• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mencari Bisnis yang sesuai dengan Kemampuan atau ketertarikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mencari Bisnis yang sesuai dengan Kemampuan atau ketertarikan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Mencari Bisnis yang sesuai

dengan Kemampuan atau

ketertarikan

Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.

Desain & Teknik Kreatif Desain Produk

(2)

Mencari Gagasan Usaha

Gagasan Usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan” Mencari gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan dibangun.

Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.

(3)

Memulai usaha dari sebuah

gagasan

Seseorang terkadang bingung untuk menentukan bisnis apa yang akan dipilih, dalam hal ini terutama adalah bidang apa yang akan diambil. Hal yang kecil inilah yang justru akan menentukan jalannya kesuksesan pemilihan suatu bisnis nantinya. Apabila kita tidak menentukan bidangnya terlebih dahulu tentunya kita sulit menemukan ide yang pas dan pastinya bisnis yang kita buat tidak terbentuk dengan baik. Dalam menentukan bidang apa yang akan kita pilih kita harus pandai membaca kondisi sekitar.

Apabila dipikir dengan logika, bisnis yang akan berkembang adalah bisnis yang pesaingnya belum banyak dan tentunya jangan mengikuti tren, apabila kita mengikuti tren berarti kita malah menambah jumlah deretan pesaing dalam dunia bisnis. Apabila harus terpaksa mengikuti tren hendaknya pandai-pandai dalam membuat variasi dari produk bisnis kita.

(4)

Seseorang menginginkan mempunyai usaha yang menghasilkan

Apabila seseorang berfikiran untuk membuat usaha pastinya orang tersebut awalnya telah menentukan tujuannya. Setiap orang pasti menginginkan mempunyai bisnis yang menghasilkan, dalam hal ini berarti orang tersebut yakin dengan usaha yang dibangun. Saat ini semakin banyak usaha yang bermunculan sehingga membuat seseorang semakin berlomba-lomba untuk membangun sebuah usaha. Seseorang terkadang berkiblat pada kesuksesan bisnis orang lain, melihat orang lain sukses dalam bisnisnya tentunya seseorang tersebut menginginkan suatu saat nanti juga akan memiliki bisnis yang sukses melebihi orang lain yang lebih dulu memiliki suatu bisnis itu. Dengan melihat kondisi saat ini yang menunjukkan bahwa berwirausaha sangat menjanjikan pendapatannya jika dibandingkan menjadi seorang pegawai, maka saat ini banyak orang yang berpindah haluan dan mencoba meraup pendapatan dan keuntungan dari suatu kegiatan berbisnis.

(5)

Mencari Ide Bisnis kerja otak bukan kerja otot

Mencari ide bisnis diperlukan kerja otak, maksudnya kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.

Dalam berwirausaha kita tentunya selalu merasa tidak puas dengan kondisi yang dialami saat ini. Seorang entrepreneur biasanya merasa kondisi saat ini belum cukup dan belum sesuai dengan impiannya. Biasanya mereka selalu berusaha mengembangkan bisnisnya dengan membuat bisnis yang telah ada menjadi bisnis yang lebih bervariasi dan lebih banyak diminati oleh konsumen.

(6)

Mengenal Panggilan Jiwa

Supaya berhasil dalam usaha setiap orang harus benar-benar mengenal “panggilan jiwa”nya dan mampu memenuhi keinganan pasar dari gelora jiwa yang bersemangat. Seperti wirausaha-wirausaha muda lainnya yang sukses, maka andapun bisa berhasil dengan memperlihatkan 3 faktor seperti berikut ini :

• Cocok dengan diri kita, Peluang ini bersifat personal,akrab dengan anda yang memerlukan kemampuan (skill),kepribadian dan anda sukai ( sesuai dengan hobi atau minat).

• Akses : Anda dapat mengaksesnya. Hal ini berkaitan dengan jaringan,lingkungan pendukung.

• Potensial: Komersialisasinya harus mampu memberikan tingkat pertumbuhan dan pengembalian investasi yang layak

.

(7)

Untuk mendapatkan ide usaha yang potensial dan cocok dengan diri anda,entrepreneur harus memulainya dengan analisis berikut :

• Apa yan paling anda senangi

• Apakah kegemaran atau hobby anda ?

• Produk dan proses apa yang paling anda ketahui ?

• Adakah sesuatu yang ingin anda lakukan ketika sedang mengganggur ?

• Apakah tujuan terpenting anda dalam bisnis sendiri ? apakah mendapatkan keuntungan,kebebasan atau yang lainnya ?

• Ide mana yang muncul sebagai respon terhadap 4 pertanyaan pertama diatas yang memenuhi tujuan pada pertanyaan no 5 ?

Bila anda mampu menjawab keenam petanyaan diatas maka anda mulai bisa memahami bahwa masing-masing orang mempunyai keunikan dan kepribadian yang berbeda-beda.

(8)

K-Analistis D-kreatif

Dedikasi/Pelayanan Dominan /Pengarahan

P-Konsultatif

Dari gambar diperoleh 4(empat) buah kuadran yang masing- masing menunjukkan tipe-tipe pembawaan manusia dalam hubungannya dengan bagaimana yang bersangkutan mengadakan kontak dengan orang lain.

• Kuadran pertama, menggambarkan tipe manusia yang dinamakan “Dominan” (D). • Kuadran kedua, mewakili orang-orang dengan sifat extrovert, senang bergaul dengan

orang banyak, terkombinasi dalam tipe”Populer” (P).

• Kuadran ketiga, “Tenang” (T), dibentuk dari perpaduan antara bawaan yang extrovert, dengan sifat yang condong mengalah pada orang lain.

• Kuadaran keempat adalah tipe “Konvensional” (K).

(9)

1. Manusia Tipe “ Dominan” (D)

Orang tipe “D” memiliki motivasi yang kuat untuk mengejar prestasi. Perilakunya selalu berorientasi ke hasil dari suatu pekerjaan atau tanggung jawab. Dia sangat menyenangi tantangan. Sayangnya, dia kurang peduli pada lingkungan pergaulan, tidak banyak berbicara, bertindak secara cepat dan praktis, langsung ke sasaran

• Bagi orang tipe “D”, pekerjaan yang bermutu adalah pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi. Dengan demikian, mereka merasa tertantang dan mendapat kepuasan setelah berhasil.

• Para “Dominan” yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan status dan jenjang karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan penghargaan atas prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka prestasi adalah hasil dari serentetan kerja keras dan susah payah.

(10)

2. Manusia Tipe “Populer” (P)

• Orang-orang tipe “P” termotivasi untuk memperoleh“pengakuan” (recognition) dari orang banyak sehingga mereka merasa sebagai orang penting di lingkungannya. Mereka menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereka akan berusaha sedapat mugkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana kemari.

• Tipe “P” menginginkan prestise, banyak bicara, dan sangat mendambakan hubungan-hubungan yang hangat serta bersahabat dengan berbagai pihak. Mereka tidak segan-segan menolong orang lain, dan memotivasi siapa pun yang membutuhkan dorongan guna mencapai kemajuan-kemajuan dalam bisnis atau kehidupan ini. Berbicara, baik antarpribdi maupun di depan publik sambil melontarkan berbagai gagasan dan ide-ide, merupakan kemampuan yang cukup spesifik.

(11)

3. Manusia Tipe “Tenang”

• Orang-orang bertipe “T” terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling menghargai. Mereka juga “extrovert”, dan pandai bergaul. Tipe “Tenang” ini kurang menyukai tanggungjawab dan tantangan yang bervariasi. Karena kurang menyenangi tantangan, dengan sendirinya mereka juga kurang berani mengambil resiko-resiko besar sehingga condong memilih lingkungan yang aman.

4. Manusia Tipe “Konvensional”

• Orang tipe “K” biasanya bekerja dengan acuan ketelitian, hasil yang benar dan sempurna menurut kaidah-kaidah yang sudah baku. Tipe “K” ini juga mendambakan lingkungan yang aman-aman saja. Karena “introvert”nya, mereka sering berharap untuk mendapatkan tugas-tugas yang bisa “menenggelamkan” mereka ke dalam keasyikan bekerja.

(12)

Hubungan Kreativitas, Idea, Dan Peluang

Matching Panggilan Jiwa dan Jenis Usaha

• Orang Dominan, Kelompok Kreatif • Orang Populis, Kelompok Konsultatif

• Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan • Orang Konvensional, Kelompok Pemikir

Orang Dominan, Kelompok Kreatif

• Terdiri dari orang-orang yang kreativitasnya, sangat mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri,tidak banyak bicara. Mereka tergolong orang-orang yang “tidak pintar ngomong”. Karena sifatnya dominan, dalam berwirausaha mereka lebih memilih bidang-bidang usaha yang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna “lobi-melobi”.

(13)

Orang Populis, Kelompok Konsultatif

• Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif. Dan karena pembawaan extrovert, mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik, dan pandai berbicara. Oleh karena itu,orang konsultif lebih sesuai berbisnis dalam bidang-bidang usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi.

Orang Tenang, Kelompok Servis/Pelayanan

• Kelompok ini lebih cocok dalam bidang-bidang usaha yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang servis adalah kemampuannnya mengikuti keinginan-keinginan orang yang dilayaninya dengan tulus. Bidang usaha layanan (jasa) bisa bermacam-macam, mulai membuka bengkel otomotif,elektronik, rumah makan, rumah sakit, sekolah, sampai berbagai usaha jasa lainnya.

(14)

Orang Konvensional, Kelompok Analitis

• Orang tipe ini adalah pekerja yang mengacu pada ketelitian dan “kesempurnaan hasil” menurut aturan dan kaidah yang berlaku. Ia kurang peduli dengan lingkungan sosial dan cenderung membatasi pergaulan antar sesama. Mereka sering dikenal dengan sebutan “perfeksionis”. Keunggulan mereka terlihat dari hasil akhir kerja mereka yang memuaskan, rapi dan teliti. Orang-orang bertipe kepribadian konvensional ini cocok bekerja sebagai sekretaris, akuntan, clerk, atau operator komputer.

(15)

Ide Usaha dari Imitasi

Selalu dibutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengadaptasi jenis-jenis usaha yang sudah ada dimana ide-ide usaha muncul karena adanya informasi yang mengindikasikan adanya kebutuhan.

Pendekatan ini membutuhkan data dan petimbangan-pertimbangan. Oleh karena itu kita perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:

• Mempelajar Industri yang Sudah Ada • Mengkaji Input dan Output Industri

• Menganalisis Tren Populasi dan Data Demografi • Mengkaji Tren Ekonomi

• Analisis Terhadap Perubahan Sosial • Mengkaji Pengaruh Aturan Baru •

(16)

Tips Praktis Carilah Ide Bisnis

Tips Praktis Carilah Idea Bisnis dengan :

• Sering menghadiri pameran perdagangan dan investasi • Mempelajari keahlian tenaga kerja local

• Investigasi material lokal dan sumber daya lain • Mengkaji peluang substitusi produk impor

Quotation

“Ketika satu pintu tertutup maka pintu lain terbuka. Namun, kita seringkali terpakumenyesali pintu yang tertutup itu, hingga tak bisa melihat pintu lain yang terbuka bagi kita ” - Alexander Graham Bell

(17)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat tersebut, Benny A Pribadi (2009:11) menyimpulkan bahwa metode bagian merupakan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran yang

10 ml Fehling A dan 10 ml Fehling B dicampurkan dalam tabung reaksi, kemudian ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda, masing-masing dimasukkan reagen fehling yang

Doktor Falsafah (Pendidikan Teknologi Reka Bentuk Berkomputer)  Penyelidikan Sepenuhnya. Doktor Falsafah (Teknologi Reka Bentuk Berkomputer) 

Tujuan proses rehabilitasi dan rekonstruksi bidang perbaikan penyelenggaraan pemerintah daerah adalah: (1) memperbaiki dan membangun infrastruktur untuk mendukung proses

Metode pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

Kegiatan menulis merupakan suatu bentuk kemampuan seseorang dalam membekali ide – ide, gagasan atau pendapat dan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif dan

Proses pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pretest dan posttest. Pretest dilakukan pada bulan Juli 2012 minggu ketiga dengan bimbingan kelas. Pada kegiatan ini penulis

Kajian tentang pemanfaatan likopen ini telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan umpan dengan pelarut campuran (F/S) serta penambahan