• Tidak ada hasil yang ditemukan

METATIKA Jurnal Pendidikan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METATIKA Jurnal Pendidikan Matematika"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

METATIKA

Jurnal Pendidikan Matematika

METATIKA: Jurnal Pendidikan Matematika

Journal homepage: http://journal.stkipyasika.ac.id/index.php/metatika Journal Email: metatikayasika@gmail.com

E-ISSN: 2715-9833

MENAKAR EFEKTIVITAS STRATEGI MIND MAPPING DALAM

MEREDUKSI TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA

ZAKIYYAH

Prodi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Indonesia

E-mail: zakiyyah@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to determine the effectiveness of mind mapping strategies in reducing the level of student learning saturation. Mind mapping strategy is an active learning strategy with the strategy of calling and storing information into the brain based on association / imagination. Through mind mapping strategies, students can find out information in the form of facts, concepts, or principles systematically in the form of images. With this strategy students are more active and enthusiastic in conducting learning activities so as not to cause learning saturation such as emotional fatigue, depersonalization, and decreasing academic beliefs. The study population was all PG PAUD students in the Basic Natural Sciences course. The research method used was quantitative with quasi experiments. The level of effectiveness of mind map strategies was measured using test and non-test instruments. The analysis using the t-test obtained the value of t = 15,112 with p = 0,000 (p <0,05). These results indicate that the effectiveness of mind mapping strategies in reducing the level of student learning saturation is significant.

Keywords: Contextual; Integrated Science; Modules ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas strategi mind mapping dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa. Strategi mind mapping merupakan strategi active learning dengan strategi pemanggilan dan penyimpanan informasi ke dalam otak berdasarkan asosiasi/ imajinasi. Melalui strategi mind

Article Received: 12 Juli 2018, Review process:16 Juli 2018 , Accepted: 25 Juli 2019, Article published: 30 Juli 2019

(2)

mapping, mahasiswa dapat mencari tahu tentang informasi berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip secara sistematis dalam bentuk gambar. Dengan adanya strategi ini mahasiswa lebih aktif dan antusias melakukan kegiatan pembelajaran sehingga tidak menimbulkan kejenuhan belajar seperti keletihan emosi, depersonalisasi, dan menurunnya keyakinan akademik. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa PG PAUD dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Tingkat efektifitas strategi mind map diukur dengan menggunakan instrumen tes dan non-tes. Analisis menggunakan uji-t diperoleh hasil nilai t = 15,112 dengan p = 0,000 (p <0,05). Hasil ini menunjukan bahwa tingkat efektifitas strategi mind mapping dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa tergolong signifikan.

Kata kunci: Strategi, active learning, mind mapping, efektifitas, kejenuhan belajar PENDAHULUAN

Ilmu Alamiah Dasar (IAD) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IAD bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Dalam IAD seperti halnya dalam Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Permendiknas, 2006: 377).

Oleh karena itu dalam proses pembelajaran IAD hendaknya dosen menggunakan media atau model pembelajaran yang membuat mahasiswa banyak beraktivitas. Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan, diharapkan dapat menimbulkan rasa senang dan antusias mahasiswa dalam belajar. Dengan demikian, pemahaman konsep IAD semakin baik dan hasil belajarnya pun semakin meningkat.

Pembelajaran yang dapat menimbulkan rasa senang menyebabkan mahasiswa terlibat secara aktif. Mahasiswa yang terlibat secara aktif dalam membahas materi yang dipelajari maka hasilnya akan memberikan kesan yang sangat dalam. Dengan begitu pemahaman terhadap materi yang dipelajari menjadi sangat kuat. Intinya, materi yang dipelajarinya kemudian menyatu dengan diri mahasiswa. Oleh karena itu, dosen dituntut untuk menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan.

Tidak dipungkiri bahwa kebanyakan dosen mengira bahwa sebuah pembelajaran di kelas sudah berjalan secara wajar. Namun dalam pandangan mahasiswa, hal yang dianggap biasa dan wajar, bahkan ternyata sebenarnya menjenuhkan. Ada kemungkinan cara mengajar guru sudah benar namun

(3)

sesungguhnya mahasiswa menginginkan cara mengajar yang baru yang bersifat inovatif dan menyenangkan.

Harus disadari bahwa para mahasiswa yang berada di tahap pendewasaan proses belajar dari proses pedagogi menjadi proses andragogi mereka juga manusia biasa yang suatu saat tidak terlepas dari rasa bosan dan jenuh dalam melakukan aktivitas belajar. Kejenuhan dalam belajar adalah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Menurut Syah (2006: 165) mahasiswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan.

Menurut Cross dalam bukunya The Psycology of Learning (Muna, 2013), keletihan mahasiswa dapat diketegorikan menjadi tiga macam : 1) keletihan indra mahasiswa, 2) keletihan fisik mahasiswa, 3) keletihan mental mahasiswa. Keletihan indra dan fisik mahasiswa dapat dihilangkan dengan mudah dengan beristirahat dengan cukup. Tetapi keletihan mental tak dapat diatasi dengan cara yang sesederhana cara mengatasi keletihan-keletihan lainnya. Hal ini sejalan dengan pemikiran Syah (2002:166) yang menyatakan bahwa itulah sebabnya, keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya kejenuhan belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan peneliti pada kondisi awal menunjukkan bahwa mahasiswa kurang antusias dalam menerima pembelajaran. Ada mahasiswa yang bicara dengan teman terdekatnya, ada yang meletakkan kepala di bangku karena mengantuk, dan ada pula yang bermain-main sendiri ketika dosen menerangkan.

Mahasiswa merasa bosan dan jenuh terhadap pembelajaran yang dilakukan dosen. Di mata mahasiswa, pembelajaran yang dilakukan dosen kurang menarik perhatian sehingga mahasiswa merasa bosan. Apabila permasalahan tersebut tidak segera dicari solusinya, maka sulit bagi mahasiswa untuk memenuhi capaian mata kuliah baik secara individual maupun klasikal.

Corey (Agustin, 2009:3) mendefinisikan kejenuhan belajar sebagai suatu keadaan kelelahan fisik, mental, sikap dan emosi individu atau pekerjaan karena keterlibatan yang intensif dengan pekerjaan dalam jangka waktu yang panjang. Walaupun pada kenyataannya, ketahanan dari setiap individu terhadap tuntutan lingkungan berbeda-beda, namun setiap individu memiliki peluang yang sama besar mengalami kejenuhan. Sementara menjelaskan kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional ketika seorang mahasiswa merasa lelah dan jenuh secara mental maupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan akademik yang meningkat.

Maslach dan Leiter (1997) mengungkapkan bahwa gejala-gejala kejenuhan dapat dikategorisasikan ke dalam tiga dimensi seperti yang terdapat pada Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) yakni keletihan emosi (emotional

exhaustion), depersonal (cynism),dan menurunnya keyakinan akademik (reduce academic efficacy).

Untuk mencari penyebab utama masalah tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik dan berdiskusi secara mendalam dengan teman

(4)

sejawat di Pendidikan IPA, sampai didapatkan kesimpulan bahwa faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab rendahnya minat, keterampilan dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IAD adalah dosen kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran dan kurang menarik serta melibatkan aktivitas maupun tanggung jawab mahasiswa. Salah satu media pembelajaran yang diasumsikan dapat menarik minat mahasiswa dan melibatkan aktivitas maupun tanggung jawabnya adalah media mind map.

Strategi mind map adalah salah satu strategi active learning dengan strategi pemanggilan dan penyimpanan informasi ke dalam otak berdasarkan asosiasi/ imajinasi (Munthe, 2009 dan 2017: 90). Strategi ini melibatkan mahasiswa untuk membangkitkan kemampuan kreatif sesuai dengan asosiasi yang dimiliki mahasiswa tentang satu topik. Strategi ini memungkinkan mereka untuk dapat saling berbagi informasi pengalamannya.

Strategi mind map mengurangi kelemahan berpikir linear naratif karena gambar lebih sesuai dengan struktur otak. Informasi dalam bentuk gambar lebih mudah diingat. Gambar lebih mudah menyentuh baik untuk perasaan gembira atau sedih. Gambar merupakan satu ringkasan dalam satu ruang. Dengan strategi ini mahasiswa lebih mudah membuat rencana, pilihan, tujuan dan posisi.

Strategi mind map bertujuan untuk mengembangkan kemampuan ranah kognisi seperti sintesis dan bahkan mungkin sampai pada level evaluasi. Selain itu strategi ini dapat mengembangkan ranah afeksi seperti penilaian atau penentuan sikap, organisasi nilai, dan mungkin sampai pada level pembentukan pola hidup. Strategi ini dapat dilakukan dalam pembelajaran secara individual atau juga kelompok kecil.

Strategi mind map melibatkan semua aspek keterampilan gaya belajar, baik melihat, mendengar dan beraktivitas. Strategi ini menggunakan gambar yang merupakan stimulus yang lebih mudah diterima oleh struktur otak dibandingkan dengan berpikir linear naratif. Seperti halnya komputer, cara kerja otak manusia perlu di-on-kan dulu sebelum bekerja lebih jauh.

Dengan adanya gambar sebagai stimulus mahasiswa dapat mengembangkan apersepsi atau menumbuhkan motivasi sebelum masuk ke informasi yang lebih detail atau bahkan lebih sulit. Juga, komputer memiliki program-program,

folder-folder tempat penyimpanan data atau dokumen, mempunyai sistem penyimpanan ke

dalam folder-folder dan juga memiliki sistem pemanggilan ulang informasi data atau dokumen dari folder. Sebagaimana komputer, otak manusia juga memiliki program-program yang kompleks yang terdiri dari ratusan juta folder tempat penyimpanan informasi, dan juga memiliki sistem pemanggilan ulang informasi dari folder.

Dapat dibayangkan jika otak manusia tidak di-on-kan dulu. Mahasiswa yang belum on akan jenuh dalam proses pembelajaran. Kejenuhan ini terjadi karena mahasiswa belum siap menerima informasi. Lebih jauh lagi mahasiswa akan lebih merasa jenuh bila dipaksa memanggil ulang informasi. Akibatnya, proses pembelajaran tidak dapat berjalan sesuai rencana, bahkan tidak dapat memenuhi ketuntasan capaian pembelajaran.

(5)

Mahasiswa yang sudah on akan cenderung bersikap ke arah yang positif dalam pembelajaran. Menurut Haqq (2018) sikap belajar mahasiswa yang positif ini merupakan faktor penentu kesuksesan dalam ketuntasan capaian pembelajaran. Mahasiswa yang bersikap positif tidak akan merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Dengan demikian mahasiswa dapat mengembangkan potensi kemampuan ranah kognisi dan afeksinya sampai pada level maksimal.

Dengan memperhatikan uraian di atas, maka untuk memecahkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimanakah tingkat efektivitas strategi mind map dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa.

HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu strategi mind map efektif untuk mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu metode kuantifikasi atribut-atribut psikologis melalui suatu alat ukur yang dapat diinterpretasikan. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain eksperiment yang digunakan adalah One – group Pretest-Posttest yaitu desain kuasi eksperimen dengan memberikan pre-test sebelum diberikan perlakuan atau treatment. Desain penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran keefektifan strategi mind map dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa.

Desain penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Ex-pose Facto atau pengukuran sesudah kejadian dan deskriptif korelasional. Hal tersebut berdasarkan pendapat dari Sukardi (2003: 165) bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebasnya telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.

Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sedangkan

strategi pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan tujuan mereduksi tingkat kejenuhan mahasiswa dengan kategori tinggi. Penelitian ini menggunakan populasi sejumlah 27 orang mahasiswa, yang menjadi populasi target perlakuan adalah 14 mahasiswa yang termasuk pada tingkat kejenuhan belajar dengan kategori tinggi.

Strategi Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner kejenuhan belajar yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi kejenuhan belajar yaitu keletihan emosi, depersonalisasi, dan menurunnya keyakinan akademik. Kuesioner yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba (try out) , untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ilmiah yaitu validitas dan reliabilitas. Menurut

(6)

Zakiyyah et all (2016) sifat pernyataan yang terdapat dalam kuesioner berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Bentuk pernyataan responden pada kuesoiner yang memiliki substansi bersifat positif berupa pernyataan Sangat Setuju (SS; skor = 4), Setuju (S; skor = 3), Tidak Setuju (TS; skor = 2), dan Sangat Tidak Setuju (STS; skor = 1). Sedangkan bentuk pernyataan responden pada kuesioner yang memiliki substansi yang bersifat negatif berupa pernyataan Sangat Setuju (SS; skor = 1), Setuju (S; skor = 2), Tidak Setuju (TS; skor = 3), dan Sangat Tidak Setuju (STS; skor = 4).

Analisis Data

Untuk mengklasifikasikan tingkat kejenuhan belajar mahasiswa menjadi 3 kategori : tinggi, sedang dan rendah. Peneliti menyusun norma, yang akan diketahui setelah mencari nilai standar deviasi dan mean. Norma yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kategori Standar Norma

Tinggi X > M + 0,5.SD Sedang M – 0,5.SD < X ≤ M +

0,5.SD Rendah X < M – 0,5.SD

Untuk mengetahui efektifitas strategi mind map diperoleh dari data yang terkumpul berupa nilai tes pertama (pre test) dan nilai tes kedua (post test) digunakan uji- t (t-test) dengan menggunakan program IBM SPSS. 20 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Gambaran Umum Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Tahun Ajaran 2017/2018

Gambar 1. Tingkat Kejenuhan Mahasiswa

Mahasiswa yang mengalami tingkat kejenuhan belajar pada kategori tinggi sebanyak 14 orang atau sebesar 51,85% dari jumlah 27 mahasiswa responden penelitian. Mahasiswa yang mengalami tingkat kejenuhan belajar pada kategori sedang sebanyak 6 orang atau sebesar 22,22% dan mahasiswa yang mengalami tingkat kejenuhan belajar pada kategori rendah sebanyak 7 orang atau sebesar

(7)

Gambar 2. Aktivitas Mahasiswa dalam Pembelajaran

25,92% dari jumlah 27 mahasiswa responden penelitian. Artinya secara umum dapat dikatakan bahwa mayoritas mahasiswa PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Tahun Ajaran 2017/2018 mengalami kejenuhan belajar.

Mahasiswa yang berada pada kategori tinggi inilah yang dijadikan subjek penelitian, dengan asumsi bahwa siswa yang berada pada kategori tinggi didiagnosis mengalami tingkat kejenuhan belajar tinggi. mahasiswa dengan tingkat kejenuhan belajar tinggi cenderung untuk mengalami keletihan emosi yang tinggi tidak hanya letih secara fisik tetapi letih secara psikologis, memiliki sikap depersonalisasi yang tinggi seperti kehilangan antusias belajar, mulai ragu terhadap apa yang dipelajarinya dan menurunnya keyakinan akademis yang tinggi seperti kehilangan motivasi belajar, mudah menyerah dan tidak percaya diri. Sehingga mahasiswa tersebut lebih diutamakan untuk memperoleh intervensi layanan akademik melalui strategi mind mapping sebagai usaha untuk mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa.

Gambaran Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Setelah Memperoleh Strategi Mind mapping

Pelaksanaaan layanan bimbingan akademik strategi mind mapping berhasil menurunkan tingkat kejenuhan belajar mahasiswa pada kategori tinggi dengan perbedaan rata-rata skor pre test dan post test sebesar 18,42.

Perbedaan Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Sebelum dan Setelah Memperoleh Strategi Mind mapping

Strategi mind mapping

dapat mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi keletihan emosi, melihat pada perbedaan skor pre test dan post tes yang menunjukkan penurunan sebanyak 11 mahasiswa (78,57%), untuk yang tetap sebanyak 1 mahasiswa (7,14%), sedangkan yang cenderung naik terdapat 2 siswa (14,28%). Adapun perbedaan rata-rata skor pada dimensi keletihan emosi sebesar 3,69.

Di sisi lain strategi mind mapping dapat mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi depersonal, melihat pada perbedaan skor pre test dan post tes yang menunjukkan penurunan sebanyak 13 siswa (92,86%), untuk yang tetap sebanyak 1 siswa (7,14%). Adapun perbedaan rata-rata skor pada dimensi keletihan emosi sebesar 3,73.

(8)

Strategi mind mapping dapat mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi menurunnya keyakinan akademis, melihat pada perbedaan skor pre test dan post tes yang menunjukkan penurunan sebanyak 13 mahasiswa (92,86%), sedangkan yang cenderung naik terdapat 1 mahasiswa (7,14%). Adapun perbedaan rata-rata skor pada dimensi keletihan emosi sebesar 3,87.

Uji Signifikansi

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perubahan yang signifikan antara tingkat kejenuhan belajar sebelum dan sesudah memperoleh strategi mind mapping. Maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan. Uji signifikansi yang dilakukan menggunakan uji-t (t-test) dengan bantuan program IBM SPSS 20 for Windows.

Hasil uji dengan tingkat signifikansi = 0.000 dengan df=N-1 = 14-1 = 13,

sehingga nilai t tabel = 1,7709 pada taraf signifikansi α = 0,05 atau 95%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni 15,112 > 1,7709. Maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian menyatakan strategi mind mapping efektif

dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon.

Hasil perhitungan dimensi keletihan emosi menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel

yakni 8,26370 > 1,7709. Dengan demikian menyatakan strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi keletihan emosi siswa. Hasil perhitungan dimensi depersonalisasi menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel

yakni 5,5544 > 1,7709. Dengan demikian menyatakan strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi depersonalisasi siswa. Hasil perhitungan dimensi menurunnya keyakinan akademik menunjukkan bahwa t

hitung ≥ t tabel yakni 5,5544 > 1,7709. Dengan demikian menyatakan strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi

depersonalisasi mahasiswa.

Hasil perhitungan secara keseluruhan variable yang diteliti menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni 7,1223 > 1,7709 dengan taraf signifikansi 95%, dengan

demikian strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi menurunnya keyakinan akademik mahasiswa. bahwa ada peningkatan keaktifan siswa melalui pemanfaatan kertas bungkus rokok untuk dijadikan alat peraga rangkaian listrik 3 in 1. Hal ini dapat terlihat dari persentase keaktifan siswa yang meningkat dari 49% pada pertemuan pertama menjadi 87% pada perteman kedua.

Pembahasan

Kejenuhan dalam belajar dapat menjadi masalah akademik yang dapat menghambat produktivitas belajar mahasiswa, karena mengakibatkan turunnya prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejenuhan belajar mahasiswa yang tinggi dapat menyebabkan mahasiswa tidak dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya dalam proses belajar. Karena kejenuhan belajar dapat menyebabkan keletihan secara fisik dan psikologis.

(9)

Tugas yang banyak menyebabkan munculnya perasaan tertekan yang dialami mahasiswa, sehingga secara emosional membuat mahasiswa mengalami kejenuhan yang berakibat pada penurunan kualitas belajar. Keletihan yang dialami oleh mahasiswa, baik letih secara psikologis dan fisik menjadikan mahasiswa tidak semangat belajar, hilangnya motivasi dan menurunnya tingkat keyakinan diri dalam belajar. Untuk itu, diperlukan pemberian sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu mahasiswa secara mandiri untuk mampu mereduksi tingkat kejenuhan belajar yang dialaminya, sehingga mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dalam situasi yang membuat kejenuhan belajar.

Sejalan dengan hasil penelitian Agustin mengenai faktor penyebab kejenuhan belajar, bahwa terjadinya kejenuhaan belajar disebabkan oleh dua faktor utama yakni faktor mahasiswa sebagai individu dan faktor lingkungan belajar sebagai tempat interaksi. Temuan lain dari penelitian yang dilakukan oleh Silvar yang meneliti kejenuhan belajar siswa SMA di Slovenia menunjukkan sekitar 6,8% siswa dari 2015 siswa mengalami kejenuhan belajar pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan siswa perempuan lebih tinggi mengalami kejenuhan belajar daripada siswa laki-laki. Sebanyak 72,1% siswa perempuan dan 27,9% siswa laki-laki mengalami kejenuhan belajar. Efek yang dirasakan adalah meningkatnya ketidakhadiran siswa disekolah. Dengan demikian jika tidak segera dilakukan intervensi untuk mereduksi tingkat kejenuhan belajar akan semakin tinggi dan mengakibatkan permasalahn serius di sekolah.

Layanan bimbingan akademik yang dapat diberikan untuk membantu mahasiswa yang mengalami kejenuhan belajar adalah layanan bimbingan akademik responsif dengan pendekatan konseling kognitif perilaku. Layanan bimbingan merupakan suatu upaya dalam memberikan bantuan agar mahasiswa mandiri dalam hidupnya. Selain itu, layanan bimbingan dan konseling di kampus merupakan salah satu proses yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi dan keterampilan dalam menggunakan strategi belajar. Tujuan pengembangan bimbingan akademik adalah untuk membantu mahasiswa supaya memiliki keterampilan belajar dan membantu mereka meraih kesuksesan akademik. Hal ini sesuai dengan tujuan dari bimbingan yakni mengembangkan potensi secara optimal. Untuk itu, salah satu strategi bimbingan akademik yang dapat diberikan kepada mahasiswa adalah strategi mind

mapping dengan pendekatan terapi kognitif perilaku. Karena pendekatan yang

berorientasi kognitif-perilaku merupakan pendekatan yang efektif dalam menangani masalah kognitif-perilaku. Diperlukan salah satu cara yaitu dengan evaluasi mengenai atribusi yang dikembangkan mahasiswa terhadap pengalaman keberhasilan dan kegagalannya, pencanangan tujuan belajar, peningkatan efikasi diri, dan pengembangan minat intrinsik terhadap tugas belajar. Apabila masalah motivasi peserta didik terkait dengan permasalahan berinteraksi dengan orang lain, maka mahasiswa juga dibekali kompetensi sosial. Setelah mahasiswa memiliki kemauan untuk belajar, kemudian dikembangkan keterampilan mahasiswa dalam

(10)

menggunakan strategi belajar sehingga para mahasiswa mampu belajar secara efektif dan dapat mencapai tujuan belajarnya secara optimal.

Pengembangan kemauan dan keterampilan dalam belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitif mahasiswa dan membuat mahasiswa memiliki kesadaran akan pemberdayaan sumber daya di lingkungannya guna mencapai tujuan belajarnya (resourcefullness). Untuk meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa maka perlu dikembangkan keterampilan belajar, berpikir dan memecahkan masalah. Salah satu strategi bimbingan dan konseling yang dapat diterapkan adalah berbasis mind mapping.

Hasil penelitian menunjukkan strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar yang dialami siswa. Keberhasilan ini dilihat dari menurunnya skornya kejenuhan belajar setelah dilaksakannya post test. Keefektifan strategi mind mapping terlihat dengan menurunnya skor pada seluruh dimensi dari gejala kejenuhan belajar.

Pada dimensi keletihan emosional setelah dilaksakannya post tes menunjukkan skor siswa yang mengalami penurunan sebanyak 11 mahasiswa (78,57%), untuk siswa dengan skor tetap sebanyak 1 mahasiswa (7,14%), sedangkan yang cenderung naik terdapat 2 mahasiswa (14,28%). Menurunnya tingkat kejenuhan belajar mahasiswa karena adanya komitmen mahasiswa untuk mandiri mengaplikasikan mind mapping dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat terlihat dengan kemampuan mahasiswa untuk menentukan suatu proses dan tindakan yang bertujuan dan diarahkan untuk memperoleh dan menunjukkan suatu keterampilan yang dapat digunakannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Sehingga mahasiswa memiliki strategi yang dipilih secara tepat untuk meningkatkan prestasi dengan mengembangkan kognitif, mengontrol afeksi dan mengarahkan kegiatan motorik. Proses perencanaan dan pemilihan strategi membutuhkan penyesuaian yang terus menerus karena adanya perubahan-perubahan baik dalam diri individu sendiri ataupun dari kondisi lingkungan dengan tuntutan beban akademik yang semakin berat.

Gejala-gejala keletihan emosi yang ditunjukkan dengan sikap mudah marah, suka mengeluh, merasa gelisah, kurang bertoleran, merasa bosan dan kecenderungan mudah berputus asa pada akhirnya dapat diminimalisir karena siswa mempunyai keteraturan diri dalam belajar dengan mengaktifkan dan mempertahankan pikiran, emosi dan perilaku dalam mengatasi tugas-tugas akademik. Karena mahasiswa menyadari tugas-tugas akademik atau tugas-tugas sekolah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dan tidak menjadi beban.

Jika dilihat dari efektifitas strategi mind mapping dalam mereduksi kejenuhan belajar pada dimensi depersonalisasi, hasil post test menunjukkan mahasiswa dengan skor yang mengalami penurunan sebanyak 13 mahasiswa (92,86%), untuk mahasiswa yang menunjukkan skor tetap sebanyak 1 mahasiswa (7,14%). Menurunnya tingkat kejenuhan belajar mahasiswa pada dimensi depersonalisasi

(11)

karena dalam mind mapping dibangun reaksi diri yang positif. Kemampuan reaksi diri yang positif dengan melakukan evaluasi diri berkaitan dengan aktivitas belajar yang telah dilakukan siswa, lebih postif dalam mengatribusikan kegagalan dan kesuksesannya dalam belajar, menunjukkan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap hasil belajar yang mereka peroleh membuat mereka lebih tekun dan lebih dapat mengarahkan usaha belajarnya, dan juga mereka bersikap adaptif terhadap tuntutan perubahan dalam aktivitas belajarnya.

Artinya mahasiswa tidak memiliki pandangan negatif atau sinis terhadap situasi di kampus. Mahasiswa memiliki pikiran dan perasaan positif terhadap situasi dan aktivitas belajar di kampus. Pikiran yang positif akan membuat mahasiswa mencapai motivasi belajar yang tinggi karena memiliki daya energi yang kuat untuk mencapai prestasi di kampus.

Kejenuhan belajar mahasiswa pada dimensi menurunnya keyakinan akademik pun setelah dilakukan post test mengalami penurunan dilihat dari skor siswa yang menurun sebanyak 13 mahasiswa (92,86%), sedangkan mahasiswa dengan skor yang cenderung naik terdapat 1 mahasiswa (7,14%). Perubahan perilaku yang terlihat adalah dengan tumbuhnya motivasi belajar yang tinggi sehingga mahasiswa memiliki keyakinan yang kuat terhadap dirinya untuk berprestasi serta memiliki kemampuan untuk mengarahkan diri.

Agustin dalam penelitiannya menjelaskan , bahwa pengarahan diri dalam belajar memiliki makna sebagai kekuatan yang member arah kepada siswa dalam mencapai tujuan, serta bertanggung jawab terhadap konsekuensi atas pilihan perilakunya dalam belajar. Dengan demikian siswa akan memiliki keyakinan diri yang akan menstimulus kemampuannya untuk berpikir kreatif dalam mencari alternate-alternatif untuk mencapai tujuan belajarnya. Dengan kata, siswa dan kemampuan untuk mengarahkan tujuan hidupnnya serta memiliki keyakinan diri yang tinggi mencapai tujuan dirinya dalam belajar.

Berdasarkan perolehan data skor pre test dan post test diketahui tingkat kejenuhan belajar mahasiswa dapat direduksi. Perolehan hasil uji signifikasi membuktikan strategi mind mapping efektif menurunkan atau mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa. Karena salah satu program dikatakan efektif apabila terdapat perubahan yang positif pada mahasiswa dan disusun menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Selain itu dukungan dari pihak kampus dalam proses layanan bimbingan dan konseling dengan pendekatan kognitif perilaku sebagai salah satu bagian dalam meningkatkan efektifitas strategi mind mapping.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kejenuhan belajar dari 27 mahasiswa pada kategori tinggi sebanyak 14 mahasiswa (41.17 %), mahasiswa dengan tingkat kejenuhan belajar pada kategori sedang sebanyak 9 mahasiswa (26.47 %), sedangkan mahasiswa yang

(12)

mengalami tingkat kejenuhan belajar pada kategori rendah sebanyak 11 mahasiswa (32.36% ).

2. Rancangan strategi mind mapping untuk mereduksi tingkat kejenuhan belajar siswa melalui tahapan informasi dan identifikasi gejala-gejala kejenuhan belajar, tahapan eksplorasi kebutuhan dan persepsi terhadap belajar, tahapan strategi

mind mapping yang aktif-konstruktif, tahapan strategi mind mapping dengan ;

monitoring, regulasi dan kontrol kognisi, motivasi, perilaku dan karakter lingkungan, tahapan evaluasi dan menetapkan langkah dan rencana perubahan pola belajar.

3. Hasil uji signifikansi antara pre test dan post test menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni 15,112 > 1,7709 dengan taraf signifikansi 95%, dengan demikian

menyatakan strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa PG PAUD Universitas Muhammadiyah Cirebon. Hasil perhitungan berikutnya menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni 8,26370 >

1,7709 dengan taraf signifikansi 95%, dengan demikian strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi keletihan emosi siswa. Hasil perhitungan selanjutnya menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni

5,5544 > 1,7709 dengan taraf signifikansi 95%, dengan demikian strategi mind

mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi

depersonalisasi mahasiswa. Hasil perhitungan perhitungan secara keseluruhan variabel yang diteliti menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel yakni 7,1123 > 1,7709

dengan taraf signifikansi 95%, dengan demikian strategi mind mapping efektif dalam mereduksi tingkat kejenuhan belajar pada dimensi menurunnya keyakinan akademik mahasiswa. bahwa ada peningkatan keaktifan siswa melalui pemanfaatan kertas bungkus rokok untuk dijadikan alat peraga rangkaian listrik 3

in 1. Hal ini dapat terlihat dari persentase keaktifan siswa yang meningkat dari

49% pada pertemuan pertama menjadi 87% pada perteman kedua.

DAFTAR PUSTAKA

____________, 2006. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi

unruk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan

Nasional

Agustin, Mundir. 2009. Model Konseling Kognitif Perilaku untuk Menangani Kejenuhan Belajar Mahasiswa, Disertasi. Bandung: SPs UPI.

Haqq, A.A., 2018. Analisis Sikap Matematis Berdasarkan Golongan Darah. Prosiding

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM). 2(1), p.

202.

Maslach, C., & Leiter, M P. 1997. The Truth

About Burnout : How Organizations

Cause Personal Stress. San Francisco: Jossey-Bass.

Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(13)

Muna, N. R. 2013. Efektifitas Teknik Self Regualted Learning dalam Mereduksi Tingkat Kejenuhan Belajar Siswa di SMA Insan Cendekia Sekarkemuning Cirebon. Holistik. 14 (2), 57-78

Munthe, B., 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

Munthe, B., 2017. Strategi Pembelajaran Aktif Kreatif Inovatif. Yogyakarta : Penerbit Suka Press

Zakiyyah, Z., Zuhud, E.A. and Sumardjo, S., 2016. Sikap Masyarakat Dan Konservasi Kasus Stimulus Pakis Sayur Di Desa Gunung Bunder II, Kecamatan Pamijahan, Bogor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Gambar

Gambar 2. Aktivitas Mahasiswa dalam  Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Di samping pengaturan tentang hak dasar yaitu hak untuk hidup yang diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) tersebut yang dalam hal ini dihubungkan

Mutmainnah (2008) dalam penelitianya menyatakan disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikant terhadap kinerja karyawan. Disiplin lebih banyak bersumber dari dalam karyawan

Merupaknn isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia, Berikut ini akan

dari 52 komponen yang harus dikuasai guru. Berdasarkan hasil tersebut kemudian melaksanakan siklus I. Guru melakukan perbaikan RPP dengan pada beberapa hal yang masih

M.Hum Pihak Penjual dan Pembeli Tanah tidak pernah memberitahukan/ menunjukkan adanya Perjanjian yang melatarbelakangi Jual Beli tersebut, karena jual beli tersebut sebenarnya

1) Pada tahap awal atau putaran siklus pertama pelaksanaan layanan informasi, siswa masih mengalami kesulitan dalam hal rasa percaya diri yang kurang pada saat

Baudžiamojo įstatymo draudimą sudaro dvi nuo- seklios sąlygos (,,pakopos“). Pirmoji tam tikro elgesio draustinumo sąlyga – elgesio požymiai turi atitikti bau- džiamajame