1
GAGASAN FUTURISTIK KONSTRUKTIF
PROGRAM
KREATIVITAS
MAHASISWA
2021
2
Mengasah kreativitas mahasiswa dalam
mencipta gagasan futuristik untuk
memperbaiki (suatu) kondisi masa kini
dalam bentuk video dan atau animasi
3
Memotivasi partisipasi mahasiswa dalam
mengelola imajinasi, persepsi dan nalarnya,
untuk memikirkan tata kelola yang futuristik
namun konstruktif sebagai upaya pencapaian
17 Tujuan SDGs
di Indonesia, atau
solusi
keprihatinan bangsa
Indonesia.
4
• Berorientasi kepada masa depan
• Melibatkan kemanfaatan untuk banyak pihak
secara berkesinambungan
• Memiliki potensi implementasi
6
2. Narkoba
1. Korupsi 3. Radikalisme
& NKRI 4. Bencana alam 5. Bahasa daerah 6. Konservasi satwa liar
7
Berpikir secara GT
Tuangkan dalam bentuk
Video dan atau Animasi
PKM – GFK
8
Perubahan PKM - GFK
Usulan sampai tahun 2020
• Berupa video dan atau animasi yang
sudah dibuat pengusul
• Dilengkapi file usulan yang
mendeskripsikan video dan atau aniasi yang diusulkan
• Yang lolos penilaian akan
mendapatkan insentif
• Diantara yang memperoleh insentif
akan dipanggil ke Pimnas sesuai ranking nilai
Usulan tahun 2021
• Mengajukan proposal kegiatan
lengkap dengan rencana anggaran
• Proposal yang lolos review untuk
didanai akan mendapatkan
pembiayaan untuk pembuatan video dan atau animasi
• Akan dilakukan PKP2 seperti PKM 5
bidang
• Bagi yang nilainya di atas cutting
9
Kriteria Pengusulan PKM - GFK
• Jumlah pengusul termasuk ketua: 3 – 5 orang
• Semua pengusul masih berstatus mahasiswa aktif program pendidikan
Sarjana, Sarjana Terapan dan diploma dari semua Perguruan Tinggi di
lingkungan Kemdikbud yang terdaftar di PD-Dikti
• Usulan anggaran: Rp 5 juta – Rp 10 juta per judul usulan
• Topik masih terkait bidang ilmu salah satu anggota pengusul
Sistematika Proposal PKM – GFK
(dalam file format pdf yng diunggah)
• DAFTAR ISI
• BAB 1. PENDAHULUAN
• BAB 2. SKENARIO GAGASAN • BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
• BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN • DAFTAR PUSTAKA
• LAMPIRAN
Isian kelengkapan dientry secara interaktif ke Simbelmawa
Secara lebih detil silahkan baca Buku Pedoman PKM 2021 – Buku 7 PKM-GFK
11
BAB 1. PENDAHULUAN
• Isu pencetus gagasan: fakta dan impian
• Bersifat futuristik dan konstruktif
• Bukan sekedar fantasi
• Secara logika ilmiah, mimpi yang digagas
dapat dipertanggung-jawabkan
• Impian yang digagas berpeluang untuk
12
BAB 2. SKENARIO GAGASAN
1. Ide (meliputi penentuan tema, judul, dan
premisnya)
2. Sinopsis Panjang
3. Rancangan Treatment (cerita pendek)
4. Rancangan Naskah Skenario
Elemen kunci yang perlu diperhatikan:
• Shooting script
• Ada imajinasi perubahan dari kondisi faktual menuju kondisi futuristik dengan langkah-langkah konstruktif
• Visualisasi storyboard sebagai bagian dari pengembangan skenario dalam bentuk sketsa akan sangat membantu.
13
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
• Adanya shot list berbasis shooting script
• Rencana/pemilihan lokasi pengambilan gambar
• Perangkat keras dan lunak yang akan digunakan
• Metode dalam tahapan produksi dan pasca produksi,
termasuk di dalamnya teknik editing & pengisian
suara
Pencapaian 3 aspek penting :
• Mengolah Fiksi
• Menampilkan aspek Dokumentatif
• Adanya upaya Eksperimental
14
Konsep Pelaksanaan PKM –GFK
,
Bisa dilakukan dengan cara “blended”, yaitu kombinasi dari:
1. virtual-digital, sangat memungkinkan dilakukan untuk video animasi
• Blender (standalone open source)
• Cinema 4D (£55.99 - £119.99 per month)
• Render Forest (online, lisensi bulanan)
• Animaker (online, lisensi bulanan)
15
Konsep Pelaksanaan PKM –GFK
,
Bisa dilakukan dengan cara “blended”, yaitu kombinasi dari:
16
Konsep Pelaksanaan PKM –GFK
,
Bisa dilakukan dengan cara “blended”, yaitu kombinasi dari:
17
Video yang diunggah ke channel YOUTUBE
Laporan Kemajuan
Laporan Akhir
Tak ada kewajiban menyusun Artikel Ilmiah bagi yang lolos dipanggil ke Pimnas
Contoh Sinopsis
Visualisasi video ini diawali dengan memperlihatkan tingginya penderita stroke iskemik disertai gambaran proses terjadinya hiperviskositas darah dalam jaringan pembuluh darah sebagai penyebab terjadinya serangan stroke iskemik. Visualisasi dilanjutkan pada
fenomena alam dimana proses penghisapan darah korban oleh lintah berjalan cepat dan lancar berkat zat aktif yang dikandung lintah yang berfungsi sebagai pengencer darah. Gambaran proses ekstraksi zat aktif dalam lintah, kemudahan budidaya lintah, serta
prospek ekonomi dan medical kemudian disatukan dalam visualisasi yang menggambarkan industri modern obat anti stroke iskemik murah berbahan dasar zat aktif dalam lintah. Rangkaian fase pengembangan industri beserta dukungan budidaya lintah dalam bentuk
factory plant yang berjalan selama 7 tahun disajikan dalam episode berikutnya. Puncak
visualisasi digambarkan dengan beroperasinya industry nasional obat stroke iskemik berbahan bahan aktif dalam lintah, termasuk gambaran distribusinya secara nasional. Visualisasi diakhiri dengan contoh pertolongan penderita serangan stroke iskemik lengkap dengan gambaran cara kerja obat mengatasi serangan yang terjadi dalam tubuh pasien.
Contoh Rancangan Treatment
Ceritera diawali dengan fajar menyingsing dan terbangunnya masyarakat dari tidurnya. Seorang bapak bersiap berangkat ke kantor setelah mandi dan berpakaian rapi, namun tiba2 terjatuh lunglai akibat terkena stroke dan dibawa ke faskes primer namun berujung kematian karena tidak tersedianya obat untuk stroke iskemik dan perlu dirujuk ke rumah sakit. Cerita berulang pada banyak kasus. Kejadian misteri pasien yang tiba-tiba jatuh dan meninggal lalu dicoba dianalisis dengan memperlihatkan proses terjadinya serangan stroke. Cerita berlanjut memperlihatkan beberapa obat penanganan stroke yang ketersediannya masih kurang karena mahal sehingga tidak selalu tersedian di fasilitas kesehatan tingkat layanan primer. Cerita beralih pada berbagai teknik pengobatan menggunakan lintah, baik yang bersifat medis maupun non medis. Dari gambaran yang ada maka dirangkai cerita yang menunjukkan potensi
pemafaatan zat aktif yang dikandung lintah sebagai bahan dasar pembuatan obat stroke iskemik. Dengan memperlihatkan kemudahan budidaya lintah dan potensi pengembangan budidayanya dalam bentuk
budidaya modern melalui plant factory, maka disusun cerita yang menggambarkan rangkaian
pembangunan infrastruktur plant factory lintah dan jaringan industry pengolah obat stroke iskemik, sampai pada fase produksi dan distribusinya. Cerita diakhiri dengan contoh penanganan pasien yang mengalami serangan stroke iskemik difasilitas kesehatan layanan primer.
Contoh Rancangan naskah skenario
No Video Audio
Scene #1 Muncul Logo Universitas, tim pembuat program disertai tulisan PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA – GAGASAN FUTURISTIK
KONSTRUKTIF disusul dengan persembahan judul OBAT STROKE ISKEMIK MERAH PUTIH
MUSIK Lagu Indonesia Raya (hanya contoh)
Scene #2 Video pembuka berisi cuplikan cuplikan video
courtesy yang memperlihatkan peristima
sesorang mengalami serangan stroke dan berujung pada kegagalan pertolongan
Musik Instrumen
Scene #3 Gambaran obat stroke iskemik saat ini dan kondisi faskes kesehatan primer yang belum terdukung oleh obat yang relative mahal ini
NARRATOR :
Kemajuan Indonesia saat ini sangat ditunjang oleh kualitas sumber daya
Scene #4 . . . . . . . . Scene #5 . . . . . . . . Judul: Obat Stroke Iskemik Merah Putih
Penting untuk PKM-GFK: Potensi Implementasi
• Jangan sekedar pamer kecanggihan teknologi
• Jangan sekedar mimpi tanpa basis ilmiah
• Jangan sekedar futuristik tanpa basis masalah kekinian
• Jangan mengusulkan gagasan dari menjiplak karya yang telah ada
(misal dari karya yang ditemukan lewat penelusuran internet)
• Masih merupakan impian, tak bisa disusun sebagai PKM 5 bidang
• Solusi jangka panjang dan bukan Tim PKM yang akan
merealisasikan
Contoh catatan hasil review PKM – GFK
• Tidak Nampak unsur futuristik gagasan dalam PENDAHULUAN (Latar Belakang)
• Terkesan hanya sekedar rencana membuat video yang menggambarkan kondisi faktual dan bersifat edukatif, namun tidak ada gambaran kondisi futuristiak yang diimpikan
sebagai wujud perbaikan dari kondisi faktual yang dipaparkan
• Ide yang diekspresikan dalam Skenario Gagasan belum muncul
• Sinopsis belum tepat isinya
• Banyak pernyataan yang tidak didukung sitasi pustaka
• Cara penulisan sitasi masih banyak salah
• Tidak sinkron antara sitasi dalam naskah dengan pustaka dalam DAFTAR PUSTAKA ada sitasi dalam naskah yang tidak ditemukan pustakanya dalam DAFTAR PUSTAKA, dan
