• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

PROVINSI BALI

TAHUN 2017

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI

JL. WR. SUPRATMAN NO. 71 TELP. (0361) 224184 – FAX (0361) 225368

(2)

LAKIP 2017 i Sesanti Angayubagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena atas Asung Kerta Wara NugrahaNya laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 ini dapat kami wujudkan sebagaimana mestinya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan perwujudan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan serta tingkat kinerja yang dicapai dalam pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta cara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup dan Sistimatika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2017 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan demikian data/informasi yang disajikan dalam LAKIP ini adalah data/informasi tahun 2017.

LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan mengingat implementasi sistem akuntabilitas masih perlu penyempurnaan secara terus menerus, namun demikian telah diupayakan semaksimal mungkin melalui koordinasi antar instansi terkait dan diskusi bersama terhadap permasalahan yang memerlukan asistensi nara sumber, atas kekurangan tersebut kami mohon saran untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Mudah-mudahan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2017 dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan pada tahun berikutnya.

Denpasar, JANUARI 2018. KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI,

Ir. I PUTU SUMANTRA, M.App.Sc. Pembina Utama Madya Nip. 19580919 198503 1 016

KATA PENGANTAR

(3)

LAKIP 2017 ii Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

RINGKASAN EKSEKUTIF iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Dasar Hukum 3

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 4

1.4. Struktur Organisasi 5

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 40

2.1. Tujuan dan Sasaran 41

2.2. Arah Kebijakan Umum 42

2.3. Rencana Kinerja 42

2.4. Cara Pencapaian Tujuan dan sasaran 43

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 47

A. Capaian Kinerja Tahun 2017 47 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 48

C. Akuntabilitas Anggaran 54

BAB IV P E N U T U P 56

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

Lampiran I : Formulir RS ( Rencana Strategis ). Lampiran II : Formulir RKT ( Rencana Kerja Tahunan ). Lampiran III : Formulir IKU ( Indikator Kinerja Utama ). Lampiran IV : Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

(4)

LAKIP 2017 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam rangka pembangunan good governance, kebijakan pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented

government). Pemerintahan yang berorientasi pada hasil pertama-tama akan fokus

pada upaya untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Selanjutnya pembangunan ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta memperkuat jati diri kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam perencanaan pembangunan daerah Provinsi Bali memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintah yang akuntabel

(good governance). Dalam pelaksanaan otonomi daerah di Provinsi Bali, sub sektor

peternakan mempunyai fungsi yang cukup strategis dibidang perekonomian daerah Bali, serta memposisikan sektor pertanian dalam arti luas, termasuk sub sektor peternakan sebagai penggerak pembangunan daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi peran sub sektor peternakan ditempuh melalui kebijakan pengembangan komoditi unggulan dengan memanfaatkan potensi peningkatan produksi, potensi peningkatan produktivitas, potensi peningkatan mutu dan potensi pemasaran. Hal ini dimaksudkan untuk turut mendorong pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi rakyat, melalui penyediaan bahan baku industri dalam negeri, penyediaan devisa, penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan petani serta menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

(5)

LAKIP 2017 2 Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Bali mempunyai fungsi yang cukup strategis dibidang perekonomian, mengingat sector pertanian dalam arti luas sebagai penggerak pembangunan daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi peran sub sektor peternakan dan kesehatan hewan ditempuh melalui kebijakan pengembangan komoditi unggulan dengan memanfaatkan potensi peningkatan produksi, produktifitas, mutu dan potensi pemasaran . Hal ini dimaksudkan untuk turut mendorong pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui penyediaan bahan baku industri dalam negeri, penyediaan devisa , penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan petani serta menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Dengan fungsi yang sangat luas tersebut selayaknyalah pembangunan peternakan dan kesehatan hewan melalui lembaga kelompok tani ternak kita pertahankan dan kembangkan baik di hulu maupun di hilir.

Untuk lebih meningkatkan peranan Sub Sektor peternakan dan kesehatan hewan dibidang pendapatan petani maka prioritas pembangunan sub sektor peternakan dan kesehatan hewan diarahkan pada peningkatan produktivitas, kualitas, nilai tambah dan daya saing, perbaikan sistem pemasaran dan pemantapan pembinaan kelompok tani ternak dalam rangka pengembangan sistem usaha agribisnis. Dalam upaya mengembangkan sub sektor perternakan dan kesehatan hewan dimana upaya yang dilakukan melalui pendekatan pengembangan kawasan yang berbasis komoditas andalan unggulan dengan melibatkan langsung peran aktif kelompok tani ternak.

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna.

Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pelaksanaan Tap. MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta PP Nomor

(6)

LAKIP 2017 3 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Sehubungan dengan itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Tahun 2017 dimaksudkan sebagai wujud pertanggung jawaban dan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan.

Penyusunan LAKIP ini mempunyai manfaat sangat penting, disamping sebagai dokumen pelaksanaan perencanaan, juga untuk menunjukkan sejauh mana keberhasilan pelaksanaan kegiatan selama satu tahun anggaran.

Tujuan penyusunan LAKIP adalah sebagai laporan pertanggung jawaban kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali dan UPT berupa pelaksanaan kegiatan sebagaimana tertuang dalam DPA-SKPD Tahun Anggaran 2017, yang merupakan hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).

1.2 Dasar Hukum

Penyusunan LAKIP berdasarkan atas Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara melalui SK Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP dan Tap. MPR RI Nomor IX/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta PP Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah.

(7)

LAKIP 2017 4 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta ditindak lanjuti dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 104 Tahun 2016 tanggal 20 Desember 2016, tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

1.3.1. Tugas Pokok

Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

Merumuskan kebijakan operasional di bidang peternakan yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi serta kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

1.3.2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan Kebijakan Teknis bidang peternakan dan kesehatan hewan. b. Pengelolaan dan fasilitas dibidang peternakan dan kesehatan hewan.

c. Pelaksanaan pelayanan umum dan pemberian rekomendasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

d. Pembinaan pelaksanaan tugas bidang peternakan dan kesehatan hewan. e. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan

(8)

LAKIP 2017 5 1.4. Struktur Organisasi

Dengan terjadinya pergeseran paradigma daerah mengenai penyelenggaraan otonomi daerah, maka susunan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang semula berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 04 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, diperbaharui dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan selanjutnya diperbaharui kembali dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 104 Tahun 2016

(9)

LAKIP 2017 6 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali

(Peraturan Gubernur Bali Nomor 104 Tahun 2016)

SEKSI PAKAN DAN PEMBIAYAAN SEKRETARIAT DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN SEKSI PRASARANA DAN SARANA

BIDANG KESEHATAN HEWAN, KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER, PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BIDANG PERBIBITAN DAN PRODUKSI TERNAK BIDANG PRASARANA, SARANA DAN PENYULUHAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM, KEUANGAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKSI NON RUMINANSIA SEKSI PENYULUHAN SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI RUMINANSIA SEKSI PERBIBITAN SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPTD

(10)

LAKIP 2017 7 Selanjutnya tugas dari masing-masing adalah :

1) Kepala Dinas mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

e. menyelenggarakan urusan pemerintahan provinsi di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan, meliputi bidang prasarana, sarana dan penyuluhan, bidang perbibitan dan produksi ternak dan bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran, serta koordinasi dan pembinaan terhadap UPT Dinas;

f. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

g. menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis serta pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

h. menyelenggarakan pengembangan di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan, serta UPT Dinas;

i. menyelenggarkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya, dalam dan luar negeri di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

j. menyediakan dukungan kerja sama antar Kabupaten/Kota;

k. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan urusan pemerintahan provinsi di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

l. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan pengadministrasian Dinas;

m. menyelenggarakan perumusan bahan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),

(11)

LAKIP 2017 8 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;

n. menyelenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas; o. menyelenggarakan verifikasi, menyampaikan rekomendasi dan pemantauan

terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

p. menyelenggarakan penyampaian saran pertimbangan mengenai bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah;

q. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPT Dinas;

r. menyampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/non perizinan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

s. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas; t. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

v. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. 1. Sekretaris mempunyari tugas:

a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat dan Dinas; b. memimpin seluruh kegiatan Sekretariat;

c. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. menyelenggarakan koordinasi dan menghimpun bahan kebijakan teknis di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan, yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;

f. mengumpulkan dan menyajikan data peternakan dan kesehatan hewan; g. menyelenggarakan perencanaan dan pelaporan;

(12)

LAKIP 2017 9 h. menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan meliputi penganggaran, penatausahaan, serta pengelolaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Dinas;

i. menyelenggarakan pelayanan administrasi kepegawaian meliputi pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir dan kompetensi, pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai Dinas dan UPT Dinas;

j. mengkoordinasikan kajian dan pelaksanaan analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;

k. menyelenggarakan pelayanan administrasi umum meliputi ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang/aset, kehumasan, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, keprotokolan serta pengelolaan perpustakaan dan kearsipan Dinas;

l. menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Dinas serta UPT Dinas;

m. menyelenggarakan koordinasi penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan lingkup Dinas;

n. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan bahan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) lingkup Dinas;

o. menyelenggarakan koordinasi dan mengolah bahan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;

p. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan verifikasi, bahan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial di bidang pertanian sub peternakan dan kesehatan hewan;

(13)

LAKIP 2017 10 tugas pokok dan fungsi UPT Dinas;

r. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

s. mengkoordinasikan proses perizinan/nonperizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan/nonperizinan kepada Kepala Dinas untuk disampaikan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

t. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Sekretariat dan Dinas; u. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

v. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

w. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawian mempunyai tugas: a. mempunyai rencana dan program kerja Sub Bagian;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melakukan penyusunan anggaran / pembiayaan kegiatan di Sub Bagian untuk disampaikan kepada Sekretaris;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Sub Bagian setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris;

f. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat;

g. melaksanakan penyelenggaraan perpustakaan dan dokumentasi Dinas: ; h. melaksanakan urusan rumah tangga;

i. melaksanakan administrasi Pegawai Aparatur Sipil Negara; j. penatausahaan barang milik daerah;

k. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan struktur organisasi, kettalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;

(14)

LAKIP 2017 11 l. menyiapkan dan meneliti bahan penyusunan produk hokum daerah,

kehumasan dan keprotokolan;

m. melaksanakan system pengendalian intern pemerintah;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

(2). Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;

b. membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melakukan penyusunan anggaran / pembiayaan kegiatan di Sub Bagain untuk disampaikan kepada Sekretaris;

e. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; f. melaksanakan penatausahaan keuangan;

g. melaksanakan pengawasan keuangan;

h. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan; i. menghimpun bahan dan data program rencana kerja dan anggaran Dinas; i. menggkoordinasikan penyusunan anggaran / pembiayaan kegiatan pada

sekretariat dan masing-masing bidang untuk disampaikan kepada Sekretaris; j. menghimpun dan memverifikasi hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan pada secretariat dan masing-masing bidang serta UPT Dinas setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Sekretaris;

k. menghimpun bahan kebijakan dan menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggran (DPA) dan Perjanjian Kinerja, serta Laporan Kinerja Instansi

(15)

LAKIP 2017 12 Pemerintah (LKIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) lingkup Dinas;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dandan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

2. Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. menilai prestasi kerja bawahan;

f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan kegiatan pada bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. menyusun kebijakan dibidang prasarana, sarana, dan program penyuluhan peternakan dan kesehatan hewan;

i. menyediakan dukungan infrastruktur, pengembangan potensi dan pengolahan lahan dan irigasi peternakan;

j. menyediakan dan mengawasi peredaran pupuk, alat dan mesin peternakan;

k. memberikan bimbingan pakan pembiayaan, fasilitasi investasi dibidang peternakan;

l. memberikan bimbingan kelembagaan dan ketenagaan serta pengembangan metode penyuluhan dan pengelolaan informasi penyuluhan;

m. memberikan fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi pelaku utama dan pelaku usaha;

(16)

LAKIP 2017 13 n. mengumpulkan, memverikfikasi data jumlah bantuan kelompok tani ternak wilayah

provinsi bali;

o. melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluhan pegawai negeri sipil, swadaya dan swasta;

p. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(1). Kepala Seksi Prasarana dan Sarana, mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, di bidang pengembangan lahan peternakan, penyediaan lahan, jalan usaha tani dan ketersediaan sumber air;

g. melakukan penyiapan bahan pengembangan lahan kawasan peternakan; h. melakukan penyiapan bahan bimbingan pengembangan lahan dan sumber air

untuk peternakan;

i. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan pengolhan pupuk, alat dan mesin peternakan;

j. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pupuk, alat dan mesin peternakan;

(17)

LAKIP 2017 14 k. melakukan perhitungan penyediaan pupuk, alat dan mesin peternakan,

pengawasan peredaran pupuk, alat dan mesin peternakan;

l. melakukan penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan seksi prasarana dan sarana;

m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

o. melaporkan hasil peleksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2). Kepala Seksi Pakan dan Pembiayaan mempunyai tugas:

a. memnyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan seksi untuk disampaikan kepada Kepala bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran seksi pakan dan pembiayaan;

g. melakukan penyiapan bahan kebutuhan, ketersediaan dan peredaran bahan pakan, hijauan pakan ternak )HPT) dan pakan ternak;

h. melaksanakan pembinaan, penerapan standar mutu pakandan pengawasan terhadap produk pakan ternak yang beredar;

i. melakukan penyiapan bahan pengendalian penyediaan dan peredaran hijauan pakan ternak;

j. melaksanakan pengadaan perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan ternak;

k. melakukan bimbingan pendampingan dan supervise pembiayaan dan investasi peternakan;

(18)

LAKIP 2017 15 l. melakukan bimbingan, fasilitasi dan pelayanan investasi peternakan;

m. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi pakan dan pembiayaan;

n. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

p. melaporkan hasil peleksanaan tugas kepada Kepala Bidang .

(3) Kepala Seksi Penyuluhan mempunyai tugas : a. memnyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan seksi untuk disampaikan kepada Kepala bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dibidang kelembagaan, ketenagaan dan metode serta informasi penyuluhan peternakan dan kesehatan hewan;

g. melakukan penyiapan bahan materi dan pengembangan metodologi di bidang penyuluhan peternakan dan kesehatan hewan;

h. melakukan penyiapan bahan informasi dan media di bidang penyuluhan peternakan;

i. melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen informasi di bidang penyuluhan peternakan dan kesehatan hewan; j. melakukan penyusunan dan pengelolaan data base di bidang ketenagaan

(19)

LAKIP 2017 16 k. mengumpulkan, memverifikasi data jumlah bantuan kelompok tani ternak di

wilayah Provinsi Bali;

l. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemantauan kelembagaan dan manajemen usaha peternakan;

m. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta peningkatan kapasitas di bidang ketenagaan penyuluhan peternakan;

n. melakukan penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja penyuluh peternakan;

o. melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian penghargaan kepada kelembagaan penyuluh peternakan;

p. melakukan penyiapan bahan penyusunan program penyuluhan peternakan; q. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi

penyuluhan;

r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

s. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

t. melaporkan hasil peleksanaan tugas kepada Kepala Bidang 3. Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak mempunyai tugas

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala seksi;

d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. menilai prestasi bawahan;

f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran / pembiayaan kegiatan pada Bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setaip bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(20)

LAKIP 2017 17 i. mengelola sumber daya genetik hewan;

j. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih / bibit dan ternak potong;

k. memberikan bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;

l. melaksanakan pengawasan peredaran dan penggunaan serta kelayakan benih / bibit ternak;

m. melaksanakan penerapan, pengawasan dan penyebaran bibit ternak; n. pemberian rekomendasi pemasukan dan pengeluaran benih / bibit ternak; o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(1) Kepala Seksi Perbibitan mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembaiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegaiatan di Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebiajakan benih / bibit ternak; g. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran benih / bibit ternak; h. melakukan penyiapan bahan pengawasan produksi, mutu dan pengujian bibit

ternak;

i. melakukan penyiapan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan kemurnian dan kelestarian;

(21)

LAKIP 2017 18 k. melakukan penyiapan bahan pemberdayaan pembibitan ternak (kelompok /

perorangan);.

l. melaksanakan penyiapan pemetaan wilayah sumber bibit dan penyiapan bahan penetapan supply demand bibit ternak;

m. melaksanakan pembinaan dan pengawasan sumber bibit dan penjaringan bibit ternak;

n. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pemantauan standar teknis mutu bibit ternak;

o. melaksanakan pembinaan mutu genetik ternak dengan penerapan rekayasa teknologi tepat guna wilayah provinsi;

p. melaksanakan pemetaan, pembinaan dan pengembangan plasma nutfah wilayah provinsi;

q. melaksanakan penyusunan bahan pengendalian dan persetujuan teknis pemasukan dan pengeluaran bibit ternak;

r. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kepada seksi pembibitan di bidang perbibitan;

s. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

u. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Ruminansia mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

(22)

LAKIP 2017 19 e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di

Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk dismapikan kepada Kepala Bidang;

f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan ternak ruminansia;

g. melakukan penyiapan bahan pengawasan ternak ruminansia;

h. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran ternak ruminansia; i. melakukan penyiapan bahan pemetaan wilayah ternak dan perhitungan supply

demand ternak potong ruminansia;

j. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi ruminansia;

k. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Non Ruminansia mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Seksi setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk dismapikan kepada Kepala Bidang;

f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengembangan ternak non ruminansia;

g. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis peningkatan produksi budidaya ternak non ruminansia;

(23)

LAKIP 2017 20 h. melakukan penyiapan bahan pengawasan ternak non ruminansia;

i. melakukan penyiapan bahan penyediaan dan peredaran ternak non ruminansia;

j. melakanakan pembinaan dan pengembangan ternak non ruminansia;

k. melaksanakan penyiapan bahan pemetaan wilayah ternak dan perhitungan supply demand ternak potong non ruminansia;

l. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan seksi non ruminansia;

m. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

4. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. Mengkoordinasikan progran kerja masing-masing Seksi; c. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan sesuai denga pedoman dan ketentuan yang berlaku;

e. Menilai prestasi kerja bawahan;

f. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran / pembiayaan kegiatan pada bidang untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

g. Mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

h. Penyusunan kebijakan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran;

i. Melaksanakan kebijakan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran;

(24)

LAKIP 2017 21 j. Menyiapkan dan menetapkan persyaratan teknis pelayanan di bidang kebijakan

kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;

k. Memberikan bimbingan dan pengawasan penerapan persyaratan teknis kebijakan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;

l. Melaksnakan penjaminan kesehatan hewan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi;

m. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis (zoonosis) dan kesehatan masyarakat veteriner; n. Melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan dan produk hewan

lintas Daerah Provinsi;

o. Memberikan rekomendasi teknis pemasukan dan pengeluaran hewan, produk hewan dan peredaran obat hewan lintas Daerah Provinsi;

p. Menyiapkan persyaratan teknis pelayanan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan obat hewan;

q. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan persyaratan teknis serta sertifikasi zona / kompartemen bebas penyakit dan unit usaha produk hewan; r. Melakukan pengawasan, peredaran dan penggunaan obat hewan;

s. Memberikan rekomendasi teknis pembangunan fasilitas kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, pengolahan produk hewan di daerah Provinsi; t. Melaksanakan sertifikasi persyaratan teknis unit pelayanan kesehatan hewan; u. Melaksanakan pengembangan usaha dan pemasaran hasil peternakan;

v. Mengkoordinasikan proses perizinan / non perizinan untuk disampaikan rekomendasi dieterima atau ditolaknya perizinan / non perizinan kepada Kepala Dinas melalui Selkretaris;

w. Melaksanakan system pengendalian intern pemerintah;

x. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

(25)

LAKIP 2017 22 y. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(1). Kepala Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksana kegiatan di seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di seksi kesehatan hewan; g. menyiapkan dan menetapkan persyaratan teknis kesehatan hewan dan

memberikan surat keterangan kesehatan hewan;

h. melaksanakan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dan zoonosis;

i. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi usaha distributor obat hewan; j. melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan / ternak lintas

daerah Provinsi;

k. melakukan pengawasan dan mutu obat hewan di tingkat distributor;

l. melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan persyaratan teknis kesehatan hewan;

m. melaksanakan fasilitasi dan sertifikasi unit pelayanan kesehatan hewan (Puskeswan, Rumah Sakit Hewan, Laboratorium Kesehatan Hewan, Klinik Hewan, Dokter Hewan Praktek dan Distributor Obat Hewan);

n. melakukan penyiapan bahan penanggulangan penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular dan zoonosis;

(26)

LAKIP 2017 23 o. melakukan proses perizinan / non perizinan untuk disampaikan rekomendasi

diterima atau ditolaknya perizinan / non perizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke Kapala Dinas melalui Sekretaris;

p. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

q. melaksanakan tugas kedinasan Lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

(2). Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksana kegiatan di seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di seksi kesehatan masyarakat veteriner;

g. melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan penanganan limbah, dampak, hygiene dan sanitasi usaha produk hewan;

h. menyiapkan bahan penerbiatan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi pengeluaran dan / atau pemasukan produk hewan;

i. melakukan analisasi resiko pengeluaran dan pemasukan produk hewan;

j. melakukan penyiapan sertifikasi veteriner (surat keterangan kesehatan produk asal hewan) pengeluaran produk hewan;

k. melakukan penyiapan bahan pencegahan penularan penyakit melalui produk asal hewan;

(27)

LAKIP 2017 24 l. melakukan pembinaan, penagawasan dan bimbingan teknis Rumah Potong

Hewan dan hewan qurban;

m. melakukan pengawasan pemasukan dan pengeluaran produk asal hewan lintas Daerah Provinsi;

n. menyiapkan persyaratan teknis Rumah Potong Hewan, Rumah Potong Unggas, Unit Usaha Produk Asal Hewan;

o. melakukan sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) Rumah Potong Hewan, Rumah Potong Unggas, Unit Usaha Produk Asal Hewan;

p. melakukan proses perizinan / non perizinan untuk disampaikan rekomendasi diterima atau ditolaknya perizinan / non perizinan kepada Kepala Bidang dan diteruskan ke Kapala Dinas melalui Sekretaris;

q. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

r. melaksanakan tugas kedinasan Lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

(3). Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

b. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyusun anggaran / pembiayaan kegiatan Seksi untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

e. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksana kegiatan di seksi setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk disampaikan kepada Kepala Bidang;

f. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di seksi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;

g. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil peternakan;

(28)

LAKIP 2017 25 h. melakukan penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit usaha

pengolahan hasil peternakan;

i. melakukan bimbingan teknis tentang pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;

j. melakukan bimbingan dan pengembangan unit usaha pengolahan hasil peternakan;

k. melakukan pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil; l. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi pasar peternakan;

m. melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan pemberian surat keterangan kelayakan pengolahan (SKKP/SKP) hasil peternakan;

n. melakukan fasilitasi promosi produk hasil peternakan; o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah;

p. melaksanakan tugas kedinasan Lainnya yang ditugaskan oleh atasan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; dan

q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Tugas Pokok dan Fungsi UPT BIBD 5. Kepala UPT BIBD mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan program kerja UPT

b. mengkoordinasikan program kerja sub bagian dan seksi c. mengkoordinasikan kepala sub bagian dan seksi

d. menilai prestasi kerja bawahan

e. membimbing dan member petunjuk kepada kepala sub bagian dan kepala seksi f. melakukan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang

g. mengkoordinir pelaksanaan program inseminasi buatan untuk meningkatkan mutu genetic ternak

h. mengkoordinir produksi dan distribusi semen dan pelaksanaan inseminasi buatan i. melaksanakan pengawasan produksi dan semen, distribusi semen, dan

(29)

LAKIP 2017 26 j. melaksanakan monitoring, mengevaluasi dan merumuskan hasil pelaksanaan

inseminasi buatan di UPT

k. menyiapkan sumberdaya dan kelembagaan pelaksanaan inseminasi buatan l. melaksanakan system pengendalian intern

m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya

n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala dinas

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja UPT

b. memberikan petunjuk kepada bawahan c. menilai prestasi kerja bawahan

d. mengelola urusan surat menyurat

e. membuat, menghimpun dan memelihara administrasi umum dan kepegawaian f. mengelola, memelihara, dan mendistribusikan barang

g. memelihara gedung , perlengkapan kantor, dan sarana prasarana kantor h. mengadakan buku-buku dan bahan bacaan untuk perpustakaan

i. melaksanakan system pengendalian intern

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala UPT

(2) Kepala Seksi Produksi dan Distribusi Semen mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja seksi

b. memberikan petunjuk kepada bawahan c. menilai prestasi kerja bawahan

d. memelihara dan merawat ternak yang dimiliki serta lingkungannya e. merawat dan memelihara pejantan sebagai sumber produksi semen

f. melakukan penampungan semen ternak dan memrosesnya menjadi semen cair maupun semen beku yang siap untuk digunakan

g. melakukan produksi dan distribusi semen untuk pelaksanaan inseminasi buatan h. menyimpan dan merawat semen hasil produksi

(30)

LAKIP 2017 27 j. melakukan pengawasan terhadap distribusi dan penggunaan semen

k. mengolah, menanam, dan merawat kebun hijauan untuk kebutuhan pakan ternak yang dimiliki

l. melaksanakan evaluasi dan peremajaan pejantan ternak yang digunakan untuk sumber produksi semen

m. merancang kebutuhan dan produksi semen

n. menyediakan, menggunakan dan pemeliharaan sarana, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk memproduksi semen

o. melaksanakan system pengendalian intern

p. melaksanakan tugas kedinasan lainnyayang ditugaskan oleh atasan dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada kepala UPT.

(3) Kepala Seksi Sumberdaya dan Kelembagaan mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja seksi

b. memberikan petunjuk kepada bawahan c. menilai prestasi bawahan

d. menyiapkan dan membina sumberdaya manusia untuk pelaksanaan inseminasi buatan

e. menyiapkan unit lokasi untuk pelaksanaan inseminasi buatan

f. melaksanakan pengembangan dan pembinaan kelembagaan untuk pelaksanaan inseminasi buatan

g. menyiapkan sarana dan prsarana yang diperlukan untuk pelayanan inseminasi buatan

h. melakukan pendataan dan penyelamatan terhadap hasil-hasil ternak bibit yang bermutu

i. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan inseminasi buatan j. melaksanakan system pengendalian intern

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan l. malaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT

(31)

LAKIP 2017 28 Tugas Pokok dan Fungsi UPT Laboratorium Kesehatan Hewan

6. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja UPT;

b. mengkoordinasikan program kerja Kepala Sub Bagian dan Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Seksi;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Seksi; f. melakukan koordinasi dengan sekretaris dan para Kepala Bidang;

g. merumuskan hasil penyidikan, pencatatan dan pemetaan penyakit hewan; h. mengkoordinir pelayanan penanggulangan penyakit hewan;

i. mengkoordinir pengujian laboratorium dan sertifikasi hasil pemeriksaan; j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;

(1). Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja UPT;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. mengelola urusan surat menyurat;

e. membuat, menghimpun dan memelihara administrasi umum dan kepegawaian; f. mengeliola, memelihara dan mendistribusikan barang;

g. memelihara gedung, perlengkapan kantor dan sarana prasarana kantor; h. mengadakan buku-buku dan bahan bacaan untuk perpustakaan;

i. melaksanakan sistem pengendalian intern;

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT;

(2). Kepala Seksi Epidemiologi dan Pelayanan Lapangan mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program seksi;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

(32)

LAKIP 2017 29 d. melaksanakan penyidikan, pencatatan dan pemetaan penyakit hewan;

e. memberikan pelayanan penanggulangan penyakit hewan; f. melaksanakan sistem pengendalian intern;

g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT;

(3). Kepala Seksi Pengujian dan Pemeriksaan Laboratorium mempunyai tugas : a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melaksanakan pengujian laboratorium dan sertifikasi hasil pemeriksaan; e. melaksanakan sistem pengendalian intern;

f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala UPT

1.5. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian Tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Jabatan fungsional dipegang oleh 9 orang yang terdiri dari Fungsional Penyuluh Pertanian 1 orang, Pengawas Bibit Ternak 1 orang, Pengawas Mutu Hasil Pertanian 2 orang, Medik Veteriner 4 orang dan Arsip Paris 1 orang.

1.5.1 Data Pegawai

Jumlah pegawai keseluruhan PNS Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali sampai dengan akhir Desember tahun 2017 adalah 86 orang dengan klasifikasi data pegawai menurut golongan sebagai berikut :

Pegawai Negeri Sipil sebanyak 86 orang terdiri dari :  Golongan IV sebanyak 20 orang

 Golongan III sebanyak 49 orang  Golongan II sebanyak 17 orang

(33)

LAKIP 2017 30  Golongan I sebanyak 0 orang

Dari jumlah Pegawai Negeri Sipil tersebut 23 orang memegang jabatan struktural, dan Jabatan Fungsional Umum (staf) 56 orang, dan Pejabat Fungsional tertentu 7 Orang yang bertempat di Provinsi, UPT Laboratorium dan UPT Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Baturiti.

(34)

LAKIP 2017 31 Tabel 1A Ketersediaan SDM di masing-masing Bidang, Sekretariat dan UPT pada lingkup

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2017.

NO. JABATAN

ESELON GOLONGAN TINGKAT PENDIDIKAN

I II III IV IV III II I S2 S1 SM DIP SMA SMP SD THL 1 Kepala Dinas 1 1 1

Total 1 1 1 1 2 Sekretaris Dinas 1 1 1

a.

Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian 1 1 1

b. Sub Bagian Penyusunan Program, Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan

1 1 1

c. Fungsional Umum (Staf) 1 16 9 3 10 1 12 Total 2 1 2 3 17 9 5 11 1 12 3 Kepala Bidang Prasarana

Sarana dan Penyuluhan 1 1 1

a.

Kasi Prasarana dan

Sarana 1 1 1

b.

Kasi Pakan dan

Pembiayaan 1 1 1 c. Kasi Penyuluhan 1 1 1

d. Fungsional Umum (Staf) 4 1 3 2 Total 3 1 3 3 5 1 2 5 2 4 Kepala Bidang Perbibitan dan

Produksi Ternak

1 1 1

a. Kasi Perbibitan 1 1 1 b. Kasi Ruminansia 1 1 1 c. Kasi Non Ruminansia

d. Fungsional Umum (Staf) 3 1 2 2 Total 4 1 2 2 4 1 2 3 2 5 Kepala Bidang Kesehatan

Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran

1 1 1

a. Kasi Kesehatan Hewan 1 1 1

b. Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner

1 1 1

c. Kasi Pengolahan dan Pemasaran

1 1 1

d Fungsional Umum (Staf) 5 1 1 3 1 1

(35)

LAKIP 2017 32 NO. JABATAN

ESELON GOLONGAN TINGKAT PENDIDIKAN

I II III IV IV III II I S2 S1 SM DIP SMA SMP SD THL 6 Kepala UPT Balai Inseminasi

Buatan Daerah

1 1 1

a Kepala Sub Bagian Tata Usaha

1 1 1

b. Kasi Produksi dan Distribusi Semen

1 1 1

c. Kasi Sumberdaya dan Kelembagaan

d. Fungsional Umum (Staf) 8 5 3 10 Total 6 1 2 3 8 5 2 4 10

7 Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan

1 1 1

a Kepala Sub Bagian Tata Usaha

1 1 1

b. Kasi Epidemilogi dan Pelayanan Lapangan

1 1 1

c. Kasi Pengujian dan Pemeriksaan Laboratorium

d Fungsional Umum (Staf) 2 2 Total 8 1 2 2 3 1 2 2

8 Jabatan Fungsional Tertentu

a Penyuluh Pertanian 1 1 b Pengawas Bibit Ternak

1 1

c Pengawas Mutu Hasil

Pertanian 2 2 d Pengawas Mutru Pakan e Medik Veteriner 4 4 f Arsiparis 1 1 g Pranata Humas Total 8 3 6 1 7 1 Total 1+2+3+4+5+6+7+8 1 6 14 20 49 17 16 38 2 30

1.5.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang menunjang untuk kelancaran pelaksanaan tugas: a. Ruang kerja cukup memadai

b. Peralatan untuk operasional dinas seperti media elektronik, kendaraan roda empat, kendaraan roda 2 dan komputer dalam keadaan cukup

(36)

LAKIP 2017 33 1.5.3 Tupoksi

Pengawasan melekat diarahkan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat yang bersih, transparan, profesional dan memiliki budaya kerja yang baik. Dalam melaksanakan tugas, masing-masing Pegawai Negeri Sipil maupun Honor telah melaksanakan tugas sesuai dengan TUPOKSI yang diberikan kepada pegawai, seluruh tugas telah terbagi habis, pendelegasian wewenang, batas tanggung jawab, tugas dan fungsi sudah berjalan sesuai peraturan yang ada.

1.6 Lingkungan Strategis yang Berpengaruh

Dalam pencapaian visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali secara optimal dilakukan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi dengan perhitungan nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi lingkungan. Analisa faktor-faktor yang berpengaruh tersebut adalah :

1.6.1 Lingkungan Internal a. Kekuatan

1) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor : 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

2) Peraturan Gubernur Bali Nomor : 104 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali.

3) Tersedianya sumber daya manusia.

4) Adanya komitmen dan dukungan dari pimpinan dalam melaksanakan tugas. 5) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

6) Suasana yang kondusif. b. Kelemahan

(37)

LAKIP 2017 34 2) Kurang optimalnya koordinasi antar bidang dalam penyusunan data

pendukung pelaporan.

3) Kurang efektifnya hasil monitoring dan hasil-hasil evaluasi dalam proses penyusunan pelaporan.

1.6.2 Lingkungan Eksternal a. Peluang

1) Perternakan sebagai fungsi dari manajemen pembagunan dalam meningkatkan pendapatan daerah memiliki nilai yang sangat tinggi.

2) Adanya kepercayaan dan dukungan pimpinan daerah serta stakeholder terhadap hasil-hasil pembangunan peternakan.

3) Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan profesionalisme Aparatur Pemerintah.

4) Perkembangan teknologi/sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembangunan peternakan.

b. Ancaman

1) Kurang mantapnya koordinasi dengan Kabupaten / Kota sehingga merupakan ancaman dalam proses kelancaran pembangunan peternakan.

2) Masih adanya pemahaman dan persepsi yang keliru terhadap Otonomi Daerah dalam kaitannya dengan perencanaan pembangunan peternakan.

3) Masih adanya penyakit Zoonosis.

4) Sikap masyarakat yang kurang partisipatif dalam pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.

2.7. Aspek Keuangan.

Dalam tahun anggaran 2017, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mendapat anggaran dari APBD sebesar Rp.26.417.468.848,00 terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp.11.558.525.600,00 belanja langsung sebesar Rp.14.858.943.248,00 sedangkan anggaran APBN terdiri dari Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat (06) yang merupakan Dana

(38)

LAKIP 2017 35 TUGAS PEMBANTUAN sebesar Rp. 43.284.267.000,00 dengan rincian seperti Tabel berikut :

Tabel : 1. PAGU ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN APBD TAHUN 2017

NO. Program / Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa surat menyurat 15.500.000

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

329.000.000 c. Penyediaan jasa kebersihan kantor 190.000.000

d. Penyediaan alat tulis kantor 69.605.000

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

91.869.000 f. Penyediaan komponen instalasi listrik/

penerangan bangunan kantor

4.210.000 g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang – undangan

31.420.000 h. Belanja makanan dan minuman rapat 38.000.000 i. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi

keluar dan dalam daerah

347.676.592

j. Upacara Keagamaan 39.632.000

Jumlah 1 : 1.156.912.592

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 57.500.000 b. Pemeliharaan rutin / berkala gedung Kantor 60.128.832 c. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan

dinas

913.908.576

d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor

16.500.000 e. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan

gedung kantor

42.200.000

(39)

LAKIP 2017 36

NO. Program / Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

3. Program Peningkatan Populasi Peternakan

a. Pengawasan dan Perbibitan ternak 211.828.000 b. Penyusunan Perencanaan Monitoring dan

Evaluasi Data dan Statistik Pembangunan Peternakan

356.439.316

c. Pengawasan dan Pengembangan Ternak Ruminansia

84.135.000 d. Pengawasan dan Pengembangan Ternak

Non Ruminansia

107.742.000

Jumlah 3 : 760.144.316

4. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana dan Penyuluhan Peternakan a. Penyediaan Pengembangan Sarana dan

Prasarana Peternakan

85.630.700

b. Pengolahan Pakan Ternak di Kelompok 112.564.400

c. Pengembangan Usaha Kelompok Tani Ternak

93.000.000 d. Pemberdayaan Kelompok Tani Ternak

Berorientasi Agribisnis

400.000.000

Jumlah 4 : 691.195.100

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Hewan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

a. Pengawasan produk pangan asal hewan (PAH) dan produk hewan non pangan

105.500.000 b. Pengawasan Pengolahan dan Pemasaran

Hasil peternakan

173.900.000 c. Pengawasan Obat dan Lalulintas Hewan

dan Penilaian Dokter Hewan

206.075.000 d. Pembinaan dan Pengawasan pemotongan

Ternak

62.800.000 e. Pemeliharaan Kesehatan dan pencegahan

Penyakit Menular Ternak

6.943.550.000

Jumlah 5 : 7.491.825.000

Jumlah Dinas Peternakan dan Kesehatan

(40)

LAKIP 2017 37

NO. Program / Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

UPT LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN 1. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

a. Penyediaan jasa surat menyurat 1.200.000

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

146.400.000 c. Penyediaan jasa kebersihan kantor 77.500.000

d. Penyediaan alat tulis kantor 9.000.000

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

3.244.600

f. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

1.100.000 g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang – undangan

1.200.000 h. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi

keluar dan dalam daerah

8.762.152

i. Upacara Keagamaan 25.000.000

Jumlah 1 : 273.406.752

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 80.000.000 b. Pemeliharaan rutin / berkala gedung Kantor 84.228.832 c. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan

dinas

97.614.416 d. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan

kantor

24.750.000

Jumlah 2 : 286.593.248

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan Hewan serta

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

a. Pemeriksaan pengujian identifikasi dan pemetaan kasus penyakit hewan dan bahan asal hewan/hasil bahan asal hewan

1.179.314.416

Jumlah 3 : 1.179.314.416

Jumlah UPT Laboratorium Kesehatan Hewan ( 1 - 3 )

(41)

LAKIP 2017 38

NO. Program / Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

UPT BALAI INSEMINASI BUATAN DAERAH (BIBD)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa surat menyurat 2.907.000

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

22.000.000 c. Penyediaan jasa kebersihan kantor 120.960.000

d. Penyediaan alat tulis kantor 6.960.000

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

4.200.000 f. Penyediaan komponen instalasi listrik/

penerangan bangunan kantor

1.964.000 g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang – undangan 1.680.000

h. Penyediaan makanan dan minuman 6.300.000

i. Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar dan dalam daerah

13.200.000

j. Upacara Keagamaan 15.000.000

Jumlah 1 : 195.171.000

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 2.300.000 b. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 11.600.000 c. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan

dinas

148.729.445 d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan

gedung kantor

8.000.000 e. Pemeliharaan rutin / berkala peralatan

gedung kantor

29.600.000

(42)

LAKIP 2017 39

NO. Program / Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

3. Program Peningkatan Populasi Peternakan

a. Produksi dan Distribusi semen 1.428.654.555

b. Penguatan dan Peningkatan Penerapan Teknologi IB

105.259.416

Jumlah 3 : 1.533.913.971

Jumlah UPT Laboratorium ( 1 - 3 ) 1.929.314.416

TOTAL DISNAKKESWAN : 14.858.943.248

Tabel : 2. PAGU ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN APBN TAHUN 2017

No Program /Kegiatan Rencana Biaya

1 TH

1 2 5

I. DANA TUGAS PEMBANTUAN PROVINSI

018.06.09 PROGRAM PEMENUHAN PANGAN ASAL TERNAK DAN AGRIBISNIS PETERNAKAN RAKYAT

43.284.267.000

(43)

LAKIP 2017 40 BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

Sesuai Pasal 15 ayat (3) UU Nomor 25 Tahun 2004, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Strategis ( Renstra ) SKPD sesuai Tugas Pokok dan Fungsinya dengan berpedoman kepada rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2). Pada pasal 7 ayat (2) UU yang sama disebutkan bahwa Renja SKPD disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada Rencana Kegiatan Program (RKP) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Visi Gubernur dan Wakil Gubenur Bali yang tertuang pada RPJMD Provinsi Bali periode 2013-2018 adalah : “Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara)” maka ditetapkan 3 (tiga) misi yaitu :

1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metaksu, dinamis, maju dan modern;

2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman;

3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batin.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali disusun dalam rangka menghadapi perubahan dan isu-isu strategis yang akan dihadapi pada saat ini maupun masa mendatang. Rencana strategis diperlukan sebagai instrumen untuk lebih mengarahkan tujuan organisasi yang akan dicapai dan cara mencapainya. Penyusunan rencana strategis menggunakan analisis SWOT dengan memperhatikan faktor lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal yaitu faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunites), dan tantangan atau kendala (threats) yang ada.

Dalam upaya mendukung terwujudnya visi Gubernur dan Wakil Gubenur Bali tersebut, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mengacu pada

(44)

LAKIP 2017 41 Rencana Strategis OPD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :

1) Meningkatkan populasi ternak

2) Meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan sarana prasarana peternakan dan meningkatkan kelas kemampuan kelompok serta meningkatkan jumlah kelompok pengolah pakan ternak

3) Menurunkan tingkat kesakitan ternak dan hewan, menurunkan pemotongan sapi betina produktif serta menumbuhkan unit usaha / kelompok pengolahan dan pemasaran hasil peternakan

Sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dan kita dituntut untuk merespon perubahan tersebut maka rumusan visi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Daerah Bali tetap mengacu pada visi pembangunan peternakan Nasional dan visi Pemerintah Daerah Bali, sehingga visi pembangunan peternakan daerah Bali dirumuskan sebagai berikut “Terwujudnya Peternakan Yang Maju, Tangguh, Berwawasan Agribisnis Berbasis Sumberdaya Lokal Menuju Bali Mandara Jilid II.

Dengan berorientasi pada RPJMD Provinsi Bali yaitu mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir bhatin, maka misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali adalah :

1) Meningkatkan populasi ternak

2) Meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan.

2.1. Tujuan dan Sasaran

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor – faktor kunci keberhasilan ( Critical Success Factor ) yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi. Penetapan Tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi.

Sasaran menggambarkan hal – hal yang ingin dicapai melalui tindakan – tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, dan dapat dicapai. Adapun

(45)

LAKIP 2017 42 tujuan dan sasaran yng ingin dicapai dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali tahun 2013 – 2018 seperti dibawah ini :

a. Tujuan :

Terwujudnya peningkatan populasi ternak dan penurunan tingkat kesakitan ternak.

b. Sasaran :

Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian Bali. - Meningkatkan populasi ternak (satuan ternak)

- Penurunan tingkat kesakitan ternak (%)

2.2. Arah Kerbijakan Umum

Arah Kebijakan Pembangunan Peternakan Provinsi Bali tahun 2017 disusun berdasarkan rumusan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) daerah yang melibatkan pihak – pihak terkait, berupa pokok-pokok pikiran serta penjabaran Rencana Strategis ( Renstra ). Selanjutnya Arah Kebijakan Umum ini dijadikan dasar/acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan peternakan.

2.3. Rencana Kinerja

Rencana Kinerja merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali tahun 2013 – 2018. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) yang dalam hal ini adalah kegiatan dalam APBD tahun anggaran 2016, disusun setiap tahun dan memuat informasi tentang : (1). Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; (2). Indikator Kinerja sasaran dan target pencapainya; (3). Program; (4). Kegiatan; (5). Indikator kinerja kegiatan dan target capainnya.

Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan sasaran harus selaras dan mempunyai hubungan logis dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Sasaran bersifat spesifik dan terukur berdasarkan indikator

Gambar

Tabel : 1. PAGU ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN APBD TAHUN 2017
Tabel : 2. PAGU ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN APBN TAHUN 2017
Tabel 3 : Skala Nilai Peringkat Kinerja *)   No.  Interval Nilai Realisasi
Tabel 5.  Capaian Indikator Jumlah Populasi Ternak (Satuan Ternak)

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan retailer adalah dengan menciptakan store atmosphere yang aman dan nyaman agar dapat memberi kesan menarik

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara simultan (bersama-sama) antar variabel Bauran Eceran terhadap Struktur

Singing (Nyanyian)Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek dan Sajak), dan sebagainya.Metode dan teknik yang hendak digunakan sebaiknya dipilih dan disesuaikan dengan

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Keberhasilan komunikasi tidak hanya tergantung pada pihak komunikator atau pembicara tapi juga tergantung dari komunikan atau yang menerima pesan walaupun pihak komunikator

Hasil survei lapangan serta Studi Kelayakan (yang dilaksanakan pada tahun 2006 tersebut) mendapatkan fakta bahwa lokasi lahan pertanian yang masih dapat

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan