungan yang sangat beragam, terutama terkait dengan pergaulan dan ancaman pendangkalan akidah yang dapat memengaruhi karakter anak. Sebab itu, orang tua perlu melakukan usaha yang maksimal agar anaknya memiliki karakter yang mulia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memerhatikan pendidikan anak agar dapat memiliki akhlak mulia.

Senada dengan landasan pendidikan karakter yang terdapat dalam Al – Qur‟an Surat Luqman ayat 12 – 14 yaitu: َرَفَم ٍَِ َو ۖۦِهِسۡفَِْى ُرُن ۡشَي اَََِّئَف ۡرُن ۡشَي ٍَِ َو ِِۚ َ ِلِل ۡرُن ۡشٱ َُِأ َةََ ۡن ِحۡىٱ َِ َََٰۡقُى اَْۡيَتاَء ۡدَقَى َو يَِْغ َ َلِلٱ َُِئَف َيَُْبََٰي ۥُهُظِعَي َىُه َو ۦِهِْۡبِلِ ُِ َََٰۡقُى َهاَق ۡذِإ َو .ديََِح َع اًْ ۡه َو ۥُهٍُُّأ ُهۡتَيَََح ِهۡيَدِى ََٰىِب َََِٰسِّ ۡلۡٱ اَْۡيَص َو َو .ٌيِظَع ٌٌۡيُظَى َك ۡرِّشىٱ َُِإ ِۖ َلِلٱِب ۡك ِر ۡشُت َلَ ِى َو يِى ۡرُن ۡشٱ َُِأ ِِۡيٍَاَع يِف ۥُهُي َََِٰٰف َو ٍِ ۡه َو ًََٰي َيَىِإ َلۡيَدِى ََٰى . ُري َََِٰۡىٱ “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar". Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada – Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada – Kulah kembalimu.”

(3)

54

Pendidikan karakter yang dibangun pada peserta didik tidak semata – mata tugas guru di sekolah maupun tugas ustadz – ustadzah di TPQ saja, melainkan juga merupakan tanggung jawab orang tua sebagai madrasah pertama putra – putrinya. Mengingat peserta didik beraktivitas tidak hanya di sekolah, maupun di TPQ, peserta didik juga menghabiskan waktunya di rumah dan menjadi anggota masyarakat.

ِخ ْب ِحاَََٰف ًٍ ْىَق ْيِف َتُْْماَذِا ِبَحَُْٰت َلَ َو # ٌُْه َراَي

يِد َرىا َعٍَ يَد ْرُتَف يَد ْرَ ْلَا

Naliko ono siro iku wor – woran qoum # mongko ngancanono siro ing baguse qoum Pada nadhom Alala diatas menunjukkan bahwa lingkungan dan orang – oraang disekitarnya sangat berpengaruh pada kehidupan dan watak seseorang, lingkungan yang keras tentu akan membentuk watak atau karakter yang keras, sebaliknya lingkungan yang baik akan membentuk karakter masyarakat yang baik. Karena itu pendidikan karakter sangat berperan penting dalam membangun masyarakat yang berkarakter mulia. Namun masyarakat di Desa Mlokorejo belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya pendidikan karakter agar desa terhindar dari perilaku yang menyimpang. Padahal, pendidikan karakter berperan penting dalam memperbaiki karakter anak, sebagai bekal anak – anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Selain itu pendidikan karakter menjadi jalan dalam mewujudkan masyarakat beriman dan bertaqwa yang senantiasa berjalan diatas kebenaran dengan menjunjung tinggi nilai – nilai keagamaan, nilai – nilai keadilan, kebaikan, serta nilai humanisme yang berkarakter mulia. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu „Alaihi wa Sallam dalam hadits yang terkandung dalam kitab bulughul maram yakni sebagai berikut

اًقُيُخ ٌُْهَُْسْحَأ اًّاََْيِإ َِْيٍِِْ ْؤَُْىا ُوََْمَا “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya”. (HR. At – Tirmidzi no 1162). Dinilai shahih oleh Al – Albani dalam Ash – Shahihah no. 284.)

Kitab Alala merupakan salah satu kitab akhlak yang dikarang oleh Syekh Burhanuddin Al – Islam Al Zarnuji yang diterbitkan dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Kitab yang didalamnya berbentuk nadhom – nadhom atau syaír yang berjumlah 37 nadhom yang diartikan dalam bahasa jawa ini merupakan salah satu kitab akhlak, yang membahas tentang akhlak atau etika dalam mencari ilmu. Kitab ini sangat tepat untuk meningkatkan karakter anak. Karena kandungan yang terdapat pada kitab Alala membahas tentang akhlak seorang pencari ilmu, agar menjadi manusia yang berkarakter baik. Selain itu juga mengandung nilai – nilai keagamaan, sosial dan nasihat – nasihat tentang akhlak yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada zaman sekarang terkait dengan penurunan moral dan akhlak anak bangsa. Sehingga peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala sangat diperlukan dalam mewujudkan anak yang berkarakter mulia, beriman dan bertakwa kepada Allah, berilmu, cakap, mandiri, jujur, hormat, sopan dan santun, memiliki toleransi yang tinggi, rendah hati, pantang menyerah, dan cinta damai. Untuk itulah, dalam program pemberdayaan ( PKM – BR ) peneliti melaksanakan program yang dapat meningkatkan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala. Hal ini dimaksudkan supaya anak – anak di Desa Mlokorejo dapat tumbuh berkembang menjadi pribadi yang berkarakter mulia.

Peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala mempunyai tujuan yaitu untuk membangkitkan minat anak dalam mempelajari kandungan kitab Alala, membentuk anak bangsa yang tangguh, agar menjadi pribadi yang baik, yang berakhlaqul karimah dan bertanggung jawab guna mengabdi bagi kemaslahatan umat islam dan negara. Peningkatan pendidikan karakter juga bertujuan agar anak dapat memahami setiap kandungan pada materi kitab Alala dan mampu meng – implementasikannya dalam kehidupan sehari – hari, Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji dan dapat mengembangkan potensi anak, Meningkatkan kesadaran sejak dini pada anak dalam meramaikan masjid dengan adanya sholat ashar berjama‟ah sebelum pembelajaran kitab Alala, memotivasi anak untuk lebih giat menuntut ilmu. Senada dengan Undang – undang pasal 1 No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa diantara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.

Peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala sangat penting dalam merubah perilaku anak kearah yang lebih baik serta menanamkan nilai – nilai karakter mulia. Terutama ditengah pesatnya arus kemajuan zaman, pembelajaran kitab Alala dapat membantu dalam membentuk dan menjaga akhlak anak sebagai insan yang berkarakter.

(4)

55

Adapun alasan utama peneliti memilih melaksanakan program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala di Desa Mlokorejo adalah karena masyarakat di Desa Mlokorejo ini khususnya anak – anak membutuhkan pendidikan karakter yang baik, karena itu peneliti memilih kitab Alala sebagai acuan dalam pembelajaran, karena kitab Alala merupakan salah satu kitab akhlak, yang membahas tentang akhlak atau etika dalam mencari ilmu, agar menjadi manusia yang berkarakter baik. Selain itu kitab Alala mengandung nilai – nilai keagamaan, sosial, dan dan nasihat – nasihat tentang akhlak yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada zaman sekarang terkait dengan penurunan moral dan akhlak anak bangsa. Adapun tujuan lainnya yaitu anak – anak tidak mempunyai kegiatan yang bermanfaat di waktu sore, dan itu semakin menguatkan peneliti dalam memilih program peningkatan karakter melalui pembelajaran kitab Alala di Masjid Al – Ikhlas Mlokorejo. Kegiatan mengaji kitab Alala untuk meningkatkan karakter anak juga bermanfaat untuk mengisi waktu sore, kegiatan ini dapat menjadi salah satu cara meramaikan masjid dengan kegiatan yang bermanfaat, Seperti sholat ashar berjama‟ah dan mengaji kitab Alala bersama.

Dengan demikian program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala merupakan salah satu cara terbaik untuk membimbing anak – anak agar memiliki kepribadian yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan supaya anak – anak di Desa Mlokorejo dapat tumbuh berkembang menjadi pribadi yang berkarakter mulia, yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

1. METODE 1.1. Strategi

Dalam melaksanakan program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala ini dapat menggunakan EMPOWERMENT – BASED RESEACRH (EBR) yang mempunyai empat tahapan yaitu Exploration, Create and Action, Evaluation, dan Report and Dissemination. Strategi EMPOWERMENT – BASED RESEACRH (EBR) tersebut divisualisasikan dalam bagan 2.1. dibawah ini

Gambar 2.1. Strategi EMPOWERMENT – BASED RESEACRH (EBR)

Tahap pertama yaitu Exploration, pada tahap ini yang dilakukan adalah menggali problem, potensi, peluang dan hambatan yang ada dimasyarakat. Pada tahap yang kedua yaitu Create and Action, pada tahap ini diawali dengan observasi, melibatkan stakeholder, dan melaksanakan program pembelajaran kitab Alala dengan beberapa metode pembelajaran yang bervareasi. Pada tahap yang ketiga yaitu tahap Evaluation, pada tahap ini dilakukan evaluasi program. Berdasarkan hasil evaluasi program, strategi yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana awal, namun perlu dipahami bahwa karakter anak tidak berkembang dalam kecepatan yang sama. Pada tahap yang terakhir yaitu Report and Dissemination, pada tahap ini hasil pengabdian yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal. Dalam program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

EBR

EXPLORATION CREATE AND ACTION EVALUATION REPORT AND DISSEMINATION

(5)

56

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain – lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 2018)

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generasi. (Sugiyono, 2018) Salah satu ciri penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang diperoleh meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada masyarakat dan Takmir Masjid Al – Ikhlas.

Berikut beberapa strategi pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala yang dapat diterapkan dalam mengembangkan karakter anak, diantaranya yaitu mengidentifikasi perilaku anak. Setiap anak dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang cenderung berbeda. Dalam pendidikan karakter, kondisi ini penting untuk diperhatikan karena dengan mengidenfikasi perilaku anak sebelum mengikuti pembelajaran dapat menjadikan informasi penting dalam pemilihan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Teknik untuk mengidentifikasi perilaku anak adalah dengan mendatangi rumah orang tua anak dan melakukan wawancara mengenai perilaku anak dalam kehidupan sehari – hari baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

Dalam pelaksanaan program pembelajaran kitab Alala, diperlukan strategi pelibatan partisipasi stakeholder yang ada di lingkungan masjid dan masyarakat terdekat. Tidak hanya itu strategi pemberian fasilitas gratis juga dilakukan untuk menarik minat anak dalam mengikuti kegiatan mengaji kitab Alala.

Strategi memberikan edukasi atau pemahaman kepada anak – anak tentang pendidikan karakter sangat penting. Pemahaman yang diberikan kepada anak ketika masih kecil akan direkam dan kemungkinan besar akan tetap diingat ketika dewasa. Dengan mengedukasi anak tentang pentingnya memiliki akhlak mulia yang ada pada kitab Alala, anak – anak menjadi paham dan termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki akhlaknya.

Adapun bab – bab di dalam kitab Alala yang digunakan sebagai acuan pembelajaran pendidikan karakter yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

Tabel 2.1. Bab – bab kitab Alala

NO. BAB – BAB KITAB ALALA

1. Syarat mencari ilmu 2. Cara mencari teman 3. Keutamaan ilmu 4. Metode mencari ilmu 5. Keutamaan ilmu fiqih

6. Keutamaan ahli fiqih dari pada ahli ibadah 7. Bahaya orang bodoh yang tekun beribadah 8. Berusaha keras dalam mencari ilmu

(6)

57 10. Bahaya lisan

11. Keutamaan orang yang berilmu 12. Berjuang dan tabah

13. Adab bermasyarakat 14. Memuliakan guru 15. Menghinakan nafsu

16. Janganlah berburuk sangka 17. Manusia disekitar kita 18. Janganlah mendendam 19. Bernilainya waktu 20. Belajarlah

21. Merantaulah 22. Jauhilah kehinaan

Berdasaran beberapa bab – bab yang ada pada kitab Alala yang terdapat pada tabel di atas, maka diperlukan metode pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala.

Dalam melaksanakan pembelajaran kitab Alala digunakan beberapa metode pembelajaran diantaranya yaitu metode wetonan / bandongan, yaitu membaca kata demi kata, kemudian mengartikannya, dan menjelaskan maksud dari kata tersebut,dan mengulas kembali kata yang penting, sedangkan anak – anak hanya mendengarkan dan bertanya tentang kata yang belum dimengerti, anak – anak juga diberi waktu untuk mencatat terjemahan dan keterangan disetiap kalimat. Metode yang kedua yaitu metode ceramah, dengan memberikan uraian atau penjelasan kepada anak pada waktu dan tempat tertentu. Dengan metode ceramah materi dalam kitab Alala dapat disampaikan secara lisan. Metode yang ketiga yaitu metode tanya jawab. Menurut Armai Rief (2009) “metode tanya jawab adalah suatu teknik penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan. Atau suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedangkan siswa menjawab materi yang ingin diperoleh”. Metode yang keempat yaitu metode penugasan, yaitu dengan memberi tugas setelah pembelajaran selesai. Metode yang kelima adalah metode pembiasaan, sebuah metode yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak bersikap baik, melakukan hal – hal yang baik. 1.2. Langkah Pendampingan

Untuk mensukseskan program yang dilakukan, diperlukan langkah – langkah strategis untuk mencapai keberhasilan. Langkah – langkah yang dilakukan selama program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala di tuangkan dalam bagan sebagai berikut

(7)

58

Gambar 2.2. langkah – langkah pendampingan

Selama proses pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala dilakukan langkah – langkah sebagai berikut yaitu 1) melakukan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di Desa Mlokorejo. Observasi dilakukan untuk menggali problem, potensi, peluang dan hambatan yang ada dimasyarakat. Untuk itu, diharapkan adanya partisipasi masyarakat dan takmir masjid serta keterlibatan aktif anak – anak di Desa Mlokorejo supaya program berjalan sesuai dengan tujuan awal. 2) menentukan lokasi waktu dan tempat yang strategis, dalam hal ini masjid menjadi lokasi sasaran yang tepat, karena masjid memiliki peran besar bagi masyarakat, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim dan difungsikan sebagai pusat pendidikan. Senada dengan ini, program peningkatan pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala sangat tepat dilaksanakan di masjid, karena kegiatan ini dapat menjadi salah satu cara meramaikan masjid dengan kegiatan yang bermanfaat. 3) mendatangi rumah orang tua anak dan melakukan wawancara kepada orang tua anak mengenai perilaku anak dalam kehidupan sehari – hari baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Sekaligus mengajak anak dan meminta izin kepada orang tua supaya mengizinkan putra – putrinya untuk mengikuti program pembelajaran kitab Alala di masjid. 4) melakukan sosialisasi kepada takmir masjid. 5) memberikan fasilitas pembelajaran secara gratis untuk menarik minat anak – anak dalam mengikuti pembelajaran kitab Alala. 6) pembelajaran kitab Alala dengan memakai metode pembelajaran yang bervariasi. 7) mengajak stakeholder. Agar program pembelajaran kitab Alala dapat berjalan dengan baik, pelibatan stakeholder sangat diperlukan, yaitu dengan mengajak ustadz – ustadzah untuk membantu menjalankan program pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala. 8) melaksanakan khataman kitab Alala dengan menghadirkan pengurus takmir masjid dan ustadz – ustadzah. Kemudian dilanjutkan dengan perlombaan ceramah dengan mengusung tema yang ada pada kitab Alala dan pemberian reward bagi anak – anak yang mampu mendakwahkan kandungan kitab Alala dengan baik sebagai program pengevaluasian hasil belajar mengajar. Pada perlombaan ini tampak 60 anak antusias dalam mengikuti perlombaan sampai akhir, anak – anak dapat menerangkan kembali materi pada kitab Alala yang telah diajarkan sebelumnya.

Melakukan observasi Menentukan lokasi Melakukan wawancara kepada warga masyarakat Menentukan metode pembelajaran Memberikan fasilitas pembelajaran secara gratis Sosialisasi kepada

Takmir Masjid Mengajak stakeholder

Melaksanakan khataman kitab Alala

mengevaluasi pembelajaran (Melaksanakan perlombaan dan pemberian reward)

(8)

59 2. HASIL

Dari kegiatan peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala di Desa Mlokorejo menghasilkan berbagai manfaat pada anak – anak yang mengikuti hal tersebut. Dengan pendampingan dan menggunakan metode yang tepat telah membuahkan hasil yang memuaskan bagi karakter anak. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan anak dari sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala. Karakter anak semakin baik dibandingkan dengan sebelum mengikuti pembelajaran kitab Alala.

Gambar 3.1. Hasil peningkatan pendidikan karakter anak

Berdasarkan gambar di atas, peneliti dapat menyampaikan bahwa setiap minggu anak yang mengalami peningkatan hasil belajar kitab Alala terus bertambah. Garis warna biru menandakan jumlah anak yang mengalami peningkatan karakter kea rah yang lebih baik.

Pada minggu pertama terdapat 15 anak yang mengalami peningkatan karakter, pada minggu kedua terdapat peningkatan yaitu menjadi 30 anak. Anak yang mengalami peningkatan pendidikan karakter semakin bertambah, dapat dilihat pada minggu ketiga, terdapat 50 anak yang mengalami peningkatan hingga minggu keempat, secara keseluruhan 60 anak telah mengalami peningkatan karakter ke arah yang lebih baik. Terbukti bahwa pendidikan karakter melalui kitab Alala sudah dapat mempengaruhi dan meningkatkan karakter anak.

Gambar 3.2. Penampilan anak – anak dalam melantunkan syair Alala

0 10 20 30 40 50 60

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Peningkatan Pendidikan Karakter Anak

Peningkatan Pendidikan Karakter Anak

(9)

60

Peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala mendapat dukungan dan respon positif dari pengurus masjid Al – Ikhlas maupun masyarakat Desa Mlokorejo. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 3.2, terbukti bahwa pembelajaran kitab Alala dapat membaur dengan masyarakat, tidak hanya itu dengan penampilan bacaan kitab Alala yang dilantunkan anak – anak dalam acara santunan anak yatim piatu dan duafa yang dilaksanakan di Masjid Al – Ikhlas, membuat orang tua merasa bangga terhadap perkembangan perilaku dan prestasi anaknya, masyarakatpun dapat mengenal kitab Alala dengan baik dan dapat memahami pentingnya pendidikan karakter pada anak.

Gambar 3.3. pembiasaan anak melaksanakan sholat tepat waktu dan giat mengaji di rumah. Hasil dari pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala dapat dilihat pula dari adanya peningkatan potensi anak, anak semakin rajin beribadah, rajin belajar, rajin mengaji, berbakti kepada orang tua, patuh dan hormat kepada ustadz – ustadzah serta menjadi anak yang sholih dan sholihah. Hal ini dapat kita lihat dari gambar 3.3 yang mana memperlihatkan pembiasaan anak melaksanakan sholat tepat waktu dan giat mengaji di rumah.

Pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala menjadikan anak dapat memahami kitab Alala yang banyak mengandung pembelajaran akhlak yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Hasil dari pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dimulai dari awal anak diberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan karakter, dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran kitab Alala di Masjid Al – Ikhlas, kemudian diterapkan melalui pembiasaan anak dalam kehidupan sehari – hari yang terus mengalami peningkatan, dan terlihat hasil yang memuaskan di akhir evaluasi program. Berdasarkan hasil evaluasi program, pendidikan karakter anak melalui kitab Alala sudah sesuai dengan rencana awal, walaupun dalam proses pembelajaran karakter anak tidak berkembang dalam kecepatan yang sama.

Dengan mengikuti pembelajaran secara rutin dan penggunaan metode yang sesuai dengan karakter anak, anak memiliki kesadaran untuk menerapkan apa yang telah ia peroleh dari pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala. Seperti pada gambar 3.4. yang menunjukkan sikap anak dalam membantu orang tua membersihkan rumah.

(10)

61

Gambar 3.4. kesadaran anak dalam membantu orang tua membersihkan rumah

Pada Gambar 3.5 menunjukkan adanya perubahan karakter yang lebih baik lagi pada anak. Hal ini dapat dilihat dari perilaku anak ketika di masjid maupun di rumah. Anak – anak semakin terbiasa melakukan hal – hal baik seperti berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi mengaji, rajin mengikuti sholat ashar berjama‟ah di masjid, ikut membantu membersihkan masjid, rajin belajar, dan berdo‟a untuk setiap kegiatan yang dilakukan. Anak juga menjadi disiplin dan mandiri dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru maupun dari ustadz – ustadzah. Selain itu anak dapat mengatur waktunya dengan baik seperti sholat tepat waktu, mengaji diwaktu sore dan setelah maghrib, belajar setiap hari, dan membantu orang tua dalam membersihkan rumah tanpa disuruh terlebih dahulu. Dengan begitu anak memiliki rasa tanggung jawab.

Gambar 3.5 perubahan karakter yang lebih baik pada anak melalui pembiasaan

Pendidikan karakter yang ada dalam pembelajaran kitab Alala sudah menjadi pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, seperti anak terbiasa bersikap jujur dalam setiap tindakan, sabar dalam belajar, bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, menjaga lisan, berbuat baik kepada orang lain, tidak sombong dan meremehkan orang lain, memiliki toleransi yang tinggi, anak terhindar dari sifat malas dan sebaliknya anak semakin giat belajar. Tidak hanya itu anak sudah terbiasa mengucapkan salam terlebih dahulu ketika bertemu dengan guru atau ustadz – ustadzah. Hal ini menjadi perkembangan dan peningkatan yang luar biasa dari pendidikan karakter. Terbukti bahwa kitab Alala dapat menjadi bekal anak dalam menghadapi tantangan lingkungan yang beragam, terutama terkait dengan pergaulan dan ancaman pendangkalan akidah.

Hasil dari pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala sudah terlihat dalam kehidupan sehari-hari, baik dirumah maupun di masyarakat. Tidak hanya itu minat belajar anak – anak juga semakin meningkat. Anak – anak sudah mampu menerapkan kandungan kitab Alala dengan baik, terbukti bahwa pendidikan karakter melalui kitab Alala sudah dapat mempengaruhi akhlak anak menjadi

(11)

62

akhlak mulia, potensi anak juga ikut berkembang, selain itu anak – anak terarah melakukan hal – hal positif.

Gambar 3.6. Pelaksanaan khataman kitab Alala

Berdasarkan gambar 3.6 pelaksanaan khataman kitab Alala dengan menghadirkan pengurus takmir masjid dan ustadz – ustadzah berjalan dengan baik dan khidmad. Acara khataman kitab Alala yang dilaksanakan di bulan Muharram mendapat respon positif dari Pengurus Takmir Masjid Al – Ikhlas, ustadz – ustadzah, orang tua anak, dan masyarakat dekat masjid yang turut berpartisipasi hadir dan mengikuti khataman kitab Alala. Setelah khataman kitab Alala, diadakan pula pembagian makanan sebagai bentuk kepedulian sesama agar tercipta sikap peduli sosial pada anak dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Karena atas taufiq, hidayah dan inayah – Nya program pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 3.7. pelaksanaan perlombaan dakwah dengan mengusung tema kitab Alala dan pemberian hadiah

Sebagai hasil evaluasi akhir, diadakan acara perlombaan dakwah dengan mengusung tema yang ada pada kitab Alala, acara berjalan dengan lancar, hal ini dapat dibuktikan melalui gambar 3.7. Pada perlombaan dakwah ini 60 anak tampak antusias dalam mengikuti perlombaan sampai akhir, anak – anak dapat menerangkan kembali materi pada kitab Alala yang telah diajarkan sebelumnya dengan baik. Bagi anak – anak yang mampu mendakwahkan kandungan kitab Alala dengan baik, akan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil yang dicapainya, dengan harapan hadiah tersebut dapat memotivasi anak untuk terus belajar. Pemberian hadiah dilaksakan dua kali, yaitu pada hari pelaksanaan perlombaan dakwah versi kitab Alala dan pada malam hari dalam rangka santunan anak yatim piatu dan duafa.

(12)

63

Gambar 3.8. Pemberian hadiah dari Pengurus Takmir Masjid dan REMAS kepada anak yang berprestasi

Dengan adanya pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala, anak mengalami perubahan karakter yang lebih baik. Pendidikan karakter yang ada dalam pembelajaran kitab Alala sudah menjadi pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga dapat merubah perilaku anak ke arah yang positif, tidak hanya itu pembelajaran kitab Alala dapat menjauhkan anak dari perilaku tercela. Masyarakat dapat menyadari betapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Orang tua sangat bersyukur karena anaknya mengalami banyak peningkatan, dan menyadari bahwa pendidikan karakter pada anak harus selalu diberikan dan ditanamkan sejak dini. Tidak hanya itu, orang tua menjadi lebih sering memantau perkembangan karakter anaknya.

Berdasarkan hasil penelitian, dampak perubahan dari program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala adalah sebagai berikut :

1. Dampak bagi masyarakat

Dengan adanya pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala, anak mengalami perubahan karakter yang lebih baik. Pendidikan karakter yang ada dalam pembelajaran kitab Alala sudah menjadi pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga dapat merubah perilaku anak ke arah yang positif, tidak hanya itu pembelajaran kitab Alala dapat menjauhkan anak dari perilaku tercela.

Dengan mengikuti pembelajaran kitab Alala yang dilaksanakan di Masjid Al – Ikhlas, anak lebih termotivasi untuk terus belajar tentang pendidikan karakter yang ada pada kitab Alala. Anak juga termotivasi untuk terus mengaji Alqur‟an di rumah dan mengikuti pembelajaran kitab Alala di masjid. Di dalam kitab Alala terdapat materi tentang belajar, keutamaan ilmu, dan berusaha keras dalam mencari ilmu, dari sini anak mulai memahami pentingnya menuntut ilmu, dan usaha keras dalam menuntut ilmu.

Program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala telah membentuk sifat berempati dan sikap peduli sosial anak terhadap lingkungan sekitar. Hal itu dapat dilihat dari perilaku anak terhadap temannya, ketika temannya jatuh dari sepeda, anak – anak membantunya dan berusaha menghiburnya agar tidak bersedih, ketika temannya kesulitan dalam belajar, anak membantu temannya dan menyemangatinya agar tidak berhenti berusaha, dan ketika temannya tidak membawa pena ketika pembelajaran kitab Alala di masjid, anak – anak meminjamkan pena miliknya yang tidak dipakai. Tidak hanya itu anak – anak juga membantu membersihkan masjid agar para jama‟ah merasa nyaman ketika beribadah.

Dampak yang selanjutnya dari pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala yaitu membangun kepribadian anak agar memliki akhlak yang mulia. Nilai positif dalam

(13)

64

pendidikan karakter dapat membangun pribadi anak yang berakhlak mulia, seperti bersikap amanah, jujur, adil, pemaaf, sabar, bersikap sopan dan santun, rendah hati dan lain sebagainya.

Pentingnya pendidikan karakter melalui kitab Alala bermanfaat untuk menghasilkan pribadi yang bertanggung jawab dan tidak mengabaikan nilai sosial, sehingga terciptalah pribadi yang berkarakter unggul dan bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan.

Dengan adanya program pendidikan karakter anak melalui kitab Alala yang memberikan banyak perubahan yang positif bagi perilaku anak, masyarakat dapat menyadari betapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak. Orang tua sangat bersyukur karena anaknya mengalami banyak peningkatan, dan menyadari bahwa pendidikan karakter pada anak harus selalu diberikan dan ditanamkan sejak dini. Tidak hanya itu, Orang tua menjadi lebih sering memantau perkembangan karakter anaknya.

Dampak dari pembelajaran kitab Alala selanjutnya adalah anak terlatih untuk mengatur waktu sehingga ia lebih mudah mengontrol aktivitasnya, seperti sholat tepat waktu, mengaji setelah sholat maghrib, belajar setelah sholat isya‟, tidak menonton TV di atas pukul 10 malam, dan sebagainya. Dengan begitu anak dapat mengelola waktunya dan dapat mengendalikan diri secara lebih baik.

Anak adalah generasi penerus bangsa dan agama. Dengan adanya pendidikan karakter, dapat mewujudkan generasi emas yang berkarakter mulia dan berkualitas bagi masyarakat.

Dengan adanya program pembelajaran kitab Alala di masjid, anak – anak menjadi terbiasa untuk sholat ashar berjama'ah. Selain itu masyarakat tergerak untuk mengikuti jama'ah sholat ashar di masjid.

2. Dampak bagi keilmuan

Peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala memberi dampak positif bagi anak – anak, yaitu anak – anak lebih termotivasi untuk terus belajar dan mengaji. Tidak hanya itu, anak juga menjadi paham tentang pentingnya pendidikan karakter, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kandungan kitab Alala menerangkan tentang nilai – nilai agama, sosial, semangat menuntut ilmu, berupaya menggapai cita – cita, memuliakan guru dan nasihat – nasihat tentang akhlak, sehingga sangat bermanfaat bagi siapa saja yang mempelajarinya. Terutama di masa anak – anak, kitab Alala sangat penting untuk dipelajari.

3. PEMBAHASAN DAN DISEMINASI

Dengan adanya pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala, anak mengalami perubahan karakter yang lebih baik. Pendidikan karakter yang ada dalam pembelajaran kitab Alala sudah menjadi pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga dapat menciptakan karakter yang mulia sesuai dengan pembelajaran kitab Alala.

3.1. Pembahasan

Melalui data dan keterangan – keterangan dari hasil penelitian yang mendeskripsikan kondisi di lapangan dari program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala dapat di diskusikan, sehingga melalui pembahasan dapat memberikan arti terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala yang diadakan di Masjid Al – Ikhlas sudah terlaksana dengan sangat efektif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan karakter anak dari sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan karakter melalui pembelajaran kitab Alala. Karakter anak semakin baik dibandingkan dengan sebelum mengikuti pembelajaran kitab Alala. Selain itu, terdapat peningkatan potensi anak, anak semakin rajin beribadah, rajin belajar, rajin mengaji, berbakti kepada orang tua, patuh dan hormat kepada ustadz – ustadzah serta menjadi anak yang sholih dan sholihah. Seperti yang dikemukakan oleh Wiyani (2012 : 52), bahwa perencanaan yang efektif dalam penyusunan harus dilakukan melalui suatu rangkaian pertanyaan yang perlu dijawab meliputi : (what) kegiatan – kegiatan apa yang harus dilakukan, (where) dimana kegiatan yang hendak dilakukan, (when) kapan kegiatan tersebut hendak dilaksanakan, (how) bagaimana cara melakukan kegiatan tersebut, (who) siapa, dan (why) mengapa.

(14)

65

Merujuk pada apa yag dikemukakan oleh Iwa dalam Wiyani (2012 : 52), bahwa perencanaan adalah menetapkan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus dicapai. Pendidikan karakter yang dilaksanakan telah sesuai, anak dapat menerapkan nilai – nilai pendidikan karakter sesuai kandungan kitab Alala yang menjadi tolak ukur pencapaian hasil belajar.

Pelaksanaan program pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala yang telah disusun dan dimusyawarahkan sebelumnya bersama pengurus takmir dan ustadz – ustadzah sudah dilaksanakan dengan sangat efektif. Hal ini terbukti dari mayoritas anak yang telah suksek mencapai output yang diharapkan. Senada dengan yang dikemukakan oleh Wiyani (2012 : 56) Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sehingga akan memiliki nilai. Pelaksanaan pendidikan karakter perlu melibatkan orang tua, guru (ustadz – ustadzah), dan masyarakat sekitar.

Penerapan pendidikan karakter sudah terlihat dalam kehidupan sehari – hari. Anak – anak semakin terbiasa melakukan hal – hal baik seperti berpamitan kepada orang tua, rajin mengikuti sholat ashar berjama‟ah, rajin belajar, selalu membantu orang tua dan lain – lain. hal ini menunjukan bahwa pembiasaan melakukan hal – hal baik perlu diterapkan sejak dini pada anak. Dalam buku Metodologi Pengajaran Agama, Saifudin Zuhri mengatakan bahwa “metode pembiasaan adalah cara yang dilakukan dalam pembentukan akhlak dan rohani yang memerlukan latihan yang kontinyu setiap hari. (Thoha, Zuhri, & Yahya, 1999)

Dengan adanya pembiasaan, anak menjadi disiplin, memiliki rasa tanggung jawab, dan mandiri dalam melaksanakan tugas yang diberikan orang tua, maupun guru (ustadz – ustadzah). Tidak hanya itu, anak juga dapat mengatur waktunya dengan baik.

Menurut Slameto (2003 : 57) siswa yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut : a) Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang

dipelajari secara terus menerus.

b) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.

c) Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati. d) Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya dari pada hal yang lainnya. e) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri minat belajar sudah tumbuh dalam diri anak. Terbukti bahwa hasil dari pembelajaran kitab Alala dapat meningkatkan minat belajar anak. Hal ini dapat dilihat dari semangat anak dalam mengikuti pembelajaran kitab Alala sampai akhir dan semangat anak dalam memahami kandungan kitab Alala dengan baik, anak menjadi sering melantunkan syair nadhom Alala untuk dijadikan pujian di masjid, tidak hanya itu anak – anak, ustadz dan remaja masjid yang bergabung dalam grup hadroh tertarik untuk mengkolaborasikan syair nadhom Alala menjadi salah satu lagu hadroh yang ada di masjid. Terbukti bahwa pembelajaran kitab Alala dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Orang tua anak menjadi senang karena dengan adanya pembelajaran kitab Alala di masjid, minat belajar anak semakin meningkat.

3.2. Diseminasi

Program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala dapat mencapai hasil yang maksimal karena memiliki beberapa tahapan diantaranya yaitu :

3.2.1. Tahap studi pendahuluan

Pada tahap ini dilakukan observasi dan pengumpulan data terkait model pembelajaran yang akan di terapkan.

3.2.2. Tahap pencarian mitra SDM

Pada tahap ini peneliti mencari mitra SDM yang dapat membantu berjalannya program pembentukan pendidikan karakter melalui kitab Alala. Disini peneliti bekerja sama

(15)

66

dengan ustadz – ustadzah dalam menjalankan program pembelajaran kitab Alala. Setiap pembelajaran berlangsung, ustadz – ustadzah ikut serta mengkoordinir anak – anak yang ada pada tiap barisan agar tidak ramai, dan membantu dalam menyiapkan alat sound sistem agar anak – anak dapat mendengar pembelajaran dengan baik. ustadz – ustadzah juga membantu dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan karakter yang ada pada kitab Alala. Dengan adanya mitra SDM, pembelajaran kitab Alala di Masjid Al – Ikhlas Mlokorejo dapat berjalan dengan baik.

3.2.3. Tahap menentukan lokasi

Salah satu tahap yang dapat mensukseskan program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala adalah lokasi yang strategis, Masjid Al – Ikhlas menjadi pilihan terbaik karena selain tempatnya luas dan nyaman, Masjid Al – Ikhlas lebih terjangkau dari tempat tinggal anak – anak. Selain itu anak – anak dapat mengikuti jama'ah sholat ashar di masjid bersama masyarakat. Di Masjid Al – Ikhlas juga terdapat alat sound sistem yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran.

3.2.4. Tahap eksperimen

Sebelum melaksanakan program peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala di Masjid Al – Ikhlas, peneliti telah melaksanakan pembelajaran beberapa kitab di rumah, namun diantara kitab yang dijadikan bahan pembelajaran, kitab Alala menjadi kitab favorit anak – anak. Hal itu dapat terlihat dari antusias anak – anak selama pembelajaran kitab Alala. Anak – anak tertarik pada setiap nadhom yang di lagukan. Sedikit demi sedikit, terdapat perubahan karakter pada anak. Anak menjadi mudah diatur, sopan, dan memiliki etika yang baik.

3.2.5. Tahap spesifikasi program

Program yang bagus dan bermanfaat harus dilaksanakan dengan spesifikasi yang baik. Peningkatan Pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala adalah program yang tepat untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia. Program yang diadakan di Masjid Al – Ikhlas Mlokorejo ini adalah gebrakan baru yang mengajak semua anak desa untuk meramaikan masjid dengan kegiatan yang bermanfaat. Pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala berbeda dengan pendidikan karakter yang lain, karena pendidikan karakter ini mengacu pada kitab akhlak, yang diminati anak, dan mudah dipelajari.

3.2.6. Tahap segmentasi

Pada tahap segmentasi dilakukan pemetaan wilayah dengan menentukan tempat strategis yang akan dijadikan lokasi sasaran, dalam hal ini masjid Al – Ikhlas menjadi lokasi sasaran yang tepat. Selain itu, juga memastikan siapa yang akan dijadikan subjek dampingan, dalam hal ini anak – anak di Desa Mlokorejo menjadi subjek dampingan yang telah ditentukan. Tidak hanya itu peneliti juga menerapkan strategi yang telah disusun sebelumnya.

(16)

67 4. SIMPULAN

Dari hasil pembahasan program peningkatan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pendidikan karakter adalah upaya yang harus dirancang dan dilakukan secara sistematis dalam rangka memberikan bantuan kepada anak didik untuk memahami nilai – nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa, dan Negara. Pemahaman anak terhadap nilai – nilai tersebut hendaknya tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma – norma agama, hukum, etika, tata krama, budaya, maupun adat istiadat yang dianut.

Kitab Alala merupakan kitab akhlak yang sangat tepat untuk meningkatkan karakter anak. Karena kitab Alala membahas tentang akhlak seorang pencari ilmu, agar menjadi manusia yang berkarakter baik. selain itu kitab Alala mengandung nilai – nilai keagamaan, sosial, dan nasihat – nasihat tentang akhlak yang sesuai dan bermanfaat bagi anak khususnya pada zaman sekarang terkait dengan penurunan moral dan akhlak anak bangsa.

Meningkatkan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala sangat diperlukan dalam mewujudkan anak yang berkarakter mulia, beriman dan bertakwa kepada Allah, berilmu, cakap, mandiri, jujur, hormat, sopan dan santun, memiliki toleransi yang tinggi, rendah hati, pantang menyerah, dan cinta damai. Peningkatan pendidikan karakter anak melalui pembelajaran kitab Alala sangat penting dalam merubah perilaku anak ke arah yang lebih baik serta menanamkan nilai – nilai karakter mulia. Terutama ditengah pesatnya arus kemajuan zaman, pembelajaran kitab Alala dapat membantu dalam membentuk dan menjaga akhlak anak sebagai insan yang berkarakter. Berdasarkan hasil dari evaluasi, program Pendidikan karakter telah mencapai tujuan awal yaitu membentuk anak bangsa yang tangguh, berakhlaqul karimah dan bertanggung jawab guna mengabdi bagi kemaslahatan umat islam dan negara.

Hasil dari pembelajaran kitab Alala sudah terlihat dalam kehidupan sehari-hari, baik dirumah maupun di masyarakat. Tidak hanya itu minat belajar anak – anak juga semakin meningkat. Anak – anak sudah mampu menerapkan kandungan kitab Alala, terbukti bahwa pendidikan karakter melalui kitab Alala sudah dapat mempengaruhi akhlak anak menjadi berakhlak mulia, potensi anak juga ikut berkembang, selain itu anak – anak terarah pada hal – hal positif.

(17)

68

DAFTAR PUSTAKA

Astutik, P. (2013). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Ibnu Miskawayh. Trenggalek: Pena Nusantara.

Hutami, D. (2020). Pendidikan Karakter Kebangsaan untuk Anak : Religius dan Toleransi. Karangwaru - Tegalrejo, Jogjakarta: Cosmic Media Nusantara.

Sani, R. A., & Kadri, M. (2016). Pendidikan Karakter Mengembangkan Karakter Anak yang Islami. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Iskandar, A. M. (2012). Syaír Alala dan Nadhom Ta'lim : Mutiara Hikmah Mencari Ilmu. Surabaya: Al - Miftah.

Hidayatullah, M. F. (2013). In P. Astutik, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Ibnu Miskawayh (p. 3). Trenggalek: Pena Nusantara.

Al - Asqalani, A.-H. I. (852 H). Bulughul Maram. Surabaya: Darul Ilmu.

Munawwir, A. W. (1997). Al - Munawwir: Kamus Arab - Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:

Alfabeta. CV.

Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayatullah, M. F. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pressindo. Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter : Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia

Heritage Foundation.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bagus, L. (2000). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulyasa, H.E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.1. Strategi EMPOWERMENT – BASED RESEACRH (EBR)
Tabel 2.1. Bab – bab kitab Alala
Gambar 2.2. langkah – langkah pendampingan
Gambar 3.2. Penampilan anak – anak dalam melantunkan syair Alala
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pendidikan karakter anak jalanan melalui program pendidikan agama Islam di Rumah Singgah Ahmad Dahlan dilaksanakan dengan melalui perencanaan

Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan

Secara lugas judul dalam penelitian ini adalah “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Muatan Lokal Melalui Kitab Muntakhobat Fil Mahfudzot

Lickona (2004: 154) memandang ada enam keuntungan pem- belajaran kooperatif sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter di antaranya: 1) melalui proses belajar

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bertujuan untuk Penerapan pendidikan karakter anak usia pra sekolah di lingkungan keluarga melalui kerjasama orangtua dan guru di

juga dapat dirancang selama proses kegiatan berlangsung. Model program pendidikan karakter melalui kesenian ketoprak yang dibutuhkan bagi sekolah adalah program yang

Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan

Jurnal Pendidikan Tambusai 7310 Meningkatkan Karakter Generasi Muda di Era 5.0 Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tsana Nur Faridah1, Dinie Anggraeni Dewi2, Yayang Furi