• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. WARU KALTIM PLANTATION DESA WARU KECAMATAN WARU

KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALTIM

Oleh :

MUHAMMAD ARIFIN NIM. 100500114

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapang Budidaya Tanaman Kelapa Sawit di PT. Waru Kaltim Plantation Desa Bangun Mulyo Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara

Nama : Muhammad Arifin

NIM : 10500114

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan

Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui,

Ketua PS. Budidaya Tanaman Perkebunan

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

Lulus ujian pada tanggal:

Pembimbing,

Faradilla, SP , M,Sc NIP. 19740109 200012 2 001

Penguji I,

Riama Rita Manulang,SP,MP NIP. 19701116 200003 2 001

Penguji II,

Jamaluddin, SP, MSi NIP. 19720612 20012 1 003

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Tujuan 1 C. Hasil Yang Diharapkan ... 1

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan ... . 2.

B. Lokasi Dan Waktu PKL ... . 3

III. HASIL PRAKTEK ... A. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)……….. 4

B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) ... 9

C. Panen ………. 16

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 17

B. Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Peta Lokasi PT . Waru Kaltim Plantation……… 23 2. Strutur Organisasi PT.Waru Kaltim Plantation ……… 24 3. Foto kegiatan Praktek kerja Lapang di PT.Waru Kaltim Plantation………… 25

(5)

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Komoditas kelapa sawit (Elaies guinensis jack) memegang peranan yang cukup strategis bagi perekonomian Indonesia. Minyak sawit merupakan bahan baku utama produk pangan maupun non pangan. Selain itu juga kelapa sawit mempunyai manfaat sebagai campuran bahan kosmetik,obat-obatan, dan campuran bahan kimia. Komoditas ini mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (

Mangensoekardjo, 2008 ).

Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu pemerintah telah menetapkan kebijakan pendirian perusahaan perkebunan besar dan plasma, terutama di Kalimantan. Selain itu dengan diadakannya pengembangan perkebunan kelapa sawit maka akan terbuka peluang besar dalam penerimaan tenaga kerja khususnya tenaga yang terampil dan handal di bidang perkebunan ( Anonim, 2010 ).

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan memasukkan program kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini untuk membentuk ahli madya yang memiliki keterampilan di bidang tanaman perkebunan. ( Anonim, 2010 ).

PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebuan di berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan rangkaian kegiatan kurikulum yang telah ditentukan pada semester akhir. ( Anonim, 2010).

(6)

2. Tujuan Praktek

a) Dapat memahami budidaya kelapa sawit secara langsung di lapangan. b) Membandingkan antara teori yang didapat di kampus dengan praktek

lapang yang ada di perusahaan.

c) Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berpikir secara praktis mengenai kegiatan yang sesungguhnya terjadi dilapangan.

3. Hasil Yang Diharapkan

a) Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang usaha perkebunan Kelapa Sawit

b) Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil. c) Menumbuhkan kedisiplinan kerja bagi para mahasiswa.

(7)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Waru Kaltim Plantation merupakan perusahaan perkebunan swasta nasional yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan industry pengolahan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) dengan mengolah TBS menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Kernel). Mulai beroperasi pada 26 Januari 1987.Lokasi perkebunan kelapa sawit seluas 7.730.00 ha berada di Kelurahan Waru, Desa Bangun Mulyo dan Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara.

Akses menuju perusahaan dapat dicapai melalui Balikpapan dengan jarak ± 30 km ke desa Waru. Lokasi Pabrik dan Kantor perusahaan berada 12 km dari jalan trans Kalimantan ke arah Tanah Grogot. Pembangunan kebun dimulai pada tahun 1989, sedangkan PMKS dengan kapasitas 30 ton TBS/jam dibangun tahun 1995 dan proses produksi atau pengolahan di PMKS dimulai pada bulan Agustus 1996.

Sejalan dengan berjalannya waktu, terjadi peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan target produksi palm product, dan pada tahun 2003-2004 dilakukan peningkatan kapasitas oleh pabrik menjadi 60 ton TBS/jam.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

PKL dilaksanakan di Perusahaan Perkebunan PT. Waru Kaltim Plantation tepatnya di :

Desa : Bangun Mulyo

(8)

Kabupaten : Penajam Paser Utara

Provinsi : Kalimantan Timur

Waktu pelaksanaan PKL selama 2 bulan yang dimulai pada tanggal : 8 Maret sampai tanggal 8 Mei 2013..

(9)

4

III. HASIL PRAKTEK

A. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah mulai penanaman sampai tanaman berumur 36 bulan (3 Tahun). Pemeliharaan TBM bertujuan mendukung pertumbuhan vegetatif agar tercapai maksimal, memperpendek masa TM (diharapkan bisa panen 24 bulan, maksimal 30 bulan), tanaman tumbuh sehat, jagur, relatif homogen dan terpenuhi populasi persatuan luas tanamnya (SPH), sehingga pada masa TM kemudian diharapkan mampu memberi produksi secara maksimal. Kegiatan dari pemeliharaan tanaman belum menghasilkan yaitu penyiangan piringan, Penyiangan gawangan, pemupukam, pengendalian organisme penggangu tanaman, kastrasi, sanitasi, tunas pasir, konsolidasi pokok, membuat pasar kontrol, membuat tempat pengumpulan hasil (TPH), pemasangan titi kontrol, sensus pokok, penyisipan ( Pahan, 2012 ).

1. Penyiangan Gulma a) Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengantisipasi pertumbuhan kacangan yang cepat yang jika terlambat ditangani dapat melilit tanaman sawit dan menghambat pertumbuhannya.

b) Dasar Teori

Menurut Risza (2004), kacangan yang menjalar pada pelepah sawit dan menutupi piringan dibersihkan. Tidak dibenarkan memotong pelepah.Ditambah lagi

(10)

5

c) Alat dan Bahan

Alat : Parang dan batu asah

Bahan : Kacangan yang ada di piringan d) Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang ingin dikerjakan 2) Mempersiapkan persiapan kerja 3) Mendengarkan instruksi mandor

4) Memulai dari sudut blok atau pinggir jalan

5) Kacangan yang terdapat di piringan dibabat habis menggunakan parang

6) Dikerjakan secara teratur 7) Mengecek hasil kerja e) Hasil Yang Dicapai

Dari hasil kegiatan penyiangan gulma yang dilakukan diperoleh hasil kerja 144 pokok per orang, melebihi dari norma perusahaan 1,5 Hk/ha.

2. Pemupukan a) Tujuan

Tujuan dari pemupukan adalah untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan merangasang produktiitas tanaman.

b) Dasar teori

Pemupukan di lapangan dilakukan atas rekomendasi pemupukan untuk areal tersebut.Rekomendasi pemupukan disuatu areal didasarkan

(11)

6

pada analisa daun dan tanah, hasil pengamatan lapangan, potensi produksi, pelaksanaan pemupukan sebelumnya, serta hasil percobaan pemupukan pada tanaman kelapa sawit. Prinsip utama dalam aplikasi/penaburan pupuk di perkebunan kelapa sawit adalah bahwa setiap pokok harus menerima tiap jenis pupuk sesuai dosis yang telah direkomendasikan oleh Departemen Riset untuk mencapai produktifitas tanaman yang menjadi tujuan akhir dari bisnis perkebunan ( Pahan, 2012 ).

c) Alat dan Bahan

Alat : Galon, mangkok takaran, pisau dan kayu Bahan : Pupuk NPK (12-12-17)

d) Prosedur Kerja

1) Menentukan areal atau blok yang akan dipupuk

2) Pembuatan Bon Permintaan Barang (BPB) di gudang pupuk 3) Mempersiapkan peralatan kerja

4) Mendengarkan instruksi mandor 5) Mengecer pupuk

6) Karung pupuk dibuka menggunakan pisau, jika terdapat pupuk yang keras maka segera dipecahkan dengan cara dipukul kayu

7) Pupuk dari karung utuh dituangkan ke galon takaran 8) Pemupukan diawali dari sudut blok/tepi jalan

(12)

7

10) Karung yang sudah kosong segera dikumpul dan diikat per 10 lembar

11) Mengecek hasil kerja e) Hasil Yang Dicapai

Selama pengawasan karyawan berhasil menyelesaikan 31 ha, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 15 orang.

3. Kastrasi 1) Tujuan

Tujuan dari kastrasi adalah Mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang belum ekonomis kepertumbuhan vegetatif sehingga pokok sawit yang telah dikastrasi akan lebih kuat dan pertumbuhannya seragam. 2) Dasar Teori

Menurut Pahan (2012), Kastrasi merupakan aktivitas membuang semua produk generatif, yaitu bunga jantan, betina dan seluruh buah (yang terlanjur jadi) guna mendukung pertumbuhan vegetatif kelapa sawit. Pelaksanaan kastrasi terakhir dilakukan enam bulan sebelum pokok dipanen.

3) Alat dan Bahan

Alat : Dodos(alat pemanen yang berbentuk seperti kapak) Bahan : Bunga jantan, bunga betina dan buah

4) Prosedur Kerja

1) Menentukan blok/hanca yang akan dikerjakan 2) Mempersiapkan peralatan kerja

(13)

8

3) Mendengarkan instruksi dari mandor

4) Memasuki pasar pikul kemudian menuju pokok kelapa sawit 5) Memotong buah, bunga jantan dan bunga betina

6) Menyusun hasil pemotongan di gawangan mati 7) Mengecek hasil kerja

5) Hasil Yang Dicapai

Karyawan dapat menyelesaikan 320 pokok per orang dalam sehari kerja dengan norma perusahaan 0,5 Hk/Ha.

B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

Menurut Pahan (2012), perawatan tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dan menentukan masa produktif tanaman. Perawatan bukan hanya ditujukan terhadap tanaman, tetapi juga pada media tumbuh (tanah). Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) adalah melaksanakan serangkaian aktivitas kerja rawat pada areal tanaman yang sudah berproduksi. Bertujuan untuk menjaga agar tanaman tumbuh normal/sehat dan berpotensi produksi maksimal, mempermudah pelaksanaan pekerjaan panen dan memperkecil losis produksi. Kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan yaitu garuk piringan, penyiangan gulma di gawangan, pemupukan, penunasan (prunning), sensus pokok dan pengendalian hama dan penyakit.

1. Perawatan Piringan Secara Manual a. Tujuan

Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam perawatan, dan mengurangi timbulnya hama dan penyakit yang disebabkan oleh gulma.

(14)

9

b. Dasar Teori

Menurut Sipayung (2009), salah satu hal yang terpenting dalam perwatan adalah perawatan piringan, hal ini perlu agar memudahkan dalam pemupukan, pengutipan brondolan dan proses pemotongan buah.

c. Alat dan Bahan

Alat : Cangkul, alat garuk dan parang Bahan : Gulma di piringan kelapa sawit d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang akan dikerjakan 2) Mempersiapkan peralatan kerja’ 3) Mendengarkan instruksi dari mandor 4) Memulai dari sudut blok atau pinggir jalan

5) Menggaruk piringan melingkar sampai jari-jari 2,5 m dari pangkal pohon.

6) Dikerjakan secara teratur 7) Mengecek hasil kerja e. Hasil Yang Dicapai

Dari hasil kegiatan yang dilakukan karyawan berhasil menyelesaikan 45 pokok per orang, sesuai dengan norma perusahaan 3,13 Hk/Ha.

(15)

10

2. Perawatan Gawangan Secara Manual a. Tujuan

Adapun tujuan perawatan gawangan dengan cara manual yaitu untuk mengurangi kompetisis hara, air, sinar matahari dan mempermudah kontrol pekerjaan dari suatu gawangan ke gawangan lain.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2012), Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh ada tempat dan waktu yang tidak di inginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi manusia. pengendalian gulma di gawangan dilakukan pada gulma berkayu, pakis, keladi liar, dan pisang liar. Keberadaan gulma ini sangat merugikan dari segi persaingan penggunaan hara dan menyulitkan kegiatan panen di lapangan.

c. Alat dan Bahan

Alat : Parang dan batu asah

Bahan : Gulma yang ada di gawangan d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang akan dikerjakan 2) Menyiapkan peralatan kerja

3) Mendengarkan instruksi dari mandor

4) Kegiatan diawali dari pinggir blok atau tepi blok

5) Membabat gulma yang terdapat digawangan dan dilakukan dengan tinggi 20-30 cm dari permukaan tanah

(16)

11

7) Melaporkan hasil kerja e. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan pengawasan karyawan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja 1 ha/Hk atau 5 gawangan pendek untuk 1 orang pekerja. 3. Perawatan Gawangan Secara Kimia (chemis)

a. Tujuan

Tujuannya adalah untuk membasmi gulma di gawangan dan mengurangi perebutan unsur hara.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2012), pengendalian gulma tergantung pada keadaan tanaman, tujuan penanaman, dan biaya. Pengendalian secara kimiawi merupakan praktik yang paling luas diterapkan di perkebunan kelapa sawit karena memberikan efektivitas yang tinggi dan hasilnya lebih terstandarisasi.

c. Alat dan Bahan

Alat : Sprayer, ember, botol aqua dan takaran Bahan : Herbisida Methyl dan air

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang akan dikerjakan 2) Mengisi Bon Permintaan Barang (BPB) 3) Menyiapkan alat dan bahan kerja 4) Mendengarkan instruksi dari mandor 5) Mencari sumber air terdekat

(17)

12

6) Menunggu hingga matahari terbit (tidak ada embun)

7) Mengisi sprayer sekitar 5-7 liter lalu memasukkan herbisida menggunakan takaran (60 cc/keff), mengisi kembali sprayer dengan air sampai penuh (15 liter air)

8) Menutup sprayer kemudian dikocok agar herbisida dan air tercampur merata

9) Penyemprotan diawali dari pinggir jalan

10) Penyemprotan dilakukan dengan tinggi 20-30 cm dari permukaan gulma

11) Penyemprotan dilakukan dengan teratur e. Hasil Yang Dicapai

Dari hasil kegiatan yang dilakukan selama pengawasan karyawan diperoleh hasil 6 gawangan panjang, sesuai dengan norma perusahaan yang ada yaitu setiap karyawan harus menyelesaikan 1,7 ha/Hk.

4. Pemupukan a. Tujuan

Tujuan pemupukan adalah untuk mempertahankan kesuburan tanah yaitu dengan memberikan pupuk ke dalam tanah sebagai pengganti unsur hara yang telah diambil oleh tanaman.

b. Dasar Teori

Pemupukan untuk Tanaman Menghasilkan, ditentukan berdasarkan pada konsep keseimbangan hara. Konsep ini menghitung kebutuhan tanaman berdasarkan perkiraan jumlah hara yang digunakan

(18)

13

tanaman dan diambil dari tanah dengan indikator jumlah produksi TBS dan pertumbuhan vegetatif serta Perkiraan kemampuan tanah menyediakan persediaan hara dengan mempertimbangkan adanya kehilangan hara akibat pencucian, penguapan dan erosi. Dengan demikian penetapan dosis pupuk untuk tanaman menghasilkan dihitung dan didasarkan pada hasil analisa tanah dan analisa daun.

c. Alat dan Bahan

Alat : Ember/galon, mangkok takaran, pisau, selendang Bahan : Pupuk majemuk NPK (16-4-25)

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang akan di pupuk 2) Pembuatan Bon Permintaan Barang (BPB) 3) Mempersiapkan Perlatan Kerja

4) Mendengarkan instruksi mandor 5) Mengecer Pupuk

6) Karung pupuk dibuka menggunakan pisau, Potong ujung benang jahitannya dengan pisau, selanjutnya ditarik hingga lepas

7) Pupuk dari karung utuh dituangkan ke galon takaran, bila perlu ditambah atau kurangi dengan cepuk takaran sesuai kebutuhan setiap bloknya. Hancurkan dengan diinjak atau dipukul bila pupuk menggumpal

8) Pupuk di tabur merata di sekeliling kelapa sawit pada jarak 100 – 250 cm dari tajuk daun

(19)

14

9) Karung yang sudah kosong segera dikumpul dan diikat per 10 lembar.

10) Mengecek hasil kerja e. Hasil Yang Dicapai

Selama pengawasan karyawan berhasil menyelesaikan 33 ha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 11 orang.

5. Pemeliharaan tunas (Pruning) a. Tujuan

Pemeliharaan Tunas (Pruning) bertujuan untuk menjaga suplai hara dan air tidak terus berlangsung kepada jaringan pelepah yangtidak produktif lagi, sehingga mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman, memudahkan pekerjaan panen dan memperlancar penyerbukan.

b. Dasar Teori

Tunas periodik dilakukan pada tanaman yang telah berumur di atas 4 tahun dengan rotasi Sembilan bulan sekali. Pekerjaan tunas periodik dilakukan dengan memotong pelepah rapat ke batang dengan bidang tebasan berbentuk tapak kuda. Selama menunas, semua epifit pada batang dibersihkan ( Pahan, 2012 ).

c. Alat dan Bahan

Alat : Egrek, kampak dan garuk/garpu Bahan : Pelepah yang tidak produktif d. Prosedur Kerja

(20)

15

2) Mempersiapkan peralatan kerja 3) Mendengarkan instruksi dari mandor

4) Dilakukan pemotongan terhadap pelepah yang tidak produktif. Pemotonganrapat ke batang dengan bidang tebasan yang menyerupai tapak kuda, arah keluarmembentuk sudut 30 derajat dengan garis horizontal

5) Pelepah yang sudah di pruning, selanjutnya dipotong menjadi dua bagian dan disusun secara rapi di gawangan mati dengan bagian pucuk pelepah letaknya dibawah dan bagian pangkal letaknya di atas. Untuk areal yang berlereng (kemiringan > 11 derajat ) penyusunan pelepah sejajar kontur ( memotong lereng tegak lurus ) 6) Pohon dibersihkan dari tumbuhan epifit dengan mengunakan egrek

atau parangbabat kemudian dibuang di gawangan mati

7) Sisa-sisa pruning seperti bekas bunga jantan yang jatuh, agar diletakan di dekat pangkal batang kelapa sawit

8) Mengecek hasil kerja e. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan yang dilakukan karyawan berhasil menyelesaikan 40 pokok per orang, sesuai dengan norma perusahaan 3,47 Hk/ha.

(21)

16

A. Panen

Pekerjaan potong buah merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit karena langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Dengan demikian, tugas utama personil di lapangan yaitu mengambil buah dari pokok pada tingkat kematangan yang sesuai dan mengantarnya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat (pusingan potong buah dan transpor) tanpa menimbulkan kerusakan pada tanaman (Pahan, 2012).

Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan membentuk buah setelah umur 2-3 tahun.Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya. Buah akan berubah menjadi merah jingga ketika masak. Pada saat buah masak, kandungan minyak pada buah telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dan jatuh dari tangkai tandannya. Buah yang jatuh tersebut disebut membrondol (Fauzi, 2007).

Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut brondolan, dan mengangkutnya dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Pelaksanaan pemanenan tidak secara sembarang.Perlu memerhatikan beberapa kriteria tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah untuk mendapatkan rendemen minyak yang tinggi dengan kualitas minyak yang baik. Kriteria panen yang perlu

(22)

17

diperhatikan adalah matang panen, cara panen, alat panen, rotasi dan system panen, serta mutu panen (Fauzi, 2007).

1. Potong Buah a. Tujuan

Tujuan panen adalah memotong tandan yang masak dari pohon kelapa sawit untuk diolah lebih lanjut agar mendapatkan minyak sawit dan minyak inti sawit.

b. Dasar Teori

Tugas karyawan potong buah yaitu memanen semua TBS masak dan mengutip bersih seluruh brondolan untuk diantrikan ke TPH serta menyusun pelepah yang dipotong pada gawangan mati. (Pahan, 2012). c. Alat dan Bahan

Alat : Egrek, bambu egrek, gancu, angkong(artco), kampak, goni Bahan : Buah siap panen

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang ingin dipanen 2) Menyiapkan peralatan kerja

3) Mendengarkan instruksi mandor

4) Memasuki blok/hanca yang siap dipanen yaitu 2 brondolan/kg TBS.Jadi jika berat TBS adalah 10 kg, maka jumlah brondolannya adalah 20 brondolan.

(23)

18

5) Pelepah dibawah tandan yang matang dipotong mepet (untuk tanaman dewasa) sedangkan pada tanaman muda (3-5 tahun) pelepah daun tidak dipotong

6) Pelepah dipotong menjadi 2 bagian dan disusun digawangan mati (areal datar) sedang untuk areal rolling pelepah disusun tegak lurus terhadap arah kemiringan agar berfungsi sebagai penahan erosi 7) Setelah selesai pemotongan 1 atau 2 gawangan panjang buah. TBS

dan brondolannya dilangsir dan disusun di tempat pengumpulan hasil (TPH) menggunakan angkong (arco)

8) Gagang TBS dipotong bentuk cangkem kodok “V”, dan brondolan dibersihkan dari sampah

9) TBS disusun 5-10 per baris, diberi nomor pemanen pada gagang Tandan Buah Segar

10) Nomor blok dibuat pada potongan gagang TBS e. Hasil Yang Dicapai

Dalam 1 hari kerja selama pengawasan karyawan berhasil menyelesaikan 2,5 ha/Hk. Melebihi target perusahaan yaitu 1220 kg/Hk.

2. Transportasi Tandan Buah Segar (TBS) a. Tujuan

Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut sesegera mungkin TBS beserta brondolannya untuk diolah di pabrik, sehingga diharapkan tidak terjadi restan buah.

(24)

19

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2012), dalam pengelolaan kebun kelapa sawit, faktor transportasi harus mendapat perhatian khusus. Keterlambatan (restan) pengangkutan TBS ke PKS akan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah dan mutu produk akhir.

c. Alat dan Bahan

Alat : Dump Truck, tojok, karung dan penggaruk brondol Bahan : TBS yang berada di TPH

d. Prosedur Kerja

1) Menentukan blok yang selesai dipanen dan buahnya sudah dilangsir ke TPH

2) Mencatat jumlah TBS di setiap TPH berfungsi untuk keperluan pembuatan surat pengantar buah(SPB) dan pemesanan alat angkut 3) Persiapan alat angkut yaitu menggunakan Dump truck

4) Buah dimuat ke dalam truk menggunakan tojok dan dicatat jumlah janjang yang termuat dan yang afkir

5) Brondolan dimuat ke dalam truk tanpa disertai karung.

6) Kerani panen membuat surat pengantar buah yang di berikan kepada operator truk yang menyatakan bahwa siap di angkut ke truk PMKS.

e. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan yang dilakukan diperoleh hasil 6 ton TBS yang diangkut ke dalam truk.

(25)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang di lakukan di perusahaan PT. Waru Kaltim Plantation dapat di simpulkan sebagai Berikut:

1. Adapun kegiatan selama berlangsungnya PKL(Praktek Kerja Lapang) yang kami laksanakan adalah sebagai berikut:

a. Tanaman Belum menghasilkan (TBM)

1) Penyiangan Gulma.

2) Pemupukan .

3) Kastrasi.

b. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)

1) Perawatan piringan secara manual. 2) Perawatan gawangan secara manual. 3) Perawatan gawangan secara kimia(chemis).

c. Panen.

1) Potong Buah 2) transportasi TBS

B. Saran

1. Untuk Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya PS. Budidaya Tanaman Perkebunan adalah Melakukan pengecekan ke lapangan pada saat mahahiswa PKL dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan mahasiswa.yang sedang melakukan PKL.

(26)

2. Untuk PT. Waru kaltim Plantation adalah untuk para mandor, mandor rawat khususnya di harapkan agar lebih intensif lagi mengawasi kegiatan pemupukan agar para pekerja bisa mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik lagi, agar pupuk yang di keluarkan oleh perusahaan tidak terbuang sia-sia.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Kelapa Sawit.PT.Waru

Kaltim Plantation

Fauzi, 2007. Budidaya Kelapa sawit. Penebar swadaya. Jakarta. Pahan, 2012. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

---.2012. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu

Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mangoensoekarjo, S. 2008. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Sastrosayono, 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia

Pustaka,Jakarta.

Sipayung, D .2009. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simlek Jakarta.

(28)

Lampiran 1. Peta PT. WWaru Kaltim Plantation

(29)

24

Lampiran 2 Struktur Organisasi

II. Personalia

II. 1. STRUKTUR ORGANISASI Desember 2011

KTU/KASIE

= 3 = 2 = 3

= - - Mandor Panen = 13 - Pembukuan = 1 Mantri = - Anggota - Mandor Perawatan = 40 - Kasir = 1 Bidan/Prwt =

Mdr. Transport = SKU B - Mantri Hama & Peny. = - - Personalia = 1 Kerani = Supir/Operator = SKU H - Tenaga Panen = 57 - Pembelian = 1

= SKU H - Tenaga Perawatan = 233 - Admin. Tanaman = 1

PHL - Lain - Lain (umum) = 16 - Opr. Komputer = - Karyawaan Umum Lainnya

Supir/Operator = PHL - Opr. Ratel = 1 - Mudim = Org

= PHL - Pembantu Mess = Org

Pemb. Tukang = PHL - = Org

-Tukang Kebun = Org = SKU H SKU Non SKU

= PHL - Kerani Afdeling = 6

- Kerani Keliling = - - Kr. Gudang = 1 ( SKU - H ) - P Gudang = 1 ( SKU - H )

VI 578

1. Est. Manager 1SKU-H Kantor+Gudang

2. 2 3. 3 4. 4 5 5 43 6. Borongan -621 SKU H = KERANI TRAKSI 1 orang MANDOR CE/KA. TUKANG

-SKU H = NON SKU = SKU H = NON SKU = 7 orang 447 2 Office Boy 1 12 1 MANTRI SENSUS -Mandor CE NON SKU = NON SKU = 2 KERANI AFDELING SKU H = 5 orang 2 orang KOORD. KEAMANAN 3 orang KTR KEBUN + GUDANG SKU H =1 orang 1 SKU H = NON SKU = MANTRI BUAH

NON SKU = - orang ASISTEN TRAKSI/CE ASISTEN AFDELING

S t a f = 2 orang S t a f =1 orang

KEPALA BENGKEL Mekanik MANTRI TANAMAN MANAGER S t a f = 1 orang 3 orang A S K E P S t a f = 1 orang MANDOR I SKU H = S t a f = MANDOR SEMPROT S K U B = 1 orang SKU H = 9 orang

KEPALA POLIKLINIK -NON SKU =

-Pemb. Mekanik 3 orang

SKU H = 7 orang SKU H = 7 orang SKU H =

26 orang Opr.Genset/Air S K U H = -Opr.Genset/Air SKU H = NON SKU = -11 21 NON SKU = 1 -NON SKU = 2 NON SKU = 1 -Tool Man MANDOR TRANSPORT - Tk. Las/T. Ban Yang Diusahakan Ha I Kerani Traksi Pemb. Kerani Luas Areal II 2 orang -NON SKU = 192 1 IV A f d e l i n g 2 -VII III 467 305 385 KEPALA GUDANG SKU B = 1 orang

V KARYAWAN NON STAFF 138 -Ratio / Ha 5.001 1 17 Total 1.346 559 3.184 321 472 TM - Karet 158 125 KARYAWAN STAFF JUMLAH JUMLAH Ratio / Ha

SKU-H Traksi 14 11 A s k e p TM - Sawit 2006 340 168 TM-Sawit 2007 85 25 SKU-H Afdeling 455 152 1 2.737 TM - Kakao - 1.667 SKU-B Kantor -Asisten Afdeling/Traksi/CE/Bibitan - K T U/ Kasie 3 Tanam Baru - - Land Clearing -TOTAL 340 -SKU-B Traksi Non SKU 368 646 800 49 700 55 6 61 313 -16 23 -448 47 863 689 59 TOTAL 396 Total Areal 5.001 682 Prasarana & Lain-Lain 134

Bibitan 23 4 orang 1 orang 3

(30)

25

Lampiran 3. Foto-foto kegiatan PKL di PT. Waru kaltim Plantation

Gambar 1 : Pengangkutan Polibag Prenursery ke Bedenga

(31)

26

Gambar 3 : pengayakan tanah

Gambar 4 : Susunan polbag di bedengan.

Gambar

Gambar 3 :   pengayakan  tanah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian keberadaan komite audit dalam suatu perusahaan dapat mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat

Hal ini mengindikasikan bahwa masih sebahagian besar para dosen di UMN Al Wasliyah belum mengikuti pelatihan.Para dosen diharapkan dapat aktif untuk mengembangkan kompetensi

Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

Kajian ini diharapkan dapat dipakai sebagai tambahan informasi bagi : (1) pengusaha industri tempe dan kripek tempe kedele dalam mengorganisasikan faktor

Hasil analisis secara mandiri, pemberian konsentrasi pupuk hayati dan air kelapa menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata terhadap jumlah daun (14 HST, 21 HST, 28

Kegiatan yang dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan adalah wawancara dan observasi di bagian pihak yang terkait dengan pengadaan barang/jasa menggunakan

Prediksi kerugian acak atau risiko pada suatu model dapat dilakukan dengan menentukan distribusi risiko pada waktu risiko akan diprediksi. Selanjutnya risiko dapat diukur dengan

Sumber Data, Identifikasi Variabel, Metode Analisis, Langkah Analisis Gambaran Umum Perum BULOG, Metode ARIMA, Metode Double Exponential Smoothing.. Peramalan harga beras