• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

52

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Laboratorium Pengembangan Analisa

Laboratorium Pengembangan analisa adalah laboratorium yang terfokus

pada pengembangan produk baru maupun yang sudah ada untuk dikembangkan

menjadi lebih baik dan terkini. Laboratorium Pengembangan Analisa merupakan

salah satu departemen yang berada di PT XY yang merupakan suatu perusahaan

yang bergerak dalam bidang farmasi. Pabrik farmasi membuat obat-obatan yang

berpengaruh atas kesehatan yang bersangkutan dengan suatu kebahagiaan pelanggan

dalam hubungan pribadinya, bahkan mati hidupnya seseorang. Apabila terjadi

kesalahan dalam pengembangan produk baru yang bersangkutan dengan obat-

obatan, akibatnya dapat merugikan kesehatan orang lain, bahkan sangat fatal. Obat,

tentunya harus aman (safe) artinya pasti tidak salah, baik isinya maupun cara

pembuatannya.

Laboratorium Pengembangan Analisa, yang membawahi beberapa

laboratorium diantaranya :

1. Laboratorium Pengawasan Mutu Bahan Baku,

2. Laboratorium Pengawasan Mutu Kemasan,

3. Laboratorium Pengawasan Mutu Produk Ruahan,

4. Laboratorium Pengawasan Mutu Mikrobiologi.

Adapun fungsi dari Laboratorium Pengembangan Analisa (LPA) yaitu :

1.

Melakukan analisa bahan baku dalam pemilihan pemasok untuk mendapatkan bahan

baku yang berkualitas

2.

Melakukan pengembangan dan validasi metode analisa bahan baku dan produk jadi

(2)

4.

Melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia

5.

Melaksanakan kegiatan administratif untuk mendukung fungsi- fungsi tersebut di atas.

Selain itu LPA juga berperan sebagai Laboratorium Pengawasan Mutu

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam perusahaan, yaitu memeriksa bahan

baku dan produk yang dihasilkan apakah telah memenuhi standar yang ditetapkan.

Dalam melaksanakan suatu pengujian, bagian pengawasan mutu harus memiliki

suatu laboratorium pengawasan mutu yang memiliki personalia dan peralatan yang

cukup. Adapun tugasnya sebagai berikut :

1. Memeriksa apakah segala macam komponen memenuhi persyaratan pabrik.

Hasil pemeriksaan:

LABEL

LABEL

LABEL

PASSED

( lulus )

REJECTED

( ditolak )

Periksa Lagi

2. Memeriksakan produk-produk antara, produk ruahan, produk jadi, apakah

memenuhi persyaratan pabrik. Hanya produk antara, produk ruahan yang

PASSED boleh diteruskan produksinya dan obat jadi yang PASSED boleh dijual.

3. Melakukan pengawasan tiap batch yang diproduksi sebelum cetak tablet, isi

kapsul/liquid/ocel, selama cetak tablet, isi kapsul/liquid/ocel, coating, printing,

blister/stripping (test kebocoran).

4. Menyimpan

prosedur

tertulis

untuk

setiap

kegiatan

sampling,

pemeriksaan/analisa, inspeksi dan pengawasan dalam proses di departemen

produksi.

5. Menyimpan contoh pertinggal bahan baku, kemasan dan produk jadi.

6. Menelusuri dan menyimpan semua dokumen yang berhubungan dengan

pengolahan batch, pengemasan batch, dan hasil analisis tiap batch produk jadi

sebelum didistribusikan.

7. Menyimpan catatan pemeriksaan atau analisis dari semua sampel.

8. Melakukan evaluasi keluhan atau penyimpangan yang terjadi, bersama-sama

dengan Product Development mengambil tindakan perbaikan.

9. Melakukan evaluasi obat kembalian dan memutuskan apakah obat tersebut

diluluskan,diolah ulang atau dimusnahkan.

(3)

10. Melakukan analisis ulang tiap bahan awal, produk ruahan dan produk antara,

produk ruahan, dan produk jadi setelah melewati batas waktu penyimpanan.

11. Melakukan validasi produk jadi (sekali setahun, 3 batch berturut-turut untuk

setiap produk secara mikrobiologi).

12. Melakukan pemantauan kualitas contoh pertinggal produk jadi secara fisik

(sekali setahun untuk tiap batch produk jadi).

13. Mengkoordinir program inspeksi diri bersama-sama departemen terkait.

14. Melakukan pemantauan stabilitas dari :

a. Produk baru.

b. Kemasan baru.

c. Perubahan prosedur pengolahan atau sumber dari bahan baku.

d. Batch yang di passed.

15. Melakukan validasi pengolahan batch produk berjalan (sekali setahun 3 batch

berturut-turut untuk setiap produk).

16. Melakukan visit supplier atau distributor dan pemantauan kulitas produk di

pasaran/shop pick up (3 kali setahun ke gudang cabang PT XY).

(4)

4.2 Visi dan Misi Laboratorium Pengembangan Analisa

Visi

Menjadi Laboratorium Analisa yang sesuai dengan standar-standar Internasional

dan diakui secara internasional.

Misi

1. Menjadi laboratorium yang handal dan terpercaya.

2. Selalu memberikan data yang cepat, tepat dan akurat.

3. Menjadi laboratoium yang dapat memberikan teladan dan panduan bagi

laboratoium lain di lingkungan perusahaan.

4. Manjadi laboratorium yang kondusif bagi pengembangan kreatifitas karyawan.

5. Memberikan kontribusi yang maksimal bagi pengembangan produk di

lingkungan perusahaan.

4.3 Kebijakan Mutu

1. Menjadi laboratorium Uji makanan dan minuman yang bertaraf internasional,

sesuai dengan persyaratan pelanggan dan regulasi yang berlaku

2. Bekerja secara professional, memberikan pelayanan pengujian memenuhi

harapan pelanggan, memberikan hasil pengujian yang akurat, teliti, dapat

dipercaya, tepat waktu dan dilakukan oleh personel yang kompeten

3. Menjamin mutu hasil pengujian melalui penerapan secara konsisten system

manajemen mutu berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 dan secara

berkelanjutan meningkatkan efektifitasnya

Menjamin semua personel memahami dan menerapkan sistem manajemen mutu

dalam pekerjaannya.

(5)

4.4 Skema Pengajuan Akreditasi ISO 17025:2008

Gambar 4.2 Skema Pengajuan Akreditasi ISO 17025:2008

4.5 Persiapan Internal Laboratorium

4.5.1 Pelatihan Personel Inti

Personal inti meliputi : Manajer Puncak, Manajer Mutu, Manajer Teknis,

Manajer Pelayanan dan Administrasi, dan Deputi Mutu. Struktur organisasi

dapat dilihat pada lampiran 1, sedangkan untuk tugas masing-masing

(6)

personel inti dapat dilihat pada lampiran 2. Adapun pelatihan yang dilakukan

yaitu :

Tabel 4.1 Pelatihan Personel Inti

4.5.2 Penyusunan Dokumen dan Panduan Mutu

(7)

1. Quality Manual

Penyusunan Quality Manual berdasarkan pada Panduan Mutu ISO

17025:2008

2. Prosedur Manual (PM)

Adapun Prosedur yang dibuat yaitu :

(8)

3. a. Instruksi Kerja

(9)

b. Metode Analisa

Pembuatan Metode Analisa didasarkan pada Butir SNI ISO/IEC

17025:2008 yaitu Butir 5.4

Tabel 4.4 Daftar Metode Analisa

(10)

c. Metode Validasi

Pembuatan Metode Validasi didasarkan pada Butir SNI ISO/IEC

17025:2008 yaitu Butir 5.4.5

(11)

4. Formulir

(12)

4.5.3 Analisa Perbedaan

Analisa perbedaan dilakukan dengan cara membandingkan antara

aktual di lapangan dengan standar yang dipersyaratkan ISO 17025 standar

yang disepakati. Adapun temuan ketidaksesuaian yaitu :

Tabel 4.7 Ketidaksesuain Analisa Perbedaan

No.

Ketidaksesuaian

Klausul

1

Belum ada master list untuk formulir, instruksi kerja, dan

alat-alat laboratorium

4.3.2

2

Belum ada rekaman inspeksi dan verifikasi perbekalan yang

mempengaruhi mutu

4.6.2

3

Belum ada daftar supplier/pemasok

4.6.4

4

Tidak ada kunci untuk menjaga keamanan rekaman

4.13.1.3

5

Belum ada jobdes dan kompetensi helper (laboran)

5.2.4

6

Belum ada prosedur tentang tata cara bekerja di laboratorium

5.3.4

7

Intruksi kerja alat yang ada belum lengkap

5.5.1 s/d 5.5.4

8

Belum ada identitas log book yang jelas

5.5.5

9

Program kalibrasi alat belum lengkap

5.6.1

10

Belum ada prosedur tentang penanganan dan perawatan alat

5.5.6

11

Pencatatan perawatan alat belum lengkap

5.5.6

12

Pencatatan suhu dan RH ruangan belum lengkap

5.3.2

13

Pada formulir amandemen sertifikat analisa belum ada

pernyataan " dengan dikelurkannya amandemen ini, maka

sertifikat analisa no……. tidak berlaku lagi"

5.10.9

14

Belum ada pengaturan periode untuk updating list

subkontraktor

4.5.4

4.6 Penerapan Sistem Manajemen ISO 17025:2008

4.6.1 Penerapan dan Perbaikan Lapangan (+ Kalibrasi)

Setelah dilakukan analisa perbedaan, maka dilakukan perbaikan

disesuaikan dengan paduan mutu ISO 17025:2008. Adapun Perbaikan yang

dilakukan yaitu :

(13)

Tabel 4.8 Perbaikan Ketidaksesuaian Terhadap Analisa Perbedaan

Selain melakukan perbaikan terhadap ketidaksesuaian, dilakukan juga

kalibrasi terhadap alat-alat laboratorium yang digunakan. Periode kalibrasi

alat dilakukan sesuai dengan ketentuan pada masing-masing alat dan

kalibrasi dilakuakn oleh laboratorium atau instansi pelayanan jasa kalibrasi

karena LPA tidak terakreditasi sebagai laboratorium kalibrasi.

4.6.2 Uji Profisiensi / Uji Banding

Tujuan dilakukannya uji banding yaitu untuk memastikan bahwa

hasil analisa dari suatu metode laboratorium tidak berbeda signifikan

dengan metode laboratorium yang sudah terakreditasi KAN sebagai data

pendukung jaminan mutu hasil analisa. Pelaksanaan uji banding dilakukan

kepada Laboratorium Pengujian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Pasca Panen Pertanian pada bulan Juli – Agustus 2010. Uji banding yang

(14)

dilakukan terhadap pemeriksaan Mikrobiologi, Protein, dan Caffein pada

sampel minuman kesehatan liquid. Berikut prosedur pelaksanaan uji

banding :

a. Siapkan contoh minimal 6 untuk masing-masing laboratorium, berikan

identitasyang jelas.

b. Lakukan analisa contoh menggunakan metode laboratorium

masing-masing yang sudah tervalidasi.

c. Tuangkan hasil analisa contoh ke dalam sertifikat analisa.

d. Evaluasi hasil analisa dari masing-masing laboratorium menggunakan uji

student-t, untuk melihat signifikansi perbedaan metode laboratorium.

Dari hasil uji banding yang telah dilakukan didapatkan hasil

bahwa analisa yang dilakukan LPA dengan Laboratorium Pengujian

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian tidak

mempunyai perbedaan yang signifikan pada taraf signifikan. Hasil uji

banding dapat dilihat pada lampiran 14.

4.6.3 Aplikasi Standar Mutu Selama 3 Bulan

Aplikasi standar mutu dilakukan mulai bulan Agustus - Oktober

2010. Aplikasi standar mutu ini meliputi pelaksanaan prosedur laboratorim

sesuai dengan Quality Manual, Prosedur Manual, Instruksi Kerja, dan

Metode Laboratorium yang sudah dibuat, serta dilakukan pemakaian

formulir yang sudah distandarisasikan sehingga rekaman dapat tertelusur

dengan lebih baik.

4.7 Audit Internal

Tabel 4.9 Jadwal Pelaksanaan Audit Internal

No

Tanggal

Audit

Ruang Lingkup

Agenda

1

9-Dec-10

Manajer Teknis

Pembahasan klausul : 4.3, 4.6,

4.9 - 4.13, 5.2, 5.3, 5.5, 5.6

(15)

2

10-Dec-10

Manajer Teknis , dan Manajer

Pelayanan dan Administrasi

Pembahasan klausul : 4.3 - 4.5,

4.7 - 4.13, 5.2, 5.4, 5.6 - 5.10

3

11-Dec-10

Manajer Puncak dan Manajer Mutu

Pembahasan klausul : 1, 2, 3, 4.1

- 4.3, 4.9 - 4.15, 5.2

Berikut temuan ketidaksesuaian dan perbaikan yang dilakukan :

Tabel 4.10 Hasil Audit Internal 2010

No

Tanggal

Audit

Ketidaksesuaian

Klausul

Perbaikan

1

9-Dec-10

Belum ada identitas yang jelas pada

beberapa lemari reagent

4.6.1

Pada lemari reagent

diberikan identitas yang

jelas

Formulir kualifikasi personel untuk

karyawan baru belum ada

5.2.1

dan

5.2.2

Dibuatkan formulir

kualifikasi personel untuk

karyawan baru

Tidak terdapat nomor identitas pada log

book alat

5.5.5

Log book alat diberikan

nomor identitas yang jelas

sesuai dengan

masing-masing alat

2

10-Dec-10

Pada formulir permohonan analisa tidak

ada kolom uji ulang permintaan, kondisi

sampel dan catatan hasil diskusi dengan

pelanggan

4.4.2,

4.4.3,

dan

5.8.3

Revisi pada formulir

permohonan analisa

Pada sertifikat analisa perlu ditambahkan

nama dan alamat pelanggan, tanggal

penerimaan sampel, dan diberi nomor

permohonan analisa

5.10.2,

5.10.6,

5.10.8

Revisi pada sertifikat

analisa

3

11-Dec-10

Program pelatihan tahunan untuk

laboran belum ada

5.2.2

Dibuatkan program

pelatihan training tahunan

untuk laboran

(16)

4.8 Kaji Ulang Manajemen

Kaji ulang manajemen dilakukan pada 06 Desember 2010. Kaji ulang

manajemen dilakukan untuk membahas rencana perbaikan dan realisasinya dari

ketidaksesuaian pada temuan audi internal. Berikut laporan kaji ulang manajemen

yang telah dilakukan :

Tabel 4.11 Laporan Kaji Ulang Manajemen Desember 2010

No. Materi Pembahasan Komentar (*) Tindak Lanjut (**) Sumber Daya

Penanggung Jawab

1 Tindak lanjut kaji ulang manajemen terakhir serta pertimbangan atas subjek-subjek terkait pada pertemuan manajemen reguler

Rencana tindakan pada Kaji Ulang Manajemen sebelumnya telah

dilaksanakan dengan baik. Kecuali penambahan ruang lingkup belum ada.

Akan dijajaki pada periode brikutnya (batas waktu: Desember 2012) - Seluruh personel manajerial

2 Kesesuaian kebijakan dan prosedur

Dari hasil akhir verifikasi audit internal, sudah tidak ditemukan ketidaksesuaian antara QM dan PM serta IK.

- - -

3 Laporan dari staff manajerial dan personel Penyelia

ISO 17025 telah diterapkan di LPA dan belum

ditemukan adanya masalah. Perlu dijaga konsistensi penerapan ISO 17025 dan terus ditingkatkan - Seluruh personel manajerial

4 Hasil audit internal terakhir

Tidak ada isu yang krusial mempengaruhi mutu hasil analisa

- - -

5 Tindakan perbaikan dan pencegahan

Tindakan perbaikan dan pencegahan telah

dilaksanakan dengan baik dan telah dipantau efektifitasnya. Kecuali, untuk pembelian syringe HPLC belum dilakukan.

Akan segera dibelikan

penggantian syringe HPLC yang rusak. (batas waktu : Juni 2012) Perlu biaya untuk pembelian syringe HPLC Manajer Teknis

(17)

eksternal

7 Hasil uji banding antar laboratorium dan uji profisiensi

Sudah dilakukan Uji Banding terhadap 2 laboratorium yaitu laboratorium Pascapanen Bogor dan laboratorium Saraswanti, dengan hasil tidak berbeda signifikan.

Manajer

Teknis

Untuk tahun 2012 akan dilakukan uji banding terhadap parameter lain yang sesuai dengan ruang lingkup.

Akan dilakukan uji banding terhadap parameter lain yang sesuai dengan ruang lingkup. (batas waktu : Desember 2012) Pengadaan budget untuk uji banding. Manajer Teknis

8 Perubahan volume dan jenis pekerjaan

Belum ada

9 Umpan balik pelanggan Belum ada

10 Pengaduan Belum ada

11 Rekomendasi peningkatan Penambahan Instrument HPLC/UPLC untuk menambah kapasitas pemeriksaan, dan menggantikan HPLC LC10 yang diskontinyu Akan dilakukan pembelian Instrument HPLC/UPLC (batas waktu : Juni 2012) Pengadaan budget untuk pembelian Instrument HPLC/UPL C. Manajer Teknis

12 Faktor relevan lain - - - -

Keterangan :

(*) Komentar dapat diberikan tentang kesesuaian, kecukupan efisiensi atau

efektivitas dari penerapan kegiatan sistem manajemen mutu laboratorium;

(**) Bila tindak lanjut/peningkatan diperlukan maka harus mencantumkan batas

(18)

4.9 Pendaftaran ke Komite Akreditasi Nasional (KAN)

Pendaftaran akreditasi ke KAN dilakukan pada bulan Desember 2010.

Pendaftaran dilakukan dengan pengisian form pendaftaran yang telah diberikan

dan submit dokumen serta kelangkapan lainnya yang telah ditentukan oleh KAN.

Berikut persyaratan yang telah dilakukan oleh LPA untuk pemenuhan persyaratan

pendaftaran :

Tabel 4.12 Persyaratan Pengajuan Akreditasi

No Persyaratan Keterangan Status

1 Personel inti laboratorium telah

mengikuti pelatihan ISO/IEC 17025:2005 dibuktikan dengan sertifikat pelatihan, untuk personel non inti bisa dilakukan sosialisasi saja. Bukti sosialisasi (bisa berupa daftar hadir sosialisasi,

syllabus/materi sosialisasi) akan dilihat pada waktu assesment

Aktual akan dilakukan pelatihan ISO 17025 untuk seluruh personel LPA pada hari Rabu, 29 Desember 2010.

Dokumen sudah lengkap

Done

2 Laboratorium sudah mempunyai Panduan Mutu berdasarkan ISO/IEC 17025:2005 dan sudah diterapkan di laboratorium minimal 3 bulan. Panduan Mutu yang terkendali nantinya disampaikan ke KAN sebagai lampiran permohonan akreditasi

Akan diperbaiki, karena asli tercap controlled copy

Done

3 Laboratorium mempunyai legalitas hukum dan disampaikan ke KAN sebagai lampiran permohonan akreditasi

Done Done

4 Laboratorium telah melakukan Kaji Ulang Manajemen serta menyampaikan laporannya tersebut ke KAN sebagai lampiran permohonan akreditasi

Kaji Ulang Manajemen dilakukan Selasa, 28 Des 2010

Laporan 30 Dec 2010

5 Laboratorium harus bisa menjamin unjuk kerja/performa laboratorium penguji, bisa dengan:

(19)

Mengikuti Uji Profisiensi/Uji Banding (minimal 1x), uji profisiensi diadakan oleh KAN biasanya 1 tahun sekali, uji banding dilakukan dengan laboratorium yang ruang lingkupnya telah diakreditasi oleh KAN; atau

Sudah dilakukan Uji Banding ke

Laboratorium Pasca Panen, terhadap produk Minuman Kesehatan Liquid, kadar Caffein, hasil tidak berbeda signifikan

Done, Perlu dilengkapi Sertifikat Analisa dari LPA, target 30 Dec 2010

QC atau yang telah diatur di 17025:2005 IQC sedang dilakukan terhadap produk Minuman Kesehatan Liquid, kadar Caffein, Tartrazine dan Sodium Benzoate. Target selesai dalam minggu ini (31Des 2010)

Sudah jalan, Laporan siap tanggal 4 Jan 2011. Laporan menggunakan form yang sudah ada, jika perlu akan direvisi sesuai kebutuhan.

Laporan tentang jaminan performa disampaikan ke KAN sebagai lampiran permohonan akreditasi

6 Peralatan yang signifikan terhadap hasil pengujian sudah dikalibrasi ke lab kalibrasi yang telah diakreditasi oleh KAN. Copy sertifikat kalibrasi disampaikan ke KAN sebagai lampiran permohonan akreditasi Kurang autoburette, mikropipet, thermometer dan thermohygrometer, LC 10 Autoburette sedang dilakukan 28 Des 2010, mikropipet menyusul (target 22 Jan 2011)

7 Jika laboratorium menggunakan metode nonbaku (Instruksi Kerja), maka laboratorium perlu dilakukan validasi metode. Dokumen validasi metode akan dilihat pada waktu site-assesment; jika menggunakan metode baku (misalnya SNI) penulisan harus lengkap sampai ke butir, contoh: SNI 15-2048-2004 butir 7

Kurang B12 (serbuk), FD&C Blue dan verifikasi mikrobiologi

Submition tidak diminta dokumen validasi metode analisa, dokumen akan dilihat pada saat asesmen lapangan. Final 22 Jan 2011

8 Mengisi Form Pendaftaran Tinggal disempurnakan Melengkapi

penandatangan Daftar Isian, formulir permohonan, CV.

(20)

Target 30 Des 2010

9 Membayar biaya permohonan dan biaya proses akreditasi akan ditagihkan ke laboratorium ybs. Dan dibayarkan 2 minggu sebelum dilakukan

site-assesment. Biaya akreditasi berdasarkan PP No. 67 tahun 2007 berkisar antara Rp. 12.500.000,- s.d Rp. 27.500.000,-. Biaya baru bisa ditetapkan setelah form permohonan diterima oleh sekretariat KAN dan tergantung pada besar kecilnya ruang lingkup akreditasi yang diajukan. Biaya yang ditagihkan di luar biaya transportasi dan akomodasi tim assesment

Biaya submit awal sudah disiapkan

Done

4.10 Akreditasi

4.10.1 Audit Kelayakan

Audit kelayakan dilakukan setelah persyaratan pendaftaran akreditasi

terpenuhi. Adapun ketentuan dalam pelaksanaan audit kelayakan sebagai

berikut :

- Pemeriksaan kelengkapan dari permohonan akreditasi dan pemenuhan

dokumen persyaratan akreditasi akan dilakukan oleh sekretariat KAN.

- Laboratorium/lembaga inspeksi harus memenuhi semua persyaratan yang

dibutuhkan sebelum permohonan akreditasi dapat diproses lebih lanjut.

- Permohonan akreditasi hanya berlaku selama satu tahun setelah dokumen

tersebut diterima oleh sekretariat KAN. Jika hasil pemeriksaan/audit

kelayakan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun, maka

permohonan akan dinyatakan gugur dan biaya permohonan yang telah

dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.

(21)

Pelaksanaan audit kelayakan dilakukan pada bulan Januari – November

2011. Submit dokumen awal dilakukan pada tanggal 11 Januari 2011. Dari

hasil submit yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.13 Perbaikan Audit Kelayakan

No Bagian Hasil Uji Kelayakan Rencana follow up Realisasi

1 Formulir Permohonan Akreditasi

Telah dilampirkan, namun nama laboratorium belum dapat dapat dipastikan kesesuaiannya terkait belum diklarifikasinya point 6.

Terkait dengan point 6, struktur organisasi akan diperbaiki pada Panduan Mutu (Quality Manual)

(lihat point 6)

a. Form 1A

Ruang Lingkup

Metode Pengujian yang menggunakan in house method (IK) dimohon untuk dilengkapi dengan teknik pengujiannya

Akan dilengkapi teknik pengujian pada Form 1A Ruang Lingkup

11-Feb-11

Pada pengujian proksimat parameter karbohidrat, dimohon mencantumkan identitas instruksi kerja yang dilengkapi dengan teknik pengujiannya

Akan dibuatkan ML/U dan diberi penomeran, lalu nomor akan ditambahkan pada Form 1A Ruang Lingkup

17-Feb-11

Pada pengujian bidang mikrobiologi yang menggunakan metode SNI 2897:2008, laboratorium juga dimohon untuk mencantumkan identitas instruksi kerja yang dilengkapi dengan teknik pengujiannya, karena metode SNI tersebut diperuntukkan untuk produk daging dan olahannya.

Sudah didiskusikan dengan KAN, boleh menggunakan SNI tahun 1992 yang lebih general untuk pengujian mikrobiologi. SNI yang digunakan pada Form 1A Ruang Lingkup akan

diganti. --> Harus ke BSN untuk

fotokopi SNI 2897:1992, karena dokumen tdk dapat didownload

11-Mar-11

b. Form C

Daftar Peralatan dan Bahan Acuan

Belum dilampirkan Akan dibuatkan Daftar

Peralatan dan Bahan Acuan sesuai Form C

25-Mar-11

Akan diberikan fotokopi sertifikat bahan acuan yang digunakan

(22)

Masih ditemukan bahan acuan yang belum tersedia, akan direkap dan

dievaluasi untuk pengadaannya. 25-Mar-11 f. CV Calon Penandatangan Sertifikat Sudah cukup - - 2 Formulir Daftar Periksa Sudah cukup - -

3 Bukti Pembayaran Belum dilampirkan Akan segera dibayarkan sesuai tagihan tanggal 26 Januari 2011

3-Feb-11

4 Panduan Mutu Terkendali

Telah dilampirkan, namun belum terdapat identitas nomor salinan yang menunjukkan pendistribusian untuk KAN, dan kesesuaian nama

laboratorium belum dapat dipastikan terkait dengan point 6

Sudah didiskusikan dengan KAN, boleh menggunakan sistem "Controlled Copy", yang penting laboratorium menjamin dokumen terkendali dan selalu update. Follow up mengenai nama

laboratorium lihat point 6.

-

5 Legalitas Hukum Telah dilampirkan SIUP dan Akte notaris pendirian perusahaan nomor C-04.HT.03.02-TH 2002, namun belum dilampirkan secara lengkap (baru sampulnya saja)

Akan dilengkapi kekurangannya

7-Feb-11

6 Organisasi Telah dilampirkan struktur organisasi dari laboratorium, namun perlu klarifikasi terkait kedudukan/posisi laboratorium di bawah GM Product Development Pharma, OT, Food Suplement and Food untuk penentuan kesesuaian nama laboratorium

Pada struktur organisasi induk, belum tercantum kata-kata "Laboratorium Pengembangan Analisa", sehingga posisi LPA kurang jelas. Struktur Organisasi akan diperbaiki dan Quality Manual akan direvisi.

(23)

7 Bukti Ketertelusuran Pengukuran

Telah dilampirkan sertifikat kalibrasi untuk peralatan yang digunakan, namun belum dapat dipastikan kesesuaiannya terkait belum dilampirkannya form C (point 1b)

Follow up sesuai point 1b.

(lihat point 1b)

8 Bukti Pelaksanaan Audit Internal

Telah dilampirkan, namun bukti pelaksanaan audit internal yang dilampirkan belum lengkap. Laboratorium dimohon untuk melampirkan checklist/jadwal audit untuk pemastian audit dilakukan pada seluruh elemen ISO/IEC 17025:2005

Akan dilengkapi checklist dan jadwal audit internal

14-Mar-11 9 Bukti Pelaksanaan Kaji Ulang Manajemen Sudah cukup - - 10 Bukti Pelaksanaan Jaminan Mutu Pengujian/Kalibrasi

Telah dilampirkan jaminan mutu hasil uji berupa hasil uji banding antar dua laboratorium untuk parameter pengujian kadar caffein, serta Internal Quality Control untuk parameter Tartrazine dan Sodium Benzoate, namun belum dilampirkan jaminan mutu hasil pengujian berupa hasil uji profisiensi dan/atau uji banding untuk pengujian bidang mikrobiologi, pengujian proksimat dan jaminan mutu lainnya sesuai ISO/IEC 17025:2005 butir 5.9 untuk parameter pengujian lainnya (vitamin, asam amino, pemanis buatan)

Akan dilengkapi Uji

Banding bidang:

mikrobiologi, proksimat IQC bidang: vitamin, asam

amino, pemanis buatan

18-Mar-11

Pada uji kelayakan ini LPA memenuhi permintaan data tambahan KAN

sebanyak empat kali pemenuhan permintaan data tambahan. Berikut rekapan

hasil dari audit kelayakan yang telah dilakukan :

(24)

Tabel 4.14 Laporan Hasil Audit Kelayakan

4.10.2 Penetuan Tim Assessor

Setelah dilakukan audit kelayakan dan dilakukan perbaikan terhadap

temuan pada audit kelayakan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan

yaitu penentuan tim assessor. Penentuan tim asessor ditentukan oleh badan

akreditasi yaitu KAN.

(25)

Kewajiban laboratorium terkait dengan transportasi dan akomodasi tim

assessor sebagai berikut :

- Pergantian trasportasi (diserahkan langsung kepada assessor).

- Penyediaan penginapan minimal hotel bintang dua mulai pelaksanaan

sampai dengan pelaksanaan assessment selesai.

4.10.3 Assesment dan Perbaikan

Untuk kelancaran dan kesuksesan dalam pelaksanaan assesmen maka

sebelum dilakukan assesment/audit lapangan dilakukan audit internal

terlebih dahulu. Pelaksanaan audit internal dilakukan pada tanggal 12 – 14

Desember 2011. Adapun temuan ketidaksesuaian sebagai berikut :

Tabel 4.15 Laporan Hasil Audit Internal 2011

No Tanggal Audit

Ruang

Lingkup Ketidaksesuaian Klausul Perbaikan

1 12-Dec-11 Manajer Teknis 2

Struktur Organisasi Legal mengenai pemisahan LPA & LFM dan pengangkatan personel baru sebagai Kepala Lab

4.1.1 Revisi struktur organisasi dengan adanya penambahan personel

Struktur Organisasi LPA perlu direvisi karena penambahan personel sebagai Document Controller

4.1.5e Revisi struktur organisasi dengan adanya penambahan personel

Sertifikat Damkar dan Sertifikat training Safety dari Merck belum ada

5.2.2 Sertifikat Damkar sudah ada, untuk sertifikat training Safety belum diperoleh, tetapi yang penting ada daftar hadir training, dan ada bukti2 bahwa LPA berusaha minta ke pihak Merck (email) Evaluasi Pelatihan Eksternal

Personel belum dibuat

5.2.2 dan 5.2.5 Dibuatkan evaluasi pelatihan eksternal laboratorium

(26)

Evaluasi Efektifitas Pelatihan Karyawan Baru belum dibuat

5.2.2 dan 5.2.5 Dibuatkan evaluasi pelatihan karyawan baru 2 13-Dec-11 Manajer Puncak dan Manajer Mutu

Rekaman Formulir Permohonan Analisa tidak ada kopi untuk Manajer PA, sebagaimana tercantum dalam PM

4.4.1 Dibuatkan kopian formulir permohonan analisa untuk Manajer PA

Pada Formulir Pengaduan Pelanggan tertulis "Jam penerimaan telepon", perlu direvisi menjadi "jam penerimaan pengaduan"

4.8 Revisi formulir sesuai dengan temuan

Pada Formulir Survei Kepuasan Pelanggan perlu revisi keterangan untuk "B"

4.7.2 Revisi formulir sesuai dengan temuan

Penulisan metode analisa pada hasil analisa mikrobiologi perlu lebih spesifik, SNI halaman berapa atau butir berapa

4.4.1 Revisi metode sesuai dengan temuan

Daftar Laboratorium Subkontraktor belum selesai dibuat dan belum disahkan

4.5.1 dan 4.5.4

Daftar diselesaikan dan disahkan

Pada hasil analisa working standard masih ditemukan tip-ex dan ada yang belum ditandatangai oleh MT

5.6.3 Pembuatan ulang rekaman hasil analisa dan pelarangan untuk penggunaan tip-ex pada rekaman 3 14-Dec-11 Manajer Teknis 1 dan Manajer Pelayanan dan Administrasi

Rekaman tindakan perbaikan untuk Detektor Waters masih ditandangani oleh analis, seharusnya oleh Manajer Teknis

4.11 dan 4.12

Rekaman akan direvisi sesuai dengan temuan

Hampir semua rekaman temuan ketidaksesuaian belum lengkap tandatangan manajer mutu nya

4.11 dan 4.12

Rekaman akan direvisi sesuai dengan temuan

Pada PM untuk peminjaman dokumen menggunakan log book, tetapi di lapangan menggunakan formulir

4.13.1.2 dan 4.13.1.3

Penggunaan formulir diganti dengan buku

(27)

Rekaman pemantauan lingkungan laboratorium tidak diisi rutin tiap hari

5.5 Pengisian rekaman dilakukan setiap hari Daftar inventaris alat perlu

dilengkapi dan disahkan

5.5 Daftar inventaris dilengkapi dan disahkan

Program Kalibrasi perlu direvisi karena ada alat yg sudah terkalibrasi tetapi tanggal tidak berubah

5.5 Program kalibrasi akan direvisi sesuai dengan temuan

Setelah dilakukan audit internal maka akan dilakukan kaji ulang manajemen .

Berikut hasil kaji ulang manajemen yang telah dilakukan :

(28)

Pemberitahuan pelaksanaan assessment/audit lapangan dilakukan

bersamaan dengan pemberitahuan tim assessor. Batas waktu untuk

konfirmasi yaitu lima hari dari surat pemberitahuan yang diterima. Audit

oleh KAN dilakukan pada tanggal 20 – 21 Februari 2012.

Laboratorium/lembaga inspeksi wajib menindaklanjuti ketidaksesuaian yang

ditemukan pada saat pelaksanaan asesmen dan menyerahkan bukti tindakan

perbaikan kepada Sekretariat KAN dalam waktu tiga (3) bulan semenjak

pelaksanaan assesment lapangan. Tim asessor bertanggung jawab untuk melakukan

verifikasi terhadap seluruh bukti tindakan perbaikan yang diberikan oleh

laboratorium/lembaga inspeksi. Jika tindakan perbaikan tidak dapat diselesaikan

dalam waktu yang telah ditetapkan atau tindakan perbaikan dinilai belum

memuaskan oleh tim asesmen, laboratorium/lembaga inspeksi diberi kesempatan

untuk memperbaiki ketidaksesuaian yang belum diselesaikan atau belum

memuaskan tersebut maksimum 3 (tiga) bulan berikutnya

Berikut temuan ketidaksesuaian dan realisasi perbaikannya :

Keterangan kategori temuan :

1 : Temuan Berat, perbaikan dilakukan selama 12 bulan

2 : Temuan Sedang, perbaikan dilakukan selama 6 bulan

3 : Temuan Ringan, perbaikan dilakukan selama 3 bulan

Tabel 4.17 Laporan Hasil Audit Lapangan

No Pengamatan Kategori

Temuan Perbaikan

1 1 Pada Panduan Mutu terdapat 2 struktur organisasi yang berbeda dan tidak ada keterkaitan antara keduanya sehingga bisa menimbulkan kerancuan

2

Struktur organisasi ISO akan dilebur menjadi satu dgn struktur organisasi resmi yang dikeluarkan oleh

Perusahaan, tugas sebagai fungsi ISO-17025 akan ditulis pada uraian jabatan masing-masing personel

2 GM selaku manajer puncak belum

menandatangani formulir bebas dari segala tekanan sebagai bentuk komitmennya terhadap sistem pengaturan bebas dari segala tekanan di laboratorium

Pembuatan Surat Perjanjian Kerahasiaan dan kode etik personel untuk Manajer Puncak

(29)

2 Laboratorium belum memiliki form untuk usulan

perubahan dalam dokumen 3

Pembuatan form usulan perubahan dokumen

3 1 Kaji ulang permintaan yang dilakukan belum mencakup aspek ketersediaan sumber daya (personil, metode, bahan, dll) di laboratorium

2

1 & 2 : Perbaikan Formulir Permohonan Analisa dengan menambahkan kaji ulang terhadap aspek ketersediaan sumber daya dengan lebih detail

2 Form yang dimiliki oleh laboratorium belum menyediakan ruang untuk kaji ulang terhadap aspek ketersediaan sumber daya

4 1 Pada Prosedur PM/I16-00 (Pembelian Barang dan Jasa) belum mencakup

pembelian/pemeliharaan instrumen yang melibatkan pihak keuangan PT XY

2

1 & 2 : Merevisi Prosedur PM/I-016-00 (Pembelian Barang dan Jasa)

2 Pada Prosedur PM/I16-00 (Pembelian Barang dan Jasa) juga belum menggambarkan tata cara pembelian barang dan jasa yang

dilakukan secara rill oleh lab. Dalam prosedur semua dilakukan oleh manager teknis, sementara dalam implementasinya harus melalui persetujuan dari Senior Head dan GM 3 Kriteria penilaian dalam evaluasi pemasok

belum ditetapkan, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan

Memperbaiki sistem penilaian dan evaluasi pemasok dengan

menambahkan kriteria untuk nilai baik/cukup atau kurang

5 1 Kriteria penilaian untuk melakukan analisa terhadap survey kepuasan pelanggan belum ditetapkan, sehingga evaluasi masih bersifat normatif belum bisa diukur tingkat

kepuasannya 2

Memperbaiki sistem penilaian dan evaluasi pelanggan dengan menambahkan kriteria untuk nilai baik/cukup atau kurang

2 Lab belum menetapkan target customer utama mana saja yang diharapkan memberikan umpan balik

Target customer akan ditambahkan pada sasaran mutu

6 1 Bukti tindakan hasil audit internal tidak terintegrasi, sehingga menyulitkan daalm melakukan verifikasi keefektifan perbaikannya

2

Bukti tindakan perbaikan akan dilampirkan pada formulir hasil audit internal

(30)

2 Prosedur Pengendalian Pekerjaan yang Tidak Sesuai serta Prosedur Tindakan Perbaikan belum diterapkan dalam melakukan perbaikan hasil audit internal. Perbaikan yang dilakukan belum mencakup akar penyebab masalah untuk merumuskan tindakan pencegahannya

Tindakan perbaikan pada temuan audit internal akan diuraikan pada Formulir Pengendalian Pekerjaan Tidak Sesuai

7 1 Notulen hasil kaji ulang manajemen belum disahkan oleh GM selaku Manajer Puncak sebagai bukti komitmennya terhadap temuan hasil kaji ulang manajemen

2

Penambahan approval oleh Manajer Puncak pada notulen meeting hasil kaji ulang manajemen

2 Sasaran mutu tahun 2011 belum dievaluasi pencapaiannya

Dibuatkan laporan evaluasi sasaran mutu 2011 dan dilampirkan pada kaji ulang mgt 2011

3 Notulen hasil kaji ulang manajemen tahun 2011 belum menggambarkan secara detail hal-hal sebagai berikut : status dari kaji ulang manajemen tahun sebelumnya, evaluasi terhadap pencapaian program pelatihan, tindakan pencegahan yang dilakukan oleh lab. Hal tersebut sebagai upaya lab dalam

mengidentifikasi peluang untuk peningkatan

Melengkapi notulen hasil kaji ulang manajemen tahun 2011 dengan menambahkan evaluasi pencapaian program pelatihan dan tindakan perbaikan

8 1 Pengesahan GM selaku Manajer Puncak dalam program pelatihan yang dibuat belum dilakukan. Hal tersebut sebagai bukti

komitmen Manajer Puncak dalam peningkatan personil dan terkait urusan keuangan 2

Revisi Formulir Program Pelatihan Tahunan dengan penambahan approval oleh Manajer Puncak

2 Penulisan metode dalam Laporan Hasil Uji belum spesifik, hanya disebutkan teknik pengujiannya saja (misal : HPLC)

Revisi Laporan Hasil Uji dengan menambahkan metode yang dipergunakan

9 Sehubungan dengan penggunaan SNI (sumber eksternal) sebagai acuan metode beberapa pengujian mikrobiologis, Laboratorium Mikrobiologi melakukan internalisasi dokumen dan registrasi penomoran serta pengesahan oleh personel yang berwenang terhadap dokumen terkait

3

Metode SNI akan diidentifikasi/diberi penomoran dan pengesahan

(31)

10 Rekaman survey kepuasan terhadap pelanggan yang telah dilakukan (terekam 1 kali) tidak teridentifikasi tanggal pelaksanaan survey atau tanggal pengumpulan formulir survey serta tidak teridentifikasi sasaran survey (identitas pelanggan anonim)

3

Formulir Survey Kepuasan Pelanggan harus direvisi dan memuat identifikasi pelaksanaan survey dan sasaran survey (pelanggan)

11 Pelaksanaan pengujian untuk Internal Quality

Control yang telah dilakukan sebanyak 20 kali,

dengan tanggal pelaksanaan dimulai tanggal 28 Juli 2010 sampai dengan 7 Juli 2011, meliputi parameter pengujian : ALT, Kapang khamir,

Salmonella sp.,Staphylococcus aureus,

Pseudomonas aeruginosa disertai kontrol positif

dan negatifnya. Namun dalam rekaman semua pengujian tesebut, hasil pengujian kontrol positif tidak tersajikan sebagaimana rekaman terhadap sampel sehingga menyulitkan interpretasi (kepastian pembacaan) hasil pengujian

2

Formulir Hasil Analisa Mikrobiologi akan direvisi karena harus memuat data kontrol positif

12 Ruang penerima contoh tidak memadai karena berada di dalam ruang lab sehingga akan menyulitkan pengendalian kebersihan ruang lab

2

Ruang penerimaan contoh akan ditempatkan di Loby Utama & Revisi PM

13 Di Laboratorium Mikrobiologi

a .

Untuk mencegah kontaminasi silang, belum tersedia ruang khusus/terpisah untuk

penyimpanan media cawan siap pakai; reagen-reagen dan media yang telah ditumbuhkan isolat mikroba/mikroba referens

2

Akan dilakukan pemisahan antara yang bersih dan yang mengandung cemaran/mikroba referens

menggunakan box plastik tertutup

b .

Ditemukan botol-botol media (raw material) yang dianjurkan disimpan dalam ruangan bersuhu 15-25ºC, tersimpan di dalam lemari pendingin yang sama dengan media yang sudah ditumbuhkan mikroba

Akan dikomunikasikan dengan pihak supplier apakah penyimpanan refrigerator aman

14 1 Kriteria keberterimaan uji spesifitas yang ditetapkan dalam protokol validasi metode belum disesuaikan untuk jenis metode yang berbeda-beda, seperti untuk HPLC, HPTLC, dan Spektrofotometri

2

Kriteria uji spesifitas akan disesuaikan untuk setiap jenis metode pada protokol validasi metode

(32)

2 Batas keberterimaan resolusi ( R ) diantara 2 puncak yang ditetapkan keliru, yaitu tertulis bahwa R harus < 1,5

Syarat Resolusi ( R ) direvisi menjadi R > 1,5 pada protokol validari metode

3 Rekaman data validasi metode HPLC belum memuat data hasil pengecekan resolusi puncak

Hasil resolusi HPLC akan dilampirkan pada laporan validasi metode analisa

4 Lab belum melakukan verifikasi metode SNI yang diterapkan untuk analisis kadar air, kadar abu, gula, protein, dan karbohidrat

Laporan verifikasi metode SNI untuk kadar air, abu, gula, protein,

karbohidrat 15 Parameter-parameter hasil pengujian yang

memerlukan CRM/mikroba baku sebagai kontrol positif dan diperlukan untuk uji konfirmasinya serta penggunaan kontrol negatif tidak tertulis dalam prosedur pengujian

3

IK pemeriksaan Pseudomonas

aeruginosa akan direvisi dan memuat

prosedur kontrol positif dan negatif

16 Laboratorium Mikrobiologi belum mempunyai data hasil pengujian antar personel laboratorium terhadap parameter yang sama. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kompetensi para personel dan mengetahui ketidakpastian atau varibialitas

pembacaan antara personel laboratorium. 2

Akan dilakukan kualifikasi personel untuk parameter ALT, Angka Jamur dan Ragi, dan MPN Coliform

Laboratorium juga belum menetapkan prosedur atau tindakan selanjutnya apabila ada personel yang mempunyai hasil pembacaan menyimpang

Perubahan prosedur Penanganan Sumber daya manusia akan ditambahkan tata cara penanganan personal yg belum kualified 17 Lab belum dapat menunjukkan bahwa lab mampu

melakukan perhitungan ketidakpastian untuk metode analisis HPLC, HPTLC, Gravimetri, dan Spektrofotometri

3

Akan dibuatkan contoh perhitungan ketidakpastian untuk metode : HPLC, HPTLC, Gravimetri, dan

Spektrofotometri

18 Sehubungan dengan penggunaan mikroba referens sebagai kontrol positif pengujian, Laboratorium Mikrobiologi :

a .

Belum mempunyai IK secara reguler dari mikroba referens

2

IK pemeliharaan reguler mikroba referens akan dibuatkan

b .

Sudah melakukan peremajaan isolat mikroba referens, akan tetapi, pengecekan antara mikroba referens yang berupa

pengujian/karakterisasi sifat-sifat biokimianya belum dilakukan sehingga kemurnian isolat

Uji konfirmasi mikroba referens akan dilakukan

(33)

mikroba referens belum terkonfirmasi

19 1 Prosedur Penerimaan sampel PM/I-008-00 belum menjelaskan secara spesifik tata cara untuk melakukan pengkodean sampel

2

PM/I-008-00 akan dijelskan secara detail untuk pengkodean sampel

2 Tidak ada form untuk disposisi sampel dari Manajer Teknis kepada analis yang akan menyulitkan bila dikemudian hari sampel datang semakin banyak

Disposisi sampel dari Manajer Teknis kepada analis akan dituangkan dalam buku disposisi sampel

3 Para analis tidak mempunyai buku kerja (buku log) yang permanen untuk merekam data pengujian sehari-hari

Seluruh analis akan menggunakan log book untuk merekam data sehari-hari

4 Lab belum menerapkan prosedur pemusnahan sampel uji

Berita acara pemusnahan sampel akan dibuatkan

20 1 Program Internal Quality Control yang ditetapkan lab belum secara jelas menerangkan jenis QC sampel yang digunakan, seberapa sering frekuensi penggunaannya, batas keberterimaannya, upaya pemeliharaan kompetensi bila sampel

jarang masuk, dsb 2

Prosedur Internal Quality Control akan segera direvisi, memuat jenis sampel IQC, frekuensi, dan batas keberterimaannya

2 Grafik kendali (control chart) yang diterapkan di lab untuk memantau kualitas hasil

pengujian belum tepat karena mengabaikan penggunaan batas peringatan ± 2SD (warning

limit)

Grafik kendali (control chart) akan ditambahkan x ± 2SD (revisi IK IQC)

21 1 Prosedur Penanganan Standar Acuan yang dimiliki lab belum secara jelas memuat informasi tentang jenis standar acuan apa saja yang dimiliki lab (zat standar untuk kalibrasi, sampel IQC, standar massa, dsb), cara penggunaanya, cara penyimpanannya, serta

masa kadaluarsanya 2

Prosedur Penanganan Standar Acuan akan direvisi sesuai dengan temuan

2 Lab belum mengelola dengan baik sampel IQC yang dimiliki. Saat ini sampel IQC tidak memiliki nomor identifikasi yang unik, tidak ada data mengenai jumlah sampel IQC yang dimiliki, kadar analit-analitnya, serta masa

Sampel IQC akan diberikan nomor identifikasi serta data pendukungnya seperti jumlah kadar serta

kadaluarsanya (revisi prosedur sesuai point 1)

(34)

kadaluarsanya

22 Catatan hasil penggujian Laboratorium Mikrobiologi yang terakhir dilakukan adalah pada tanggal 7 Juli 2011. Setelah itu belum pernah lagi dilakukan pengujian-pengujian parameter ruang lingkup terhadap sampel atau upaya-upaya (perencanaan) internal dari laboratorium untuk menjamin bahwa lab masih mempunyai kompetensi personel yang memadai; ada ketersediaan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian

2

Program Internal Quality Control pengujian laboratorium akan segera dibuatkan untuk menjamin

kompetensi Laboratorium Mikrobiologi

23 Lab belum memuat program keikutsertaan dalam uji banding untuk lingkup utama pengujian yang dilakukan dalam rangka upaya external quality

control

2

Akan segera dibuatkan program uji banding untuk lingkup utama minimal 1 parameter dalam 1 tahun

24 Lab tidak melakukan sampling, akan tetapi di dalam format laporan hasil pengujian tidak memuat kata-kata yang menunjukkan bahwa laporan hanya berlaku untuk sampel yang dianalisis, atau keterangan lain yang setara

3

Pada format laporan hasil pengujian (CoA) akan ditambahkan kalimat " Laporan hanya berlaku untuk sampel yang dianalisis", formulir akan direvisi

Setelah perbaikan dan submit laporan perbaikan yang telah dilakukan ke

KAN, maka KAN akan memutuskan bahwa Laboratorium Pengembangan Analisa

PT XY lulus akreditasi. Sertifikat akreditasi berlaku pada 30 Agustus 2012 – 29

Agustus 2016.

4.11 Tindak Lanjut Setelah Akreditasi

Setelah proses akreditasi selesai maka tindak lanjutnya yaitu Komite

Akreditasi Nasional akan melakukan audit pemantauan (atau survailen) secara

berkala (selambat-lambatnya 1 tahun sesudah akreditasi, dan selambat-lambatnya

27 bulan setelah akreditasi) sesuai dengan prosedur Komite Akreditasi Nasional.

Masa akreditasi akan berakhir sesudah 4 tahun. Selain itu akan dilakukan audit

internal yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya, dan review mengenai ISO

17025:2008 kepada seluruh personel laboratorium setiap 6 bulan.

Gambar

Gambar 4.1 Alur Pengembangan Produk
Gambar 4.2 Skema Pengajuan Akreditasi ISO 17025:2008
Tabel 4.1 Pelatihan Personel Inti
Tabel 4.2 Daftar Prosedur Manual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara kualitatif juga dapat dijelaskan, mengapa suami yang di teliti dalam penelitan ini, karena hal ini sesuai dengan teori Proverawati (2010) yang menyatakan bahwa

Dengan demikian dapat diduga bahwa ekstrak bertingkat kulit buah dan biji durian juga dapat menunjukan aktivitas yang sama terhadap bakteri Gram positif lainnya yang

Hal tersebut yang menjadi pertimbangan penulis untuk mengembangkan sistem registrasi KRS yang memanfaatkan teknologi wireless yaitu teknologi J2ME, untuk memudahkan mahasiswa

HAFISZ TOHIR DAERAH PEMILIHAN SUMATERA SELATAN I.. Oleh karena itu Anggota DPR RI berkewajiban untuk selalu mengunjungi ke daerah pemilihan telah ditetapkan sesuai dengan

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat kelulusan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan

Tujuan proyek ini adalah untuk membuat sistem informasi berbasis desktop yang berfungsi untuk memudahkan proses pendataan/penyimpanan informasi entitas yang ada di dalam sekolah

Menurut Gagne, Wager, Goal, &amp; Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan