40 3.1 Objek Laporan Tugas Akhir
Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah tinjauan atas metode pencatatan, penilaian, penyajian dan pelaporan persediaan pada PT. Bio Farma (Persero) berdasarkan PSAK No. 14 yang terletak di Jalan Pasteur no 28, Bandung. Dibawah ini akan diuraikan dengan jelas mengenai sejarah singkat PT. Bio Farma (Persero).
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero)
PT. Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
PT. Bio Farma (Persero) berdiri sejak 120 tahun yang lalu, dimana pada tahun 1890 – 1894 merupakan tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden – Batavia, yang merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan sera di Indonesia.
Lembaga ini kemudian berubah menjadi Parc Vaccinogene Instituut Pasteur seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, pada tahun 1895 – 1901. Setelah tahun 1923 menempati gedung di Jalan Pasteur, nomor 28 Bandung, lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur, dan tahun 1924-1942 dipimpin oleh L. Otten.
Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur
Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi. Kegiatan lembaga ini kemudian berpindah ke Klaten, selama Bandung diduduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M. Sardjito (1945-1946), dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Pada tahun 1950 – 1954, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera.
Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai perusahaan Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur.
Melalui Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1961 (Lembaran Negara Tahun 1961 No.101), Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma.
Setelah melalui penelitian dan penilaian bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 1978. Periode itu Prof. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak.
Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum (Perusahaan Umum), berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997, perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
Bidang usaha utama PT Bio Farma (Persero) adalah memproduksi vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi, sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan.
PT Bio Farma (Persero) menjalankan roda organisasinya di atas lahan seluas 91.058 m2 bertempat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung untuk fasilitas produksi, penelitian pengembangan, pemasaran dan administrasi. Kemudian, seluas 282.441 m2 yang berlokasi di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat untuk
pengembangbiakkan dan pemeliharaan laboratorium. Sedangkan untuk mendukung kelancaran operasional. Perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan yang bertempat di Gedung Arthaloka Lt. 3 di Jalan Jend. Sudirman No. 2, Jakarta.
3.1.2 Visi dan Misi Visi
“Menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia yang berdaya saing global.”
Misi
1. Memproduksi, memasarkan dan mendistibusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta nasional, dan internasional.
2. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar. 3. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan
prinsip-prinsip good corporate governance.
4. Meningkatkan kesejahteraan keluarga besar perusahaan dan berkontribusi optimal kepada negara.
3.1.3 Budaya Perusahaan
Setiap organ perusahaan yang bersikap dan berpikir secara profesional, memiliki integritas yang tinggi, serta bekerja secara transparan dan akuntabel.
Professional
Bekerja sesuai sistem dan prosedur yang berlaku
Terbuka dalam mengemukakan dan menghargai perbedaan pendapat Senantiasa memliki tekad untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan
Penuh percaya diri dan tegar dalam setiap menghadapi tantangan dan rintangan
Menjadi pribadi yang bertanggungjawab
Integritas
Memiliki visi ke depan Berdisiplin tinggi Dapat dipercaya
Bertindak jujur dan memiliki kompetensi
Mendarmabaktikan seluruh potensi yang dimiliki untuk kemakmuran perusahaan
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Transparan
Berpegang teguh pada prinsip keterbukaan
Senantiasa adil dan bijaksana dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggungjawab yang diamanatkan
Menyajikan dan menyampaikan informasi atau data secara benar dan lengkap
Akuntabel
Senantiasa berusaha mendapatkan, memelihara dan menggunakan aset-aset dan pendapatan perusahaan dengan benar sesuai wewenenang, tugas dan tanggungjawab dalam perusahaan
Berusaha terus-menerus untuk menerapkan dan meningkatakan sistem pengendalian manajemen yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan 3.1.4 Logo dan Arti Logo Perusahaan
Logo
PT Bio Farma (Persero) adalah sebuah perusahaan yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan antisera. Salah satu bentuk antisipasi tersebut adalah dengan memiliki logo yang merupakan lambang sebagai identitas jati diri perusahaannya.
Bentuk logo perusahaan ini terinspirasi dari crystal protein yaitu sejenis protein yang digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan benda asing dan glycoprotein spike yaitu tempat virus menempel pada sel inang yang kemudian memperbanyak diri. Kedua logo tersebut menggambarkan PT Bio Farma (Persero) sebagai perusahan yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan antisera.
Gambar 3.1 Logo Biofarma
Arti Logo
Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki arti atau makna tersendiri. Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Bio Farma (Persero) tersebut adalah :
1. Logo tersebut merupakan adaptasi bentuk pencitraan dari “Crystal Protein” dan “Glicoprotein”.
Hal tersebut merefleksikan bahwa Bio Farma adalah sebuah perusahaan di bidang vaksin dan serum.
2. Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling).
Dalam hal ini pendar bintang yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang.
3. Warna dominan hijau.
Warna dominan hijau ini secara psikologis menyiratkan suatu nilai higienitas dan kesehatan.
4. Warna jingga dan kuning
Warna jingga dan kuning secara terpadu menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinovasi agar selalu menjadi yang terdepan.
3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Biofarma Direktur Utama Kepala Satuan Pengawasan Internal Sekretaris Perusahaan Kepala Divisi Compliance & Risk Management Kepala Divisi
Quality Assurance
Unit Sistem Informasi Management
Direktur Produksi
Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus
Kepala Divisi Produksi Vaksin Bakteri
Kepala Divisi Produksi Farmasi
Kepala Divisi Teknik & Pemeliharaan
Direktur Pemasaran
Kepala Divisi Penjualan Dalam Negeri
Kepala Divisi Penjualan Ekspor Kepala Divisi Penunjang Pemasaran Kepala Divisi Pelayanan Jasa Direktur Perencanaan & Pengembangan
Ka.Div. Perencanaan & Pengendalian Produksi Kepala Divisi Pengawasan Mutu Kepala Divisi Hewan Laboratorium Kepala Divisi Surveilans & Evaluasi
Kepala Divisi Penelitian & Pengembangan Direktur Keuangan & SDM Kepala Divisi Keuangan Kepala Divisi Anggaran & Akutansi
Kepala Divisi SDM Kepala Divisi Logistik Unit Program Kemitraan Bina Lingkungan
3.1.6 Struktur Organisasi Bagian Divisi Pelayanan Jasa
Divisi Pelayanan Jasa adalah bagian yang melayani dan menyediakan pelayanan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kimia darah, bakteriologi, TBC/Mikologi, Serologi, Bioteknologi, dan jasa pelayanan vaksinasi/imunisasi untuk bayi, anak, dan dewasa.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi Pelayanan Jasa Kepala Divisi Pelayanan Jasa Bagian Lab. Diagnostik Klinik Seksi Kimia Klinik Seksi Serologi Seksi TBC- Mikologi Seksi Bakterio logi Bagian Pelayanan Jasa Seksi Administrasi dan Keuangan Pelayanan Jasa Seksi Poliklinik Rabies Seksi Balai Imunisasi
3.2 Metode Tugas Akhir
3.2.1 Metode Penulisan Tugas Akhir
Dalam penyusunan Laporan tugas Akhir ini, penulis menggunakan Metode Deskriptif, dimana penulis melakukan penelitian secara langsung dengan cara melihat, mengamati, serta ikut melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir, mengumpulkan data informasi dan fakta-fakta yang berhubungan dengan judul yang untuk selanjutnya dilukiskan atau digambarkan kedalam Laporan Tugas Akhir ini.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Tugas Akhir
Adapun untuk melengkapi laporan dalam pengumpulan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan laporan ini, penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Pengamatan yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan tugas Akhir dan juga mewawancarai beberapa staff dan pejabat yang mengetahui masalah yang sedang di teliti penulis. Dan untuk memperoleh data sekunder yang juga dibutuhkan dengan cara mengumpulkan data berupa dokumen atau catatan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini.
2. Studi Lapangan
Selain studi kepustakaan, saya juga mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung pada kegiatan operasional perhitungan persediaan di PT Biofarma (Persero).
3. Kerja Praktik di Perusahaan
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka penulis melakukan kerja praktik di perusahaan selama 45 hari atau 1 bulan 2 minggu (20 hari kerja efektif).