• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Konsumsi Pangan Kualitatif dan Kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Survei Konsumsi Pangan Kualitatif dan Kuantitatif"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Survei Konsumsi

Pangan Kualitatif dan

Kuantitatif

Nikmah Utami Dewi

Maret 2017

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Metode Survei Konsumsi Pangan

• Berdasarkan Jenis Data yang diperoleh a. Metode Kualitatif

b. Metode Kuantitatif

c. Metode Kuantitatif dan Kualitatif

• Berdasarkan Sasaran Pengamatan

a. Tingkat Nasional b. Tingkat Rumah Tangga c. Tingkat Individu

Outline

• Pendahuluan • Tujuan Survei Kualitatif

• Macam Metode Survei Konsumsi Kualitatif • Pengertian dan Tujuan Survei Konsumsi Kuantitatif • Macam Metode Survei Konsumsi Kuantitatif

Survei Konsumsi Pangan Kualitatif

- Menitikberatkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan kebiasaan makan /faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan (Suhardjo dkk, 1987) - Digunakan untuk mengetahui frekuensi

makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan pangan, dan menggali informasi tentang kebiasaan makan

(2)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Tujuan Survei Konsumsi Pangan

secara Kualitatif???

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Kebiasaan Makan

- Diartikan sebagai cara individu /kelompok untuk memilih pangan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologik, psikologik, sosial dan budaya

- Dipengaruhi kegiatan budaya keluarga, kelompok masyarakat, negara atau suatu bangsa

- Kebudayaan mempunyai kekuatan dalam

pengaruh pemilihan pangan anggotanya.

Pola Makan

Pola makan adalah gambaran mengenai macam, jumlah, dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat tertentu

(Hartono, 2000)

Pola Makan

- Biasanya berkembang dari pangan setempat - Dipengaruhi oleh kelangkaan pangan dan

kebiasaan bekerja anggota keluarga - Pangan pokok suatu negara/daerah biasanya

menempati kedudukan tinggi dari nilai sosial - Pola makan 1X? 2X? 3X? 5X sehari?

(3)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Pembagian Makan dalam Keluarga

- Secara tradisional, prioritas utama adalah….?

- Wanita??

- Pembagian makanan yang tidak merata dalam keluarga merupakan bencana bagi kesehatan maupun kehidupan

- Lebih mudah jika jumlah keluarga sedikit

- Perlunya program keluarga berencana dan pembatasan penduduk

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Akseptabilitas

- Cara turun temurun untuk mencari, memilih, menangani, menyiapkan, menyajikan dan memakan makanan

- Pada umumnya kebiasan pangan tidak didasarkan karena keperluan fisik pada zat-zat gizi dalam pangan. Tetapi…? - Jagung makanan pokok?? Beras??

- Makanan pantangan. Biasanya pada kelompok anak kecil, ibu hamil dan ibu menyusui.

Metode Survei Kualitatif

- Pengamatan Berpartisipasi - Dietary History

- Food Frequency Questionnaire

Pengamatan Berpartisipasi

- Metode anthropologi kontak lama, intensif dan bervariasi dengan orang lain serta pendapat-pendapat mereka - Tujuan pokok:

 Pengembangan pengertian intensif terhadap kebudayaan lain

 Pengumpulan data yang akurat  Pembentukan perspektif yang holistik

(4)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Pengamatan Berpartisipasi

(Lanjutan…)

1. Pengembangan pengertian intensif terhadap kebudayaan lain

- Peneliti menulis pengamatan-pengamatannya dan berusaha untuk mengintepretasikan dan menganalisanya

- Berusaha untuk mengerti mengapa manusia bertindak dengan cara tertentu, menemukan kaitan-kaitan tindakan itu dan menerangkan - Selama kerja lapangan peneliti

mengembangkan pengertian intuitif terhadap kebudayaan lain

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Pengamatan Berpartisipasi

(Lanjutan…)

2. Memperoleh data yang akurat - Informan sangat berhati-hati dalam

memberikan informasi pada orang ‘’asing’’

- Peneliti berusaha mengadakan hubungan pribadi

- Pendapatan petani, pendapatan bermacam-macam jumlahnya, perlu pengamatan yang dilakukan sendiri oleh peneliti dalam waktu lama

Pengamatan Berpartisipasi

(Lanjutan…)

3. Pembentukan perspektif yang holistik - Kita terbiasa membagi jurusan ilmu

secara akademik

- Tindakan manusia merupakan suatu keseluruhan

- Keterkaitan ekonomi, kehidupan sosial, keagamaan

Pengamatan Berpartisipasi

(Lanjutan…)

Keuntungan:

- Paling sesuai untuk memperoleh pengertian tentang hubungan-hubungan sosial yang ada dalam kelompok kecil setempat

- Mungkin untuk memperoleh pengertian dalam hubungan-hubungan sosial dan gejala yang sulit diperoleh dengan pendekatan survei formal - Dapat mengetahui bagaimana gejala-gejala tersebut

(5)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Pengamatan Berpartisipasi

(Lanjutan…)

Kekurangan:

- Penelitian berskala kecil

- Dilema banyak informasi tentang sedikit kasus atau informasi yang kurang tentang keseluruhan yang luas

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Dietary History

- The method is a detailed retrospective dietary assessment used more often in clinical practice/ dietary advice than in research studies.

- A diet history is used to describe usual food and/or nutrient intakes over a relatively long period e.g. 6 months and typically one year.

Dietary History

Prosedur

1. Lakukan 24-hours recall untuk mengetahui kebiasaan pola makan responden  Apa yang biasa dimakan

2. Wawancarai responden berkaitan dengan dietary intake pada 1, 3, 6 atau 12 bulan yang lalu (sesuai tujuan penelitian).

3. Hitung yang paling sering dimakan atau gunakan food

record selama 3 hari pada 1 hari weekdays (Senin-Jumat),

Sabtu dan minggu.

Food Frequency Questionnaire (FFQ)

- Kebanyakan penelitian gizi bertujuan untuk mengetahui usual intake/kebiasaan makan individu

- Single 24-hours tidak cocok, multiple recalls mahal dan sulit.

- Untuk case control study, recall atau food record tidak cocok karena metode tersebut digunakan untuk mengetahui diet masa sekarang (current diet)

(6)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Food Frequency Questionnaire

(lanjutan…)

Prinsip penggunaan

- FFQ menilai asupan energi atau zat gizi dengan menentukan seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan sebagai sumber utama zat gizi tertentu dengan pertanyaan per-hari (minggu atau bulan) selama jangka waktu tertentu (6 bulan atau 1 tahun)

- Data habitual intake (kebiasaan konsumsi) zat gizi, makanan tertentu atau kelompok makanan tertentu

- FFQ terdiri dari kira-kira 100 atau kurang jenis pangan atau grup pangan sebagai kontributor penting pada asupan energi atau zat gizi tertentu yang ingin diketahui

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Food Frequency Questionnaire

(lanjutan…)

Prinsip penggunaan - Sederhana dan jelas

- Biasanya self-administered karena itu harus mudah diisi oleh responden - Bisa berupa FFQ semi-quantitative jika

menyertakan pertanyaan mengenai portion size

- Culture specific

Food Frequency Questionnaire

(lanjutan…)

Dua Tipe FFQ

1. FFQ Kualitatif, terdiri dari - List food (grup pangan spesifik)

- Frekensi makan (harian, mingguan, bulanan, tahunan)

2. FFQ Semi-kuantitatif FFQ

- FFQ kualitatif dengan tambahan porsi pangan - Ukuran kecil, sedang, besar

- Dapat dihitung jumlah energi/zat gizi yang dikonsumsi

Food Frequency Questionnaire

(lanjutan…)

Penggunaan FFQ Kualitatif

- Mengetahui pola konsumsi makan/ kebiasaan makan - Mengetahui kemungkinan korelasi antara kebiasaan makan/

konsumsi makanan di masa lampau yang berhubungan dengan penyakit kronik tertentu/ kesehatan - Menilai program pendidikan gizi

- Mengidentifikasi kelompok individu/ individu yang mungkin memerlukan penilaian konsumsi pangan yang lebih detail - Mengetahui trend pembelian makanan

- Membedakan partisipan berdasarkan asupan gizi dan kebiasaan pangannya (tinggi, sedang, rendah)

(7)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Food Frequency Questionnaire

Prosedur FFQ Kualitatif

- Dari list pangan/kelompok pangan tertentu, tanyakan responden berapa sering mereka mengkonsumsi pangan tersebut

- Pilihan frekuensi makan bisa harian, mingguan, bulanan, tahunan atau tidak pernah

- Responden memberi tanda pilihan yang paling sesuai pada kolom frekuensi konsumsi pangan dari masing-masing item pangan

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Contoh: Form FFQ

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) digunakan untuk meranking individu berdasarkan asupan makanan/zat gizinya

• Menampilkan referensi ukuran porsi untuk masing-masing makanan tertentu

• Data dari SQ-FFQ dapat dikonversikan menjadi data asupan energi atau zat gizi tertentu dengan MENGALIKAN ukuran porsi tiap makanan yang dikonsumsi perhari dengan konten energi/gizinya yang diperoleh dari data komposisi makanan.

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

• Seluruh hasilnya kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan estimasi total asupan harian individu

• FFQ harus memuat cukup makanan yang merupakan sumber zat gizi tertentu untuk membedakan konsumsi rendah dan tinggi • FFQ harus sederhana, jelas jenis/ kategori

makanannya. Dan open question harus dihindari

(8)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Prosedur

• Lengkapi 3 langkah prosedur pada FFQ kualitatif • Tersedia 3 pilihan ukuran porsi : small (S), medium (M) dan

large (L) untuk masing-masing item makanan • Cara mengkonversikan kategori frekuensi adalah dengan

menggunakan basis harian. 1 X sehari = 1

• Kalikan frekuensi perhari dengan ukuran porsi yang dipilih (dalam gram) untuk menghasilkan berat yang dikonsumsi perhari.

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Contoh

A. Konversi frekuensi

• Nasi dikonsumsi 3 kali perhari 3 • Tahu dikonsumsi 4 kali seminggu= 4/7

≈ 0.57 per hari

• Es krim dikonsumsi 5 kali sebulan= 5/30 ≈ 0.17 per hari

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Contoh

B. Nutrient score

• Jumlah porsi tahu yang dimakan= 2 buah sekali makan • Ukuran porsi = sedang = 20 gram

• Frekuensi = 1 X sehari

• Kandungan protein = 7.8 gram/ 100 gram (100% BDD) • Food score: 2 X 20 X 1 = 40 gram/ hari

Nutrient score (protein): 40 x 7.8/100 = 3.12 gram/hari

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

(9)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Food List??

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Langkah-langkah:

1. Carilah makanan yang kaya akan zat gizi tertentu (sesuai kelompok/tema) berdasarkan makanan yang sering dikonsumsi orang indonesia (Survei diet total 2014). Lakukan berdasarkan ukuran porsi.

2. List semua makanan yang kaya akan zat gizi tertentu (yang ingin diketahui). Makanan spesifik berdasarkan berkontribusi minimal 80% (90% Fe & Vit C)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Food List??

3. Lakukan FGD pada komunitas tertentu untuk mengetahui apakah makanan dalam list yang telah dibuat tersedia atau sering dikonsumsi

4. Makanan yang tidak pernah atau jarang dikonsumsi (misal: dikonsumsi <10% subjek) dikeluarkan dari list 5. Makanan yang tersisa dari langkah 4 kemudian

dimasukkan dalm list FFQ dan diujicobakan dalam pilot tested sebelum final FFQ diproduksi

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Very long food lists will tend to overestimate the intake, while short lists will tend to underestimate the intake.

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Portion Size (Ukuran Porsi)

How to obtain portion sizes used as a

standard portion size in semi FFQ?

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Portion Size (Ukuran Porsi)

1. Available sources:

a. USDA Foods Commonly Eaten by Individuals

•Medium portion size use the median portion consumed per

eating occasion

•Small and large portion sizes were based on the 25th and the

75thpercentile

b. Nutrition Canada Food Consumption Portion Data •Medium portion size use the mean portion consumed •Small and large portion sizes were based on the ± 1 SD

(10)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Semi-quantitative food frequency questionnaire

(SQ-FFQ)

Portion Size (Ukuran Porsi)

2. Portion size calculated from the survey

Each food item (data gathered from 24-h recall - once 24-h recall for each subject) sum to obtain total amount reported

•Calculate the mean portion size for each item. Total amount reported divided by the number of persons reporting the item. •For example 11,047 g of mixed beef dishes were eaten by 55 people, thus resulted in a portion of 146g/person •Mean portion size for each food item could be used as the medium portion size

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

SQ-FFQ

Kelebihan Kelemahan

Mudah dlm pengumpulan data, sederhana Hasil tergantung pada kelengkapan data makanan yang ada di kuesioner Cepat (antara 20 menit s.d 1 jam) Pangan musiman sulit untuk dikuantifikasi Beban responden rendah jika dibanding

record method

Mengandalkan ingatan

Dapat diisi sendiri oleh responden Ukuran porsi pada SQ-FFQ mungkin tidak merefleksikan apa yang dimakan subyek Data processing relatif sederhana Hanya cocok untuk zat gizi tertentu (tidak

dapat digunakan untuk semua zat gizi) Tingkat partisipasi tinggi sehingga dpt

digunakan pada sampel yang besar

Akurasi pengukuran intake absolute lebih rendah daripda metode lain. FFQ lebih abstrak krn responden hrs berfikir “usual” frekuensi

Dapat menggambarkan usual intake untuk kelompok pangan ttt dlm kurun waktu ttt

Survei Konsumsi Pangan Kuantitatif

- Dimaksudkan untuk

mengetahui jumlah

pangan atau makanan

yang dikonsumsi

- Dapat dihitung zat gizi

(11)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Metode Survei Kuantitatif

- Food Record/ Estimated food record

- Weighing Method/ Weighed food method(Weighed foodrecord)

- Recall method

- Metode Inventaris (Inventory Method) - Metode Pendaftaran (Food List Method)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Food Record (Estimated Food Records and

Weighed Food Records)

Prinsip dan Penggunaan

- Berdasarkan jumlah aktual makanan yang dikonsumsi yang diukur dengan Ukuran Rumah Tangga (URT)/food model/gambar atau dengan penimbangan

- Metode penimbangan cocok untuk studi konseling diet atau hubungan antara tingkat konsumsi dengan parameter biologi - Jika menggunakan metode penimbangan responden harus

memiliki motivasi yang kuat, bisa membaca/ mencatat atau bisa dibantu oleh research asistant untuk mencatat/menimbang makanannya.

Food Record (Estimated Food Records and

Weighed Food Records)

Prosedur

- Responden diminta mencatat pada saat yang sama saat dia mengkonsumsi semua makanan dan minuman termasuk jajanan yang habis dimakan

- Deskripsi makanan/minuman harus jelas: nama, cara memasak, merk (jika ada)

- Timbang makanan/minuman yg dikonsumsi (yg disajikan dikurangi sisa) atau perkirakan dengan menggunakan URT - Jika responden makan di luar/membeli, diminta untuk mencatat

secara detail sehingga nutrisionis dpt membeli dan menimbang ‘duplicate portion’ makanan yang telah dicatat responden tsb

Estimated Food Records

VS

Weighed Food Records

Estimated Food Record (EFR) Weighed Food Record (WFR)

Jumlah makanan dan sisa makanan diukur dengan URT

Makanan dan sisa makanan ditimbang menggunakan timbangan yang disediakan oleh peneliti

Tingkat keakuratan kurang jika dibandingkan WFR

Metode yang paling precise untuk memperkirakan usual food dan nutrient intake pada individu

Beban responden lebih ringan jika dibandingkan WFR

Memerlukan kerjasama yang tinggi dari responden jika dibanding EFR Perlu biaya untuk membeli timbangan makanan

(12)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Food Record (Estimated Food Records and Weighed Food Records)

Kelebihan:

- Tidak tergantung memori/ingatan

- Data yang tersedia detail  ukuran porsi yang dikonsumsi terutama ketika ditimbang

- Valid hingga pengukuran lebih dari 5 hari

- Dapat mengukur pola makan dan kebiasaan makan yang berhubungan dengan sosial demografi responden - Dapat meningkatkan interpretasi pada data pengukuran

laboratorium, antropometri dan klinik.

- Multiple-day data lebih merepresentasikan usual intake

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Food Record (Estimated Food Records and Weighed Food Records)

Kekurangan:

- Perlu responden yang memiliki motivasi tinggi dan mau bekerja sama dengan baik

- Bisa merubah kebiasaan diet

- Berpengaruh pada respon responden jika responden merasa terlalu terbebani

- Responden harus bisa membaca/menulis atau perlu bantuan research assistant/ asisten peneliti

- Time-consuming.

- Analysis is labor-intensive and expensive.

- Significant underreporting may still occur

Weighed Food Record Form

Tanggal wawancara : Nama Responden : Nama Pewawancara : Waktu Makan Nama Makanan/ Menu ( Per baris per makanan) Cara memasak

Berat Penggunaan laboratorium

Sajian (gram) Sisa (gram) Berat makanan yang dikonsumsi (gram) Code Makanan

24-Hour Recalls

(13)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls) Prinsip dan Penggunaan

- Metode yang digunakan untuk mengukur actual food intake individu pada hari sebelumnya (24 jam sebelumnya) - Digunakan untuk mengestimasi usual nutrient intake individu

berdasarkan variasi hari ke hari pada satu individu - If more than one-day recall is required, nonconsecutive days

should be selected

- 24-hours recalls dapat diulang pada musim yang berbeda untuk mengestimasi rata-rata konsumsi pada individu dalam jangka waktu panjang (usual food intake)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls) Prinsip dan Penggunaan

- Single 24-hours recalls

> to characterize average intakes of population groups when the subjects are representative to the population

> the assessment should be conducted such a way that all days of the week are equally represented.

> It is not sufficient to describe an individual’s usual intake of food and nutrient; multiple 24-h recalls on the same individual over several days are required to achieve this objective

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls)

Prinsip dan Penggunaan - Repeated 24-hours recalls

> Can be used to assess usual nutrient intakes for an individual. > Repeated 24-hr recalls on a sub-group of the population can be used to assess prevalence of inadequate nutrient intakes within each sub-group.

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls)

Prosedur

- Responden mengingat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi 24 jam yang lalu

- Responden memberikan informasi yang detail setiap pangan yang telah dikonsumsi mulai dari pagi bangun tidur dan berlanjut secara bertahap sampai makanan/minuman terakhir yang dikonsumsi pada hari tersebut

- Responden memperkirakan ukuran porsi dengan menggunakan URT, food model

- Interviewer men-check kembali hasil recall dengan responden - Interviewer mengkonversi ukuran porsi ke ukuran gram

(14)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako 24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls)

4 Langkah yang digunakan dalam wawancara (multiple-pass interviewing technique )

1. Lengkapi list semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden sehari sebelumnya

2. Tanyakan detail deskripsi dari masing-masing makanan dan minuman yang dikonsumsi (cara masak dan nama merk) 3. Estimasi jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi

(Biasanya digunakan URT)

4. Cek kembali hasil recall termasuk penggunaan suplemen/vitamin jika ada

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako 24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls) Interactive 24-h recall Modifikasi dari 24-h recall u/ memperoleh informasi pada populasi pedesaan (rural area) pada negara berkembang

1. Responden dilatih untuk mengestimasi portion size sebelum recall dilakukan

2. Disediakan piring/mangkok untuk membantu responden mengingat jumlah makanan yang dikonsumsi

3. Juga penting menanyakan ukuran piring, mangkuk, gelas atau alat makan lain yang dipakai oleh responden yang kemudian dikonversikan pada ukuran berat yang sama (gram).

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls) Kelebihan

1. Sederhana, murah, mudah dan cepat

2. Menyediakan deskripsi kualitatif tentang pola makan dan asupan nutrient

3. Dapat digunakan untuk mengukur rata-rata usual intake pada populasi yang besar

4. Bisa digunakan pada subjek yang tidak dapat membaca/menulis 5. Tidak perlu melatih responden cara mengukur

6. Tidak terlalu mengganggu responden sehingga respon responden tinggi

7. Tidak merubah diet

24-Hour Recalls

(Single and Repeated 24-Hour Recalls) Kelemahan

1. Tergantung ingatan

2. Kurang cocok digunakan pada anak dan lansia 3. Under/overestimation portion sizes consumed

4. Tidak menggambarkan usual intake pada grup tertentu jika recalls tidak merepresentasikan hari-hari dalam seminggu 5. Interviewer harus terlatih

6. Kesalahan mengkonversikan portion size ke gram

7. Kesalahan melakukan pengkodean pada makanan jika database kurang

(15)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Contoh Form 24-Hour Recalls

Tanggal Wawancara: Nama Responden Nama Pewawancara

(catatan: Data adalah makanan/minuman yang dikonsumsi pada pukul 00.00 sampai 24.00 pada hari sebelumnya) Tempat Makan Waktu Makan Nama makanan/mi numan

Cara Masak Dskripsi detail makanan/m inuman (komposisi, merk jika ada)

Berat makanan yang dikonsumsi

Unit URT Gram

Untuk menghitung kebutuhan energi, kami membutuhkan data berikut: Jenis kelamin: L/P Umur:…tahun Berat Badan…kg Tinggi badan…cm

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Levels of objectives in

measuring diets

Levels of objectives in measuring diets

1. Untuk mendapatkan rata-rata asupan

kelompok

2. Untuk menilai proporsi populasi yang

berisiko kekurangan zat gizi

ttt(inadequate nutrient intake)

3. Untuk menilai “usual intake” dari

individu dengan tujuan me-ranking

4. Untuk menilai “usual intake” dari

individu dengan tujuan meng-korelasi

Level of Objectives

•Harus ditentukan sebelum memulai

penilaian dietetik

•Setiap level of objectives yang

berbeda memiliki prosedur yang

berbeda

(16)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Level 1:

Untuk mendapatkan rata-rata asupan kelompok Populasi

•Asupan gizi untuk tiap subjek hanya diukur untuk satu (1) hari

•Setiap hari dalam satu minggu harus terwakili secara proporsional pada sampel final (sampel total)

Level of Objectives

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

Level 2: Untuk menilai proporsi populasi yang berisiko

kekurangan zat gizi tertentu (inadequate nutrient intake)

•Penilaian asupan gizi setidaknya dilakukan selama 2 hari pada sub-sampel (30 – 40 subyek)

•Sebaiknya dilakukan pada hari yang tidak berurutan

(Non-consecutive days) saat dua kali pengulangan.

•Jika non-consecutive days tidak memungkinkan, maka sebaiknya dilakukan selama 3 hari

Level of Objectives

Level of Objectives

Level 3: Rank intakes of subjects within the

distribution

•Multiple replicates of 24-hour recalls/diet records/diet history

•Alternatively, semi-quantitative FFQ can be used

Level of Objectives

Level 4: Usual intakes for correlations or

counseling

•Larger number of replicates required

•Alternatively, semi-quantitative FFQ or diet history can be used

(17)

65 Figure: The four levels of objectives in measuring nutrient intakes and methods

which can be used to meet the objectives LEVEL 1 Mean nutrient intake of a group LEVEL 3 Usual intake of nutrients in individuals for ranking within a group LEVEL 4 Usual intakes of foods / nutrients in individuals for counseling or for correlation or regression analysis LEVEL 2 Proportion of population at risk SINGLE 24hr-recall / food records / weighed diet records Semi Quantitative-FFQ Diet History MULTIPLE 24hr-recall / food records / weighed diet records All days of the

week equally represented At least 2 replicates in sub-sample Replicates in all Replicates in all

Case Study

1. Menghitung prevalensi inadequate intakes of nutrients.

2. Mengidentifikasi sub-populasi yang memiliki risiko tinggi kekurangan zat gizi.

3. Mengidentifikasi karakteristik individu yang memiliki risiko untuk mengalami penyakit jantung koroner 4. Memberikan informasi ttg hubungan antara status

kesehatan, sosial, ekonomi dan gizi pada sub-group populasi yang terpilih untuk pengembangan kebijakan, termasuk promosi kesehatan

LEVEL 1

LEVEL 2

LEVEL 3

LEVEL 4

1. Berpasangan single 24-hour recall (1 – 2 kelompok tampil praktek minggu depan)

2. Catat makanan/minuman/suplemen yang dimakan dalam 1 hari (individu) (food record) yang dilakukan bukan pada hari dilaksanakannya recall dan bukan pada 1 hari sebelum dilaksanakannya recall

3. Hitung secara manual kecukupan energinya, protein, karbohidrat, lemak.

4. Buatlah kesimpulan hasil analisis Anda.

TUGAS I

TUGAS 2

Membuat Food Frequecy Questionnaire Semi Kuantitatif (SQ-FFQ)

Langkah-langkah:

1. Carilah makanan yang kaya akan zat gizi tertentu (sesuai kelompok/tema) berdasarkan makanan yang sering dikonsumsi orang indonesia (Survei diet total 2014). Lakukan berdasarkan ukuran porsi.

2. List semua makanan yang kaya akan zat gizi tertentu (yang ingin diketahui). Makanan spesifik berdasarkan berkontribusi minimal 80% (90% Fe & Vit C)

(18)

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako

TUGAS 2

Membuat Food Frequecy Questionnaire Semi Kuantitatif (SQ-FFQ)

Langkah-langkah:

3. Buat layout kuesionernya (frekuensi, ukuran porsi)

4. Lakukan pilot study dengan minimal 10 responden (face validity, apa yang sering dikonsumsi/tidak pernah dikonsumsi) 5. Adaptasi kuesioner yang telah dibuat sesuai hasil pilot study

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Laporan memuat hal-hal berikut:

1. FFQ (lembar FFQ)

2. Penjelasan langkah-langkah pembuatan FFQ yang telah ditempuh 3. Contoh perhitungan asupan gizi

4. Argumentasi

a) Apa tujuan FFQ tersebut dibuat?

b) Mengapa list makanan yang dibuat 50/63/70/100??

c) Mengapa memilih referensi waktu seperti apa yang kelompok Anda gunakan

d) Portion size yang digunakan, kenapa kelompok Anda memakai portion size tersebut?

e) Hasil pilot study, siapa respondennya (misal: umur, jenis kelamin, pendidikan) apa yang Anda tambahkan dan kurangi dari kuesioner yang telah dibuat? Mengapa?

Tema:

a. Vitamin C dan status imun siswa SMP se-kota Palu b. Asupan Lemak dan resiko penyakit Cardiovascular disease

pada pria di Kota Palu

c. Asupan Karbohidrat pada kejadian obesitas sentral pada mahasiswa kesehatan

d. Asupan Fe dan kejadian stunting pada anak sekolah dasar di kota Palu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi pangan menurut susunan makanan, frekuensi makan, tingkat konsumsi energi dan protein serta status gizi

Untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif kandungan formalin pada beberapa bahan makanan seperti: tahu, mie basah, ikan kering , kerupuk balado, ikan teri tawar, ikan

Untuk mengetahui secara kualitatif dan kuantitatif kandungan formalin pada beberapa bahan makanan seperti: tahu, mie basah, ikan kering , kerupuk balado, ikan teri tawar,

Kolom 12 : Diolah untuk Bukan Makanan, ditulis angka banyaknya komoditas bahan makanan yang berasal dari penyediaan dalam negeri yang diolah untuk keperluan bukan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat konsumsi jagung (sebagai makanan pokok maupun snack ) dan non jagung pada masyarakat berbasis pola pangan jagung di