33
V.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan PD Sambu
PD Sambu merupakan perusahaan pembekuan ikan yang berdiri pada tahun 1998. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Budiono Go selaku direktur utama. Pada awalnya PD Sambu adalah perusahaan dibidang teri nasi dan manisan mangga. Namun seiring perkembangan zaman dan perkembangan bisnis, sejak tahun 2002 hingga sekarang PD Sambu beralih menjadi perusahaan yang bergerak dalam bisnis cold storage dengan bahan baku ikan laut seperti ikan remang, kurisi, acang-acang, kakap merah, bawal, mata goyang atau nama lainnya ikan swangi dan tenggiri. Bahan baku tersebut didapat dari beberapa pemasok ikan di kota-kota di Jawa seperti Batang, Tegal, Gebang dan Losari. Produk tersebut diekspor ke beberapa negara seperti Cina, Hongkong dan Vietnam. Beberapa permasalahan pernah dihadapi PD Sambu dalam membangun usaha seperti masalah krisis keuangan dan sepinya pembeli menjadi salah satu faktor utama.
Saat ini perusahaan dimiliki oleh lima orang pemegang saham dan pemilik saham terbesar sekaligus direktur utama adalah Bapak Budiono Go. Tahun 2002 merupakan awal kebangkitan PD Sambu, dimana mulai terbukanya peluang untuk pasar ikan beku di wilayah internasional terutama Cina. Pada tahun 2009, PD Sambu telah menjadi perusahaan pembekuan ikan yang maju pesat, bisnisnya semakin berkembang, lahan perusahaan semakin luas dan jumlah karyawan serta kesejahteraan bagi karyawan pun semakin meningkat. PD Sambu pernah mengalami kesulitan dalam mengekspor produk namun setelah dilakukan perbaikan pabrik pada tahun 2009 serta dimilikinya sertifikat HACCP pada tahun 2010 semakin memperlancar kegiatan ekspor perusahaan. PD Sambu sudah memiliki sertifikat HACCP dari Ministry of Marine Affairs and Fisheries
Republic of Indonesia dengan nomor 588/PP/HACCP/PB/12/10 dan mendapatkan
penilaian B atau good pada 24 Juni 2010.
PD Sambu juga mengekpor produk perikanan laut lain seperti udang, keong dan cumi. Khusus untuk produk cumi beku, perusahaan hanya mengekspor ke negara Taiwan. Selain ekspor, perusahaan juga memasarkan produk ke pasar domestik yaitu Palembang untuk jenis produk fillet ikan. Saat ini perusahaan
34 sedang mengembangkan produk baru yaitu bakso ikan yang baru mulai dipasarkan untuk wilayah Jawa dan Sumatera Selatan.
5.2. Lokasi dan Keadaan PD Sambu
PD Sambu berlokasi di Jalan Kalijaga 1, Komplek Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Panjunan, Lemahwungkuk Cirebon, Jawa Barat. Lokasi ini digunakan untuk tempat produksi dan kantor. Tempat produksi terdiri dari tempat penerimaan bahan baku, ruang sortasi udang, ruang es, ruang sortasi dan penyusunan ikan dan keong, ruang penyusunan udang, contact plate freezer, ruang penyimpanan pan, ruang packing dan pelabelan terletak berdekatan dengan ruang manajemen kantor, cold storage, ruang penyimpanan bahan kimia, ruang pelabelan karton dan penyusunan, ruang penyimpanan dan pengepakan, ruang ganti karyawan, Air Blast Freezer, ruang mesin, ruang genset untuk lebih jelasnya Layout PD Sambu dapat dilihat pada Lampiran 1. Lokasi ini dipilih karena berdekatan dengan pelabuhan, Kantor Kementerian Perikanan dan Kelautan Cirebon serta dekat dengan jalan raya lintas provinsi.
5.3. Visi, Misi dan Tujuan PD Sambu
Visi, misi serta tujuan yang dimiliki PD Sambu tidak tertulis secara nyata. Namun berdasarkan hasil wawancara visi dari PD Sambu adalah menjadi perusahaan perikanan yang terpercaya dalam menghasilkan produk ikan beku yang bermutu tinggi. Misi PD Sambu adalah memberikan pelayanan terbaik pada pembeli dengan menghasilkan produk yang berkualitas serta berusaha memenuhi keinginan pembeli. Dan tujuan PD Sambu adalah mensejahterakan pemegang saham dan karyawan perusahaan.
5.4. Struktur Organisasi PD Sambu
Dalam menjalankan usahanya, PD Sambu menggunakan struktur organisasi fungsional yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya external
resources, plant manager, manajer engineering, manajer HRD, manajer produksi
dan quality control serta manajer purchasing. Seluruh jabatan tersebut memegang peranan masing-masing dan dijalankan berdasarkan fungsi-fungsi yang ada agar tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan tanggung jawabnya. Gambaran dari struktur organisasi PD Sambu dapat dilihat pada Lampiran 2. Adapun
35 pembagian tugas dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Direktur merupakan penanggung jawab utama untuk aktivitas pabrik, produksi, karyawan dan hubungan bisnis. Otoritas utama untuk desain dan operasi dari HACCP berdasarkan IQMP (Integrated Quality Management
Programme) serta memberikan dukungan anggaran dan biaya operasional.
2. Plant Manager
Plant manager bertugas mengatur semua aktivitas produksi dari titik awal
proses penerimaan hingga barang siap dipasarkan, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan apabila direktur utama berhalangan, memasarkan hasil produksi dan mencari pelanggan untuk membeli produk yang diolah oleh perusahaan dan mengatur manajemen keuangan pabrik.
3. Purchasing Manager
Purchasing manager bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku,
memimpin dan mengatur pengendalian rantai penyalur untuk ketersediaan dan implementasi atau pengendalian operasi yang aman menyangkut seluruh aturan yang digunakan untuk jaminan mutu dari bahan baku.
4. Production Manager and Quality Control
Manajer produksi bertanggung jawab dari hari ke hari untuk seluruh kegiatan operasi di pabrik, meninjau ulang dan mengevaluasi verifikasi HACCP berdasarkan IQMP, bertanggung jawab terhadap pengawasan mutu produk pada setiap tahapan proses pada seksi di bawah pengawasannya dan menjamin penerapan HACCP, SSOP dan GMP pada proses produksi di bawah kendalinya.
5. Human Resource Departement Manager
Manajer HRD bertanggung jawab terhadap seluruh kinerja, kerapihan dan kehadiran karyawan.
6. Engineering Manager
Manajer teknis bertanggung jawab terhadap seluruh keadaan mesin termasuk cold room dan air blast freezer.
36 7. Bagian Cold Room
Bagian ini berada di bawah manajer engineering yang bertugas memasukkan dan mengeluarkan produk dari mesin pendingin di pabrik. 8. Bagian Mesin dan Bengkel
Bagian ini juga berada di bawah manajer engineering yang bertanggung jawab atas keadaan mesin dan melakukan perbaikan mesin yang rusak. 9. Staf Bagian Packing dan Ekspor
Staf bagian ini berada di bawah manajer produksi dan quality control. Tanggung jawab dari bagian ini adalah melakukan pencatatan produk yang sudah melalui proses packing dan akan dimasukkan ke dalam cold storage serta menangani masalah yang berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan.
10. Staf Bagian Operasi
Staf bagian ini berada di bawah manajer produksi dan quality control yang bertugas mengawasi proses sortasi, memberikan penomoran pada setiap produk yang akan disusun di dalam pan dan mencatat semua produk yang diproses perusahaan sebelum dimasukkan ke dalam air blast freezer.
11. Staf Bagian Material Store
Staff bagian ini berada di bawah manajer produksi dan quality control yang bertugas melakukan inventarisasi gudang, yaitu melakukan penyimpanan dan pencatatan keluar masuknya material seperti karton, plastik dan lain sebagainya.
12. Staf Purchasing
Staf purchasing berada di bawah manajer purchasing yang bertugas mengatur rencana pembelian bahan baku, memantau harga bahan baku, melaporkan jumlah bahan baku dan bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku perusahaan.
5.5. Sumberdaya PD Sambu
Sumberdaya sangat penting keberadaannya bagi perusahaan. Faktor sumberdaya ini membantu perusahaan dalam mencapai tujuan seperti pengembangan usaha dan bertahan didalam lingkaran persaingan. Sumberdaya dapat berupa modal, fisik dan manusia. PD Sambu merupakan sebuah perusahaan
37 yang dimiliki dan dikelola oleh lima orang pemegang saham dengan pemegang saham terbesar adalah Bapak Budiono Go. Sumberdaya modal PD Sambu berasal dari para pemegang saham.
Sumberdaya fisik yang dimiliki cukup mendukung kegiatan usaha yang dilakukan oleh PD Sambu. Sumberdaya fisik yang dimiliki diantaranya bangunan perusahaan yang terdiri dari pabrik, kantor, tempat penyimpanan bahan baku, tempat penyimpanan karton, mushola, kamar untuk karyawan yang jauh, ruang es, ruang mesin, ruang genset, ruang makan, ruang mekanik dan area parkir. Selain itu, PD Sambu memiliki peralatan produksi yang perinciannya dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6. Perincian Peralatan Produksi PD Sambu
No. Jenis Peralatan Produksi Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Meja sortasi Timbangan digital Timbangan duduk Meja proses penyusunan Meja proses penimbangan Pan
Keranjang plastik
Box fiber glass
Termometer Selang air Ember
Lori besar dan kecil
Air blast freezer Contact Plate Freezer Cold storage
Mesin pencuci cumi Meja proses pengepakan Meja glazing
AC
Strapping band machine
Bak air Lemari besi Water brush Mobil pick up 7 unit 3 buah 3 buah 13 buah 2 buah 300 buah 100 buah 20 buah 3 buah 6 buah 30 buah 20 buah 4 unit 3 unit 1 unit 4 unit 4 unit 2 unit 7 unit 4 unit 3 buah 2 buah 2 unit 2 unit Sumber: PD Sambu (2012)
PD Sambu memiliki sumberdaya manusia sebanyak 267 karyawan yang terdiri dari beberapa kategori diantaranya karyawan sortiran, pan, CR/SN, bongkar, staf, bakso dan borongan. Karyawan sortiran berjumlah 49 orang, karyawan bagian pan sebanyak 96 orang, karyawan CR/SN sebanyak 25 orang, karyawan bongkar sebanyak 48 orang, staf sebanyak 11 orang, karyawan bagian
38 bakso sebanyak 13 orang dan karyawan borongan sebanyak 25 orang. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Kategori Karyawan PD Sambu
Jenis Karyawan Jumlah (orang) Karyawan sortiran 49
Karyawan bagian pan 96 Karyawan Cold Room/Senior 25 Karyawan bongkar 48
Staf 11
Karyawan bagian bakso 13 Karyawan borongan 25
Total 267
Sumber: PD Sambu (2012)
Seluruh karyawan digaji secara harian terkecuali para staf yang mendapatkan gaji bulanan. Pendidikan dari para staf dan manajer rata-rata merupakan lulusan SMA dan hanya terdapat satu orang dengan pendidikan D3, dua orang S1 sedangkan untuk karyawan sebagan besar merupakan lulusan SD sampai SMP. Cara perekrutan tenaga kerja tidak terlalu rumit, calon pekerja sebagian besar berasal dari daerah sekitar perusahaan, kenalan dari karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan maupun orang yang dikenal pemilik perusahaan. Setiap tahunnya perusahaan selalu kedatangan siswa dari sekolah kelautan yang berada di dekat perusahaan untuk melakukan praktek kerja lapangan.
Karyawan di PD Sambu bekerja dari hari Senin sampai Sabtu dengan jam kerja dimulai pukul 09.00-17.00 WIB. Waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB (1 jam) terkecuali hari Jumat waktu istirahat menjadi pukul 11.30-13.00 WIB. Apabila bahan baku melimpah, perusahaan memberlakukan waktu kerja lembur setelah pukul 17.00 WIB hingga selesai dan juga hari minggu. Besarnya upah lembur yang diberikan sebesar Rp 3.000,- per jam.
Sistem gaji atau upah di PD Sambu diberikan tergantung pada pekerjaan yang dilakukan karyawan. Gaji atau upah yang diberikan perusahaan berkisar Rp 27.000,- sampai Rp 33.000,- per hari. Sedangkan untuk para staf dan manajer diberikan gaji pada akhir bulan serta uang makan setiap harinya sebesar Rp 25.000,-. Setiap bulan perusahaan memberikan insentif kepada para karyawannya berupa bonus sebesar Rp 200.000,- sampai Rp 300.000,- yang diberikan setiap akhir bulan.
39 5.6. Prosedur Ekspor
Kegiatan ekspor PD Sambu dilakukan apabila jumlah barang yang berada dalam cold storage sudah mencapai kapasitas minimal ekspor sebesar 27 ton. Jika produk jadi yang berada dalam cold storage belum mencukupi batas tersebut maka perusahaan tidak akan mengekspor produknya. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan antara budget yang dikeluarkan dengan keuntungannya. Dalam mengekspor produk PD Sambu harus memenuhi beberapa dokumen perijinan diantaranya:
1. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
PEB merupakan dokumen ekspor utama yang dikeluarkan oleh pihak Bea Cukai. Dokumen ini memuat jumlah dan nilai barang yang diekspor. 2. Invoice
Invoice merupakan surat kesepakatan mengenai harga yang telah disetujui
oleh pengirim dan penerima barang. 3. Bill of Lading
Bill of lading merupakan dokumen resmi untuk melindungi pengangkutan
maupun pengiriman barang melalui laut yang dikeluarkan oleh perusahaan pembawa produk. Dokumen ini berguna bagi importir untuk mengambil barang yang dibelinya.
4. Letter of Credit
Letter of credit merupakan surat berharga tentang perjanjian membayar
yang diterbitkan oleh bank terkait transaksi dagang yang dilakukan dan ditunjukkan kepada penerima barang di luar negeri.
5. Packing List
Packing list adalah dokumen yang menerangkan secara rinci mengenai
seluruh uraian dan keterangan barang muatan atau komoditas dagang yang akan dikirim ke negara tujuan ekspor. Hal tersebut termasuk jumlah dan berat barang, jenis, berat bersih, serta ukuran tiap unit.
6. Certificate of Origin
Certificate of Origin atau surat keterangan asal (SKA) merupakan surat
keterangan yang menyatakan negara asal produk yang akan diekspor. SKA ini terdiri dari dua macam, yaitu SKA preferensi dan nonpreferensi. SKA
40 preferensi diterbitkan untuk memperoleh fasilitas pengurangan atau pembebasan tarif bea masuk yang diberikan oleh suatu negara atau sekelompok negara terhadap barang ekspor Indonesia yang memenuhi syarat internasional. Sedangkan SKA nonpreferensi diterbitkan untuk memenuhi ketentuan suatu negara atau sekelompok negara terhadap barang ekspor Indonesia berdasarkan perjanjian internasional. Untuk ekspor ke negara Cina menggunakan SKA preferensi ASEAN-China Free
Trade Area Preferential Tariff Certificate of Origin.
7. Surat Pernyataan Mutu
Dokumen ini dikeluarkan oleh Balai Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Cirebon yang menyatakan mutu produk perikanan yang akan diekspor.