• Tidak ada hasil yang ditemukan

SE - 43/PJ/2012 PROSEDUR EVALUASI DAN PENETAPAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SE - 43/PJ/2012 PROSEDUR EVALUASI DAN PENETAPAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SE - 43/PJ/2012 PROSEDUR EVALUASI DAN PENETAPAN WAJIB PAJAK

TERDAFTAR DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERAT

Contributed by Administrator Friday, 24 August 2012

24 Agustus 2012

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR : SE - 43/PJ/2012

TENTANG

PROSEDUR EVALUASI DAN PENETAPAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR

DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR PER-08/PJ/2012

TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT

PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

WAJIB PAJAK BESAR, KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

KANTOR

WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS,

DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

  Â

A. Umum

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/PJ/2012Â tentang

(2)

Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, dengan ini perlu disampaikan peraturan pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal

Pajak tersebut. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Ketentuan

ini dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak dalam melakukan evaluasi dan penetapan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya.

2. Tujuan

- Agar tercapai keseragaman dan pemahaman yang sama dalam

melaksanakan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/PJ/2012.

- Memberikan penjelasan dan prosedur standar evaluasi dan penetapan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di

lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya.

C. Ruang Lingkup

Ketentuan ini mengatur pelaksanaan dan prosedur evaluasi serta

penetapan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya kecuali Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Tiga, Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Empat, Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing, dan Kantor Pelayanan Pajak Minyak dan Gas Bumi.

D. Dasar

(3)

Peraturan

Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-08/PJ/2012

tentang Tempat Pendaftaran dan/atau Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, yang selanjutnya disebut Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

E. Materi

1. Evaluasi

atas Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Perusahaan Masuk Bursa dilakukan setiap tahun dalam hal terdapat Wajib Pajak yang pernyataan pendaftaran emisi sahamnya telah dinyatakan efektif oleh Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (listing) dan/atau Wajib Pajak yang melakukan penghapusan pencatatan dari daftar saham di Bursa Efek Indonesia (delisting) yang disebabkan karena perubahan status permodalan dari perusahaan terbuka (go public) menjadi perusahaan tertutup (go private) pada tahun

tersebut. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Khusus atas usulan Kepala KPP Perusahaan Masuk Bursa.

2. Evaluasi

atas Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Madya dapat dilakukan paling cepat 1 (satu) tahun atau bersamaan dengan evaluasi Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPP Madya. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Kanwil DJP yang membawahi KPP Madya.

3. Evaluasi

atas Wajib Pajak Besar Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Wajib Pajak Besar Empat dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali oleh tim khusus yang dibentuk Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan dengan kriteria yang akan diatur secara terpisah dari surat edaran ini oleh tim khusus tersebut.

4.

Penetapan

Wajib Pajak terdaftar pertama kali setelah berlakunya Peraturan Direktur

Jenderal Pajak dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Tempat Pendaftaran dan/atau Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya terdaftar di KPP yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2012.

5. Evaluasi

atas Wajib Pajak terdaftar setelah berlakunya keputusan penetapan Wajib

Pajak terdaftar sebagaimana dimaksud pada angka 4 dapat dilaksanakan sebagai berikut:

(4)

- Untuk Wajib Pajak terdaftar pada KPP Perusahaan Masuk Bursa dan KPP Madya, dilakukan paling cepat pada tahun 2013; dan

- Untuk Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, kecuali KPP Wajib Pajak Besar Tiga dan KPP Wajib Pajak Besar Empat, dan KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus kecuali KPP Badan dan Orang Asing dan KPP Minyak dan Gas Bumi, dilakukan pada tahun 2014.

6.

Dalam hal tempat terdaftar

Wajib Pajak yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Tempat Pendaftaran dan/atau Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak pada

Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, karena satu dan lain hal tidak sesuai dengan tempat terdaftar yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak, maka Wajib Pajak tersebut tetap dipindahkan ke KPP tujuan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut.

7.

Apabila terjadi perubahan

data Wajib Pajak antara lain nama, bentuk usaha, alamat, jenis usaha, status usaha, atau data lainnya, Wajib Pajak wajib melaporkan perubahan tersebut

dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan ke KPP tempat terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

8.

Prosedur evaluasi Wajib

Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus, dan KPP Madya mengacu pada Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

9.

Prosedur evaluasi Wajib

Pajak terdaftar di KPP Madya (dalam hal pada tahun tersebut Kepala Kanwil DJP yang membawahi KPP Madya merasa perlu untuk melakukan evaluasi Wajib Pajak terdaftar di KPP Madya dan pada tahun tersebut tidak dilakukan evaluasi Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dan KPP Madya oleh Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan), mengacu pada Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

10.

Prosedur evaluasi Wajib

Pajak terdaftar di KPP Perusahaan Masuk Bursa (dalam hal pada tahun tersebut terdapat Wajib Pajak listing dan/atau delisting) mengacu pada Lampiran III

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

11.

Distribusi waktu

pelaksanaan evaluasi Wajib Pajak terdaftar mengacu pada Lampiran IV

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

(5)

12.

Daftar peringkat Wajib

Pajak terbesar KPP/Kantor Wilayah/Nasional disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat

Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

13.

Daftar usulan Wajib Pajak

yang akan didaftarkan atau dikeluarkan dari KPP disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

14.

Daftar Wajib Pajak masuk

dan keluar KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan KPPÂ di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dari atau ke KPP di Wilayah Kerja Kanwil DJP

disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

15.

Pada saat berlakunya Surat

Edaran Direktur Jenderal Pajak ini, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-03/PJ/2012

Tentang Prosedur Evaluasi dan Penetapan Wajib Pajak Terdaftar dalam Rangka Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus dan Kantor Pelayanan Pajak Madya dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Surat Edaran

Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 24 Agustus 2012

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

(6)

A. FUAD RAHMANY

NIP

195411111981121001

Referensi

Dokumen terkait

KANWIL DJP Jakarta Barat menaungi 11 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) se-Jakarta Barat yaitu diantaranya, KPP Madya Jakarta Barat, KPP Pratama Jakarta Palmerah, KPP Pratama Jakarta

Pembentukan KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya telah diselesaikan pada akhir tahun 2006, sedangkan KPP Pratama yang ada saat ini baru berjumlah 15 KPP Pratama, yaitu KPP Pratama

[r]

Bahwa oleh karena Termohon tidak pernah hadir dalam persidangan, maka proses perdamaian melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008

Dengan ini mempertimbangkan rangkaian masalah yang timbul diatas maka dari itu maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam tentang pelaku wirausaha dan aktor

1. Pada dasarnya seluruh WP harus dilakukan pengawasan pembayaran masa. Untuk KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Kanwil DJP Jakarta Khusus dan KPP

[r]