BIMBINGAN BELAJAR TEKNIK PETA PIKIRAN (MIND MAP) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA
JURNAL
Oleh:
YULIANA ENDAH PUSPITA LATHI K3109083
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA JANUARI 2014
BIMBINGAN BELAJAR TEKNIK PETA PIKIRAN (MIND MAP) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA
Yuliana Endah Puspita Lathi dan Wagimin Program Studi Bimbingan dan Konseling
Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret
ABSTRACT
Yuliana Endah Puspita Lathi. TUTORING SERVICE WITH MIND MAP
TECHNIQUE TO IMPROVE STUDENTS’ LEARNING SKILL OF CLASS VIII OF SMP NEGERI 1 TERAS BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret
University Surakarta, January 2014.
This study was initially conducted due to the fact that the are still many students found to have difficulties in learning, either because of their less precise learning methods or their low learning skill. This was shown in the number of students who did cheating during tests and a large number of students who learn only if there will be daily tests or exams. It is therefore, students’ learning skill needs to be improved. To improve the learning skill, a guidance and counseling service which suits the characteristics and needs of adolescents is required.
This study aims at determining the effectiveness of tutoring service with Mind Map technique to improve the learning skill of the eighth grade students of SMP Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year of 2013/2014.
This research is a Quasi-Experiment with Non-equivalent Control Group Design. The sample in this study was the eighth grade students of SMP Negeri 1 Teras Boyolali, in total of 60 students. The sampling technique used is purposive random sampling. The data were collected through a questionnaire instrument on learning skill. The validity of the instrument is tested through a computer program, Microsoft Exel 2007 using Product Moment correlation, while the instrument reliability is tested using the Alpha Cronbach with reliability coefficient of 0.8938. The data were then analyzed using SPSS Statistics 17.0 with Independent Samples T Test technique of analysis.
Based on the results of hypothesis testing using SPSS Statistics 17.0 with Independent Samples T Test technique of analysis on the difference in pretest - posttest scores, it is shown that to value of 7.383 > tt of 2.048 with a
significance value of 0.000 < 0.05, so H0 is rejected and Ha is accepted thus it can
be said that there is a significant difference on study skill improvement between the experimental group given the treatment and the control group who did not receive treatment.
This study suggests that tutoring service with mind map technique is effective to improve the learning skill of the eighth grade students of SMP Negeri 1 Teras, Boyolali in the academic year of 2013/2014.
A. PENDAHULUAN
Belajar merupakan salah satu hal yang paling utama dalam proses pendidikan. Be-lajar bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Di dalam institusi pen-didikan dalam hal ini di lembaga sekolah, belajar merupakan hal yang paling penting dalam proses belajar mengajar. Belajar merupakan tugas utama yang harus dilakukan oleh siswa. Siswa melakukan proses belajar agar mereka mendapatkan ilmu yang bisa dijadikan modal bagi dirinya dalam menjalani dunia kerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dikatakan berhasil apabila seorang siswa dapat memahami apa yang sudah diajarkan oleh guru di depan kelas, kemudian siswa me-nerapakannya dan tercapainya
tujuan instruksional khusus
(Bahri dan Zain, 2010). Uraian tersebut berarti bahwa belajar akan berhasil jika tujuan yang ditetapkan bisa tercapai dan siswa mampu menerapkan hal yang telah dipelajarinya ke
dalam kehidupan sehari-hari. Dibutuhkan usaha-usaha yang
tepat untuk mencapai
ke-berhasilan belajar yang di-inginkan. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan oleh siswa sendiri ataupun guru.
Salah satu usaha yang harus dilakukan siswa adalah menggunakan cara belajar yang tepat agar proses belajar menjadi menyenangkan dan siswa me-rasa nyaman pada saat proses pembelajaran. Sedangkan yang harus dilakukan guru adalah menentukan metode pengajaran yang tepat, agar siswa merasa nyaman dan tidak cepat bosan dalam menerima materi yang diberikan. Selain itu dibutuhkan juga motivasi yang kuat dari
siswa dalam proses
pem-belajaran, karena jika siswa tidak memiliki motivasi dalam dirinya untuk belajar, maka proses pembelajaran akan sia-sia dan siswa menjadi tidak me-miliki selera untuk belajar. Agar siswa merasa nyaman dalam proses pembelajaran dibutuhkan keterampilan-keterampilan
dalam belajar atau-pun ke-terampilan guru dalam mengajar.
Keterampilan belajar rupakan kecakapan dalam me-lakukan suatu aktivitas belajar dalam menunjang keberhasilan belajar dengan mengarahkan perhatian tinggi dan latihan secara berkelanjutan (Nurhayati,
2011). Berdasarkan uraian
tersebut dapat dijelaskan bahwa
keterampilan belajar adalah
suatu kemampuan seseorang
dalam belajar dengan cara me-musatkan perhatian dan terus-menerus melakukan latihan agar mencapai keberhasilan belajar.
Selanjutnya Larasati (2011)
menjelaskan keterampilan be-lajar secara umum dapat di-artikan sebagai kondisi awal dalam belajar yang membutuh-kan kesadaran sebagai sarana dalam menciptakan belajar yang efektif atau kemampuan me-netapkan langkah-langkah dalam aktivitas belajar. Sedangakan
Elliott, Kratochwill, Cook,
Travers (2000) memaparkan
bahwa keterampilan belajar
dapat dilihat sebagai
ke-terampilan dasar dalam belajar,
keterampilan belajar
me-mungkinkan siswa untuk mem-peroleh dan menguasai infor-masi yang ada di buku dan di dalam kelas. Berdasarkan pema-paran pengertian keterampilan belajar di atas, maka ke-terampilan belajar dapat di-artikan sebagai keahlian yang
diperoleh individu melalui
proses latihan dan
meng-optimalisasi cara-cara belajar untuk memperoleh dan
me-nguasai informasi sehingga
tercipta proses belajar yang efektif.
Pada kenyataannya,
banyak ditemukan siswa yang
mengalami kesulitan dalam
belajar, dikerenakan metode
belajar mereka yang kurang tepat dan banyak ditemukan siswa yang meliki keterampilan belajar yang rendah. Hal tersebut di-tunjukkan pada banyaknya siswa yang mencontek saat ulangan, banyak siswa yang hanya belajar jika akan ada ulangan harian atau ujian. Selain
wawancara peneliti terhadap guru Bimbingan dan Konseling
di SMP Negeri 1 Teras
menunjukan bahwa banyak
siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Kesulitan tersebut
ditandai dengan prestasi belajar
siswa yang rendah, sulit
menangkap penjelasan dari guru, dan kurang mampu dalam me-ngerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada umumnya guru
menggunakan pendekatan me-ngajar dengan pem-belajaran
konvensional. Pada
pem-belajaran konvensianal semua proses pembelajaran terpusat pada guru, siswa hanya duduk dan mendengar informasi yang diberikan oleh guru. Penerimaan informasi dilakukan dengan cara
mencatat informasi yang
disampaikan oleh guru dalam bentuk catatan yang monoton. Biasanya mereka mencatat apa yang didiktekan oleh gurunya, mendengarkan informasi yang disampaikan guru dan
meng-ingatnya, kemudian
meng-hafalkannya. Hal tersebut tidak
mengembangkan kreativitas
siswa, tetapi justru akan
menimbulkan masalah bagi
siswa ketika siswa harus
mengingat kembali materi yang sudah dihafalkan, dipelajari, dan dicatat.
Berdasarkan
permasalahan tersebut maka
para guru memerlukan metode pembelajaran yang tepat agar para siswa menjadi lebih kreatif dan terampil dalam belajar. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan metode belajar dengan peta pikiran atau mind
map. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Orhan Akinoglu dan Zeynep Yasar (2007) yang mengungkapkan bahwa cara mencatat dengan
teknik mind map memiliki
dampak positif terhadap prestasi akademik siswa, konsep
pem-belajaran dan memperkecil
tingkat kesalahpahaman siswa. Mind map merupakan cara yang mudah dalam me-nangkap informasi ke dalam otak dan mengambil informasi untuk keluar dari otak dengan
cara mencatat dengan kreatif dan efisien (Buzan, 2005). Uraian tersebut dapat diartikan bahwa
mind map sangat membantu
siswa dalam mengingat materi yang sudah diajarkan oleh guru.
Mind map juga memungkinkan
siswa tidak hanya mengingat secara langsung dan menyeluruh tetang apa saja yang siswa tulis tetapi juga memudahkan siswa dalam memahami, menganalisis, dan berpikir secara kritis tetang apa saja yang sudah dicatat. Kelebihan dari mind map sendiri adalah siswa menjadi lebih menghemat waktu dalam belajar, mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan daya ingat.
Mind map merupakan
salah satu teknik belajar yang dikembangkan oleh Buzan pada tahun 1970-an yang didasarkan pada kinerja otak (Sugiyanto 2010). Otak akan menyimpan informasi dalam bentuk gambar, berbagai macam bentuk, simbol, dan warna. Otak tidak akan
mudah menangkap segala
informasi yang dismpaikan
dengan kata demi kata dan
dengan mendengarkan saja.
Mind map membantu siswa
untuk dapat mengingat dengan cepat apa yang sudah dia pelajari, materi pelajaran yang
panjang dan susah untuk
dihafalkan dan diingat menjadi mudah dengan mencatat meng-gunakan mind map.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk
me-lakukan penelitian tetang
penggunaan teknik mind map
dengan judul “Bimbingan
Belajar Melalui Teknik Peta
Pikiran (mind map) untuk
Meningkatkan Keterampilan
Belajar Siswa Kealas VIII SMP Negeri 1 Teras Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digu-nakan dalam penelitian ini
adalah Quasi Experimental
Design dengan desain
Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian ini
membagi sampel penelitian
menjadi dua kelom-pok, yaitu
kelompok eksperimen yang
kontrol yang tidak diberi
treatment. Treatment yang digunakan adalah bimbingan belajar dengan teknik mind map.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Teras Boyolali dan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan Desember tahun 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak 60 orang yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Teknik pengumpulan
data menggunakan anget
ke-terampilan belajar. Validitas
instrumen dilakukan dengan
bantuan komputer yaitu
pro-gram Microsoft Exel 2007
dengan menggunakan korelasi
product moment. Reliabilitas
instrumen keterampilan belajar ini menggunakan teknik Alpha
Cronbach dengan menggunakan
program Microsoft Excel 2007.
Pada penelitian
eks-perimen ada tiga prosedur yang harus dilakukan yaitu pretest,
treatment, dan posttest. Pretest
merupakan tes yang dilakukan
sebelum diberikan treatment
dengan menggunakan instrumen
berupa angket keterampilan
belajar yang diberikan kepada
seluruh subjek penelitian.
Treatment merupakan perlakuan
yang diberikan kepada ke-lompok eksperimen berupa bim-bingan belajar teknik mind map
untuk meningkatkan
kete-rampilan balajar. Treatment ini tidak diberikan kepada ke-lompok kontrol. Posttest me-rupakan tes yang dilakukan setelah diberikan treatment be-rupa bimbingan belajar dengan teknik mind map pada kelompok eksperimen maupun kelompok control.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Treatment berupa bimbingan belajar teknik mind
map, dilaksanakan pada siswa
kelas VIII anggota kelompok eksperimen yang berjumlah 30 orang. Pemberian bimbingan belajar dengan teknik mind map dibagi dalam 3 satuan layanan yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan dengan alokasi waktu 40 menit setiap pertemuan.
Selanjutnya, 2 kali pertemuan untuk tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan alokasi waktu masing-masing 40 menit.
Berdasarkan perolehan
skor pretest kelompok eks-perimen memiliki mean sebesar 121,37 dan standar deviasi sebesar 10,842 sedangkan mean skor posttest sebesar 130,20 dengan standar deviasi sebesar
10,673. Pada kelompok kontrol, skor prettest memiliki mean sebesar 122,37 dengan standar deviasi 10,673 dan skor posttest memiliki mean sebesar 123,81 dengan standar deviasi sebesar 10,232. Berikut ini adalah hasil analisis deskripsi data pretest dan posttest kelompok eks-perimen dan kelompok kontrol.
Tabel 1. Deskripsi Mean Skor Pre-test dan Post-test Keterampilan Belajar dengan teknik Independent Samples T Test
Kelompok Penelitian N Mean
Std. Deviation
Std. Eror Mean Skor Pretest Klp Eksperimen 30 121,37 10,842 1,979 Klp Kontrol 30 122, 37 10,673 1,917 Skor Posttes Klp Eksperimen 30 130,20 10,526 1,922 Klp Kontrol 30 123,81 10,232 1,838
Selanjutnya dilakukan
pengujian persyaratan analisis yaitu uji nor-malitas dan uji homogenitas. Nilai
Kolmogorov-Smirnov pada skor post-test
kelompok eksperimen sebesar 0,109 dengan signifikansi 0,200. Bedasarkan hasil tersebut dapat
diketahui bahwa nilai
sig-nifikansi 0,200 > 0,05 maka H0
diterima dan data tersebut
dinyatakan berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Selanjutnya nilai
Kolmogorov-Smirnov pada skor post-test
kelompok kontrol sbesar 0,153 dengan signifikansi 0,61. Ber-dasarkan hasil tersebut dapat
diketahui bahwa nilai
diterima dan data tersebut di-nyatakan berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Berdistribusi normal artinya
bahwa seluruh subjek penelitian antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki populasi yang identik yaitu, memiliki kriteria dan keadaan
yang sama untuk diberi
perlakuan atau treatment.
Selanjutnya uji homo-genitas terhadap kelompok eks-perimen dan kelompok kontrol. Nilai Levene Statistic pada skor
pre-test kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sebesar 0,036 dan nilai signifikansi 0,850. Berdasarkan hasil ter-sebut didapatkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,850 > 0,05
sehingga H0 diterima dan
dinyatakan bahwa data skor
pre-test dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol berada dalam keadaan yang sama atau homogen. nilai Levene Statistic pada skor post-test kelompok eksperimen dan kelompok kon-trol sebesar 0,001 dan nilai signifikansi 0,980. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,980 > 0,05 sehingga H0 diterima dan
dinyatakan bahwa data skor
post-test dari kelompok
eks-perimen dan kelompok kontrol berada dalam keadaan yang sama atau homogen.
Selanjutnya dilakukan
pengujian hipotesis yaitu pe-ngujian dilakukan dengan meng-gunakan aplikasi SPSS Statistics 17,0 teknik analisis Inde-pendent
Samples T Test sehingga
diper-oleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji t-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil pe-ngujian hipotesis menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.0 dengan teknik analisis
Indepen-dent Samples T Test pada selisih
skor pretest – posttest diketahui bahwa nilai thitungsebesar 7,383>
ttabel sebesar 2,048 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima serta dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan
peningkatan keterampilan
belajar antara kelompok eks-perimen yang diberi treatment dengan kelompok kontrol yang tidak diberi treatment. Hal ini menunjukkan diterimanya hipo-tesis yang menyatakan bahwa
bimbingan belajar dengan teknik
mind map dapat meningkatkan
keterampilan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Teras Boyo-lali tahun pelajaran 2013/2014.
Hal tersebut sejalan
dengan penelitin yang dilakukan oleh Larasati (2011) telah mel-akukan penelitian Program Bim-bingan untuk Mengembangkan
Keterampilan Belajar Siswa
SMK N 4 Bandung, dalam pe-nelitian tersebut dinyatakan bah-wa keterampilan belajar sangat penting untuk dikembangkan oleh siswa, karena agar siswa
dapat menggunakan
kete-rampilan belajar sebagai sarana dalam mengolah, menata infor-masi yang ada menjadi ilmu
pengetahuan bagi dirinya,
sehingga menjadikan proses
belajar lebih bermakna. Sejalan Indepe nde nt Sample s Te st
25,080 ,000 7,383 59 ,000 7,156 ,969 5,217 9,095 7,296 38,193 ,000 7,156 ,981 5,171 9,141 Equal varianc es as sumed Equal varianc es not as sumed Selisih Pretes t -Postes t F Sig.
Levene's Test for Equality of Variances t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidenc e Interval of the
Difference t-test for Equality of Means
dengan penetilitian tersebut Iqbal Fahri (2010)
mengung-kapkan bahwa keterampilan
belajar diartikan sebagai ke-ahlian yang diperoleh individu melalui proses latihan dan meng-optimalisasi cara-cara belajar untuk memperoleh dan
me-nguasai informasi sehingga
tercipta proses belajar yang efektif. Untuk itu keterampilan belajar sangatlah penting untuk dimiliki oleh siswa dan perlu untuk ditingkatkan. Agar dapat meningkatkan keterampilan be-lajar asiswa dibutuhkan tehnik
belajar yang beda dengan
biasanya. Dalam hal ini bim-bingan belajar dengan tehnik
mind map sudah terbukti efektif
dalam meningkatkan
kete-rampilan belajar siswa.
Bimbingan belajar teknik
mind map merupakan metode
mencatat yang sangat singkat dengan kreatifitas, efektif, dan
akan memetakan pikiran.
(Buzan, 2005) Dengan metode
mind map siswa dapat dengan
mudah memahami materi yang akan dipelajari, karena materi
tersebut dicatat dengan menarik dengan menggunakan gambar dan warna-warni sesuai dengan kreatifitas siswa. Selain itu mind
map juga berguna untuk
membantu dalam memecahkan masalah dengan cara baru dan kreatif sehingga dapat meng-hemat waktu, membantu me-musatkan perhatian, membantu mengaktifkan kerja otak, mem-bantu membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan, dan
membuat belajar menjadi lebih cepat dan efektif.
Untuk memperkuat hasil
penelitian ini maka
diban-dingkan dengan penelitian yang relevan yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Khusniatul
(2010), hasil penelitiannya me-nunjukkan bahwa penggunaan metode mind map lebih efektif terhadap motivasi dan prestasi
belajar biologi dibandingkan
dengan penggunaan metode kon-vensional. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Chomsi dan Unggul Haryanto (2012) yang hasil pe-nelitiannya menunjukan metode
mind map sangat efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar fisika. Dengan demikian bim-bingan belajar teknik mind map
efektif untuk meningkatkan
keterampilan belajar siswa.
Merujuk pada kajian
teori, hasil penelitian, dan
penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar teknik mind map terbukti
efektif untuk meningkatkan
keterampilan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Teras
Boyolali tahun pelajaran
2013/2014.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil
penelitian tentang bimbingan belajar dengan teknik mind map
untuk meningkatkan
kete-rampilan belajar siswa, maka
dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.0 dengan teknik analisis Independent Samples
T Test menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang
sig-nifikan peningkatan
ke-terampilan belajar antara
kelompok eksperimen yang
diberi treatment dengan
kelompok kontrol yang tidak diberi treatment.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut terbukti bahwa bimbingan belajar dengan teknik mind map
dapat meningkatkan
ke-terampilan belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1
Teras Boyolali tahun
pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah a. Mengoptimalkan
pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan kon-seling sehingga dapat sejajar dengan mata pelajaran lain. Hal ini disebabkan karena bim-bingan dan konseling membantu siswa dari berbagai aspek yaitu, aspek pribadi, aspek
sosial, aspek belajar, dan karier.
b. Mendukung dan
mem-fasilitasi guru BK
dalam menerapkan la-yanan bimbingan be-lajar teknik mind map untuk meningkatkan ke-terampilan belajar sis-wa.
2. Bagi Guru BK
a. Guru BK sebaiknya
lebih variatif dalam
memberikan layanan
bimbingan dan kon-seling agar siswa men-jadi tertarik dan materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa.
b. Guru BK sebaiknya
menjadikan hasil pene-litian berupa bimbingan belajar dengan teknik
mind map untuk
meningkatkan
kete-rampilan belajar siswa
sebagai salah satu
materi bimbingan yang dapat dijadikan bahan
pengayaan untuk di-berikan kepada siswa. 3. Bagi Siswa
a. Siswa perlu
mening-katkan keterampilan
belajarnya, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
b. Siswa sebaiknya men-jadikan bimbingan
be-lajar dengan teknik
mind map sebagai bahan untuk melatih
diri dalam
mening-katkan keterampilan be-lajar yang dimilikinya meskipun tidak dalam pengawasan peneliti. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti berikutnya se-baiknya menjadikan hasil penelitian berupa bim-bingan belajar de-ngan teknik mind map sebagai rujukan untuk diterapkan kepada siswa yang berada dalam masa remaja madya
maupun masa remaja
akhir sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan.
b. Peneliti sebaiknya mengembangkan materi
tentang bimbingan
belajar dengan teknik
mind map agar dapat
meningkatkan
keterampilan belajar
siswa sehingga membuat
layanan bimbingan
konseling menjadi lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. & Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Buzan, T. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Elliott, S.N, Kratochwill, T.R, Cook, J.L, Travers, J.F. 2000. Educational
Psychology: Effective Teaching, Effective Learning. United States of
Amerika: The McGraw-Hill Companies.
Fahri, I. 2010. Memahami Urgensi Keterampilan Belajar dalam Pendidikan.
http://www.scribd.com/doc/35820391/Memahami-Urgensi-Keterampilan-Belajar-Dalam-Pendidikan.html (diakses tanggal, 3 Mater 2013)
Khusniatul, A.F. 2010. Efektivitas Penerapan Metode Mind Map Dilihat dari
Motivasi dan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA Man Purworejo.
Jurnal Pendidikan: Yogyakarta.
Larasati, R. 2011. Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Keterampilan Nurhayati, E. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Orhan Akinoglu dan Zeynep Yasar. 2007. The Effects Of Note Taking In Scine
Ceeducation Through The Mind Mapping Technique On Students Attitude, Academic Achievment and Concept Learning. Turki: Journal of Baltic
Science Education.