PELAYANAN CANCER
DI ERA JKN
www.bpjs-kesehatan.go.id
dr. Herman Dinata M, AAAK
TUGAS BPJS KESEHATAN DALAM JKN
2
- Membayarkan manfaat
- Membuat
kesepakatan
dengan faskes
- Membuat atau menghentikan kontrak dengan faskes
- Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program
- Memberikan
manfaat
kepada seluruh peserta- Membentuk cadangan teknis sesuai standar praktik aktuaria
- Melakukan dan/atau menerima
pendaftaran peserta
- Memberikan nomor identitas tunggal - Melakukan pengawasan dan
pemeriksaan kepatuhan
- Mengenakan sanksi admisnistrasif - Melaporkan ketidakpatuhan
- Memungut & mengumpulkan
iuran
- Menagih pembayaran iuran - Mengelola dan mengembangkan
DJS
- Melakukan pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan
- Mengenakan sanksi admisnistrasif - Melaporkan ketidakpatuhan
3
PROFESIONALISME
PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN
PESERTA
BPJS KESEHATAN
FASKES
REGULATOR
Profesional
dalam
menyelenggarakan JKN
dengan mengembangkan
sistem pelayanan
kesehatan, sistem kendali
mutu pelayanan dan
sistem pembayaran
Profesional
dalam membuat
dan supervisi pelaksanaan
regulasi
tentang
pola dan
besaran tarif
, besaran
iuran,, paket benefit, dll
Hak &
Asuransi
Benefit
Luas
Terbatas
Pintu Masuk
Sempit
Lebar
Kepesertaan
Wajib
Sukarela
Prinsip
Kebutuhan
Keinginan
Asuransi
Sosial
Komersial
Hubungan antara Pasien,
Pembayar, PPK
Historical
Traditional Insurance
Modern
Pelkes
PPK
Pasien
Rp
Pasien
Organized
Intermediary
PPK
MS
$
$
Locus of Risk
Pembayar
PPK
Pasien
Pelkes
$
$
Pembiayaan pelayanan kesehatan
dengan sistem kapitasi dan
fee-for-service
Potensi
supplier-induced-demand
tinggi
Pembayaran Out of Pocket
Tidak mendorong efisiensi
pembiayaan kesehatan menggunakan
sistem kapitasi dan
INA CBG’s
Terdapat
pembagian risiko
finansial
antara Faskes dengan
pembayar
Pembayaran 15 hari kerja
Mendorong efisiensi
PRA JKN
JKN
DAMPAK
PERUBAHAN POLA PELAYANAN KESEHATAN
ASPEK PELAYANAN KESEHATAN
Keluhan Faskes (manajemen dan tenaga kesehatan)
Keluhan peserta
Mutu pelayanan ?
8
Jumlah FKTP bertambah sebanyak 3,572 atau
22% dari awal tahun 2014
Rasio Dokter peserta ideal 1 : 5.000
Distribusi Faskes Belum Merata
DOKTER PRAKTIK PERORANGAN 22% KLINIK PRATAMA 15% PUSKESMAS 50% RS D PRATAMA 0% KLINIK POLRI 3% KLINIK TNI 4% PRAKTIK DOKTER GIGI 6%
PENAMBAHAN FKTP KERJASAMA
Trend Pertumbuhan FKTP
15,420 16,053 17,492 17,673 18,347 18,510 16,047 16,831 18,437 18,644 19,436 19,619 14500 15500 16500 17500 18500 19500 20500Jan 14 Juni 14 Des 14 Jan 15 Jun 15 Sep 15
Juml ah F aske s Bulan TOTAL TANPA DRG TOTAL DENGAN DRG 18.547 19,657
9
JUMLAH FASKES RUJUKAN
DATA BUK
Tgl 6 Okt-2015SUDAH KERJA SAMA DENGAN
BPJS KESEHATAN
A B C D A B C D
1 Pemerintah Pusat a. Kementerian
a.1 Kementerian Kesehatan 11 2 1 15 4 33
a.2 Kementerian Pendidikan 2 1 1 4
a.3 Kementerian Pertahanan 1 1
b. TNI b.1 AD 1 9 22 37 69 b.2 AL 1 3 6 10 1 21 b.3 AU 3 5 8 1 17 c. Polri 1 4 22 13 40 2 Pemerintah Daerah a. Pemerintah Provinsi 6 27 11 21 16 16 6 2 13 118 b. Pemerintah Kab/Kota 1 114 272 132 1 5 2 2 23 552 3 Swasta a. Laba 84 264 312 1 11 83 26 52 833 b. Nirlaba 7 23 36 4 4 74 c. BUMN/BUMD* 3 23 15 2 43 21 258 651 584 34 37 95 35 90 1.805 RS UMUM RS KHUSUS KLINI K N O KEPEMILIKAN JENIS TOTAL TOTAL
Realisasi Kerja Sama: 70%
Target 2016: 80%
1 Pemerintah Pusat - Kementerian 43 38 88 - TNI 125 107 86 - Polri 42 40 95 2 Pemerintah Daerah 673 634 94 3 Swasta 1.509 855 57 - BUMN/BUMD* 63 41 65 2.455 1.715 70 TOTAL No KEPEMILIKAN RS Online (16-10-2015) BPJS Kesehatan % Kerja samawww.bpjs-kesehatan.go.id
10
PENAMBAHAN FKRTL KERJASAMA
-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 FKRTL Kerja Sama FKRTL Swasta
FKRTL
Des-13
Mar-14
Jun-14
Sep-14
Des-14
Mar-15
Jun-15
Sep-15
FKRTL Kerja Sama
1.109
1.441
1.551
1.592
1.681
1.739
1.783
1.815
FKRTL Swasta
346
557
586
617
652
821
853
865
Ket : Tidak termasuk Klinik Utama
48% dari FKRTL yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah milik swasta
57% dari FKRTL milik swasta yang terdaftar sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
11
PEMBAYARAN BIAYA MANFAAT RUJUKAN
s.d September 2015
Pelayanan Tingkat Pertama, 8,2 91,241 Pelayanan Rujukan, 3 3,066,554Biaya Pelayanan Rujukan
• 36% pelayanan katastropik
• 11% penyakit kronis
• 8% penyakit infeksi
• 7% pelayanan kehamilan dan
persalinan
KASUS BIAYA (Rp)
1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 12,148,505 2,308,758,482,573 2 PROSEDUR DIALISIS 1,307,544 1,294,285,689,329
3 PROSEDUR OPERASI KATARAK 59,480 351,039,006,462 4 PROSEDUR REHABILITASI 717,987 205,966,879,568 5PROSEDUR THERAPI FISIK DAN PROSEDUR
KECIL MUSKULOSKLETAL 1,009,487 176,197,850,305
6 PROSEDUR ULTRASOUND GINEKOLOGIK 532,420 174,653,456,459 7 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1,099,546 163,031,843,098 8 PROSEDUR RADIOTERAPI 134,659 157,254,259,900 9 PERAWATAN LUKA 715,171 145,584,447,577
10 PROSEDUR ULTRASOUND LAIN-LAIN 300,167 127,257,701,156
NO GRUP CBGS Rawat Jalan
KASUS BIAYA (Rp) 1 OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 242.995 1.157.057.364.478 2PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN
PARASIT LAIN-LAIN 186.098 663.378.113.113 3DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN
LAIN-LAIN 166.101 628.524.818.218 4 KEGAGALAN JANTUNG 88.709 558.743.133.343 5 INFEKSI NON BAKTERI 172.896 432.882.929.690 6NYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS
LAIN-LAIN 147.860 402.793.639.854 7 PERSALINAN VAGINAL 167.340 397.872.854.222 8PROSEDUR KARDIOVASKULAR
PERKUTAN 7.222 396.805.290.642 9SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING
COUGH 73.173 393.715.942.501 10 HIPERTENSI 81.866 357.870.635.334 NO GROUP CBGS Rawat Inap
10 CBGs Terbanyak
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
Jan 2014 s/d Agustus 2015
Sumber : Laporan Manajemen Des 2014 &
Agustus 2015
Biaya pelkes
Tahun 2014 sebesar Rp 42,6 T
Tahun 2015 s.d Agustus sebesar
Rp. 36,4 T
12
ANIMO PENDAFTARAN
PESERTA SANGAT BESAR
UTILISASI PELKES
MENINGKAT
2014
PEMANFAATAN JKN
OLEH PESERTA
Kunjungan Rawat Jalan Tingkat
Pertama
1.
Tahun 2014 sebanyak 61.7 Juta
2.
S.d Agustus 2015 sebanyak 66,1 Juta
13
127,8 Juta kunjungan ke
Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Kasus Rawat Inap Tingkat Pertama
1.
Tahun 2014 sebanyak 511 Ribu pasien
2. S.d Agustus 2015 sebanyak 809 Ribu pasien
1,4 Juta pasien Rawat Inap
di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
1.
Tahun 2014 sebanyak 21,3 Juta
2. S.d Agustus 2015 sebanyak 25,4 Juta
Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan
1.
Tahun 2014 sebanyak 4.2 Juta pasien
2. S.d Agustus 2015 sebanyak 4.09 Juta pasien
46,7 Juta pasien Rawat Jalan
dan 8,12 Juta pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAN
PELAYANAN KANKER
1. UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3. Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah direvisi
menjadi Perpres No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2013
4. Permenkes No 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
5. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan
8. Permenkes No. 27 Tahun 2014
1
tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBG’s
9. Permenkes No. 28 Tahun 2014
2
tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN
10. Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
15
LANDASAN HUKUM PELAYANAN
DAN PEMBAYARAN KANKER
1. Permenkes No 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan obat berdasarkan e-catalog
2. Kepmenkes No. 328/Menkes/SK/VIII/2013 tentang Formularium Nasional
3. Kepmenkes No. 159/Menkes/SK/V/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional
4. Kepmenkes No.
HK.02.02/Menkes/363/2015
tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium
Nasional
5. Keputusan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Nomor HK.02/03/III/1346/2014 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan Fornas
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No
02.02/MENKES/524/2015 tentang Pedoman
penyusunan dan penerapan formularium nasional.
16
LANDASAN HUKUM PELAYANAN
OBAT KANKER
METODE PEMBAYARAN
DI FKRTL
METO
DE
PEM
BAY
ARAN
INA CBG’S
KONSULTASI
AKOMODASI, ALKES, OBAT, DLL
TINDAKAN MEDIS (OPERASI DAN NON
OPERASI)
DI LUAR PAKET
INACBG’S
1. OBAT ANTIKANKER
2. ALAT BANTU KESEHATAN
3. OBAT KRONIS NON STABIL
4. AMBULANS
5. CAPD
Permenkes No 59/2014
17
BESARAN TARIF
SESUAI KELAS RS
BESARAN TARIF
TIDAK
MENGACU
KEPADA KELAS
RS
Sistem Pembayaran Pelayanan Obat
Permenkes No.59 Tahun 2014
FKTP
Kapitasi
Non Kapitasi
Obat PRB*
FKRTL
INA CBGs
Non INA
CBGs
Obat Kronis
Non Stabil*
Obat
Kemoterapi*
Obat Top Up
Hemofilia**
Special drugs yang masuk paket INA-CBG’s adalah obat Thalasemia (Deferiprone, Deferasirox
dan Deferoksamin), Albumin dan Streptokinase
* Pembayaran secara Fee For Services
21
PELAYANAN OBAT KEMOTERAPI
Permenkes Nomor 59 Tahun 2014
• Pemberian obat untuk kemoterapi, thalassemia, dan hemophilia dilakukan di
fasilitas kesehatan
tingkat III
.
• Fasilitas kesehatan tingkat II dapat memberikan obat kemoterapi, thalassemia, dan hemofilia
dengan
mempertimbangkan kemampuan fasilitas kesehatan dan kompetensi sumber daya
manusia
kesehatan.
Kep. Dirjen Binfar Nomor HK. 02.03/III/1346/2014 tentang
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
• Peresepan obat anti kanker
hanya boleh dilakukan oleh Dokter Ahli Onkologi/Spesialis Konsultan
Bidang Onkologi dan harus dilengkapi dengan protokol terapi dari dokter yang merawat
dan telah disetujui oleh Tim Onkologi (Cancer/Tumor Board), kecuali obat goserelin asetat dan
leuprorelin asetat untuk terapi endometriosis dapat diresepkan langsung oleh Dokter
Ahli Obstetri dan Ginekologi.
• Untuk Rumah Sakit yang memiliki Dokter Ahli Onkologi/Spesialis Konsultan Bidang Onkologi, maka
peresepan obat anti kanker dapat diberikan oleh dokter tersebut dengan persetujuan Tim Onkologi
(Cancer/Tumor Board).
• Untuk Rumah Sakit yang tidak memiliki Dokter Ahli Onkologi/Spesialis Konsultan Bidang
Onkologi, maka keputusan peresepan pertama obat anti kanker harus dilakukan oleh Rumah Sakit
yang memiliki Dokter Ahli Onkologi/Spesialis Konsultan Bidang Onkologi. Peresepan selanjutnya
dapat diberikan oleh dokter spesialis di Rumah Sakit tersebut sesuai rekomendasi dan persetujuan
Tim Onkologi (Cancer/Tumor Board)
SK MENKES NO
02.02/MENKES/524/2015
• PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN
FORMULARIUM NASIONAL
• Pemberian obat dilakukan di faskes tingkat III atau
tingkat II
• Tim onkologi dokter ahli onkologi, perawat
onkologi, apoteker yg dididik utk khemo/
• Fasilitas untuk peracikan obat khemo (Laminary flow)
• Ruang Isolasi untuk pasien khemo
• Protap penyimpanan, pengelolaan, dan
penatalaksanaan khemoth serta pengelolaan limbah
khemo
SK MENKES NO
02.02/MENKES/524/2015
• Obat Khemoth Non cancer
• Dokter ahli yang sesuai dgn bidangnya
• Goserelin asetat dan leuprorelin
endometriosis obgyn
• Metotrexat rheumatoid arthritis
spesialis reumatologi
Permenkes 59/2014 pasal 22
PEMBAYARAN OBAT KEMOTERAPI
24
Pembiayaan pelayanan kemoterapi =
tariff INA CBG’s sesuai diagnose dan prosedur
ditambah
harga obat kemoterapi sesuai e-catalog*
Larangan menarik iur biaya
PMK No. 28
Th 2014
• Penggunaan obat
di luar Formularium nasional
di
FKRTL hanya dimungkinkan setelah mendapat
rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi
dengan persetujuan Komite Medik atau
Kepala/Direktur Rumah Sakit yang biayanya sudah
termasuk dalam tarif INA CBGs dan
tidak boleh
dibebankan kepada peserta
.
25
Fasilitas kesehatan
tidak diperbolehkan meminta iur
biaya
kepada peserta selama mendapatkan
manfaat pelayanan kesehatan sesuai dengan
UTILISASI PENYAKIT KANKER
DALAM PROGRAM JKN
10 GROUP CBG’S
RAWAT JALAN
BERBIAYA TERBESAR
27
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 12.454.024 2.405.342.648.053 193.138 2 PROSEDUR DIALISIS 1.505.531 1.504.747.365.586 999.479
3 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1.402.849 211.124.822.974 150.497 4 PROSEDUR REHABILITASI 647.020 197.782.289.103 305.682 5 PROSEDUR RADIOTERAPI 131.856 150.439.072.500 1.140.935 6 PERAWATAN LUKA 718.026 149.460.910.578 208.155 7
PROSEDUR THERAPI FISIK DAN
PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL 809.040 146.698.188.351 181.324
8 PENYAKIT KRONIS BESAR LAIN-LAIN 613.239 145.270.110.297 236.890 9 PROSEDUR OPERASI KATARAK 31.281 137.810.350.974 4.405.561 10 PROSEDUR ULTRASOUND GINEKOLOGIK 478.608 114.117.557.142 238.436
TAHUN 2014 GROUP CBGS
NO
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST
1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 12.148.505 2.308.758.482.573 190.045 2 PROSEDUR DIALISIS 1.307.544 1.294.285.689.329 989.860
3 PROSEDUR OPERASI KATARAK 59.480 351.039.006.462 5.901.799 4 PROSEDUR REHABILITASI 717.987 205.966.879.568 286.867 5 PROSEDUR THERAPI FISIK DAN
PROSEDUR KECIL MUSKULOSKLETAL 1.009.487 176.197.850.305 174.542 6 PROSEDUR ULTRASOUND
GINEKOLOGIK 532.420 174.653.456.459 328.037
7 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1.099.546 163.031.843.098 148.272 8 PROSEDUR RADIOTERAPI 134.659 157.254.259.900 1.167.796 9 PERAWATAN LUKA 715.171 145.584.447.577 203.566
10 PROSEDUR ULTRASOUND LAIN-LAIN 300.167 127.257.701.156 423.956
NO GRUP CBGS TAHUN 2015
10 GROUP CBG’S
RAWAT INAP
BERBIAYA TERBESAR
28
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST1
OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 297,781 1,422,116,110,798 4,775,711 2
DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN
LAIN-LAIN 212,165 821,138,586,134 3,870,283 3
KEGAGALAN JANTUNG 115,331 819,865,777,967 7,108,807 4
PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN
PARASIT LAIN-LAIN 207,815 746,053,922,119 3,589,991 5
PERSALINAN VAGINAL 283,083 686,964,858,020 2,426,726 6
NYERI ABDOMEN &
GASTROENTERITIS LAIN-LAIN 209,773 660,059,867,293 3,146,543 7
HIPERTENSI 121,831 561,498,562,917 4,608,832 8
SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING
COUGH 91,669 515,333,849,353 5,621,681 9
PERADANGAN DAN INFEKSI
PERNAFASAN 89,549 491,740,271,432 5,491,298 10
INFEKSI NON BAKTERI 155,830 429,496,259,600 2,756,185
NO GROUP CBGS TAHUN 2014
KASUS BIAYA (Rp) UNIT COST 1 OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR 242.995 1.157.057.364.478 4.761.651 2 PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN
PARASIT LAIN-LAIN 186.098 663.378.113.113 3.564.671 3 DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN
LAIN-LAIN 166.101 628.524.818.218 3.783.992 4 KEGAGALAN JANTUNG 88.709 558.743.133.343 6.298.607 5 INFEKSI NON BAKTERI 172.896 432.882.929.690 2.503.719 6 NYERI ABDOMEN &
GASTROENTERITIS LAIN-LAIN 147.860 402.793.639.854 2.724.156 7 PERSALINAN VAGINAL 167.340 397.872.854.222 2.377.631 8 PROSEDUR KARDIOVASKULAR
PERKUTAN 7.222 396.805.290.642 54.943.962 9 SIMPLE PNEUMONIA & WHOOPING
COUGH 73.173 393.715.942.501 5.380.618 10 HIPERTENSI 81.866 357.870.635.334 4.371.420 NO GROUP CBGS TAHUN 2015
UTILISASI PENYAKIT
KATASTROFIK
29
KSS
BIAYA
JANTUNG
4,430,768
4,791,207,762,681
GGL GINJAL
1,568,732
1,971,535,366,941
KANKER
937,943
1,638,517,591,981
STROKE
593,759
801,836,467,803
THALLASEMIA
77,426
299,884,058,459
SIROSIS HEPATIS
90,895
180,770,772,528
HEMOPHILIA
19,072
68,382,404,846
LEUKEMIA
43,961
124,635,836,349
Grand Total
7,762,556
9,876,770,261,588
KATASTROPIK
TAHUN 2015
Tahun 2015
: Transaksional BOA Sd 30 September 2015
KASUS
BIAYA (Rp)
JANTUNG
3.417.806
4.408.777.379.149
GAGAL GINJAL
1.151.501
1.626.298.803.849
KANKER
702.207
1.537.693.938.976
STROKE
435.528
741.969.032.547
THALASSEMIA
60.929
215.122.989.388
SIROSIS HEPATIS
76.376
179.775.071.844
LEUKEMIA
32.321
126.447.549.192
HEMOFILIA
14.536
47.890.244.073
Grand Total
5.891.204
8.883.975.009.018
KATASTROPIK
TAHUN 2014
TOP 10 DIAGNOSA KANKER
DENGAN BIAYA TERTINGGI
(Sebagai Diagnosa Primer Bulan Pelayanan Des 2014 – Sept 2015)
30
Tingkat
Pelayanan
Jumlah Obat
Jumlah Kasus
Biaya (Rp)
ORJTP
1,431,651
52,890,125
81,617,491,495
ORJTL
9,376,194
276,194,209
788,548,476,520
ORITL
231,523
896,609
364,375,309,068
Grand Total
11,039,368
329,980,943
1,234,541,277,083
REALISASI BIAYA OBAT KRONIS & KEMOTERAPI
Bulan Beban Januari 2015 – September 2015
*Sumber Data BOA PBB Sept 2015
Berdasarkan Tingkat Pelayanan
Jenis Klaim
Jumlah Kasus
Jumlah Obat
Biaya Obat
Catur Wulan I 2015
Persentase
Kemoterapi
378,741
3,783,422
637,672,524,970
51.65%
Kronis
1,351,056
40,800,960
85,632,305,160
6.94%
PRB, Kronis
9,309,571
285,396,560
511,236,446,953
41.41%
Grand
Total
11,039,368
329,980,943
1,234,541,277,083
100.00%
32
10 Obat Kemoterapi Berbiaya Terbesar
Tahun 2015
33
HARAPAN BPJS KESEHATAN
PERMENKES 59 TAHUN
2014:
Fasilitas kesehatan tingkat II
dapat memberikan obat
kemoterapi,
thalassemia, dan hemofilia
dengan mempertimbangkan
kemampuan
fasilitas kesehatan dan
kompetensi sumber daya
manusia kesehatan
AGAR DAPAT
DITETAPKAN
STANDARD
Panduan Klinis
Fasilitas (Bio Safety
Cabinet, AMDAL, dll)
SDM
Pemeriksaan
Penunjang Diagnostik
Ketentuan Sistem
Rujukan Berjenjang
SEBAGAI DASAR KREDENSIALING FASKES PENYELENGGARA PELAYANAN
KEMOTERAPI
TANTANGAN
www.bpjs-kesehatan.go.id
Dinamika
regulasi
Ketersediaan
dan Mutu
Faskes/Nakes
Adverse
selection dan
insurance effect
Peningkatan
biaya pelkes
dan inefisiensi
pembiayaan
Kecukupan dan
kolektabilitas
iuran
JKN
34
Terima kasih
www.bpjs-kesehatan.go.id
@BPJSKesehatanRI
BPJS Kesehatan(Akun Resmi)