• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

TENTANG

MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka untuk melakukan pengelolaan data kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri berdasarkan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara, sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; b. bahwa Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2000

tentang Sistem Informasi Manajemen Pegawai Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Manajemen Pengelolaan Data Kepegawaian Kementerian Dalam Negeri;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 564) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2015 tentang Perubahan atas 17112016 (E)

(2)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Pegawai adalah Pegawai ASN yang diangkat oleh pejabat yang berwenang dan melaksanakan tugas secara penuh pada satuan organisasi di Kementerian Dalam Negeri.

3. Manajemen Pegawai adalah pengelolaan Pegawai guna menghasilkan Pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

4. Data Pegawai adalah informasi yang berisikan data riwayat hidup dan data riwayat pekerjaan secara keseluruhan baik individu maupun kolektif yang berasal dari hasil proses bisnis internal dan/atau sumber eksternal Kementerian Dalam Negeri yang dapat dipertanggungjawabkan.

5. Sistem Informasi adalah rangkaian sistem informasi dan data yang disusun secara sistematis, menyeluruh dan terintegrasi dengan berbasis teknologi.

6. Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Dalam Negeri, yang selanjutnya disingkat SINPEG-KDN adalah Sistem Informasi yang berfungsi menjalankan proses bisnis, serta menyimpan Data Pegawai untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan Manajemen Pegawai. 7. Dokumen Pendukung adalah dokumen naskah dinas

kepegawaian yang digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan pada SINPEG-KDN.

8. Naskah Dinas Kepegawaian adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk dan susunan produk hukum berupa keputusan dan surat.

9. Pengelolaan Kepegawaian adalah pengembangan, pemeliharaan dan pemutahiran dalam Sistim Informasi Kepegawaian.

(3)

10. Pengelolaan adalah perekaman awal, pemutakhiran, pemanfaatan Data Pegawai, dan pemeliharaan SINPEG-KDN. 11. Perekaman Awal adalah memasukkan Data Pegawai pada saat

pertama kalinya pada SINPEG-KDN.

12. Pemutakhiran adalah memperbaharui Data Pegawai sesuai dengan Dokumen Pendukung yang terdiri dari tahapan verifikasi, klarifikasi, sinkronisasi dan validasi.

13. Verifikasi adalah menguji akurasi Dokumen Pendukung.

14. Klarifikasi adalah memberikan penjelasan kepada Pegawai dari hasil Verifikasi.

15. Sinkronisasi adalah mencocokkan Data Pegawai dengan perangkat lunak yang berhubungan dengan kepegawaian di Kementerian Dalam Negeri dan/atau instansi terkait.

16. Validasi adalah pengesahan hasil pemutakhiran yang telah sesuai dengan kondisi/keadaan sebenarnya.

17. Pemanfaatan adalah kegiatan penyusunan dan penyampaian Data Pegawai berdasarkan permintaan.

18. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga, merawat, mengamankan Data Pegawai, Dokumen Pendukung, perangkat lunak, perangkat keras dan/atau jaringan yang mendukung penerapan SINPEG-KDN.

19. Pengembangan SINPEG-KDN adalah kegiatan menyempurnakan, menambah dan/atau mendesain perangkat lunak, perangkat keras, dan/atau jaringan, yang mendukung penerapan SINPEG-KDN.

20. Otorisasi Akses adalah proses menentukan hak akses Pegawai pada SINPEG-KDN, sesuai kewenangannya.

21. Pengelola Kepegawaian adalah Pegawai yang melaksanakan Manajemen Pegawai sesuai tugas dan fungsinya.

22. Pengelola SINPEG-KDN adalah Pegawai yang mengkoordinasikan Pengelolaan dan Pengembangan SIMPEG-KDN.

23. Admin adalah Pegawai yang dalam tugas dan fungsinya membantu Pengelola SINPEG-KDN dalam Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN.

24. Operator adalah Pegawai yang ditunjuk untuk membantu Admin dalam mengelola SINPEG-KDN.

25. Satuan Kerja adalah unsur pelaksana tugas yang dipimpin oleh Pegawai yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.

26. Pimpinan Satuan Kerja adalah Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan dan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

(4)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Maksud ditetapkannya Peraturan Menteri ini adalah sebagai pedoman Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN untuk menciptakan Manajemen Pegawai yang efisien, efektif, cepat dan akurat.

Pasal 3

Tujuan disusunnya Peraturan Menteri ini adalah untuk:

a. pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan Manajemen Pegawai secara efisien dan efektif; dan

b. memberikan pelayanan kepegawaian yang cepat dan akurat.

BAB III RUANG LINGKUP

Pasal 4

Pengaturan mengenai SINPEG-KDN meliputi: a. Wewenang;

b. Tugas;

c. Teknologi Informasi dan Data Pegawai; d. Prosedur Pelaksanaan;

e. Kerahasiaan Data;

f. Pengembangan SINPEG-KDN; g. Monitoring dan Evaluasi; h. Pembinaan; i. Sanksi; dan j. Pembiayaan. BAB IV WEWENANG Pasal 5

(1) Menteri berwenang melakukan pembinaan, Pengelolaan, Pengembangan dan penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN.

(2) Dalam melakukan pembinaan, Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri mendelegasikan kepada Sekretaris Jenderal yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi. (3) Kepala Biro Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) bertanggungjawab dalam penyediaan kebutuhan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN.

(5)

(4) Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggungjawab dalam penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN.

Pasal 6

(1) Dalam pelaksanaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) Kepala Biro Kepegawaian didukung oleh:

a. Pengelola SINPEG-KDN; b. Pengelola Kepegawaian; c. Admin; dan

d. Operator.

(2) Pengelola SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan oleh pejabat administrator pada Biro Kepegawaian yang membidangi tugas pelaksanaan SINPEG-KDN.

(3) Pengelola Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. Pengelola Kepegawaian Kementerian yang dilaksanakan oleh para pejabat administrator pada Biro Kepegawaian; b. Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja yang dilaksanakan

oleh pejabat administrator yang membidangi kepegawaian pada Satuan Kerja;

c. Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada Sekretariat Jenderal, dilaksanakan oleh pejabat pengawas yang membidangi kepegawaian pada biro/pusat pada Sekretariat Jenderal;

d. Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis dilaksanakan oleh:

1. Pejabat administrator yang membidangi kepegawaian pada unit pelaksana teknis yang dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi pratama; atau

2. Pejabat pengawas pada unit pelaksana teknis yang dipimpin oleh pejabat administrator.

(4) Admin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dilaksanakan oleh pejabat pengawas pada Biro Kepegawaian yang membidangi tugas pelaksanaan SINPEG-KDN.

(5) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari:

a. Operator Kementerian; b. Operator Satuan Kerja;

c. Operator biro/pusat pada Sekretariat Jenderal; dan d. Operator unit pelaksana teknis.

(6) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan oleh pejabat pelaksana yang diberi tugas dalam pengoperasian SINPEG-KDN.

(6)

BAB V TUGAS Pasal 7

Pengelola SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) memiliki tugas:

a. menyusun dan menyampaikan rencana kebutuhan penyediaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian;

b. menyusun rencana kebutuhan penyediaan jaringan infrastruktur SINPEG-KDN dan menyampaikan kepada Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi melalui Kepala Biro Kepegawaian;

c. membantu Kepala Biro Kepegawaian dalam melakukan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN;

d. mengkoordinasikan pengelolaan dan pemeliharaan Dokumen Pendukung;

e. membantu melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian.

Pasal 8

Pengelola Kepegawaian Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf a memiliki tugas:

a. mengkoordinasikan kepada Pengelola SINPEG-KDN hasil proses Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro kepegawaian; b. mengkoordinasikan Pemutakhiran hasil proses Manajemen

Pegawai kepada Operator Kementerian;

c. melaporkan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN, keluaran (output) dari hasil Manajemen Pegawai yang berupa Naskah Dinas Kepegawaian yang menjadi kewenangan Menteri Dalam Negeri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro kepegawaian;

d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Operator Kementerian kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN; dan

e. melaporkan pelaksanaan Pengelolaan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN.

Pasal 9

Admin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) memiliki tugas:

a. membantu menyusun dan menyampaikan rencana kebutuhan penyediaan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN kepada Kepala Biro Kepegawaian;

(7)

b. memberikan Otorisasi Akses berdasarkan usulan Pengelola Kepegawaian dengan persetujuan Pengelola SINPEG-KDN; c. membantu menyusun rencana kebutuhan penyediaan

jaringan infrastruktur SINPEG-KDN dan menyampaikan kepada Kepala Pusat Data Sistem Informasi melalui Kepala Biro Kepegawaian;

d. memberikan dukungan teknis Sistem Informasi dalam Pengelolaan;

e. memberikan dukungan teknis pemeliharaan Dokumen Pendukung;

f. membantu secara teknis Pengelola Kepegawaian dan/atau Operator dalam melakukan Sinkronisasi, Verifikasi, Klarifikasi dan Validasi;

g. memberi masukan dalam penyusunan dan penyempurnaan tampilan (feature), masukan (input), dan luaran (output) Data Pegawai; dan

h. menyusun dan menyempurnakan format Penyajian.

Pasal 10

Operator Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf a memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal pengelolaan hasil proses Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Menteri, Sekretaris Jenderal, Kepala Biro Kepegawaian dan pejabat administrator di Biro Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan Admin.

Pasal 11

Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, biro/pusat pada sekretariat jenderal dan unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) huruf b sampai dengan huruf d memiliki tugas: a. mengkoordinasikan hasil proses Manajemen Pegawai yang

menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan Kerja;

b. mengkoordinasikan Pemutakhiran hasil proses Manajemen Pegawai kepada Operator Kementerian;

c. melaporkan pelaksanaan Pengelolaan di lingkungan Satuan Kerja atau unit kerja kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN;

d. melaporkan kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN, keluaran (output) dari hasil Manajemen Pegawai yang berupa Naskah Dinas Kepegawaian yang menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan kerja; dan

e. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Operator Satuan Kerja, Operator biro/pusat pada sekretariat jenderal atau Operator unit pelaksana teknis kepada Kepala Biro Kepegawaian melalui Pengelola SINPEG-KDN.

(8)

Pasal 12

Operator Satuan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf b memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan Pimpinan Satuan Kerja dan/atau pejabat di lingkungan Satuan Kerja dan berkoordinasi dengan Admin.

Pasal 13

Operator biro/pusat di lingkungan sekretariat jenderal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf c memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan pimpinan tinggi Pratam dan/atau pejabat biro/pusat di lingkungan sekretariat jenderal dan berkoordinasi dengan Admin.

Pasal 14

Operator unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) huruf d memiliki tugas membantu Pengelola Kepegawaian dalam hal Pengelolaan hasil Manajemen Pegawai yang menjadi kewenangan pimpinan tinggi pratama, pejabat pengawas dan/atau pejabat lainnya di lingkungan unit pelaksana teknis dan berkoordinasi dengan Admin.

Pasal 15

Dalam melakukan Pengelolaan dan Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dan ayat (4), dapat melibatkan tenaga ahli dan tenaga pendukung setelah mendapat persetujuan Sekretaris Jenderal.

BAB VI

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN DATA PEGAWAI Bagian Kesatu

Sistem Pasal 16

(1) untuk melaksanakan Manajemen Pegawai dan pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), harus didukung dengan infrastruktur teknologi Sistem Informasi yang terintegrasi.

(2) Dukungan Infrastruktur teknologi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. perangkat keras (hardware);dan b. perangkat jaringan (network/LAN).

(9)

Pasal 17

(1) Infrastruktur teknologi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) berkedudukan pada pusat data (data center) dan/atau pusat pemulihan bencana (disaster recovery center) Kementerian Dalam Negeri.

(2) Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi bertanggungjawab terhadap keberlangsungan pelaksanaan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1).

Bagian Kedua Data Pegawai

Pasal 18

(1) Data Pegawai pada SINPEG-KDN terdiri dari: a. data pokok; dan

b. data riwayat.

(2) Data pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah data yang memuat unsur identitas pribadi Pegawai yang bersifat statis.

(3) Data riwayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah data yang memuat unsur perkembangan data individu, akademis, maupun jenjang karier Pegawai yang bersifat dinamis.

(4) Data pokok, data riwayat, unsur Data Pegawai dan Data Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB VII

PROSEDUR PELAKSANAAN Bagian Kesatu

Umum Pasal 19

Prosedur pelaksanaan SINPEG-KDN meliputi: a. Perekaman Awal; b. Pemutakhiran; c. Pemanfaatan; dan d. Pemeliharaan. Bagian Kedua Perekaman Awal Pasal 20

(1) Perekaman Awal sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) dilakukan kepada:

(10)

b. Pegawai yang melakukan mutasi/promosi ke Kementerian Dalam Negeri; dan/atau

c. Pegawai yang belum pernah dilakukan Perekaman Awal pada SINPEG-KDN.

(2) Perekaman Awal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi data pokok dan data riwayat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18.

Bagian Ketiga Pemutakhiran

Pasal 21

(1) Setiap Pegawai wajib meneliti kebenaran Data Pegawai masing-masing melalui SINPEG-KDN dengan identitas pengguna (user id) dan kata kunci (password).

(2) Dalam hal terdapat perubahan dan/atau perkembangan Data Pegawai, setiap Pegawai melaporkan dan menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Pengelola Kepegawaian melalui atasan langsung Pegawai yang bersangkutan.

(3) Dokumen Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat 2 harus sudah disampaikan oleh Pengelola Kepegawaian kepada operator, paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima, untuk dilakukan Pemutakhiran.

(4) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib melakukan Pemutakhiran paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima.

Pasal 22

(1) Dalam hal terdapat perubahan dan/atau perkembangan Data Pegawai dari hasil proses Manajemen Pegawai, Pengelola Kepegawaian Kementerian, Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada sekretariat jenderal dan Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis wajib menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Operator paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal diselesaikannya Dokumen Pendukung.

(2) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan Pemutakhiran paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak Dokumen Pendukung diterima.

Pasal 23

Dalam hal Pemutakhiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 telah dilaksanakan, Pengelola Kepegawaian Kementerian, Pengelola Kepegawaian Satuan Kerja, Pengelola Kepegawaian biro/pusat pada sekretariat jenderal dan Pengelola Kepegawaian unit pelaksana teknis wajib menyampaikan Dokumen Pendukung kepada Pengelola SINPEG-KDN.

(11)

Bagian Keempat Pemanfaatan

Pasal 24

(1) Pemanfataan Data Pegawai dilakukan melalui SINPEG-KDN oleh pejabat, Pengelola Kepegawaian dan/atau Pengelola SINPEG-KDN dalam pelaksanaan Manajemen Pegawai.

(2) Pemanfaatan Data Pegawai baik secara perorangan maupun organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dikoordinasikan kepada Kepala Biro Kepegawaian.

(3) Pemanfatan Data Pegawai dilaporkan secara berkala kepada Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian.

Bagian Kelima Pemeliharaan

Pasal 25 (1) Pemeliharaan SINPEG-KDN, meliputi:

a. pemeliharaan Data Pegawai; dan

b. pemeliharaan perangkat Sistem Informasi

(2) Pemeliharaan Data Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. arsip Data Pegawai secara elektronik;

b. rekam cadang (backup) Data Pegawai secara elektronik. c. Pemeliharaan arsip Dokumen Pendukung;

(3) Pemeliharaan perangkat Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:

a. perangkat keras (hardware); b. perangkat lunak (software); dan c. perangkat jaringan (network/LAN).

(4) Pemeliharaan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disusun berdasarkan Naskah Dinas Kepegawaian.

BAB VIII

KERAHASIAAN DATA Pasal 26

(1) Pengelola SINPEG-KDN, Administrator dan/atau Operator dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas kebenaran, keamanan dan kerahasiaan Data Pegawai.

(2) Data Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang diberikan kepada pihak manapun tanpa persetujuan Pengelola SINPEG-KDN.

(12)

BAB IX

PENGEMBANGAN SINPEG-KDN Pasal 27

(1) Pengembangan SINPEG-KDN jangka pendek diarahkan pada pengembangan sistem dengan pengintegrasian SINPEG-KDN dengan sistem daftar hadir elektronik (finger print) dan sistem tata naskah kepegawaian elektronik.

(2) Pengembangan SINPEG-KDN jangka menengah diarahkan pada pengembangan sistem dengan pengintegrasian SINPEG-KDN dengan sistem penilaian kinerja, sistem perencanaan formasi dan sistem layanan kepegawaian terintegrasi.

(3) Pengembangan SINPEG-KDN jangka panjang diarahkan pada pengembangan SINPEG-KDN Kemendagri terintegrasi secara online dan mendukung Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan (Decision Support System), dan Pusat Penilaian (Assessment Center).

(4) Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan Manajemen Pegawai pada Satuan Kerja, dan harus menjamin integrasi antar modul yang relevan dan menjaga keberlanjutan pemanfaatannya. (5) Pengembangan SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilakukan bersama-sama dengan Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi, dan Pengelola SINPEG-KDN.

BAB X

MONITORING DAN EVALUASI Pasal 28

(1) Kepala Biro Kepegawaian melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan SINPEG-KDN.

(2) Laporan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal secara berkala tiap tahunnya.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 29

(1) Kepala Pusat Data Dan Sistem Informasi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur.

(2) Laporan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan dengan Kepala Biro Kepegawaian untuk selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal.

(13)

Pasal 30

Hasil monitoring dan evaluasi SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 disampaikan melalui laman SINPEG-KDN atau melalui website Biro Kepegawaian.

BAB XI PEMBINAAN

Pasal 31

(1) Dalam rangka pengembangan SINPEG-KDN, Kepala Biro Kepegawaian melakukan pembinaan terhadap Pengelola Kepegawaian, Operator dan Pegawai.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. peningkatan kapasitas Admin, Pengelola Kepegawaian,

dan Operator; dan

b. Sosialisasi SINPEG-KDN kepada Pegawai.

BAB XII SANKSI Pasal 32

(1) Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) yang dengan sengaja tidak melaporkan dan/atau menyampaikan Dokumen Pendukung, yang berdampak pada kesalahan dalam pengambilan keputusan dan/atau kerugian keuangan negara dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pengelola Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) dan Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (4) yang dengan sengaja tidak menyampaikan Dokumen Pendukung, tidak melakukan Pengelolaan yang berdampak pada kesalahan dalam pengambilan keputusan dan kerugian keuangan negara, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIII PEMBIAYAAN

Pasal 33

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan SINPEG-KDN dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Dalam Negeri.

(14)

BAB XIV

KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 34

Perekaman Awal pada SINPEG-KDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf c, dilakukan kepada setiap Pegawai paling lama 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan.

BAB XV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 35

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHJANA

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf a Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

(2) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b dan huruf c, memakai atribut nama Kementerian Dalam Negeri, lambang Kementerian Dalam Negeri, nama BNPP,

Untuk mengkonstruksi algoritme aritmetik (5) dipilih polinomial primitif yang bersuku terkecil, hal ini akan mengakibatkan proses komputasi yang dijalankan lebih cepat

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.. Misalnya sistem produksi

Penyusunan LKIP Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

Örnek 6’yı çalıştırdığımızda aldığımız DBMS çıktısı şu şekildedir: Esit degil ABC0ABC ABCABC 0ABC0ABC 15 numaralı satırda LONG tipindeki, tuttuğu değer

(2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan kordinasi mata- kaki tinggi dan kordinasi mata-kaki rendah terhadap peningkatan hasil kemampuan

Kajian uji respon adalah kajian sederhana yang dilakukan FWI untuk mengukur respon Badan Publik di sektor kehutanan atas data dan informasi alternatif kehutanan serta masukan