• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Gambaran umum wilayah akan menjelaskan tentang kondisi wilayah Kota Lubuklinggau secara ringkas yang terdiri dari letak geografis dan batas administrasi, demografi, perekonomian, transportasi dan guna lahan. Selain itu, terdapat penjelaskan kondisi umum Bandara Silampari Kota Lubuklinggau.

3.1 Gambaran umum Kota Lubuklinggau

Kota Lubuklinggau adalah suatu kota paling barat wilayah Provinsi Sumatra Selatan. Kota Lubuklinggau merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas. Luas wilayah kota Lubuklinggau berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2001 seluas 40.150 Ha yang meliputi 8 wilayah kecamatan terdiri dari Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kecamatan Lubuklinggau Timur I dan Kecamatan Lubuklinggau Timur II serta memiliki 72 kelurahan.

Kota Lubuklinggau berbatasan langsung dengan: Utama : Kecamatan Ulu Terawas

Timur : Kecamatan Tugumulyo Selatan : Kecamatan Muara Beliti Barat : Provinsi Bengkulu

(2)

Sumber : BPS dalam angka 2019 Kota Lubuklinggau GAMBAR 3. 1

LUAS DAERAH DISETIAP KECAMATAN DI KOTA LUBUKLINGGAU

Wilayah administrasi kecamatan yang terbesar di Kota Lubuklinggau adalah Kecamatan Lubuklinggau Utara I dengan luas wilayah 152,3 hektar sekitar 38% dari luas keseluruhan Kota Lubuklinggau. Sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Lubuklinggau Barat II dengan luas wilayah 10,84 hektar sekitar 3% dari luas wilayah.

14% 3% 38% 9% 21% 9% 3% 3%

Luas Area Kecamatan (Ha)

Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II

(3)

Sumber : Hasil Olahan Arcgis, 2020

GAMBAR 3. 2

(4)

3.1.1 Demografi

Pertumbuhan penduduk adalah segala hal yang terkait dengan penambahan dan pengurangan jumlah penduduk mulai dari migrasi, kelahiran dan kematian.

TABEL III. 1

JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN DI KOTA LUBUKLINGGAU, 2018

Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduuduk (Km2) Lubuklinggau Barat I 33.605 613 Lubuklinggau Barat II 23.193 2.140 Lubuklinggau Selatan I 15.727 185 Lubuklinggau Selatan II 32.127 862 Lubuklinggau Timur I 38.084 2.739 Lubuklinggau Timur II 33.072 3.267 Lubuklinggau Utara I 15.950 105 Lubuklinggau Utara II 37.466 1010 Jumlah Penduduk 229.224 571 Sumber : BPS dalam angka 2019 Kota Lubuklinggau

Berdasarkan data dari tabel jumlah penduduk diatas, jumlah penduduk paling tinggu terdapat di Kecamatan Lubuklinggau Timur I dengan proporsi penduduk pada tahun 2018 mencapai 38.084 jiwa. Jumlah penduduk paling rendah yaitu di Kecamatan Lubuklinggau Selatan I yaitu pada tahun 2018 sebanyak 15.727 jiwa. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Kota Lubuklinggau mengalami meningkatan untuk di setiap Kecamatannya. Untuk menggambarkan keadaan demografi dari penduduk di Kota Lubuklinggau, maka diperlukan data berupa tingkat kepadatan penduduk setiap tahunnya. Dengan tingkat kepadatan penduduk dapat dilihat perbandingan antara jumlah penduduk yang tinggal di suatu kecamatan dengan luas wilayah dikecamatan. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Lubuklinggau Timur II dengan kepadatan penduduk pada tahun 2018 sebesar 3.267 jiwa/Km2. Tingkat kepadatan penduduk paling rendah yaitu Kecamatan Lubuklinggau Barat I yaitu pada tahun 2018 sebesar 613 jiwa/Km2.

(5)

Sumber : BPS dalam angka 2019 Kota Lubuklinggau GAMBAR 3. 3

PIRAMIDA PENDUDUK KOTA LUBUKLINGGAU, 2018

Grafik diatas menunjukkan perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan golongan usia. Perbandingan jumlah perempuan dan laki-laki di Kota Lubuklinggau cenderung seimbang. Selain itu jumlah penduduk usia tidak produktif relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk usia produktif.

3.1.2 Perekonomian

Nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi di suatu daerah selama satu tahun merupakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto terdiri dari 2 jenis yaitu, PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB). Produk Domestik Regional Bruto ini merupakan ukuran standar yang digunakan untuk untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan/setiap sektor dari tahun ke tahun dan menilai perekonomian suatu wilayah secara makro. PDRB ADHB digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun Kota Lubuklinggau dan Berikut adalah tabel PDRB Kota Lubuklinggau Atas Dasar Harga Berlaku:

15000.0010000.005000.00 0.00 5000.0010000.0015000.00 0-4 10 14 20-24 30-34 40-44 50-54 60-64 Laki-laki Perempuan

(6)

TABEL III. 2

PDRB KOTA LUBUKLINGGAU ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2018

Lapangan Usaha 2018

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 313.369,2 Pertambangan dan Penggalian 109.396,9

Industri Pengolahan 421.388,4

Pengadaan Listrik dan Gas 7.056,7

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 11.817,3

Konstruksi 1.496.563,9

Perdagangan Besar dan Enceran: Resparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.273.110,1 Transportasi dan Pergudangan 379.192,9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 252.386,1

Informasi dan Komunikasi 86.938,6

Jasa Keuangan dan Asuransi 339.139,9

Real Estate 512.613,3

Jasa Perusahaan 76.814,9

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 158.122,4

Jasa Pendidikan 321.205,8

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 108.581,0

Jasa Lainnya 278.826,0

Produk Domestik Regional Bruto 6.146.550,4 Sumber : BPS dalam angka 2019 Kota Lubuklinggau

3.1.3 Transportasi

Transportasi dapat membantu dalam kegiatan sehari-hari untuk melakukan suatu kegiatan, serta membantu dalam mobilitas masyarakat. Sasaran pembangunan seluruh wilayah dapat dilakukan dengan pembangunan di bidang transportasi sebagai salah satu dalam mewujudkan serta pendukung pembangunan di sektor lainnya. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat.

Kota Lubuklinggau memiliki dua moda transportasi yaitu transportasi darat dan udara. Transportasi darat yang dimiliki antara lain stasiun kereta api dengan rute Lubuklinggau-Palembang dan jalur darat kota Lubuklinggau terhubung dengan berbagai wilayah melalui jalur lintas Sumatera. Jalur tersebut

(7)

bisa menjadi pilihan alternatif, bagi pendatang yang ingin berkunjung ke kota Lubuklinggau. Terdapat transportasi udara yaitu Bandara yang untuk sekarang terdapat tiga maskapai penerbangan nasional yang beroperasi diantaranya Wing Air, Nam Air dan Batik Air dengan rute penerbangan dalam negeri dan penerbangan dilakukan setiap hari.

3.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Bandara Silampari Kota Lubuklinggau yang terletak di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I, namun pada penelitian ini kelurahan disekitar bandara juga merupakan cakupan wilayah penelitian. Kelurahan yang diteliti yaitu kelurahan Majapahit, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Taba Lestari, dan Kelurahan Marga Mulya.

Sumber : Hasil Olahan Arcgis, 2020

GAMBAR 3. 4

(8)

TABEL III. 3

JUMLAH PENDUDUK PER KELURAHAN TAHUN 2018 DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR I

Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Taba Jemekeh 9.389 10,2

Taba Koji 2.666 271,8

Batu Urip Taba 3.611 66,9

Watervang 6.987 94,1 Majapahit 6.456 109,4 Air Kuti 3.252 16,3 Nikan Jaya 4.531 131,8 Taba Lestari 2.041 52,1 Jumlah 38.934

Sumber : BPS dalam angka 2019 Kecamatan Lubuklinggau Timur I

Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuklinggau Timur I berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2018 jumlah penduduk sebesar 38.934 jiwa. Kelurahan Taba Jemekeh yaitu 9.389 jiwa sebagi jumlah penduduk tetinggi dan yang terendah di Kelurahan Taba Lestari.

TABEL III. 4

JUMLAH PENDUDUK PER KELURAHAN TAHUN 2018 DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU SELATAN II

Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Taba Pingin 3.584 1.21 Moneng Sepati 1.466 3.75 Marga Mulya 5.136 2.27 Marga Rahayu 6.320 0.81 Tanah Periuk 5.201 1.03 Simpang Periuk 3.194 1.88 Karang Ketuan 1.826 2.82 Eka Marga 2.643 2.56 Siring Agung 3.008 17.41 Jumlah 31.443 2.97

Sumber : BPS dalam angka 2019 Kecamatan Selatan I I

Jumlah penduduk di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2018 jumlah penduduk sebesar 31.443 jiwa. Kelurahan

(9)

Marga Rahayu sebagi jumlah penduduk tertinggi yaitu 6.320 jiwa dan yang terendah di Kelurahan Moneng Sepati.

3.3 Bandara Silampari

Bandara Silampari adalah Bandara yang berlokasi di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan. Gubernur Sumatera Selatan Ramli Hasan Basri dan Menteri Perhubungan Haryanto Danutirto meresmikan Bandara Silampari yang awalnya merupakan bandara perintis dan mulai dioperasikan pada 7 Mei 1994, bandara ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Bandara ini hanya melayani penerbangan rute Lubuklinggau-Palembang dengan jenis pesawat Cassa berkapasitas 19 penumpang. Luas Terminal Bandara Silampari 200m2 dan panjang landas pacu 950m x 22,5m.

Pada tahun 2008 dilakukan pengembangan Bandara sehingga panjang landasan menjadi 1350m x 30m, dengan didukung panjang yang ada pada saat itu, pada tahun 2010 penerbangan perdana dengan rute Lubuklinggau-Jakarta mulai diresmikan dengan menggunakan maskapai Aviastar dengan pesawat jenis BAe 146 yang disubsidi pemerintah. Penerbangan ini awalnya beroperasi dengan penerbangan 4 kali seminggu kemudian penerbangan ini sempat terhenti, dan kembali beroperasi dengan penerbangan 2 kali seminggu. Pada tahun 2013 pengoperasian Bandara Silampari diserahkan kepada Kementerian Perhubungan yang selanjutnya pada tahun 2014 Bandara Silampari Berstatus Pelayanan yang menginduk pada Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu.

Sesuai dengan perkembangan dunia penerbangan dan semakin banyaknya pengoperasian pesawat. Pada tahun 2015 Bandara Silampari memiliki terminal seluas 864m2 dan panjang landasan 2220m x 30m dengan pesawat yang beroperasi jenis Boeing 737-500 yang dimiliki oleh maskapai NAM Air yang mampu memuat 120 orang penumpang dengan rute Jakarta-Lubuklinggau PP. Pada tahun 2017 dengan panjang landasan 2220m x 45m, maskapai Batik Air dengan jenis pesawat A320 juga menambahkan penerbangan rute

(10)

Jakarta-Lubuklinggau PP, setelah itu maskapai Wings Air dengan jenis pesawat ATR-72 melayani penerbangan Rute Palembang-Lubuklinggau dengan kapasitas penumpang 72 orang.

Pada tahun 2018, Bandara Silampari di naikan statusnya menjadi Kantor Unit Penyelenggaraan Bandara Kelas III. Pada tahun 2019 Bandara Silampari melakukan peresmiaan gedung terminal dengan luas 5.452m2 oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Bandara Silampari sebagai Bandara pengumpan bertujuan sebagai Bandara penunjang dari bandara pengumpul Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Bandara Fatmawati Soekrano, sehingga Bandara Silampari dapat melayani kota-kota dan kabupaten di sekitarnya untuk melakukan mobilitas.

Sumber : dokumentasi pribadi (Survei Primer) GAMBAR 3. 5

TERMINAL BANDARA SILAMPARI

Sumber : gemasriwijaya.com

GAMBAR 3. 6

(11)

3.4 Guna Lahan di Sekitar Bandara Silampari

Penggunaan lahan memiliki sifat yang dinamis dan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berikut merupakan peta guna lahan yang ada diwilayah studi. Peta dibawah ini menjelaskan terkait guna lahan setelah Bandara Silampari menjadi bandra komersial.

Pada Kelurahan Majapahit didominasi dengan warna kuning dan merah, artinya Kelurahan Majapahit merupakan kelurahan dengan penggunaan lahannya sebagai permukiman dan perdagangan dan jasa. Kelurahan Nikan Jaya terdapat warna kuning dan merah yang artinya permukiman dan perdagangan dan jasa, kemudian warna hijau merupakan perkebunan. Kelurahan Air Kuti terdapat warna hitam itu merupakan landasan bandara dan lahan bandara, kemudian terdapat warna kuning yang merupakan permukiman, warna merah merupakan perdagangan dan jasa, warna ungu merupakan perkantoran dan kesehatan, serta hijau yaitu perkebunan. Kelurahan Margamulya terdapat warna kuning dan merah yang artinya permukiman dan perdagangan dan jasa, kemudian warna hijau merupakan perkebunan.

Kawasan disekitar bandara memiliki guna lahan yaitu perdagangan dan jasa, permukiman dan perkebunan. Perdagangan jasa yang ada disekitar bandara yaitu terdapat pertokoan, indomaret, hotel, tempat makanan, dan pusat oleh-oleh. Perkebunan yang ada disekitar bandara yaitu perkebunan karet, dan permukiman masyarakat.

Sumber : dekomentasi pribadi (Survei Primer) GAMBAR 3. 7

(12)

Sumber : Hasil Olahan Arcgis, 2020

GAMBAR 3. 8

Gambar

TABEL III. 1
Grafik diatas menunjukkan perbandingan jumlah penduduk menurut jenis  kelamin dan golongan usia
TABEL III. 2
TABEL III. 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gagasan kerja sama dan atau solidaritas lintas agama tersebut tentu saja, pada saat yang sama, menuntut Esack untuk menggeser paradigma (shifting paradigm) teologi

Bab IV berisi analisis dan pembahasan mengenai representasi isu budaya dalam kartun “Pr buat Presiden” karya Benny Rachmadi yang dikaji dengan pendekatan budaya yang

(8) Pejabat Pembuat Komitmen dapat melaksanakan proses pengadaan barang/jasa sebelum DPA atau DPPA disahkan oleh pejabat yang berwenang, sepanjang anggaran untuk kegiatan

Hal ini dikarenakan serat ampas tebu yang memiliki ukuran lebih besar dari partikel sabut kelapa dapat berperan sebagai penguat pada papan komposit yang

Mengingat salah satu representasi keberadaan bahasa adalah produk- produk budaya tulis maka penguatan daya tahan dan daya sebar bahasa Sunda perlu pula dilakukan

Terima dari Ibu Handewi Purwati Binti Moch Saliem (Via Pak Tri Anggraito). Terima dari Hamba Allah (Via Pak Tri

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika populasi yang meliputi parameter pertumbuhan, mortalitas, dan laju eksploitasi ikan peperek (Leiognathus equulus) di perairan

Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebagai regulator dan pengawasan di sektor perbankan, pasar modal, peransuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga