• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengambilan Risiko. Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Modul ke: Fakultas Desain & Teknik Kreatif. Program Studi Desain Produk."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Pengambilan Risiko

Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Desain &

Teknik Kreatif Desain Produk www.mercubuana.ac.id

(2)

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa diharapkan mampu: • Menjelaskan konsep risiko

• Menjelaskan bagaimana pengambilan risiko dilakukan

• Mengidentifikasi risiko-risiko yang potensial terjadi ketika memulai usaha

(3)

Definisi Risiko

• Secara umum risiko selalu dikaitkan dengan adanya suatu ketidakpastian pada masa yang akan datang.

• Secara spesifik, risiko didefinisikan sebagai adanya konsekuensi, sebagai dampak adanya ketidakpastian,yang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha.

• Sebaliknya, konsekuensi yang memunculkan dampak yang menguntungkan tidak dianggap sebagai risiko. Konsekuensi positif ini dianggap sebagai keuntungan yang diharapkan.

• Oleh karenanya, dalam proses yang dilewati seorang wirausaha tidak dapat dilepaskan bagaimana seorang wirausaha melakukan pengambilan risiko untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

(4)

Motivasi Mengambil Risiko

Terdapat beberapa alasan mengapa seseorang mengambil risiko. : • Seseorang mengambil risiko bisa jadi didasari oleh keinginan

untuk mendapatkan tingkat pengembalian/ keuntungan yang sepadan dengan pengorbanan yang telah dia keluarkan. ( Keinginan – Kalkulasi – target ).

Contoh : Menabung dapat bunga 5% sedangkan Bisnis Kuliner mendapatkan keuntungan 300 %

Alasan lain seseorang mengambil risiko adalah karena factor kepepet.( terdesak). Seseorang terpaksa mengambil risiko karena kondisi yang menyertainya. Karena kepepet, seseorang biasanya tidak terlalu menghiraukan risiko-risiko yang dihadapi. Jika seseorang memahami risiko yang dihadapi,biasanya dia tidak cukup waktu untuk mengalkulasi besarnya risiko-risiko tersebut.

(5)

Jenis-jenis Risiko dalam Bisnis

Dalam memulai suatu bisnis perlu mengenal beberapa risiko yang sering dijumpai, yaitu

1. Risiko murni adalah risiko yang muncul sebagai akibat dari

sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian. Beberapa bentuk risiko murni yang sering muncul diantaranya adalah :

a. Risiko hilang atau rusaknya asset yang dimiliki yang diakibatkan kebakaran,pencurian, penggelapan dan sebagainya.

b. Kecelakaan kerja pada proses produksi

c. Risiko akibat tuntutan hukum pihak lain misalnya keracunan dari makanan yang anda jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita dan sebagainya

d. Risiko Operasional lainnya

e. Bencana alam ( Force Majeure ) seperti banjir, gempa, angin topan dan sebagainya.

(6)

2. Risiko Spekulatif

Risiko spekulatif adalah risiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa keuntungan maupun kerugian. Contoh risiko spekulatif diantaranya adalah :

a. Risiko perubahan harga

Harga pasar suatu produk, jasa, atau komoditi dapat berubah-ubah. Ini dapat naik maupun turun, terkait dengan perubahan harga input :

• jika harga input naik maka perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan margin keuntungan. Sebaliknya,

• jika harga input turun maka perusahaan dapat mengalami keuntungan yaitu berupa kenaikan margin keuntungan.Terkait dengan harga output ,

• jika harga output naik maka perusahaan akan mengalami keuntungan karena naiknya margin keuntungan. Sementara,

• jika harga output turunmaka perusahaan akan mengalami kerugian yaitu berupa penurunan margin keuntungan.

(7)

b.Risiko kredit

• Risiko kredit adalah risiko yang muncul dari transaksi kredit, seperti utang dagang.Jika pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar, maka kita akan mengalami kerugian.

(8)

Cara Mengidentifikasi Risiko Potensial

Sebagaimana kita ketahui bahwa risiko adalah peristiwa-peristiwa yang jika terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi suatu perusahaan. Jadi, tujuan dari mengidentifikasi risiko potensial adalah untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan risiko-risiko apa saja yang ada dan yang diantisipasi akan terjadi yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi risiko potensial kita dapat mulai dengan mengenali sumber-sumber penyebab terjadinya permasalahan atau dari permasalahan itu sendiri :

1. Analisa sumber-sumber penyebab terjadinya permasalahan.

• Terjadinya permasalahan bisa disebabkan karena faktor risiko internal atau eksternal. Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia. Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol / kendali manusia.

(9)

2. Analisa permasalahan, contoh bocornya informasi rahasia perusahaan, kecelakaan kerja, dan lain-lain.

Secara umum, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi risiko, yaitu : 1. Identifikasi risiko berdasarkan tujuan.

Pendirian sebuah perusahaan tentulah mempunyai tujuan. Jadi, peristiwa-peristiwa yang akan menyebabkan tidak tercapainya sebagian atau seluruh tujuan perusahaan akan diindentifikasikan sebagai risiko.

2.Identifikasi risiko berdasarkan skenario-skenario yang dibuat dimana skenario-skenario tersebut merupakan alternatif-alternatif cara untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, peristiwa-peristiwa yang memicu terjadinya alternatif skenario yang tidak diharapkan / di luar yang telah ditetapkan perusahaan dapat diidentifikasikan sebagai risiko •

(10)

Proses Identifikasi Risiko Potensial

Proses identifikasi tergantung dari jenis proyek yang sedang ditangani dan kemampuan / keahlian/pengalaman dari tim manajemen risiko yang ditugaskan untuk mengidentifikasi risiko-risiko.

Proses identifikasi risiko dimulai dengan mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan atau suatu proyek baru yang akan dikembangkan / dirintis oleh perusahaan itu. Pada umumnya, sebagian besar proses identifikasi risiko dimulai dengan mempelajari isu-isu dan hal-hal yang menjadi perhatian tim pengembangan proyek. Sesudah risiko-risiko diidentifikasi, maka risiko-risiko itu harus dikelompokkan dalam beberapa kelompok risiko yang sejenis. Pengelompokkan risiko-risiko itu bertujuan untuk mencegah terjadinya pengulangan dan membantu manajemen dalam proses menganalisa risiko-risiko.

(11)

Teknik-teknik yang dipakai

Teknik-teknik yang Dipakai Dalam Mengidentifikasi Risiko antara lain :

1. Kumpulkan informasi, 2. Interview

3. Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) -> Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.

4. Pengalaman pribadi dan intuisi

• Buatlah sebuah daftar berisi risiko-risiko berdasarkan pengalaman masa lalu atau pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari proyek sejenis

• Lakukan pemetaan dimana kita harus membuat kategori risiko dari seluruh risiko yang telah diidentifikasikan tersebut.

(12)

Cara Mengelola Risiko

Cara mengelola resiko yang dapat dilakukan oleh seorang entrepreneur antara lain :

1. Melakukan Riset

2. Carilah Referensi-Referensi Kunci Sukses Dalam Berbisnis 3. Berfikir bijak tentang Resiko

4.Keteguhan Hati dan Kreatifitas

5. Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita jalani 6. Lihat tingkat kebutuhan Konsumen

(13)

Bentuk-bentuk Kerugian akibat adanya Risiko

Setidaknya, ada 2 (dua) jenis kerugian yang diakibatkan oleh risiko, yaitu :

1.Kerugian langsung

Yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari risiko yang dapat terjadi.

Misalnya, terjadi konsleting listrik pada toko yang digunakan untuk usaha sehingga terjadi kebakaran. Dari risiko kebakaran tersebut, teridentifikasi jumlah kerugian langsung adalah nilai barang dagangan yang rusak akibat kebakaran dan nilai kerusakan bangunan toko tersebut.

2.Kerugian tidak langsung

Yaitu nominal yang harus ditanggung akibat dampak tidak langsung risiko yang terjadi,misalnya kemungkinan penjualan atau keuntungan yang gagal diterima akibat terjadinya risiko, munculnya biaya operasional tambahan, kesempatan investasi yang hilang, danbermacam kerugian lainya.

Setelah anda memiliki usaha, anda dengan mudah dapat mengkalkulasi seberapa besar risiko yang mungkin terjadi

(14)

Cara yang dapat digunakan

Cara yang dapat anda gunakan untuk mengkalkulasi risiko yang mungkin terjadi:

• Tentukan seberapa sering suatu risiko terjadi (frekuensi atau probability-nya);

• Tentukan dampak yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi (dampak);

• Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula: FREKUENSI X DAMPAK.

• Mis. Anda memiliki risiko terjadinya pencurian barang dagangan. Setelah diidentifikasi, potensi terjadinya risiko tersebut adalah 5 kali dalam 1 bulan. Untuk setiap kejadian pencurian barang tersebut rata-rata anda mengalami kerugian Rp. 300.000,- maka setiap bulannya terdapat risiko pencurian barang dagangan yang menyebabkan kerugian sebesar = 5 X Rp. 300.000 = Rp.

(15)

1.500.000,-Pengelolaan Risiko

Untuk melakukan pengolahan risiko, anda dapat menggunakan prinsip Pareto dari berbagai potensi risiko yang berhasil di identifikasi. Caranya adalah dengan membuat urutan risiko-risiko yang potensial terjadi berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang paling tinggi sampai prediksi kerugian yang paling besar terhadap bisnis anda.

Ada 4 piilihan strategi pengelolaan risiko :

1.Dikontrol(risk control)

• Yaitu upaya-upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya risiko yeng kita identifikasi menjadi berkurang. Mengontrol risiko juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi.

(16)

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol risiko diantaranya adalah :

• membuat dan mengimplementasi standard operating procedure (SOP) yang baik,

• melakukan pengontrolan secara serius terhadap kualitas produk dan proses,

• melengkapi area produksi dengan alat-alat keselamatan kerja,

• termasuk mengintroduksi budaya sadar risiko kepada semua karyawan.

(17)

2. Ditransfer kepada Pihak Lain (Risk Transfer )

Yaitu upaya-upaya yang secara sadar dilakukan untuk memindahkan risiko yang kita hadapi terhadap pihak lain. Misalnya :

• Untuk menanggulangi kerugian akibat kebakaran toko kepada asuransi.

• Untuk risiko meningkatknya beban kerja pegawai, dilakukan dengan kontrak outsourcing.

• Uang muka untuk risiko modal tinggi

3.Dibiayai sendiri (risk retention)

Yaitu upaya-upaya mendanai dampak yang ditimbulkan oleh risiko. Dalam konteks mendanai risiko ini, terdapat 2 cara, yaitu

• Menyiapkan dana cadangan (allowance) khusus untuk mendanai risiko,

• Tanpa membuat dana cadangan namun akan menghambat perkembangan usaha bila risiko muncul.Misalnya perbaikan toko akibat kebakaran dengan dana untuk ekspansi usaha.

(18)

4.Dihindari(risk avoidance)

Yaitu tindakan secara sadar untuk menghidari risiko yang dihadapi. • Misalnya, jika selama satu minggu kedepan diprediksi hujan

akan turun sangat lebat, maka jika anda mempunyai bisnis restoran, anda disarankan untuk menghindari penjualan bermacam-macam minuman dingin/ aneka es. Hal ini dilakukan karena kemungkinan produk-produk itu tidak akan laku. Namun, sebagai wirausaha, terlalu sering melakukan penghindaran risiko bisa berdampak terhadap lambatnya pengembangan usaha karena bisa jadi ada banyak kesempatan atau peluang yang terlewatkan.

(19)

Tips Praktis

Mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi bagi wirausaha pemula:

• Pahamilah bahwa risiko yang anda hadapi bukanlah penghambat bagi seseorang untuk maju. Risiko justru harus diambil sebagai konsekuensi kita menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan). Sebagai hukum alam, semakin tinggi hasil yang kita inginkan, maka semakin besar juga risiko yang harus kita hadapi dan kita kelola.

• Anda tidak perlu panik. Identifikasi risiko yang berpotensi muncul.

• Setelah diidentifikasi, tentukan seberapa sering risiko tersebut muncul. • Tentukan pula seberapa besar potensi dampak yang mungkin terjadi

dari risiko yang teridentifikasi.

• Siapkan langkah-langkah ‘mitigation risk’ hanya pada risiko yang dominan/prioritas.

• Untuk melakukan ‘mitigation risk’, pastikan anda menggunakan pendekatan “manfaat-biaya”. Hitung dengan benar!

(20)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dampak atas dilakukannya CSR bagi masyarakat yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, memberikan modal

Ada beberapa sikap toleransi yang ditunjukan dalam film 99 Cahaya Di langit Eropa yang pertama yaitu mengakui hak setiap orang dengan ditunjukan kepada Maarja

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Saat ini Dinas Kebersihan masih menyewa ke swasta sekitar 400 truk untuk mengangkut sampah menuju TPST Bantargebang. “Kalau kami sudah men- gelola sepenuhnya pengiriman sampah

Langkah terakhir dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan oleh peneliti, yaitu “Terdapat Korelasi yang

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang dengan keluhan jantung terasa berdebar- Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun datang dengan keluhan jantung terasa

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan, BupatiNValikota atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan,

Bila pada terminal arrester tiba suatu tegangan impuls petir, maka sela dalam dan sela Iuar sama-sama terpercik, sehingga arus petir mengalir ke tanah. Arus petir menimbulkan busur