Makalah Seminar Kerja Praktek
SISTEM PENGUATAN TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION SYSTEM) PADA
GENERATOR PLTU UNIT 3 TAMBAK LOROK SEMARANG
Muhammad Imam Fauzi1, Dr.Ir. Joko Windarto, M.T2 1
Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak - Pada sistem pengaturan modern, eksitasi memegang peranan penting dalam mengendalikan kestabilan suatu pembangkit karena apabila terjadi fluktuasi beban maka eksitasi sebagai pengendali akan berfungsi mengontrol keluaran generator seperti tegangan, arus dan faktor daya dengan cara mengatur kembali besaran-besaran input guna mencapai titik keseimbangan baru.
Bila arus eksitasi naik maka daya reaktif yang disalurkan generator ke sistem akan naik sebaliknya bila turun maka daya reaktif yang disalurkan akan berkurang. Jika arus eksitasi yang diberikan terlalu kecil, aliran daya reaktif akan berbalik dari sistem menuju ke generator sehingga generator menyerap daya reaktif dari sistem. Keadaan ini sangat berbahaya karena akan menyebabkan pemanasan berlebihan pada stator.
Sistem eksitasi klasik menggunakan sikat(brush excitation) terbukti menimbulkan berbagai masalah pada efisiensi, rumitnya pemeliharaan dan masalah pengoperasian. Untuk itu dikembangkan sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) sehingga operasi pembangkitan listrik menjadi lebih efisien, handal, dan sederhana.
Kata kunci : brushless excitation, generator, fluktuasi beban
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses pembangkitan tenaga listrik yang
banyak dilakukan adalah dengan cara memutar
generator sinkron sehingga menghasilkan tenaga
listrik dengan arus bolak-balik tiga fasa. Untuk
menghasilkan tenaga listrik dengan arus
bolak-balik yang stabil, diperlukan sebuah teknologi
berupa sistem penguatan atau yang lebih sering
disebut sebagai sistem eksitasi. Sistem eksitasi
ini adalah sebuah teknik penguatan arus medan
magnet yang dibangkitkan pada generator dengan
menggunakan prinsip elektromagnetis untuk
menghasilkan medan magnet penguatan.
Tujuan dari sistem eksitasi pada generator
adalah
untuk
mengendalikan
output
dari
generator agar tetap stabil pada beban sistem
yang berubah - ubah. Bila rotor berputar akan
menimbulkan perpotongan antara kumparan
medan
dengan
stator
winding
sehingga
menghasilkan Gaya Gerak Listrik (GGL).
Generator utama PLTU Unit 3 Tambak
Lorok Semarang menggunakan sistem eksitasi
brushless excitation. Keluaran main exciter akan
disearahkan
dengan
menggunakan
rotating
rectifier sehingga penggunaan sikat dan slip ring
dapat dihilangkan.
1.2
Maksud dan Tujuan
Hal – hal yang menjadi tujuan penulisan
laporan kerja praktek ini adalah :
1.
Mengetahui
sistem
dan
proses
pembangkitan
energi
listrik
di
PT.Indonesia Power UBP Tambaklorok
Semarang.
2.
Mengetahui gambaran dan proses sistem
penguatan
tanpa
sikat
(brushless
excitation) pada generator PLTU Unit 3
PT.Indonesia Power UBP Tambaklorok
Semarang.
1.3
Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang diambil oleh penulis
dibatasi hanya pada masalah pembangkitan,
khususnya pada pembahasan tentang Sistem
Penguatan tanpa Sikat (Brushless Excitation)
pada generator
PT.Indonesia Power UBP
Tambaklorok Semarang.
II.
GAMBARAN UMUM
2.1
Sistem Eksitasi
Sistem eksitasi adalah sistem mengalirnya
pasokan listrik arus searah sebagai penguatan
pada generator listrik atau sebagai pembangkit
medan magnet. Sistem eksitasi pada generator
dalam sistem pembangkitan terdiri dari 2 macam,
yaitu:
1.
Sistem eksitasi dengan sikat (brush
excitation)
2.
Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation)
2.1.1
Sistem Eksitasi dengan Sikat
Sistem eksitasi ini dapat menggunakan 2
jenis generator untuk eksitasinya. Pertama
dengan generator arus searah (DC). Kedua
dengan generator arus bolak-balik (AC). Jika
menggunakan
eksitasi
yang
berasal
dari
generator AC kita dapat menggunakan arus
keluaran dari Permanent Magnet Generator
(PMG) untuk eksitasi stator generator AC
tersebut.
Untuk mengalirkan arus eksitasi dari main
exciter ke rotor generator utama digunakan
cincing geser (slip ring) dan sikat arang (carbon
brush). Demikian juga penyaluran arus yang
berasal dari pilot exciter (PMG) ke main exciter.
Sistem eksitasi dengan sikat ini merupakan
jenis sistem eksitasi yang konvensional dan
kurang modern. Penggunaan sistem ini akan
membutuhkan lebih banyak pemeliharaan dan
penggantian
terhadap
beberapa
komponen
sistem.
Gambar 1. Gambaran rangkaian peralatan sistem eksitasi dengan sikat
2.1.2 Sistem eksitasi tanpa sikat
Penggunaan sikat dan slip ring mempunyai
beberapa kelemahan antara lain karena sikat
dapat menimbulkan loncatan api pada putaran
tinggi dan hanya mampu mengalirkan arus
eksitasi yang relatif kecil. Selain itu, penggunaan
sikat menuntut penggantian dan pemeliharaan
yang rutin akibatnya membutuhkan biaya lebih
besar.
Untuk
mengatasi
keterbatasan
pada
penggunaan sikat arang, dikembangkan suatu
sistem
eksitasi
tanpa
menggunakan
sikat
(brushless excitation).
Keuntungan
sistem
eksitasi
tanpa
menggunakan sikat (brushless excitation), antara
lain :
1.
Energi yang diperlukan untuk eksitasi
diperoleh dari poros utama (main shaft),
sehingga keandalannya tinggi.
2.
Biaya perawatan berkurang karena pada
sistem eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) sistem tidak memerlukan sikat,
komutator dan slip ring.
3.
Pada sistem eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation) tidak terjadi kerusakan isolasi
karena melekatnya debu karbon pada
farnish akibat sikat arang.
4.
Mengurangi kerusakan (trouble) akibat
udara buruk (bad atmosfere) sebab semua
peralatan ditempatkan pada ruang tertutup.
5.
Selama operasi tidak diperlukan pengganti
sikat, sehingga menngkatkan keandalan
operasi dapat berlangsung kontinu pada
waktu yang lama.
6.
Pemutus medan generator (Generator field
breaker), field generator dan bus exciter
atau kabel tidak diperlukan lagi.
7.
Biaya pondasi berkurang, sebab aluran
udara dan bus exciter atau kabel tidak
memerlukan pondasi.
III.
Gambaran Sistem Eksitasi pada PLTU
Unit 3 Tambak Lorok
Sistem eksitasi pada PLTU Unit 3 Tambak
Lorok Semarang adalah jenis sistem eksitasi
tanpa sikat (brushless excitation system). Pada
PLTU Unit 3 antara PMG sebagai pilot exciter,
generator ac sebagai main exciter dan generator
sinkron sebagai main generator dihubungkan
dengan satu poros yang sama. Apabila turbin
sebagai penggerak mula berputar maka pada
kumparan stator PMG akan timbul tegangan
akibat dari magnet permanen yang berputar.
Tegangan
keluaran
tersebut
selanjutnya
disearahkan dan dikontrol pada voltage regulator
(pengatur tegangan statis) untuk disalurkan
dalam stator AC exciter sebagai exciter
utamanya.
Tegangan bolak-balik yang dihasilkan
pada AC exciter disearahkan dalam rotating
rectifier untuk digunakan sebagai penguat
(eksitasi) pada rotor main generator (generator
utama). Karena sudah ada rotating rectifier maka
cincin dan sikat arang sudah tidak diperlukan
lagi.
Pada gambar berikut dapat kita lihat
beberapa bagian dari sistem eksitasi antara lain
pilot
exciter
berupa
Permanent
Magnet
Generator (PMG).
Untuk memperjelas penjelasan di atas,
berikut akan disajikan gambaran peralatan pada
genenerator di PLTU Unit 3 Tambak Lorok
Semarang beserta dengan sistem eksitasi yang
ada di dalamnya.
Gambar 2. Gambaran sistem generator beserta sistem eksitasinya
3.1
Fungsi Sistem Eksitasi
Sistem
eksitasi
mempunyai
berbagai
fungsi. Fungsi tersebut antara lain :
a.
Mengatur tegangan keluaran generator agar
tetap konstan (stabil).
b.
Mengatur besarnya daya reaktif.
c.
Mempertinggi kapasitas daya pemuatan
(charging capacity) saluran transmisi tanpa
beban dengan mengendalikan eksitasi.
d.
Menekan
kenaikan
tegangan
pada
pelepasan beban (load rejection).
Karena mempunyai fungsi seperti di atas
maka sistem eksitasi harus mempunyai sifat
antara lain ;
a.
Mudah dikendalikan.
b.
Dapat mengendalikan dengan stabil/ sifat
pengendalian stabil.
c.
Mempunyai respon/tanggapan yang cepat.
d.
Tegangan yang dikeluarkan harus sama
dengan tegangan yang diinginkan.
3.2
Bagian Utama Sistem Eksitasi Tanpa
Sikat (Brushless Excitation)
Bagian-bagian dari sistem eksitasi tanpa
sikat antara lain :
a.
Permanent Magnet Generator (PMG)
b.
AC exciter
c.
Rotating rectifier
d.
Automatic Voltage Regulator
a.
Permanent Magnet Generator (PMG)
Permanent Magnet Generator (PMG)
adalah generator sinkron yang sistem eksitasinya
menggunakan magnet permanen pada rotornya.
Pada sistem eksitasi tanpa sikat digunakan
PMG sebagai penyedia daya untuk eksitasi AC
exciter/main exciter dan komponen regulator.
PMG terdiri dari magnet permanen berputar dan
jangkar yang diam dililit untuk output 3 phasa.
b.
AC exciter
AC exciter/ main exciter adalah jenis yang
sama dengan generator sinkron konvensional.
Rotor AC exciter ditempatkan pada poros yang
sama dengan rotating rectifier. AC exciter sendiri
mendapatkan eksitasi pada statornya dari PMG
setelah disearahkan dalam AVR. Penggunaan
main exciter ini bertujuan untuk memperbesar
arus eksitasi agar bisa digunakan untuk
mengeksitasi
generator
utama,
setelah
disearahkan dulu oleh rotating recitifer.
c.
Rotating rectifier
Rotating rectifier terdiri dari silicon diode,
fuse, dan resistor. Bagian ini merupakan bagian
yang digunakan untuk menyearahkan arus yang
akan menuju ke rotor generator utama sebagai
arus eksitasi. Berikut akan disajikan struktur fuse.
Gambar 3. Struktur Fuse