• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE IMPLEMENTATION OF ANDRAGOGY-PEDAGOGY APPROACH IN LEARNING PROCESS AT LENTERA BANGSA COMMUNITY HOMESCHOOL AS AN OPTIMIZATION OF STUDENTS POTENCIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE IMPLEMENTATION OF ANDRAGOGY-PEDAGOGY APPROACH IN LEARNING PROCESS AT LENTERA BANGSA COMMUNITY HOMESCHOOL AS AN OPTIMIZATION OF STUDENTS POTENCIES"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

THE IMPLEMENTATION OF ANDRAGOGY-PEDAGOGY

APPROACH IN LEARNING PROCESS AT LENTERA

BANGSA COMMUNITY HOMESCHOOL AS AN

OPTIMIZATION OF STUDENTS’ POTENCIES

Tiffany Estherlita

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung

Jalan Terusan Jenderal Sudirman No.3, Baros, Cimahi Tengah, Cimahi, Jawa Barat 40526 E-mail : [email protected]

ABSTRACT

Each learner both children and adult is a complete human being who has a different self concept and learning motivation, experience, readiness to learn and learning orientation. The aim of this research is to optimizing the student potency by providing solutions to the academic learning program with a difference in the speed of learning (capture, understand and work) and motivation of each student in Lentera Bangsa Community Homeschool. The concept of this study is adopting the andragogy-pedagogy approach. The methods used in this research are brainstorming and observation. Data are collected by using observation and interview. This research resulted a concept of Andragogycal-pedagogical approach which is able to optimize the potency of students; and received a positive response from teachers, students and parents; so it will give a positive impact on the learning process and the increase of student’s motivation.

Keywords : andragogy-pedagogy approach, optimization of student’s potencies, difference in learning speed, learning process, student’s motivation, self-targeting.

ABSTRAK

Setiap peserta didik baik anak maupun manusia dewasa merupakan makhluk yang utuh yang memiliki konsep diri dan motivasi belajar, pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan potensi peserta didik dengan cara memberikan solusi pada program pembelajaran akademik dengan perbedaan kecepatan belajar (menangkap, memahami dan mengerjakan) dan motivasi setiap peserta didik di Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa. Konsep penelitian ini mengadopsi pendekatan andragodi-pedagogi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode pengungkapan pendapat dan observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan konsep pendekatan andragogi-pedagogi yang mampu mengoptimalisasikan potensi peserta didik, dan mendapat tanggapan yang positif dari guru, peserta didik dan orangtua, sehingga berdampak positif pada proses pembelajaran dan peningkatan motivasi peserta didik.

(2)

Kata kunci : pendekatan andragogi-pedagogi, pengoptimalisasian potensi peserta didik, perbedaan kecepatan belajar, proses pembelajaran, motivasi peserta didik, penentuan target mandiri.

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal pengoptimalisasian potensi peserta didik. Namun, sangat disayangkan hingga saat ini proses pendidikan yang dirancang sedemikian rupa masih belum dapat “mencetak” setiap peserta didik sebagai manusia yang memiliki nilai. Masih sangat banyak peserta didik yang kehilangan arah saat mereka menyelesaikan pendidikannya. Berdasarkan pengalaman dan hasil observasi pada proses pembelajaran di sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa, peneliti menemukan adanya masalah pada perbedaan kecepatan belajar (menangkap, memahami dan mengerjakan) dari setiap peserta didik dan motivasi belajar peserta didik sehingga membuat proses pembelajaran dengan pendekatan pedagogi menjadi kurang optimal. Adanya aktivitas belajar peserta didik yang kurang optimal, jelas mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran di sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa yang harus segera dicarikan solusinya. Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses pembelajaran di sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa tersebut maka dilakukanlah pendekatan andragogi-pedagogi. Karena, proses pembelajaran yang tepat diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengoptimalisasikan potensi yang ada dalam diri mereka masing-masing.

Pedagodi adalah seni dan ilmu mendidik anak. Pada konsep pendekatan ini seringkali pendidiklah yang dominan menjadi pusat pembelajaran. Segala aktivitas pembelajaran seperti perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi dari proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan peserta didik sering kali menjadi kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Pada beberapa metode pembelajaran yang berbasis klasikal, peserta didik dituntut untuk memiliki kecepatan belajar yang sama yang diukur berdasarkan standar Rancangan Program Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat mengacu pada sebuah kurikulum. Pada sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa, peneliti menemukan bahwa pendekatan pedagogi tidak sepenuhnya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, dikarenakan setiap anak atau individu memiliki kecepatan belajar (menangkap dan mengerjakan) yang berbeda dan tidak dapat diukur dalam standar yang sama.

(3)

Pada dasarnya memang andragogi merupakan seni dan ilmu yang digunakan untuk membantu orang dewasa belajar. Knowles dalam Jarvis (2004) memiliki asumsi sebagai berikut : (1) Konsep diri dan motivasi untuk belajar, orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti. (2) Konsep pengalaman, pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas. (3) Kesiapan belajar, orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya. (4) Orientasi belajar, belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya. Peneliti merasa bahwa pendekatan andragogi dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa. Karena, setiap anak merupakan individu yang utuh yang memiliki konsep diri dan motivasi belajar, memiliki pengalaman dalam kegiatan sehari-harinya, akan memiliki minat yang lebih pada pokok-pokok bahasan yang mempunyai relevansi langsung dengan kehidupan pribadinya, dan mampu belajar dengan orientasi penyelesaian masalah.

Penerapan konsep belajar yang menggabungkan dua model pendekatan, yaitu pendekatan andragogi dan pendekatan pedagogi dirasa mampu menjadi sebuah formula yang baik dalam proses pembelajaran dan akan memberikan dampak positif jika masing-masing dikombinasikan dengan komposisi yang tepat. Pendidik dan peserta didik mampu saling melengkapi dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mengurangi dampak negatif dari kesalahan program pembelajaran yang berpotensi membuat salah satu pihak merasa tertekan karena tidak tercapainya tujuan dari program pembelajaran tersebut.

Pendekatan andragogi-pedagogi yang diterapkan dalam sekolah rumah komunitas Lentera Bangsa menekankan bahwa setiap individu, baik pendidik maupun peserta didik berhak menikmati dan merasa nyaman dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan ditempat ini. Pendidik yang memahami kebutuhan peserta didik bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar (menangkap, memahami dan mengerjakan) yang berbeda satu dengan yang lainnya dan memiliki minat yang berbeda-beda pada setiap mata pelajaran tidak dapat menyamaratakan setiap anak pada sebuah ukuran atau standar yang sama. Maka, peserta didik anak dapat belajar dengan cara yang mereka sukai sendiri dan pendidik tidak perlu memaksa peserta didik ada pada level yang sama dalam mata pelajaran yang sama dengan peserta didik lainnya. Sehingga setiap pendidik dan peserta didik mampu mengukur kemampuan atau kapasitas peserta didik tersebut.

(4)

METODE

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode experimental design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta didik level 3 di Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa periode 2015-2016. Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive. Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya pada peserta didik level 3 di Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa periode 2015-2016. Sampel penelitian ini yaitu level 3 yang berjumlah 8 orang.

Identifikasi Kebutuhan Program

Program pembelajaran berbasis pendekatan andragogi-pedagogi ini disusun sedemikian rupa agar proses pembelajaran di Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa dapat berlangsung secara maksimal sesuai dengan kondisi dan kebutuhan proses belajar tersebut guna menunjang pengoptimalisasian potensi peserta didik.

Penyusunan Rencana Program

Secara terperinci tahap perencanaan dalam penelitian ini yaitu : 1. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

2. Merencanakan pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.

3. Memilih bahan pelajaran yang sesuai.

4. Menentukan skenario pembelajaran dengan model pendekatan andagrogi-pedagogi. 5. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.

6. Menyusun lembar kerja (worksheet). 7. Menyusun format evaluasi.

8. Menyusun format observasi pembelajaran.

Sosialisasi Program

Tahapan sosialisasi program pendekatan andragogi-pedagogi pada proses pembelajaran di Sekolah Rumah Lentera Bangsa ini yaitu :

1. Mengemukakan masalah yang ditemukan peneliti kepada tim manajemen dan guru yang bersangkutan.

(5)

2. Mengemukakan alternatif pemecahan masalah kepada tim manajemen dan guru yang bersangkutan.

3. Mendiskusikan program pembelajaran berbasis pendekatan andragogi-pedagogi kepada tim manajemen dan guru yang bersangkutan.

4. Memberikan informasi tentang penetapan program pembelajaran kepada orangtua peserta didik.

Pelaksanaan dan Evaluasi

Dalam tahap pelaksanaan, peneliti memberi tindakan penelitian ini dengan indikator adanya peningkatan hasil belajar dan peningkatan motivasi belajar peserta didik. Tindakan yang dilaksanakan yang mengacu pada skenario pembelajaran (rencana pembelajaran), yaitu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan andragogi-pedagogi. Tahapan pelaksanaan tindakan yang dilakukan yaitu sebagai berikut: memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan target pembelajarannya masing-masing, memonitoring segala macam bentuk kondisi dan potensi selama proses pembelajaran berlangsung, mengevaluasi proses pembelajaran.

Proses evaluasi program yang dilakukan peneliti berupa wawancara dan diskusi dengan guru dan orangtua peserta didik, serta pengumpulan data hasil observasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Andragogi-Pedagogi pada Proses Pembelajaran sebagai Pengoptimalisasian Potensi Peserta Didik

Konsep andragogi-pedagogi yang diterapkan dalam proses pembelajaran Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa tetap mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan Kurikulum Nasional 2013, dimana setiap guru kelas maupun guru bidang studi dibebaskan untuk merancang atau menyusun Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Media pembelajaran dan Sumber Belajar berdasarkan Materi Pokok dan Tujuan Pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kelas maupun kebutuhan masing-masing anak. Berikut jadwal pembelajaran level 3 Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa dalam satu bulan :

(6)

Hari Minggu

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

1

 Morning Dew  PKN  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Bahasa Inggris  Fruit Time  Komputer  Eksperimen  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Bahasa Indonesia  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Matematika  Fruit Time  Mandarin  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Motivation day  Cinta Bangsa  Profil/Parents Class  Target Time  Evaluasi  Makan Siang

2

 Morning Dew  Social Study  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Bahasa Inggris  Fruit Time  Komputer  IPA  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Bahasa Indonesia  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Matematika  Fruit Time  Mandarin  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Motivation  Olahraga  Perencanaan Kewirausahaan  Target Time  Evaluasi  Makan Siang

3

 Morning Dew  PKN  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Bahasa Inggris  Fruit Time  Komputer  IPA  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Presentasi  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Matematika  Fruit Time  Mandarin  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Kelas Motivasi  Kewirausahaan  Target Time  Evaluasi  Makan Siang

4

 Morning Dew  IPS  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Bahasa Inggris  Fruit Time  Komputer  IPA  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Bahasa Indonesia  Fruit Time  Matematika  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Morning Dew  Matematika  Fruit Time  Mandarin  Target Time  Evaluasi  Makan Siang  Study Tour/Outing

(7)

Secara rinci deskripsi masing-masing kegiatan pembelajaran :

Tabel 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Morning Dew Kegiatan renungan pagi yang berupa diskusi yang bersumber pada buku renungan, kitab suci dan dasar-dasar pembangunan karakter dan moral yang diakhiri dengan komitmen perilaku menyenangkan dalam satu hari tersebut.

30 Menit

Fruit Time Waktu wajib makan buah. 15 Menit

Target Time Waktu penentuan target pembelajaran pada mata pelajaran wajib maupun mata pelajaran pengembangan skill yang akan dikerjakan masing-masing peserta didik pada hari selanjutnya.

15 Menit

Evaluasi Akhir kegiatan belajar yang ditutup dengan pembahasan/evaluasi kegiatan belajar dalam satu hari (materi pembelajaran, nilai karakter yang dipelajari, masalah yang terjadi).

20 Menit

PKN Mata pelajaran wajib Pendidikan Kewarganegaraan (berupa lembar kerja, soal latihan, diskusi, mind map, observasi dan permainan).

60 Menit

Matematika Mata pelajaran wajib Matematika (berupa lembar kerja, soal latihan, diskusi, pemecahan masalah dan permainan).

60 Menit

IPA Mata pelajaran wajib Ilmu Pengetahuan Alam (berupa lembar kerja, soal latihan, diskusi, observasi, mind map, eksperimen dan permainan).

60 Menit

Bahasa Inggris Mata pelajaran pengembangan skill dalam berbahasa Inggris (berupa lembar kerja, soal latihan, diskusi, percakapan dan permainan).

60 Menit

Bahasa Indonesia Mata pelajaran wajib Bahasa Indonesia (berupa lembar kerja, soal latihan, diskusi, presentasi dan permainan).

60 Menit

Mandarin Mata pelajaran pengembangan skill dalam berbahasa Mandarin (berupa lembar kerja, diskusi, percakapan dan permainan).

60 Menit

(8)

soal latihan, diskusi, pemecahan masalah, observasi, mind map, studi lingkungan dan permainan).

Eksperimen Kegiatan pembelajaran berbasis percobaan dalam bidang ilmu pengetahuan.

60 Menit

Social Study Kegiatan pembelajaran berbasis studi lingkungan dalam bidang ilmu sosial.

60 Menit

Presentasi Kegiatan pembelajaran dengan mempresentasikan hasil penelitian, hasil kegiatan ataupun deskripsi kegiatan atau objek.

60 Menit

Kelas Motivasi Kegiatan bersama berupa diskusi, pemecahan masalah, dan renungan bersama yang bertujuan memberi nilai moral, penanaman karakter dan memotivasi peserta didik.

30 Menit

Cinta Bangsa Kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air yang dikemas secara kreatif dan interaktif.

60 Menit

Olahraga Kegiatan yang dapat menjaga dan melatih kebugaran fisik. 30 Menit

Profil/Parents’ Day - Profil day : kegiatan pembelajaran mengenai profil (pekerjaan, keahlian) seseorang dengan mengundang narasumber yang bertujuan untuk memotivasi dan menanamkan nilai daya juang peserta didik. - Parents’ day : kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh salah satu orangtua peserta didik yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga peserta didik terhadap orangtuanya dan memberikan kesempatan kepada orangtua untuk turut serta dalam program pembelajaran.

90 Menit

Perencanaan Kewirausahaan

Kegiatan merencenakan secara matang sebuah usaha sederhana yang mampu dikelola peserta didik.

60 Menit

Kewirausahaan Pelaksanaan usaha. 90 Menit

Study Tour/Outing Kegiatan kunjungan peserta didik pada tempat yang mampu meberikan nilai pembelajaran.

Full Day

Free Time Waktu bebas yang peserta didik dapatkan jika sudah menyesesaikan target hariannya (berupa membantu teman, membaca, menggambar,

(9)

bermain permainan edukatif).

Pada proses pembelajaran di Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa setiap peserta didik diberikan modul-modul pembelajaran untuk mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pengembangan skill yang harus diselesaikan. Peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan target materi pembelajaran yang harus mereka selesaikan setiap harinya dengan minimal satu lembar kerja setiap hari untuk satu mata pelajaran yang dijadwalkan. Setiap peserta didik harus menyelesaikan target yang sudah mereka tentukan pada hari itu, jika pada batas waktu mereka tidak dapat menyelesaikan target tersebut maka mereka harus menambah waktu pelajaran hingga targetnya tercapai, jika masih tidak selesai dalam waktu yang guru anggap sudah terlalu lama mereka harus membawa lembar kerja tersebut kerumah sebagai pekerjaan rumah. Jika peserta didik mampu menyelesaikan targetnya dengan baik, maka peserta didik tidak perlu diberi tugas pekerjaan rumah kecuali itu atas dasar permintaan peserta didik atau ada kondisi dimana guru melihat bahwa peserta didik tersebut perlu diberi tugas tambahan. Dengan penentuan target pembelajaran secara mandiri oleh peserta didik, peserta didik dapat megukur, bertanggungjawab dan menyesuaikan kemampuannya sesuai kecepatan belajar mereka masing-masing.

Adapun Indikator Penilaian Hasil Belajar ditetapkan seperti terdapat dalam tabel 3.

Tabel 3. Indikator Penilaian Hasil Belajar

Indikator Penilaian Hasil Belajar

Keterangan

Worksheet Penilaian pada semua kegiatan belajar yang berupa lembar kerja, latihan soal, hasil observasi, studi sosial, presentasi, eksperimen/percobaan, tugas saat pelaksanaan kegiatan outing/kunjungan keluar dan diskusi.

Pra Ujian Tengah Semester

Penilaian pada hasil pengerjaan soal-soal latihan yang dibuat mirip dengan soal Ujian Tengah Semester dengan tujuan agar peserta didik lebih siap dalam hal memahami bentuk soal dan materi Ujian Tengah Semester.

(10)

Ujian Tengah Semester Penilaian pada hasil pengerjaan soal-soal latihan yang dibuat berdasarkan Materi Pokok dan Tujuan Pembelajaran pada setiap mata pelajaran dalam waktu kurang lebih 3 bulan.

Pra Ujian Akhir Semester

Penilaian pada hasil pengerjaan soal-soal latihan yang dibuat mirip dengan soal Ujian Akhir Semester dengan tujuan agar peserta didik lebih siap dalam hal memahami bentuk soal dan materi Ujian Akhir Semester.

Ujian Akhir Semester Penilaian pada hasil pengerjaan soal-soal latihan yang dibuat berdasarkan Materi Pokok dan Tujuan Pembelajaran pada setiap mata pelajaran dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

Ujian Akhir Semester Proyek

Penilaian pada hasil pengerjaan tugas proyek yang dikerjakan dalam pendampingan orangtua, yang bertujuan mengasah kreativitas dan kemampuan anak dalam memahami materi pembelajaran dalam waktu kurang lebih 6 bulan.

Fun Evaluation Penilaian pada hasil pengerjaan soal-soal latihan yang dibuat dengan tujuan untuk mengkondisikan anak dalam situasi ujian formal, namun dengan soal-soal yang ringan, kreatif dan menyenangkan untuk dikerjakan.

Dengan konsep penentuan target mandiri oleh peserta didik maka ditemukan bahwa setiap laju pengerjaan materi peserta didik akan selalu berbeda satu dengan yang lainnya, maka berbeda pula waktu pelakasanaan indikator-indikator penilaian hasil belajar setiap peserta didik. Maka ditetapkan bahwa setiap peserta didik dapat menyelesaikan worksheet dan melaksanakan Pra Ujian Tengah Semester, Ujian Tengah Semester, Pra Ujian Akhir Semester, dan Ujian Akhir Semester sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Namun, untuk pelaksanaan Ujian Akhir Semester Proyek dan Fun Evaluation harus dilaksanakan pada waktu yang sudah ditetapkan dan secara bersama-sama.

(11)

Disamping itu setiap orangtua dituntut untuk mendampingi dan memberikan fasilitas untuk pengembangan bakat atau potensi setiap peserta didik dan wajib mengadakan komunikasi dua arah yang baik dengan pihak sekolah guna memonitoring program pengembangan bakat peserta didik. Pihak sekolah juga mewajibkan setiap peserta didik untuk memilih minimal satu jenis ekskul wajib yang disediakan sekolah.

Tanggapan Guru, Peserta Didik dan Orangtua

Mengacu pada hasil observasi dan wawancara terhadap guru, pelaksanaan konsep pendekatan andragogi-pedagogi pada proses pembelajaran memberikan gambaran bahwa guru sudah mampu melakukan manajemen kelas dengan baik. Namun, dalam beberapa waktu tertentu ditemukan bahwa guru merasa sedikit sulit dengan perbedaan kecepatan belajar setiap peserta didik saat harus menyampaikan beberapa materi yang harus disampaikan secara klasikal .

Pada konsep ini peserta didik merasa lebih termotivasi untuk dapat menyelesaikan target mereka dengan cepat, karena secara tidak sadar mereka berkompetisi satu dengan yang lainnya. Namun, guru harus mampu peka dan tetap memegang kontrol dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik benar-benar paham dengan materi pembelajaran dan tidak hanya mengejar kecepatan.

Dalam hal ini orangtua dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran masing-masing anaknya. Bagi anak-anak yang perlu pendampingan khusus untuk menyelesaikan targetnya, orangtua mampu berkontribusi langsung dalam pendampingan proses pembelajaran anak mereka dirumah.

KESIMPULAN, HAMBATAN DAN SARAN

Konsep andragogi-pedagogi yang diterapkan dalam proses pembelajaran Sekolah Rumah Komunitas Lentera Bangsa memberikan dampak positif bagi penyelesaian masalah perbedaan kecepatan belajar dan motivasi setiap peserta didik. Sehingga setiap peserta didik mampu menyesuaikan target pembelajaran dengan kemampuan mereka masing-masing. Hal ini membuat peserta didik, orangtua dan guru tidak tertekan dengan tidak tercapainya suatu target pembelajaran pada beberapa peserta didik dalam satu waktu yang sama, sehingga peserta didik, orangtua dan guru mampu lebih fokus untuk menyediakan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik dan pada hal-hal yang mampu mengembangkan potensi peserta didik.

(12)

Adapun hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan program pendekatan andragogi-pedagogi dalam proses pembelajaran ini :

1. Beberapa peserta didik yang belum begitu memahami materi pembelajaran cenderung ingin berkompetisi untuk menjadi yang paling cepat.

2. Untuk peserta didik yang mampu secara akademik namun orientasinya tidak berdasarkan goal oriented cenderung tidak ingin menyelesaikan banyak materi dalam satu kali pembelajaran.

3. Kesulitan yang dialami pendidik saat ada materi pembelajaran yang membutuhkan penjelasan model klasikal dikarenakan berbedanya materi setiap peserta didik sesuai dengan kecepatan belajarnya.

4. Orangtua yang menginginkan anaknya lebih unggul dibanding teman-temannya cenderung ingin ikut menetapkan target pada proses pembelajaran anaknya.

Berdasarkan pada analisis dan pembahasan hasil temuan pada penelitian, maka peneliti mengemukan beberapa saran bagi para peneliti selanjutnya sebagai berikut :

1. Diharapkan penelitian mengenai model pembelajaran dengan pendekatan andragogi-pedagogi ini dapat terus dikembangkan dengan menambah model-model pembelajaran yang kreatif dan interaktif sesuai dengan kebutuhan dalam semua aspek proses pembelajaran tersebut.

2. Setiap pendidik diharapkan mampu menguasai seluruh materi dan memiliki kemampuan untuk merancang rencana pembelajaran yang kreatif dan interaktif sehingga cakap dalam pelaksanaan program tersebut.

3. Perlu diadakan sosialisasi mendalam kepada pihak orangtua berkaitan dengan program pembelajaran dengan pendekatan andragogi-pedagogi ini agar semua orangtua mampu memahami apa yang menjadi landasan program ini berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

Trifonas, Peter Pericles. 2000. Revolutionary pedagogies: cultural politics, instituting

education, and the discourse of theor. London : Routledge.

Beard, Colin (Colin M.). 2010. The experiential learning toolkit : blending practice with

(13)

Jarvis, Peter. 2004. Adult Education and Lifelong Learning 3rd Edition Teory and Practice. London : RoutledgeFalmer.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum anda akan membuat jaringan network yang sebenarnya disarankan Anda membuat rancangan terkebih dahulu agar jaringan yang dibuat sesuai dengan apa yang diharapkan dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merubah konseptual siswa pada subpokok bahasan luas permukaan dan volume kubus dan balok di kelas VIII A SMP Negeri 1 Jelbuk.. Penelitian

• Finite forms are those which potentially show marking for tense (present or past), mood (indicative, imperative, subjunctive), and agreement with the subject person (first,

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan tentang Kunci Kombinasi Dengan Menggunakan Dipswitch, yang dijalankan atau diaktifkan dengan memasukkan suatu kode pada dipswitch

adalah alat bantu guru dalam pada proses pembelajaran dengan fungsi yang sama.. seperti alat sebenarnya, untuk membantu siswa agar lebih mudah

Metode penelitian semu adalah metode yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari ”sesuatu” yang dikenakan pada subjek penelitian, dalam keadaan yang tidak

Dimana Komputer merupakan suatu alat yang dapat bekerja dengan cepat dan memiliki kesalahan yang relatif kecil. Maka dibuatlah suatu aplikasi untuk membantu dalam menerapkan

Dalam hal ini O‟Ne il (2001:24-25) mengkritik teori penggolongan ideologi pendidikan dari pendahulunya itu memiliki empat kelemahan utama: pertama, bahwa