MODUL PERKULIAHAN
Manajemen
Operasi
Modul Final Semester
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen
09
MK Andre M. Lubis, ST, MBAAbstract
Kompetensi
Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi optimal terkait permasalahan operasional.
Mampu mengelola operasional perusahaan dan penerapannya dalam manajemen perusahaan
Modul 9
Latar Belakang
Perusahaan manufaktur seperti GE, Yamaha menghadapi keputusan yang berat ketika berusaha untuk menjadwalkan produk seperti bir, alat pendingin dan jet ski, dimana permintaan sangat bergantung kepada variasi musiman. Jika perusahaan meningkatkan output dan pada saat tersebut musim panas lebih hangat dari biasanya maka mereka dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Namun apabila cuaca lebih dingin atau diluar ekspektasi bisa jadi barang tersebut tertahan atau tidak terjual.
Bagian Isi
Perencanaan Agregat
Perencanaan/penjadwalan agregat sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktuproduksi pada jangka menengah (biasanya antara 3 hingga 18 bulan kedepan). Para manajer operasi berusaha menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variabel lain yang dapat dikendalikan.
Pada umumnya, tujuan perencanaan agregat adalah memperkecil biaya pada periode perencanaan. Empat hal yang diperlukan untuk perencanaan agregat:
1. Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output.
2. Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan angka menengah yang layak pada waktu agregat ini.
3. Metode untuk menentukan biaya yang didiskusikan.
4. Model yang mengkombinasikan prediksi dan biaya sehingga keputusan penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan.
Proses Perencanaan
Prediksi permintaan dapat menjawab permasalahan pada jangka pendek, menengah, dan panjang. Prediksi jangka panjang membantu para manajer menangani permasalahan kapasitas dan strategi dan menjadi tanggung jawab manajemen puncak. Manajemen puncak merumuskan pertanyaan yang terkait dengan kebijakan, seperti penempatan dan perluasan fasilitas, pengembangan produk baru, pembiayaan penelitian, dan investasi untuk periode beberapa tahun.
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah keputusan kapasitas jangka panjang dibuat. Perencanaan ini menjadi pekerjaan seorang manajer operasi. Keputusan penjadwalan (scheduling decision) mengatasi permasalahan dalam menyesuaikan produktivitas terhadap permintaan yang berubah-ubah.
Rencana ini harus konsisten dengan strategi jangka panjang manajemen puncak dan bekerja dengan sumber daya yang dialokasikan oleh keputusan strategis sebelumnya. Perencanaan jangka menengah dapat dipenuhi dengan membuat sebuah rencana produksi agregat
Perencanaan jangka pendek pada umumnya kurang dari 3 bulan tetapi dapat diperpanjang hingga satu tahun. Rencana ini juga merupakan tanggung jawab staff operasi yang bekerja dengan para penyelia dan mandor untuk “menguraikan” rencana jangka menengah menjadi jadwal mingguan, harian, dan jam-jam-an.
Taktik untuk menangani perencanaan jangka pendek meliputi pemuatan, pengurutan, percepatan, dan pengiriman.
Sifat Perencanaan Agregat.
Dengan prediksi permintaan, kapasitas fasilitas, tingkat persediaan, ukuran tenaga kerja, dan input yang saling berhubungan, perencana harus memilih tingkat output untuk sebuah fasilitas selama 3 hingga 18 bulan yang akan datang.
Gambar 9.1 perencanaan tugas dan tanggung jawab.
Strategi Perencanaan Agregat
Ketika membuat sebuah rencana agregat, manajer operasi harus menjawab beberapa pertanyaan:
1. Perlukah persediaan digunakan untuk mengantisipasi perubahan permintaan selama periode perencanaan?
2. Perlukah perubahan diakomodasi dengan memvariasikan jumlah tenaga kerja?
3. Perlukah para pekerja paruh waktu dikaryakan, atau perlukah lembur dan waktu kosong menyerap fluktuasi?
4. Perlukah para subkontraktor digunakan pada pesanan yang berubah-ubah sehingga kestabilan tenaga kerja dapat terjaga?
Gambar 9.2 Hubungan Perencanaan Agregat
Pilihan Kapasitas
Perusahaan dapat memilih kapasitas dasar produksi berikut: 1. Mengubah tingkat persediaan.
2. Meragamkan jumlah tenaga kerja dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. 3. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong.
4. Subkontrak.
5. Penggunaan karyawan paruh waktu.
Pilihan Permintaan
Pilihan permintaan dasar adalah sebagai berikut:
1. Mempengaruhi permintaan. Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan diskon. Perusahaan penerbangan dan hotel telah lama menawarkan diskon akhir pekan dan tarif lebih murah; perusahaan telepon membebankan biaya yang lebih murah pada malam hari; beberapa perguruan tinggi memberi diskon bagi warga senior; dan pendingin udara dijual lebih murah pada waktu musim dingin. Bagaimana pun, bahkan iklan khusus, promosi, penjualan, dan penetapan harga tidak selalu mampu menyeimbangkan permintaan dengan kapasitas produksi.
2. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi. Tunggakan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau menunggu tanpa
kehilangan kehendak baik mereka ataupun pesanannya, tunggakan pesanan adalah strategi yang mungkin dijalankan. Banyak perusahaan melakukan tunggakan pesanan, tetapi pendekatan ini sering mengakibatkan hilangnya penjualan.
3. Perpaduan produk dan jasa yang counter seasonal. Sebuah teknik pelancar masalah aktif yang secara luas digunakan para pengusaha manufaktur adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan perpaduan dan barang counter seasonal. Contohnya adalah perusahaan yang membuat pemanas dan pendingin ruangan atau mesin pemotong rumput. Bagaimana pun, perusahaan yang menerapkan pendekatan ini mungkin mendapati dan mereka terlibat dengan produk atau jasa di luar area keahlian atau target pasar mereka.
Pilihan Campuran Untuk Mengembangkan Sebuah Rencana.
Walaupun setiap lima pilihan kapasitas dan tiga pilihan permintaan dapat menghasilkan sebuah jadwal agregat yang efektif, beberapa kombinasi di antara pilihan kapasitas dan pilihan permintaan mungkin lebih baik. Dengan menggunakan lima pilihan kapasitas dalam otoritasnya, manajer operasi masih memiliki banyak kemungkinan rencana. Rencana ini dapat terdiri, pada satu sisi, sebuah strategi perburuan (chase strategy) dan, di sisi lainnya, sebuah strategi penjadwalan bertingkat (level-scheduling strategy). Rencana-rencana ini tentu saja bisa berada di antara keduanya.
Strategi perburuan, mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Strategi ini dapat terpenuhi dengan berbagai jalan.
Strategi bertingkat, (atau penjadwalan bertingkat) adalah sebuah rencana agregat di mana produksi harian tetap sama dan periode ke periode. Perusahaan seperti Toyota mempertahankan tingkat produksi pada tingkatan yang seragam dan mungkin (1) membiarkan persediaan barang jadi naik atau turun untuk menopang perbedaan permintaan dan produksi atau (2) menemukan pekerjaan alternatif bagi karyawan.
Metode Perencanaan Agregat
Metode Grafik dan Diagram
Berikut ini adalah lima tahapan dalam metode grafik: 1. Tentukan permintaan pada setiap periode.
2. Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, lembur, dan subkontrak pada setiap periode. 3. Temukan biaya tenaga kerja, merekrut dan mem-PHK, dan biaya penyimpanan
persediaan.
4. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada pekerja atau tingkat persediaan.
5. Buat rencana alternatif dan kaji biaya totalnya. Contoh soal 1
Sebuah manufaktur pasokan atap di juarez meksiko, telah memperediksi bulanan sebuah produk yang penting dan menampilkan periode 6 bulan selama januari hingga juni.
Permintaan rata-rata = Total perkiraan permintaan = 6,200 = 50 unit per hari Jumlah waktu produksi 124
Analisis Rencana 1
Asumsi: 1) produksi 50 unit per hari; 2) tenaga kerja tetap; 3) tidak ada lembur, waktu kosong, persediaan pengaman =0, tidak menggunakan subkontraktor.
Tabel biaya 1
Hasil Perhitungan Rencana 1
Analisis Rencana 2
Asumsi: 1) perubahan jumlah tenaga kerja yang digunakan mengikuti bulan dengan prediksi permintaan terandah (Maret); 2) semua permintaan lain dipenuhi dengan subkontrak; 3) tidak ada biaya penanganan persediaan.
Tabel biaya 2
Analisis Rencana 3
Asumsi: 1) memvariasikan jumlah tenaga kerja dengan cara merekrut dan mem-PHK pekerja; tingkat produksi sama dengan permintaan; 3) terdapat biaya pengurangan dan peningkatan produksi.
Pendekatan Matematis untuk Perencanaan
Metode Transportasi Pemrograman Linear. Ketika permasalahan perencanaan agregat dipandang sebagai cara untuk mengalokasikan kapasitas operasi untuk memenuhi permintaan yang diprediksi, maka perencanaan agregat tersebut dapat dirumuskan dalam sebuah bentuk pemrograman linear.
Metode transportasi pemrograman linear (transportation method of linear programining) bukanlah sebuah pendekatan trial-and-error seperti diagram, tetapi lebih kepada menghasilkan rencana optimal untuk mengurangi biaya.
Metode transportasi ini juga fleksibel karena bisa menspesifikasi produksi reguler dan lembur pada setiap periode waktu, jumlah unit yang disubkontrak, shift tambahan, dan persediaan yang terbawa dan periode ke periode berikutnya.