• Tidak ada hasil yang ditemukan

NETWORK MONITORING APPLICATION BASED AGENT MOBILE TECHNOLOGY USING AGLETS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NETWORK MONITORING APPLICATION BASED AGENT MOBILE TECHNOLOGY USING AGLETS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NETWORK MONITORING APPLICATION

BASED AGENT MOBILE TECHNOLOGY

USING AGLETS

HARTATO, DR.ING.ADANG SUHENDRA SSI SKOM Undergraduate Program, Computer Science, 2007

Gunadarma Universiy

http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Biometrics, uniqueness Face, Face Features, Mathematical Methods, Linear Algebra, Linear Equation System

ABSTRACT:

Face recognition is one application of biometric technology that utilizes the analysis of image processing. Data generated from the face detection will be developed to prove the uniqueness of distance facial features. To test and prove the uniqueness of the facial features, then used a mathematical method that is both homogeneous Linear Equation, and non-homogeneous, simultaneous equations solution, the root of eigenvalue and eigen vectors. The data generated from previous studies consisted of 150 data each has 8 distance measured. Data input for this research is a 150x8 matrix. Results obtained from the test results non-homogeneous linear equation method using the inverse of the block, showing the uniqueness of the distance up to 150 individual samples - each consisting of 8 data. The uniqueness is also achieved from non-homogeneous linear equation method (for matrix B has a random value). Simultaneous method does not produce a solution because the rank of input matrix and combined different. Eigenvalue method also produces the same distance as the unique method of homogeneous linear equations and non homogeneous.

(2)

PEMBUATAN APLIKASI PEMANTAUAN JARINGAN

BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE AGENT

MENGGUNAKAN AGLETS

NPM : 21102422

Nama : HARTATO

Pembimbing : DR.ING.ADANG SUHENDRA SSI SKOM

Tahun Sidang : 2007

Subjek : JARINGAN,

Judul

PEMBUATAN APLIKASI PEMANTAUAN JARINGAN BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE AGENT MENGGUNAKAN AGLETS

Abstraksi

Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk. Tanpa kemampuan memonitor jaringan, sistem administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi.

Tulisan ini membahas tentang pembuatan aplikasi pemantauan jaringan yang berbasiskan teknologi mobile agen menggunakan aglets. Aplikasi ini dapat mengumpulkan beberapa nilai MIB, serta table SNMP, kemudian akan di tampilkan dalam bentuk grafik.

Dengan aplikasi tersebut, di harapkan system administrator dapat menganalisa secara lebih cermat sistem jaringan sebelum terjadi masalah tanpa membebani performa jaringan.

(3)

Empat Metode Pembobotan Sistem Persamaan Linier Pada Variabel atau

Komponen Wajah Pada Sistem Pengenalan Wajah

Emi Listika Zen Jurusan Teknik Informatika

Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina, Depok 16424 emilistika@gmail.com

ABSTRAK

Pengenalan wajah adalah salah satu aplikasi dari teknologi biometrik yang memanfaatkan analisis dari pengolahan citra. Data yang dihasilkan dari pendeteksian wajah akan dikembangkan untuk membuktikan keunikan jarak fitur wajah.

Untuk menguji dan membuktikan keunikan fitur wajah, maka digunakan metode matematis yaitu Sistem Persamaan Linier baik homogen, maupun non homogen, solusi persamaan simultan, akar eigen dan vektor eigen. Data yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya terdiri dari 150 data dengan masing-masing memiliki 8 jarak yang diukur. Data inputan untuk penelitian ini berupa matriks 150x8.

Hasil yang didapatkan dari hasil uji coba metode persamaan linier non homogen dengan menggunakan invers blok, menunjukan keunikan jarak untuk 150 sample yang masing – masing terdiri dari 8 data. Keunikan juga dicapai dari metode persamaan linier non homogen (untuk matriks B memiliki sebuah nilai random). Metode simultan tidak menghasilkan solusi karena rank matriks inputan dan gabungan berbeda. Metode eigen juga menghasilkan keunikan jarak sama seperti metode persamaan linier homogen dan non homogen.

Kata Kunci : Biometrik, Keunikan Wajah, Fitur Wajah, Metoda Matematis, Aljabar Linier, Sistem Persamaan Linier

1. PENDAHULUAN

Pada dasarnya pada diri setiap manusia memiliki sesuatu yang unik yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan manusia itu sebagai identitas diri. Hal ini harus didukung oleh teknologi yang secara otomatis bisa mengidentifikasi seseorang dengan memanfaatkan teknologi semikonduktor yang semakin hari ukurannya bisa semakin kecil. Teknologi ini disebut sebagai biometrik. Teknologi biometrik adalah metode otomatis untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan beberapa karakteristik biologis dan

kebiasaan [2]. Teknologi ini menggunakan bagian tubuh manusia yang unik dan tetap seperti sidik jari, mata dan wajah seseorang. Teknologi ini telah mendapat perhatian yang sangat penting dalam beberapa tahun terakhir ini.

Teknologi biometrik dikembangkan karena dapat memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi, disamping itu biometrik memiliki karakteristik seperti, tidak dapat hilang, tidak dapat lupa dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaannya melekat pada manusia, dimana satu dengan

(4)

y a n g l a i n t i d a k a k a n s a m a , m a k a keunikannya akan lebih terjamin.

Metoda matematis khususnya Sistem Persamaan Linier sekarang banyak diimplementasikan dalam berbagai kasus di kehidupan sehari-hari. Pengujian dan pencarian variabel kasus yang dihadapi, biasanya menggunakan SPL sebagai metode matematis. Salah satu contohnya dalam pendeteksian wajah.

Sistem pengenalan wajah merupakan salah satu jenis sistem pada teknologi biometrik. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendra (2006) yaitu aplikasi sistem pengenalan wajah yang melakukan deteksi bagian wajah sekaligus bisa mengekstraksi fitur – fitur wajah yang diinginkan menghasilkan jarak antra fitur – fitur wajah. Data pengujian keunikan terhadap 150 data sampel memberikan hasil bahwa untuk mendapatkan keunikan jarak fitur wajah dibutuhkan minimal lima jarak fitur wajah.

2. METODOLOGI

D a r i 1 5 0 s a m p e l c i t r a y a n g digunakan, kombinasi ke delapan jarak antara komponen wajah (J1 – J8) yang memberikan tingkat keunikan untuk setiap fitur wajah [1]. Terlihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Penetapan jarak antar komponen wajah

J1 = jarak mata kanan – mata kiri

J2 = jarak mata kanan - mulut J3 = jarak mata kiri - mulut

J4 = jarak mata kanan – ujung hidun J5 = jarak mata kiri – ujung hidung J6 = jarak ujung hidung - mulut J7 = tinggi hidung

J8 = lebar hidung

Data ini kemudian digunakan Penulis dalam bentuk matriks dengan ordo 150 x 8 yang merupakan persamaan linier non homogen dan kemudian dibuktikan keunikannya dengan menggunakan beberapa metode transformasi linier, yaitu : persamaan linier non homogen AX = B dengan B ≠ 0, persamaan linier homogen AX = 0, akar dan vektor karakteristik (eigen value dan eigen vektor), dan persamaan simultan dengan menggunakan iterasi Gauss-Siedel. Dari metode – metode t e r s e b u t a k a n d i a n a l i s i s a p a k a h menghasilkan jawaban yang unik atau tidak. 3. SIMULASI DAN ANALISA

3.1. Simulasi

Aplikasi ini menggunakan matriks 150 x 8 yang disimpan dalam file fMatA.txt. Matriks ini berasal dari 150 sampel citra yang digunakan, kombinasi ke delapan jarak antara komponen wajah (J1 – J8) yang memberikan tingkat keunikan untuk setiap fitur wajah [1] yang didapat dari hasil penelitian sebelumnya.

(5)

Selain matriks A yang diperlukan dalam persamaan linier ini, juga diperlukan insisalisasi matriks B dengan men-generate secara random dengan range 1 - 10 sebanyak 150 baris. Dari ke 150 data untuk matriks B ini tidak memiliki nilai yang sama, jadi random data merupakan 150 data yang berbeda.

Tabel 1. Matriks B

Data A yang merupakan sebuah matriks berordo 150x8 ini dipartisi menjadi matriks 8x8 sebanyak 19 buah. Matriks X yang dihasilkan tiap bloknya, secara keseluruhan menghasilkan matriks 1 50x1.

Matriks X juga menghasilkan 150 data yang berbeda. 3.2. Analisa Hasil Uji Coba

Matriks X yang dihasilkan selanjutnya dijumlahkan per blok untuk mencari rata – rata X. Tiap blok matriks memiliki data berupa matriks berukuran 8x1 kemudian dijumlahkan sehingga tetap menghasilkan matriks 8x1. Selanjutnya bagi tiap elemen jumlah matriks tersebut dengan banyaknya blok, dalam penelitian ini t e r d a p a t 1 9 b l o k s e h i n g g a t e t a p menghasilkan rata-rata matriks X berukuran 8x1.

Tabel 3. Data Hasil Rata – rata Matriks A per Blok

Jumlah matrix X per kolom Rata-rata matriks X per kolom X1 183.251521 9.6448169 X2 -2568.5527 -135.18699 X3 1253.92048 65.9958149 X4 375.424538 19.7591862 X5 -1288.2611 -67.803217 X6 1185.15013 62.3763228 X7 2204.77744 116.040918 X8 385.264283 20.2770675

Pengujian terhadap matriks A dilakukan dengan mngalikan matriks A dengan rata rata matriks X. Matriks A yang berukuran 1 50x8 dikalikan dengan matriks rata-rata X perkolom menghasilkan matriks 1 50x1.

Tabel 2. Matriks X

(6)

Dapat dilihat dari tabel bahwa dari ke 150 data tersebut memiliki nilai yang berbeda.

Tabel 4. Pengujian dengan Mengalikan Matriks A dengan Rata – rata Matriks X

Untuk uji coba menggunakan metode Persamaan Linier Homogen ini, rata – rata matriks A per kolom per blok dikalikan dengan suatu nilai B. Uji coba dilakukan dua kali. Yang pertama menggunakan B = 68,95978242 yang didapat dari suatu nilai random. Dari hasil yang diperoleh, menujukkan 8 buah data yang memiliki nilai yang berbeda-beda. Sedangkan untuk B yang diberi nilai 0, didapat nilai untuk matriks X1..X8 = 0.

Tabel 5. Hasil Uji Coba matriks A dengan Persamaan Linier Homogen

matriks B random rata-rata matrik A per blok matrik X, B = B(random) mat X, B=0 68.95978242 49.87333333 3439.254215 0 60.1 4144.482924 0 59.92666667 4132.529895 0 37.54666667 2589.209964 0 36.24666667 2499.562247 0 27.42 1890.877234 0 26.83333333 1850.420828 0 30.64666667 2113.387465 0

Diuji matriks A berukuran 1 50x8 dengan matriks B berukuran 1 50x1. Rank matriks A adalah 8. Selanjutnya penggabungan antara

matriks A dan B, sehingga matriks gabungan berukuran 150x9 dengan rank 9. Jadi menurut aturan rank yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka persamaan ini tidak memiliki solusi karena rank matriks A tidak sama dengan rank matriks gabungan. Untuk matriks gabungan, dapat dilihat pada tabel 6.

(7)

RankA = 8 RankAB = 9 RankABtr = 9

(8)

4. PENUTUP

Aplikasi deteksi wajah yang dikembangkan pada penelitian kali ini adalah pembuktian keunikan jarak fitur wajah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode matematis. Aljabar linier merupakan salah satu metode matematis yang sering digunakan dalam mencari dan membuktikan suatu kasus.

Pada aplikasi ini, pembobotan sistem persamaan linier dilakukan dengan menggunakan empat metode, yaitu metode s is t e m p e r s a m a a n l i n i e r h o m o g e n menggunakan invers dengan partisi, metode sistem persamaan linier non homogen, metode akar eigen dan vektor eigen, dan metode solusi persamaan simultan dengan penentuan rank.

Penelitian ini menggunakan matriks A berukuran 1 50x8 yang diperoleh dari pengukuran 8 jarak fitur wajah yaitu jarak mata kanan – mata kiri, jarak mata kanan – mulut, jarak mata kiri – mulut, jarak mata kanan – ujung hidung, jarak mata kiri – ujung hidung, jarak ujung hidung – mulut, tinggi hidung, dan lebar hidung dari 150 sampel.

Selain matriks A yang diperlukan dalam persamaan linier ini, juga diperlukan inisialisasi matriks B berukuran 150x1 dengan men-generate secara random dengan range 1 - 10 sebanyak 150 baris. Data A yang merupakan sebuah matriks berordo 150x8 ini dipartisi menjadi matriks 8x8 sebanyak 19 buah. Matriks X yang dihasilkan tiap bloknya, secara keseluruhan menghasilkan matriks 1 50x1. Matriks X ini kemudian dijumlahkan per blok untuk mencari rata – rata X.

Pengujian terhadap matriks A dilakukan dengan mengalikan matriks A dengan rata rata matriks X. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dari hasil pengujian 150 sampel yang masing-masing memiliki 8 data dengan menggunakan

metode invers blok untuk persamaan linier homogen menunjukan keunikan.

Metode persamaan linier non homogen menunjukkan keunikan dari setiap elemen matriks X yang dihasilkan dari perkalian rata-rata matriks A per blok dengan suatu nilai matriks B random.

Pengujian dengan menggunakan aturan rank tidak menghasilkan solusi karena syarat suatu matriks simultan memiliki solusi yaitu matriks A dengan matriks A gabungan B memiliki rank yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adang Suhendra. 2002. Catatan

Perkuliahan Pengolahan Citra.

Universitas Gunadarma. Jakarta. [2] Anonim. 2004. "Biometrics".

Microsoft® Encarta® Reference Library 2005. Microsoft Corporation. [3] D. Suryadi H. S. Dan S. Harini

Machmudi. 1985. “Teori dan Soal

Pendahulan Aljabar Linier”. Ghalia Indonesia. Jakarta.

[4] Hendra. 2006. Otomatisasi Ekstraksi

Fitur Dan Segmentasi Pada Sistem Pengenalan Wajah Dengan MATLAB 6.5. Skripsi (S-1).

Universitas Gunadrama. Depok. [5] J. Supranto. 1978. Pengantar Matrix.

Penerbit FE UI. Jakarta.

[6] Jong Jek Siang. 2005. Jaringan syaraf Tiruan dan Pemrogramannya

Menggunakan Matlab. Penerbit

Andi.Yogyakarta.

[7] Moch. Agus Choiron MT. 2007.

Persamaan Aljabar Linier Serentak.

Program Semi QUE IV Jurusan Teknik Mesin Unibraw. Surabaya.

[8] Rademacher, D. December 2001. "Face Detection : Introduction to

Computer Vision and Image Processing". Colorado School of

(9)

[9] Sigmon, K. 1993. MATLAB Primer 3rd

Edition. Departement of Mathematics,

University of Florida. Gainesville. [10] Wikaria Gazali. 2005. Matriks Dan

Transformasi Liniear. Penerbit Graha

Ilmu. Yogyakarta.

[11] Yuniar Supardi. 2000. Pascal dan

Flowchart Lewat Praktek. Dinastindo.

Jakarta.

[12] Zhao, W., et.al. December 2003. “Face Recognition : A Literature Survey”.

ACM Computing Survey, Vol 35, No.

Gambar

Gambar 3.1 Penetapan jarak antar  komponen wajah
Tabel 1. Matriks B
Tabel 4. Pengujian dengan Mengalikan  Matriks A dengan Rata – rata Matriks X

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menyebabkan tujuan komunikasi yang diharapkan tidak tercapai, dan menyebabkan ketidakpuasan perawat dalam melakukan operan .Karena operan merupakan sarana

Pertama, penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi dan indikator-indikator pengalaman biasa dan luar biasa wisata petualangan secara integratif dengan

Pembuangan limbah tailing di wilayah laut Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi akan berdampak pencemaran terhadap Kawasan Konservasi laut sesuai dengan Nomor 52/Kepmen-Kp/2019

Apabila kondisi lalu lintas kembali normal, maka operator akan mengembalikan mode kerja dari pengendali lampu lalu lintas ini ke mode normal, yaitu bekerja secara

Sesuai pencarian data akan muncul pada form penilaian karyawan, semua aktifitas yang sudah diinput pada master aktifitas berdasarkan divisi dan dicari pada penilaian karyawan akan

Number of small cattle population by type in Panggang District 2010 .…… 53 6.3 Banyaknya Populasi Unggas menurut Jenisnya dan Anjing di Kecamatan. Panggang Number of

Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh dengan menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap agen infeksi.. Leukosit dibagi

menyatakan hal ini, karena ia berpendapat bahwa walaupun mazmur ini sangat pendek, tetapi kerendahan hati yang diajarkan oleh mazmur ini merupakan suatu hal yang